Anda di halaman 1dari 2

Soucer : https://www.ranalino.

id/2018/07/metode-pidato-impromptu-ekstemporan-manuskrip-
memoriter.html

Metode Memoriter
Metode memoriter merupakan salah satu metode berpidato yang dilakukan dengan cara
pembicara menyampaikan isi naskah pidato yang telah dihafalkan terlebih dahulu. Naskah yang
akan dipidatokan dipersiapkan terlebih dahulu kemudian dihafalkan kata demi kata.
Proses akan cukup Panjang. Mulai dari melakukan riset, menulis naskah pidato, menghafalkan,
dan menyampaikannya. Ingatan atau memori yang baik akan sangat menentukan keberhasilan
penggunaan metode pidato ini.
Jika ingin menggunakan metode ini, yang sangat dibutuhkan adalah konsentrasi. Pelaku public
speaking yang ingin menggunakan metode ini sangat diharapkan untuk tidak mudah
terdistraksi. Fokus menjadi kata kunci agar seluruh pesan tersampaikan dengan baik.
Pada beberapa kasus, ada pengguna metode memoriter yang menjeda pidatonya sangat
Panjang karena lupa atau terdistraksi. Ini tentu sangat tidak diharapkan. Barangkali seperti kita
yang hendak sangat menembak gebetan yang mendadak speechless atau kehilangan kata-kata
karena dia tampil lebih cantik dan penuh pesona dari yang kita bayangkan. Akibatnya, kata-kata
yang keluar hanya: ruteng hujan terus, ya? Terus, tembaknya kapan? Kemampuan bridging
sangat dibutuhkan pada situasi

Metode naskah
Bagi pelaku public speaking, metode pidato manuskrip atau membaca naskah (menggunakan
teks) ini sungguh menyelamatkan. Yang diperlukan hanyalah pemahaman tentang intonasi,
stressing pada kata atau kalimat tertentu, serta mengantur jeda.
Metode naskah ini biasanya dilakukan untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan resmi.
Pidato kenegaraan, pidato sambutan peringatan hari besar nasional, penyampaian laporan
keuangan, dan hal-hal serupa, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan teks. Dalam hal ini,
teks disiapkan dengan baik, memikiran peluang multiinterpretasi, dan menggunaklan basis data
yang baik
Jika tidak dilakukan sendiri (penyusunan teks) oleh orang/tokoh yang akan berpidato, penyusun
teks atau naskah pidato wajib memikirkan kemampuan bernapas, kapasitas, dan hal-hal teknis
lainnya. Dengan demikian, naskah pidato akan tersampaikan (dibaca) dengan baik sehingga
tidak menimbulkan tafsir yang berbeda.
Pada cukup banyak situasi, pembaca naskah pidato (yang tidak disusunnya sendiri) mengalami
kesulitan mengambil jeda, atau membuat stressing yang sesuai dengan maksud naskah. Untuk
itu, jika metode ini ingin digunakan, maka pelaku public speaking harus memperoleh naskahnya
sehari sebelum pidato tersebut dibacakan. Agar memiliki kesempatan melakukan Latihan.
Metode ini akan berlangsung sangat baik jika naskah disusun sendiri. Tetapi pejabat public
biasanya tidak memiliki waktu menyusun naskah pidato. Karena itulah, naskah akan disusun
oleh orang lain atau tim, dengan catatan tim penyusunnnya benar-benar mengenal karakter
tokoh tersebut.

Metode Ekstemporan
Metode ini biasanya dipakai oleh pembicaraan atau pelaku public speaking yang sudah ahli atau
sudah sangat berpengalaman. Yang berpidato biasanya menggunakan metode ini untuk tujuan
presentasi produk atau sosialisasi.
Lebih baik setingkat di atas impromptu dari segi waktu persiapan. Maksudnya, pada pidato
dengan metode ekstemporan, pembicaraan memiliki kesempatan membuat outline atau
kerangka pidato; poin-poin yang akan dibicarakan.

Keunggulan metode terletak pada tingkat interaksi yang baik antara pembicara dengan
audiens di saat yang sama materi pidato terjaga karena telah dibuatkan kerangka
sebelumnya.
Dalam penerapannya, pelaku public speaking yang menggunakan metode pidato ini dituntut
untuk disiplin. Outline atau kerangka berpikir yang telah dibuat sebelumnya harus dipatuhi. Jika
tidak, maka pidato akan melebar dan cenderung Panjang. Atau bahkan kehilangan isinya sama
sekali. Kemampuan bridging atau membangun jembatan percakapan sangatlaj diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai