Disusun Oleh:
MUHAMMAD ANGGI SYAHRULLAH
NIM: 11140530000050
JAKARTA
2018 M/ 1440 H
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
ii
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA sebagai Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arif Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,
Ph.D sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, MA sebagai Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA sebagai
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Ketua Program
Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Sugiharto, MA sebagai Sekretaris Program Studi
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. H. Mulkannasir, BA, S. Pd, MM sebagai Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa.
6. Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis dari awal sampai
akhir penelitian skripsi ini selesai.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen
Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan
Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar
biasa.
iii
8. Seluruh Pimpinan dan Jajaran Direktorat Amil Zakat
Nasional, Biro Unit Pengumpulan Zakat Nasional
BAZNAS Pusat yang telah memberikan bimbingan selama
Praktikum Profesi Terpadu (Magang) dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.
9. Kepala Biro Ritel Nasional BAZNAS Pusat Bapak
Fitriansyah AS yang telah bersedia penulis wawancarai
untuk kepentingan penelitian skripsi ini.
10. Bapak Mohan, SE, MEi sebagai Kepala Bagian Layanan
UPZ BAZNAS Pusat dan Bapak Edwin Safarudin Staf
Layanan UPZ yang telah bersedia membantu memberikan
arahan/masukan dalam penelitian skripsi ini.
11. Kakakku Ahmad Zainullah dan Kakak Ipar Nurnanik yang
tidak pernah lelah menyemangati penulis.
12. Tia Aulia Utami selaku orang terbaik yang tidak pernah
lelah menyemangati penulis setiap harinya, Semoga selalu
dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
13. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen ZISWAF
dan Teman – teman terbaik Jurusan Manajemen Dakwah
Angkatan 2014 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu Semoga silaturahmi tetap terjaga. Aamiin
14. Seluruh Relawan Ramadhan dan Kurban UPZ Badan Amil
Zakat Nasional Pusat, yang selalu memberikan semangat
dan dorongan.
iv
Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak
yang harus diperbaiki dan diperbaharui oleh karenanya kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk
kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................... 1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .......... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 8
D. Metodologi Penelitian ....................................... 11
E. Tinjauan Pustaka ............................................... 17
F. Sistematika Penulisan ....................................... 19
vi
4. Metode Fundraising ......................................40
C. Zakat ..................................................................41
1. Penegrtian Zakat ...........................................41
2. Kefarduan Zakat ...........................................44
3. Macam-Macam Zakat ...................................46
4. Mustahik Zakat .............................................50
D. Kepercayaan ......................................................54
1. Pengertian Kepercayaan ...............................54
2. Model-Model Kepercayaan ..........................55
E. Muzakki .............................................................59
vii
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) ........................ 81
1. Pengertian..................................................... 81
2. BAZNAS Pusat Membentuk UPZ
pada Instansi ................................................ 81
3. Kedudukan UPZ ........................................... 81
4. Tugas dan Fungsi UPZ ................................. 82
5. Struktur UPZ BAZNAS ............................... 83
6. Pengurus UPZ BAZNAS ............................. 84
7. Mekanisme Pemotongan Zakat melalui UPZ
...................................................................... 84
8. Tugas Penasehat UPZ .................................. 85
9. Tugas Pengurus UPZ ................................... 85
10. Manfaat Zakat Melalui UPZ ........................ 86
11. Tata Cara Pembentukan UPZ ....................... 87
12. Mekanisme Kerja UPZ................................. 87
13. Mekanisme Kerja UPZ................................. 88
14. Keuangan UPZ ............................................. 88
15. Pelaporan UPZ dan Sistematika Pelaporan .. 89
B. Ritel .................................................................... 90
1. Pengertian..................................................... 90
2. Sasaran ......................................................... 91
C. Program Pengumpulan dan Layanan ZIS .......... 91
1. Pengumpulan Dana ...................................... 91
2. Layanan Pembayaran Zakat ......................... 91
3. Layanan Muzaki ........................................... 92
viii
D. Registrasi Muzakki .............................................92
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................133
B. Saran ..................................................................135
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Narasumber
Lampiran II : Alat Peraga Kampanye Fundraising Rekening Bank
Lampiran III : Gerai/Konter Layanan Zakat
Lampiran IV : Kerjasama Mitra Komunitas & Fundraising Melalui
Donasi Pelanggan
Lampiran V : Muzaki Prima & Patnership
Lampiran VI : Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), Laporan
Donasi dan Bukti Setor Zakat
Lampiran VII : Form Kuasa Pemotongan Zakat Pegawai
Lampiran VIII : Email, SMS Notifikasi dan Aplikasi Muzakki
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
M. D Jamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Mengurangi
Kemiskinan, (Jakarta: KORPUS, 2004), hlm. 78
1
2
2
Tim Institut Manajemen Zakat, Profil 7 LAZ Propinsi & Kabupaten
Potensial di Indonesia, (Ciputat: IMZ, 2006), hlm. xix
3
Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, (Jakarta: Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, 2017), hlm. 35
3
4
https://bisnis.tempo.co/read/880413/baznas-sebut-potensi-zakat-
nasional-rp-271-triliun di akses pada tanggal 14 Januari 2018. Pukul 19:48.
5
Saleh Daulay, Rimanews.com, Jakarta, 2015, Diakses pada tanggal
14 Januari 2018 pukul 17:05 WIB
4
6
Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro (Jakarta
:Prenadamedia Group, 2015), hlm. 128
7
Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta:
Grasindo, 2006), hlm. 44
5
8
. http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU
No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, pasal 6 dan 7 ayat 1 poin a, b,
c dan d, diakses pada tanggal 14 Januari 2018. Pukul 20:09 WIB
6
9
Muhammad Muflih. Akutansi Zakat Kontemporer, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm.141
7
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam skripsi ini, penulis menggunakan
penelitian kualitatif yang dirasa merupakan tepat
11
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), cetakan ke-8, hlm. 205
11
Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 2008,
hlm. 149
12
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari
sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti dari hasil wawancara atau
hasil observasi yang biasa dilakukan oleh peneliti.12
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
data yang di peroleh langsung dari beberapa pihak
yang berwenang terutama data yang diperoleh dari
BAZNAS Pusat. Data di dapat dari mengumpulkan
data aktual dengan melakukan observasi secara
langsung atau melakukan pengamatan, sambil
mengumpulkan data dan melakukan analisis yang
kemudian dari hasil analisis dan observasi tersebut
akan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
penulis mengumpulkan dokumen atau laporan yang
di susun oleh BAZNAS Pusat yang menjadi arsip
lembaga, kemudian dipadukan dengan memberikan
gambaran permasalahan yang terjadi di lapangan
dengan apa adanya dan terperinci.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak
langsung memberikan data kepada peneliti,
misalnya penelitian harus melalui orang lain atau
mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh
12
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 42
13
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.14
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabet,
2005).
14
M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003)
cet.ke-5, hlm 27
14
15
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Kencana, 2011)
16
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008).Cet.ke-25, hlm. 135
15
17
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm.135
18
Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan
Proposal dan Laporan Penelitian. (Malang: UMM Press, 2004)
19
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta, 2011).
16
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak
pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet Ke-9, hlm. 11.
17
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam
penelitian ini, penulis berusaha membuat sistematika
khusus dengan jalan mengelompokkan berdasarkan
kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika
skripsi ini dalam penulisannya akan di bagi 5 (Lima) bab,
dan masing - masing bab akan dibagi menjadi beberapa sub
bab, yaitu akan dijabarkan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
19
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa
Yunani, strategos yang berarti jendral. Strategi pada
mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu
sebagai sesuatu siasat untuk mengalahkan musuh.
Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk
semua kegiatan organisasi termasuk keperluan
ekonomi, sosial, budaya, dan agama. 1
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategos, yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata
strategi secara harfiah berarti seni para jenderal. Kata
ini mengacu kepada perhatian utama manajemen
puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah
penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran
organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu
untuk mencapai sasaran dan memastikan
1
Rafiudin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip Dan Strategi Dakwah
(Bandung : Pustaka Setia, 1997), hlm. 76
21
22
2
George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi
Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 18
3
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan dengan Ilustrasi dibidang Pendidikan (Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press, 2000), Cet. Ke-1, hlm. 147
4
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa
Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 1376 - 1377
23
5
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan
Strategi Organisasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, hlm. 17
6
A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron Hallindo
t, t), hlm. 58
7
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses
Berpikir Strategik (Medio: Binarupa Aksara, 1996), hlm. 16
8
Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi teori dan Praktek
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 32
24
9
Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam
Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), hlm.
23-24
10
Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam
Pengembangan Daya Saing Organisasi, hlm. 25
11
Teguh Santoso, Marketing Strategic, (Jakarta: Oriza, 2011), hlm. 17
26
12
Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17
13
Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17
27
14
Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17
15
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis
(Surabaya: Indeks, 2008 ), cet. 1, hlm. 61
28
16
Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo
Budi, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006), buku I Edisi 10, hlm. 341
17
Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo
Budi, hlm. 343-344
29
18
Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam
Pengembangan Daya Saing Organisasi, hlm. 28
19
Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo
Budi, hlm. 346-347
30
B. Fundraising
1. Pengertian Fundraising
Menurut bahasa fundraising berarti
penghimpunan dana atau penggalangan dana,
sedangkan menurut istilah fundraising merupakan
suatu upaya atau proses kegiatan dalam rangka
menghimpun dana (zakat) serta sumber daya lainnya
dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi
yang akan di salurkan dan di dayagunakan untuk
mustahik. 21
20
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: PT. Prenhallindo,
1998), hlm 5-6
21
Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen
Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat
Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 65
31
22
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi
Pengelola Zakat, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm.12
32
23
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi
Penelolaan Zakat, hlm. 12-17
34
24
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi
Penelolaan Zakat, hlm. 22
37
3. Strategi Fundraising
Strategi fundraising adalah tulang punggung
25
Michael Norton, Menggalang Dana: Penuntun bagi Lembaga
Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sukarela di negara-negara selatan
diterjemahkan oleh Masri Maris, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002), hlm.
51
26
Joyce Young, dkk, Menggalang Dana untuk Organisasi Nirlaba
diterjemahkan oleh Siti Mashitoh, (Jakarta: PT. Ina Publikatama, 2007), hlm.
124
27
Hamid Abidin, dkk, Membangun Kemandirian Perempuan Potensi
dan Pola Derma Untuk Pemberdayaan Perempuan, Serta Strategi
Penggalangannya, (Depok: Piramedia, 2009), hlm. 134.
38
fundraising.28
28
Joyce Young, dkk, Menggalang Dana untuk Organisasi Nirlaba
diterjemahkan oleh Siti Mashitoh, hlm 125.
29
Hamid Abidin, dkk, Membangun Kemandirian Perempuan Potensi
dan Pola Derma Untuk Pemberdayaan Perempuan, Serta Strategi
Penggalangannya, hlm. 134.
39
lokal.
dilakukan.
4. Metode Fundraising
Muhsin Kalida mengungkapkan empat metode
dalam fundraising:
a. Face to face, atau berdialog langsung dalam rangka
menawarkan program dengan calon donator dengan
cara kunjungan ke kantor, perusahaan atau presentasi.
b. Direct mail, yakni penawaran tertulis untuk
41
C. Zakat
1. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuw) dan
bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar,
artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika
diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan
bertambah jika diberkati. Kata ini juga di kemukakan
untuk makna thaharah (suci).31 Allah swt. Berfirman:
30
Muhsin Kalida, “Fundraising dalam Studi Pengembangan Lembaga
Kemasyarakatan”, Jurnal Aplikasi (Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama), vol V,
NO. 2, (Desember, 2004), diunduh dari http://digilib.uin-
suka.ac.id/8370/1/MUHSIN%20KEMASYARAKATAN.pdf pada tanggal 5
April 2018, Pukul 10:32 WIB.
31
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah
Agus Effendi dan Bahruddin Fananany (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 82.
42
32
Al-Qur’an Surat Asyams ayat 9
Al-Qur’an Surat Al-a’la ayat 14
33
34
Al-Qur’an Surat An-Najm ayat 32
35
Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluaran
Dana Zakat, ( Malang, 2009), hlm. 20
43
141).36
2. Kefarduan Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang
lima. Zakat juga merupakan salah satu kewajiban yang
ada di dalamnya. Zakat di wajibkan di madinah pada
bulan Syawal tahun kedua Hijri. Pewajibannya terjadi
setelah pewajiban puasa ramadan dan zakat fitrah.
Tetapi, zakat tidak diwajibkan atas para Nabi. Pendapat
yang terakhir ini disepakati oleh para ulama karena zakat
dimaksudkan sebagai penyucian untuk orang-orang
pendosa, sedangkan para Nabi terbebas dari hal
demikian. Lagi pula, mereka mengemban titipan-titipan
Allah, di samping itu mereka tidak memiliki harta, dan
tidak diwarisi.37
Dalam Al-Qur’an, zakat digandengkan dengan
kata “Shalat” dalam Delapan Puluh Dua tempat. Hal ini
menunjukan bahwa keduanya memiliki keterkaitan yang
sangat kuat.38
Zakat diwajibkan dalam Al-Qur’an, Sunnah dan
Ijma’ ulama. Dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an
sebagai berikut:
36
Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, Sedekah,
(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet. 1, hlm. 14
37
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazha, Penerjemah
Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 89
38
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah
Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 89
45
39
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 43
40
Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103
41
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah
Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 90-91
46
42
http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU.
No. 23 Tahun 2011 diakses pada tanggal 29 maret 2018. Pukul 19:00 WIB.
43
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,
(Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship Development), 2005) Cet. 1, hlm.
9
47
44
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, hlm.
9-10.
45
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, (Jakarta: Litera AntarNusa, 1987),
hlm 921.
46
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf,
(Jakarta: UI Press 2012), hlm. 42.
48
47
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 168.
48
Herry Munhanif, Tuntunan Praktis Zakat dan Permasalahannya,
(Cibubur: PT. Variapop, 2012), Cet Ke-1, hlm 5.
49
Syafi’i Hadzami, Tauhidihul Adillah, (Jakarta: Penerbit PT Alex
Media Kompetindo, 2010), hlm. 6.
49
50
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). (Bandung:
Penerbit Sinar Baru Algensindo : 2011), hlm. 202.
50
51
Mohammad Asror Yusuf, Kaya Karena Allah, (Tangerang: Penerbit
PT Kawan Pustaka, 2004), hlm. 42.
52
Mia Siti Aminah, Muslimah career mencapai karir tertinggi
dihadapan Allah, keluarga, dan pekerjaan (Yogyakarta : Pustaka Grhatama:
2010), hlm. 119
51
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.53
a. Fakir
Yang dimaksud dengan fakir ialah mereka
yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak
dalam memenuhi keperluannya: sandang, pangan,
tempat tinggal dan segala keperluan pokok lainnya,
baik untuk diri sendiri ataupun bagi mereka yang
menjadi tanggungannya. Misalnya orang
memerlukan sepeluh dirham perhari, tapi yang ada
hanya empat, tiga atau dua dirham. 54
b. Miskin
Yang disebut miskin ialah yang mempunyai
harta atau penghasilan layak dalam memenihi
53
Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60
54
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 513.
52
55
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 513.
56
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 545
53
57
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 565.
58
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 587.
59
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 594.
54
D. Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan (trust atau belief) merupakan
keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu
kelompok konsisten dengan kepercayaan mereka.
Kepercayaan lahir dari suatu proses secara perlahan
kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk
kepercayaan, dengan kata lain kepercayaan adalah
keyakinan kita bahwa di satu produk ada atribut tertentu.
Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang
adanya pembelajaran dan pengalaman.62
Menurut Sumarwan. Kepercayaan adalah
kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu.
Kepercayaan itu sering disebut perkaitan objek-atribut
60
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 610.
61
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 645.
62
M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), hlm. 62-63.
55
63
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan
Peraktis disertai: Himpunan Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: ANDI OFFSET
(Penerbit ANDI), 2013), hlm. 201
64
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan
Peraktis disertai: Himpunan Jurnal Penelitian, hlm. 202
56
65
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2006), 380
57
E. Muzaki
Definisi muzaki telah ditetapkan dalam UU. No. 23
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1
ayat 5: “Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha
59
66
http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU.
No. 23 Tahun 2011 diakses pada tanggal 29 maret 2018. Pukul 19:17 WIB.
67
Achyar Rusli, Zakat = Pajak Kajian Hermeneutik Terhadap Ayat-
ayat Zakat dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Renada, 2005), Cet. 1, hlm. 51
68
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 96
69
Achyar Rusli, Zakat = Pajak Kajian Hermeneutik Terhadap Ayat-
ayat Zakat dalam Al-Qur’an, hlm. 51.
60
70
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm 97.
71
Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 23.
72
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, 97-98.
73
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, 98.
61
74
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 98.
BAB III
1
Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, (Jakarta: Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, 2017), hlm. 66.
63
64
2
Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, hlm. 66-67.
Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
3
5
Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
Nasional RI”, hlm. 11-12.
66
6
Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, (Jakarta: Pusat Kajian
Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), 2016), hlm. 4.
7
Mohd. Nasir Tajang dkk, Rencana Strategis 2016-2020 Badan Amil
Zakat Nasional, (Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional, 2016), hlm. 36
67
Visi:
Misi:
8
Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
Nasional RI”, hlm. 12-13.
68
9
Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis
Evaluasi dan Pelaporan LPZ, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Dirjen
Bimas Islam, Kemenag RI, 2012), hlm. 73.
10
Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis
Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 73-74.
69
a. Menghimpun, mendistribusikan, dan
mendayagunakan zakat.
b. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan
BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota,
dan LAZ
c. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat,
infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya
kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.
d. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak terkait
sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-
undangan.12
e. BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya
secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.13
11
Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
Nasional RI”, hlm. 11.
12
Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis
Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 74.
13
Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis
Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 74.
70
14
Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 6.
15
Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 10
71
16
Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 10
73
17
Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
Nasional RI”, hlm. 13-15
74
18
http://pusat.baznas.go.id/rumah-sehat-baznas/ diakses pada tanggal
8 April 2018, Pukul 17:45 WIB.
77
19
http://pusat.baznas.go.id/rumah-cerdas-anak-bangsa/ diakses pada
tanggal 8 April 2018, pukul 17.52 WIB.
78
Tujuan:
a. Mewujudkan tujuan nasional dibidang
pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa
b. Memberi kesempatan kepada anak-anak dari
keluarga kurang mampu secara ekonomi untuk
bersekolah hingga perguruan tinggi
c. Menyiapkan generasi penerus bangsa yang
memiliki integritas lifeskill (IQ, EQ dan SQ).
Program yang dilaksanakan :
a) Rumah Cerdas Primagama
b) Satu Keluarga Satu Sarjana(SKSS)
c) Sekolah Anak Jalanan
d) Beasiswa Dinnar
e) PPSDMS
f) Program Sarana Pintar
4. Program Layanan Mustahik20
Konter Layanan Mustahik (KLM) adalah
tempat pelayanan mustahik yang dibentuk
BAZNAS untuk memudahkan mustahik
mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya.
Bantuan yang disalurkan PPM berbentuk hibah
(program karitas), yang disalurkan untuk
perorangan maupun lembaga.
21
http://pusat.baznas.go.id/program-tanggap-bencana/ diakses pada
tanggal 8 April 2018, pukul 18:54 WIB.
80
Program Tanggap Bencana dilakukan
bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait
penanggulangan bencana dan Jaringan Relawan
Indonesia ( JARI ) yang tersebar di 33 propinsi dan
berbagai lembaga sosial. Dengan sisitem
kemitraan, Program Tanggap Bencana dapat
dilaksanakan sesegera mungkin, setelah terjadinya
bencana.
Gambar 3.2
Skema Program BTB
1
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, (Jakarta:
BAZNAS, 2017), hlm. 7
81
82
2
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 8
83
3
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 9
4
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 10
85
5
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 11
86
6
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 11
87
7
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 14
88
8
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 15
89
9
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 17
90
B. Ritel
1. Pengertian
Pengumpulan atau fundraising yang dilakukan oleh
BAZNAS melalui kerjasama tempat-tempat
pembelanjaan, tempat-tempat yang biasa banyak
10
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 18
91
11
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian
Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal
15 Agustus 2018
12
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 20
92
3. Layanan Muzakki
a. Konsultasi dan konfirmasi zakat
b. Nomor pokok wajib zakat (NPWZ)
c. Bukti Setor Zakat (BSZ) dan Laporan Donasi
d. SMS atau Email Gateway
e. Muzakki Corner
D. Registrasi Muzakki
1. Nama Lengkap
2. Nomor Induk Pegawai/karyawan/anggota/jamaah
3. Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ)
4. Unit Institusi
5. Alamat Rumah
6. Nomor telepon/handphone
7. Alamat e-mail13
13
Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di
Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 21
BAB V
1
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
93
94
2
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
96
3
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
97
4
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
99
5
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
100
6
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
102
3. Meningkatkan kampanye
sebagai lembaga yang
transparan dan bersih
7
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
106
8
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
9
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
107
10
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
110
11
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
12
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
111
13
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
118
e) Bli-bli.com
f) Matahari Mall
g) Elevania
3) Sosmed (Sosial Media)
Sosial media yaitu BAZNAS mengajak orang-orang
untuk menunaikan zakatnya melalui media sosial
seperti, Instagram, FB Donation, Google Donation
dan Android & ISO Donation.
c. Program Layanan Muzakki atau CRM (Custumer
Relationship Manajemen)14
Setelah muzakki membayarkan zakatnya,
BAZNAS meminta data donatur sedetail mungkin
minimal nama, alamat, nomor telpon dan email. Sehingga
BAZNAS dapat berkomunikasi dengan orang yang telah
membayar zakat. Tujuannya untuk memberikan laporan
dan informasi tentang BAZNAS. Salah satu layanan
muzakki yang dimiliki oleh BAZNAS, yaitu:
1) Muzaki Care
Memberikan informasi mengenai BAZNAS:
a) Layanan Call Center
b) Konfirmasi Donatur
c) Konsultasi Zakat
d) Chat Online
2) Muzaki Process
Memperoses data muzakki dengan:
14
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
119
15
Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan
UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15
Agustus 2018
122
16
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018
123
17
Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan
UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15
Agustus 2018
124
Gambar 5.2
18
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro
Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018
125
19
Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan
UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15
Agustus 2018
126
20
Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan
UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15
Agustus 2018
127
21
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala
Biro Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.
128
Tabel 5.4
22
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian
Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal
15 Agustus 2018
130
Tabel 5.5
Muzaki BAZNAS Tahun 2016
Tabel 5.6
Muzaki BAZNAS Tahun 2017
133
134
Efektifitas = Realisasi
Target
Strategi fundraising yang efektif dari dua
strategi yang diterapkan Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) yaitu UPZ dan Ritel dapat
dibuktikan dari meningkatnya jumlah muzakki
dari tahun 2013 berjumlah 22,387 sampai
dengan 2017 berjumlah 74,944 muzakki
BAZNAS.
B. Saran
Walaupun hasil pengumpulan dan kepercayaan
muzakki mengalami peningkatan. Namun, fundraising
yang dilakukan oleh BAZNAS Pusat harus bisa ditingkat
lagi, agar strategi BAZNAS Pusat mampu mencapai target
secara lebih optimal.
Dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat
sebagai lembaga Pemerintah Non-strukturan yang
berwenang mengumpulkan zakat secara nasional harus
terus memberikan pelayanan yang terbaik atau service
excelent bagi muzakki agar selalu transparan, amanah, dan
akuntebel dan selalu berinovasi dalam membuat program
pemberdayaan yang lebih bermanfaat bagi mustahik, agar
muzakki lebih berminat menyalurkan zakatnya melalui
BAZNAS dan terus bertambah.
Berdasarkan hasil penelitian ddan pembahasan di
atas maka penulis memberikan saran dalam upaya jumlah
136
https://bisnis.tempo.co/read/880413/baznas-sebut-potensi-zakat-
nasional-rp-271-triliun diakses pada tanggal 14 Januari 2018
pukul 19:48 WIB
https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 diakses
pada 06 Juli 2018, pukul 16.15 WIB.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/06/wow-
indonesia-negara-paling-dermawan-nomor-dua-di-dunia
diakses pada tanggal 06 Juli 2016, pukul 17.17 WIB
Muhsin Kalida, “Fundraising dalam Studi Pengembangan
Lembaga Kemasyarakatan”, Jurnal Aplikasi (Jurnal
Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama), vol V, NO. 2, (Desember,
2004), diunduh dari
http://digilib.uinsuka.ac.id/8370/1/MUHSIN%20KEMAS
YARAKATAN.pdf pada tanggal 5 April 2018, Pukul
10:32 WIB.
UU Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dari
http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang
%20No%2023%20Tahun%202011%20tentang%20Pengelo
laan%20Zakat.pdf diakses pada tanggal 14 Januari 2018.
Pukul 20:09 WIB
Wawancara
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala
Biro Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei
2018. Pukul 14.50
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian
Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional
BAZNAS RI, pada tanggal 15 Agustus 2018. Pukul 15.08
Hasil Transkip Wawancara
Narasumber : Fitriansyah AS
Jabatan
: Kepala Biro Ritel Nasional BAZNAS RI
T (Tanya)
J (Jawab)
Fitriansyah AS
Kepala Biro Ritel Nasional
Hasil Transkip Wawancara
Jabatan
: Kepala Bagian Layanan UPZ BAZNAS RI
T (Tanya)
J (Jawab)
NARASUMBER
Lampiran IV
MUZAKKI PRIMA
PATNERSHIP:
Lampiran VI
Majalah BAZNAS
Lampiran VII
FORM KUASA PEMOTONGAN ZAKAT PEGAWAI
Lampiran VIII
Email, SMS Notifikasi dan Aplikasi Muzakki