Anda di halaman 1dari 133

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA AKUN

INSTAGRAM @HIJABALILA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Shera Maulidia Gusniati


NIM 1113051000080

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ABSTRAK

Shera Maulidia Gusniati (1113051000080)


Analisis Isi Pesan Dakwah pada Akun Instagram
@HijabAlila

Perkembangan media sosial memberikan kemudahan bagi


khalayak dalam mendapatkan informasi. Instagram merupakan salah
satu jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi
media, mulai dari dokumen, video, audio, gambar, dan sebagainya.
Salah satu aktivis dakwah yang menggunakan media sosial sebagai
media dakwah adalah akun @hijabalila.
Berdasarkan latar belakang tersebut, muncullah beberapa
pertanyaan dalam penelitian ini: bagaimana komunikasi intrapribadi
pesan dakwah dalam akun @hijabalila pada periode 1 Oktober sampai
dengan 31 Desember 2018? Dan apa saja pesan dakwah dzatiyah dalam
akun @hijabalila pada periode tersebut? Dalam akun @hijabalila, ada
beberapa pesan-pesan komunikasi intrapribadi yang termasuk ke dalam
pesan dakwah dzatiyah. Pesan dakwah yang terdapat dalam akun
@hijabalila meliputi dimensi: al-aql, al-ruh, an-nafs, al-qalb, al-fitrah.
Postingan yang disampaikan mengenai bagaimana menjadi muslimah
dalam menjalani hidup sesuai dengan syari‘at Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu melakukan analisis data
berupa caption mengenai pesan dakwah dzatiyah pada akun
@hijabalila. Penelitian ini bersifat subjektif dan tidak bermaksud
membuat generalisasi.
Pesan dakwah dzatiyah pada akun @hijabalila dalam periode
waktu tersebut terdapat subkategori di antaranya: dalam pilar al-aql
yaitu rukun Iman, dalam pilar ruh yaitu rukun Islam. Sedangkan dalam
dimensi an-nafs terdapat nafs rodhiyah, nafs musawwalah, nafs
mulhammah, nafs muthmainnah dan nafs mardiyah.
Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah
dzatiyah pada akun @hijabalila terdapat 75 postingan, yang terbagi ke
dalam lima kategori versi Burhanuddin. Dalam kategori al-fitrah lah
yang menjadi suatu konstruk psikis manusia yang integral, sempurna,
dan utuh. Dengan al-fitrah manusia menjadi dirinya sebagai manusia
sejak awal kejadiannya sampai akhir hayatnya.

Kata kunci: Dakwah dzatiyah, Media Sosial, Instagram, Analisis


Kualitatif, Dimensi Fitrah.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat


Allah SWT. yang telah memberikan segala nikmat, dan
karunianya untuk menuntun dalam menyelesaikan tugas skripsi
ini. tak lupa pula, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa
ummatnya kepada jalan kebenaran, serta kepada keluarganya,
para sahabat dan para pengikutnya yang tetap istiqomah dalam
menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillahirrabil‟alamin. penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program
pendidikan Strata 1 (satu) di bidang Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini tentu masih terdapat banyak
kekurangan. Akan tetapi, skripsi ini tidak akan terealisasi dengan
baik tanpa adanya dukungan, serta bantuan dari semua pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, mendukung dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, di antaranya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A
selaku Rektor UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

ii
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, sekaligus Dosen
Pembimbing skripsi ini yang senantiasa meluangkan
waktunya dan senantiasa membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dr. H. Edi Amin, M.A selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
5. Nunung Khoiriyah, M.A selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu dan memberikan
semangat dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, yang telah mendidik dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
7. Seluruh pimpinan dan karwayan perpustakaan Utama UIN
Jakarta, perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan terbaik
yang membantu penulis dalam memperoleh referensi-
referensi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Terkhusus penulis persembahkan ini untuk kedua orang
tua yang sangat saya sayangi, Ayahanda dan Ibunda,
terima kasih selalu ada memberikan kasih sayangmu,
do‘amu, dukunganmu, dan kesabaranmu dengan ikhlas.
9. Sahabat terbaikku Eka Yulli Kartika S.Pd., yang selalu
setia memberikan waktu, keceriaan, dan motivasi kepada
penulis selama menjalankan proses skripsi.

iii
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per
satu, yang telah membantu hingga tersusunnya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu sangat diharapkan masukan berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan serta
menuntun ke jalan yang diridhai-Nya. Semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi para pembaca. Aamiin..

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Jakarta, 1 April 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK……………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………v
DAFTAR TABEL ..................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................. 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah ................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................... 6
E. Definisi Konseptual ........................................ 7
F. Metodologi Penelitian .................................. 10
G. Tinjauan Pustaka .......................................... 18
H. Sistematika Penulisan ................................... 20

BAB II LANDASAN TEORI


A. Landasan Teori ........................................... 22
B. Dakwah ...................................................... 26
1. Pengertian Dakwah ............................... 26
2. Unsur-unsur Dakwah ............................. 29
3. Bentuk-bentuk Dakwah ......................... 32
4. Dakwah Dzatiyah .................................. 34
C. Komunikasi Intrapribadi ............................ 35
1. Pengertian Komunikasi Intrapribadi ..... 35
2. Dimensi Komunikasi Intrapribadi ......... 39

BAB III GAMBARAN UMUM


A. Gambaran Umum Hijab Alila .................... 42

v
1. Profil Hijab Alila ................................... 42
2. Struktur Hijab Alila ............................... 45
3. Prinsip dan Nilai Hijab Alila ................. 47
4. Akun Instagram Hijab Alila .................. 47
B. Gambaran Umum Instagram ...................... 51
1. Pengertian .............................................. 51
2. Sejarah ................................................... 52
3. Fitur-fitur Instagram .............................. 55

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN


A. Pesan Dakwah Instagram @hijabalila ....... 57
1. Pesan Dakwah Pada Dimensi Akal ....... 57
2. Pesan Dakwah Pada Dimensi Ruh ........ 61
3. Pesan Dakwah Pada Dimensi Nafs ....... 67
4. Pesan Dakwah Pada Dimensi Kalbu ..... 99
5. Pesan Dakwah Pada Dimensi Fitrah ... 102
B. Interpretasi ............................................... 107

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................. 110
B. Saran......................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kategorisasi Pada Akun Instagram Hijab Alila .................. 15


Tabel 4. 1 Pesan Dakwah Dimensi Akal.............................................. 58
Tabel 4. 2 Pesan Dakwah Dimensi Ruh ............................................... 62
Tabel 4. 3 Pesan Dakwah Dimensi Nafs Radhiyah.............................. 69
Tabel 4. 4 Pesan Dakwah Dimensi Nafs Musawwalah........................ 77
Tabel 4. 5 Pesan Dakwah Dimensi Nafs Mulhammah ........................ 85
Tabel 4. 6 Pesan Dakwah Dimensi Nafs Muthmainnah ...................... 92
Tabel 4. 7 Pesan Dakwah Dimensi Nafs Radhiyah.............................. 97
Tabel 4. 8 Pesan Dakwah Dimensi Qalbu............................................ 99
Tabel 4. 9 Pesan Dakwah Dimensi Fitrah .......................................... 103
Tabel 4. 10 Feedback akun Instagram Hijab Alila............................. 108
Tabel 4. 11 Jumlah Pesan Dakwah Dzatiyah ..................................... 109

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Posisi Paradigma Firah.................................................... 11


Gambar 1. 2 Proses Analisis Data Kualitatif ....................................... 18
Gambar 3. 1 Halaman Utama Website Hijab Alila……………..…….42
Gambar 3. 2 Akun Instagram Hijab Alila ............................................ 48
Gambar 3. 3 Konten design Instagram Hijab Alila .............................. 49
Gambar 3. 4 Konten video Instagram Hijab Alila ............................... 50
Gambar 3. 5 Peningkatan Penggunaan Media Sosial........................... 54
Gambar 3. 6 Jumlah Pengguna Instagram ........................................... 55
Gambar 4. 1 Pesan Dakwah pada pilar Rukun Iman…………………59
Gambar 4. 2 Pesan Dakwah pada pilar Rukun Islam ........................... 62
Gambar 4. 3 Pesan Dakwah pada pilar Rukun Islam ........................... 65
Gambar 4. 4 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Radhiyah ................. 70
Gambar 4. 5 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Radhiyah ................. 72
Gambar 4. 6 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Radhiyah ................. 75
Gambar 4. 7 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Musawwalah ........... 78
Gambar 4. 8 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Musawwalah ........... 80
Gambar 4. 9 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Musawwalah ........... 82
Gambar 4. 10 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Mulhammah .......... 86
Gambar 4. 11 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Mulhammah .......... 87
Gambar 4. 12 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Mulhammah .......... 89
Gambar 4. 13 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Muthmainnah ........ 94
Gambar 4. 14 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Muthmainnah ........ 95
Gambar 4. 15 Pesan Dakwah pada Dimensi Nafs Muthmainnah ........ 98
Gambar 4. 16 Pesan Dakwah pada Dimensi Qalb ............................. 101
Gambar 4. 17 Pesan Dakwah pada Dimensi Fitrah............................ 104
Gambar 4. 18 Pesan Dakwah pada Dimensi Fitrah............................ 106

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini, perkembangan jejaring sosial sebagai media
komunikasi baru telah berkembang dengan pesat. Media baru
merupakan sebuah teknologi komunikasi digital yang
terkomputerisasi dan terhubung ke dalam jaringan internet.
Ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan,
aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima
maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang
beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada
di mana-mana.1
Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site)
atau sering disebut dengan media sosial (social media) seperti
facebook, twitter, instagram, dan youtube semakin
memudahkan manusia dalam berkomunikasi. Internet sebagai
fungsi utama dalam menghubungkan berbagai jaringan
merupakan fondasi utama dalam media sosial. Melalui media
sosial, pola komunikasi masyarakat tidak lagi terbatas oleh
ruang dan waktu. Sebagaimana yang dikatakan oleh Marshall
Mcluhan dengan teorinya, “medium as an extension of human
faculties” yang berarti media sebagai perpanjangan tubuh
manusia.

1
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa McQuail Edisi 6 Buku 1 (Jakarta:
Salemba Humanika, 2011), hal. 24.
2

Perkembangan media sosial memberikan kemudahan


bagi khalayak dalam mendapatkan informasi. Menurut hasil
survey WeAreSocial.net dan Hootsuite, instagram merupakan
platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke
tujuh di dunia. Terdapat 53 juta pengguna instagram yang aktif
setiap bulan per Januari 2018. Instagram adalah aplikasi yang
digunakan untuk berbagi bidikan foto dan video. Instagram
resmi dirilis pada tanggal 6 Oktober 2010 oleh Kevi Systrom
dan Mike Kriger di California. Nama Instagram berasal dari
pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini. kata insta berasal
dari kata instan, yang artinya sama seperti fungsinya yaitu
kamera polaroid yang pada masanya dikenal dengan sebutan
instan. Sedangkan kata gram berasal dari telegram, di mana
yang dimaksudkan cara kerja dari telegram sendiri adalah
untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang
disebut dengan media sharing, di mana media sosial
memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari
dokumen, video, audio, gambar, dan sebagainya.2 Instagram
dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung didalamnya seperi
foto, video dan caption atau tulisan sebagai pendukung alat
informasi. Hal ini memudahkan para da‟i dan da‟iah dalam
membagikan pesan dakwahnya lewat instagram.
Salah satu aktivis dakwah yang menggunakan media
sosial sebagai media dakwah yakni akun Instagram

2
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), hal. 44.
3

@hijabalila. @hijabalila merupakan brand produk pakaian


muslimah yang mengedepankan kesyar‟ian menutup aurat
sesuai dengan syariat Islam. @hijabalila digagas oleh Ustad
Felix Siauw beserta istrinya, Ummu Alila. Walaupun
@hijabalila merupakan akun untuk bisnis, namun konten
dakwah lebih banyak porsinya dibandingkan promosi
produknya. Saat ini @hijabalila memiliki 4305 postingan dan
660.000 followers.3
Dakwah pada dasarnya adalah menyampaikan ajaran
Islam kepada masyarakat luas. Hakikat dakwah sendiri adalah
upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan
menyeru seseorang kepada ajaran agama Islam. Di dalam al-
Qur‘an terdapat perintah yang menyuruh kaum muslimin agar
mendakwahi manusia supaya senantiasa berada ‖di jalan
Allah‖. Seperti yang terdapat pada QS. Al Imron 104 yang
artinya :
ُ َ َ ُ َ ‫ت‬ َ ‫َ ت ت‬ ‫ت‬ ‫ َ ت ُ َ َ ت َ ت‬ٞ َّ ُ ‫َ ت َ ُ ّ ُ ت‬
ًُ ْ ‫وف َو َي تِ َٓ تٔن َؾ َِ ٱل ٍُِهرِِۚ َوأ ْو َٰٓلهِم‬
ِ ‫ۡي َو َيأ ُم ُرون ةِٱل ٍَؿ ُر‬
ِ ‫وۡلسَ ٌِِسً أٌث يدؾٔن إَِل ٱۡل‬
َ ‫ت ت‬
١٠٤ ‫ٱل ٍُفي ُِدٔن‬

Artinya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang makruf

3
https://www.instagram.com/hijabalila/ diakses pada tanggal 23 November
2019.
4

dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang


yang beruntung.”.4
Dakwah merupakan sebuah kegiatan untuk mengajak,
menyeru, atau membimbing umat manusia untuk berbuat baik
agar patuh kepada perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Dakwah adalah kegiatannya, sedangkan orang
yang melaksanaan dakwahnya disebut sebagai mad‟u.5
Menurut bahasa, dakwah berasal dari kata bahasa Arab da‟a,
yad‟u yang berarti panggilan, ajakan atau seruan.6 Menurut
istilah, dakwah adalah suatu sistem kegiatan dari seseorang,
sekelompok, segolongan, umat Islam sebagai aktualisasi
imaniah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan
panggilan, undangan, doa yang disampaikan dengan ikhlas dan
menggunakan metode, sistem atau teknik tertentu agar mampu
menyentuh kalbu dan fitrah seseorang, keluarga, kelompok,
massa, dan masyarakat manusia supaya dapat mempengaruhi
tingkah lakunya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
diinginkan.7
Menurut Nasarudin Latif dalam bukunya Teori dan
Praktek Dakwah Islamiyah mendefinisikan dakwah dengan
lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,

4
Al-Quran. 16:125. Semua terjemah ayat al-Quran di skripsi ini diambil dari
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, (Jakarta: al-Huda
Kelompok Gema Islami, 2005).
5
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada), hal.2.
6
Abdul Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1997), hal.7.
7
Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Percetakan Ofset Indah,
1993), hal.23.
5

memanggil manusia lainnya untuk beriman kepada Allah SWT


sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak
islamiah.8 Menurut Asmuni Syukir, media dakwah merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.9 Menurut
Hamzah Yakub, media dakwah adalah alat objektif yang
menjadi saluran yang menghubungkan ide pada umat yaitu
suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam
totalitas dakwah.10
Maka pemanfaatan instagram sebagai media dakwah
oleh tim @hijabalila adalah untuk berdakwah kepada
pengguna media sosial khususnya kepada para muslimah yang
mengakses instagram. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
mengkaji tentang isi pesan dakwah @hijabalila di media sosial
instagram.

B. Batasan dan Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,
penulis memberikan batasan masalah dalam penelitian ini akan
dibatasi pada periode 1 Oktober 2018 sampai dengan 31
Desember 2018. Fokus kajian dalam analisis isi adalah caption
instagram yang mencakup dalam komunikasi intrapribadi yang
terdiri dari dimensi akal, ruh, nafs, qalb, dan fitrah dalam

8
Misbah Malin, Dinamika Dakwah Dalam Perspektif Al-Quran dan Sunnah,
(Jakarta: Media Gramedia, 2005), hal.6.
9
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,
1993), hal. 61-63.
10
Hamzah Yakub, Publisitik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung:
CV. Diponegoro, 1981), hal.18.
6

instagram @hijabalila. Adapun rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah bagaimana komunikasi intrapribadi pesan
dakwah dalam akun instagram @hijabalila?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan
mengetahui isi komunikasi intrapribadi pesan dakwah, yang
terkandung dalam akun Instagram @hijabalila pada periode 1
Oktober sampai 31 Desember 2018.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya
penelitian lapangan dan juga sebagai bahan informasi dan
dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama dibidang dakwah dan komunikasi
bagi civitas akademika Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi para
creator da‟i untuk lebih inovatif dan kreatif dalam
menyiarkan dakwah Islam. Agar dapat menarik perhatian
para mad‟u dari berbagai kalangan khususnya para remaja
muslimah.
7

E. Definisi Konseptual
1. Pesan dakwah
Dalam ilmu komunikasi pesan dakwah adalah messege,
yaitu simbol-simbol. Dalam literatur berbahasa Arab, pesan
dakwah disebut maudlu‟ al-da‟wah.11 Pesan dakwah adalah isi
pesan yang disampaikan da‟i kepada mad‟u. Pada dasarnya
pesan dakwah itu adalah ajaran Islam itu sendiri. Pesan apapun
dapat dijadikan sebagai pesan dakwah selama tidak
bertentangan dengan Al Qur‘an dan Hadis.12
Pada penelitian ini, pesan dakwah yang disampaikan
berupa caption yang terdapat dalam postingan pada akun
instagram @hijabalila. Penulis tidak menggunakan
keseluruhan foto untuk penelitian dikarenakan tema yang
diusung dalam setiap foto berbeda-beda, maka penulis
memfokuskan penelitian ini untuk menganalisis caption dalam
rentang waktu bulan oktober – desember 2018 yang terdapat
pesan dakwah di dalamnya.

2. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal
adalah pengguanaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam
diri komunikator sendiri antara diri sendiri, dengan suatu objek
yang tidak tampak (misalkan Tuhan). Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam proses simbolik dari pesan-pesan. Seorang

11
Prof. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta; Kencana, 2009), hal. 318.
12
Ibid, hal. 319.
8

individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,


memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses
internal yang berkelanjutan.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu
bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri
pribadi melalui proses-proses psikologis, seperti persepsi dan
kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi
intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang
terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang
perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.
Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi.
Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun objek.
Berdasarkan pandangan Person, dkk. komunikasi diri
di dalam diri merupakan fondasi dari semua komuniksai.
Semua dimensi komunikasi akan meningkatkan potensi
manusia. Tingkatan, konteks, dan saluran komunikasi adalah
penting. Semua pesan dakwah mendukung pembentukan
karakter manusia.13

3. Instagram Sebagai Media Dakwah


Dalam bahasa Arab, media sama dengan wasilah atau
dalam bentuk jamak wasail yang berarti alat atau perantara.
Sedangkan media dakwah adalah alat yang menjadi perantara
penyampaian pesan dakwah kepada objek dakwah.14 Media

13
Armawati Arbi, Komunikasi Intrapribadi, (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 8.
14
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hal. 404.
9

dakwah merupakan unsur tambahan dalam kegiatan dakwah.


Maksudnya, kegiatan dakwah dapat berlangsung meski tanpa
media.15
Media dakwah (wasilah) adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan materi dakwah. Untuk menyampaikan
ajaran Islam kepada umat (mad‟u) dakwah bisa menggunakan
berbagai macam wasilah yaitu lisan, tulisan, audio-visual.
Aktifitas dakwah di era modern ini telah banyak menggunakan
media penunjang yang efektif dan efisien. Salah satunya media
sosial instagram.
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
aplikasi mobile berbasis Ios, Android, dan Windows Phone di
mana pengguna dapat membidik foto atau video ke halaman
utama Instagram dan jejaring sosial lainnya.16
Salah satu akun yang menggunakan Instagram sebagai
media dakwah adalah @hijabalila dengan tujuan untuk
membumikan dakwah khususnya kepada muslimah tentang
identitas mereka yaitu hijab syar'i, serta memiliki tema
berbeda di setiap pekannya yang menarik untuk dibahas dan
selalu up to date.

15
Ibid, hal. 403.
16
https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses pada tanggal 12
Desember 2019.
10

F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian dalam penelitian ini menggunakan perspektif
komunikasi intrapribadi dari Baharuddin, maka paradigma
yang digunakan adalah paradigma fitrah psikologi modern.
Paradigma psikologi bagi orang Islam haruslah
berwawasan tauhid yang merupakan fitrah inti dari penciptaan
manusia dan harus menjadi landasan dalam memahami
manusia.17 Wawasan tauhid sebagai komprehensif yang
menggabungkan antara dunia dan akhirat, roh dan materi,
identitas dan realitas, juga mencakup semua urusan, dari mulai
urusan pribadi, keluarga, masyarakat, umat, negara, dan
bahkan hubungan internasional,18 juga menjadi dasar bagi
struktur kognitif, afektif, dan psikomotorik manusia. Hal ini
menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi Islam di mana konsep
tauhid yang teosentris bertransformasi menjadi sebuah
landasan bagi pemikiran-pemikiran lainnya. Dengan kata lain,
fitrah sebagai paradigma menawarkan prinsip kebersatuan,
yaitu kesatuan antara hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia
dengan alam. Secara umum fitrah mengandung arti penciptaan
asli dan identitas esensial manusia.19 Dengan fitrah, manusia
bukan hanya memiliki kecenderungan untuk berketuhanan,

17
Burhanuddin, Paradigma Psikologi Islam Islam Studi tentang Elemen
Psikologi dari al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 356.
18
Abas Mansur, Islamic Worldview: Paradigma Intelektual Muslim, (Jakarta:
Spirit Media Press, 2017), hal. 13
19
Baharuddin, Paragidma Psikologi Islam Studi tentang Elemen Psikologi
dari al-Qur‟an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 147.
11

tapi juga menghadirkan Tuhan dalam segala bentuk tindak


hidupnya. Dengan al-fitrah manusia menjadi dirinya sebagai
manusia sejak awal kejadiannya sampai akhir hayatnya.
Walaupun kata fitrah hanya ada satu ayat dalam al-Qur‘an.
َّ ‫َ ٗ ت َ َ َّ َّ َ َ َ َّ َ َ َ ت َ َ َ ت َ َ ت‬
ِ ‫ِيَ خِ ِيفا ۚ ف ِعرت ٱّللِ ٱى ِت ذعر ٱنلاس ؾييٓا ۚ َل تتدِيو‬ ّ ‫مل‬ َ َ ‫ََ ت َ ت‬
ِۚ‫ۡلي ِق ٱّلل‬ ِ ‫ِل‬ ٓ‫فأك ًِ وج‬

َ َ َ ََ‫ز‬‫َ َٰ َ ّ ُ ت َ ّ ُ َ َ َٰ َّ َ ت‬
٢٪ ‫اس َل َح تؿي ٍُٔن‬
ِ َّ‫َث ٱنل‬ ‫ذل ِم ٱلِيَ ٱىليًِ ولسَِ أ‬

Artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Q.S. ar-Rum: 30).

MAHA SUBJEK DAN MAHA


OBJEK ALLAH-TUHAN

PARADIGMA FITRAH
OBJEKTIF-SUBJEKTIF
SPIRITUAL TRANSENDEN
PSIKOLOGI ISLAM

PARADIGMA PARADIGMA HUMANISTIK PARADIGMA


UNCOUNSIOUSNESS INTEGRASI SUBJEKTIF OBJEKTIF-ALAM
-SUBJEK-MANUSIA MANUSIA-ALAM-PSIKOLOGI BEHAVIORISME
PSIKOANALISIS HUMANISTIK

Gambar 1. 1
Posisi Paradgima Fitrah dalam Peta Paradigma Psikologi Modern
(Sumber: Baharuddin, 2007, h. 396)
12

Posisi paradigma fitrah sebagai paradigma psikologi


Islam berada di atas tiga paradigma, yaitu psikoanalisis,
behaviorisme, dan humanistik. Karena paradigma fitrah ini
memiliki dimensi spiritual dan transendental yang berasal dari
yang Maha Subjek dan Maha Objek, yaitu Allah SWT yang
berada di atas semua paradigma tersebut. Sehingga posisi
paradigma fitrah adalah sebagai perantara dari yang Maha,
subjek (manusia), yang objek (alam) dengan yang Maha
Subjek dan Maha Objek yaitu Allah SWT.20
Pemahaman Quraish Shihab terhadap fitrah adalah
bentuk dan sistem yang diwujudkan Allah pada setiap
makhluk. Fitrah adalah yang berkaitan dengan jasmani dan
rohani manusia.

2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan metode
kualitatif. Menurut ―Gogdan dan Guba‖ pendekatan kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif
atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka.21
Sedangkan jenis penelitannya adalah analisis isi
(content analysis) yakni suatu teknik penelitian yang dipakai
untuk meneliti dokumentasi berupa teks, gambar, simbol, dan
sebagainya. Analisis isi kualitatif bersifat sistematis, dan

20
Armawati Arbi, Komunikasi Intrapribadi, (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 38.
21
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2006), hal. 76.
13

analitis. Kategorisasi dipakai hanya sebagai guide,


diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain
muncul selama proses riset. Periset dalam melakukan analisis
bersikap kritis dalam realitas yang ada dalam teks yang
dianalisis.22
Dalam penelitian ini, aspek yang akan diteliti berupa
caption akun instagram @hijabalila pada periode 1 Oktober
2018 sampai dengan 31 Desember 2018, yang termasuk pesan
dakwah dalam komunikasi intrapribadi yakni meliputi dimensi
akal, ruh, nafs, qalb, dan fitrah.

3. Subjek dan Objek Penelitian


Adapun subjek dari penelitian ini adalah caption akun
instagram @hijabalila. Sedangkan objek penelitiannya adalah
pesan dakwah dalam postingan instagram @hijabalila pada
periode Oktober sampai dengan Desember 2018.
Dalam periode tiga bulan diakhir tahun 2018 tersebut,
adalah momen-momen di mana banyak sekali peristiwa yang
terjadi di Indonesia, mulai dari peristiwa jatuhnya pesawat lion
air, tsunami selat sunda, peristiwa pembakaran bendera
kalimat tauhid, dan sebagainya. Hijab alila merupakan akun
dakwah yang mengajak anak muda untuk lebih peduli dan
paham bagaimana seharusnya muslim bersikap dalam
menghadapi suatu permasalahan. Dalam hal ini, hijab alila
menyuarakan pendapatnya atas apa yang menimpa negeri, dan

22
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana,
2014), hal. 252.
14

mengajak pengikutnya (followers) dapat bermuhasabah diri


dan tetap berjuang untuk kemajuan Islam.

4. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
a. Kategorisasi
Kategorisasi merupakan instrumen utama yang harus
ada dalam penelitian analisis isi. Oleh karena itu peneliti
mengkategorisasikan pesan dakwah yang terdapat dalam
instagram @hijabalila sebagai berikut

Sub.
No. Kategorisasi Ket. Kode
Kategori
-Sifat ulil -Manusia
al-Bab berfikir
Dakwah a. Akal
-Rukun
dzatiyah b. Pilar akal
1 iman -Rukun
pada dimensi c. Al-
-Sifat-sifat Iman 1
akal hayawan
hewan sampai 6

-Sifat -
Dakwah
a. Ruh khalifah Profesional
dzatiyah
2 b. Pilar ruh -Rukun
pada dimensi
c. Jism Islam -Rukun
ruh
-Sifat orang Islam 1
15

yang sampai 5
materialis
-Tindakan
Dakwah Al-kufr
a. Nafs
dzatiyah -Pilih
3 b. Pilar nafs
pada dimensi kebaikan
c. Al-Syaitan
nafs atau
keburukan
Dakwah
a. Kalbu -Introspeksi
dzatiyah
4 b. al-ihsan diri, tobat,
pada dimensi
c. al-Nabati pemaaf
qalb
Merangkul
Dakwah dimensi-
Membangun
dzatiyah dimensi
5 karakter
pada dimensi akal, roh,
manusia
fitrah kalbu, dan
nafs
Tabel 1. 1
Kategorisasi Isi Pesan Dakwah dalam
Akun Instagram Hijab Alila

b. Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap
kegiatan untuk melakukan pengukuran. Dalam penelitian
ini, observasi diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan
menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak
16

mengajukan pertanyaan.23 Observasi dilakukan dengan


membaca kata perkata kalimat dalam caption tersebut.
c. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan data yang
melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor)
sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk
diteliti. Selain itu, wawancara dapat digunakan untuk
melacak fenomena tertentu dari perspektif orang yang
terlibat (aktor) dan melacak penilaian atau pandangan-
pandangan dari orang-orang yang terlibat (para aktor)
mengenai perilaku mereka sendiri.24
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
wawancara kepada tim kreatif instagram hijab alila, untuk
mengetahui latar belakang diangkatnya tema tersebut dalam
periode 1 Oktober - 31 Desember 2018. Namun, dalam
penelitian ini wawancara hanya digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder. Yang mana wawancara
hanya bersifat opsional jika memang diperlukan.

5. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dari observasi
pengumpulan data berupa caption akun instagram hijab alila

23
Irawan Soeharti, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995(, cet. Ke-1, hal. 69.
24
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitataif, (Yogyakarta, cet. Ke-1, 2007),
hal. 132 dan 136.
17

pada tanggal 1 Oktober sampai 31 Desember 2018, setelah itu


dilakukan kategorisasi pesan dakwah dzatiyah berdasarkan
dimensi jiwa dalam komunikasi intrapribadi. Dari sini, peneliti
dapat menemukan bahwa beberapa tema dakwah dalam setiap
postingan tersebut, berangkat dari fakta yang terjadi di
masyarakat. Setelah diklasifikasikan, periset melakukan
pemaknaan atau interpretasi terhadap data.
Riset kualitatif merupakan riset yang menggunakan
cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari
hal-hal khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum
(tataran konsep). Riset kualitatif bersifat subjektif dan tidak
bermaksud membuat generalisasi. Karena itu secara garis
besar teknik analisis datanya dapat digambarkan sebagai
berikut.25
Fakta Empiris Tataran Konseptual

Berbagai data Analisis/Klasifikasi Pemaknaan/Interpretasi


di Lapangan Data/Kategorisasi Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri Umum

Kesahihan Data: Berteori dan


-Kompetensi Subjek konstekstual
-Authenticity & triangulasi
-Intersubjectivity
Agreement

25
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana,
2014), hal. 197.
18

Gambar 1. 2
Proses Analisis Data Kualitatif

Gambar 1.2 menjelaskan analisis data kualitatif dimulai


dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset
di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi,
wawancara mendalam, dokumen-dokumen. Kemudian data
tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu.
Setelah diklasifikasikan, periset melakukan pemaknaan
terhadap data. Pemaknaan ini merupakan prinsip dasar riset
kualitatif, yaitu bahwa realitas ada pada pikiran manusia,
realitas adalah hasil konstruksi manusia.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data kualitatif
yang digunakan adalah filling system yang diperkenalkan oleh
Wimmer & Dominick (2000). Data hasil observasi akan
dianalisis dengan membuat kategori-kategori tertentu atau
domain-domain tertentu. Setelah itu data diinterpretasi dengan
memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu.26

G. Tinjauan Pustaka
Dalam penelusuran yang dilakukan di kepustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Internet untuk
mengetahui penelitian terdahulu tentang skripsi ini, penulis
menemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan

26
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana,
2014), hal. 200.
19

dengan penelitan yang penulis kaji. Adapun penulisan tersebut


di antaranya adalah:
1. Skripsi Nuraini (2019) Mahasisiwa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjudul ―Pesan Dakwah
Murasalah Badiuzzaman Said Nursi Dalam Kitab Al-
Makrufat”. Terdapat keterkaitan antara penelitian ini
dengan penelitian terdahulu, di antaranya adalah peneliti
tersebut meneliti pesan dakwah Murasalah. Fokus
penelitian Nuraini adalah pesan dakwah dalam Kitab Al-
Makrifat karya Badiuzzaman Said Nursi. Perbedaan skripsi
Nuraini dengan penelitian penulis yaitu penelitian Nuranini
meggunakan media cetak dan lebih menganalisa dakwah
murasalah.
Sedangkan, penelitan penulis adalah mengenai analisis
isi pesan dakwah dalam akun instagram Hijab Alila edisi
Oktober-November 2018, yang memfokuskan penelitian
mengenai pesan dakwah dzatiyah.
2. Skripsi Hamid Fahmi (2017) Mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung yang berjudul ―Pemanfaatan Instagram Sebagai
Media Dakwah (Studi Akun @fuadbakh).‖ Fokus
penelitian Fahmi adalah foto dan video dakwah kreatif pada
akun @fuadbakh. Terdapat keterkaitan antara penelitian ini
dengan penelitian terdahulu, di antaranya peneliti tersebut
meneliti tentang manfaat penggunaan akun instagram
sebagai media dakwah. Sedangkan perbedaannya adalah
penelitian menggunakan akun instagram fuadbakh.
20

Sedangkan, penelitan penulis adalah mengenai analisis


isi pesan dakwah dalam akun instagram Hijab Alila edisi
Oktober-November 2018, yang memfokuskan penelitian
mengenai pesan dakwah dzatiyah.

H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini merujuk
kepada ―Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, Disertasi)‖ yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta.
Sistematika dalam penulisan ini dibagi dalam 5 bab, setiap bab
dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi konseptual, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teoritis yang akan
menguraikan mengenai pengertian teori
komunikasi massa, komunikasi intrapribadi,
pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, pesan
dakwah, dakwah dzatiyah.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini membahas mengenai gambaran umum
profil hijab alila, sejarah hijab alila, struktur hijab
21

alila, prinsip dan nilai hijab alila, dan akun


instagram hijab alila.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini menguraikan temuan pesan dakwah
dzatiyah melalui analisis komunikasi intrapribadi,
dalam akun instagram hijab alila pada bulan
Oktober sampai Desember 2018.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan penutup atas pembahasan
masalah yang telah diuraikan pada skripsi ini
mengenai kesimpulan dan saran penulis atas
permasalahan yang telah diteliti.
22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori komunikasi massa. Komunikasi massa diadopsi
dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication,
disingkat dari mass media communication (komunikasi media
massa). Komunikasi massa merupakan sebuah proses di mana
organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan
kepada khalayak secara luas. Di mana khalayak tersebut
bersifat heterogen, tersebar, dan anonim. Pesan yang
disampaikan pun diterima oleh khalayak secara serentak.27
Dennis McQuail mengatakan bahwa komunikator
dalam komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan
sebuah organisasi formal. Komunikasi massa menciptakan
pengaruh secara luas dalam waktu singkat kepada banyak
orang serentak.28 Komunikasi massa dapat didefinisikan
sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana
pesannya dikirim dari sumber yang melembaga, kepada
khalayak yang sifatnya massal, melalui alat-alat yang bersifat
mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.
Pengertian lain dari komunikasi massa adalah penyebaran
pesan dengan meggunakan media yang ditunjukan kepada

27
Ardianto, dan Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 2004). hal. 31.
28
Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa McQuail. (Jakarta: Salemba
Humanika. 2011). Ed. 6, hal. 32.
23

massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak


oleh si penyampai pesan.29
Media komunikasi massa telah berkembang begitu
cepat, seiring dengan perkembangan teknologi dan
komunikasi. Komunikasi massa pun semakin canggih dan
kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa
sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru.
New media atau media baru dideskripsikan sebagai media
yang dapat menayangkan konten atau informasi secara
interaktif.
Teori komunikasi massa, McQuail menjelaskan bahwa
―media baru atau new media adalah berbagai perangkat
teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama, yang mana
selain baru, dimungkinkan dengan digitalisasi dan
ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai
alat komunikasi‖ menurut McQuail ciri utama media baru
adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap
khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaannya yang beragam sebagai karakter
yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.
Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni
media baru mengabaikan batasan percetakan dan model
penyiaran dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar
banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara simultan,
perubahan dan penyerbuan kembali objek-objek budaya,

29
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung:
Rosdakarya. 2004). hal. 50
24

mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari


hubungan kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak
global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir
modern ke dalam media aparat yang berjaringan.30
New media atau media baru adalah sebuah terminologi
untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi
digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam
jaringan. Konveregensi adalah ―Berbagai perkembangan
bentuk media massa terus merentang dari sejak awal siklus
penemuannya. Setiap model media baru tersebut cenderung
merupakan perpanjangan, atau evolusi dari model-model
terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu
pengecualian‖.31
Internet adalah medium terbaru yang
mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk
terdahulu. Karena itu, apa yang berubah bukanlah
substansinya, melainkan mode produksi dan perangkatnya.
Melalui internet, semua orang bisa mendapatkan informasi
dengan mudah dan cepat tanpa perlu mencemaskan waktu dan
jarak. Sebagaimana yang dikatakan oleh Marshall McLuhan
dalam teorinya medium as an extension of human faculties:
media sebagai perpanjangan tubuh manusia. Hadirnya internet
dapat memudahkan dalam memberikan layanan-layanan
kepada khalayak untuk mendapatkan informasi dan

30
Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa McQuail. (Jakarta: Salemba
Humanika. 2011). Ed.6, hal. 151.
31
Septiawan Santana K. Jurnalisme Kontemporer. (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. 2005). hal. 135.
25

berkomunikasi. Salah satu yang termasuk dalam new media


adalah media sosial.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi. Menurut Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein32, mendefinisikan media sosial sebagai ―sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated”.
Salah satu media sosial adalah jejaring sosial. Situs
jejaring sosial merupakan sebuah bentuk layanan internet yang
ditunjukkan sebagai komunitas online bagi orang yang
memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang
tertentu, atau kesamaan latar belakang tertentu. Situs jejaring
sosial atau social networking lazim dikenal sebagai jaringan
pertemanan. Layanan social networking biasanya berbasis
web, dilengkapi dengan beragam fitur bagi penggunanya agar
dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi.
Salah satu contoh situs social networking yang popular
dewasa ini adalah instagram. Instagram merupakan media
sosial yang dapat mengunggah foto beserta tulisan-tulisan
singkat (caption), di mana melalui unggahan gambar atau foto
tersebut, maka dapat dilakukan penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikannya, yang dalam penelitian ini

32
Andreas M Kaplan, dan Michael Haenlein, Users of The World, Unite! The
Challenges and Opportunities of Social Media, (Business Horizons, 2010), hal.
61.
26

merupakan informasi yang berkaitan dengan pesan-pesan


dakwah.

B. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah menurut etimologi berasal dari bahasa arab
yaitu da‟a-yad‟u-da‟watan, yang artinya mengajak, menyeru,
atau memanggil. Secara terminologi, dakwah adalah suatu
aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka
menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain
agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan
menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual
maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia
baik di dunia maupun di akhirat.33
Dawah pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk
menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan. Menyeru
seseorang pada agama Islam maknanya adalah berupaya untuk
menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang
diserukan, yakni Islam. Karenanya, dakwah Islam tidak hanya
terbatas pada aktivitas lisan saja, tetapi mencakup seluruh
aktivitas lisan atau perbuatan yang ditunjukan dalam rangka
menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada Islam.
Dengan demikian, dakwah Islam dijalankan melalui aktivitas
lisan, dan aktivitas perbuatan. Komitmen seorang Muslim
dengan dakwah Islam mengharuskan dirinya untuk
memberikan ―contoh hidup‖ dari apa yang diserukannya
33
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hal. 1.
27

melalui lisannya, sekaligus memberi gambaran Islam sejati


melalui ketertarikannya secara benar dengan Islam itu
sendiri.34
ُ َ َ ُ َ ‫ت‬ َ ‫َ ت ت‬ ‫ت‬ ‫ َ ت ُ َ َ ت َ ت‬ٞ َّ ُ ‫َ ت َ ُ ّ ُ ت‬
ًُ ْ ‫وف َو َي تِ َٓ تٔن َؾ َِ ٱل ٍُِه ِرِۚ َوأ ْو َٰٓلهِم‬
ِ ‫ۡي َو َيأ ُم ُرون ةِٱل ٍَؿ ُر‬
ِ ‫وۡلسَ ٌِِسً أٌث يدؾٔن إَِل ٱۡل‬
َ ‫ت ت‬
١٠٤ ‫ٱل ٍُفي ُِدٔن‬

Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang makruf
dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.”
Dapat dipahami dalam surat Ali Imron ayat 104 bahwa
umat muslim diperintahkan untuk mengajak manusia dalam
berbuat kebaikan (amar ma‟ruf), dan mencegah manusia dari
perbuatan buruk (nahi munkar) dengan tujuan mendapatkan
kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada
prinsipnya, pesan apapun dapat dijadikan sebagai pesan
dakwah selama tidak bertentangan dengan sumber utama,
yaitu Al Qur‘an dan Hadis.35
Sedangkan menurut istilah (terminologi), dakwah
adalah suatu sistem kegiatan dari seseorang, sekelompok,
segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah yang
dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan,
undangan, doa yang disampaikan dengan ikhlas dan
menggunakan metode, sistem, dan teknik tertentu agar mampu

34
Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Daar al-Ummaah, 1995), hal. 13.
35
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1, hal.
319.
28

menyentuh kalbu dan fitrah seseorang, keluarga, kelompok,


massa dan masyarakat manusia supaya dapat mempengaruhi
tingkah lakunya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
diinginkan.36
Pengertian dakwah menurut H.S Nasaruddin Latief
mendefinisikan dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas
dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru,
mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan
mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan
syariat serta akhlak Islam.37 Sedangkan menurut H. Hamzah
Ya‘qub adalah mengajak umat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz dalam kitabnya
“Hidayatul Mursyidin” adalah mendorong manusia untuk
berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru
mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan
mungkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.38
Dari definisi di atas, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa dakwah berfungsi :
1. Dakwah berfungsi untuk menyebar agama Islam kepada
manusia sebagai individu dan masyarakat sehingga mereka

36
Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Percetakan Ofset Indah,
1993) hal.23
37
Hasanuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet
ke-1, hal. 41.
38
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1, hal.2.
29

merasakan rahmat Islam sebagai rahmatan lil‟alamin bagi


seluruh makhluk Allah.
2. Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai Islam dari
generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya sehingga
kelangsungan ajaran Islam beserta pemeluknya dan
generasi ke generasi berikutnya tidak teputus.
3. Dakwah berfungsi korektif artinya meluruskan akhlak yang
bengkok mencegah kemungkaran dan mengeluarkan
manusia dari kegelapan rohani.

2. Unsur-unsur Dakwah39
a. Materi dakwah (maddah al-Dakwah) yang meliputi bidang
akidah, akhlak, dan syariah ke semua materi dakwah ini
bersumber dari Al-Qur‘an, As-Sunnah Rasulullah Saw.
Hasil ijtihad ulama, sejarah peradaban islam. Dalam firman
Allah Q.S al-Ahzab: 39
َّ َٰ َ َ َ َ َّ َّ ً َ َ َ ‫َّ َ َ ت َ ت َ ُ َ َ َ ت َ ت‬
ٗ ‫ٱّلل ِ َخص‬ َ َٰ َ َ ُ ّ َ ُ َ َّ
٣٩ ‫ِيتا‬ ِ ‫ج ٱّلل ِ ويخشُّٔۥ وَل َيشٔن أخدا إَِل ٱّللَۗ وكَف ة‬ ِ َٰ ‫سل‬ ِ‫ٱَّلِيَ حتي ِغٔن ر‬

Artinya:
“Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-
risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada
merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah,
dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.”
b. Subjek dakwah (Da‟i) orang yang aktif melaksanakan
dakwah kepada masyarakat. Da‘i ini ada yang
melaksanakan dakwah secara individu ada juga yang
39
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011), hal. 9.
30

berdakwah secara kolektif melalui organisasi. Nasruddin


Lathief mendefinisikan bahwa da‘i adalah muslim dan
muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliyah
pokok bagi tugas ulama.40 Dalam kegiatan dakwah peranan
da‘i sangatlah esensial, sebab tanpa da‘i ajaran islam
hanyalah ideologi yang tidak terwujud dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun sifat-sifat penting yang harus dimiliki
oleh seorang da‘i yaitu :
1) Mendalami Al-Qur‘an, Sunnah dan sejarah kehidupan
Rasul serta Khulafaurrasyidin
2) Memahami keadaan masyarakat yang akan dihadapi
3) Berani dalam mengungkap kebenaran kapanpun dan di
manapun
4) Ikhlas dalam melakasanakan tugas dakwah tanpa tergiur
oleh nikmat materi yang hanya sementara
5) Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga diri.41
c. Objek dakwah (Mad‟u) adalah masyarakat atau orang yang
didakwahi, yakni diajak ke jalan Allah agar selamat dunia
dan akhirat. Masyarakat sebagai objek dakwah sangat
heterogen, misalnya ada masyarakat yang berprofesi
sebagai petani, nelayan, pedagang, dan lainnya. Bila
melihat dari aspek geografis, masyarakat itu ada yang
tinggal di kota, desa, pegunungan, pesisir. Bila dilihat dari

40
Muhammad Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada
Media, 2006), hal. 21.
41
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1, hal. 81.
31

aspek agama maka mad‟u ada yang muslim, kafir, munafik,


dll.
d. Metode dakwah (Thariqoh al-Dakwah) yaitu cara atau
strategi yang harus dimiliki oleh da‘i dalam melaksanakan
aktivitas dakwahnya. Metode ini secara umum ada tiga
berdasarkan Al-Qur‘an surat al-Nahl 125, yaitu bil hikmah,
mau‟izoh hasanah, dan metode mujadalah billati hiya
ahsan.
e. Media dakwah (Wasilah al-Dakwah) adalah media atau
instrumen yang digunakan sebagai alat untuk
mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad‟u.
Media ini bisa dimanfaatkan oleh da‘i untuk menyampaikan
dakwahnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Di
antara media dakwah yang masih banyak digunakan oleh
para da‘i saat ini adalah televisi, radio, surat kabar, majalah,
buku, internet, hp.
f. Tujuan dakwah (Muqashid al-Dakwah) adalah tujuan yang
hendak dicapai oleh kegiatan dakwah. Adapun tujuan
dakwah itu dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang
dimaksud adalah kehidupan keseharian, sehingga tercipta
manusia yang berakhlak mulia, dan tercapainya individu
yang baik, keluarga yang sakinah, komunitas yang tangguh,
yang pada akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera
dan maju. Tujuan dakwah adalah mengajak manusia ke
jalan yang benar, yaitu Islam. Di samping itu, dakwah juga
bertujuan untuk mempengaruhi cara berfikir manusia, cara
32

bersikap dan bertindak. Agar manusia bertindak sesuai


dengan prinsip-prinsip Islam.42 Dengan demikian dapat
dirumuskan bahwa tujuan dakwah adalah terealisasinya
ajaran-ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan di dunia
ini, sehingga mendatangkan sisi positif berupa kebahagiaan
dan kesejahteraan di dunia hingga akhirat.

3. Bentuk-bentuk Dakwah
Aktivitas dakwah yang merupakan operasionalisasi
dari dakwah yang dilakukan para pelaku dakwah dapat
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :43
a. Aktifitas Dakwah bil lisan
Dawah bil lisan adalah penyampaian informasi
atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau
komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah).
Dakwah bil lisan mempunyai beberapa media, seperti:
khutbah, ceramah, ataupun pidato.
Allah berfirman dalam Al-Qur‘an dengan tegas
mengenai hal ini dengan menitik beratkan kepada
Ahsan Kaulan (ucapan yang baik) dan Uswatun
Hasanah (perbuatan baik), dalam Q.S al-Fussilat: 33
َّ َ ٓ َ َ َّ ّ ٗ ‫َ َّ ُ َ ُ ُ ٗ َ ت‬
َ ٍِ‫ٱّلل ِ َو َؾٍ َو َصَٰي ِٗدا َوكَ َال إَُِّن ٌ ََِ ٱل ت ٍُ تصي‬
٣٣ ‫ني‬ ِ ِ ِ ِ ‫حدؾٔن ُزَل كَٔل مٍَِ دَع إَِل‬

Artinya :

42
Rofi‘udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah,
(Bandung: Bulan Bintang, 1986), Cet.2, hal. 8-9.
43
Wardi Bactiar, Metode Penelitian Ilmu Dawah, (Jakarta: Logos Wahan
Ilmu, 1997), hal. 34.
33

―Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada


orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh dan berkata; “sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri”

b. Aktifitas Dakwah bil qalam


Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan
menggunakan media tulisan, dakwah bil qalam
merupakan bentuk dakwah yang pernah dipraktikkan
Rasulullah Saw. Dakwah dalam bentuk tulisan yang
dilakukan Rasulullah Saw adalah dengan mengirim
surat-surat yang berisi seruan, ajakan, atau panggilan.
Dakwah bil qalam pada era sekarang ini menggunakan
media cetak dan media online yang meliputi: surat
kabar, majalah, brosur, dan buletin.
Bentuk dakwah ini juga dilakukan oleh Nabi
Muhammad Saw. melalui penyampaian surat ke
berbagai pihak. Dalam sejarah dakwah, Nabi telah
menyampaikan sebanyak 105 surat untuk berdakwah
yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu surat yang berisi
seruan untuk masuk islam kepada nonmuslim, berisi
ajaran islam (seperti zakat dan shadaqah), dan surat
yang berisi hal yang wajib dilakukan nonmuslim
terhadap pemerintah Islam.44

44
Ki Moesa A. Machfoeld, Filsafat Ilmu Dakwah dan Penerapannya, (Jakarta:
Bulan Bintang, 2004), hal. 108.
34

c. Aktifitas Dakwah bil hal


Dakwah bil hal adalah melaksanakan amal
kebaikan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi
bidang sosial, ekonomi, dan budaya dalam bingkai
nilai-nilai ajaran islam. Dakwah bil hal merupakan
usaha merintis dan mempraktikkan ajaran islam dalam
kehidupan sehari-hari. Dakwah dalam bentuk ini dapat
dilakukan oleh setiap orang di manapun berada dengan
profesi apapun.45

4. Dakwah Dzatiyah
Dakwah dzatiyah adalah dakwah kepada diri sendiri
melalui pendekatan komunikasi di dalam diri. Pendakwah dan
mitra dakwah melatih dirinya menjadi manusia yang sehat
jasmani sebagai makhluk basyariyah. Mereka menjadi
manusia yang sehat jiwanya sebagai makhluk insaniyah. Kata
dzatiyah ini mengiktui definisi tarbiyah dzatiyah. Abdullah
bin Abdul Aziz Al-Aidan mendefinisikan, tarbiyah dzatiyah
ialah tarbiyah (pembinaan) seseorang terhadap diri sendiri
dengan dirinya sendiri.46
Dakwah dzatiyah ini, dakwah mengajak diri sendiri
untuk mengenal diri sendiri sebagai hamba Allah, khalifah di
bumi, mengenal Allah yang berkesinambungan, dan hubungan
komunikasi terjadi hubungan interaktif antara hamba dan

45
Umi Musyarrofah, Dakwah KH. Hamam Dja‟far dan Pondok Pesantren
Pabean, (Jakarta: UIN Press, 2009) Cet ke-1 hal. 20-21.
46
Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan, Tarbiyah Dzatiyah, (Jakarta: An-
Nadwah, 2002). hal. 11.
35

pencipta-Nya. Dakwah dzatiyah meliputi semua komponen


komunikasi dakwah dan proses komunikasi dakwahnya, yaitu
komunikator, pesan, saluran, dan mitra dakwahnya. Peristiwa
dakwah mencakup dimensi komunikasi manusia, bagaimana
seseorang berada dalam tiga dimensi komunikasi, yaitu tingkat
komunikasi, konteks komunikasi, dan saluran komunikasi.
Tingkat komunikasi terdiri dari individu, keluarga, sahabat,
kelompok, komunitas, dan organisasi tingkat lokal, nasional
dan internasional. Konteks komunikasinya adalah
perdagangan, politik pendidikan, dan penyuluhan. Saluran
komunikasinya menggunakan media cetak dan media
elektronik, baik langsung dan tidak langsung.
Manusia menyikapi, mengevaluasi diri, dan
perilakunya. Ia menerapkan karakter manusia kembali ke
fitrah. Dengan demikian, komunikasi di dalam diri sendiri
adalah penting untuk mengevaluasi diri sendiri, merencanakan
masa depan di dunia maupun di akhirat. Manusia berpikir
dahulu sebelum berpikir negatif, berperasaan negatif, dan
bertindak negatif. Dengan kata lain, seseorang berlatih
berdakwah kepada diri sendiri.

C. Komunikasi Intrapribadi
1. Pengertian Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang
berlangsung dalam diri seseorang. Dalam komunikasi bentuk
ini, orang yang berpesan sebagai komunikator sekaligus
berperan sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya
36

sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya


kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya sendiri.47
Ronald L. Applbaum dalam bukunya “Fundamental
Concept in Human Communication” mendefinisikan
komunikasi intrapribadi sebagai “communication that takes
place within us; it includes the act of talking to ourselves and
the acts of observing and attaching meaning (intellectual and
emotional) to our environtment” (komunikasi yang
berlangsung di dalam diri kita; ia meliputi kegiatan berbicara
kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan
memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada
lingkungan kita.
Berdasarkan definisi di atas, maka komunikasi
intrapribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam
diri seseorang saat menerima informasi, mengolahnya,
menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Komunikasi
intrapribadi atau komunikasi di dalam diri sendiri merupakan
fondasi dasar bagi komunikasi-komunikasi berikutnya. Dalam
komunikasi di dalam diri ini, pesan-pesan yang perlu di dialog
kan di dalam diri (saya dan aku) sebelum berinteraksi dalam
kehidupan sehari –hari.
Manusia patut bersyukur kepada Allah yang Maha
Mencipta karena seluruh komponen pengirim dan penerima
pesan disediakan secara gratis dan siap difungsikan sesaat
setelah kita dilahirkan bahkan sebelum dilahirkan. Setelah

47
Onong Uchjana Effendi. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003). Cet. 3. hal. 57.
37

umur jasad dan roh berpadu dalam diri kita di hari ke 120 48,
manusia kecil yang sedang tumbuh dalam rahim ibunya itu
sudah mulai mampu berkomunikasi dengan alam di luar
rahim. Al-Qur‘an mengisyaratkan bahwa alat komunikasi yang
paling pertama berfungsi pada manusia adalah
pendengarannya, setelah itu penglihatan, baru fu‟ad.49
Isyarat al-Qur‘an tentang berfungsinya pendengaran
sejak dalam kandungan diperkuat oleh penelitian-penelitan
modern. ―Leitner (1987) melaporkan bahwa di Hayward,
California, Dr. Rne Van de Carr, seorang ahli kandungan dan
kebidanan, mendirikan Universitas Prenatal (UP). Kegiatannya
meliputi pengajaran terhadap bayi yang masih dalam rahim:
melatih kemampuan verbalnya dan kemampuan
bersosialisasinya lebih dini. Orang tua bercakap-cakap dengan
bayinya melalui megafon kertas (disebut pregafon) yang
diarahkan ke perut ibunya. Penelitian terhadap ―lulusan-
lulusan‖ UP menunjukkan bahwa mereka mampu
berkomunikasi lebih awal, mampu merangkaikan kata-kata
lebih dini, dan para ibu merasa bahwa si anak lebih cepat
memahami sesuatu‖.50

48
Dalam sebuah Hadits disebutkan: ―Sesungguhnya kalian diciptakan di perut
ibunya empat puluh hari fase „nutfah‟, kemudian fase „alaqah‟ juga 40 hari,
kemudian fase „mudghah‟ 40 hari, dan setelah itulah roh diciptakan..‖ (HR.
Bukhari, no. 2969, dan Muslim no. 4781).
49
Allah berfirman: 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
50
Steward L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication (edisi Indonesia),
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001). hal. 3.
38

Allah telah menetapkan manusia bahwa: Sesungguhnya


Kami telah menciptakan manusia dengan potensi Taqwin yang
sebaik-baiknya. Maksudnya, bahwa manusia memiliki potensi
untuk mencapai spiritualitas tapi manusia juga bisa turun ke
tingkat yang serendah-rendahnya. Maksudnya manusia hanya
terpaku pada fisik-biologis (materialistik), dan hanya bekerja
hanya pada tingkat mekanistik fisik-biologis keragaan.
Hamka dalam buku Etika Hamka karangan Abd. Haris
menggunakan istilah “al-Insan al-Kamil”, yang berarti
manusia sempurna dalam membicarakan masalah manusia
utama atau manusia ideal. Menurutnya, setiap muslim harus
mempunyai cita-cita menjadi al-insan al-kamil. Manusia
sempurna yang dimaksud adalah manusia yang insaf akan
kekurangan lalu berusaha mencapai kesempurnaan.
Menurut Hamka, komponen menjadi manusia
sempurna yaitu: (1) Mempunyai Tauhid atau keyakinan yang
kuat dan tidak terpecah-pecah kepada yang lain, kecuali
kepada Allah SWT. (2) tidak musyrik, karena orang sirik dapat
mempertahankan apa saja, baik yang hidup maupun yang mati,
mereka bisa menganggap apa pun sebagai tuhannya. (3) selalu
melakukan ikhtiar, tidak putus asa. (4) mempunyai sifat
keberanian dan percaya diri. (5) selalu melakukan amar
makruf dan nahi mungkar, menyeu perbuatan baik dan
meninggalkan kejahatan. (6) selalu menyuarakan paham
persaudaraan, persamaan, dan kemerdekaan.
Menuju manusia sempurna ada pertarungan.
Pertarungan dominasi antara dimensi-dimensi manusia. Lima
39

dimensi pada manusia yang memiliki potensi untuk mencari,


menemukan, dan menerima kebenaran. Kelima dimensi
tersebut adalah al-jism, al-aql, al-qalb, ar-ruh, al-fitrah.
Dimensi al-jism memiliki potensi indriawi (sensoris), al-aql
memiliki potensi pikiran rasional, al-qalb memiliki potensi
suprarasional (zikir), dan perasaan, ar-ruh memiliki potensi
spiritual, al-fitrah memiliki potensi beragama (suci).
Jadi maksud manusia sempurna, yaitu yang
memfungsikan seluruh dimensi, yaitu ar-ruh, al-aql, al-nafs,
al-qalb, al-fitrah.

2. Dimensi Komunikasi Intrapribadi


Manusia sebagai khalifah dan hamba Allah mampu
mengelola alam atas sadar, alam sadar, dan alam tidak sadar.
Naluri, insting, dan refleks berada secara otomatis, mekanistis.
Ia tidak memerlukan koordinasi dengan al-„aql dan al-qalb.
Manusia tersebut mampu menjaga dan memelihara semua
dimensi di tempatnya masing-masing. Semua dimensi, unsur,
dan potensi manusia berjalan sesuai dengan fungsinya.
Dehumanisasi manusia terjadi karena unsur-unsur dan potensi
di atas telah bergeser dari bingkai fitrah-nya.
Manusia dalam al-Qur‘an dan psikologi islam,
dikelompokkan ke dalam dimensi-dimensi sebagai berikut.
Pertama, tipe manusia menegakkan akalnya dengan rukun
Islam yang dijalankan oleh seorang muslim. Kedua, tipe
manusia memelihara rohnya yang ditopang oleh orang
beriman dalam menghayati rukun Iman. Ketiga, tipe manusia
40

yang menghidupkan hatinya yang di pasak oleh orang


beruntung yang menyucikan jiwanya dalam menghadirkan
Allah di segala tempat (ihsan). Keempat, tipe manusia
mengendalikan dan mengarahkan nafsunya menjadi tenteram
dengan ditahan oleh manusia yang bernafsu muthmainnah
dalam menerapkan keikhlasan dan ketulusan hati manusia.
Kelima, tipe manusia menampilkan jism-nya dan lingkungan
yang ditopang oleh manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Keenam, tipe manusia memelihara kemanusiaannya sebagai
hamba Allah di muka bumi. Ketujuh, tipe manusia menjaga
daya pencerapnya (imajinasi, pengingat, estimasi, representasi,
pancaindra bersama) dan pendorong (syahwat dan emosi) dan
penggerak (otot) sebagai potensi atau jiwa hewaniyahnya.
Kedelapan, tipe manusia menjaga reproduksi, tumbuh, dan
nutri gizi yang halal dan baik sebagai jiwa nabati. Kesembilan,
tipe manusia memilih dan memanajemen keinginannya
sebagai hamba Allah dan khalifah. Kesepuluh, tipe manusia
mengikuti hawa nafsunya. Badan (al-jism) yang tidak
memiliki daya akan hancur perlahan.51
Mengutip ayat dan sabda Rasul, bahwa keseimbangan
dalam kepribadian manusia adalah hal yang penting52 melalui
surat al-Qasas ayat 77

51
Armawati Arbi. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. (Jakarta: Amzah, 2002).
hal. 55.
52
Muhammad Utsman Najati. Al-Qur‟an dan Psikologi. (Bandung: Pustaka
Setia, 2005). hal. 189.
41

َ َ ُ َّ َ ‫َ َٓ ت‬ ‫ُّ ت َ ت‬ َ َ َ َ َ ََ ََ َّ ‫ٱّلل‬ َ َٰ َ َ ٓ َ
ُ َّ ‫م‬ ‫َو تٱب َخـِ ذِيٍا ءاحى‬
َۖ‫نس ُ ِصيتم ٌ ََِ ٱلج َيا َۖ َوأخصَِ ن ٍَا أخص ََ ٱّلل إِ َۖتم‬‫ٱل َار ٱٓأۡلخِرة َۖ وَل ح‬

‫ت ت‬ ُ َ َ َّ َّ َ‫ت‬ َ َ َ‫ََ َت ت‬
َ ‫صد‬
٧٧ َ‫ِي‬ ِ ‫ٱّلل َل ُي ُِّب ٱل ٍُف‬ ‫ۡرض إِن‬
ِۖ ِ ‫وَل تتـِ ٱىفصاد ِِف ٱۡل‬

Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda “Bukanlah
yang terbaik di antara kalian, orang yang beramal untuk
dunianya, tanpa akhiratnya, atau orang beramal untuk
akhiratnya tanpa dunianya. Orang terbaik di antara kalian
adalah orang yang beramal untuk ini (dunia) dan ini
(akhirat).”
Kepribadian yang diharapkan adalah kepribadian yang
lurus dan seimbang memfungsikan semua dimensi
kemanusiaan.
42

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Hijab Alila


1. Profil Hijab Alila
Mempunyai tagline sahabat taat “Sahabat yang
dirancang untuk menemani hijrahmu, bersama-sama menjadi
muslimah yang taat pada aturan-Nya”. Kalimat tersebut
adalah kutipan yang akan kita lihat pada halaman utama
website hijab alila. Sedikit menggambarkan apa itu hijab alila,
dan bagaimana proses dakwah yang dilakukan oleh hijab alila
dalam mengajak kepada muslimah untuk senantiasa beribadah,
dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. “Memulai hidup
taat dengan menggunakan hijab sesuai syari‟at Islam”.53

Gambar 3. 1
Halaman utama website Hijab Alila

Menurut Ustaz Felix Siauw, yang merupakan suami


dari Ummu Alila salah seorang pemilik hijab alila,
menjelaskan bahwa “Awal mula hijab alila adalah karena
53
http://hijabalila.com Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019 pukul 9.45 WIB.
43

dakwah. Artinya, ketika hijab alila pun belum ada, kita sudah
berdakwah lebih dahulu. Maka, muncullah hijab alila.
Kalaupun seandainya hijab alila tidak ada, dakwah akan terus
jalan. Maka, inti dari hijab alila sebenarnya adalah dakwah.
Bagaimana kita menyampaikan dengan cara yang paling
sesuai yaitu dengan identitas muslimah itu yaitu adalah hijab
syar‟i. Karna itulah hijab alila ada dan untuk itulah hijab
alila ada, untuk membumikan dakwah khususnya pada
muslimah yaitu hijab syar‟i.”
Dakwah yang diajarkan oleh hijab alila memiliki tujuan
untuk mengedukasi muslimah di Indonesia khususnya agar
berperilaku sesuai dengan syariat Islam, layaknya muslimah
seutuhnya berdasarkan al-Qur‘an dan as-Sunnah. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. an-Nur ayat 31
َ َّ َ َ ‫َ ُ ّ ت ُ ت َ َٰ َ ت ُ ت َ ت َ ت َ َٰ َّ َ َ ت َ ت َ ُ ُ َ ُ َّ َ َ ُ ت‬
َۖ ‫ِيَ زِين َخ ُٓ ََّ إَِل ٌَا ػ َٓ َر ٌ تِِ َٓا‬
‫ج حغضضَ ٌَِ أةص ِرَِْ ويدفؼَ فروجَٓ وَل حتد‬ ِ ‫وكو ى ِيٍؤٌِن‬
َ ٓ َ ٓ َ َ َّ َ َ ‫َ ت َ ت ت َ ُ ُ َّ َ َ َٰ ُ ُ َّ َ َ ُ ت‬
ََّ ِٓ ِ ‫ِيَ زِين َخ ُٓ ََّ إَِل ِلِ ُ ُؿٔۡل ِ ِٓ ََّ أ تو َءاةَان ِ ِٓ ََّ أ تو َءاةَاءِ ُب ُؿٔۡل‬
‫ۡضبَ ِِبٍرَِِْ لَع جئب ِ ََِٓۖ وَل حتد‬
ِ َۖ ‫و‬
َ ‫َ ت َ ت َ ٓ َّ َ ت َ ت َ ٓ ُ ُ َ َّ َ ت َ ت َ ٓ َّ َ ت َ ت َ ٓ ُ ُ َ َّ َ ت ت َ َٰ َّ َ ت َ ٓ ت‬
‫ِن إِخ َنَُٰ ِ ِٓ ََّ أ تو ٌَا‬ ِ ‫أو أبِان ِ َِٓ أو أبِاءِ بؿٔۡل ِ َِٓ أو أبِان ِ َِٓ أو أبِاءِ بؿٔۡل ِ َِٓ أو إِخنُ ِ َِٓ أو ة‬
َ َ َ ‫ِني َد تۡي أُ ْوِل ت ت‬ َ َّ ُ ُ َ ‫َ َ َ ت َ ت‬
َٰ َ َ ْ ‫ِيَ ل َ تً َح تؼ َٓ ُروا‬
َ ‫ٱىع تفو َّٱَّل‬
ّ ّ َ َّ
َ ‫ٱىتَٰتؿ‬
‫لَع‬ ِ ِ ِ‫ٱلرجا ِل أو‬ ِ ٌَِ ِ‫ٱلربث‬ ِ ِ ِ ِ ِ‫ميهج أيمََِٰٓ أو‬
َ ً َ َّ َ ْ ُ ُ َ َّ َ ‫ّ َ ٓ َ َ َ ت ت َ َ ت ُ َّ ُ ت َ َ َ ُ ت‬ َ َ
َّ ُّ‫ِيؿا أي‬ ‫ِني ٌَِ زِينخ ِ َِٓۚ وحٔب ٓٔا إَِل ٱّلل ِ َج‬ َ ‫َيف‬ ‫ۡضبَ ةِأرجي ِ َِٓ ِ َۖؿيً ٌا‬ ِ ‫ت ٱىن ِصاءِِۖ وَل ي‬ِ َٰ ‫ؾ تٔر‬

َ ‫َ َ َّ ُ ُ ت‬ ‫ت ت‬
٢٫ ‫ٱل ٍُؤٌ ُِِٔن ى َؿيس تً تفي ُِدٔن‬

Artinya :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
44

(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka


menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-
putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-
budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.
Terdapat pula perintah untuk menggunakan hijab atau
gamis bagi perempuan dalam QS. al-Ahzab ayat 59
َ َ ‫َّ َ َ َ ت‬
َٰٓ ‫ِني َؾيَ تي ِٓ ََّ ٌَِ َج َلَٰتِيت ِ َِٓۚ ذ َٰل ِم أد‬ َ َٰ َ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ َّ ُّ ُ ّ َ ت‬
َ ٌِِ ‫م َو َب َِاح َِم َون َِصآءِ ٱل ت ٍُ تؤ‬
َ ‫ِني يُ تدج‬
‫ٰٓى أن‬ ‫ج‬
ِ ‫يأحٓا ٱنل ِِب كو ِۡلزو‬

ٗ ‫ٔرا َّرخ‬
٥٩ ‫ِيٍا‬ ُ َّ ‫ُح تؿ َر تذ ََ فَ ََل يُ تؤ َذ تح ََ َو ََك َن‬
ٗ ‫ٱّلل َد ُف‬
َۗ

Artinya ;
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
45

Hijab Alila sendiri merupakan brand hijab yang


namanya diambil dari putri pertama Ummu Alila yang
bernama Alila. Harapan utama Ummu Alila adalah membuat
hijab alila dapat menjadi sahabat taat bagi muslimah yang
sudah memiliki niat untuk berhijrah. Hijab alila juga turut serta
memberikan edukasi berupa dakwah yang disampaikan
melalui berbagai platform media sosial seperti facebook,
telegram, dan instagram. Dengan didukung oleh Tim Kreatif
Hijab Alila pada tahun 2016 maka, penyampaian dakwah
melalui media sosial, dibuat menjadi semakin menarik dalam
bentuk seperti foto atau typography, video, ilustrasi visual, dan
copywriting.

2. Struktur Hijab Alila


Penggagas Hijab Alila : Ustadz Felix Y. Siauw
Pemilik Hijab Alila : Ummu Alila, dan
Emeralda Noor Achni
Direktur : Agmi Agry Cardla
Tim Kreatif : Nindie Hanjar Sari
Evhie Rismawaty
Annisa Maryamal
Sinta Sari
Sarah Hanifah
Ana Marieza
Nandia Agustina
Nazri Nuriza
Indah Sulistianty
46

Manajer Produksi : Hidayat


Staf Pengadaan : Triyanti

Untuk membuat konten di instagram @hijabalila


memerlukan tim kreatif. Setiap minggunya tim kreatif tersebut
membuat tema yang berbeda untuk dibahas, fenomena up to
date yang dekat dengan kehidupan remaja mulai dari cara
bergaul dengan lawan jenis, cara berbakti kepada orang tua,
cara menjadi manusia yang bertakwa, sampai membahas
masalah sosial politik yang terjadi di Indonesia.
Tim Hijab Alila juga menjalankan beberapa akun
instagram. Pertama, @hijabalila akun instagram yang
digunakan khusus untuk berdakwah secara umum. Kedua,
@alilakids berbagai materi dakwah ringan khusus untuk anak-
anak. Ketiga, @kataloghijabalila akun instagram ini, untuk
menampilkan produk gamis, hijab, dsb. Keempat,
@mihnahalila, hampir sama dengan sebelummya, namun
khusus untuk menjual mihnah (berupa daster atau celana
panjang). Kelima, @alilagoods berupa produk aksesoris
tambahan seperti ransel, totebag, handsock, manset, ciput,
pouch, pin, kaos kaki, baju renang, dan juga buku, yang
semuanya memiliki pattern islami khas hijab alila. Untuk
memasarkan produk-produknya, hijab alila telah memiliki
distributor resmi yang tersebar di berbagai kota di seluruh
Indonesia.
47

3. Prinsip dan Nilai Hijab Alila


a. Prinsip Hijab Alila54
- Selalu berasaskan pada al-Qur‘an dan as-Sunnah dalam
setiap aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, bersegera
dan berlomba melaksanakan perintah Allah, dan takut
serta menjauhi setiap larangan Allah.
- Senantiasa bersemangat untuk berdakwah dan
menyebarkan Islam atas dasar kasih sayang, membantu
setiap hamba Allah untuk cenderung menaati Allah.
- Menjadi pembelajar, setiap saat meningkatkan
pemahaman dan pengamalan Islam.
- Berakhlak mulia, dan mempergauli manusia dengan
santun dan baik.

b. Nilai Hijab Alila55


- Jujur baik dalam perkataan dan perbuatan
- Ramah saat berinteraksi dengan manusia
- Disiplin dalam muamalah
- Amanah dalam setiap urusan

4. Akun Instagram Hijab Alila


Hijab Alila dirintis karena banyaknya pertanyaan
netizen yang penasaran dengan seperti apakah hijab syari itu.
maka tak heran jika media yang menjadi modal utama dalam

54
http://hijabalila.com/tentang-kami/ Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019
pukul 10.15 WIB.
55
http://hijabalila.com/tentang-kami/ Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019
pukul 10.15 WIB.
48

penyebaran informasi saat ini adalah media sosial instagram.


Saat ini hijab alila memiliki beberapa akun instagram yang
aktif dan menarik dalam mempromosikan produk-produknya
maupun menyebarkan konten-konten dakwah islam.
Sasaran dakwah @hijabalila sendiri adalah remaja
muslimah. Oleh karena itu, materi-materi dakwah didesain
dengan warna colorful serta menggunakan ilustrasi visual yang
menarik. Berikut adalah tampilan akun instagram hijab alila:

Gambar 3. 2
Akun Instagram @HijabAlila

Gambar 3.2 di atas merupakan tampilan profil akun


instagram @hijabalila, seperti akun bisnis pada umumnya,
kategori akun @hijabalila menamai akunnya sebagai brand
fashion atau pakaian, kemudian bio yang berisikan info
49

mengenai produk hijab alila, link official website hijab alila,


dan alamat lengkap dari kantor pusat hijab alila. Selain itu,
hijab alila pun memanfaatkan fitur highlight instagram untuk
info-info ter-update seperti, info produk buku yang baru saja
rilis bulan September 2019 dengan judul Syar‟i Traveler, dan
info campaign #GuardianOfTheEart untuk mengampanyekan
gerakan less waste 7 hari tanpa plastik, dan info-info
bermanfaat lainnya. Namun, akun instagram hijab alila saat ini
belum memiliki logo verified (centang biru) dari instagram,
akan tetapi sejak kehadirannya tahun 2016, kini akun
instagram hijab alila telah memiliki sebanyak kurang lebih
enam ratus delapan puluh enam ribu followers (pengikut), dan
telah memposting sebanyak empat ribu enam ratus unggahan
dengan berbagai konten foto dan video. Berikut beberapa
contoh postingan oleh @hijabalila

Gambar 3. 3
konten hijab alila dengan desain visual illustration dan
typography
50

Pada gambar 3.3 di atas, adalah contoh materi dakwah


yang dilakukan melalui desain ciri khas hijab alila yang selalu
menarik dan memiliki tema berbeda di setiap pekannya.
Terdapat pula sesi tanya jawab atau Q & A pada akhir pekan
di setiap tema. Tema yang diusung pun tentu selalu up to date
atau berkaitan dengan hal-hal yang sedang terjadi saat ini,
sebagai bentuk muhasabah atau introspeksi diri, serta tetap
mengutamakan nilai-nilai pesan dakwah Islam di dalamnya.
Seperti contoh berikut:

Gambar 3. 4
konten hijab alila dalam bentuk vidio

Selain melalui foto dan desain visual sebagai syiar


dakwah, instagram @hijabalila pun mulai aktif membuat
berbagai video yang menarik berdasarkan apa yang sedang
terjadi. Dibuatnya video dakwah tersebut bertujuan agar
penyampaian pesan-pesan dakwah yang disampaikan itu lebih
bervariasi serta dapat dipahami dengan mudah oleh semua
kalangan khususnya muslimah di Indonesia. Durasi dari video
tersebut memang hanya satu menit, namun beberapa tema
51

yang memiliki durasi lebih lama, tetap di upload dan dapat


dilihat selanjutnya melalui platform youtube official hijab alila.
Selain foto dan video yang berisikan tema dakwah
islam, @hijabalila juga turut berpartisipasi dalam setiap
penggalangan dana untuk korban bencana alam, sekaligus
memberikan bantuan materi. Hal ini membuktikan bahwa
@hijabalila bukan hanya sekedar brand hijab biasa yang
hanya fokus berjualan saja, akan tetapi di dalam intagram
@hijabalila kita bisa temukan banyak sekali nasihat dan
reminder dalam kehidupan untuk tetap istiqomah dalam
syariat islam, yang dikemas dengan fun dan menarik.

B. Gambaran Umum Instagram


1. Pengertian
Instagram terdiri dari dua kata, yaitu “Insta” dan
“Gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah “Instan”
yakni serba cepat dan mudah. Dalam sejarah penggunaan
kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari
kamera Polaroid, yaitu sejenis kamera yang dapat langsung
mencetak foto beberapa saat setelah membidik objek.
Sedangkan kata kedua “Gram” diambil dari kata “Telegram”
yang maknanya sebagai media pengirim informasi sangat
cepat.56
Dari penggunaan dua kata tersebut, arti dan fungsi dari
instagram yaitu sebagai media untuk membuat foto dan

56
https://www.dumetdevelopment.com/blog/pengertian-instagram-dan-
keistimewaannya diakses pada tanggal 15 Desember 2019.
52

mengirimkannya dalam waktu yang cepat. Tujuan tersebut


sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi
basis aktifitas dari media sosial ini. Setiap pengguna instagram
akan memiliki sebuah akun. Pada akun tersebut ada laman
yang menampilkan gambar dan video yang diunggah oleh
pengguna. Tiap gambar/video yang diunggah dapat diberi
komentar atau tanda “love” oleh pengguna lainnya. Fitur lain
dari instagram adalah “follow” yang memungkinkan agar
pengguna dapat mengikuti pengguna lainnya, sehingga
unggahan dari pengguna lain tersebut akan ditampilkan di
laman yang ia miliki.
Instagram merupakan salah satu bentuk dari hasil
kemajuan internet dan menjadi salah satu media sosial yang
digandrungi oleh khalayak masa kini. Hal ini dapat dibuktikan
dengan meningkatnya pengguna di instagram pada setiap
tahunnya. Dan terhitung pada April 2017 lalu, instagram
mengumumkan pengguna aktif telah mencapai kisaran 800
juta akun, dan angka tersebut jauh lebih banyak dibanding
tahun sebelumnya.

2. Sejarah
Instagram didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike
Krieger. Systrom menempuh pendidikan di Stanford
University California pada jurusan Management Science and
Engineering dan lulus pada tahun 2006. Pada saat di Stanford,
Systrom bekerja paruh waktu di perusahaan start up bernama
Odeo, saat ini dikenal sebagai penyedia layanan mikroblog
53

bernama Twitter. Lulus dari Stanford, ia bekerja di Google


sebagai Product Marketing Manager. Ia bekerja pada produk
seperti Gmail, Google Calendar, Docs, dan Spreadsheets.
Systrom meninggalkan Google untuk bergabung dengan
Nextstop, sebuah startup yang didirikan oleh beberapa mantan
karyawan Google.
Sedangkan Mike Krieger adalah pengusaha dan
insinyur perangkat lunak. Krieger melanjutkan pendidikan di
Stanford University. Seperti Systrom, Krieger bekerja di
perusahaan startup sebelum membentuk Instagram.57
Instagram berkembang pesat dari beberapa juta pengguna
menjadi 1 miliar pengguna aktif perbulannya.58 Akan tetapi
pada 24 September 2018, diumumkan bahwa Kriger dan
Systrom mengundurkan diri dari Instagram.
Instagram berdiri pada tahun 2010 dan dua tahun
kemudian diakuisisi oleh facebook pada tahun 2012. Instagram
dapat diunggah melalui Apple App Store dan Google Play
Pengguna internet saat ini menghabiskan lebih dari enam jam
online setiap harinya, dan sepertiga dari waktu tersebut
ditunjukkan untuk menggunakan media sosial.59 Berdasarkan
riset dari Global Web Index yang bermarkas di London,
menganalisa dari 45 pasar internet terbesar dunia dan

57
Joanne Mattern, Instagram, (United State Of America, Abdo Publishing,
2017), hal. 5.
58
https://techcrunch.com/startups/ diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
Pukul 13.40 WIB.
59
https://www.globalwebindex.com/data diakses pada tanggal 12 Januari 2020
Pukul 12.18 WIB.
54

memperkirakan bahwa waktu yang dialokasikan setiap orang


dalam media sosial meningkat dari 90 menit per hari pada
tahun 2012 menjadi 143 menit pada tiga bulan pertama tahun
2019.60

Gambar 3. 5
Peningkatan Penggunaan Media Sosial secara Global

Berdasarkan riset lain dari NapoleonCat yaitu social


media marketing yang berbasis di Warsawa, Polandia. Jumlah
pengguna aktif bulanan media sosial instagram di Indonesia
telah mencapai sebanyak 61.610.000 users.
Pengguna remaja yang berusia 18-24 tahun menjadi
kelompok usia pengguna paling besar di Indonesia, dengan
total persentase 37,3 persen atau sekitar 23 juta pengguna.
Dalam rentang usia tersebut ternyata pengguna instagram

60
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-49630216 diakses pada tanggal 15
Desember 2019.
55

perempuan paling dominan dengan persentase 19,5 persen


dibanding laki-laki dengan persentase 17,9 persen.61

Gambar 3. 6
Jumlah Pengguna Instagram di Indonesia
bulan November 2019

3. Fitur-fitur Instagram
Sebagai salah satu aplikasi media sosial yang sangat
populer dan digemari oleh remaja, instagram menghadirkan
banyak pembaharuan bagi para penggunanya di awal tahun
2019 lalu. Berikut ini beberapa fitur terbaru instagram62:
a. Fitur kamera “create mode” atau mode “create”
adalah mode yang akan memudahkan pengguna, untuk
membagikan momen dengan cara membuat coretan atau

61
https://tekno.kompas.com/read/2019/12/23/14020057/sebanyak-inikah-
jumlah-pengguna-instagram-di-indonesia diakses pada tanggal 15 Desember
2019.
62
https://exrush.com/fitur-terbaru-instagram-di-tahun-2019/ diakses pada
tanggal 16 Desember 2019.
56

tulisan tanpa harus mengunggah foto atau video terlebih


dahulu.
b. Fitur Superzoom untuk Stories
adalah fitur untuk membuat video stories dengan kesan
dramatis serta ada backsound musiknya.
c. Fitur fokus
Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk dapat
mengambil foto potret dengan objek utama terlihat jelas,
sedangkan latarnya menjadi blur.
d. Fitur mematikan kolom komentar
Tujuan dari fitur ini karena banyak pengguna lain yang
memberikan komentar negatif dan saling adu domba
dengan kata-kata tidak pantas.
e. Fitur Nametag
adalah fitur yang digunakan untuk menambahkan teman.
Nametag merupakan kartu identitas virtual yang akan
mempermudah pengguna menemukan profil instagram
orang lain dengan memindainya.
57

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pesan Dakwah dalam Akun Instagram @hijabalila


Pada bab ini, penulis akan menganalisis isi pesan
dakwah akun instagram @hijabalila pada bulan Oktober,
November, Desember tahun 2018 dengan menggunakan
kategorisasi model Komunikasi Intrapribadi. Proses
komunikasi pada diri sendiri atau yang disebut komunikasi
intrapribadi terdiri dari empat tahap. Pertama, merencanakan
program melalui self-talk dengan skripnya. Kedua,
membayangkan tempat kita nanti beraktivitas (imaging).
Ketiga, menerapkannya dalam pengembangan konsep diri
yang positif melalui imagio. Semua sarana fisik dan jiwa
mendorong kreativitas. Keempat, mengevaluasi diri sendiri
melalui transpersonal proses secara keseluruhan dan umpan
balik dari berbagai pihak. Kelima, dimensi fitrah merangkul
akal yang telah berencana, roh yang telah menata, nafs yang
telah bertindak dan berdo‘a, dan kalbu yang kekuatan dimensi
fitrah memperkuat empat kubus di atas.63

1. Pesan Dakwah Pada Dimensi Akal

Kategori Sub Kategori Tgl/bln

Pilarnya Akal Manusia diciptakan 3/12

63
Armawati Arbi, Komunikasi Intrapribadi, (Jakarta: Kencana, 2019), hal.
327.
58

(Rukun Iman) lengkap dengan akal nya


Kita sudah punya teladan 7/12
yang sempurna yaitu
Rasulullah dan pedoman
hidup yang paripurna yaitu
al-Qur‘an dan Hadis
(rukun ke 3)
Al-Qur‘an bukan sekedar 8/12
untuk menggambarkan
kejadian masa lalu, tapi
sebagai bentuk pelajaran
untuk manusia di seluruh
muka bumi (Q.S an-Nahl:
89) (rukun ke 3)
Membedakan hal-hal yang 9/12
berdasarkan syariat dan
liberal? (rukun ke 3)
percaya kepada al-qur‘an
Jumlah 4
Tabel 4. 1
Pesan Dakwah Dimensi Akal

Dalam kurun waktu Oktober, November, dan


Desember 2018, penulis menemukan pesan dakwah yang
megandung dimensi Akal, yakni terdapat pilar Rukun Iman.
Berikut ini salah satu contoh pertanyaan dalam caption akun
instagram @hijabalila yang memuat Pilar Akal (Rukun Iman).
59

Dakwah dzatiyah melalui pendekatan komunikasi


intrapribadi ditemukan kategori Pilar Akal dengan sub Rukun
Iman ke tiga (Iman Kepada Kitab Allah al-Qur‘an) pada
tanggal 9 Desember, membahas tentang: “Bagaimana cara
membedakan hal-hal yang dipikirkan berdasarkan syariat dan
liberal, kan tidak semua pemikiran liberal merugikan?”

Gambar 4. 1
Pesan dakwah pada pilar Rukun Iman

Jawaban dari pertanyaan tersebut di atas. Tindak-


tanduk kita itu cerminan dari bagaimana pemikiran kita, dan
sebagai seorang muslim tentu kita tahu bahwa pedoman kita
adalah al-Qur'an dan as-Sunnah. Apakah benar pemikiran
liberal itu tak semuanya negatif? Tahukah kita mengapa
paham liberal sangat berbahaya bagi ummat Islam? Mari kita
telaah lagi, ISLAM berarti artinya tunduk, patuh, pasrah,
berserah diri kepada Allah. Sedangkan LIBERAL artinya
bebas, menurut wikipedia paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari Pemerintah dan Agama, dalam
60

artian manusia bisa bertindak sebebas-bebasnya tanpa ada


batasan. sedangkan dalam Islam semua itu ada batasnya, Pola
pikir liberal tentu sangat berbahaya bagi ummat Islam. Dan
kini tak sedikit ummat Islam yang sudah terpengaruh,
sehingga ada ummat Islam yang tidak senang pada syariat
Islam bahkan sampai membencinya. Lalu mengapa kita tidak
boleh mengambil paham liberal sedikitpun?
Misalnya, Allah memerintahkan ummat Islam
mendirikan Shalat sebagai sarana menuju tujuan yaitu
mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tapi orang liberal
akan berpikir dengan akalnya, bahwa jika ia bisa menghindari
perbuatan keji dan mungkar dan berbuat baik kepada
sesamanya, maka tidak perlu lagi melakukan Shalat lima
waktu. Begitu juga dengan perintah berhijab dan menutup
aurat bagi perempuan, perintah ini sebagai sarana menghindari
fitnah, tuduhan atau pandangan negatif dan mencegah
timbulnya hawa nafsu lawan jenis. Tapi orang liberal akan
berpikir dengan akalnya, jika ia bisa mencegah takrobuz zina
dan mampu melindungi kehormatan diri maka baginya
berhijab tidak lagi penting. Bahkan bisa sampai puncaknya,
agama adalah penuntun manusia pada kebaikan. Tapi orang
liberal akan berpikir dengan akalnya, baginya agama tak lagi
penting ketika tanpanya manusia sudah baik. Seruan
penegakan syariat Islam saat ini makin bergema dimanapun.
Sambutan berbagai kalangan umat pun makin menguat. Hal itu
tidak disukai oleh orang-orang liberal. Sebab akan mengancam
kepentingan mereka. Untuk menghambat kebangkitan Islam
61

itu di tengah ummat, maka mereka pun menjalankan strategi


liberalisasai agama di negeri ini dan tentu saja menjadikan
ummat Isam sebagai sasarannya.
Pemikiran liberal itu meruntuhkan syariat Islam karena
ini membuat manusia lebih tunduk kepada akalnya dari pada
perintah Al-Qur‘an dan Hadis. Karena menurut akal dan
logika mereka yang menganut paham ini, ia tak perlu lagi
melaksanakan perintah dan beribadah kepada Allah jika ia
sudah berbuat baik kepada sesama manusia.
Allah telah mengatur syariat dengan sempurna dan
paripurna. Maka kembalilah pada fitrah kita sebagai seorang
muslim, jika kita masih beranggapan bahwa pemikiran liberal
masih ada baiknya atau bahkan lebih baik daripada syariat
Islam berarti kita belum sempurna belajar, memahami dan
mengambil hukum-hukum Islam. So, jangan berhenti dan
jangan pernah bosan untuk belajar dan mendalami aqidah kita
yaitu aqidah Islamiyah. Semoga Allah selalu memberikan kita
hidayah.

2. Pesan Dakwah Pada Dimensi Roh

Kategori Sub Kategori Tgl/bln

Tujuan Allah menciptakan 6/12


Pilar Roh manusia dan jin adalah untuk
(rukun islam) beribadah kepada Allah
Tips menghadirkan 13/12
62

kenikmatan dalam beribadah


Cara sholat penuh khusyu ala 13/12
Hatim Ashad r.a
Cara berbakti kepada orang tua 21/12
yang telah meninggal dunia
Merayakan malam tahun baru 29/12
Jumlah 4
Tabel 4. 2
Pesan Dakwah Dimensi Ruh

Dakwah dzatiyah melalui pendekatan komunikasi


intrapribadi ditemukan kategori Pilar Roh dengan sub Rukun
Islam, pada tanggal 13 Desember, yang membahas tentang:
“Tahukah kamu, musibah yang seharusnya membuat kita
sangat resah yaitu tidak hadirnya kenikmatan dalam
beribadah”

Gambar 4. 2
Pesan dakwah pada pilar Rukun Islam

Penjabaran dari pernyataan tersebut di atas. Tak


diragukan lagi bahwa saat kita beribadah kepada Allah ada
63

rasa nikmat tersendiri. Tapi bagaimana kalau kenikmatan itu


tidak hadir dalam setiap ibadah kita? Sholat rasanya tidak
tenang, pikiran melayang-layang memikirkan hal-hal duniawi.
Rangkaian takbiratul ikhram sampai salam itu tak terasa sebab
mungkin raga di atas sajadah tapi pikiran entah kemana. Jika
demikian, maka setiap kita harus berupaya untuk meraih
kelezatan dalam beribadah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
pernah berkata, ―Sesungguhnya hati ketika sudah mencicipi
kenikmatan dan keikhlasan beribadah kepada Allah
Subhanahu wata‘ala maka tidak ada sesuatu yang lebih manis,
yang lebih indah dan yang lebih lezat dari padanya.‖ Tips
menghadirkan kenikmatan dalam beribadah
1. Menjihadi diri. Bagaimana cara menjihadi diri sendiri?
yaitu dengan kita memaksa diri dan syahwat untuk
beribadah kepada Allah. Karena setiap pekerjaan yang
sifatnya duniawi maupun ukhrawi (mengenai akhirat)
pasti berat pada awalnya. tapi ketika ruh ibadah telah
hadir maka yang tersisa hanya kenikmatan.
2. Berdua-duaan dengan Allah. Khalwat atau berdua-
duaan dengan Allah akan menjadikan kita lebih
merasakan nikmat dalam beribadah. Rasulullah
Shalallahu ‗alaihi wasalam bersabda ―Ada tujuh
golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah
di hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan dari-
Nya (diantaranya adalah) seseorang yang ingat kepada
Allah saat dia sendirian berkhalwat bersama Allah,
maka mengucurlah air matanya.‖ (HR. Muslim) Ini
64

juga sebagai bentul evaluasi bagi diri kita, apa kita


termasuk orang lebih banyak ber-khalwat dengan
Allah, manusia atau mungkin dengan smartphone kita.
3. Menjauhi maksiat. Saat kenikmatan dalam beribadah
perlahan menghilang, satu yang pasti harus kita sadari
pada diri sendiri "aku telah berbuat maksiat". Adanya
rasa malas dalam beribadahpun sebab maksiat yang
telah kita lakukan. Sufyan Ats-Tsauri mengatakan,
―Aku tidak melakukan shalat malam pada satu malam
disebabkan oleh dosa yang telah saya lakukan.
4. Menghadirkan hati dalam ibadah. Sesungguhnya
ibadah yang kita lakukan tanpa diiringi hadirnya hati,
itu hanya sekedar ritual dan aktivitas raga tanpa makna.
5. Bervariasi dalam menjalankan ibadah. Maksudnya,
mengiringi ibadan wajib dengan ibadah-ibadah sunnah.
Karena ibadah wajibpun belum tentu diterima di sisi-
Nya, apakah itu cukup jika tanpa ibadah sunnah dapat
mengantarkan kita ke Surga-Nya?
6. Tidak berlebihan dalam makan dan minum serta hal-
hal yang mubah. Rasulullah Shalallahu ‗alaihi wasalam
bersabda, ―Tidaklah seorang anak Adam memenuhi
wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah anak
Adam makanan (dalam redaksi Ibn Majah ―suapan-
suapan kecil‖) yang menegakkan tulang punggungnya.
Jika harus lebih dari itu maka sepertiga makanan,
sepertiga minuman dan sepertiga udara.‖ Karena
banyak makanpun dapat membuat kita malas untuk
65

menjalankan sholat, banyak melakukan hal-hal mubah


seperti bermain sosial media pun juga akan membuat
kita lalai.
Setelah penjarabaran di atas mengenai tips-tips untuk
menghadirkan kenikmatan dalam beribadah kepada Allah.
Selanjutnya, pada tanggal yang sama 13 Desember 2018
@hijabalila memberikan tips agar sholat penuh khusyu‘ yang
berjudul: ―cara sholat penuh khusyu‘ ala Hatim Ashad‖

Gambar 4. 3
Pesan dakwah pada pilar Rukun Islam

Penjabaran dari pernyataan tersebut di atas.


Diriwayatkan bahwa dahulu Hatim Asham radhiyallahu anhu
pernah mengimami shalat di masjid. Beliau pun shalat dengan
khusyuk.
Saat penghujung shalat beliau seraya berucap salam;
―Assalamu‘alaikum Warahmatullah, Assalamu‘alaikum
Warahmatullah‖ lantas, beliau menengok ke belakang. Tapi
66

beliau terheran-heran, bagaimana tidak? Masjid yang ketika


pertama kali shalat penuh dengan jamaah tapi, ketika beliau
mengucap salam dan menengok ke belakang, masjid tersebut
tiba-tiba menjadi kosong, tidak ada siapapun yang ikut sholat
dibelakangnya.
Beliau terheran-heran atas kejadian itu, bertanya-tanya
kemana perginya jamaah yang ikut sholat dibelakangnya tadi
pada awal mengucap takbir ternyata di luar masjid terdengar
suara gemuruh, lantas beliau pun keluar untuk melihatnya.
Maka, beliau mendapati semua jamaah masjid tersebut telah
berada di luar masjid. Akhirnya beliau pun menanyakan
kepada mereka, mengapa mereka ada di luar masjid bukan
melaksanakan sholat berjamaah dengannya. Para jamaah yang
berada di luar masjid pun berkata, ―Ya Hatim, apakah engkau
tidak sadar dan tidak mendengar bahwa ada tiang-tiang masjid
yang hancur? Maka, saat itu juga kami membatalkan shalat
karena takut atap masjid ini roboh dan menjatuhi kami.‖
Kemudian, Hatim al-Asham pun menimpali, ―Tidak, saya
tidak mendengar itu.‖ Karena terheran dengan jawaban Hatim
Ahsam, maka mereka pun bertanya kepada beliau,
―Bagaimanakah sholatmu? Hingga kau tak sadar dengan
adanya tiang-tiang yang runtuh‖
Maka, beliaupun menjawab, ―Pertama; jika datang
waktu shalat maka aku berwudhu dengan sebaik-baik wudhu.
Kedua; setelah itu aku masuk ke tempat shalatku dan duduk
terlebih dahulu, agar semua anggota tubuh, hati dan pikiranku
mendapatkan fokusnya. Ketiga; setelah anggota badan
67

terkumpul maka aku berdiri dan mengucapkan takbir dengan


tahiqiq (penegasan); Allahu Akbar. yakni, merasakan
keagungan Allah, dan aku membayangkan Ka‘bah seakan-
akan dihadapanku, kakiku di titian Shiratul Mustaqim, adanya
Surga di sebelah kananku dan Neraka disebelah kiriku, aku
juga membayangkan Malaikat Izrail ada di belakangku, serta
aku terapkan dalam diriku bahwa ini adalah shalat terakhir
yang aku kerjakan, di mana setelah ini aku akan wafat yang
mana aku tidak bisa merasakan shalat lagi. Setalah itu, aku
rukuk dengan penuh tawadhu (merendahkan diri) kepada
Allah, dan aku sujud dengan takhasyu‘ (takut) kepada Allah,
dan aku pun lakukan af‘al (perbuatan) shalat tadi ikhlas
semata-semata karena Allah. Dan setelah itu, aku pun pasrah;
apakah shalatku ini diterima atau tidak oleh Allah.‖ Maasyaa
Allah, Hatim Asham radhiyallahu anhu adalah contoh
seseorang yang sangat khusyuk dalam shalatnya, bahkan
runtuhnya tiang-tiang masjidpun tak beliau dengar sebab
sangat khusyu‘ sholatnya. Aku malu, sebab sampai saat ini
sholatku belum juga bisa khusyu‘, tapi aku akan berusaha
meningkatkan konsentrasiku dalam beribadah demi
mendapatkan Surga-Nya.

3. Pesan Dakwah Pada Dimensi Nafs


a) Nafs Rodhiyah

Kategori Sub Kategori Tgl/bln


Nafs Rodhiyah Bertakwa 3/10
68

Menjaga identitas Islamnya 9/10


yaitu hijab
Teman dalam ketaatan 18/10
Membela agama Islam 22/10
Taat pada hukum syara 28/10
Kewajiban berhijab 1/11
Allah melihat setiap usaha 2/11
hamba-Nya
Mengistiqomahkan 4/11
ketaatan
Proses hijrah 10/11
Meningkatkan iman dan 10/11
takwa
Hijrah setiap waktu 14/11
Istiqomah menuju 16/11
perbaikan diri
Memperbaiki diri 17/11
Hijrah dan istiqomah 17/11
Berhijab syar‘i 18/11
Malu dan iman 27/11
Akhlak mencerminkan al- 27/11
Qur‘an
Berhijab bukan sebab 8/12
Allah ingin ―mengurung‖
wanita, melainkan
sebaliknya.
69

Menjaga diri dan menjaga 12/12


hati dari sifat kagum
terhadap diri sendiri
Memberi pemahaman 17/12
orang tua yang melarang
anaknya berhijab
Fathimah binti Ubaidillah, 22/12
Ibu yang memperisai
anaknya dari sesuatu yang
haram
Jumlah 21
Tabel 4. 3
Pesan Dakwah Dimensi Nafs Rodhiyah

Pesan dakwah dzatiyah melalui pendekatan komunikasi


intrapribadi ditemukan pada kategori Nafs Rodhiyah. Nafs
Rodhiyah adalah jiwa yang telah menyerahkan diri kepada
Allah. Semua hal diserahkan pada kekuasaan dan keagungan
Allah. Terdapat dalam al-Qur‘an surat Yunus ayat 62-63.
َ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ َ ‫َ َ ٓ َّ َ ت َ ٓ َ َّ َ َ ت ٌ َ َ ت ت َ َ ُ ت َ ت‬
َ ‫ َّٱَّل‬٦٢ ‫ٔن‬
٦٣ ‫ِيَ َء َاٌ ُِٔا َوَكُٔا َح َّخلٔن‬ ُ‫أَل إِن أو ِ َۖاء ٱّلل ِ َل خٔف ؾيي ًِٓ وَل ًْ ُيز‬

Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak


ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertakwa.”
70

Nafs Rodhiyah, juga berarti manusia ridha kepada


Allah, dan Allah ridha kepadanya.64 Dalam surat al-Maidah
ayat 119
ٓ َ َ َٰ َ ُ َٰ َ ‫َ ت َ ت َ ت‬ ‫ َ ت‬ٞ َٰ َّ َ ‫ت ُ ُ ت َ ُ ت‬ َ ‫ٱىص َٰ ِدر‬ َّ ُ َ َ ُ ‫َ َ َّ ُ َ َٰ َ َ ت‬
‫ج َت ِري ٌَِ َتخ ِٓا ٱۡلُهر خ ِلِيَ ذِيٓا‬ ‫ِني صِ درٓ ًۚ لًٓ جن‬ ‫كال ٱّلل هذا ئم يِفؽ‬

ُ ‫ٱّلل َخ تِ ُٓ تً َو َر ُضٔا ْ َخ تِ ُ ّۚ َذَٰل َِم ٱىت َف تٔ ُز ٱىت َؿؼ‬


ُ َّ ‫ِض‬ َ
١١٩ ً‫ِي‬ َ ِ ‫أةَ ٗداَۖ َّر‬

Artinya: “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang


bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.
Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha
terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar".
Berikut ini adalah beberapa highlight pesan dakwah
dimensi nafs rodhiyah pada tanggal 18 Oktober, 10 November,
dan 16 November 2018.
Tanggal 18 Oktober; “Teman yang saling mengingatkan
dalam ketaatan di dunia, akan bersama-sama nantinya di
surga”.

Gambar 4. 4
Pesan dakwah pada nafs radhiyah
64
Armawati Arbi, Komunikasi Intrapribadi, (Jakarta: Kencana, 2019), hal.
189.
71

―Partner in crime‖, mungkin kita sering banget denger


kata-kata itu dan menurut orang-orang itu keren tapi,
bukankah julukan ―teman dalam ketaatan‖ itu jauh lebih
keren? Karena tujuan berteman bukan hanya untuk sekedar
curhat, tapi juga sebagai pengingat untuk terus taat. Karena
tujuan berteman bukan hanya sebab memiliki kesamaan dan
satu pemikiran, tapi juga yang terikat karena satu kecintaan
pada Allah dan landasan keimanan Karena tujuan berteman
bukan hanya untuk senang-senang didunia, tapi berharap kekal
sampai ke Surga-Nya.
Betapa beruntungnya, jika persahabatan yang
dilandaskan rasa cinta pada Allah ini terus berjalan dan jika
salah satu diantaranya khilaf terperosok dalam kelalaian, yang
lainnya terus mengingatkan. Jangan bosan untuk
meningkatkan kualitas iman, karena Allah akan mendekatkan
kita juga dengan orang-orang beriman. Imam Hasan al-Bashri
berkata, ―Perbanyaklah sahabat mukminmu karena mereka
memiliki syafa‘at pada hari kiamat.‖
Tanggal 10 November, membahas tentang; Hikmah hijrahnya
para sahabat dari khamar.
72

Gambar 4. 5
Pesan dakwah pada nafs rodhiyah

Proses pengharaman khamr, orang Arab zaman dahulu


adalah yang paling sering mengkonsumsi khamr bahkan para
sahabat pun begitu. Proses turunnya firman Allah tentang
pengharaman khamr tak langsung pada tingkat peringatan
yang sangat keras. Justru ayat yang pertama turun adalah Surat
An-Nahl ayat 67
َّ ٗ َ َ َّ ً َ َ ُ َ َٰ َ ‫َ ت َ ت‬ َّ ِ َٰ ‫َوٌَِ َث ٍَ َر‬
‫ب ت َّخخِذون ٌ تِِ ُّ َشه ٗرا َورِ تزكا َخ َص ًِا ۚ إِن ِِف ذَٰل ِم ٓأَليَث ى ِل تٔم‬
ِ ‫ِيو وٱۡلؾن‬
ِ ‫ت ٱنلخ‬
َ ُ
٦٧ ‫َح تؿلِئن‬

Artinya: “Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat


minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.”
Pada ayat ini baru difirmankan bahwa Allah memberi
karunia kepada manusia berupa dua jenis pohon, yaitu kurma
dan anggur. Dan dari keduanya bisa dijadikan minuman yang
memabukkan atau sebaliknya, menjadi rezeki yang bermanfaat
untuk manusia.
Setelahnya Surat Al-Baqarah ayat 219, Allah baru
menunjukkan bahwa kerugian meminum khamr lebih besar
dari pada manfaatnya
‫َّ ت‬ ‫تُُ َٓ َ ت‬ َ ‫ٓ ت‬ ‫ُت‬ ‫تَ ت َ ت َ ت‬ َ َ َ ُ ‫َت‬
َُ‫ز‬
َۗ‫َب ٌَِ جفؿِ ِٓ ٍَا‬ ِ ِ‫ َو ٌَ َنَٰف ُِؽ ل َِّي‬ٞ‫ً نتِۡي‬ٞ ‫سِۖ كو ذِي ِٓ ٍَا إِث‬
‫اس ِإَوثٍٍٓا أ‬ ِ ِ ‫۞يسَٔٔلُٔم ؾ َِ ٱۡلٍرِ وٱلٍي‬
َ َّ َ َ ُ َّ َ َٰ َ ُ ُ َ ُ َّ ُ ّ َ ُ َ َٰ َ َ َ ‫َ َ ت ُ َ َ َ َ ُ ُ َ ُ ت َ ت‬
٢١٩ ‫ج ى َؿيس تً ت َخفه ُرون‬
ِ ‫ويسَٔٔلُٔم ٌاذا يِفِلٔنَۖ ك ِو ٱىؿفٔ َۗ نذل ِم يب ِني ٱّلل ىسً ٱٓأۡلي‬
73

Artinya: ―Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan


judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari
keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir‖
Ayat ketiga yang diturunkan adalah Surat an-Nisaa'
ayat 43, Allah berfirman bahwa minum khamr dilarang, tapi
pada ayat ini Allah hanya melarang sholat dalam keadaan
mabuk
َّ َ َ ُ َُ ْ َ َ َّ َ َٰ َ َٰ َ ُ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ْ َ َ ت َ ُ ْ َّ َ َٰ َ َ َ ُ ت‬
‫ت ت تؿي ٍُٔا ٌَا تلٔلٔن َوَل ُج ُِ ًتا إَِل‬
َٰ ‫يأحٓا ٱَّلِيَ ءأٌِا َل تلربٔا ٱلصئة وأُخً شكرى خ‬ َٰٓ
َ َٓ‫ت‬ ٞ َ ٓ َ َ َ َ ‫ُ ُ َّ ت َ َ ت‬
ُ
‫لَع َشف ٍر أ تو َجا َء أ َخد ٌِِّسً ٌّ ََِ ٱىغان ِ ِط أ تو‬ َٰٓ ‫ت َت تغتَصِيُ ۚٔا ْ ِإَون نِخً ٌر‬
َٰ ‫ِض أو‬ َٰ َّ ‫ََعة ِ ِري َشبِيو َخ‬
ٍ
َ َّ ‫ِيس تًَۗ إ َّن‬
ُ َ ُ ْ ُ َ ‫َ َٰ َ ت ُ ُ ّ َ ٓ َ َ َ ت َ ُ ْ َ ٓ ٗ َ َ َ َّ ُ ْ َ ٗ َ ّ ٗ َ ت‬
‫ٱّلل‬ ِ ‫دٔا ة ِ ُٔ ُجِْٔس تً َوأيتد‬ ‫َتدوا ٌاء ذخئٍٍا صؿِيدا ظيِتا فٱمص‬ ِ ً‫لٍصخً ٱىن ِصاء في‬

ً ‫ََك َن َخ ُف ًّٔا َد ُف‬


٤٣ ‫ٔرا‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri
mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi….”
Dalam kitab Asbaabun Nuzuul menyatakan suatu
riwayat bahwa ‗Abdurrahman bin ‗Auf pernah mengundang
makan Ali dan kawan-kawannya. Kemudian dihidangkan
minuman khamr (arak/minuman keras), sehingga terganggulah
otak mereka. Ketika tiba waktu sholat, orang-orang menyuruh
74

Ali menjadi imam, dan waktu itu beliau membaca dengan


keliru, ―Qulyaa ayyuhhal kaafiruun, laa a‘budu maa
ta‘buduun, wa nahnu na‘budu maa ta‘budun‖ (katakanlah:
―Hai orang-orang kafir; aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah; dan kami akan menyembah apa yang kamu
sembah).
Tahap terakhir adalah peringatan yang keras, yaitu ada
pada Surat Al –Maidah ayat 90
ٞ ‫اب َو تٱۡلَ تز َل َٰ ًُ ر تج‬ َ َ‫س َو تٱۡل‬ َ ‫ِيَ َء َاٌ ُِ ٓٔا ْ إ َّج ٍَا ت‬ َ َ
َّ َ
َِ َٰ‫س ٌّ تَِ خ ٍَ ِو ٱلش تي َط‬ ُ ‫ُص‬ ُ ِ ‫ٱۡل تٍ ُر َوٱل ت ٍَيت‬ َ ‫يأ ُّح َٓا َّٱَّل‬
َٰٓ
ِ ِ
َ ‫َ َّ ُ ُ ت‬ ‫فَ ت‬
٩٠ ‫ٱج َخن ُِتٔهُ ى َؿيس تً تفي ُِدٔن‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya


(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan”
Dan Surat Al-Maidah ayat 91
‫ت‬ ُ
‫س َو َي ُص َّدز تً َؾَ ذِن ِر‬ ‫ت ت‬ َ‫ت‬ ٓ َ ‫َتَ ُ تَ َ َ ت ت‬ ُ َ َّ ُ َّ
ِِ ‫إِج ٍَا يُ ِريد ٱلش تي َطَٰ َُ أن ئك َِؽ ةيِس ًُ ٱىؿد َٰ َوة َوٱِلَغضا َء ِِف ٱۡل تٍ ِر َوٱل ٍَي‬

َ َ ُّ ُ َ ‫َّ َ َٰ َ َ ت‬ َّ
٩١ ‫ِخ ُٓٔن‬ٌ ً‫ٱّلل ِ َو َؾ َِ ٱلصئةِِۖ ذٓو أُخ‬

Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak


menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” Disini
telah ditekankan bahwa meminum khamr dilarang
danmeminum khmar termasuk perbuatan syetan. Dan dengan
75

menjauhi khmar akan mendapatkan keberuntungan baik di


dunia maupun di akhirat.
Kini kita memahami bahwa Allah yang menciptakan
manusia dan Allah yang paling tau karakteristik hamba-Nya.
Bahwa perubahan pada hamba-Nya bisa ada secara berkala
sehingga sang hamba menjadi lebih baik. Tak ada yang bisa
langsung menyempurnakan hijrahnya, lagipula hijrah itu tak
ada hentinya, hijrah itu sampai mati karna ada saatnya
tingkatan iman manusia dibawah dan diatas.
Tanggal 16 November, membahas tentang; ―Setelah hijrah
kok makin susah?‖

Gambar 4. 6
Pesan dakwah pada nafs rodhiyah

Padahal aku udah berusaha untuk jadi lebih baik, tapi


kok malah makin susah? “Apakah manusia mengira bahwa
mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “kami telah beriman”
sedang mereka tidak diuji?” (Q.S al-Ankabut : 2).
76

Ternyata perjalanan menuju segala yang baik itu terjal


ya? Iya, sebab kalau perjalannya mudah darimana kita dapat
pahalanya? Tapi Allah memberikan ujian bukan untuk
menyusahkan hamba-Nya, melainkan untuk menguji
keimanannya, sejauh mana ia akan istiqomah walaupun dalam
keadaan tersulit? Setelah itu semua terlewati kita akan
tersenyum dikemudian hari dan sadar bahwa kita bisa
melewatinya. Lalu dari sini kita paham, bahwa Allah tidak
memberikan ujian diluar kemampuan hamba-Nya dan janji
Allah pada orang2 yang berhijrah itu PASTI.
Kesusahan yang sebelumnya dirasakan satu-per-satu
selesai mungkin, mulai dari pekerjaan yang kita tinggalkan
sebab kita tau pekerjaan itu tak lepas dari dosa riba, kini Allah
gantikan dengan pekerjaan yang lebih berkah. Teman2 bahkan
sahabat sekalipun yang dulu dekat kemudian menjauh, kini
Allah gantikan dengan teman2 yang selalu mengingatkan
dalam rangka ketaatan pada-Nya dan masih banyak lagi.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena
Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang
lebih baik.” (HR. Ahmad).
Maka bersyukur pada Allah karena telah memudahkan
semuanya, karena syukur mengikat nikmat yang telah ada
pada kita dan mengejar nikmat yang belum ada pada kita.
Semoga kita bisa terus istiqomah menuju perbaikan diri dan
Allah izinkan mengecap menikmati manisnya iman Islam
sampai waktunya kita dibangkitkan kembali.
77

b) Nafs Musawwalah
Kategori Sub Kategori Tgl/bln
Jangan campurkan perkara
19/10
haq dan batil
Nahi munkar 26/10
Perkara haq dan batil 15/11
Nafs
Iri dan dengki 25/11
Musawwalah
Open minded yg memiliki
3/12
batas
Berlakulah seperti Mu‘adz
5/12
bin Jabal
Jumlah 6
Tabel 4. 4
Pesan Dakwah Nafs Musawwalah

Selanjut, terdapat pesan dakwah dzatiyah melalui


pendekatan komunikasi intrapribadi pada kategori Nafs
Musawwalah. Nafs Musawwalah adalah jiwa yang telah dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Terdapat
dalam al-Qur‘an surat al-Baqarah ayat 42
َ َ َ ُ َ َ َّ َ ‫َ َ ت ُ ُ ْ ت‬ ‫ت‬ َ ‫َو ََل حَيتب ِ ُصٔا ْ ت‬
٤٢ ‫ُخ تً ت تؿي ٍُٔن‬ ‫ٱۡل َّق ةِٱى َبَٰ ِع ِو وحسخٍٔا ٱۡلق وأ‬

Artinya: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak


dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang
hak itu, sedang kamu mengetahui.”
Walaupun sudah mampu membedakan yang haq dan
bathil namun, ia adalah nafsu yang juga bebas melakukan apa
yang dimauinya tanpa peduli nilai aktivitasnya itu. Sehingga,
78

Nafs Musawwalah ini dapat disebut juga sebagai nafsu yang


menipu, sehingga kejahatan tampak sebagai suatu kebaikan.
Seperti dalam al-Qur‘an surat Yusuf ayat 83
ُ َّ ً َ ‫ت‬ ‫َّ ُ َ ت‬ ٌ َ َ َ ُ ُ َ ُ َ ‫َ َ َ ت َ َّ َ ت‬
َٔ ْ ‫ِيؿا ۚ إُِ ُّۥ‬ ‫ٱّلل أن يَأح ِيَ ِِن ة ِ ًِٓ َج‬ ‫ َجِيو َۖ َؾ ََس‬ٞ‫ج ىس تً أُف ُصس تً أ تم ٗراَۖ ف َص تَب‬ ‫كال ةو شٔى‬

َ ‫ِيً ت‬
ُ ‫ٱۡله‬
٨٣ ً‫ِي‬ ُ ‫ٱىت َؿي‬

Artinya: “…Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik


perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah
(kesabaranku)…”
Berikut ini adalah beberapa pesan dakwah nafs
musawwalah pada tanggal 19 Oktober, 25 November, dan 5
Desember 2018. Tanggal 19 Oktober, membahas tentang;
haq dan batil

Gambar 4. 7
Pesan dakwah pada nafs
َ
musawwalah
َ َ َ ُ َ َّ َ ‫َ َ ت ُ ُ ْ ت‬ ‫ت‬ َ ‫َو ََل حَيتب ُصٔا ْ ت‬
٤٢ ‫ُخ تً ت تؿي ٍُٔن‬ ‫ٱۡل َّق ةِٱى َبَٰ ِع ِو وحسخٍٔا ٱۡلق وأ‬ ِ

“Dan janganlah kamu campuradukkan yang haq


dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang
haq itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:42)
Allah mengecam mereka yang mencampuradukkan
antara yang haq dan yang batil untuk tidak melakukan hal
79

yang bertolak belakang tersebut. Baru-baru ini kita juga


menemukan hal serupa, dimana ada salah satu kelompok
masyarakat yang melakukan hal musyrik sambil
berdoa/berdzikir kepada Allah. Kemudian, ada salah satu
tokoh yang membenarkan kegiatan tersebut. Bukan bermaksud
untuk menyudutkan sang tokoh, tapi menyalahkan
tindakannya.
Sikap yang seharusnya diambil oleh tokoh tersebut
adalah menyerukan yang benar, bukan malah
menyembunyikan, membiarkan bahkan sampai memberi
dukungan lagi-lagi dengan alasan keberagaman budaya.
Karena dia dipandang oleh masyarakatnya dan memiliki
kekuatan lebih, seharusnya hal itu digunakan untuk
menyerukan yang benar datangnya dari Allah dan Rasulnya.
Telah jelas yang halal dan haram dalam al-Qur‘an.
Semua pilihan kembali kepada diri kita sendiri, mau
meninggalkan yang haram, dan mengikuti hanya yang halal
atau sebaliknya. Tanggal 25 November, membahas tentang;
iri dan dengki
80

Gambar 4. 8
Pesan dakwah pada nafs musawwalah

“Tidak boleh ada rasa iri dan dengki kecuali pada dua
orang yaitu orang yang diberikan oleh Allah harta, lalu ia
membelanjakannya dalam kebenaran, dan orang yang
diberikan Allah hikmah (ilmu) lalu ia menerapkannya dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Sebenarnya setiap hal bisa kita pandang dengan dua
cara berbeda, dari posisi positif kah atau sebaliknya? Jika kita
pandang dari posisi positif maka kita akan ikut termotivasi
akan hal yang orang lain capai dan sebaliknya, jika kita
memandang dari sisi negatif maka yang terjadi adalah akan
timbuknya penyakit hati, diantaranya iri & dengki. Tapi
sebagai muslim kita punya pedoman hidup, yaitu Al-Qur‘an
dan Hadis, maka jika kita hidup dalam tuntunan keduanya
sudah pasti kita merasakan ketenangan dalam hidup.
Dari ‗Abdullah bin Mas‘ud radhiyallahu ‗anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‗alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua
orang, yaitu orang yang diberikan oleh Allah harta, lalu ia
membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang
diberikan Allah hikmah (ilmu), lalu ia menerapkannya dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Nah udah jelas dari sabda Nabi di atas, kita ga boleh iri
sama orang selain dari pada 2 hal di atas tadi:
81

1. Jika ada seseorang yang dilebihkan hartanya oleh Allah,


lalu ia menginfakkannya pada jalan kebaikan. Menurut
Alila, iri dalam hal ini adalah baik karena kita akan
termotivasi oleh perbuatan orang itu, selama kita tidak
riya dilihat orang dan tidak pula menyakiti orang lain.
2. Jika seseorang diberi ilmu lalu dengan hikmahnya itu ia
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari juga
mengajarkannya pada orang lain. Semakin tinggi ilmunya,
semakin ia tidak menyombongkan diri, tidak
merendahkan orang lain karena ia makin menyadari akan
kemahatinggian ilmu Allah dan ia juga sadar saat belajar
ilmu-ilmu baru bahwa ternyata banyak yang belum ia
ketahui.
Dari 2 hal diatas mari kita sama-sama memperbaiki
amalan kita, jangan sampai rasa iri dan dengki membuat
amalan yang kita perbuat jadi sia-sia, terus perbaiki niat dan
berusaha untuk tidak memiliki rasa iri pada orang lain selain
dalam hal beribadah kepada Allah.
Tanggal 5 Desember, membahas tentang; Mu‘adz bin Jabal,
Jika telah buka suara, seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya
dan mutiara
82

Gambar 4. 9
Pesan dakwah pada nafs musawwalah

Muadz bin Jabal adalah salah seorang sahabat Nabi


Shalallahu 'Alaihi Wassalam, termasuk golongan Anshar as-
Sabiqun al-Awwalun yaitu salah seorang sahabat yang
pertama masuk Islam. Beliau terkenal sebagai cendekiawan
dengan wawasannya yang luas dan pemahaman yang
mendalam dalam ilmu fiqih, dan bahkan Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wassalam menyebutnya sebagai sahabat yang paling
mengerti perkara halal dan haram. Mu'adz bin Jabal juga
merupakan Duta Besar Islam pertama yang dikirim Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan juga merupakan seseorang
periwayat hadis.
Mu'adz bin Jabal pada suatu ketika datang ke tempat
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan saat itu
Rasulullah hendak pergi ke sebuah tempat, kemudian
mengajak Mu'adz bin Jabal untuk bersamanya dalam
83

tunggangannya, maka terjadi percakapan antara Mu'adz bin


Jabal dengan Rasulullah "Ketahuilah Mu'adz, bahwa sebelum
Allah menciptakan langit dan bumi, Allah sejatinya telah
menciptakan 7 malaikat untuk menjaga setiap pintu tingkatan
langit. Diantaranya ada malaikat bernama Hafadzah yang
tugasnya membawa setiap amal kebaikan setiap orang naik ke
atas untuk melewati langit-langit tersebut, namun ketika
malaikat Hafadzah membawa amal kebaikan seseorang,
malaikat-malaikat di pintu langit menolak amalan-amalan
orang tersebut. Beberapa diantara malaikat mengatakan
"bagaimana mungkin engkau membawa pahala puasa, sholat
orang ini sedangkan ia memiliki sifat sombong dalam hatinya,
aku tidak bisa meluluskan pahala ini sampai naik ke atas
langit," Kemudian malaikat di pintu lain pun mengatakan
"bagaimana kami bisa menerima amalan dari orang tersebut,
sedangkan ia memiliki sifat ujub, riya' yang membuat dirinya
menjadi merasa hebat dan bangga terhadap dirinya sendiri,"
Malaikat berikutnya di langit tingkatan lainnya mengatakan
demikian, "bagaimana bisa kami menerima pahala orang ini
naik terus ke atas langit sedangkan ia adalah orang yang cinta
dengan dunia, padahal dia orang yang sum'ah," dan masih
banyak lagi malaikat yg mengatakan "kami tidak bisa
membawa pahalanya naik ke atas" Kemudian Mu'adz bin Jabal
bertanya pada Rasulullah "wahai Rasulullah, benarkah
keadaannya seperti ini?"
Rasulullah pun menjawab "begitu banyak orang-orang
yang mengerjakan amalan sholat, puasa, mengaji, yang baik
84

Habluminallah-nya tapi ternyata banyak penyakit hati dalam


dirinya termasuk lisannya, maka jagalah lisanmu wahai
Mu'adz bin Jabal" Muadz berkata, ―Wahai Rasulullah,
akankah kita dihukum atas apa yang kita ucapkan?‖
Beliau bersabda, ―Celaka engkau wahai Mu'adz,
tidakkah orang orang ditelungkupkan wajah mereka ke neraka
kecuali akibat dari lidah mereka?‖ (HR. Ibnu Majah). Maka
berhati-hatilah dalam berkata dan menyuarakan pendapat.
Berlakulah seperti Mu'adz bin Jabal, ia seorang
pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan. Dan jika
mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan
kepada Mu'adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buka
suara seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara.
Demikian pula kita, jika ada perbedaan pendapat, selayaknya
pulangkanlah pada para ahlinya, tak semaunya berpendapat
mengandalkan logika sendiri.

c) Nafs Mulhammah
Kategori Sub kategori Tgl/bln
Mendapat ampunan 6/10
Sabar terhadap bencana 6/10
Pahala tanpa batas 8/10
Nafs
Bersabar dalam menjalankan
Mulhammah 8/10
ujian dan ketaatan
Amal sholih 17/10
Memuliakan ulama 21/10
85

Mengamalkan ilmu 22/10


Mengajak menuju kebaikan 8/11
Senyuman adalah sedekah 6/11
Menjadi pribadi rendah hati 13/11
Sabar dalam berhijrah 18/11
Kemuliaan akhlak muslimah 22/11
Keren walaupun berhijab
25/11
syar‘i
Jumlah 13
Tabel 4. 5
Pesan Dakwah Dimensi Nafs Mulhammah

Selanjutnya, terdapat pesan dakwah dzatiyah melalui


pendekatan komunikasi intrapribadi pada kategori Nafs
Mulhammah. Nafs Mulhammah adalah jiwa yang memperoleh
ilham dari Allah, dikaruniai ilmu pengetahuan, dihiasi oleh
akhlakul karimah, ia merupakan sumber sabar, syukur, tabah
dan ulet. Pada tingkat ini telah terbuka pada berbagai petunjuk
dari Allah. Oleh karena itu seseorang telah memiliki sifat-sifat
yang menunjukkan kepribadian yang kuat.
َ ‫ َوكَ تد َخ‬٩ ‫ كَ تد أَفتيَ َح ٌََ َز َّكى َٰ َٓا‬٨ ‫ٔر َْا َو َت تل َٔى َٰ َٓا‬
ٌََ ‫اب‬ َ ‫ج‬ُ ُ‫ فَ َأل ت َٓ ٍَ َٓا ف‬٧ ‫َو َج تفس َو ٌَا َش َّٔى َٰ َٓا‬

َ
٪ ‫د َّشى َٰ َٓا‬

Artinya,
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang
86

mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang


mengotorinya.” (Q.S Ash-Shams ayat 7-10)
Berikut ini adalah beberapa pesan dakwah dzatiyah
pada nafs mulhammah pada tanggal 6 Oktober, 22 Oktober,
dan 25 November 2018.
Tanggal 6 Oktober, membahas tentang; Tiap kali cobaan
ditimpakan pada seorang hamba, tapi itu juga kesempatan tuk
mengugurkan dosanya.

Gambar 4. 10
Pesan dakwah pada nafs mulhamah

Dulu aku sempet mikir kenapa sih kok aku dikasih


cobaan yang berat? Kenapa harus aku? Kayaknya masalah
orang lain ga seberat masalahku. Tapi ternyata aku salah,
ternyata aku terlalu fokus di bagian menyedihkannya aja,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya,
melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-
87

dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.


(HR. Bukhari).
Aku ga lihat bagian hebatnya dari sebuah cobaan,
bahwa disitu Allah kasih kesempatan yang sangaaaaat luas
untuk aku memperoleh pahala dan menghapus dosa-dosaku.
Caranya? Ya dengan bersabar dan mengerjakan amal-amal
saleh ―kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan
mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan
dan pahala yang besar.‖ (QS. Hud ayat 11). Bersabar dan
berdoalah tanpa mengenal sebab... karena, Allah menjawab
semua doa dan mengampuni segala dosa.
Tanggal 22 Oktober, membahas tentang; Keseimbangan amal
seorang muslim

Gambar 4. 11
Pesan dakwah pada nafs mulhamah
88

Keseimbangan amal seorang muslim : yang ada dihati


itu yang dipikirkan, yang ada di pikiran itu yang diucapkan,
yang diucapkan itu yang diamalkan.
Dalam era media sosial semua orang dengan mudah
menyampaikan apa yang ada dipikirannya, bisa melalui pujian
atau cacian di kolom komentar. Tapi hati-hati, semua orang
akan dengan mudah menilai kamu, apa yang kamu sebarkan-
maka itulah yang akan menjadi penilaian orang lain terhadap
dirimu. Karena apapun yang kita ucapkan adalah cerminan
dari apa yang ada di hati dan pikiran kita, apa yang kita ucapan
itulah kualitas pikiran kita, dan apa yang kita amalkan adalah
perwujudan dari apa yang kita ucapkan.
Tapi terkadang, ada pula yang ucapan dan tindakannya
tak sesuai. Menasehati tapi dia tidak menjalankannya,
menyampaikan kebenaran tapi menggunakan cara yang tidak
benar, atau melarang sesuatu tapi dia sendiri yang
melanggarnya. Maka sebagai seorang pendakwah hal yang
seharusnya dilakukan adalah penanaman ilmu terhadap diri
sendiri terlebih dahulu, kemudian mengamalkannya lalu
mendakwahkannya kepada orang lain, sebab, Allah berfirman
dalam Surat As-Shaff ayat 2-3 “Wahai orang-orang yang
beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” Orang
berilmu adalah orang yang mengamalkan ilmu yang
dimilikinya, Abu Darda radhiyallahu ‗anhu mengatakan,
“tanda kebodohan itu ada tiga; pertama mengagumi diri
89

sendiri, kedua banyak bicara dalam hal yang tidak manfaat,


ketiga melarang sesuatu namun melanggarnya.”
Maka sebaik-baiknya perkataan adalah yang sesuai
dengan Al-Qur‘an dan Hadits. Jika kita telah menyampaikan
sesuatu sesuai keduanya serta dengan akhlak mulia
sebagaimana Rasulullah telah mengajarkan, bagaimanapun
respon orang terhadap kita maka itulah cerminan diri mereka
yang berkomentar. Siapapun yang menentang, maka mereka
telah menentang apa yang telah Allah dan Rasul-Nya
sampaikan.
Tanggal 25 November membahas tentang; Gimana cara keren
tanpa melupakan identitas kita sebagai seorang muslim?

Gambar 4. 12
Pesan dakwah pada nafs mulhamah

Sebenernya pertanyaannya ini sedikit menyinggung


dan menyakitkan bagi saya yang seorang muslimah hehehe,
tapi insyaAllah Alila paham mengapa ada pertanyaan
90

semacam ini, karena memang saat ini kita hidup di zaman


penuh dengan FITNAH. Apalagi fitnah terhadap Islam, maka
wajar banyak orang yang menjadi gagal paham terhadap
Agama Islam.
Baik, kita definisikan dulu apa itu keren dan apa itu
Agama Islam. Jadi keren itu adalah suatu hal melekat pada diri
seseorang dan membuat orang tersebut banyak dikagumi oleh
orang lain yang melihatnya. Sedangkan Agama Islam adalah,
Agama yang Allah turunkan pada Nabi Muhammad melalui
malaikat Jibril untuk seluruh Ummat Manusia dan sebagai
agama yang benar dan sempurna sampai akhir zaman.
Jadi jika pertanyaanya adalah, bagaimana bisa tetap
keren meskipun tidak meninggalakan Islam, maka itu adalah
pertanyaan yang salah total. Karena derajat Islam itu adalah
Sempurna maka otomatis "keren" sudah termasuk didalamnya.
Jadi, jika kita mengamalkan Islam secara keseluruhan, kita
tidak hanya di pandang "keren" tapi kita bisa di katakan
manusia yang sempurna layaknya Nabi Muhammad SAW,
yang sudah lebih dahulu menerapkan Islam secara
menyeluruh.
Lalu mengapa yang ekonominya tertinggal ISLAM,
yang ummatnya banyak kelaparan ISLAM, yang negaranya
penuh dengan peperangan ISLAM, yang teknologinya
tertinggal ISLAM, bagaimana itu bisa disebut keren? Maka
jawabannya adalah, karena ISLAM tidak sama dengan
MUSLIM. Islam sempurna dan muslim TIDAK. Apalagi
Muslim saat ini sangat jauh dari aturan Islam. Perkara sholat,
91

baca Qur'an, puasa dll hanya sebagian keciiiiiill sekali yang


menjalankan, apalagi tentang peraturan Islam yang lainnya
terhadap pemerintahan, ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan
dll (Nol Besar). Buktinya, dulu ketika Islam itu diterapkan
secara menyeluruh, orang muslim jadi ummat terkeren seluruh
Dunia. Ketika eropa masih primitif dalam Hal sanitasi, Islam
sudah terlebih dahulu terdepan karena ada konsep thaharah
(mensucikan diri) dalam AlQur'an dan Hadistnya, dulu ummat
Islam mampu menciptakan lebih dari 10jt literasi buku di
zaman Abbasyiah dan itu menjadi perbendaharaan buku
terbesar di Dunia karena tidak ada ummat lain yang mampu
menandingi. Dan masih banyak pencapaian keren di bidang
teknologi, kesehatan, ekonomi dll saat Islam diterapkan secara
menyeluruh oleh ummatnya.
Maka disini Alila hanya ingin mengatakan, jika kita
ingin keren bahkan lebih dari itu, justru Islam harus jadi yang
pertama yang kita terapkan dalam kehidupan kita. Karena
aturan Islam itu mengatur penampilan kita, cara bergaul kita,
pola pikir kita dll. Sehingga kita akan keren tidak hanya
tampilannya saja atau jasmaninya saja tapi juga Ruhaninya
juga.

d) Nafs Muthmainnah
Kategori Sub kategori Tgl/bln
Nafs Menyerukan syari‘at-Nya 20/10
Muthmainnah Menegakkan syari‘at 23/10
92

Al-qur‘an dikumpulkan 29/10


Menangkal pemikiran liberal 28/11
Sebab pemikiran yang
4/12
menyimpang
Semakin terlihat kebenaran
10/12
syari‘at Islam
Syari‘at islam tentang
18/12
poligami
Jumlah 7

Tabel 4. 6
Pesan Dakwah Dimensi Nafs Muthmainnah

Selanjutnya, terdapat pesan dakwah dzatiyah melalui


pendekatan komunikasi intrapribadi pada kategori Nafs
Muthmainnah. Nafs Muthmainnah adalah jiwa yang telah
diberi kesempurnaan nur kalbu, sehingga dapat meninggalkan
sifat-sifat tercela dan tumbuh sifat-sifat baik. Dan selalu
berorientasi kepada kalbu untuk mendapat kesucian dan
meninggalkan segala kotoran sehingga dirinya menjadi
tenang.65
Jiwa yang tenang merupakan keadaan tertinggi dari
perkembangan spiritual. Jiwa yang tenang berada dalam
keadaan harmonis, bahagia, nyaman, dan damai. Jiwa ini
berada dalam keadaan tenang karena mengetahui, walaupun
terdapat kegagalan duniawi, hal ini akan kembali kepada

65
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. (Jakarta:
Rajawali Press, 2001). hal. 63.
93

Allah. Jiwa ini melakukan penyucian diri terhadap kendala


yang menghalangi pikiran dan perasaan.
Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Fajr ayat 27-30
ُ ‫َ ت‬ ٗ ٗ ّ َ ٓ ‫ٱرج‬ ُ َّ َ ‫َ َٰٓ َ َّ ُ َ َّ ت ُ ت ُ ت‬
٢٩ ‫ فٱدخ ِِل ِِف ؾ َِبَٰدِي‬٢٨ ‫م َراضِ َيث ٌَّ ترضِ َّيث‬
ِ ِ ‫ِع إ ِ ََٰل َرب‬ ‫ت‬
ِ ِ ٢٧ ‫يأحخٓا ٱنلفس ٱلٍعٍهِِث‬
ُ ‫ت‬
٢٪ ‫َوٱدخ ِِل َج َِّ ِت‬

Artinya:
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam
jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.”
Karakteristik orang yang memiliki nafs muthmainnah
adalah yang senantiasa bersabar meski diperlakukan buruk
namun tidak membalas dengan keburukan, mereka yang
apabila marah memilih diam, menjauh dan sebagainya.
Mampu mengendalikan hawa nafsunya sehingga perbuatannya
cenderung berupa amal kebaikan.
Berikut ini adalah beberapa pesan dakwah nafs
muthmainnah pada tanggal 23 Oktober, 28 November 2018.
Tanggal 23 Oktober, membahas tentang; Bendera tauhid
dibakar, menegakkan syariat dianggap berbuat makar. Lalu
apakah dengan cara tak menghiraukan firman allah dan sabda
rasul adalah tindakan yang benar?
94

Gambar 4. 13
Pesan dakwah pada nafs muthmainnah

Membakar barang yang masih layak digunakan


bukanlah cara untuk memuliakan, tapi itu terjadi karena
adanya rasa benci dan ingin memusnahkan. Parahnya ini
diberlakukan pada kalimat Lâ ilâha illaLlâh Muhammad
RasûluLlâh.
Seharusnya cara memuliakan itu dijunjung tinggi,
dipertahankan. Bukan membakar dengan penuh kesombongan!
Banyak cara untuk memuliakan, disimpan di tempat terhormat,
diberi wewangian, atau dipajang ditempat yang sering
dilewati, agar diri ini selalu ingat bahwa kalimat itulah yang
membebaskan manusia dari penghambaan kepada selain
Allah.
Telah jelas, membakar bendera tauhid bukanlah cara
untuk memuliakan, tapi bukti kedangkalan pemahaman dan
kebencian terhadap Islam! ―Dan apabila di katakan kepada
95

mereka ―janganlah berbuat kerusakan di bumi‖ mereka


menjawab, ―sesungguhnya kami justru orang-orang yang
melakukan perbaikan.‖ (QS. Al-Baqarah:11).
Tanggal 28 November, membahas tentang; Menangkal
pemikiran liberal memang tak mudah, tapi itu harus dilakukan
demi menjada kokohnya aqidah.

Gambar 4. 14
Pesan dakwah pada nafs muthmainnah

Berpikir kritis itu emang keren, tapi kalau sudah


dicampuri bumbu-bumbu liberalisme akan jadi suatu
kesesatan. Bagaimana tidak? Kalau orang yang pro dengan
l96t dianggap keren karena mereka open mind terhadap
"perbedaan" tapi dengan saudaranya sendiri, yang
mengenalkan syariat malah dianggap "fanatik" bahkan sampai
dicap radikal. Liberalisme perlahan merusak kehidupan dan
struktur sosial kaum muslim, mungkin kita tidak
menyadarinya tapi jika kita teliti lebih jauh lagi sudah terlihat
dampaknya, salah satu contohnya mengikuti perayaan hari
96

besar agama lain mengatas namakan toleransi sampai


melegalkan maksiat mengatas namakan HAM dan tentu
banyak lagi kasus-kasus lainnya yang kita temui disekitar kita,
entah sadar atau tidak kita dengannya yang pasti, bagi dia yang
berpegang teguh pada agamanya, ia akan berusaha dengan
keras untuk menangkal segala pemikiran liberal dan kembali
pada Al-Qur'an, caranya? NGAJI, NGAJI dan NGAJI. Jangan
pernah bosan untuk mencari dan mempelajari ilmu agama
serta diterapkan di kehidupan sehari-hari. Walaupun ditentang
lingkungan sekitar, tapi ia tak goyah untuk menyuarakan
syariat Allah. Semua itu dilakukan semata-mata demi menjaga
kokohnya akidah.

e) Nafs Mardiyah
Kategori Sub kategori Tgl/bln
Berbakti dan mencintai 3/11
Imbangi soalan akhirat 2/12
Jadi keren itu mubah 2/12
Kiat-kiat pererat ukhuwah 11/12
Berhijab meraih ridho Allah 12/12
Nafs
Islam mengajarkan untuk
Mardiyah 17/12
memuliakan ibu setiap hari
Rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh 20/12
kesayangan (Q.S al-Isra‘ :24)
Dalam islam kita harus tetap 23/12
97

berbakti kepada orang tua


meskipun berbeda keyakinan
Jumlah 7
Tabel 4. 7
Pesan Dakwah Dimensi Nafs Mardiyah

Selanjutnya, terdapat pesan dakwah dzatiyah melalui


pendekatan komunikasi intrapribadi pada kategori Nafs
Mardiyah. Nafs Mardiyah adalah nafsu yang sudah mendapat
keridhoan Allah. Dalam al-Qur‘an disebutkan “Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hari yang puas lagi di ridhoi-Nya”.
Adapun sifat-sifat nafs mardiyah di antaranya adalah: baik
budi pekertinya, belas kasih kepada semua makhluk,
meninggalkan semua perkara selain Allah, Taqorrub yakni
mendekatkan diri kepada Allah, berfikir tentang keagungan
Allah, ridho dengan pembagian Allah, dan sebagainya. Allah
berfirman dalam al-Qur‘an surat al-Bayyinah ayat 8
َ ُ َّ َ ِ َّ ٗ َ َ ٓ َ َ َٰ َ ُ َٰ َ ‫َ ت َ ت َ ت‬ ‫َت‬ َ ‫َج َزا ٓ ُؤ ُْ تً ؾ‬
َ ُ َٰ‫ِِد َر ّبٓ تً َج َّن‬
ً‫ٱّلل خ تِ ُٓ ت‬ ‫ج ؾ تدن َترِي ٌَِ َتخ ِٓا ٱۡلُهر خ ِلِيَ ذِيٓا أةداَۖ رِض‬ ِِ

َ ِ ‫َو َر ُضٔا ْ َخ تِ ُ ّۚ َذَٰل َِم ل ٍَِ تَ َخ‬


٨ ‫ِش َر َّب ُّۥ‬

Artinya:
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga
'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka
dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”.
Berikut ini adalah pesan dakwah nafs mardiyah pada
tanggal 12 Desember 2018.
98

Tanggal 12 Desember, membahas tentang; Berhijab itu


meraih ridho Allah, bukan untuk mengundang decak kagum
khalayak.

Gambar 4. 15
Pesan dakwah pada nafs mardiyah

Dear, berhijab itu bukan untuk tampil cantik, justru


untuk menutupi kecantikan dan keindahan tubuh. Esensi hijab
bukan untuk menghias diri, maka hindari untuk menghiasinya
supaya tak menarik perhatian dari yang bukan mahram.
Tujuan asasi hijab adalah supaya kaum wanita tak
menjadi ―magnet‖ fitnah bagi kaum laki-laki. Maka itu,
semakin dalam pemahaman seorang muslimah, semakin
sederhana pula penampilannya. Sebab dengan kita berhijab
pun bukan untuk mengklaim diri sudah baik sampai pintar
ilmu agama, tapi ini adalah bagian dari perbaikan diri sebagai
langkah utama untuk menaati perintah-Nya. Karena sungguh
hijab itu untuk meraih ridha Allah bukan untuk mengundang
decak kagum khalayak. Sebagus, semahal, semodis apapun
99

pakaian kita saat ini. Kelak pakaian terakhir kita hanyalah 5


helai kain kafan. Maka wahai muslimah, tutup auratmu dan
sederhanakan hijabmu.

4. Pesan Dakwah Pada Dimensi Kalbu

Kategori Sub Kategori Tgl/bln

Bermunajat kepada-Nya 7/11


Menjadi pribadi yang 13/11
rendah hati
Introspeksi sifat ujub 15/11
Gaji yang berkah 21/11
Taubat 4/10
Berintrospeksi 13/10
Taubat 30/10
Qalb
Hijab untuk meraih ridho 12/12
Allah
―Memagari‖ perilaku buruk 12/12
(penyakit hati) dengan
berdzikir, berdo‘a, dan
membaca al-Qur‘an.
HR. Bukhari no.52 dan
Muslim no.1599
Jumlah 9
Tabel 4. 8
Pesan Dakwah Dimensi Kalbu
100

Pesan dakwah dzatiyah melalui pendekatan komunikasi


intrapribadi ditemukan pada kategori Qalb. Qalb (kalbu)
dalam arti fisik adalah jantung yang merupakan pusat
peredaran darah ke seluruh tubuh. Dalam pengertian metafisik,
kalbu adalah suatu dimensi jiwa yang mempunyai kemampuan
memahami seperti Aql namun di samping itu, ia juga memiliki
kemampuan lain yaitu penghayatan dan perasaan.
Seseorang mampu memfungsikan akalnya, ia
mengembangkan potensi akalnya. Allah memanggil orang
yang berilmu dengan sebutan al‟aalimiin, al-U‟lama‟, ulul
„ilmi, ar-raasihuuna fi „ilmi, ahla dzikri, ulul abshar, dan ulul
a‟-baab.66 Orang-orang ini mampu mempertemukan antara
akal dan kalbu untuk menemukan kebenaran.
Allah berfirman dalam al-Qur‘an surat ali-Imran ayat 133-135
َ ‫ َّٱَّل‬١٣٣ ‫ِني‬ ‫َ َ ُ ٓ ْ َ َٰ َ ت َ ّ َّ ّ ُ ت َ َ َّ َ ت ُ َ َّ َ َٰ َ َٰ ُ َ ت َ ُ ُ َّ ت‬
َ ‫ت ل ِيت ٍُ َّخل‬
َ‫ِي‬ ‫۞وشارِؾٔا إَِل ٌغفِرة ٌَِ ربِسً وجِ ٍث ؾرضٓا ٱلصمنت وٱۡلۡرض أؾِد‬

َ ‫دصن‬ ‫ت ت‬ ُ ُ َّ َ َ َ َ‫َ تَتَ َ ت‬ َ ‫َّ َّ ٓ َ َّ َّ ٓ َ ت‬ َ ُ ُ


١٣٤ ‫ِني‬ ِ ٍُ ‫ٱّلل ُي ُِّب ٱل‬ َّ
ِۗ ِ ‫يِفِلٔن ِِف ٱلساءِ وٱلۡضاءِ وٱىك َٰ ِؼ ٍِني ٱىغيغ وٱىؿاذِني ؾ َِ ٱنل‬
‫اس و‬

ُّ ُ ‫َ َّ َ َ َ َ ُ ْ َ َٰ َ ً َ ت َ َ ُ ٓ ْ َ ُ َ ُ ت َ َ ُ ْ َّ َ َ ت َ ت َ ُ ْ ُ ُ ت َ َ َ ت‬
َ ُُ‫ٱَّل‬
‫ٔب‬ ‫دشث أو ػئٍا أُفصًٓ ذنروا ٱّلل فٱشخغفروا َِّلُٔب ِ ًِٓ وٌَ حغفِر‬ ِ ‫وٱَّلِيَ إِذا ذؿئا ف‬

َ َ ُ ْ ُ َ َٰ َ َ ْ ُّ ُ ‫َّ َّ ُ َ َ ت‬
١٣٥ ‫لَع ٌَا ذ َؿئا َوْ تً َح تؿي ٍُٔن‬ ‫ِصوا‬
ِ ‫إَِل ٱّلل ولً ي‬

Artinya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan

66
Armawati Arbi, Komunikasi Intrapribadi, (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 129.
101

amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah


menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui.”
Berikut ini adalah pesan dakwah qalb pada tanggal 7
November 2018.
Tanggal 7 November, Membahas tentang; kapan terakhir kali
kita menangis saat berdoa?

Gambar 4. 16
Pesan dakwah pada qalb

Dari Haani‘ Maula Ustman radhiallahu ‗anhu berkata,


―Ustman jika berada di suatu kuburan, ia menangis sampai
membasahi jenggotnya. Dikatakan kepadanya, ―disebutkan
surga dan neraka engkau tidak menangis, tetapi engkau
102

menangis karena ini?‖. Beliau berkata, sesungguhnya


Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa sallam bersabda,
―sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama
dari beberapa persinggahan di akhirat, jika ia selamat maka ia
dimudahkan, jika tidak selamat maka tidaklah datang
setelahnya kecuali lebih berat.‖
Kita pun dianjurkan untuk menangis tapi, untuk
mengingat Allah, mengingat kematian dan dosa-dosan yang
telah kita perbuat, bukan untuk hal-hal duniawi yang tidak bisa
kita gapai. ―Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka,
yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan
mata yang terjaga karena siaga (saat berjihad) di jalan Allah.‖
(HR. at-Tirmidzi).

5. Pesan Dakwah Pada Dimensi Fitrah

Kategori Sub Kategori Tgl/bln

Mengumpulkan bekal, 31/10


kembali menghadap-Nya
Mengamalkan islam secara 25/11
keseluruhan
Dalam mengharap sesuatu 15/12
Firah
haruslah melibatkan Allah
Dunia bukan tempat untuk 15/12
mencari kenikmatan, sebab
kelak di akhirat nantilah yang
merupakan tempat kekal
103

abadi
Jumlah 4
Tabel 4. 9
Pesan Dakwah Dimensi Fitrah

Pesan dakwah dzatiyah melalui pendekatan komunikasi


intrapribadi ditemukan pada kategori Fitrah.dalam Islam
terdapat konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Fitrah merupakan bentuk penciptaan sesuatu untuk
pertama kali. Struktur atau ciri ilmiah yang melekat dalam
setiap manusia yang lahir dari rahim ibunya adalah dia yang
selalu memiliki fitrah,67 karena fitrah merupakan suatu yang
selalu diletakkan kepada manusia dalam penciptaannya.
Dengan demikian tidak dapat dielakkan bahwa setiap manusia
yang lahir akan selalu disertai fitrah.
Allah berfirman dalam al-Qur‘an surat ar-Rum ayat 30
ُ ‫ٱل‬ َّ ‫َّ َ َ َ ت َ َ َ ت َ َ ت‬
ّ ‫ٱّلل ِ َذَٰل َِم‬ َ َ َّ َّ َ ‫َ ٗ ت‬ ّ َ َ ‫ََ ت َ ت‬
َ‫ِي‬ ۚ ‫ِيَ خِ ِيفا ۚ ف ِع َرت ٱّلل ِ ٱى ِت ذع َر ٱنلاس ؾييٓا ۚ َل تتدِيو ِۡلي ِق‬
ِ ‫فأك ًِ وجٓم ل ِل‬
َ َ َ ََ‫ز‬‫ت َ ّ ُ َ َ َٰ َّ َ ت‬
٢٪ ‫اس َل َح تؿي ٍُٔن‬
ِ َّ‫َث ٱنل‬ ‫ٱىليًِ ولسَِ أ‬

Artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”

67
Yasin Muhammad, Ihsan yang Suci (Konsep Fitrah dalam Islam), Masyhur
Abadi (Bandung: Mizan, 1997), hal. 19.
104

Fitrah adalah sesuatu yang netral pada jiwa dan tidak


terkait serta terpasung oleh keinginan dan keperluan duniawi
dan berlapang dada serta jiwa yang tentram dan tenang. Fitrah
hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada
Tuhan penciptanya. Jiwa yang tidak terkait dengan harta benda
duniawi dan yang meninggalkan penyakit jiwa.
Berikut ini adalah pesan dakwah al-fitrah pada tanggal
31 Oktober dan 15 Desember 2018
Tanggal 31 Oktober, membahas tentang : Mengumpulkan
bekal, kembali menghadap-Nya

Gambar 4. 17
Pesan dakwah pada fitrah

Tidak ada satu orangpun yang tau kapan dan dalam


keadaan apa kita meninggal, itu semua sudah menjadi
ketetapan yang telah Allah berikan kepada setiap hamba-Nya.
Padahal kita tak tau kapan kita meninggal, dalam keadaan taat
atau sedang bermaksiat, tapi kita terus saja menaruh cinta yang
lebih besar pada dunia, seakan-akan kita akan berlama-lama
105

didunia dan lupa akan akhirat. Padahal kita juga tau bahwa
kita tak dapat menghindari kematian, dan tak ada seorangpun
yang dapat menolong kita terhindar dari kematian. Tapi tetap,
kita terus menaruh cinta pada dunia dan takut mati, terus
mengejar dunia tanpa mempersiapkan amal untuk kembali
kepada-Nya.
Dan apabila malaikat maut datang untuk menjemput
diwaktu yang telah Allah tetapkan, kita tidak bisa menunda
walaupun sedetik saja, suka atau tidak suka, siap atau tidak
siap. Allah berfirman dalam surat al-A‘la ayat 17
َ
َٰٓ َ ‫ َوأ تب‬ٞ‫َوٱٓأۡلخ َِرةُ َخ تۡي‬
١٧ ‫َق‬

Artinya : “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan


lebih kekal.”
Kita tau kehidupan akhirat lebih kekal, tapi kita lebih
sibuk untuk kehidupan kita didunia ketimbang untuk
kehidupan kita di akhirat kelak. Jadi, kita sedang sibuk
mengejar dunia atau sedang berusaha mengumpulkan bekal
untuk kembali menghadap-Nya nanti? Maka berjuanglah
untuk dunia kita seukur dengan berapa lama kita akan tinggal
disini, dan berjuanglah untuk akhirat kita dengan berapa lama
kita akan tinggal disana
Tanggal 15 Desember, membahas tentang : Dunia
bukan tempat untuk mencari kenikmatan, sebab kelak di
akhirat nantilah yang merupakan tempat kekal abadi
106

Gambar 4. 18
Pesan dakwah pada fitrah

Pernah punya cita-cita dan berharap segala apapun


yang ada disekitar kita akan mendukung apa yang kita cita-
citakan? membayangkan semuanya akan berjalan lancar tanpa
hambatan dan menjadikan hal itu sebagai tujuan utama kita.
Tapi kita lupa melibatkan Allah, kita lupa bahwa sebenarnya
tujuan kita bukanlah dunia, sebenarnya Surga-lah puncak cita-
cita kita sebagai seorang muslim. Kemudian merasa kecewa
saat semuanya ga berjalan sesuai keinginan kita. Merasa
semuanya berantakan dan mengatakan "seharusnya ga begini,
seharusnya semua berjalan sesuai keinginanku‖ Tapi dari situ
pula kita belajar, bahwa dalam mengharapkan segala sesuatu
haruslah melibatkan Allah dan dunia bukanlah tempat untuk
mencari kenikmatan. Sebab kelak di akhirat nantilah yang
merupakan tempat kekal abadi yang sebenarnya tempat
dijanjikan adanya nikmat agung.
107

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‗anhu beliau berkata:


Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan
utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan
menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu
ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan
(harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan
baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat
(tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan
urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada)
dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya
dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“

B. Interpretasi
Hijab Alila merupakan sebuah produk pakaian
muslimah yang didirikan oleh ustadz Felix Siauw dan Istrinya
Ummu Alila. Dalam perkembangannya hijab alila
mendapatkan banyak sekali pertanyaan tentang bagaimana
untuk menjadi seorang muslimah taat menurut pandangan
Islam. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangan media
sosial di Indonesia, maka pada akhir tahun 2016 hijab alila
mulai menggunakan instagram sebagai media untuk
menyampaikan dakwahnya terkhusus kepada muslimah.
Semakin lama akun instagram hijab alila mulai
mendapatkan banyak followers karena pesan-pesan yang
disampaikan dibuat dengan cara yang kreatif dan menarik.
Selain itu, tema yang diangkat pun semakin luas, bukan hanya
108

membahas muslimah saja akan tetapi persoalan yang


menyangkut kehidupan beragama di Indonesia maupun di
dunia. Namun, tujuan utama dari hijab alila adalah untuk
menjadi sahabat taat bagi muslimah. Berbagai pesan dakwah
Islam yang disampaikan cukup sebagai pengingat agar kita
tidak terlampau jauh dalam menjalani hidup sebagai seorang
Muslim. Berikut postingan akun instagram hijab alila, yang
memiliki feedback terbanyak pada periode 1 Oktober sampai
31 Desember 2018:
Bulan Tgl Jumlah Like Kategori
18 11.739 Nafs Radhiyah
30 10.573 Kalbu
Oktober
Nafs
6 10.539
Mulhammah
Fitrah dan Nafs
25 19.542
Musawwalah
November
14 14.657 Nafs Radhiyah
29 13.679 -
13 36.814 Ruh
Desember 20 36.487 Nafs Mardiyah
16 20.800 -
Tabel 4. 10
Feedback terbanyak pada akun instagram hijab alila

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa


perkembangan akun tersebut meningkat di bulan Desember,
yang mana banyak membahas tentang toleransi, open minded,
109

hari ibu, dan euforia akhir tahun. Ada pun yang memiliki
jumlah like terbanyak adalah pada tanggal 13 Desember, yang
membahas tentang ―Cara sholat penuh khusyu‘ Ala Hatim
Ashad R.A‖ yang terdapat pada pesan dakwah dzatiyah dalam
dimensi ar-ruh. Dalam periode tersebut, peneliti hanya
mengambil beberapa yang termasuk ke dalam pesan dakwah
dzatiyah sebagai berikut:
Pesan Dakwah
No. Sub Kategori Jumlah
dzatiyah
1 Al-aql Rukun Iman 4
2 Ar-ruh Rukun Islam 4
Radhiyah 21
Musawwalah 6
3 An-nafs Mulhammah 13
Muthmainnah 7
Mardiyah 7
4 Al-qalb Ihsan 9
5 Al-fitrah Fitrah 4

Tabel 4. 11
Jumlah pesan dakwah dzatiyah dalam akun instagram hijab ailla

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti dapat


menyimpulkan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh
akun instagram hijab alila sangat dekat dengan muslimah,
untuk dapat menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam,
dan tidak lupa juga untuk membahas mengenai persoalan
umum yang terjadi di Indonesia.
110

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pesan dakwah yang terdapat dalam akun instagram hijab
alila meliputi dimensi: al-aql, al-ruh, an-nafs, al-qalb, al-
fitrah. Isi pesan yang diteliti dalam akun tersebut meliputi
narasi dalam caption yang termuat pada tanggal 1 Oktober
sampai dengan 31 Desember 2018. Dari kategori pesan
yang telah disebutkan terdapat subkategori di antaranya:
dalam pilar akal yaitu Rukun Iman meliputi: iman kepada
Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-Nya,
iman kepada Rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman
kepada qadha dan qadar. Dalam pilar ruh yaitu Rukun
Islam meliputi: syahadat, salat, puasa, zakat, haji. Dalam
dimensi an-nafs terdapat beberapa pembagian meliputi;
nafs rodhiyah, nafs musawwalah, nafs mulhammah, nafs
muthmainnah, dan nafs mardiyah.
2. Pesan dakwah dalam dimensi nafs rodhiyah menjadi urutan
tertinggi pada akun instagram hijab alila dalam periode
waktu tersebut dengan jumlah 21, selanjutnya pesan
dakwah dalam dimensi nafs mulhammah menempati urutan
kedua dengan jumlah 13, pesan dakwah dalam dimensi qalb
berada di urutan ke tiga dengan jumlah 9, lalu pesan
dakwah dimensi nafs muthmainnah dan nafs mardiyah
berada di urutan keempat dengan masing-masing berjumlah
7, kemudian pesan dakwah dalam dimensi nafs
111

musawwalah di urutan kelima dengan jumlah 6, dan


terakhir pesan dakwah dalam dimensi al-aql, ar-ruh, dan
al-fitrah memiliki jumlah yang sama sebanyak 4.
3. Terdapat beberapa tema penting yang dibahas pada periode
ini di antaranya adalah, postingan pada tanggal 23 Oktober
yang membahas tentang peristiwa bendera Tauhid yang
dibakar. Kemudian pada tanggal 9 Oktober yang membahas
tentang kejadian pada saat Asian para Games 2018 lalu, di
mana salah satu atlet asal Aceh, Miftahul Jannah yang batal
mengikuti ajang tersebut pada cabang olahraga Judo, dan
tetap istiqomah untuk tidak melepas hijabnya.

B. Saran
Saran-saran yang ingin disampaikan adalah:
1. Bagi tim kreatif hijab alila, mudah-mudahan tidak hanya
menyampaikan dakwah tapi juga dapat mengamalkannya.
2. Bagi followers akun instagram hijab alila, hendaknya lebih
aktif untuk memberikan feedback berupa like atau comment
di setiap postingannya, sehingga pesan dakwah yang telah
diposting tersebut lebih banyak yang dilihat oleh pengguna
yang walaupun belum mengikuti akun hijab alila.
3. Bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
hendaknya dapat lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam
berdakwah, dengan menggunakan media yang menarik dan
penyampaiannya yang mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: AMZAH, 2009.

Arbi, Armawati. Komunikasi Intrapribadi. Jakarta: Kencana,


2019.

—. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. Jakarta: AMZAH, 2012.

Ardianto, dan Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004.

Aziz, Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009.

Bachtiar, Wardi. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos


Wahan Ilmu, 1997.

Baharuddin. Paradigma Psikologi Islam Islam Studi tentang


Elemen Psikologi dari al-Qur‟an. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi.


Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004.

Hasanuddin. Manajemen Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta Press,


2005.

Kafie, Jamaludin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Ofset Indah,


1993.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:


Kencana, 2014.

Kurnia, Septiawan Santana. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Machfoeld, Ki Moesa A. Filsafat Ilmu Dakwah dan


Penerapannya. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1.
Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Mahmud, Ahmad. Dakwah Islam. Bogor: Daar al-Ummah, 1995.

Malin, Misbah. Dinamika Dalam Dakwah Perspektif Al-Qur'an


dan Sunnah. Jakarta: Media Gramedia, 2005.

Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2006.

Musyarrofah, Umi. Dakwah KH. Hamam Dja'far dan Pondok


Pesantren Pabean. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2009.

Najati, Muhammad Utsman. Psikologi Qur'ani : Psikologi dalam


Perspektif Al-qur'an. Yogyakarta: Aulia Press Solo, 2008.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,


dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2005.

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS


Yogyakarta, 2007.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2011.

Shaleh, Abdul Rasyad. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan


Bintang, 1997.

Soeharti, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1995.

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya:


Al-Ikhlas, 1993.

Yakub, Hamzah. Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan


Leadership. Bandung: Diponegoro, 1992.
Jurnal Ilmiah

Ahmad, Jumal. "Desain Penelitian Analisis Isi (Content


Analysis)." (Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah), Diakses 15 Desember 2019 dari
https://www.researchgate.net/publication/325965331.

Aisyah, Siti. "Perubahan Paradigma Dakwah: Perspektif


Ekonomi Politik Media." Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 1,
No. 2, Februari 2020.

Al Afify, Muhammad Faiz. "Konsep Fitrah dalam Psikologi


Islam." Jurnal Tsaqafah, Vol. 14, No. 2, November 2018.

Al-Kandari, Ali J. "The Influence of Culture on Instagram Use."


Journal of Advances in Information Technology, Vol. 7,
No. 1, Februari 2016.

Asti, Indi Tri. "Paradigma Psikologi Komunikasi Dalam Upaya


Pembentukan Kepribadian Muslim Dalam Lingkup
Individu dan Sosial." Jurnal Komunikasi Islamika, Vol. 6
No. 1 2019.

Devi, Nur Ratih, and Meria Octavianti. "Komunikasi Dakwah


Pemuda Hijrah." Jurnal Manajemen Komunikasi, Vol. 3,
No. 2, April 2019.

Suryadi, Rudi Ahmad. "Pendidikan Islam: Telaah Konseptual


Mengenai Konsep Jiwa Manusia." Jurnal Pendidikan
Agama Islam - Ta'lim, Vol. 14 No. 1 - 2016.

Zellatifanny, Cut Medika, and Bambang Mudjiyanto. "The Type


of Descriptive Research in Communication Study." Jurnal
Diakom, Vol. 1, No. 2, Desember 2018.
Internet

https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses pada tanggal


12 Desember 2019 Pukul 09.27 WIB

https://exrush.com/fitur-terbaru-instagram-di-tahun-2019/ diakses
pada tanggal 16 Desember 2019 Pukul 10.25 WIB

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-49630216 diakses pada


tanggal 15 Desember 2019 Pukul 08.40 WIB

https://www.dumetdevelopment.com/blog/pengertian-instagram-
dan-keistimewaannya diakses pada tanggal 15 Desember
2019 Pukul 11.25 WIB

https://www.instagram.com/hijabalila/ diakses pada tanggal 23


November 2019 Pukul 15.40 WIB
https://www.globalwebindex.com/data diakses pada tanggal 12

Januari 2020 Pukul 12.18 WIB

https://techcrunch.com/startups/ diakses pada tanggal 25 Oktober

2019 Pukul 13.40 WIB

https://tekno.kompas.com/read/2019/12/23/14020057/sebanyak-
inikah-jumlah-pengguna-instagram-di-indonesia diakses
pada tanggal 15 Desember 2019 Pukul 13.45 WIB
LAMPIRAN
Hasil Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 4 April 2020


Pukul : 09.40 WIB
Lokasi : Chatting WhatsApp
Narasumber : Nafisah Aulia H (Visualis Dakwah Alila Kids)

Tanya: Pemanfaatan Instagram oleh Hijab Alila sebagai


media dakwah, memiliki dampak apa saja baik
secara eksternal maupun internal?

Jawab: Dampak secara tidak langsung berpengaruh pada pola


pikir followers Hijab Alila, karena setiap postingan
mengandung content pemikiran islam, baik itu ilustrasi,
tanya jawab, video untuk menggambarkan bagaimana
seorang muslimah bersikap, berpikir, berbusana sesuai
syariat Islam. Untuk Hijab Alila sendiri dengan dakwah
instagram, akan mengangkat produk yang dipakai lewat
teman-teman dalam video, foto maupun ilustrasi disetiap
postingan Hijab Alila.

Tanya: Berdasarkan bio di Instagram Hijab Alila, kategori


akun yang tertera adalah Produk Pakaian, dan
keterangan bio lainnya juga tentang info produk-
produk yang di jual di Hijab Alila. Pertanyaannya
kenapa konten-konten yang di tampilkan di
Instagram @hijabalila justru hampir semuanya itu
isinya adalah dakwah? Apakah fokus utama Hijab
Alila itu berjualan untuk berdakwah? Atau
berdakwah untuk berjualan?

Jawab: Sebenarnya awal didirikan Hijab Alila adalah dakwah,


namun karena Hijab Alila perusahaan yang bergerak
dibidang fashion, khususnya hijab syari dan gamis, maka
dengan harapan pahamnya muslimah tentang bagaimana
ia berbusana, dibuatlah dakwah Hijab Alila, untuk
membersamai muslimah untuk berhijrah lebih baik.

Tanya: Kalau untuk berdakwah ini sangat menarik karenaa


sangat jarang saya temukan akun Instagram yang
secara konsisten mengangkat tema-tema berbeda
setiap minggunya. Pertanyaannya, bagaimana proses
dalam penentuan tema-tema dan penggalian ide-ide
tersebut?

Jawab: Jadi dibelakang akun Hijab Alila, ada tim kreatif yang
merumuskan apa hal-hal untuk diangkat menjadi tema
setiap pekannya. Biasanya lewat observasi, studi kasus
di sosial media ataupun lingkungan yang sekiranya
sedang trending, banyak dibicarakan diikuti oleh
generasi muda, sehingga disini kami dapat meramaikan
ataupun meluruskan hal-hal yang sekiranya dapat
melenceng dari aqidah, akhlak pribadi muslimah yang
sebenarnya.
Tanya: Yang membedakan akun Hijab Alila dengan akun-
akun produk pakaian lainnya adalah dakwah. Akan
tetapi, akun-akun yang sama-sama berisi konten
dakwah justru memiliki followers yang cukup
banyak. Seperti akun Remaja Islami 2,5jt, Berani
Berhijrah 3,7jt, dan Nu Online.id yang followersnya
hampir sama namun sudah verified. Hijab Alila yang
mempunyai “isi” lebih menarik dan bagus, serta
dikemas secara menarik ditambah caption yang
memperjelas, tetapi followersnya masih jauh dari
mereka? Jadi, menurut Hijab Alila, yang lebih
penting dari dakwah di media sosial itu kualitasnya
atau kuantitasnya?

Jawab: Kembali ke tujuan awal, kenapa dan apa niat Hijab Alila
didirikan, yaitu semata-mata untuk syiar Islam Lillahi
Ta‟ala. Jadi untuk follower baik kualitas maupun
kuantitas, tentu sama-sama menjadi perhatian utama
kami.

Tanya: Harapan untuk para generasi muda khususnya para


muslimah di Indonesia, untuk terus taat dan
semangat dalam memperbaiki diri, dan harapan
untuk umat Islam di Indonesia?
Jawab: Teruslah bersemangat menjadi pembelajar, pencari ilmu,
dan merasa bodoh. Tidak cepat merasa puas, merasa
paling tau, paling benar, karena awal dari kehancuran
umat adalah malas, tidak kepo tentang agamanya lebih
jauh, tentang sejarah kejayaannya, tentang tujuannya
diciptakan, tak mau tau tentang hancurnya keadaan umat
Islam saat ini, sehingga mudah sekali terikut oleh arus
akhir zaman, yang dengan mudah melepaskan
kepribadian Islam dalam diri.

Mengetahui,

Pewawancara Narasumber

Shera Maulidia G. Nafisah Aulia H.

Anda mungkin juga menyukai