Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
TAQIULLAH
NIM 11140530000025
Assalamu’alaikum Wr. Wb
i
1. Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Suparto, M.Ed. Ph.D.,
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Roudhonah,
MA., selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi. Dr.
Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah, dan Drs. Sugiharto, MA., selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
3. Muammar Aditya, M.Ak., selaku Dosen Pembimbing
dalam penyusunan skripsi yang telah meluangkan
waktunya untuk mengoreksi, membimbing, serta
mengarahkan penulis guna mendapatkan skripsi yang
lebih baik.
4. Noor Bekti, SE, M.Si, selaku Dosen Penasihat Akademik,
serta segenap dosen yang telah membimbing dengan
memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh
perkuliahan di Jurusan Manajemen Dakwah, Kosentrasi
Manajemen Haji dan Umroh (MHU) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Orang tua tercinta, Ayahanda Jazudin, S.Pd.I dan Ibunda
Idah Hamidah, S.Pd.I yang telah mendidik dan
memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus, baik
secara moril maupun materil serta kekuatan do‟a yang tak
kunjung usai di setiap pagi siang sore dan malamnya yang
selalu mengiringi demi kebahagian dan kesuksesan
ii
penulis, serta dukungan, semangat, arahan, agar selalu
percaya kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan
dan skripsi ini. Semoga selalu Allah lindungi dalam setiap
nafas dan langkahnya. Aamiiin.
6. Kakak-kakakku Fufu Afikah, Amd. Keb dan Humaerotul
Shiyamah, S.Kep yang tidak pernah lelah menyemangati
penulis setiap harinya, serta sanak keluarga yang selalu
memberikan dukungan. Semoga selalu dalam lindungan
Allah SWT. Aamiin.
7. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosyah baik Ketua
Sidang, Penguji I/II Sekretaris, serta Pembimbing.
8. Pimpinan dan staff perpustakaan umum dan staf
perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yang telah membantu penulis untuk
mendapatkan referensi berupa kepustakaan dan
memberikan fasilitasnya.
9. Raden Muhammad Iqbal selaku Manajemen Operasional
PT. Malika Wisata Utama yang telah banyak membantu
penulis dan bersedia diwawancarai guna melakukan
skripsi ini.
10. Segenap staff bagian Umum dan staff divisi Umroh PT.
Malika Wisata Utama yang telah memberikan informasi-
informasinya kepada peniliti.
11. Diana yang telah memberikan dukungan, do‟a, semangat,
memberikan motivasi dan saran kepada penulis yang
membuat penulis semangat untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
iii
12. Sahabat terbaik (Kosan Tijel) M. Faiz Al Maki, Mulya
Abdullah, Salman Fadilah, dan Rizky Nurfajrianto yang
selalu memberikan semangat, memberikan motivasi dan
saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah selalu menjaga tali persahabatan ini.
Aamiin.
13. Teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah angkatan
2014, khususnya semua teman- teman di Konsentrasi
Manajemen Haji dan Umroh (MHU), yang namanya tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga silaturahmi
ini tetap terjaga. Aamiiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................. i
DAFTAR TABEL.................................................................... x
v
3. Pengertian Strategi Pemasaran .............................. 24
B. Produk ......................................................................... 25
1. Pengertian Produk ................................................. 25
2. Klasifikasi Produk ................................................. 26
3. Perencanaan Strategi Produk................................. 30
C. Pengertian, Hukum, Syarat, dan Rukun Umroh .......... 31
1. Pengertian Umroh ................................................. 31
2. Hukum Umroh ...................................................... 33
3. Syarat Umroh ........................................................ 34
4. Rukun Umroh ........................................................ 37
D. Boston Consulting Group (BCG) ................................ 43
1. Sejarah BCG (Boston Consulting Group)
dan Matriks BCG .................................................. 43
2. Pengertian BCG (Boston Consulting Group)
dan Matriks BCG ................................................. 44
3. Tujuan Matriks Boston Consulting Group ............ 46
4. Konsep dan Tingkat Karakteristik Matriks
BCG (Boston Consulting Group) .......................... 47
vi
3. Subyek dan Obyek Penelitian ............................... 58
C. Sumber Data ................................................................ 58
1. Data Primer ........................................................... 58
2. Data Sekunder ....................................................... 58
D. Instrumen Penelitian.................................................... 59
1. Alat Rekam............................................................ 59
2. Buku Catatan atau Buku Harian ............................ 59
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 60
1. Penelitian Lapangan (Field Research) .................. 60
2. Studi Perpustakaan (Library Research) ................. 62
F. Metode Analisis Data .................................................. 62
1. Pertumbuhan Pasar (Sumbu Vertikal) ................... 63
2. Pangsa Pasar Relatif (Sumbu Horizontal) ............. 64
3. Matriks BCG (Boston Consulting Group) ............ 65
PEMBAHASAN .................................................................... 69
vii
Wisata Utama ........................................................ 77
2. Analisis Strategi PT. Malika Wisata
Utama Berdasarkan Matriks BCG ........................ 86
A. Simpulan ..................................................................... 89
B. Saran............................................................................ 91
LAMPIRAN ........................................................................... 96
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan menginginkan produknya dapat
diterima oleh masyarakat dan aktivitas-aktivitas perusahaan
seperti inovasi, karyawan, desain, memproduksi, pemasaran
serta pelayanan harus dapat unggul dalam persaingan yang
akan ditawarkan pada masyarakat. Untuk mencapai harapan
tersebut, pihak perusahaan dituntut untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengelola dan memasarkan produknya.
Oleh karena itu, kelancaran suatu perusahaan sangat
tergantung pada manajemen dalam menyusun strategi
pemasaran yang akan datang, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.1
1
Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006) hal. 96
2
Sayyid Sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008),
hal. 436
1
2
Di dalam Al-Qur‟an telah diterangkan mengenai
ibadah umroh yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 196 yang
berbunyi :
3
M. Abdurachman Rachimi, Segala Hal Tentang Haji dan
Umroh, (Jakarta : Erlangga, 2012), hal. 26
4
Tutik Irawati, Tips Memasarkan Produk Haji dan Umroh, diakses
dari http://www.umrah-haji-plus.com/2012/07/tips-memasarkan-produk-haji-
dan-umroh.html, pada tanggal 26 April 2018 pukul 15.07
3
5
Philip Kotler,. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 2000), hal. 120
4
6
Malika Group, di akses dari
http://www.malikagrup.com/profil/page/presdir, pada tanggal 16 Agustus 2018
pukul 14.07
7
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,
(Jakarta : PT Indeks, 2009) Jilid 1, Edisi 12, hal 68-69
6
B. Batasan Masalah
Banyak sekali persaingan yang terjadi didunia bisnis
khususnya dibiro perjalanan haji dan umroh sehingga
mengakibatkan menurunnya perkembangan perusahaan dan
hal ini akan mengarah kepada kerugian bahkan
kebangkrutan, dalam kasus ini Malika Tours & Travel
membutuhkan sebuah strategi pemasaran produk yang
berbeda dengan travel lainnya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang
dirumuskan dalam kalimat tanya, bersifat padat isi, jelas
maksudnya sehingga memberikan petunjuk tentang
8
Adapun masalah pokoknya yaitu Analisis Boston
Consulting Group (BCG) pada Strategi Pemasaran Produk
Umroh PT. Malika Wisata Utama Kota Tangerang. Maka
dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
9
Suryabrata Sumadi, Metode Penelitian, (Jakarta : CV Rajawali,
1993), hal. 71
10
Indri Handayani, Ruang Lingkup Penelitian, diakses dari
http://indri8.ilearning.me/1-3-ruang-lingkup-penelitian/, pada tanggal 26 April
2018 pukul 15.12
9
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari
pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian,
tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat
dipecahkan secara tepat dan akurat, maka dapat
memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan baik secara
akademis maupun secara praktis.11
a. Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat berguna bagi
pengembangan pengetahuan ilmu di bidang
Manajemen Haji dan Umroh umumnya dalam
11
Indri Handayani, Ruang Lingkup Penelitian, diakses dari
http://indri8.ilearning.me/1-3-ruang-lingkup-penelitian/, pada tanggal 26 April
2018 pukul 22.56
10
b. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kajian menarik dan dapat menambah wawasan
khazanah keilmuan bagi para pembaca khususnya
mahasiswa prodi Manajemen Dakwah konsentrasi
Manajemen Haji dan Umroh, serta dapat berguna bagi
banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi
atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang.
c. Praktis
Dengan hasil penelitian penulis berharap
dapat menjadi masukan, referensi, dan evaluasi bagi
perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran
yang lebih efektif dan efisien serta menyajikan bukti
empiris mengenai perumusan strategi produk
sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan di
bidang pemasaran, serta memberikan masukan pada
pihak yang terkait mengenai pentingnya perhatian
terhadap matriks BCG.
12
IPApedia, Pengertian dan Tujuan Tinjauan Pustaka, diakses dari
http://www.ipapedia.web.id/2015/01/pengertian-dan-tujuan-tinjauan-
pustaka.html, pada tanggal 26 April 2018 pukul 23.56
13
Denny Sarwani, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mabrur
Junior Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Pinang, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2015
12
14
Enriko Akbar, Analisis Strategi Pemasaran Sarinira Hotchocolate
dengan Metode BCG, SWOT, dan Benchmarking, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014)
13
F. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dimaksud untuk
memberikan gambaran tentang isi skripsi secara garis besar.
Skripsi ini terbagi dalam lima bab yang masing-masing
terbagi dalam sub-sub bahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi
secara keseluruhan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,
pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, serta metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian dan Tingkatan Strategi
a. Pengertian Strategi
Pada awalnya kata “strategi” digunakan untuk
kepentingan militer saja, tetapi kemudian
berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti
startegi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan
tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan,
manajemen strategik, dan lain sebagainya.
1
Startegi merupakan tindakan yang bersifat senantiaa
meningkatkan/incremental dan terus menerus (Hamel dan Prahalad 1995)
15
16
b. Tingkatan Strategi
Strategi terdapat pada berbagai tingkatan
dalam sebuah organisasi. Tingkatan strategi dapat
dibagi atas tiga bagian, yaitu :3
1) Strategi di Tingkat Korporat
Strategi untuk tingkat korporat atau
perusahaan adalah strategi yang akan dilakukan
perusahaan untuk menjawab pertanyaan seperti,
“Bisnis apakah yang sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan?”. Strategi ini juga dilakukan dalam
rangka menjawab apakah jenis bisnis yang selama
ini dilakukan masih perlu dilanjutkan ataukah
tidak.
2
Strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan
organisasi (Griffin 2000)
3
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen ; Konsep,
Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), Edisi 2, hal.
62
17
4
Lawrence R. Jaunch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis
dan Kebijakan Perusahaan, (Yogyakarta : Gramedia, 2007), Edisi 3, hal. 142
18
5
Lawrence R. Jaunch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis
dan Kebijakan Perusahaan, (Yogyakarta : Gramedia, 2007), Edisi 3, hal. 146
20
6
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, Strategi,
(Jakarta : PT. Indeks, 2010), hal. 3
21
Menurut Philip Kotler pemasaran merupakan
suatu proses sosial yang didalamnya terdiri dari
individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.7
b. Konsep Pemasaran
Definisi konsep pemasaran menurut Philip
Kotler, “konsep pemasaran adalah sebuah upaya
pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar
dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan
7
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2009),
Jilid 1, hal. 114
8
William J. Santon, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta : Erlangga,
1986), Jilid 1, Edisi 7, hal. 113
22
Dari definisi konsep di atas diperoleh empat
komponen utama yang melandasi konsep pemasaran,
yaitu:9
1) Fokus pasar
Perusahaan harus dapat membatasi dan
menentukan pasarnya yang akan menjadikan
sasarannya karena kenyataannya tidak ada
perusahaan yang sanggup melaksanakan semua
kegiatannya disemua pasar dengan memenuhi
kebutuhan pelanggan.
2) Orientasi pada pelanggan
Perusahaan harus berorientasi pada
pelanggan bukan berorientasi pada perusahaan,
hal ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik
pada konsumen dapat menimbulkan rasa loyalitas
konsumen terhadap pelanggan.
3) Pemasaran terpadu
Kegiatan perusahaan harus dikoordinasi
dengan baik dengan bagian-bagian lain dari
perusahaan untuk berusaha memberikan kepuasan
kepada konsumen.
4) Kemampulabaan
9
Philip Kotler, Konsep Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 1997), hal.
93
23
10
William J. Santon, Prinsip Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 1986),
Jilid 2, Edisi 7, hal. 102
11
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, Strategi,
(Jakarta : PT. Indeks, 2010), hal. 168-169
25
B. Produk
1. Pengertian Produk
Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk
merupakan tawaran berwujud, namun produk sebenarnya
bisa lebih dari itu. Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang,
tempat, properti, organisasi, dan gagasan.12
12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),
Jilid 2, Edisi 12, hal. 4
26
Secara konseptual, produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar.14 Selain itu, produk dapat
pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang,
konsumen, merek, label, pelayanan, dan jaminan.
2. Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasi
produk berdasarkan ciri-cirinya, seperti klasifikasi daya
tahan dan wujud, klasifikasi barang konsumen, dan
klasifikasi barang industri.
a. Daya Tahan dan Wujud
Produk ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
13
Manahan P. Tampubolon, Manajemen Operasional (Operational
Management), (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), hal. 76
14
Princessa Angelica, Strategi Produk, diakses dari
http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html, pada
tanggal 10 Juli 2018 pukul 14.52
27
1) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud
fisik sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan
fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya,
terdapat dua macam produk, yaitu barang tidak
tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan
lama (durable goods).
2) Jasa (Services)
Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau
kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual.
Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan,
kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain. 15
b. Barang Konsumen
Barang konsumen adalah barang yang
dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk
tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu
convenience goods, shooping goods, specially goods,
dan unsought goods. Berikut penjelasannya:
1) Convenience Goods
Merupakan barang yang pada umumnya
memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering
15
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),
Jilid 2, Edisi 12, hal. 6
28
c. Barang Industri
Barang industri adalah barang-barang yang
dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau
konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikonsumsi
langsung, yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi
barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen).
Kemudian untuk dijual kembali (oleh pedagang)
tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi).
16
Princessa Angelica, Strategi Produk, diakses dari
http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html, pada
tanggal 10 Juli 2018 pukul 15.34
17
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),
Jilid 2, Edisi 12, hal. 7
30
C. Umroh
1. Pengertian Umroh
Seiring dengan kemajuan di bidang ekonomi pada
bangsa kita, dewsa ini semakin banyak saja umat Islam
32
19
Nurcholis Madjid, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, (Jakarta :
Paramadina, 1997), hal. 3
20
Sayyid Sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008),
hal. 436
21
M. Abdurachman Rachimi, Segala Hal Tentang Haji dan
Umroh, (Jakarta : Erlangga, 2012), hal. 26
33
2. Hukum Umroh
Kalangan ahli fiqh menyepakati legalitas umroh
dari segi syara‟ dan ia wajib bagi orang yang disyariatkan
untuk menyempurnakannya. Namun mereka berbeda
pendapat mengenai hukumnya dari segi wajib dan
tidaknya ke dalam dua arus pendapat berikut.22
a. Hukumnya Wajib
Terutama bagi orang-orang yang diwajibkan
haji. Pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafi‟i
menurut versi yang paling sahih diantara kedua
pendapatnya, Imam Ahmad menurut versi lain, Ibnu
Hazm, sebagian ulama mazhab Maliki, kalangan
mazhab Imamiyyah, Asy-Sya‟bi, dan Ats-Tsauri.
Pendapat ini juga merupakan pendapat mayoritas
ulama dari kalangan sahabat dan lainnya, dan mereka
bersepakat bahwa pelaksanannya hanya sekali
seumur hidup sebagaimana halnya haji.23
22
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), hal. 261
23
Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed
Hawwas, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 604
34
3. Syarat Umroh
Secara umum, syarat-syarat haji dan umrah
adalah sama, yaitu:
24
Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed
Hawwas, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 604
35
a. Islam
Orang non muslim tidak sah dalam
melaksanakan haji atau umrah. Jika dia berkunjung
ke tanah suci bahkan mengikuti ibadah haji atau
umrah seperti thawaf dan sa'i maka perjalanan haji
atau umrahnya hanya sebatas melancong saja.
b. Baligh
Anak kecil tiak diwajibkan berhaji atau pun
umroh, baik yang sudah mumayyiz maupun yang
belum. Kalau sudah mumayyiz ia naik haji atau
umroh maka sah, tetapi pelaksanaan haji atau pun
umroh yang sebelum mumayyiz itu merupakan
sunnah dan kewajiban melaksanakan haji atau pun
umroh tidak gugur. Setelah baligh dan bisa atau
mampu, ia wajib melaksanakan haji atau pun umroh
lagi, menurut kesepakatan ulama mazhab.25
c. Berakal sehat
Orang gila sebenarnya tidak mempunyai
beban atau bukan seorang mukallaf. Kalau dia naik
haji atau umroh dan dapat melaksanakan kewaiban
yang dilakukan oleh orang yang berakal, maka haji
atau umrohnya itu tidak diberi pahala dari kewajiban
ittu, sekalipun pada waktu itu akal sehatnya sedang
datang kepadanya.
25
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), 261
36
26
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), 262
37
4. Rukun Umroh
Rukun dalam ibadah umroh di bagi menjadi
empat bagian yang mana tidak sah suatu ibadah umroh
jika tidak mengerjakan rukun-rukun tersebut, rukun
umroh antara lain :
a. Ihram
Bagi orang yang hendak beribadah umrah,
maka ia wajib melakukan ihram krena hal tersebut
bagian dari rukun umrah.
38
27
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), hal. 290-292
28
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), hal. 285
40
b. Tawaf
Tawaf merupakan salah satu dari rukun umrah
yang wajib di laksanakan, adapun mengenai
pembagiannya, ulama membagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
1) Tawaf qudum.
Tawaf ini dilakukan oleh orang-orang
yang jauh(bukan orang mekkah dan sekitarnya)
ketika memasuki mekkah.tawaf ini menyerupai
sholat dua rakaat tahiyatul masjid. Tawaf ini
hukumnya sunnah, dan yang meninggalkannya
tidak dikenakan apa-apa.
2) Tawaf ziarah.
Tawaf ini juga dinamakan tawaf ifadhah.
Tawaf ini dilakukan oleh orang yang haji(bukan
orang yang umrah)setelah melaksanakan manasik
di mina, dinamakan tawaf ziarah karena
meninggalkan mina dan menziarahi baitullah.
Tapi juga dinamakan tawaf ifadhah karenaia telah
kembali dari mina ke mekkah.
41
3) Tawaf wada`
Tawaf ini merupakan perbuatan yang
terakhir yang dilakukan oleh orang yang haji
ketika hendak melakukan perjalanan
meninggalkan mekkah.
c. Sa`i
Ulama` sepakat bahwa sa`i dilakukan setelah
tawaf. Orang yang melakukan sa`i sebelum towaf
maka ia harus mengulangi lagi(ia harus bertawaf
kemudian melakukan sa`i.
29
Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;
Basrie Press, 1994), hal. 322
43
d. Tahallul
Menurut pendapat imamiyah kalau orang
yang melakukan umroh tamattu` telah selesai bersa`i,
ia harus menggunting rambutnya, namun tidak boleh
mencukurnya. Bila ia telah memotongnya, maka apa
yang diharamkan baginya telah menjadi halal. Tapi
kalau telah mencukurnya, maka ia harus membayar
kifarah berupa seekor kambing. Tapi kalau berumroh
mufrodah, maka ia boleh memilih antara
menggunting atau mencukur, baik ia mengeluarkan
kurban atau tidak.
32
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,
Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 74
49
33
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,
Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 75
50
34
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,
Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76
51
Karakteristik tersebut masing-masing diwakili
oleh Bintang (Star), Tanda Tanya (Question Marks),
Sapi Perah (Cash Cows), dan Anjing (Dogs).35
Gambar 2.1
Matriks Boston Consulting Group
1) Bintang (Stars)
Produk atau unit bisnis yang memiliki
pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan
yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan)
yang besar. Ini berarti produk-produk yang
35
Diakses dari https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-
analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul
21.35
52
Perusahaan membutuhkan banyak investasi
untuk mempertahankan posisi produk-produk
tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih
lanjut serta mempertahankan keunggulan-
keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap
bersaing dengan produk kompetitor lainnya.
Produk-produk di kategori Bintang ini dapat
berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows)
apabila mereka tetap dapat mempertahankan
keberhasilan mereka hingga tingkat
pertumbuhannya mengalami penurunan.
2) Tanda Tanya (Question Marks)
Produk atau bisnis unit yang memiliki
prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa
pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang)
yang didapat umumnya tidak sebanding dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak
pengeluaran dari pada pendapatan).
36
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,
Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76-77
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih
melakukan penelitian di kantor PT.Malika Wisata Utama,
yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No.1 Kel.
Babakan Cikokol , Kota Tangerang 15117.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian rencananya akan dilakukan pada
bulan Agustus - September 2018.
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai situasi sosial
atau dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi dan
klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan
55
56
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan data pada penelitian ini dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Karena data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dan data yang diteliti berupa
angka-angka. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
menjelaskan data-data yang sifatnya deskriptif atau uraian
1
Nurafni Retno Kurniasih, Jenis dan Pendekatan Penelitian, diakses
dari http://retnoafni.blogspot.co.id/2015/10/jenis-dan-pendekatan-
penelitian.html, pada tanggal 27 April 2018 pukul 00.44
2
Penelitian Deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan
interprestasi yang tepat dan merupakan penelitian yang
noneksperimental (Nasir, 1983)
57
3
Thomas Sumarsan, Sistem pengendalian Manajemen (Konsep,
Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja), Jakarta : PT. Indeks , 2013, hal. 76-77
58
C. Sumber Data
Di dalam penyusunan skripsi ini memerlukan data-
data yang harus dikumpulkan. Adapun data-data yang harus
di kumpulkan dapat berupa data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari
pengamatan langsung dilapangan dan data dalam
penulisan ini didapat hasil wawancara penulis dengan
pihak perusahaan. Hal yang harus dipastikan adalah
responden tersebut merupakan pihak yang memahami
strategi pemasaran produk.4
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung dari
data primer yang diperoleh dari studi literatur yang
terkait penelitian terdahulu, dan bahan pustaka lain yang
4
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesisi Bisnis,
Cet XI, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2011), hal. 42
59
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian. Adapun alat bantu yang digunakan peneliti adalah
sebagi berikut:
1. Alat Rekam
Sebagai instrumen penelitian, alat rekam
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data.
Misalnya, ketika wawancara, peneliti bisa mendapatkan
narasi detail melalui transkrip apabila wawancara
direkam. Tentu saja, etika penelitian tetap harus
diperhatikan dengan cara meminta ijin terlebih dahulu
sebelum mulai merekam.
6
Wikipedia, Penelitian lapangan, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan, pada tanggal 29 April 2018
pukul 13.35
61
Keterangan :
TPP = Tingkat pertumbuhan pasar
VP N = Volume penjualan tahun terakhir
VP N1 =Volume penjualan tahun sebelumnya
Keterangan :
PPR = Pangsa pasar relatif
VP N = Volume penjualan tahun terakhir
VPP N = Volume penjualan tahun terakhir pesaing
d. Anjing (Dogs)
Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa
pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan
yang rendah. Produk-produk pada kategori ini
biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan
yang sangat rendah atau bahkan harus menderita
kerugian.
8
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,
Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76-77
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT. Malika Wisata Utama
Travel Malika berdiri sejak 27 Desember 2007,
dengan nama perusahaan yaitu PT. Malika Wisata
Utama atau yang sering dikenal dengan nama travel nya
yaitu Malika Tours & Travel. Pemiliki travel ini
bernama H. Ahmad Zamzami. Adapun untuk penamaan
Malika itu sendiri di ambil dari anak pertama dan kedua
nya yaitu Malik dan Mikail maka jadilah nama Malika.
Pada saat itu kantor Malika tempatnya masih kecil dan
juga belum memiliki izin PPIU dan berlokasi di dekat
Bandara Soekarno Hatta.1 Kemudian pada tahun 2009
PT. Malika Wisata Utama sudah mempunyai izin resmi
PPIU dan di tahun tersebut Malika bekerja sama dengan
travel Goenawan Erawisata, karena Goenawan Erawisata
sudah mempunyai provider visa, izin umroh dan izin haji
khusus, dari situ Malika tertarik untuk bekerjasama
dengan travel Goenawan Erawisata.
1
Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada
tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel
69
70
2
Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada
tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel
3
Berita Santri, Malika Tours & Travel Beri Layanan Terbaik Hingga
Ciptakan Loyalitas Jamaah
71
2. Identitas PT. Malika Wisata Utama
PT. Malika Wisata Utama adalah penyelenggara
haji dan umroh resmi yang terdaftar kedalam Daftar
Penyelenggara Haji & Umrah Kemenag RI, dan Member
ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel
Agencies), IATA (International Air Transport
Association) dan HIMPUH (Himpunan Penyelenggara
Haji dan Umroh Indonesia).
Tabel 4.1
Legalitas PT. Malika Wisata Utama
Nama Perusahaan PT. Malika Wisata Utama
Merek Dagang Malika Tours & Travel
Berdiri 27 Desember 2007
Jl. Perintis Kemerdekaan No.1
Kel. Babakan Cikokol, Kota
Alamat Tangerang 15117. Telp. (021) 55
733 001, (021) 5573 2766, Fax. (
021 ) 5578 1226
No. 04, 25 Juli 2017 (Akta
Akte Notaris Notaris Pertama No. 18, 27
Desember 2007)
Notaris Baby Damayanthi Yunistia, SH
73
Komisaris: Hj. Nursilfiah
Direktur Utama: H. Ahmad Zamzami
B. Pembahasan
1. Analisis Posisi Matriks BCG pada PT. Malika Wisata
Utama
Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya
dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah.
78
Metode matriks BCG digunakan untuk
mengetahui posisi tingkat pertumbuhan pasar pada PT.
Malika Wisata Utama berdasarkan pangsa pasar. Matriks
BCG dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu: Market
Growth Rate, persentase pertumbuhan pasar yang
ditunjukkan pada sumbu vertikal. Relative Market Share,
kekuatan pangsa pasar yang ditunjukkan pada sumbu
horizontal.5
5
M. Zuhair, Makalah Matrix Boston Consulting Group, diakses dari
https://www.scribd.com/document/361266001/Makalah-Matrix-Boston-
Consulting-Group, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul 23.20
79
Tabel 4.2
Volume Penjualan Produk Umroh
PT. Malika Wisata Utama Tahun 2016
Tahun 2016
Bulan Jumlah
Januari RP. 1. 860. 000. 000
Februari RP. 1. 697. 250. 000
Maret RP. 2. 208. 750. 000
April RP. 1. 511. 250. 000
Mei RP. 1. 976. 250. 000
Juni RP. 1. 627. 500. 000
Oktober RP. 1. 604. 250. 000
November RP. 1. 302. 000. 000
Desember RP. 1. 743. 750. 000
Total Rp. 15. 530. 950. 000
Tabel 4.3
Volume Penjualan Produk Umroh
PT. Malika Wisata Utama Tahun 2017
Tahun 2017
Bulan Jumlah
Januari RP. 2. 208. 750. 000
Februari Rp. 1. 976. 250. 000
Maret Rp. 2. 255. 250. 000
April Rp. 1. 627. 500. 000
Mei Rp. 2. 092. 500. 000
Juni Rp. 1. 929. 750. 000
Oktober Rp. 1. 743. 750. 000
November Rp. 1. 976. 250. 000
Desember Rp. 2. 139. 000. 000
Total Rp. 17. 949. 000. 000
Tabel 4.4
Volume Penjualan Produk Umroh
PT. Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2016
Tahun 2016
Bulan Jumlah
Januari RP. 1. 275. 000. 000
Februari Rp. 1. 861. 500. 000
Maret Rp. 1. 530. 000. 000
April Rp. 1. 147. 500. 000
81
Tabel 4.5
Volume Penjualan Produk Umroh
PT. Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2017
Tahun 2017
Bulan Jumlah
Januari RP. 1. 785. 000. 000
Februari Rp. 1. 861. 500. 000
Maret Rp. 2. 091. 000. 000
April Rp. 1. 606. 500. 000
Mei Rp. 1. 759. 500. 000
Juni Rp. 1. 785. 000. 000
Oktober Rp. 1. 147. 500. 000
November Rp. 1. 785. 000. 000
Desember Rp. 1. 861. 500. 000
Total Rp. 15. 682. 500. 000
Keterangan :
TPP = Tingkat pertumbuhan pasar
VP N = Volume penjualan tahun terakhir
VP N1 =Volume penjualan tahun sebelumnya
= 0, 155692343
= 15 %
Keterangan :
PPR = Pangsa pasar relatif
VP N = Volume penjualan tahun terakhir
VPP N = Volume penjualan tahun terakhir pesaing
84
= 1, 14
6
Diakses dari https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-
analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul
19.30
86
Gambar 4.3
Posisi Matriks BCG PT. Malika Wisata Utama
25%
10%
0
1,18 1,14 1 0,8 0,4 0
Dalam penetapan strategi pemasaran, PT. Malika
Wisata Utama menetapkan beberapa strategi pemasaran
yang tepat dimana strategi pemasaran mempunyai peranan
penting dalam upaya memasarkan produk-produk yang
akan dijual yaitu produk umroh untuk menghasilkan laba
atau keuntungan yang maksimal.
7
Inno Tamaraalisa, Matriks BCG dan Contoh dalam Suatu Produk,
diakses dari http://innotamaraalisa.blogspot.com/2015/12/matriks-bcg-dan-
contoh-dalam-suatu.html, pada tanggal 19 Agustus 2018 pukul 20.45
88
8
Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada
tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap
penyelesaian Analisis Boston Consulting Group (BCG) pada
Strategi Pemasaran Produk Umroh PT. Malika Wisata Utama
Kota Tangerang, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan matriks BCG posisi PT. Malika Wisata
Utama berada pada posisi Bintang atau Stars, yang
menunjukkan bahwa posisi PT. Malika Wisata Utama
berada pada pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa
pasar yang tinggi juga. Ini berarti produk-produk yang
dimiliki Malika Tours & Travel merupakan produk-
produk terkemuka yang diminati oleh pasar/jama‟ah.
89
90
B. Saran
Hasil dari matriks BCG PT. Malika Wisata Utama
pada tahun 2016 dan tahun 2017 menunjukkan bahwa PT.
Malika Wisata Utama termasuk ke dalam kuadran Bintang
(Stars).
93
94
Santon, William J. 1986. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta :
Erlangga. Jilid 1. Edisi 7