Anda di halaman 1dari 100

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

PENERBIT PUSTAKA IMAN

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam
(S.Kom.I)

Disusun Oleh:
SAIFUL BAHRI
108051000095

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013/1434 H
ABSTRAK

Nama : SAIFUL BAHRI

NIM : 108051000095

Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman

Pustaka Iman adalah salah satu penerbit buku yang tidak hanya
menerbitkan buku umum tetapi penerbit Pustaka Iman juga menerbitkan buku
bernuansa islami. Persaingan di industri penerbitan buku dewasa ini sangat
kompetitif baik buku umum maupun buku yang bernuansa islami. Hal ini
menuntut penerbit menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang baik demi
untuk memasarkan buku terbitannya.
Bagaimana perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
penerbit Pustaka Iman? Bagaimana implementasi strategi komunikasi
pemasarannya? Dan bagaimana penggunaan media yang diterapkan oleh penerbit
Pustaka Iman dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran?.
Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus. Metode studi kasus adalah penelitian mengenai subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu, kelompok, lembaga, maupun
masyarakat. Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan
penelitian yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian
dengan menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Teknik pengumpulan data
dengan melakukan wawancara mendalam (deep interview) kepada kepala bagian
promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman, pengumpulan data-data yang
dimiliki penerbit Pustaka Iman dan observasi.
Berdasarkan hasil temuan data-data kemudian dikelompokkan kedalam
level-level analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactic, Action,
Control) kemudian, setiap level dideskripsikan sebagaimana metode studi kasus
yang digunakan dalam penelitian ini. Penerbit Pustaka Iman banyak
pengaplikasikan dari strategi promotional mix, namun ketidakseimbangan dalam
pengaplikasian strategi promotional mix mengakibatkan pada ketidakstabilan
angka penjualan. Penerbit Pustaka Iman belum mengandalkan seluruh tools dari
promotional mix secara berkesinambungan dan juga belum ada upaya yang
maksimal. Buku-buku terbitan penerbit Pustaka Iman sebenarnya memiliki
potensi yang cukup besar untuk bisa menjadi best seller karena buku-buku
terbitan dari penerbit Pustaka Iman memiliki unique selling proposition yang
cukup kuat. Namun sayangnya buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka Iman ini
nampaknya belum dikomunikasikan secara tepat dan maksimal kepada
masyarakat dan pembaca

Keyword : komunikasi pemasaran, penerbitan, buku islam

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah serta inayah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan tidak

lupa sholawat dan salam kita disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, peneliti

juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki,

mengingat kemampuan dan pengetahuan peneliti yang serba terbatas.

Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,

petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

sepatutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA

selaku Pudek I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang

Akademik dan Drs. H. Mahmud Djalal, MA, selaku Pudek II Bidang

Administrasi serta Drs. Study Rizal LK. MA, selaku Pudek III Bidang

Kemahasiswaan..

2. Drs. Jumroni, M. Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam

3. Dr. Rulli Nasrullah M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang selama ini

banyak memberikan masukan serta motivasi kepada penulis. Dan semua

Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini telah

iii
banyak membantu penulis, serta memberikan banyak ilmu pengetahuan

kepada peneliti..

4. Faried Widjan selaku kepala redaksi penerbit Pustaka Iman yang selalu

membantu dalam pencarian data dalam penelitian ini. Deni ramdani selaku

kepala bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman yang sudah

bersedia diwawancarai ditengah kesibukan dan seluruh karyawan penerbit

Pustaka Iman.

5. Orang tua Rubani dan Maryati yang selama ini selalu memberikan

motivasi, kasih sayang, dana, dan doa yang terus-menerus kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Alm. Alfan bawawi yang menjadi inspirasi dan mengenalkan musik

kepada peneliti.

7. Sahabat seperjuangan Herdina Rosidi, Ika Kurnia Utami, Aimatunnisa,

Gana Buana, Anisa turohmah , Ahmad Fauzi, Nurul Iman, Ferdian, Gin-

gin ginanjar, Jojo dan teman-teman KPI 2008 yang memberikan dukungan

agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

8. Boyors Family yang selalu ada dan terus mendukung Afandika, Ayn,

Geilandri, Erwin, Maman, Bambang Ferdian, Ajiz, Ichonk, Mahendra,

Sawiyo, Anto, Lancip, Wachid dan Alm. Yudha.

9. Band peneliti Why Phobe Danang, Erwin, Iqbal, dan Demia (Manager)

dan band sebelumnya yang sudah menjadi media untuk belajar The

Synthized, Blitzkrieg, Early Monday, Electrical Dance Fever.

10. Keluarga besar Stereocase Fadli, Shakira, Rifqi Fuad, Richard Emmanuel,

Fickar hajar.

iv
11. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi

Peneliti mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuan yang

diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini.

Besar harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dan

terutama bagi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta serta khusus bagi peneliti sendiri.

Ciputat, 2 September 2013

Saiful Bahri
NIM : 108051000095

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 4

D. Metodelogi Penelitian .......................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 12

BAB II KERANGKA TEORI

A. Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam ................ 13

B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam .................................... 21

C. Implementasi SOSTAC ....................................................... 27

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman ............................ 33

B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman .......................... 35

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman .......................... 38

B. Analisis SOSTAC ................................................................ 44

C. Antara Dakwah dan Komoditas ........................................... 68

vi
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman ...................................... 36

Tabel 4.1 Relasi Per Wilayah Jalur Formal Jakarta ........................................... 41

Tabel 4.2 Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012 ............................................ 44

Tabel 4.3 Segmentasi Pasar Penerbit Pustaka Iman........................................... 47

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Launching Buku Atlas Wali Songo di PBNU ................................ 59

Gambar 4.2 Launching Buku Ngawur Karena Benar di TIM Jakarta ............... 60

Gambar 4.3 Tampilan Situs Resmi Penerbit Pustaka Iman ............................... 64

Gambar 4.4 Tampilan Akun Facebook Penerbit Pustaka Iman ......................... 65

Gambar 4.5 Tampilan Akun Youtube Penerbit Pustaka Iman ........................... 65

Gambar 4.6 Tampilan Akun Twitter Penerbit Pustaka Iman ............................. 66

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Wawancara Peneliti Dengan Kepala Bagian Promosi dan Pemasaran


Penerbit Pustaka Iman

2. Surat Keterangan Wawancara

3. Foto Penelitian di Kantor Penerbit Pustaka Iman dan Foto Buku Terbitan
Penerbit Pustaka Iman

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Buku merupakan salah satu saluran untuk menyampaikan pesan,

termasuk pesan keagamaan. Buku mejadi salah satu media untuk berdakwah.

Secara umum dakwah dibagi menjadi tiga hal yaitu dakwah bil lisan, dakwah bil

qolam dan dakwah bil hal. Dakwah bil lisan :secara bahasa berarti dakwah

dengan menggunakan ucapan. Adapun secara istilah, dakwah bil lisan adalah

memanggil, menyeru ke jalan Allah SWT. Dakwah jenis ini adalah penyampaian

informasi atau pesan dakwah melalui lisan. contohnya ceramah. Dakwah bil

qolam adalah metode dakwah yang menggunakan keterampilan tulis menulis.

Dakwah dengan metode ini mempunyai kelebihan tersendiri. Yaitu dapat

dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta jangkauannya lebih luas. Karena

sebuah karya akan terus bermanfaat dan tidak akan musnah sekalipun penulisnya

telah wafat. Dakwah Bil hal, istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk

kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode ini

merupakan sebuah kerangka kerja kongkret dalam melaksanakan setiap kerja

dakwah dalam masyarakat, sehingga akan lebih efektif jika ditunjang dengan

konsep yang matang. Dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan

masyarakat.1

1
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 1997, Cet.II ),h. 34.

1
2

Buku menjadi salah satu media dakwah, buku hadir dari kolaborasi

antara penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku

yang bagus namun kurang laku dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut

Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang

berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar

dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu

konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku

yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan

dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung

tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran.

Strategi komunikasi pemasaran yang jitu juga dibutuhkan oleh setiap

penerbit untuk bisa merebut hati konsumen yang berdampak pada kelangsungan

penerbit tersebut. Strategi komunikasi pemasaran yang baik juga dapat

menghindarkan perusahaan dari kegiatan promosi dan pemasaran yang tidak

efektif dan efisien.

Dalam dunia pemasaran terdapat suatu istilah Komunikasi Pemasaran

Terpadu (Integrated Marketing Communication / IMC). Apa yang dimaksud

dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication/

IMC) Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication /

IMC) dapat didefinisikan sebagai upaya perusahaan memadukan dan

mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya

secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk –

produknya.
3

Pada penelitian ini, dikaji berbagai strategi komunikasi pemasaran yang

digunakan oleh salah satu penerbit buku yang sering menerbitkan buku dan sukses

menjadi best seller. Dengan memanfaatkan dan mengaplikasikan strategi

komunikasi untuk kemajuan dan perkembangan perusahaannya.

Pustaka Iman merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman.

Mulai menerbitkan buku yang bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok

Mizan), untuk menerbitkan buku-buku Islam. Setelah menerbitkan 26 buku, pada

bulan Oktober 2004 Pustaka Iman menerbitkan buku secara mandiri.

Meskipun terhitung baru, pustaka iman mampu bersaing dengan

penerbit-penerbit terdahulu. Dengan memanfaatkan strategi komunikasi yang baik

dan efektif Pustaka iman percaya akan terus menerbitkan buku buku berkualitas

yang akan menjadi best seller.

Dari pemaparan latar belakang diatas dan pentingnya suatu strategi

komunikasi pemasaran yang benar dan efektif peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ilmiah dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit

Pustaka Iman”.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Batasan masalah

Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan pada

penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya kepada

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman.


4

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah pada penelitian yaitu

a. Bagaimana perumusan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

penerbit Pustaka Iman?

b. Bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan

penerbit Pustaka Iman?

c. Bagaimana pemanfaatan media dalam komunikasi pemasaran yang

dilakukan penerbit Pustaka Iman?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang penulis telah ungkapkan

diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui bagaimana

strategi komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman serta hambatan dan

masalahnya dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan tersebut

2. Signifikansi Penelitian

a) Manfaat Teoritis

1. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu

komunikasi dan ilmu pemasaran.

2. Untuk memperaktekkan ilmu yang telah di pelajari tentang

komunikasi khususnya terutama tentang strategi komunikasi

pemasaran.

3. Merupakan sumber referensi dan kontribusi pemikiran di dalam

menunjang penelitian selanjutnya.


5

b) Manfaat praktis

1. Dengan penelitian ini diharapkan penerbit buku di indonesia dapat

mengerti dan mengimplementasikan bagaimana strategi komunikasi

dan pemasaran dengan baik demi kelangsungan dan kesuksesan

usahanya di masa mendatang.

2. Memberi masukan kepada penerbit buku di indonesia khususnya

penerbit pustaka iman.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Di tingkat metodologi, semenjak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial

sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial, yaitu pendekatan penelitian

kuantitatif dan kualitatif. Munculnya dua mazhab penelitian tersebut merupakan

konsekuensi metodologi dari perbedaan paradigma antara keduanya didalam

memandang hakikat realita sosial dan hakikat manusia.

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi

adalah suatu pendekatan umum untuk menkajintopik penelitian. Metodologi

dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk

melakukan.2

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah metode studi kasus. Menurut Maxfield (1930), metode studi kasus adalah

penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik

atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu,

2
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2004), h.145.
6

kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Sementara itu, produk penelitian kasus

adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok,

lembaga, dan sebagainya. Sedangkan, ruang lingkupnya dapat mencakup segmen

atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu,

kelompok, atau sebagainya, baik dengan penekanan faktor-faktor kasus tertentu

maupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena

(Nazir,1988:67).3

Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian

yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian dengan

menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Menurut Robert K. Yin dalam

buku Andi Prastowo, secara umum studi kasus adalah strategi yang lebih cocok

bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, atau

jika peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa

yang akan diselidiki, bilamana untuk mengontrol peristiwa yang akan

diselidikidan jika fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa

kini) di dalam konteks kehidupan nyata.4

Adapun basuki mengatakan bahwa studi kasus merupakan kajian

mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan

mengungkapkan atau memahami sesuatu hal.5

Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa

keuntungan. Menurut Lincoln dan Guba bahwa keistimewaan studi kasus adalah

sebagai berikut :

3
Prastowo,andi, Memahami Metode-metode Penelitian, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011),h.127.
4
Ibid
5
Ibid
7

a) Studi kasus merupakan sarana utama menyajikan pandangan subjek yang di

teliti.

b) Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang

dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

c) Studi kasus merupakan sarana yang efektif untuk menunjukkan hubungan yang

efektif antara peneliti dan responden.

d) Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal

yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi

juga kepercayaan.

e) Studi kasus memberikan “uraian” tebal yang diperlukan bagi penilaian atau

transferbilitas.

f) Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi

pemaknaan bagi fenomena dalam konteks tersebut.6

Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode studi kasus adalah

metode yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus, yang

bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk

mengungkapkan atau memahami suatu hal.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a) Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kantor penerbit Pustaka Iman Kompleks

Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw 05 depok, 16515, Jawa

barat

6
Deddy Mulyana, Metode penelitian kualitatif paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu
social lainnya (Bandung: PT. ROSDAKARYA,2004), hlm., 201
8

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus 2012 sampai mei 2013.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis akan melakukan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

a) Data Primer

Data primer yang digunakan peneliti didapat melalui indepth interview

(wawancara mendalam). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.7

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan seperti dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.8 Biasanya data primer ini didapat dari

penelitian langsung terhadap objek penelitian atau disebut juga penelitian

lapangan.

Penelitian lapangan (field research), yaitu cara penelitian dimana peneliti

terjun langsung di lapangan dan mengamati bagaimana proses penerbit Pustaka

iman dalam menjalankan kegiatan perusahaannya.

7
Lexy, Moleong J, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2005),h.186
8
Umar, Husein. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000), h. 42
9

Dalam penelitian lapangan (field research) ini peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Wawancara mendalam (deep interview), yaitu teknik pengumpulan data

dengan proses tanya jawab secara mendalam dengan objek penelitian sesuai

dengan tujuan penelitian. Disini penulis mewawancarai bagian marketing dari

penerbit pustaka iman.

2) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bisa diartikan secara langsung

penulis mengamati penerbit Pustaka iman dalam kegiatannya.

3) Dokumentasi, yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas

penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh penulis dengan sengaja

disimpan atau meneruskan keterangan atas peristiwa tersebut.9

Proses ini merupakan salah satu cara untuk menelusuri keberadaan data-

data primer maupun sekunder yang berupa tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari perusahaan. Studi ini merupakan studi pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.10

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung atau

melengkapi data yang sudah ada salah satunya dengan penelitian kepustakaan

(library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca,

memahami, dan menguraikan secara sistematis terhadap buku-buku dan sumber-

sumber yang bersifat ilmiah dan berkaitan dengan judul penelitian ini.

9
Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h. 28.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Jakarta: Bumi aksara,
1998), h. 240
10

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti

untuk diproses lebih lanjut. Misalnya data tentang rating televisi yang didapat dari

terbitan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta.11

Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,

yaitu dengan melalui search engine pada internet, membaca buku, dokumen, data

dari perusahaan atau mendapatkan melalui lembaga tertentu.

c) Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Data-data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi dikumpulkan dan di analisis dengan teori Komunikasi pemasaran

yang akan penulis gunakan. Nantinya akan digunakan untuk menjadi acuan pada

saat menganalisis data. Fase ini merupakan proses penyederhanaan bentuk data

agar mudah dibaca dan dipahami. Setelah itu menganalisa data dengan menyusun

kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas.

d) Subjek dan Objek Penelitian

11
Umar, Husein. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000), h. 43
12
Lexy, Moleong J, Metode Penelitian Kualitatif,Edisi Revisi (Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya,2005),h.248
11

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah penerbit Pustaka iman. Dalam

hal ini orang-orang yang menjadi sumber data yang relevan dengan objek yang

diteliti, seperti direktur dan PR atau marketing dari penerbit Pustaka iman

sedangkan objek penelitiannya adalah divisi pemasaran penerbit pustaka iman.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan tinjauan pustaka. Dengan

mengadakan tinjauan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Peneliti melakukan

tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama

dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti ada

beberapa skripsi yang meneliti tentang strategi komunikasi. Tetapi belum ada satu

penelitian pun yang meneliti tentang strategi komunikasi penerbit Pustaka Iman,

di antaranya Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti Dalam Mensosialisasikan

Busana Muslim oleh Dian Putra (106051001800) mahasiswa fakultas dakwah dan

komunikasi. Strategi Komunikasi Program Pembibitan penghafal Al-Qur’an

Daarul Qur’an Dalam mensosialisasikan Program Sedekah Produktif oleh Syarif

Fadilah (107051002655) mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi. Strategi

Komunikasi Linda Agum Gumelar Dalam Program Pita Pink di Yayasan

Kesehatan Payudara Jakarta. Tentu saja penelitian-penelitian tersebut berbeda

dengan apa yang akan peneliti lakukan. karena peneliti akan melakuakan

penelitian mengenai.
12

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang

penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri

dari bab per bab yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,

masalah, perumusan masalah, metodologi penelitian, tujuan dan

kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian mengenai pengertian strategi, strategi

komunikasi pemasaran dan industri penerbitan buku.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini akan diuraikan tentang profil penerbit pustaka

iman, visi misi dan struktur penerbit pustaka iman.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang strategi komunikasi

pemasaran penerbit pustaka iman.

BAB V : PENUTUP

Dalam penelitian ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari

pembahasan dan hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai

bahan pertimbangan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Komunikasi Pemasaran dan Buku Islam


1. Pengertian Strategi
Untuk menjalakan suatu kegiatan atau usaha kita memerlukan strategi

untuk menguatkan jalannya kegiatan usaha kita serta untuk mengantisipasi segala

kemungkinan yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan. Strategi berasal dari

bahasa Yunani yaitu “Srategos” (stratus yakni militer atau memimpin) yang

berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam

membuat rencana untuk memenangkan perang, konsep ini relevan dengan situasi

pada zaman dahulu yang sering di warnai oleh peperangan yang mana jendral

sangat dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang1.

Menurut Cook “Strategi merupakan bagian kahir dari bentuk pertama

pelayanan pada pelanggan, misi, nilai, tujuan, dan strategi. Untuk mengubah misi

dan nilai-nilai kenyataan, pada saat tujuan pelayanan pada pelanggan pun telah

dibangun, manajemen perlu menciptakan strategi pelayanan pada pelanggan”2.

Menurut John A. Byrne dalam Suryanto, strategi didefinisikan sebagai

“sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan yang direncanakan,

penyebaran sumber daya, dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan

faktor-faktor lingkungan”3.

Menurut Lawrence R. Jauch strategi adalah rencana yang disatukan,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

1
Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back To Basic
Approach,(Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003), h.19
2
Cook, Sarah.Customer Care Excellence (Jakarta: Penerbit PPM. 2002),h.53.
3
Suryanto, M, Marketing Strategy Top Brand Indonesia.(Jakarta : CV. Andi Ofset.
2007),h.16.

13
14

tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yan tepat oleh perusahaan4.

Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy. MA.

Mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya mampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya5.

Adapun menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi

perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan ekstenal dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan

memastikan implementasinya secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan

tercapai6.

Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menarik kesimpulan

tentang strategi yaitu strategi merupakan satu kesatuan rencana terpadu yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan, sehingga

dapat disusun suatu kekuatan untuk membangun organisasi atau perusahaan

dimana pada akhirnya strategi ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi

segala macam kekurangan dan kelemahan dari strategi itu sendiri.

Perusahaan atau organisasi yang membuat dan menyusun strategi

umumnya lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan atau organisasi yang

tidak menggunakan strategi dalam menjalankan kegiataannya. Karena dalam

4
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta: PT. Erlangga, 1988), cet.ke-3, h.12
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya 1992) cet ke-4, h.32.
6
George Steiner & John Mineer, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h.20.
15

mencapai suatu tujuan yang diharapkan strategi berperan penting dan pada

akhirnya menjadi tolak ukur perusahaan atau organisasi tersebut.

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Seperti dikatakan oleh Joel Ross dan Michael Kami bahwa sebuah

organisasi tanpa kemudi bagaikan kapal tanpa kemudi. Bergerak berputar dalam

lingkaran. Organisasi seperti itu bagaikan pengembara tanpa tujuan7

Ada tiga proses dalam perumusan strategi yaitu:8

a) Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi di dalamnya ialah pengembangan tujuan,

mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menetapkan strategi alternatif,

memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu

keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi

kerangka kerja diantaranya:

1) Tahapan In put (masukan)

Dalam tahapan ini yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan

awal. Dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

2) Tahapan Pencocokan

Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilakn strategi

alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.9

7
Fred. R, david, Manajemen Strategi Konsep,(Jakarta: Prenhalindo,2002),h.3.
8
Ibid,h,5.
9
Ibid,h,181.
16

3) Tahapan Keputusan

Menggunakan satu macam teknik, setelah diproses dari input secara mendalam

mengevaluasi strategi alternatif yang diidentifikasikan dalam tahapan dua.10

Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dengan tujuan, artinya

perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.

b) Implementasi Strategi

Setelah menetapkan dan memutuskan strategi, langkah selanjutnya

adalah melaksanakan strategi yang telah kita tetapkan. Dalam melaksanakan

strategi ini perlu adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pihak. Agar tujuan

dari strategi yang dipilih dapat tercapai.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian

sumber daya yang akan ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan

mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan

organisasi. Implementasi strategi juga sering disebut sebagai tindakan dalam

strategi karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang

dirumuskan menjadi tindakan.

Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam

mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah

arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem

informasi yang masuk.11

10
Ibid,h.198.
11
Ibid,h.5.
17

c) Evaluasi Strategi

Tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur

kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk

strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat

diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga

macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan yang ada, akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian

tujuan, begitu pula dengan faktor internalyang diantaranya strategi tidak efektif

atau hasil imlpementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil akan

dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan).

Prosesnya dapat dilakukan dengan menyalidiki penyimpangan dari rencana,

mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah

pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi

harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih

penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan

rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggakan

atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila

tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau yang

diharapkan.
18

3. Industri Buku Islam di Indonesia

a) Sejarah Singkat

Buku tetap merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan

pengetahuan. Buku merupakan sesuatu yang sentral dalam memberikan informasi,

hiburan, analisi, dan pendidikan bagi jutaan orang di dunia.

Buku merupakan teknologi komunikasi tertua, sejak Johannes Gutenberg

menemukan alat cetak yang dapat digerakkan pada tahun 1455. sejak saat itu

banyak percetakaan buku bermunculan. Akhir abad ke-20 ini kita menghadapi

perubahan dalam dunia penerbitan. Gabungan dari faktor- faktor teknologi dan

komputerisasi.

Secara garis besar penerbitan di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu

penerbitan buku sekolah atau pelajaran, penerbitan buku umum dan penerbitan

buku agama. Pada masa penjajahan belanda penulisan dan penerbitan buku

sekolah dan pelajaran masih dikuasi oleh belanda. Usaha penerbitan buku agama

dimulai dengan penerbitan buku agama islam banyak dilakukan oleh orang arab

sedangkan buku agama kristen dikuasai oleh belanda.

Penerbitan buku bacaan umum berbahasa melayu pada saat itu banyak

dikuasai oleh bangsa cina, orang pribumi hanya bergerak pada penerbitan buku

berbahasa daerah. Untuk mengimbangi usaha penerbitan dari bangsa cina dan

kaum pribumi belanda membentuk penerbit buku bacaan rakyat dan pada tahun

1908 diubah namanya menjadi Balai Pustaka.

Pada tahun 1950 mulai bermunculan penerbit swasta di Indonesia ynag

sebagian besar berada di pulau jawa dan sebagian lainnya di pulau sumatera dan

pada tahun ini juga berdiri Ikatan Penerbit Indonesia. Pada awalnya penerbitan
19

mereka hanya tentang politis dan idealis. Pada tahun 1995 pemerintah indonesia

mulai mengambil alih semua perusahaan penerbitan belanda dan

menasionalisikannya. Kemudian pemerintah berusaha mendorong perumbuhan

dan perkembangan penerbitan buku nasional dengan jalan memberikan subsidi

dan bahan baku kertas. Sejak saat itu penerbitan buku di Indonesai terus

berkembang termasuk penerbitan buku islam.

Penerbitan menghadapi tantangan yang cukup berat pada akhir abad ke-

20. Teknologi baru mengubah banyak proses penerbitan buku dan distribusinya.

Hal ini memang benar bukan hanya bagi penyusunan dan percetakan, tetapi juga

bagi penyampaian pengetahuan itu sendiri. Internet, misalnya, menjadi semakin

central bagi penerbitan. Perubahan di dalam memberikan tekanan komersial pada

penerbitan sangat mengubah segi ekonomi dan industri tradisional, khususnya

melalui konsolidasi perusahaan dan masuknya kedalam korporasi multimedia

penerbitan.

Penerbitan menjadi semakin bersifat internasional, bukan hanya karena

ekspor produk ilmu pengetahuan, tetapi juga arti kepemilikan perusahaan secara

multinasional. Kita memutuskan perhatian pada sejumlah perubahan dramatis di

dalam penerbitan yang mengubah struktur, yang semula merupakan industri

tradisional. Penerbitan seperti ini bergerak memasuki lingkungan komersial dan

teknologi yang sangat kompetitif di abad ke-20 ini.

Penerbitan juga merupakan unsur pokok di dalam tali-temali industri

pengetahuan secara internasional merupakan bagian yang penting dan

kontroversial di dalam negosiasi yang diputuskan yang mengarah pada


20

pembentukan World Trade Organization (WTO). Masalah yang berkaitan dengan

pembajakan produk pengetahuan, termasuk buku.

Buku dan penerbitan tidak tersebar merata di seluruh dunia. Sejumlah

kecil negara dan bahasa mendominasi penerbitan dunia, menciptakan pola

ketidaksetaraan yang besar di dalam penerbitan di dunia. Amerika serikat, inggris,

jepang, perancis dan jerman adalah di antara negara penerbitan yang besar.

b) Permasalahan dan Perkembangan Penerbitan Masa Kini

Penerbitan menghadapi sejumlah permasalahan dan tantangan yang

memiliki pengaruh yang mendalam terhadap sifat industri tersebut, dan secara

tidak langsung terhadap bagaimana buku diterbitkan dan didistribusikan.

Dampak dari teknologi baru juga dan perkembangan teknologi yang

pesat juga berpengaruh pada penerbitan. Revolusi reprografi yang diawali oleh

teknologi fotokopi. Teknologi ini tidak hanya mendorong keberadaan mesin

fotokopi yang membawa tantangan pada hak cipta, tetapi juga memperkenalkan

inovasi dalam percetakan.

Revolusi reprografi dirasakan dengan jelas selama beberapa dekade.

Pertama, dengan memfotokopi berarti memberikan kesempatan pada pembaca

secara individu untuk membuat salinan bahan-bahan tercetak dengan mudah. Hal

ini diiikuti oleh usaha komersial dengan membuat salinan bahan-bahan penerbitan

secara tidak resmi.

Teknologi reprografi dengan cepat mengendalikan percetakan. Ini

penghematan besar dalam biaya percetakan, khususnya untuk penerbitan yang

terbatas. Yang lebih penting lagi dari reprografi bagi penerbitan adalah revolusi

berdasarkan komputer. Teknologi penyusunan secara tradisional di banyak tempat


21

di dunia ini seluruhnya digantikan dengan penyusunan dan desain buku

berdasarkan komputer.

Perkembangan teknologi komputer juga mempunyai sisi negatif yang

dapat merugikan industri penerbitan itu sendiri, karena orang dengan mudah

menyalin dan memperbanyak sebuah buku atau materi dari sebuah buku.

Disinilah peran peraturan tentang hak cipta diperlukan, karena dengan adanya

peraturan tentang hak cipta proses-proses yang menyangkut pelanggaran hak cipta

dapat ditindak.

B. Komunikasi Pemasaran Buku Islam

Komunikasi secara garis besar dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan

berinteraksi dengan orang lain, secara verbal maupun non verbal guna

memindahkan pesan dari satu individu ke individu lainnya. Menurut Prisgunanto,

“Komunikasi diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi

atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan

tertuju”.12

Komunikasi merupakan transfer atau pertukaran informasi dan

pengertian dari satu orang ke orang lain dengan menggunakan lambang-lambang

berarti. Merupakan cara untuk bertukar dan berbagi ide-ide, sikap, nilai dan

pendapat serta fakta.13

Menurut Hovland yang dikutip oleh Widjaja, mengatakan bahwa

“Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang

12
Ibid.
13
Priyatna,soeganda dan Ardianto,Ervinaro. Tujuh Pilar Komunikasi bisnis,(Bandung:
Penerbit Widya Padjadjaran 2009),h.57.
22

atau stimuli yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah tingkah

laku orang lain”.14

Ditegaskan lagi oleh Effendy, bahwa “Komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan dalam bentuk lambang, yang memiliki makna sebagai

panduan pikiran serta perasaan berupa ide, informasi, gagasan, harapan, imbauan,

kepercayaan, dan lain, baik secara tatap muka maupun secara tidak langsung

(melalui media) dengan tujuan merubah sikap, pandangan dan perilaku”.15

Adapun berbagai pengertian komunikasi, berikut pendapat beberapa ahli:

1.. Menurut Rogers, seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika. Komunikasi

adalah proses dalam suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima

atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.16

2. Menurut Trenholm dan Jensen, komunikasi adalah suatu proses dimana

sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran.17

3. Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia

yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan

tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tapi juga dalam hal ekspresi

muka, lukisan, seni, dan teknologi. 18

14
Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi(Jakarta: Rineka Cipta, 2000),h.26.
15
Effendy, Onong Uchjana. Teori, Ilmu & Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004),h.28.
16
Canggara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada,
2004),h.19.
21Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT Grasindo, 2004),h.6-7
22
Ibid,h.7.
23

1. Proses Komunikasi

Menurut Effendy proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

a. Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi

adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya.

b. Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator

menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan

sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.

Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi

adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.19

2. Tujuan Komunikasi

Menurut Brannan yang menjelaskan bahwa “tujuan komunikasi adalah

membujuk orang berfikir, merasakan atau bertindak dengan cara tertentu dalam

hubungan merek dan dengan merek”.20 Sedangkan menurut Effendy, tujuan dari

komunikasi adalah untuk:21

a. Mengubah Sikap (To change the attitude)

b. Mengubah Opini/ pendapat / pandangan (To change the opinion)

19
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.11-12
20
Brannan, Tom. Intergrated Marketing Communication, (Jakarta: PPM, 2004),h.41.
21
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.55.
24

c. Mengubah Perilaku (To change behaviour)

d. Mengubah Masyarakat (To change the society)

3. Komunikasi Pemasaran

komunikasi memiliki beberapa unsur yang digunakan untuk membantu

dan mempermudah kita dalam proses komunikasi. Dengan unsur-unsur ini

diharapkan tujuan dari komunikasi kita dapat berjalan dengan baik.

Menurut Effendy unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagai

berikut:22

a. Sender (pengirim), komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

b. Encoding (penyandian), proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c. Message (pesan), merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator.

d. Channel (media), saluran komunikasi tempat berlalunya pesan kepada

komunikan.

e. Receiver (penerima), pihak yang menjadi sasaran atau penerima pesan.

f. Effect (dampak), pengaruh pesan dari komunikator terhadap perubahan sikap

dan tindakan receiver.

g. Feedback (tanggapan balik), respon atau reaksi dari receiver atau hubungan

timbal balik antara partisipan komunikasi.

h. Environment (lingkungan), faktor–faktor situasional yang dapat mempengaruhi

proses komunikasi.

22
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002),h.18-19.
25

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan

loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.23

Menurut Soemanagara, definisi dari komunikasi pemasaran adalah

Kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang

ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar

tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba)

sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang

ditawarkan.24

Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi

yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada customer dengan menggunakan

berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap

perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan

tindakan yang dikehendaki. Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi

yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi

itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik

pesan, dan frekuensi penyajian. Penerapan komunikasi bisnis sangat penting,

khususnya dalam penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada

berbagai persoalan, seperti: perbedaan persepsi, perbedaan budaya dan

keterbatasan media yang digunakan.25

23
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran,(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002),h.219.
24
Soemanagara, Rd. Strategic Marketing Communication,(Bandung:Alfabeta, 2006),h.4.
25
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication.(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006),h.5.
26

Tjiptono juga mengartikan komunikasi pemasaran bertujuan untuk

menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik

konsumen dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang”.26

Dari berbagai kesimpulan tentang komunikasi pemasaran diatas bahwa

komunikasi pemasaran adalah bentuk komunikasi yang dilakukan dengan

memanfaatkan media yang ada demi tersampaikannya tujuan pemasaran itu

sendiri. Ada tiga tahapan tujuan dalam strategi komunikasi.27

a. Tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran adalah

tahap perubahan pengetahuan yang akan dapat menciptakan kesadaran

(awareness) hingga customer telah mengenal produk tersebut.

b. Tahap kedua adalah perubahan sikap, yang ditentukan oleh tiga unsur yang

disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa

tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition

(pengetahuan), affection (perasaan) dan conation (perilaku). Pada tahap ini

customer yang tadinya hanya mengenal sudah mulai diberitahu mengenai apa

produk itu serta manfaat dan kegunaannya. Setelah mengetahui apa manfaat

dan kegunaan produk tersebut kemudian muncul minat atau perasaan tertarik

untuk membeli produk tersebut. Akhirnya dengan adanya minat dan

ketertarikan yang tinggi, customer pun membeli produk tersebut.

c. Tahap ketiga yaitu tahap perubahan perilaku, dimaksudkan agar customer

tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Setelah membeli

26
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Stratejik.(Jakarta: Penerbit Andi, 2000),h.220.
27
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication.( Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006),h.60.
27

dan menggunakan produk tersebut, customer merasakan sendiri manfaat yang

didapat, yang menjadikannya customer yang loyal terhadap produk tersebut.

C. Implementasi SOSTAC

Dalam mengevaluasi strategi komunikasi pemasaran dapat menggunakan

metode analisis SOSTAC yaitu Situation, Objective, Strategy, Tactics, Action,

Control.28

Begitu banyak platform pendekatan dalam pembuatan rencana

komunikasi pemasaran yang spesifik dan efektif. Walaupun tidak ada pendekatan

tunggal dalam esensi elemen-elemen pada setiap perencanaan, tetapi keberadaan

sarana pengukuran bagi strategi komunikasi pemasaran sangat penting. Oleh

sebab itu, keberadaan SOSTAC menjadi sangat penting dalam menyeragamkan

pola pengukuran untuk memprediksi pengukuran strategi komunikasi pemasaran.

Berikut ini adalah beberapa dimensi SOSTAC beserta penjelasan yang

memiliki keterkaitan satu dengan yang lain agar komunikasi berhasil.

1. Situation

Situation dapat mengetahui sudah berada dimana kita (bisnis perusahaan

atau organisasi) sekarang ini, apakah sudah dikenal, tahu, atau sudah akrab

dengan publik. Tahap ini sebenarnya lebih memfokuskan kepada pengukuran

apakah perusahaan sudah memahami keadaan dan lingkungan (pendekatan pada

situasi dan kondisi lapangan atau medan dalam melakukan kegiatan bisnis).

Dengan mengetahui situasi pasar dan pelanggan pada performa

perusahaan sebelumnya, maka akan terukur kekuatan dan kelemahan perusahaan

dilihat dari sisi sekitar. Dengan cara memahami kekuatan lawan, pesaing dan

28
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
2006),h.108.
28

kompetitor apakah perusahaan saat ini sudah menjadi leader atau follower dalam

hal brand atau merek suatu produk. Situation melibatkan implementasi yang

terkandung dalam perusahaan pada bentuk performa perusahaan dari hasil

pemasaran, analisis kekuatan, kelemahan dan lingkungan, dalam bentuk

kesempatan dan kunci isu perusahaan di masa mendatang dapat teridentifikasi.

2. Objectives

Objectives bisa dikaitkan dengan misi dan tujuan perusahaan, baik

jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Pengukuran lebih mengarah

kepada apakah tujuan perusahaan sudah dicapai dan sudah sampai dimana.

Biasanya objectives ini lebih ditafsirkan dengan lisan komunikasi pemasaran. Hal-

hal yang berkaitan dengan lisan ini, seperti pasar, lingkup pasar, distribusi dan

penetrasi pemasaran yang dilakukan. Di dalam implementasi SOSTAC, secara

khusus objectives akan diimplementasi guna mengetahui kesiapan perusahaan

dalam merancang tujuan strategi komunikasi pemasaran.

Tujuan komunikasi pemasaran lebih menyangkut persoalan kesadaran

pada brand atau merek pada pelanggan. Biasanya dapat dilakukan uji coba merek,

preferensi dan positioning produk untuk mendapatkan gambaran pelanggan.

Secara keseluruhan tujuan adalah apa yang akan dicapai, baik internal maupun

eksternal perusahaan. Tujuan tersebut dikaitkan dengan pemasaran jangka panjang

dan pendek, seperti penjualan share market yang berkaitan denga unsur-unsur

awareness, trialist, positioning dan timescales.


29

3. Strategy

Bagaimana biasanya kita dapat mencapai tujuan yang dimaksud,

biasanya lebih dijelaskan secara spesifik dalam taktik-taktik kegiatan promosi,

seperti periklanan, promosi penjualan dan kerja public relations. Tujuan harus

terintegrasi dengan taktik yang ada. Keputusan strategi harus benar-benar

diperhatikan dan di sesuaikan dengan waktu, biaya, keuangan dan kemampuan

lain yang dimiliki perusahaan agar bisa mencapai tahap demi tahap dalam tujuan.

Di dalam dimensi strategi inilah inti implementasi di dalam penyusunan

komunikasi pemasaran.

Dalam dimensi strategi ini bahkan bisa lebih mendalam lagi sampai pada

proses pembelian, yang berarti masuk ke dalam sikap pembeli (consumen

behaviour). Keberadaan tools (sarana promosi) juga menunjukkan adanya upaya

lebih komprehensif melihat strategi secara nyata. Pilihan strategi ada dua jenis

yaitu push dan pull strategy.

Keduanya bertolak belakang , maka perlu diimplementasi masing-masing

secara terpisah. Kedua strategi ini perlu diimplementasi secara seimbang dalam

upaya menafsirkan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Kebanyakan orang

berasumsi bahwa komunikasi pemasaran hanya membicarakan komunikasi

pemasaran yang sifatnya eksternal dan berbau promosi, tetapi bisa digunakan

untuk mengukur strategi dalam hubungannya dengan jalur distribusi.

4. Tactics

Sarana communications mix yang cocok digunakan, adakah rangkaian

pada sarana tersebuut bila dihubungkan dengan komunikasi pemasaran.

Perhitungan berapa biaya yang akan dihabiskan dengan taktik sedemikian.


30

Dengan membuat bagan akan lebih detail berapa banyak biaya yang diperlukan.

Taktik yang merupakan kumpulan dari detail-detail strategi ini biasanya berisi

tentang proses pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini, diperlukan nilai seni

dari penyusun rancangan komunikasi pemasaran. Misalnya promosi inovatif,

penjualan yang menyenangkan pelanggan, atau pameran (stand) yang

sensasional.

Di dalam dimensi taktik ini, yang menjadi unsur utama adalah decision

market unit (DMU) atau target pasarnya, apakah tepat atau tidak dengan yang

distrategikan. Pemilihan target pasar ini terkait dengan segmentasi yang ada,

apabila segementasinya tidak jelas, sudah dapat dipastikan bahwa strategi tersebut

tidak mengena pada sasaran dengan baik.

Taktik diukur dari waktu berjalan. Bahkan secara detail dimasukkan ke

dalam schedule time (time plan) yang ada dan rincian biaya yang digunakan

dalam taktik kegiatan yang dilaksanakan. Bagaimanapun juga faktor finansial

menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan untuk memutuskan apa strategi

dan taktik pemasaran yang ada dijalankan atau tidak.

5. Action

Action mencakup langkah apa yang diperlukan dalam menempatkan

sarana dalam ke dalam pelaksanaan serta kegiatan internal perusahaan mendukung

dalam hubungannya dengan penyampaian komunikasi dan pesan kepada publik

jika dikaitkan dengan waktu. Guna mengembangkan sarana dalam komunikasi

pemasaran, biasanya digunakan penelitian proyek mini, yang dalam analisis data

kuantitatif statistical menggunakan path analysis.


31

Actions menjelaskan tentang perencanaan pelaksanaan strategi dan taktik

yang sudah dirancang oleh perusahaan. Serupa dengan penyusunan taktik, di

dalam perencanaan (action) juga ditampilkan pembiayaan (dana) yang diperlukan

dalam menjalankan taktik dan strategi yang dilakukan sesuai atau tidak dikaitkan

dengan ketersediaan dan pembengkakan dana atau anggaran.

6. Control

Kontrol (control) gunanya adalah untuk mengetahui apakah taktik dan

strategi pada target sudah cocok antara perencanaan dengan operasional. Beberapa

form (isian) dari pemantauan akan memberikan indikasi awal untuk

memaksimalkan hasil dari promosi dan komunikasi pemasaran. Form biasanya

diisi dengan beraneka hasil riset pemasaran yang sifatnya lebih komprehensif dan

mikro. Pemantauan dan pengendalian terhadap pertanyaan apakah strategi sudah

berjalan dengan apa yang diinginkan.

Pengontrolan atau evaluasi harus dilakukan dalam mengawasi jalannya

strategi dan taktik yang sudah dilakukan. Pengukuran biasanya dikaitkan dengan

hal seperti, pengukuran tujuan, apakah sudah disesuaikan dengan waktu dan

kondisi, pengukuran kekayaan yang dimiliki, jangka waktu, penanggung jawab,

biaya sampai kepada kemungkinan pemberian peringatan. Dimensi kontrol ini

sering diabaikan perusahaan sehingga cenderung kerja dari strategi dan taktik

komunikasi pemasaran terlihat berjalan tanpa arah. Bahkan ada yang beranggapan

bahwa strategi komunikasi pemasaran hanya sesuatu yang bersifat rutin saja.

Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam komunikasi pemasaran

seperti pemasaran langsung, komunikasi antar pribadi, iklan, pamflet, diskon dan

lain-lain hendaknya tersusun dalam sebuah struktur logika sistem perencanaan


32

pesan dalam SOSTAC. Dalam mengetahui kendala strategi komunikasi

pemasaran, unsur pengukuran tujuan menjadi syarat mutlak dan penentu

keberhasilan taktik yang dijalankan. Bahkan, diketahui bahwa menganalisis secara

detail adalah unsur utama keberhasilan makro strategi dan taktik perusahaan.

Kelebihan dalam implementasi SOSTAC ini adalah kemampuan pengukuran

secara detail strategi komunikasi pemasaran secara riil yang hendak dituju dengan

mengeluarkan sejumlah hasil secara kualitatif.


BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Penerbit Pustaka Iman

1. Sejarah Penerbit

Didirikan pada tahun 2001, Pustaka Iman adalah penerbit yang

profesional dan berpengalaman. Menerbitkan berbagai macam buku yang

diterjemahkan dari bahasa Inggris dan Arab dan juga buku-buku berkualitas yang

ditulis oleh penulis-penulis Indonesia. Beberapa buku kami telah dicetak ulang

dan mendapat kategori best-seller.

Pada awalnya Pustaka Iman adalah pusat kajian tasawuf positif dan

merupakan salah satu divisi dari Koperasi Insan Iman. Pusat kajian tasawuf positif

mempunyai program di stasiun televisi swasta yaitu di stasiun televisi ANTV

dengan nama program acaranya TASAWUF. Pada tahun 2001 mulai menerbitkan

buku bekerja sama dengan Penerbit Hikmah (Kelompok Mizan), untuk

menerbitkan buku-buku Islam. Buku pertama yang diterbitkan yaitu Mi’raj Orang

Beriman. Setelah menerbitkan 26 buku, pada bulan Oktober 2004, Pustaka Iman

menerbitkan buku secara mandiri. Sampai saat ini Pustaka Iman telah

menerbitkan kurang lebih 100 buku. Itu tidak termasuk buku-buku yang

diterbitkan bekerja sama dengan lembaga lain seperti: Dompet Dhuafa Republika,

Penerbit Baitul Ihsan Bank Indonesia, Arasy MIZAN, Hikmah, YASMIN, dan

lain-lain.

Penerbit Pustaka Iman banyak menerbitkan buku seperti buku umum,

novel, buku pelajaran, buku agama. Buku-buku seperti Atlas Walisongo, Dalang

33
34

Gaul Ngetwit, Hugo Chavez, Abdel dan Mongol adalah sebagian dari buku-buku

yang sudah diterbitkan oleh Pustaka Iman.

2. Visi dan Misi Penerbit

Selayaknya setiap perusahaan baik yang berskala kecil maupun berskala

besar, Penerbit Pustaka Iman juga memiliki visi dan misi yang menjadi tujuan

utama dalam kegiatan usahanya. Dalam hal ini visi dari penerbit Pustaka Iman

adalah ikut berpartisipasi dalam membangun kebudayaan dan pendidikan manusia

indonesia.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, Penerbit Pustaka Iman memiliki

beberapa misi yang dapat di aplikasikan secara nyata. Beberapa misi tersebut

adalah :

a. Menerbitkan buku-buku yang berkualitas yang memberikan kontribusi besar

untuk tujuan pendidikan dan pembentukan karakter nasional.

b. Memberikan bahan bacaan yang sifatnya menecerahkan secara spiritual

c. Mengembangkan sikap dan gaya hidup modern yang sehat secara fisik, mental

dan spiritual

d. Menumbuhkan moralitas keberagamaan dalam konteks kehidupan berbangsa

dan bernegara.
35

B. Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman

Berikut Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman :

Tabel 3.1
Struktur Organisasi Penerbit Pustaka Iman

KOMISARIS
Rahmad Ruyadi
Aditya Sukarman
Hj. Rodiyah

MANAJER REDAKSI KEPALA


hh PROMOSI/FINANCE
Quinto Rianto
Faried Widjan Deni Ramdani

SEKRETARIS EDITOR
REDAKSI
Rahmad Ruyadi Tantrina Dwi A
Dewi Rustiani

UMUM/KURIR
PROMOSI & SOSMED M. Iqbal
Ade Faisal

Sumber : Penerbit Pustaka Iman


36

Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi Penerbit Pustaka


Iman:

1. Komisaris / Direktur
Komisaris / Direktur merupakan orang yang mengepalai perusahaan dimana

seluruh aktivitas dapat berjalan berdasarkan pada keputusan direktur. dalam

perusahaan.

2. Pimpinan Redaksi

Pimpinan redaksi bekerja dan bertanggung jawab penuh atas mekanisme kerja

dan aktivitas sehari-hari. Pimpinan redaksi mengawasi penuh tentang isi materi

dari setiap buku yang akan diterbitkan.

3. Kepala Promosi / Marketing / Finance

Marketing dan promosi sangat berkaitan karena kedua divisi ini langsung

berhubungan dengan customer. Marketing lebih kepada membuat strategi

untuk memasarkan produk dan merencanakan bagaimana promosi dari produk

yang akan di luncurkan ke pasaran, dalam hal ini adalah peluncuran sebuah

buku.

4. Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan

surat menyurat, mengurus segala kebutuhan dari sebuah proses pembuatan

buku. Mengatur jadwal rapat redaksi, menyiapkan keperluan redaksi.

5. Editor

Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan dari sebuah

naskah buku yang akan diterbitkan. Memastikan dari semua naskah buku yang

akan di terbitkan memenuhi syarat dan standar yang berlaku.


37

6. Keuangan

Finance dan Accounting atau keuangan adalah divisi yang mengurus keuangan

perusahaan. Finance lebih kepada mengurus dan mengawasi keluar masuknya

pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Accounting lebih kepada memeriksa

keuangan dari perusahaan dan membuat laporan keuangan perusahaan.

7. Promosi dan Social media

Tugas utama bagian promosi dan social media ini adalah mengurus segala

sesuatu hal yang berhubungan dengan social media sebagai saluran promosi

dari penerbit pustaka iman. Dimana promosi melalui social media ini salah satu

bagian penting dari promosi dan marketing. Melayani permintaan pembelian

buku,mengurus e-mail yang masuk dari pembaca dan membuat gimmick untuk

promosi di dunia maya.

8. Umum atau Kurir

Tugas utama dari bagian umum ini adalah membantu apa yang dibutuhkan

karyawan dan perusahaan dalam hal apapun termasuk menjadi kurir dalam

pengantaran dokumen atau naskah penting dari penulis maupun dari penerbit

itu sendiri.
BAB IV

TEMUAN DAN ANALIS

A. Strategi Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman

Buku adalah jendela dunia yang menjadi sumber dalam mendapatkan

ilmu pengetahuan. Dari buku pula informasi-informasi penting bisa kita dapatkan.

Banyak hal bisa kita dapatkan dari sebuah buku, Buku hadir dari kolaborasi antara

penulis dan penerbit kemudian buku itu dipasarkan. Banyak buku-buku yang

bagus namun “kurang laku” dipasaran. Hal ini berkaitan dengan startegi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit tersebut.

Banyak penerbit baru yang bermunculan dan menghadirkan buku yang

berkualitas. Penerbit dengan skala kecil sampai penerbit yang terhitung besar

dalam dunia penerbitan. Dengan adanya persaingan ini maka dibutuhkan suatu

konsep atau strategi komunikasi dalam membantu pemasaran produk atau buku

yang akan diterbitkan. Strategi komunikasi pemasaran ini penting bagi kemajuan

dan jalannya penerbit, karena strategi komunikasi pemasaran ini adalah ujung

tombak penerbit yang menentukan buku itu bisa diterima dan laku dipasaran..

Dalam memasarkan buku-buku terbitannya, penerbit Pustaka Iman yang

berdiri sejak tahun 2001 telah melakukan beberapa hal. Dari hasil data dan

wawancara yang didapat dari kepala bagian promosi dan pemasaran serta kepala

redaksi, pemasaran buku-buku terbitan Pustaka Iman dilakukan melalui beberapa

channel yaitu melalui distributor dan reseller. Dengan memasarkan buku-buku

terbitan melalui beberapa channel yang telah disebutkan, berikut ini adalah hasil

penelitian yang didapatkan peneliti tentang bagaimana strategi komunikasi

38
39

pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dan beberapa faktor yang

mendukung dalam proses pemasaran tersebut.

1. Sumber Dana Finansial

Dikarenakan Penerbit Pustaka Iman tergolong penerbit yang tidak terlalu

besar seperti Mizan ataupun Kompas Gramedia. Sumber dana finansial penerbit

Pustaka Iman sebagian besar berasal dari investor, tetapi dana yang didapat tidak

terlalu besar. Lemahnya pendanaan ini diakui oleh kepala bagian promosi dan

pemasaran Bapak Deni Ramdani.

“hambatan yang lain mungkin terkait masalah pendanaan dan modal,


untuk melakukan promosi besar-besaran dibutuhkan dana yang besar
pula. Oleh karena itu pemanfaatan internet dan media sosial bagi
Pustaka Iman sangat penting dan memegang hampir 70% dalam proses
promosi dan pemasaran”.1

2. Sumber Daya Manusia

Kekurangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Penerbit Pustaka

Iman ini menjadi salah satu faktor penghambat dalam menjalankan strategi

komunikasi pemasaran. Kurangnya sumber daya manusia maupun kualitas

karyawan juga membawa banyak pengaruh bagi kinerja penerbit Pustaka Iman.

Masalah ini mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam tahap

perencanaan dan realisasi strategi komunikasi pemasaran yang direncanakan

menjadi kurang maksimal. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki penerbit

Pustaka Iman yang tergolong sedikit, hanya beroperasi dengan staff sebanyak 7

orang dan yang menangani seputar konsep promosi dan pemasaran dilakukan oleh

Bapak Deni Ramdani selaku kepala promosi merangkap administrasi dan finance.

Sedangkan proses distribusi sepenuhnya diserahkan kepada Mizan Media Utama

1
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
40

selaku distributor tunggal. Hal ini diungkapkan oleh kepala bagian promosi

penerbit Pustaka Iman.

“Untuk SDM yang dimiliki Pustaka Iman memang masih sedikit dan
saya sendiri merangkap beberapa bidang. Saya berharap memiliki tim
dalam persoalan perencanaan strategi dan promosi”.2

3. Jalur Distribusi

Penerbit Pustaka iman sangat mengandalkan jalur distribusi yang bekerja

sama dengan Mizan Media Utama selaku distributor tunggal dari buku-buku

terbitannya. Selain Mizan Media Utama yang menjadi distributor tunggal,

Penerbit Pustaka Iman juga dapat memasarkan bukunya sendiri yang sudah

menjadi salah isi dari perjanjian yang dilakukan dengan Mizan Media Utama.

Tabel 4.1
RELASI PER WILAYAH JALUR FORMAL ( JAF ) JAKARTA

WILAYAH I
WILAYAH DETAIL RELASI SALESMAN
GRAMEDIA GRAMEDIA BINTARO
GRAMEDIA MELAWAI
GRAMEDIA PONDOK INDAH
JAKARTA SELATAN GRAMEDIA GANDARIA
GRAMEDIA PEJATEN
GRAMEDIA SEMANGGI
GRAMEDIA TRI AMBASADOR

2
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
41

WILAYAH II
WILAYAH DETAIL RELASI SALESMAN
GRAMEDIA CINERE
GRAMEDIA
GRAMEDIA DEPOK
TOGA MAS TM BOOKSTORE DEPOK
TOKO GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG MARGO CITY
DEPOK & BOGOR GRAMEDIA GRAMEDIA BOTANI SQUARE
GRAMEDIA EKALOKASARI
GRAMEDIA ITC CIBINONG
GRAMEDIA PADJAJARAN
TOKO GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG J MAL BOGOR
KALIMANTAN BARAT GRAMEDIA GRAMEDIA PONTIANAK

WILAYAH III
WILAYAH DETAIL RELASI SALESMAN
GRAMEDIA CENTRAL PARK
GRAMEDIA CIPUTRA
GRAMEDIA GRAMEDIA TAMAN ANGGREK
GRAMEDIA PURI INDAH
GRAMEDIA MERUYA
TOGA MAS TMBOOKSTORE KEDOYA
GRAMEDIA GAJAH MADA
JAKARTA PUSAT & BARAT
GRAMEDIA GRAND INDONESIA
GRAMEDIA
GRAMEDIA PINTU AIR
GRAMEDIA MATRAMAN
TB WALISONGO KWITANG
GUNUNG AGUNG ATRIUM
TOKO GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG KWITANG 06
GUNUNG AGUNG KWITANG 38

WILAYAH DETAIL RELASI SALESMAN


GRAMEDIA GRAMEDIA PLUIT
GRAMEDIA EMPORIUM PLUIT
GRAMEDIA GRAMEDIA GADING SERPONG
GRAMEDIA KARAWACI
GRAMEDIA SERPONG

JAKARTA TANGERANG , UTARA & GRAMEDIA TERAS KOTA


SERANG TB JARINGAN LAINNYA BOOKS CITY METROPOLIS
GUNUNG AGUNG BSD
TOKO GUNUNG AGUNG
SERPONG
GUNUNG AGUNG CBD CILEDUG
GUNUNG AGUNG CITY MALL
TOKO GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG BLOK M
GUNUNG AGUNG SENAYAN
42

WILAYAH IV
WILAYAH DETAIL RELASI SALESMAN
GRAMEDIA METROPOLITAN
GRAMEDIA BEKASI
GRAMEDIA PODOK GEDE
BOOKS CITY BUARAN
BOOKS CITY BUARAN DC
BOOKS CITY BUARAN PLAZA
TB JARINGAN LAINNYA BOOKS CITY BUARAN PLAZA
DC
BOOKS CITY CIKARANG
BOOKS CITY GRANDMALL
JAKARTA UTARA & WILAYAH GUNUNG AGUNG BEKASI
BEKASI SEKITARNYA GUNUNG AGUNG CYBERPARK
TOKO GUNUNG AGUNG
GUNUNG AGUNG PONDOK
GEDE
TB GRAMEDIA GRAMEDIA GRAHA CIJANTUNG
GUNUNG AGUNG ARION
TOKO GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG TAMINI
SQUARE
GRAMEDIA ARTHA GADING
GRAMEDIA SUNTER
GRAMEDIA
GRAMEDIA KELAPA GADING
GRAMEDIA MAL OF INDONESIA

DETAIL RELASI SALESMAN


MBC HARKIT
MBC RSIJ
MBC
MBC SPBU CIBUBUR
STOKIES BEKASI

Sumber : Data internal penerbit Pustaka Iman


43

4. Data Pendapatan Per Bulan

Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan pendapatan penerbit

Pustaka Iman selama tahun 2012.

Tabel 4.2
Jumlah Pendapatan Selama Tahun 2012

Laporan Penjualan Brutto


PT. Pustaka Iman

Rp400,000,000
1 January-12
Rp350,000,000
2 February-12
Rp300,000,000 3 March-12
4 April-12
Rp250,000,000
5 May-12
Rp200,000,000 6 June-12

Rp150,000,000 7 July-12
8 August-12
Rp100,000,000
9 September-12
Rp50,000,000 10 October-12

Rp- 11 November-12
12 December-12
Penjualan

Sumber : Data Internal Penerbit Pustaka Iman

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa angka pendapatan perbulan selama

tahun 2012 masih belum stabil. Hal ini karena proses pembuatan strategi

komunikasi pemasaran yang kurang baik dan jalur distribusi yang belum

terkontrol dan terevaluasi dengan baik.

Dari hasil penelitian dan data-data yang di dapatkan dari wawancara

dengan kepala bagian promosi dan kepala bagian redaksi maka dapat dijadikan
44

acuan untuk melakukan penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran penerbit

Pustaka Iman. Oleh karena itu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran

penerbit Pustaka Iman, maka digunakan analisis SOSTAC untuk mengetahui

secara detil dan terperinci mengenai strategi komunikasi pemasaran penerbit

Pustaka Iman.

B. Analisis SOSTAC

Dalam melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

penerbit Pustaka Iman peneliti menggunakan analisis SOSTAC untuk

memperoleh hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang di teliti adalah hal-hal

nyata yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman dalam menjalankan strategi

komunikasi pemasaran yang didasarkan pada situation, objective, strategy, tactic,

action, dan control.

1. Situation

Mengerti dan memahami situasi bisnis yang dijalankan adalah suatu hal

yang sangat penting bagi pengusaha atau perusahaan, dalam penelitian ini adalah

sebuah penerbit buku. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan suatu

perusahaan itu sendiri menjadikan sebuah perusahaan menjadi siap menghadapi

segala situasi dan dapat menentukan langkah dan strategi apa agar dapat

menyelesaikan masalah yang terjadi. Dalam tahap ini akan memfokuskan apakah

penerbit Pustaka Iman sudah mengetahui tentang situasi dan lingkungan. Analisis

terhadap situasi ini lebih menitik beratkan kepada persaingan penerbit yang ada di

indonesia, segementasi pasar yang menjadi sasaran, target dan positioning,

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki penerbit Pustaka Iman serta peluang dan

ancaman yang ada.


45

Berikut akan dijelaskan hasil penelitian yang terkait dengan situasi.

a. Persaingan Dari Penerbit Lain

Saat ini sudah banyak sekali penerbit yang bermunculan dari skala yang

kecil sampai penerbit besar yang sudah menjadi “pemain lama” dalam industri

penerbitan. Dalam hal ini penerbit besar seperti Kompas Gramedia Grup dan

Mizan Media Utama turut menjadi saingan, disamping penerbit kecil yang

beruntung mendapatkan naskah yang bagus kemudian menjadi best seller.

Kompas Gramedia Grup adalah contoh competitor dengan jaringan usaha yang

besar dan lebih luas tetapi mempunyai karakteristik yang berbeda dan Mizan yang

relatif memiliki karakteristik sama dengan penerbit Pustaka Iman. Penerbit

Pustaka Iman sendiri selalu memiliki idealisme yang dipegang untuk selalu

menerbitkan buku-buku dengan kualitas yang baik dan tidak “murahan” demi

menjaga persaingan tersebut dan selalu mencari peluang agar buku yang

diterbitkan bisa diterima oleh khalayak. Hal ini diperkuat dari pernyataan dari

kepala bagian promosi penerbit Pustaka Iman.

“Penerbit harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas
karena industri penerbitan ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa
memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan mencari pencerahan
dalam hal yang positif. Jika kita tidak pandai menciptakan dan
memanfaatkan peluang yang ada penerbit bisa saja collapse atau
bangkrut. Kenapa bisa collapse dan bangkrut karena sistem dari
penjualan sangat tidak baik bagi penerbit”.3

b. Segmentation

Menurut Kotler & Amstrong, segmentation didefinisikan sebagai

“Kegiatan membagi sebuah pasar ke dalam kelompok pembeli yang khas

3
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
46

beradasarkan kebutuhan karakteristik, atau perilaku yang membutuhkan produk

atau bauran pemasaran yang terpisah”.4

Penerbit Pustaka Iman memiliki segmentasi pasar yang berdasarkan pada

segmentasi geografis, demografis dan psikologis sebagai berikut :

Tabel 4.3
Segmentasi pasar penerbit Pustaka Iman5

Gender Pria dan Wanita


Usia Usia tergantung dari jenis buku yang dterbitkan,
misalnya buku anak-anak, remaja, dewasa dan semua
umur.
Status ekonomi A dan B . Dipilih golongan berstatus A dan B didasari
oleh kecenderungan golongan tersebut yang memiliki
penghasilan yang relatif stabil, dan mereka yang akan
mencari buku yang menurut mereka menarik dan pantas
untuk dikoleksi setelah kebutuhan primer mereka telah
terpenuhi.
Domisili JABODETABEK, dan seluruh kota-kota besar di
indonesia yang menjadi bagian dari wilayah distribusi
Mizan Media Utama.
Prilaku Mereka yang haus akan ilmu dan bacaan yang bagus dan
wajib menjadi koleksi dan juga “die hard fans” dari
seorang penulis.

Menurut peneliti, mengenai segmentasi berdasarakan status ekonomi

yang dipilih oleh Penerbit Pustaka Iman sudah tepat karena status golongan A dan

B ini adalah golongan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan primer seperti

sandang, pangan dan papan. Golongan A dan B ini jelas bisa mengalokasikan

keuangan dan pendapatan mereka untuk membeli sebuah buku yang mereka

inginkan, seperti karakteristik konsumen yang terbagi menjadi dua, yaitu

konsumen irasional dan rasional. Konsumen irasional adalah konsumen yang

banyak kita temui di masyarakat kita yang banyak diantara mereka termasuk ke

4
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281
5
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
47

golongan A dan B. Mereka memutuskan untuk membeli suatu produk cenderung

tanpa menggunakan analisis mendalam, yang terpenting adalah kepuasan mereka

tercapai.6 Meskipun tidak Semua golongan A dan B masuk kedalam kategori

konsumen irasional, banyak dari mereka yang termasuk konsumen rasional yang

cenderung melakukan analisis yang mendalam dalam membeli sebuah produk.

Dalam penelitian ini peneliti melihatnya dari fans fanatik seorang penulis dan

pengarang buku tertentu seperti Andrea Hirata yang sukses dengan Tetralogi

Laskar pelanginya dan Dewi Lestari yang lebih dikenal di pecinta buku dengan

nama “Dee" yang mengarang novel best seller Supernova.

c. Targeting

Menurut Kotler dan Armstrong, targeting adalah proses mengevaluasi

daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan

dimasuki.7 Targeting perlu dilakukan oleh perusahaan karena targeting dapat

membuat penjualan yang dilakukan oleh perusahaan menjadi lebih spesifik.

Targeting juga perlu dilakukan oleh perusahaan agar bisa mendukung segala

kegiatan perusahaan tersebut.

Targeting yang dilakukan Penerbit Pustaka Iman didasari pada

segmentasi berdasarkan prilaku masyarakat yang haus akan bahan bacaan dan die

hard fans dari seorang penulis dan pengarang buku. Mereka yang memang sudah

lama menjadikan membaca menjadi hobi dan mereka yang menjadi die hard fans

yang memang mengidolakan penulis dan mengikuti buku apa saja yang ditulis dan

dikeluarkan oleh penulis idola mereka.

6
Kennedy E, Jhon dan R Dermawan Soemanagara. Marketing Communication , Taktik &
Strategi, (Jakarta : Kelompok Gramedia, 2009),h.76.
7
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281.
48

d. Positioning

Menurut Kotler dan armstrong positioning adalah “mengatur produk

supaya dapat menempati posisi dalam benak konsumen yang jelas, khas, dan yang

diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing”.8 Dengan banyaknya penerbit

sejenis yang ada saat ini penerbit Pustaka Iman memposisikan mereka sebagai

penerbit yang tidak hanya menerbitkan buku atau novel umum tetapi mereka juga

mengkhususkan diri dengan banyak memproduksi dan menerbitkan buku dan

novel bernuansa islami dan tentunya buku atau novel islami yang diterbitkan tentu

yang bermutu dan buku-buku ini juga ditulis oleh orang-orang yang memang

mempunyai integritas dan ahli dalam keagamaan.

Menurut peneliti, positioning ini penting untuk membangun integritas

sebuah produk dalam hal ini adalah buku-buku terbitan dari Pustaka Iman, selain

itu juga salah satu langkah dalam membuat positioning adalah dengan

menetapkan keunggulan kompetitif sebuah produk. Hal ini sesuai dengan langkah

menyusun positioning menurut Kartajaya, yaitu “points of differentiation penting

untuk meyakinkan konsumen tapi benar-benar bisa dinikmati sebagai sesuatu

yang berbeda. Untuk itu, points of differentiation harus didukung dengan

competitive edge”.9 Langkah yang diambil penerbit Pustaka Iman sudah tepat

dalam menentukan positioning karena penerbit Pustaka Iman memiliki sebuah

kelebihan yang tidak dimiliki oleh penerbit lain. Positioning ini juga seharusnya

melekat kepada para konsumen yang telah membaca buku-buku terbitan Pustaka

Iman.

8
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001),h.281.
9
Hermawan Kartajaya, Yuswohady, Jacky Mussry, Taufik. Positioning, Diferensiasi dan
Brand.(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005),h.95.
49

e. Strength Analysis

Strength analysis merupakan pengukuran terhadap nilai-nilai lebih yang

dimiliki oleh suatu produk. Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian

promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman menjelaskan :

“Strength-nya adalah kita sebagai penerbit tidak hanya menerbitkan


buku atau novel umum kita juga menerbitkan buku atau novel
bernuansa islami yang memang sudah menjadi spesialisai kita
semenjak berdirinya Pustaka Iman dan kita selalu mencari penulis dan
pengarang buku yang menurut kita bermutu, unik dan buku tersebut
bisa menjadi best seller”.10

Kekuatan yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman selain menerbitkan

buku atau novel umum mereka juga menerbitkan buku atau novel yang bernuansa

islami. Hal ini juga menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Pustaka Iman karena

pada awal berdiri mereka sudah berpengalaman dalam kajian agama islam. Selain

itu mereka juga selalu berusaha mencari penulis yang memang sudah dikenal dan

mempunyai tulisan yang bagus dan unik contohnya seperti buku-buku karangan

sujiwotedjo.

f. Weakness Analysis

Weakness Analysis sendiri memfokuskan kelemahan-kelemahan yang

dimiliki oleh penerbit itu sendiri. Kelemahan ini diungkapkan sendiri oleh kepala

bagian promosi dan pemasaran penerbit Pustaka Iman yang menjelaskan bahwa :

“Hambatan utama kita menyangkut SDM yang ada, karena SDM yang
ada disini dirasa kurang, saya sendiri selain jadi kepala bagian
promosi dan pemasaran juga merangkap finance dan kadang
mengurusi administrasi. Saya berharap memiliki tim khusus bagian
promosi dan pemasaran sehingga bisa maksimal. Selain itu kurangnya
modal dirasa juga menghambat jalannya promosi bisa dilakukan”.11

10
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
11
Ibid
50

Dari pernyataan kepala bagian promosi dan pemasaran lemahnya modal

dapat menjadi hambatan penerbit dapat melakukan pergerakan dalam melakukan

strategi komunikasi pemasaran yang diinginkan juga dari pernyataan diatas

permasalahan yang menjadi kelemahan adalah kurangnya staff atau sumber daya

manusia.

g. Opportunity Analysis

Opportunity analysis memfokuskan pada situasi diluar perusahaan yang

dapat dijadikan sebagai peluang-peluang bagi perusahaan untuk maju dan

berkembang. Peluang-peluang bagi penerbit Pustaka Iman yang sesuai dengan

cakupan faktor eksternal menurut Armstrong adalah politik dan hukum, tren

pasar, kondisi ekonomi dan harapan stakeholder.12 Berikut adalah penjelasan dari

peluang yang ada :

1) Kerjasama Dari Lembaga Pemerintah

Kerjasama dari lembaga pemerintah ini memberikan dampak yang baik

untuk kemajuan dan perkembangan penerbit Pustaka Iman. Contohnya saja

Pustaka Iman sering melakukan kerjasama dengan lembaga pemertintah seperti

departemen agama dan departemen pendidikan dalam pengadaan buku-buku

gratis untuk dibagikan ke lembaga pendidikan seperti sekolah dari tingkat sekolah

dasar sampai perguruan tinggi dan juga pesantren-pesantren yang ada dibawah

naungan departemen agama. Hal ini diungkapkan oleh kepala bagian promosi dan

pemasaran Pustak

“Kerjasama yang selama ini kita lakukan dengan pemerintah yaitu dari
departemen agama adalah adanya proyek pengadaan buku-buku
agama bagi sekolah, madrasah, tsanawiyah, pesantren-pesantren dan

12
Armstrong, Michael. A handbook of Human Resource Management Practice (10th
edition).(London: Kogan Page, 2006).h.216.
51

beberapa universitas. Kita sangat diuntungkan dengan adanya


kerjasama ini”.13

2) Pembentukan Awareness Pembaca

Peluang ini justru datang dari penerbit-penerbit lain yang sudah

menerbitkan buku best seller. Peluang yang ada seperti mendapatkan naskah yang

bagus dari penulis yang memang sudah mempunyai fans fanatik sangat membantu

dalam menaikkan jumlah pendapatan penerbit. Jika buku yang mereka terbitkan

bisa diterima oleh masyarakat luas dan menjadi best seller. Seperti yang

dikemukakan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran yaitu :

“kita sebagai penerbit harus jeli dalam melihat peluang yang ada,
contoh Bentang Pustaka yang berhasil mendapatkan kerjasama dengan
penulis Andrea Hirata yang sukses dengan buku trilogi terbitannya
laskar pelangi. Jika kita bisa mendapatkan naskah yang bagus dan
juga dari penulis yang memang sudah mempunyai fans fanatik. Buku
tersebut kemungkinan besar bisa menjadi best seller dan ini sangat
menguntungkan bagi penerbit”.14

3) Adanya Demand Yang Tinggi Di Daerah Tertentu

Suatu daerah juga menetukan demand dari buku-buku yang diterbitkan

oleh Pustaka Iman. Terdapat demand yang lebih tinggi dibanding dengan daerah

lain, yaitu didaerah jakarta dan bandung dan jawa tengah, di ketiga daerah ini

penjualan buku-buku terbitan penerbit Pustaka Iman menempati tiga besar dalam

penjualan dan pemintaan buku terus meningkat. Selain minat baca di ketiga

daerah ini memang besar didukung pula promosi dan distribusi di daerah ini sudah

sangat baik. Seperti yang dikemukakan oleh kepala bagian promosi dan

pemasaran Pustaka Iman :

“Dibeberapa daerah di pulau jawa memang mempunyai tingkat


penjualan yang relatif tinggi dari daerah-daerah lain yang menjadi

13
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
14
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
52

cakupan pemasaran buku-buku terbitan kita ( Pustaka Iman ) seperti


Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah”.15

Dari peluang-peluang yang dipaparkan oleh kepala bagian promosi dan

pemasaran tersebut menunjukkan adanya hal-hal yang dapat dimanfaatkan

penerbit Pustaka Iman untuk mengembangkan usaha. Dengan adanya peluang-

peluang tersebut dapat dikatakan memudahkan Pustaka Iman dalam memasarkan

buku terbitannya.

h. Threat analysis

Threat analysis memfokuskan hambatan-hambatan yang datang dari luar

perusahaan yang dapat menghambat jalannya perusahaan tersebut. Ancaman yang

dihadapi oleh penerbit Pustaka Iman adalah :

1) Kompetitor Di Bisnis Penerbitan Lain

Menurut peneliti, kompetitor dibisnis penerbitan lainnya merupakan

suatu ancaman bagi Pustaka Iman. Selain penerbit besar yang memang sudah

berpengalaman dalam dunia penerbitan buku di Indonesia, sekarang banyak juga

bermunculan penerbit-penerbit kecil atau indie yang berani menerbitkan buku.

Namun, menurut kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman hal ini

bukan merupakan suatu ancaman, seperti yang diungkapkan sebagai berikut :

“hampir semua penerbit kita jadikan saingan, ini untuk memacu kita
dalam meningkatkan kualitas kita. Dalam dunia penerbitan persaingan
di “dunia nyata” atau secara kasat kasat mata memang tidak begitu
terlihat, tetapi persaingan antar penerbit lebih terlihat secara
redaksional maksudnya ketika ada sebuah naskah yang bagus dari
penulis tertentu, naskah itulah yang menjadi perebutan antara
penerbit”.16

2) Sarana Promosi Di Toko Buku

15
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
16
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
53

Toko buku besar seperti Gramedia dan Gunung Agung sering kali

mengucilkan buku-buku terbitan dari penerbit yang kecil. Ada perbedaan

mencolok antara display yang ditampilkan di toko buku besar tersebut. Seringkali

buku terbitan dari penerbit kecil dan tidak satu grup atau yang tidak berafiliasi

dengan toko buku tersebut langsung ditaruh di rak buku seperti buku lama. hal ini

jelas mempengaruhi buku tersebut dapat diketahui oleh masyarakat, hal ini seperti

diungkapkan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman :

“Seringkali toko-toko buku besar seperti Gramedia dan Gunung agung


tidak mendisplay buku-buku kita kedalam kategori new release karena
kalah dengan buku lain. Bukan karena buku terbitan kita tidak bagus,
tetapi biaya promosi yang besar di toko buku tersebut sangat mahal,
oleh karena itu seringkali hali itu menjadi salah satu faktor
penghambat kita dalam mempromisikan”.17

Dari paparan diatas, penerbit Pustaka Iman harus bisa mencari alternatif

sarana promosi lain agar buku-buku terbitan mereka bisa diterima oleh pasar.

Selain mereka juga harus mempunyai modal yang lebih besar lagi untuk

membiayai promosi.

2. Objectives

Objective adalah tujuan atau misi dari perusahaan baik jangka panjang,

jangka menengah maupun jangka pendek. Objective digunakan untuk menentukan

arah dari perusahaan agar menjadi panduan untuk segala target yang telah

ditetapkan dan strategi yang direncanakan dapat diraih dan tidak kehilangan arah.

Setiap perusahaan hendaknya memiliki tujuan dari perusahaannya masing-masing

agar dapat mengukur apakah perusahaan tersebut sudah mencapai apa yang

mereka inginkan.

17
Ibid
54

Seperti layaknya penerbit lainnya, penerbit Pustaka Iman memiliki

Objectives dari strategi komunikasi pemasaran yang menjadi landasan dasar kerja

mereka. Objectives yang dimiliki penerbit Pustaka Iman seperti yang dipaparkan

oleh kepala bagian promosi dan pemasaran.

“Tentu saja dari semua yang kami lakukan selama ini adalah untuk
meningkatkan angka penjualan, dan selain itu kami juga sebagai
penerbit berusaha menerbitkan buku yang baik, bagus serta
bermanfaat bagi pembaca dan berperan dalam mencerdaskan bangsa
melalui bacaan”.18

Dari pernyataan diatas terlihat bahwa penerbit Pustaka Iman tidak hanya

ingin meningkatkan angka penjualan, mereka juga ingin turut serta memberikan

dan menyediakan bahan bacaan yang baik dan juga ingin mencerdaskan bangsa

melalui bacaan. Menurut peneliti, apabila Pustaka Iman terus menerbitkan buku

yang bagus dan baik maka masyarakat akan dengan sendirinya akan menunggu

dan menanti untuk membeli buku-buku terbitan dari Pustaka Iman. Maka usaha

untuk meningkatkan angka penjualan akan lebih baik lagi.

3. Strategy

Strategi memiliki keterkaitan dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini,

untuk memaksimalkan jalannya perusahaan agar bisa mencapai tahap demi tahap

dalam tujuan yang diinginkan, setiap perusahaan hendaknya memiliki strategi

yang sesuai. Oleh karena itu strategi yang dipilih harus disesuaikan dengan waktu,

biaya dan kemampuan yang dimiliki dari perusahaan itu sendiri.

Untuk penerbit yang tergolong dalam usaha menengah, seringkali

masalah biaya menjadi hambatan dalam menjalankan strategi-strategi yang

diinginkan. Oleh karena itu, disinilah peranan penting seorang marketing manager

18
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
55

atau manajer promosi dan pemasaran untuk memilih langkah apa saja yang

diprioritaskan agar dapat memaksimalkan keterbatasan yang ada. Kepala bagian

promosi dan pemasaran Pustaka Iman Bapak Deni menjelaskan tentang strategi

yang dilakukan Pustaka Iman dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu push

strategy dan pull strategy. Push strategy yang dilakukan antara lain adalah dengan

jalur distribusi dan personal selling antara lain dengan membuka stand-stand

buku.

“Untuk push strategy kami kami memfokuskan kepada jalur distributor


yang dipegang oleh distributor tunggal kita yaitu Mizan Media Utama.
Disamping itu kami juga membuka stand atau booth buku di pameran
dan bazar buku murah”.19

Mendorong promosi melalui distributor merupakan langkah yang baik

bagi penerbit Pustaka Iman, seperti yang dikatakan Prisgunanto, “Para distributor,

pengecer, sampai penjual asongan adalah pihak-pihak yang paling dekat dengan

konsumen. Kehadiran mereka diyakini mampu mengubah keputusan beli dan

sikap terhadap produk”.20

Selain itu membuka stand atau booth dalam bazar buku merupakan

personal selling yang mempunyai dua keuntungan. Pertama dapat meningkatkan

awareness masyarakat tentang menariknya buku-buku terbitan Pustaka Iman dan

juga dapat meningkatkan penjualan buku-buku terbitan Pustaka Iman itu sendiri.

Pull strategy yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman antara lain

dengan word of mouth, exhibition, advertorial dan pemanfaatan media internet

19
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
20
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
2006).h.99.
56

melalui social media dan situs resmi penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses di

www.pustakaiman.com Berikut ini adalah pernyataan yang diungkapkan oleh

kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.

“..untuk pull strategy, cara yang paling berpengaruh adalah word of


mouth, selain itu juga pemanfaatan social media seperti facebook dan
twitter sangat membantu dalam promosi dan pemasaran, hampir 70
persen promosi kita menggunakan media social tersebut. Sarana
promosi yang murah dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
Selain itu exhibition atau pameran buku juga berperan membantu
promosi dan pemasaran”.21

Menurut peneliti, dari kedua jenis strategi yang diterapkan oleh penerbit

Pustaka Iman sudah cukup baik dalam mempromosikan dan memasarkan buku

terbitan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Dari stategi yang diterapkan

penerbit Pustaka Iman mereka memang belum memilih mengiklankan buku-buku

mereka secara komersil selain biaya yang digunakan cukup besar.

4. Tactic

Taktik merupakan elemen yang digunakan untuk medukung strategi.

Taktik merupakan kumpulan detail-detail startegi yang berisi tentang proses

pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini diperlukan nilai seni dari

penyusunan rancangan strategi komunikasi pemasaran.22

Berikut ini penjelasan tentang taktik apa saja yang dilakukan oleh

penerbit Pustaka Iman :

a. Pemanfaatan Jalur Distribusi

Jalur distribusi merupakan salah satu taktik utama yang dilakukan oleh

Pustaka Iman. Untuk saat ini Pustaka Iman bekerja sama dengan Mizan Media

21
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
22
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia 2006).
h.109.
57

Utama selaku distributor tunggal. Mizan Media Utama inilah yang bertanggung

jawab melakukan distribusi buku-buku terbitan Pustaka Iman.

Mizan Media Utama yang terletak di Bandung ini dipilih Pustaka Iman

menjadi distributor tunnggal karena pengalaman mereka yang memang sudah

teruji. Banyak penerbit lain yang juga menjadikan Mizan Media Utama ini

menjadi rekan dalam hal distribusi buku. Hampir seluruh wilayah di Indonesia

sudah menjadi bagian dari jalur distribusi Mizan Media Utama ini. Jakarta,

Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, wilayah di pulau sumatera seperti

Lampung, Palembang, Medan, Kalimantan dan daerah-daerah dibagian

Indonesia timur seperti Makasar dan Irian Jaya. Dengan mengutaman jalur

distribusi melalui Mizan Media Utama ini Pustaka Iman sudah melakukan hal

yang tepat.

b. Personal Selling

Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman

dengan membuka stand atau booth dalam pameran buku murah dan sejenisnya.

Stand atau booth ini termasuk dalam kegiatan personal selling karena melalui

kegiatan ini terjalin penjualan yang dilakukan secara langsung dan person to

person. Dengan adanya sales promotion yang menangani penjulan disetiap

stand atau booth yang ada, kegiatan personal selling ini sudah sesuai dengan

apa yang diungkapkan oleh Tjiptono mengenai personal selling yaitu

komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk

memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk


58

pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan

mencoba dan membelinya.23

c. Word Of Mouth

Word of mouth yang dilakukukan oleh penerbit Pustaka Iman adalah

dengan cara aktif mengadakan bedah buku. Bedah buku ini biasanya

mengundang narasumber-narasumber yang sudah dikenal oleh masyarakat

yang memang kompeten dan sesuai dengan buku yang sedang dibedah.

Gambar 4.1
Launching buku Atlas Wali Songo di PBNU

Sumber : Dokumentasi penebit Pustaka Iman

23
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Stratejik.(Jakarta: Penerbit Andi, 2000)h.224.
59

Gambar 4.2
Launching buku Ngawur Karena Benar di Taman Ismail Marzuki

Sumber : Dokumentasi penerbit Pustaka Iman

Contoh ketika Pustaka Iman melakukan bedah buku yang berjudul “Ngawur

Karena Benar” karangan Sujiwotedjo yang diadakan di Taman Ismail Marzuki

dan dalam bedah buku tersebut Pustaka Iman juga membuka stand atau booth

untuk penjualan bukunya. dalam bedah buku ini diharapkan dapat menjaring

pembaca untuk membeli buku yang sedang dibedah. Hal ini dikemukakan oleh

kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.

“kita juga aktif untuk mengadakan bedah buku sebagai salah satu dari
startegi promosi agar buku-buku kita dikenal dan dapat diketahui oleh
masyarakat dan masyarakat tertarik untuk membeli”.24

Menurut peneliti, word of mouth sangat bermanfaat sebagai salah satu

taktik dan strategi yang dilakukan Pustaka Iman, karena pada dasarnya

kekuatan word of mouth didasari oleh kekuatan buku itu sendiri. Apabila buku

24
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
60

tersebut mempunyai unique selling proposition yang dimana memang memiliki

kelebihan maka buku tersebut akan lebih dibicarakan oleh orang.

Word of mouth adalah informasi mengenai produk atau layanan tertentu

yang dinyatakan satu individu kepada lainnya.25 Hal ini membawa pengaruh

yang signifikan dari buying behavior seseorang karena informasi yang

diberikan oleh teman atau keluarga lebih dipercaya. Selain itu word of mouth

yang terus menerus dilakukan dapat meningkatkan awareness seseorang

kepada buku terbitan Pustaka Iman.

d. Exhibitions

Exhibitions yang diikuti oleh penerbit Pustaka Iman sendiri

memanfaatkan pameran-pameran yang biasa rutin diadakan seperti bulan buku,

pameran buku di JCC atau bazar buku murah yang diadakan oleh komunitas

tertentu. Seperti yang diutarakan oleh kepala bagian promosi dan pemasaran.

“kita sering ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran, kita bisa


membuka stand buku untuk menjual buku kita. Disana pengunjung bisa
melihat buku kita dan bisa membeli dengan harga yang lebih murah”.26

Menurut peneliti, kegiatan exhibitions yang dilakukan oleh penerbit

Pustaka Iman sudah sesuai dengan segmen yang diharapkan, karena pameran

ini dihadiri oleh masyarakat yang antusias tehadap bacaan. Melalui exhibitions

yang dilakukan Pustaka Iman, merupakan salah satu media untuk menjangkau

langsung ke pembaca, karena dengan adanya hubungan langsung ke pembaca

dapat menimbulkan awareness terhadap buku terbitan Pustaka Iman.

25
Yeshin, Tony. Integrated Marketing Communication,( Oxford: Reed Educational and
Professional Publishing Ltd,1998).h.24.
26
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
61

Dalam exhibitons ini pula masyarakat atau pembaca yang datang dalam

pameran tersebut dapat membaca buku yang ada dan sales juga dapat

mempromosikan buku yang ada. Cara ini merupakan salah satu implementasi

dari direct marketing.

Tujuan dari ikut serta Pustaka Iman dalam exhibitions ini adalah untuk

menjaring pembaca potensial. Pembaca potensial yang tertarik terhadap buku-

buku terbitan Pustaka iman dan membeli buku juga mencapai efek word of

mouth setelah buku tersebut dibaca diharapkan pembaca buku ini akan

bercerita kepada keluarga dan kerabat.

e. Advertorial dan Publicity

Untuk kegiatan advertorial yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman

ialah dengan dibahasnya buku-buku terbitan Pustaka Iman dalam resensi buku

majalah atau koran dan untuk publicity pernah juga diliput oleh beberapa

stasiun televisi swasta seperti di program Apa Kabar Indonesia TV One dan

program acara Kick Andy Metro TV serta berkesempatan untuk melakukan

bedah buku di beberapa radio seperti DFM Radio dan RRI Pro 2.

Menurut peneliti, kegiatan publicity yang dilakukan berupa bedah buku

di beberapa radio dan liputan di beberapa televisi swasta ini dapat membangun

pemahaman yang lebih mendetail tentang buku yang sedang dipromosikan

serta dapat menstimulasi masyarakat untuk membeli buku tersebut. Hal ini

sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kennedy dan Soemanagara bahwa

“Publicity biasanya digunakan untuk mempromosikan produk spesial,

membangkitkan kepercayaan terhadap produk kepada konsumen khusus”.27

27
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication..(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006).h.22-23
62

Menurut peneliti, advertorial yang diliput oleh majalah atau koran dalam

bentuk resensi buku adalah salah satu bagian promosi yang tepat karena

biasanya bila resensi buku itu bagus di suatu majalah atau koran, pembaca akan

lebih tertarik untuk membeli buku tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang

diungkapkan oleh Kennedy dan Soemanagara bahwa “Advertorial adalah suatu

tulisan yang mengupas produk secara rinci dengan tujuan mengubah

pengetahuan konsumen dengan pencapaian sasaran maksimal di media,

majalah dan surat kabar”.28

f. Advertising

Bentuk advertising yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman adalah

dengan membuat poster, x-banner, pembuatan brosur, flyers, dan pemasangan

neon box di beberapa toko buku. Kegiatan ini dilakukan Pustaka Iman sebagai

salah satu bentuk pull strategy dalam meningkatkan awareness masyarakat dan

juga dalam meningkatkan penjualan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan

kepala bagian promosi dan pemasaran Pustaka Iman.

“jika penjualan tidak sesuai dengan target yang dicapai, misalkan


dalam seminggu itu kita seharusnya menjual 500 buah buku tetapi
pada kenyataannya kita Cuma menjual 100 buku, maka selain bentuk
promosi seperti poster, flyers, x-banner juga neon box, kita akan
menyewa floor khusus di suatu toko buku untuk mendisplay buku-buku
kita”.29

Menurut peneliti, kegiatan yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman

kurang baik karena flyers dan brosur tidak disebarkan langsung kepada

konsumen dan pembaca. Seharusnya kegiatan advertising ini memberikan

stimulus agar timbul kesadaran dan ketertarikan terhadap buku-buku terbitan

28
Kennedy, John dan Soemanagara, R Dermawan. Marketing Communication..(Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006).h.21.
29
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013.
63

Pustaka Iman. Akan lebih baik jika penerbit Pustaka Iman juga menyebarkan

poster, flyers dan brosur ini ditempat umum seperti halte bus, sekolah,

universitas, yang mungkin akan lebih tepat dengan segmentasi yang dipunyai

Pustaka Iman.

1) Pemanfaatan Media Internet

Pemanfaatan media internet untuk melakukan strategi komunikasi

pemasaran dengan menggunakan situs resmi, akun facebook dan akun twitter

dan juga youtube channel dari penerbit Pustaka Iman menjadi salah satu

startegi yang dijalankan dan dianggap penting oleh Pustaka Iman, karena

hampir 70% promosi dilakukan melalui media sosial yang tersedia melalui

layanan internet.

Gambar 4.3
Tampilan situs resmi penerbit Pustaka Iman

Sumber : http://www.pustakaiman.com
64

Gambar 4.4
Tampilan akun Facebook penerbit Pustaka Iman

Sumber : https://www.facebook.com/pustakaiman

Gambar 4.5
Tampilan akun youtube penerbit Pustaka Iman

Sumber : http://www.youtube.com/user/ade30985

Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap situs resmi

penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses di www.pustakaiman.com , terdapat

berbagai penjelasan tentang buku-buku apa saja yang sedang dipasarkan,

adanya penjelasan tentang buku tersebut, siapa pengarangnya dan sedikit

resensi dari buku tersebut yang bisa menjadi daya tarik. Terdapat juga kolom
65

pilihan dari beberapa video yang sudah di upload ke channel youtube dan

contact person untuk membeli buku tersebut secara online. Dalam komunikasi

dan pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman yang dapat diakses

melalui situs resmi. Pustaka Iman juga melakukan kerjasama dengan website

distributor utama di www.mizan.com dan beberapa online store seperti

www.inibuku.com,www.bukukita.com , www.bukabuku.com , www.plasa.com

,www.kutukutubuku.com.

Twitter adalah salah satu media internet yang sangat dimanfaatkan oleh

penerbit Pustaka Iman. Penerbit Pustaka Iman tahu betul bagaimana

memanfaatkan media sosial ini, dengan memposting atau “mentwit” tentang

buku yang akan diterbitkan ini dapat meningkatkan awareness khalayak yang

memang sudah menjadi followers (pengikut akun twitter Pustaka Iman).

Gambar 4.6
Tampilan akun Twitter penerbit Pustaka Iman

Sumber : https://twitter.com/iman_pustaka
66

Pustaka Iman aktif dalam melakukan “kultwit” (kuliah dengan mentwit)

dan tidak lupa mereka me-mention akun orang-orang penting dengan followers

yang besar yang berkaitan dengan buku yang sedang di promosikan sehingga

diharapkan orang yang di mention tersebut dapat me-retweet sehingga

followers orang tersebut dapet mengetahui buku yang sedang dipromosikan.

Penerbit Pustaka Iman juga aktif dalam memberikan dan membuat kuis yang

berhadiah buku-buku keluaran terbaru dari mereka. Hal ini menjadi cara yang

sangat efektif yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dalam meningkatkan

angka penjualan dan menjadi sarana promosi gratis yang menjadi salah satu

yang diandalkan untuk promosi. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh kepala

promosi dan pemasaran Pustaka Iman.

“media sosial seperti twitter menjadi bagian penting dalam strategi


komunikasi dan pemasaran yang kita lakukan. Karena hampir 70 %
promosi kita lakukan melalui media internet, dan twitter ini salah
satunya, dengan mentwit dan melakukan kultwit diharapkan dapat
meningkatkan awareness khalyak sehingga mereka tertarik kemudian
membeli buku kita”.30

5. Action

Tindakan atau action adalah kegiatan nyata yang dilakukan untuk

mendukung tercapainya strategi dan taktik yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Penerbit harus memperhatikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan karena

setiap tindakan yang dilakukan akan memberikan pengaruh terhadap kinerja dan

keberlangsungan strategi yang dijalankan.

Dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh

penerbit Pustaka Iman yaitu dengan menguatkan prinsip kekeluargaan yang

dipegang teguh, agar terciptanya atmosfer yang dapat meningkatkan motivasi

30
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013
67

kerja karyawan serta dapat mendukung startegi komunikasi dan pemasaran yang

dijalankan dan selalu berpikiran terbuka dalam menerima saran dan masukan baik

yang datang dari dalam maupun dari luar. Hal ini diperkuat dari pernyataan kepala

promosi dan pemasaran Pustaka Iman.

“untuk mendukung jalannya strategi komunikasi dan pemasaran yang telah


disepakati dan ditetapkan, kami melakukan beberapa tindakan, seperti menguatkan hal
mendasar dari dalam. Menguatkan asas kekeluargaan. Kami selalu mengutamakan asas
kekeluargaan dalam bekerja untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dan
kenyamanan dalam bekerja. Kami selalu berpikiran terbuka untuk menerima saran
darimana saja baik dari luar maupun dari dalam yang kami yakini akan berdampak baik
bagi kami dalam menjalankan strategi komunikasi dan pemasaran ini”.31

Selain itu tindakan yang dilakukan penerbit Pustaka Iman dalam

berpromosi adalah dengan lebih menggunakan sarana promosi yang tidak

memerlukan biaya yang besar seperti word of mouth, situs resmi, situs rekanan

dan distributor, dan pemanfaatan media internet seperti twitter, facebook ,

youtube dan penjualan langsung melalui bazaar dan pameran buku murah.

6. Control

Control adalah alat yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam

mengetahui apakah taktik dan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan

sudah sejalan dengan apa yang sudah direncanakan dengan implementasinya.

Control juga membantu perusahaan dalam menjaga keefektifan taktik dan strategi

yang dilakukan untuk melihat apakah berhasil atau tidak, dan jika tidak maka

perusahaan bisa menghentikan rencana tersebut dan mencari alternatif lain yang

lebih efektif.

Control dijadikan alat untuk evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh

sebagai pemantauan yang memberikan indikasi awal untuk memaksimalkan hasil

31
Hasil wawancara dengan Bpk. Deni Ramdani kepala bagian promosi dan pemasaran
penerbit Pustaka Iman pada 17 mei 2013
68

dari strategi komunikasi dan pemasaran. Penerbit Pustaka Iman melakukan

control atau evaluasi dengan cara melihat hasil penjualan baik yang dijalankan

oleh Pustaka Iman sendiri dan laporan penjualan dari distributor tunggal mereka

yaitu Mizan Media Utama.

Setiap dua minggu sekali diadakan rapat untuk mengevaluasi apakah

strategi komunikasi dan pemasaran yang dijalankan sudah berjalan dengan baik

atau tidak. Jika hasilnya baik maka strategi itu akan terus dijalankan, tetapi jika

hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan maka penerbit Pustaka Iman

akan mengevaluasi lagi dan dicarikan strategi alternatif lainnya untuk

meningkatkan penjualan.

Menurut peneliti, hal yang dilakukan penerbit Pustaka iman sudah tepat,

karena dengan adanya rapat evaluasi setiap dua minggu sekali ini apa yang

menjadi hambatan dalam menjalankan strategi komunikasi dan pemasaran dapat

ditemukan dan diatasi dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan buku.

C. Antara Dakwah dan Komoditas

Dalam memasarkan buku terbitannya penerbit Pustaka Iman

menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang betujuan untuk mengetahui

segala kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Semua direncanakan dan

disiapkan agar buku yang diterbitkan bisa diterima khalayak dan diharapkan buku

tersebut bisa menjadi best seller. Buku yang diterbitkan baik buku umum, novel

maupun buku yang bernuansa islami semua dipersiapkan dengan baik strategi

komunikasi pemasarannya.
69

Dari data yang ditemukan peneliti baik melalui wawancara langsung

kepada Bapak Deni Ramdani selaku kepala bagian promosi dan pemasaran

penerbit Pustaka Iman dan juga data yang didapat peneliti melalui observasi,

penerbit Pustaka Iman memiliki menggunakan beberapa channel yaitu distirbusi

dan reseller. Dengan menggunakan analisis SOSTAC, peneliti menemukan

beberapa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman

dalam menjalankan stategi komunikasi pemasarannya antara lain bersumber dari

kurangnya dana yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman, ini menjadikan strategi

yang akan dijalankan menjadi terhambat karena dengan dana yang terbatas

Pustaka Iman tidak bisa menggunakan semua sarana atau media yang ada.

Kurangnya sumber daya manusia atau karyawan yang dimiliki oleh

penerbit Pustaka Iman menjadi salah satu hambatan dalam membuat stategi

komunikasi pemasaran yang baik karena satu orang karyawan di Pustaka Iman

bisa memiliki dua jabatan seperti bapak Deni Ramdani selain menjabat sebagai

kepala bagian promosi dan pemasaran beliau juga menjabat menjadi staff yang

bertugas dibidang finansial (keuangan). Dan kurangnya sumber daya manusia

dalam tim manajemen dan marketing yang dimiki oleh Pustaka Iman juga menjadi

salah satu faktor kurang berhasilnya strategi komunikasi pemasaran yang

dilakukan karena ide atau masukan menjadi terbatas dengan kurangnya sumber

daya manusia yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman.

Jalur distribusi menjadi salah satu yang diandalkan oleh penerbit Pustaka

Iman karena pada strategi ini penerbit Pustaka Iman bekerjasama dengan Mizan

Media Utama sebagai distributor tunggal. Pemanfaatan Mizan Media Utama

sebagai distributor tunggal sangat membantu penerbit Pustaka Iman dalam


70

pemasaran, dimana Mizan Media Utama termasuk salah satu distributor yang

mempunyai cakupan wilayah pemasaran buku yang luas, area pemasarannya

hampir meliputi seluruh wilayah di Indonesia. Mizan Media Utama sendiri

dikenal juga sebagai penerbit dan distributor buku-buku bernuansa islami.

Menurut peneliti keputusan yang diambil oleh penerbit Pustaka Iman dengan ikut

serta menjadikan Mizan Media Utama sebagai distributor tunggal sudah tepat,

karena menyangkut image yang dimiliki oleh Mizan Media Utama yang sudah

lekat dengan penerbit dan distributor buku bernuansa islami hal ini turut seta

membantu penerbit Pustaka Iman dalam pembentukan image sebagai penerbit

yang menerbitkan buku-buku bernuansa islami yang dapat diperhitungkan.

Berbagai macam cara digunakan penerbit Pustaka Iman dalam strategi

komunikasi pemasaran, selain selalu berkomitmen untuk menerbitkan buku yang

bagus dan bermutu mereka juga selalu berusaha mencari naskah buku dari penulis

yang mempunyai sudah mempunyai banyak penggemar dan juga mempunyai

unique selling proposition. Hal ini menurut peneliti adalah hal yang baik bagi

penerbit Pustaka Iman karena dengan dua hal itu sudah bisa dijadikan tolak ukur

buku tersebut bisa menjadi best seller dipasaran.

Penerbit Pustaka Iman juga membuat segementasi, targeting dan

positioning untuk menentukan strategi apa yang digunakan dalam memasarkan

buku terbitannya. Hal ini penting karena dengan mengetahui segementasi,

targeting dan positioning sebuah buku akan menentukan buku tersebut diterima

oleh khalayak dan jika buku tersebut buku yang bernuansa islami, penerbit

Pustaka Iman juga bisa membuat strategi dakwah apa yang bisa digunakan dalam

memasarkan buku tersebut karena menurut peneliti selain mengejar angka


71

penjualan, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan penerbit Pustaka Iman

pada buku yang bernuansa islami juga menjadikan buku tersebut sebagai media

untuk berdakwah dan bermanfaat bagi umat islam yang membaca buku tersebut.

Penerbit Pustaka Iman juga membagi dua cara dalam melakukan strategi

komunikasi pemasaran yaitu dengan push strategy dan pull strategy. Push

strategy meliputi jalur distribusi yang bekerjasama dengan Mizan Media Utama

sebagai distributor tunggal dan kegiatan personal selling membuka stand buku

dan aktif dalam mengikuti pameran-pameran buku seperti Jakarta Book Fair dan

untuk buku yang bernuansa islami mereka juga ikut dalam pameran buku islam

seperti Jakarta Islamic Book Fair dan aktif mengikuti bazaar atau pameran buku

murah di sekolah, pesantren dan juga universitas. Kegiatan seperti ini menurut

peneliti sangat baik karena dengan kegiatan personal selling seperti ini penerbit

Pustaka Iman dapat langsung bertemu pembaca dan pecinta buku, disini penerbit

Pustaka Iman dapat meminta masukan tentang apa saja yang diinginkan dan

diharapkan oleh para pembaca dan pecinta buku dan diharapkan masukan dan

feedback langsung dari mereka menjadikan penerbit Pustaka Iman dapat

menerbitkan buku yang berkualitas dikemudian hari.

Pull strategy yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman meliputi word

of mouth, exhibitions, advetorial and publicity dan pemanfaatan media internet.

Word of mouth sendiri menjadi salah satu startegi yang dipertahankan oleh

penerbit Pustaka Iman karena strategi ini termasuk yang tidak membutuhkan

biaya besar bahkan tidak membutuhkan biaya, dengan mengadakan kegiatan

seperti bedah buku dengan menghadirkan penulis dan pembicara yang kompeten

diharapkan pembaca dan pecinta buku yang hadir dalam bedah buku tersebut
72

dapat bercerita dan memberi tahu kemudian mempengaruhi orang lain seperti

teman atau keluarga bahwa buku yang dibedah adalah buku yang berkualitas dan

layak dibeli.

Melakukan bedah buku di stasiun televisi dan radio yang termasuk dalam

kegiatan advetorial and publicity yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman, Apa

Kabar Indonesia di TV One, Kick Andy di Metro Tv, DFM Radio dan RRI pro

dua menjadi media yang dijadikan Pustaka Iman menajadi sarana promosi dan

bedah buku, menurut peneliti penerbit Pustaka Iman seharusnya lebih banyak lagi

memanfaatkan media seperti televisi dan radio, karena dua media ini masih

menjadi sarana yang efektif untuk berpromosi dan berdakwah, peneliti

berpendapat jangan hanya televisi atau radio nasional saja, sekarang sudah banyak

bermunculan televisi dan radio online yang juga patut dijadikan media promosi

dan dakwah.

Media internet dan pemanfaatannya menjadi strategi yang sangat

berpengaruh dalam startegi komunikasi pemasaran dewasa ini. Penerbit Pustaka

Iman juga ikut serta memanfaatkan media internet atau biasa juga disebut media

online. Penerbit Pustaka Iman memiliki website yang dapat diakses di

www.Pustakaiman.com , di website ini khalayak dapat mencari dan mendapatkan

segala informasi tentang buku-buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman, resensi

buku, buku apa saja yang menjadi best seller dan buku yang akan terbit. Website

ini juga mencantumkan link dari social media yang dipunyai penerbit Pustaka

Iman. Selain website Pustaka Iman juga memiliki social media seperti facebook,

twitter dan youtube, dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti twitter adalah

salah satu media sosial yang paling aktif dibandingkan facebook dan youtube,
73

sangat disayangkan Pustaka Iman yang strategi promosinya mengandalkan media

intenet seperti yang dikatakan oleh bapak Deni Ramdani kepala bagian promosi

dan pemasaran tetapi mereka belum sepenuhnya dapat memanfaatkan media

internet yang ada, seharusnya pemanfaatan media internet ini bisa dimaksimalkan

karena startegi yang satu ini tidak memerlukan biaya yang besar, hanya saja

Pustaka Iman harus bisa mengemas seluruh saluran dari media sosial yang mereka

punya agar lebih menarik dan lebih aktif dalam penggunaannya. Di era teknologi

yang sudah sangat maju sekarang ini media internet sangat berperan penting

sebagai media promosi dan berdakwah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerbit

Pustaka Iman, peneliti melihat penerbit pustaka iman belum sepenuhnya

memanfaatkan sarana promosi yang ada, tetapi stratetgi komunikasi pemasaran

yang dilakukan sudah cukup baik. Karena menurut peneliti strategi komunikasi

pemasaran penerbit Pustaka Iman bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan

angka penjualan tetapi strategi komunikasi pemasaran juga menjadi media

dakwah melalui buku-buku terbitan Pustaka Iman.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh

peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai strategi komunikasi pemasaran

penerbit Pustaka Iman adalah :

1. Penerbit Pustaka Iman banyak mengaplikasikan dari strategi promotional mix.

Namun ketidakseimbangan dalam pengaplikasian strategi promotional mix

mengakibatkan pada ketidakstabilan angka penjualan.Penerbit Pustaka Iman

belum mengandalkan seluruh tools dari promotional mix secara

berkesinambungan dan juga belum ada upaya yang maksimal untuk membuat

masyarakat atau pembaca menjadi sadar akan buku-buku yang diterbitkan oleh

penerbit Pustaka Iman terutama buku-buku bernuansa islami.

2. Buku-buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman sebenarnya memiliki potensi

yang cukup besar untuk bisa menjadibest seller dalam penjualan karena buku-

buku terbitan dari penerbit Pustaka Iman memiliki unique selling proposition

yang cukup kuat.Namun sayangnya buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka

Iman ini nampaknya belum dikomunikasikan secara tepat dan maksimal

kepada masyarakat dan pembaca.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, peneliti

mencoba memberikan saran kepada penerbit Pustaka Iman dalam hal strategi

komunikasi pemasaran, semoga saran ini dapat dijadikan pertimbangan dan

bermanfaat bagi penerbit Pustaka Iman di masa mendatang.

74
75

1. Melakukan strategi komunikasi pemasaran yang lebih berkesinambungan

terhadap media sosial seperti Facebook, Twitter, Wordpress, Tumblr, youtube,

serta lebih menguatkan dan memperluas lagi hubungan antara komunitas

bacaan yang ada.

2. Lebih menguatkan lagi jaringan distribusi agar dapat hadir disemua tempat

yang memiliki potensi untuk masyarakat bisa mengetahui buku tebitan dari

Pustaka Iman, kemudian mereka tertarik dan membeli buku tersebut.

Diharapkan juga penerbit Pustaka Iman memperhatikan packaging dan

tampilan dari buku-buku terbitan dengan menggunakan desain yang lebih

modern, warna yang lebih modern serta unik.

3. Meningkatkan kualitas dan standarisasi dari buku-buku yang diterbitkan.

Karena dengan terus menjaga kualitas dan standarisasi baik dari segi isi dan

tampilan, maka masyarakat atau pembaca diharapkan akan terus menunggu

buku-buku selanjutnya yang akan diterbitkan oleh Pustaka Iman.

4. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh penerbit Pustaka Iman

terhadap buku terbitan seharusnya tidak hanya bertujuan untuk mengejar

keuntungan dari penjualan tetapi buku tersebut diharapkan menjadi media

dakwah yang efektif dan bermanfaat bagi umat.


DAFTAR PUSTAKA
Andi, Prastowo. 2011. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Armstrong, Michael. 2006. A handbook of Human Resource Management
Practice (10th edition). London: Kogan Page.
Brannan, Tom. 2004.Intergrated Marketing Communication. Jakarta: PPM.
David, Fred. R. 2002.Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo.
Effendy, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek cetakan ke-
4. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2002.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
G, Altbach Philip dan Teffera. 2005.Bunga Rampai Penerbitan dan
Pembangunan. Jakarta: PT. Grasindo.
Hafied, Canggara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Graffindo
Persada.
Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Jauch, Lawrence. R& William F. Glueck. 1988.Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan cetakan ke-3. Jakarta: PT. Erlangga.
Kartajaya, Hermawan dkk. 2005.Positioning, Diferensiasi dan Brand. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Kennedy E, Jhon dan R Dermawan Soemanagara. 2009.Marketing
Communication , Taktik & Strategi. Jakarta : Kelompok Gramedia.
Kennedy, John dan R Dermawan Soemanagara. 2006.Marketing Communication.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
M, Suryanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Jakarta : CV. Andi
Ofset.
Mardalis. 1999. Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2004. Metode penelitian kualitatif paradigma baru ilmu
komunikasi dan ilmu social lainnya. Bandung: PT. Rosdakarya.

76
77

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Munir, M. 1997. Metode Dakwah cetakan ke II. Jakarta: Prenada Media.
Prisgunanto, Ilham. 2006.Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Sarah, Cook. 2002. Customer Care Excellence. Jakarta: Penerbit PPM.
Soeganda, Priyatna dan Ardianto Ervinaro. 2009.Tujuh Pilar Komunikasi bisnis.
Bandung: Widya Padjadjaran.
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta.
Steiner, George & John Mineer.Manajemen Strategik.Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta:
Bumi aksara.
Supratikno,Handrawan. 2003. Advanced Strategic Management; Back To Basic
Approach. Jakarta: PT. Grafindo Utama.
Tjiptono, Fandy. 2000.Pemasaran Stratejik. Jakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2002.Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Uchjana, Effendy, Onong. 2004.Teori, Ilmu & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Uchjana, Onong Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.
Yeshin, Tony. 1998. Integrated Marketing Communication. Oxford: Reed
Educational and Professional Publishing Ltd.
Jakarta, 20 agustus 2013

No : 01/XI/2013

Lamp : -

Hal : Keterangan Wawancara

Bapak Deni Ramdani selaku Kepala bagian Promosi dan Pemasaran Penerbit Pustaka
Iman dengan ini menyatakan bahwa:

Nama : SAIFUL BAHRI

NIM : 108051000095

Jurusan/Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Adalah benar telah melakukan penelitian/wawancara terkait judul

“Komunikasi Pemasaran Penerbit Pustaka Iman” di kantor penerbit

Pustaka Iman di Kompleks Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw

05 depok, 16515. Pada tanggal 17 mei 2013 pukul 15.00 – 16.00.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

Jakarta, 20 agustus 2013

Deni Ramdani
LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara peneliti dengan kepala bagian promosi dan pemasaran

penerbit Pustaka Iman Bapak Deni Ramdani pada tanggal 17 Mei 2013 di kantor

penerbit Pustaka Iman. Selanjutnya peneliti disimbolkan dengan huruf P dan

kepala bagian promosi dan pemasaran Bapak Deni Ramdani dengan huruf D .

1. P : Bagaimana jalur distribusi Penerbit Pustaka Iman ?


D : Pertama, pustaka iman sendiri adalah holding company seperti Mizan
yang membawahi beberapa imprint seperti Imania. Edelwise, Berkah dan ada
beberapa imprint lainnya. Sekarang yang aktif adalah imprint pustaka iman,
edelwise, imania. Naskah dikirim oleh penulis atau kita mencari penulis
kemudian di seleksi oleh bagian redaksi dan proses pra cetaknya sudah selesai
kemudian masuk ke proses mencetak dan proses percetakan ini naskah dikirim
ke percetakan yang menjadi rekanan dari pustaka iman karena pustaka iman
sendiri belum mempunyai tempat percetakan. Pustaka iman memiliki beberapa
rekanan/vendor percetakan seperti percetakan Mizan Grafika Sarana, Dharma
Karsa Utama, Gita Print, Kompas Gramedia, Yahya Alkaff, Dian Rakyat, Dari
percetakan- percetakan ini yang biasanya setiap buku di produksi sebanyak
3000 eksemplar dan pengecualian jika buku yang akan dicetak dianggap dan
diperkirakan akan menjadi best seller dalam penjualan maka buku ini akan
dicetak lebih dari 6000 eksemplar. Setelah buku ini selesai dicetak lalu buku
ini dikirim ke distributor utama yaitu Mizan Media Utama yang berada di
Bandung. Kemudian dari Mizan Media Utama dibagi 2 wilayah besar
pemasaran yaitu di Bandung dan di Jakarta dan dari 2 wilayah ini dibagi lagi ke
wilayah-wilayah pemasaran lainnya yang dimiliki pustaka iman sendiri. Ada 4
wilayah pemasaran. Wilayah 1 membawahi daerah Jakarta dan Jawa tengah,
wilayah 2 membawahi wilayah pemasaran Sumatra, wilayah 3 membawahi
pemasaran Kalimantan dan yang terakhir wilayah 4 membawahi pemasaran
Sulawesi dan Papua. Distribusi buku terbitan dari pustaka iman sudah
memasuki seluruh Gramedia di Indonesia. Sebagian buku lagi di distribusikan
pustaka iman melalui PO (Pre Order) dan melalui SPO (Sales Promotion
Officer) yang menawarkan ke beberapa toko buku lainnya. Setelah semua buku
terdistribusi dengan baik, maka pustaka iman menunggu laporan dari Mizan
Media Utama selaku Distributor tunggal.

2. P : Darimana saja sumber dana Penerbit Pustaka Iman?


D : Sumber dana ada Bpk. Widigdo Sukarman ( investor / komisaris bank
Muamalat ) dan diteruskan oleh anaknya Aditya Sukarman Bpk. Rachmat
Riyadi ( Investor/ mantan direktur Dompet dhu’afa ), Ibu Hj. Rodiyah (
Investor / Pengusaha ), Jasmine ( investor / yayasan )
3. P : Apakah para investor dan dewan direksi ini mempengaruhi kerja redaksi
dalam kaitannya dengan strategi komunikasi pemasaran yang akan dijalankan?
D : Para investor dan dewan direksi tidak mempengaruhi kerja redaksi dalam
hal pemilihan naskah dan buku apa yang akan diterbitkan. Mereka ikut
memberikan saran tentang kemasan, finishing cover dan terkadang dengan
konten. Mereka juga memberikan strategi komunikasi pemasaran alternatif
yang tidak berkaitan dengan Mizan Media Utama seperti melakukan bazaar,
event, pameran, lelang buku murah dll. Dan perlu diketahui bahwa Penerbit
Pustaka Iman bukan Mizan Media Utama. Penerbit Pustaka Iman hanya berada
di distribusi Mizan Media Utama

4. P : Bagaimana Sejarah Penerbit Pustaka Iman?


D ; Sebelum jadi pustaka iman dulunya adalah pusat kajian tassawuf positif
dan tahun 1999 pernah mempunyai sebuah acara talkshow di ANTV yang
bernama tassawuf dengan Host acaranya yaitu Miranda Risang Ayu dan
Marissa Haque yang ratingnya cukup bagus dan dari bahan bahan acara
tersebut kemudian pada tahun 2001 berdirilah Penerbit Pustaka Iman dan
waktu pertama kali berdiri masih bekerja sama dengan Penerbit Hikmah yang
sekarang bernama Penerbit Naura. Buku yang pertama kali diterbitkan pada
waktu itu adalah “Mi’raj Orang Beriman” . kemudian semenjak tahun 2004
sudah tidak bekerja sama lagi dengan Penerbit Hikmah. Pustaka iman berjalan
sendiri dan mengeluarkan buku best seller yaitu Dokter Cilik Hafal dan paham
Al-Quran yang dibuat 2 versi cetakan dengan hard cover dan yang biasa.
Pernah juga menerbitkan buku best seller lainnya seperti Doomday Keys,
nostradamus. Dan buku yang paling baru terbitan pustaka iman adalah file
caknur dan Hugo Chavez.

5. P : Adakah bantuan dari pemerintah atau lembaga lain yang mendukung


jalannya kegiatan dari Penerbit Pustaka Iman?
D : Untuku bantuan dari pemerintah itu tidak ada, semua sumber dana dari
Penerbit Pustaka Iman pure atau murni dari investor. Dan inverstor ini
memberikan otonomi penuh untuk mengelola dan menjalankan segala kegiatan
termasuk menentukan strategi komunikasi pemasaran / startegi promosi yang
dijalankan. Penerbit Pustaka iman berada di bawah IKAPI ( Ikatan Penerbit
Indonesia ). Kalau dengan pemerintah kita hanya menjalin kerjasama saja,
contohnya kita mempunyai produk buku jika buku kita mempunyai tema yang
menarik dan bisa jadi referensi di lembaga-lembaga pendidikan. Kita pernah
kerjasama dengan departemen agama waktu itu buku Hukum Wakaf mereka (
Departemen Agama ) membeli dan mereka bagikan ke pesantren pesantren
seluruh indonesia. Dan juga buku Atlas Wali Songo mereka membeli dan
membagikan secara gratis ke seluruh sekolah, MTS, MAN dan perguruan
tinggi di seluruh indonesia.
6. P : Bagaimana pendapat saudara selaku manajer marketing tentang industri
penerbitan saat ini?
D : Penerbit harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas
karena industri penerbitan ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa
memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan mencari pencerahan dalam hal
yang positif. Jika kita tidak pandai menciptakan dan memanfaatkan peluang
yang ada penerbit bisa saja collape atau bangkrut. Kenapa bisa collapse dan
bangkrut karena sistem dari penjualan sangat tidak baik bagi penerbit,
contohnyan dislpay di toko buku besar, itu sangat tidak mendukung bagi buku
yang baru terbit, karena tidak disediakan tempat, ini hambatan bagi sebuah
buku untuk di ketahui dan di terima oleh masyarakat. Industri penerbitan bisa
berkembang jika dia bisa menciptakan peluang contoh Penerbit Bentang
Pustaka bisa mendapatkan naskah/novel dari Andrea Hirata akan sangat luar
biasa karena novel Andrea Hirata yang menjadi best seller. Untuk industri
penerbitan dalam bentuk fisik atau hard copy, paper bag atau buku di
indonesia masih prospektif dan menjanjikan, dan belum begitu terancam dari
dunia industri konten via ipad, tablet, atau smatrphone baik android atau IOS.
Pertama kemampuan masyarakat indonesia dalam membeli gadget masih
belum besar karena terkait harga yang masih terlalu mahal. Jadi masyarakat
pembaca indonesia masih suka dan enjoy dengan membaca buku dari bentuk
hard copy atau secara fisik. Dan buku ini sudah menjadi life style.

7. P : Darimana sajakah sumber dana?


D : Hambatan yang lain mungkin terkait masalah pendanaan dan modal,
untuk melakukan promosi besar-besaran dibutuhkan dana yang besar pula.
Oleh karena itu pemanfaatan internet dan media sosial bagi Pustaka Iman
sangat penting dan memegang hampir 70% dalam proses promosi dan
pemasaran.

8. P : Bagaimana SDM yang dimiliki oleh penerbit Pustaka Iman?


D : Untuk SDM yang dimiliki Pustaka Iman memang masih sedikit dan saya
sendiri merangkap beberapa bidang. Saya berharap memiliki tim dalam
persoalan perencanaan strategi dan promosi. Seharusnya Penerbit harus
memiliki sumber daya manusia yang baik dan cerdas karena industri penerbitan
ini termasuk kerja budaya jadi dia bisa memanfaatkan peluang-peluang yang
ada dan mencari pencerahan dalam hal yang positif. Jika kita tidak pandai
menciptakan dan memanfaatkan peluang yang ada penerbit bisa saja collapse
atau bangkrut. Kenapa bisa collapse dan bangkrut karena sistem dari penjualan
sangat tidak baik bagi penerbit.

9. P : Bagaimana segementasi yang diterapkan oleh penerbit Pustaka Iman ?


D : Semua kita sesuaikan dengan buku apa yang akan kita terbitkan, ya kalau
gender kita pria dan wanita, untuk usia tergantung dari jenis buku yang
dterbitkan, misalnya buku anak-anak, remaja, dewasa dan semua umur. Status
ekonomi lebih ke A dan B . Dipilih golongan berstatus A dan B didasari oleh
kecenderungan golongan tersebut yang memiliki penghasilan yang relatif
stabil, dan mereka yang akan mencari buku yang menurut mereka menarik dan
pantas untuk dikoleksi setelah kebutuhan primer mereka telah terpenuhi.
Domisili kita utamakan JABODETABEK, kemudian seluruh kota-kota besar di
indonesia yang menjadi bagian dari wilayah distribusi Mizan Media Utama.
Dan mereka yang haus akan ilmu dan bacaan yang bagus dan wajib menjadi
koleksi dan juga “die hard fans” dari seorang penulis.

10. P : Menurut anda apa kekuatan (strength) yang dimiliki penerbit Pustaka
Iman?
D : Strength-nya adalah kita sebagai penerbit tidak hanya menerbitkan buku
atau novel umum kita juga menerbitkan buku atau novel bernuansa islami
yang memang sudah menjadi spesialisai kita semenjak berdirinya Pustaka
Iman dan kita selalu mencari penulis dan pengarang buku yang menurut kita
bermutu, unik dan buku tersebut bisa menjadi best seller

11. P : Apa saja hambatan yang dirasakan untuk menjalankan strategi


komunikasi pemasaran?
D : Hambatan utama kita menyangkut SDM yang ada, karena SDM yang
ada disini dirasa kurang, saya sendiri selain jadi kepala bagian promosi dan
pemasaran juga merangkap finance dan kadang mengurusi administrasi. Saya
berharap memiliki tim khusus bagian promosi dan pemasaran sehingga bisa
maksimal. Selain itu kurangnya modal dirasa juga menghambat jalannya
promosi bisa dilakukan. Dan seringkali toko-toko buku besar seperti
Gramedia dan Gunung agung tidak mendisplay buku-buku kita kedalam
kategori new release karena kalah dengan buku lain. Bukan karena buku
terbitan kita tidak bagus, tetapi biaya promosi yang besar di toko buku
tersebut sangat mahal, oleh karena itu seringkali hali itu menjadi salah satu
faktor penghambat kita dalam mempromisikan

12. P : Adakah hal-hal yang dimanfaatkan untuk mendukung jalannya strategi


komunikasi pemasaran?
D : Kita sebagai penerbit harus jeli dalam melihat peluang yang ada,
contoh Bentang Pustaka yang berhasil mendapatkan kerjasama dengan
penulis Andrea Hirata yang sukses dengan buku trilogi terbitannya laskar
pelangi. Jika kita bisa mendapatkan naskah yang bagus dan juga dari penulis
yang memang sudah mempunyai fans fanatik. Buku tersebut kemungkinan
besar bisa menjadi best seller dan ini sangat menguntungkan bagi penerbit.

13. P : Daerah mana saja yang yang memiliki penjualan yang baik?
D : Jabodetabek masih menduduki yang teratas namun Dibeberapa daerah
di pulau jawa memang mempunyai tingkat penjualan yang relatif tinggi dari
daerah-daerah lain yang menjadi cakupan pemasaran buku-buku terbitan kita
(Pustaka Iman).

14. P : Adakah persaingan dari penerbit lain?


D : Hampir semua penerbit kita jadikan saingan, ini untuk memacu kita
dalam meningkatkan kualitas kita. Dalam dunia penerbitan persaingan di
“dunia nyata” atau secara kasat kasat mata memang tidak begitu terlihat,
tetapi persaingan antar penerbit lebih terlihat secara redaksional maksudnya
ketika ada sebuah naskah yang bagus dari penulis tertentu, naskah itulah yang
menjadi perebutan antara penerbit.
15. P : Apakah objectives atau tujuan dari digunakannya strategi komunikasi
pemasaran oleh penerbit Pustaka Iman ?
D : Tentu saja dari semua yang kami lakukan selama ini adalah untuk
meningkatkan angka penjualan, dan selain itu kami juga sebagai penerbit
berusaha menerbitkan buku yang baik, bagus serta bermanfaat bagi pembaca
dan berperan dalam mencerdaskan bangsa melalui bacaan.

16. P : Adakah push strategy atau pull strategy yang dilakukan oleh penerbit
Pustaka Iman?
D : Untuk push strategy kami memfokuskan kepada jalur distributor yang
dipegang oleh distributor tunggal kita yaitu Mizan Media Utama. Disamping
itu kami juga aktif membuka stand atau booth buku di pameran dan bazar
buku murah. Sedangkan untuk pull strategy, cara yang paling berpengaruh
adalah word of mouth, selain itu juga pemanfaatan social media seperti
facebook dan twitter sangat membantu dalam promosi dan pemasaran, hampir
70 persen promosi kita menggunakan media social tersebut. Sarana promosi
yang murah dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Selain itu exhibition
atau pameran buku juga berperan membantu promosi dan pemasaran.

17. P : Media apa saja yang digunakan untuk mendukung strategi


komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman ?
A : Kita menggunakan jika penjualan tidak sesuai dengan target yang
dicapai, misalkan dalam seminggu itu kita seharusnya menjual 500 buah buku
tetapi pada kenyataannya kita Cuma menjual 100 buku, maka selain bentuk
promosi seperti poster, flyers, x-banner juga neon box, kita akan menyewa
floor khusus di suatu toko buku untuk mendisplay buku-buku kita. Media
internet yang kita manfaatkan betul untuk sarana promosi, seperti Twitter dan
facebook dan youtube.
FOTO LAUNCHING BUKU NGAWUR KARENA BENAR SUJIWOTEDJO
FOTO PENELITIAN DAN WAWANCARA PENERBIT PUSTAKA IMAN
BUKU-BUKU TERBITAN PENERBIT PUSTAKA IMAN

Anda mungkin juga menyukai