SKRIPSI
Oleh :
Oleh :
BANDAR ROBI ATTAMIMI
NIM : 107053000411
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Sidang Munaqasyah
Anggota,
Penguji I Penguji II
H.Mulkanasir,BA,S.pd,MM
NIP 195501011983021001
ABSTRAK
i
Dari penjelasan mengenai Strategi Pengembangan Kegiatan Keagamaan
Remaja, DKM Masjid Baitul Makmur dapat diketahui bahwa DKM Masjid Baitul
Makmur telah menjalankan strategi dakwah yang baik dan matang terhadap
pengembangan kegiatan keagamaan remaja.
ii
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
ini, dengan waktu yang begitu lama, walaupun demikian tentu masih terlalu jauh dari
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Penulisan skripsi ini tentunya tidak akan berhasil tanpa melibatkan banyak
pihak. Untuk itu, penulisan skripsi ini saya dedikasikan kepada allahyarhamu ibunda
tercinta Muznah Husain Attamimi yang telah membesarkan serta mendidikku dengan
penuh cinta dan kasih sayang hingga ajal menyemputnya,”Maa.....ampuni dosa kami
semua, maa....doakan kami dunia dan akhirat, sedari kecil sehingga dewasa kau
menyayang dan sering memanja, menanam iman menyemaikan taqwa mengajak kami
Tak lupa untuk ayahanda tercinta Robi Muhammad Attamimi yang telah
susah payah mengasuh serta mendidik penulis hingga penulis bisa menyelesaikan
perkuliahan.
Adik adikku yang penuh cinta dan sabar mendukung dan membantu
perjuanganku serta menjadi motivasi terbaik dalam hidup penulis, disaat penulis
iii
dilanda kejenuhan dan kemalasan berfikir, penulis berharap semoga bisa berbuat
1. Dr. H. Arief Subhan, MA., selaku Dekan. Suparto, M.Ed, MA selaku Wakil
2. Bapak Drs. Cecep Castra Wijaya, MA dan bapak Drs. H. Mulkanasir, BA,Spd,
MM. selaku ketua dan sekertaris jurusan Manajemen dakwah, yang telah
perkuliahan.
4. Pimpinan dan para pengelola Masjid Baitul Makmur Srengseng Sawah Jakarta
5. Teman teman di jurusan Manajemen Dakwah Angkatan 2007 yang telah menjadi
serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima
iv
7. Heri Adz-Dzakiy lewat tangan serta doamu dalam membantu serta bertukar
Serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi
ini yang tak mungkin dapat penulis ungkapkan satu persatu, penulis hanya bisa
menghaturkan banyak terima kasih dan berdoa, semoga Allah SWT membalasnya
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
Dasar dan Tujuan Kegiatan Keagamaan ................................ 31
1. Dasar Kegiatan Keagamaan ............................................... 31
2. Tujuan Kegiatan Keagamaan ............................................. 32
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
masjid mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi agama Islam baik dalam
Islam. Fungsi masjid yang utama adalah tempat untuk sholat secara berjama‟ah.
Kalau kita perhatikan, shalat berjama‟ah adalah merupakan salah satu ajaran
Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha,
Untuk bisa mengoptimalkan fungsi masjid secara utuh, maka masjid harus
kaum muslimin yang memiliki peran strategis untuk kemajuan peradaban umat
bisa berjalan sukses jika dirangkum dalam sebuah garis kebijakan manajemen
1
2
kurang memiliki peran yang maksimal dalam pembangunan umat dan peradaban
Islam1.
Sejarah membuktikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga
fungsi sosial ekonomi lainnya2. Sebagaimana makna atau kata dari masjid itu
sendiri yaitu tempat sujud, masjid selain tempat ibadah dapat pula difungsikan
sebagai tempat kegiatan masyarakat Islam, baik yang berkenaan dengan sosial,
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
mendapat petunjuk”
1
Muhammad Zen, dkk. Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi, Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007, hal. 253-254
2
Qurais Shihab, Wawasan Al-Qur’an , Bandung : Mizan, 1998, hal. 462
3
Sidi Ghazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam , Jakarta : Pustaka Al Husna, 1989, hal. 126
3
Masjid dan kegiatan keagamaan Islam keduanya sangat erat sekali, faktor
yang sulit dipisahkan satu sama lain, hubungannya saling mengisi diantaranya.
Dengan demikian, masjid yang didirikan harus berperan sebagai tempat, media
masjid. Fenomena diatas terjadi karena adanya perubahan, bukan proses yang
terjadi secara tiba tiba. Ada banyak faktor baik alamiah maupun sosial, tentu
semuanya berkaitan dengan sifat manusia sebagai agen perubahan yang dinamis,
selalu bergerak, berubah dan berkembang. Disinilah peran DKM Masjid dalam
strategi yang dilakukan DKM untuk menarik minat remaja masjid untuk ikut
Selatan”.
1. Pembatasan Masalah
namun penulis membatasi masalah yang akan dikaji dan diteliti yaitu meneliti
2. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
tersebut, maka ada beberapa tujuan yang hendak akan dicapai dalam penulisan
program yang ada dalam masjid untuk para remaja khususnya remaja
sekitar masjid.
Srengseng sawah.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat akademisi
b. Manfaat praktis
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
mendapatkan informasi atau data secara langsung dari objek penelitian yang
tidak bisa lepas dari latar belakang alamiahnya. Pemilihan metode ini
kegiatan keagamaan.
Subjek dari penelitian ini adalah DKM Masjid Baitul Makmur Jakarta
keagamaan yang dilakukan oleh DKM Masjid Baitul Makmur untuk para
penelitian dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan Mei 2014.
diantaranya yaitu:
yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan
menyimpulkannya.
6. Pedoman Penulisan
E. Tinjauan Pustaka
penulis kemukakan tinjauan pustaka sebagai langkah awal agar terhindar dari
skripsi tersebut :
dakwah.
2. Selanjutnya oleh Lutfi Saefulah dengan judul “Manajemen Masjid Ibnu Sina
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
JAKARTA
Makmur, visi dan isi serta motto masjid dan struktur organisasi,
Makmur.
KEAGAMAAN REMAJA
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos yang berasal dari
kata Stratos yang berarti militer dan Ag yang artinya memimpin. Dan pada
dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh
diadopsi dan diberikan pengertian yang lebih luas sesuai dengan bidang ilmu
pada konsep atau pun seni seorang jendral dimasa perang, tetapi sudah
Menurut penulis, saat ini ada banyak sekali rumusan tentang strategi, akan
4
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999, hal. 8
10
11
“peperangan” tertentu.5
sebagai berikut :
kemampuan internal”.
model hubungan cause dan effect, yaitu suatu hubungan yang dapat
5
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, Cet Ke-IV, hal 16
12
manajemen suatu organisasi diartikan sebagai “kiat, cara, dan taktik utama
besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah ”seni atau ilmu
kebijaksanaan tertentu”7
AF. Storner, et.al., berpendapat bahwa strategi adalah “Penentuan tujuan dan
sasaran pokok jangka panjang dari suatu usaha, daan pengambilan serangkaian
tujuan”.8
Dalam salah satu prinsip manajemen istilah strategi pun digunakan sebagai
6
Hadari Nawawi, Manajemen Statejik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang
Pendidikan, Yogyakarta : Gajahmada University Press, 2000, Cet Ke-1, hal. 147
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1997, hal 199
8
James AF. Storner dan R Edward Freeman, Manajemen, diterjemahkan oleh Wilhelmus W. Bakowatun dan Benyamin
Molan, Jakarta : Intermedia, 1994, cet ke-1 hal. 306
13
(perencanaan strategis).9
strategi manajemen sebuah organisai dapat diartikan sebagai cara dan kiat yang
1. Perumusan Strategi
a. Kekuatan (Strenght)
b. Kelemahan (Weakness)
9
Ramiler Wertadjaja, et.al., Strategi Pengendalian Administrasi Perusahaan, Bandung : Angkasa, 1991, hal 7
10
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, hal.18
11
(Fredy Rangkuti, Andris SWOT; Tekhnik Membedah Kamus Bismus, Jakarta : Gramedia, Pustaka Utama, 1997,
h.IX.)
14
c. Peluang (Opportunity)
d. Ancaman (Thearts)
organisasi”
2. Implementasi Strategi
komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, karena jika tidak maka
proses perumusan dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh
dari kenyataan.
12
Sondang P.Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta : Bumi Aksara, 2001 Cet. Ke IV. Hal.173.
13
Freddy Rangkuti,op,cet.h.xiii.
15
3. Evaluasi strategi
Tahap terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga macam
faktor eksternal (berupa peluang dan ancaman) yang menjadi dasar asumsi
buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.
strategi harus dapat diukur dan dibukikan, kriteria yang meramalkan hasil
14
Alfred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta; Prenhalindo, 2002, Hal.5
16
terjadi.
bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru
harus dirumuskan.
B. Definisi Pengembangan
pekerjaan tertentu”.
berikut : “Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu
Indonesia, baik itu yang sifatnya rutin maupun temporer. Kegiatan rutin seperti:
15
http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi-pengembangan
18
Islam dan kegiatan bulan Ramadhan. Di samping kegiatan yang sifatnya ritual
santunan fakir miskin dn anak yatim dan sunatan massal. Menurut penulis
1. Pengertian Masjid
tempat ibadah umat Islam, tempat sholat dan sebagainya. Pemahaman ini
meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi. Tempat yang
dibangun khusus untuk melakukan sujud seperti ini secara rutinitas disebut
masjid. Dalam ilmu tata bahasa Arab atau gramatikal bahasa Arab kata
masjid dinamakan ismu makan, yaitu kata benda yang menunjukkan pada
arti tempat. Jadi masjid berarti tempat bersujud. inilah pengertian sehari-
19
SWT, dan untuk hal-hal yang berhubungan dengan dakwah Islam. Akan
tetapi, akar kata masjid yaitu sajada, mengandung makna tunduk dan patuh
serta taat, maka hakekat masjid itu adalah tempat melakukan segala macam
lain, bahwa masjid itu berarti suatu tempat melakukan segala aktivitas
Allah.
dakwah Islam.
berdasar pada, bentuk, model, dan simbol yang tampak dari masjid itu
sendiri. Bentuk dan model fisik bangunan masjid di Indonesia ini banyak
terpengaruh dari budaya Timur Tengah, Turki, dan juga tidak lepas dari
pengaruh budaya dari adat tradisi daerah setempat tertentu, sehingga bentuk
16
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, Cet.I; Jakarta: Gema Insani Press, 1998. Hal. 45
20
bentuk dan model bangunan fisik masjid yang ada di Indonesia ini justru
Hal ini boleh jadi, karena para tokoh yang membangun masjid itu
umumnya adalah para sufi dan wali sebagai muballigh yang akan
dan material masjid yang berbentuk tiga susun atapnya lalu di atasnya
sebuah menara kecil yang di puncak atasnya terdapat sebuah lambang bulan
sabit dan bintang. Bangunan fisik masjid dengan bercirikan model dan
bentuk seperti di atas dapat dimaknai sebagai simbol bahwa manusia itu
pada wujud fisik bangunan. Masjid adalah sebuah tempat bersujud manusia
Asmaul Husna. Nama Allah adalah Maha Suci, Memiliki semua kebaikan,
Arrahman dan Arrahim dan seterusnya. Sehingga karena masjid itu adalah
17
Ibid, Hal. 60
21
2. Fungsi Masjid
merupakan salah satu ajaran Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam
kaum muslimin. Abdullah Ibn Mas‟ud r.a. berkata: “Saya melihat semua
lengannya oleh dua orang, seorang sebelah kanan, seorang sebelah kiri,
18
Ibid
22
berjama’ah melebihi shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR:
ilmu), merawat orang sakit, menyelesaikan hukum li'an dan lain sebagainya.
yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya.
Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada Masjid.
Memang umat Islam tidak bisa terlepas dari Masjid. Disamping menjadi
seperti yang ia telah dirikan itu di Syurga.” (HR. Bukhori & Muslim).
Masjid memiliki fungsi dan peran yang dominan dalam kehidupan umat
ilmu agama yang merupakan fardhu „ain bagi umat Islam. Disamping
itu juga ilmu-ilmu lain, baik ilmu alam, sosial, humaniora, keterampilan
kokoh.
beserta kegiatannya.
sebagai abad kebangkitan Islam. Umat Islam yang sekian lama tertidur
oleh KODI DKI pada tanggal 9-10 November 1974 telah merumuskan
Islam".19
diselenggarakan di dalamnya.
19
Institute Manajemen Masjid Referensi Makalah® Kepustakaan: Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir:
Kamus Arab- Indonesia, Jakarta: Grafiti Press, 1990.
26
Islam telah memberi warna tersendiri bagi umat Islam modern. Tidaklah
mengherankan bila suatu saat, insya Allah, kita jumpai Masjid yang
lain sebagainya.
aktivitas di masjid. Setiap masjid yang terkelola dengan baik memiliki DKM
fisik masjid).
Bagi umat Islam mengaktualkan kembali fungsi Masjid sebagai tempat ibadah
dan pusat kebudayaan adalah merupakan sikap kembali kepada sunnah Rasul;
kemajuannya. Reaktualisasi fungsi dan peran Masjid adalah salah satu jawaban
pusat kehidupan umat. Artinya umat Islam menjadikan Masjid sebagai pusat
gilirannya, insya Allah, membawa umat pada keadaan yang lebih baik dan
mereka. Bahkan, ada di antara mereka yang belum mengenal apa itu ilmu
Merubah budaya organisasi bukan hal yang mudah karena akan menghadapi
banyak kendala.
Adanya kendala bukan berarti kita harus menyerah, tetapi justru dituntut
untuk lebih serius dalam membawa perubahan positif. Bila perubahan ini
basah) kira-kira sekitar usia 15 tahun keatas. Atau dengan kata lain yaitu
seseorang yang sudah mengalami mimpi basah dan sudah bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk. Remaja adalah tahap umur yang
cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja, baik luar dan
dalam, akan membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan serta kepribadian remaja. Remaja juga bisa dikatakan sebagai masa
yang berada di antara kanak-kanak dan masa dewasa yang matang, yaitu
masa dimana individu tampak bukan anak-anak lagi, tapi ia juga tidak tampak
seperti ajaran moral yang diajarkan kepada mereka akan sangat berpengaruh
untuk mencegah mereka dari perbuatan yang buruk Selain itu nilai-nilai
akhlak yang ditanamkan sejak kecil akan mencegah mereka baik sadar
maupun tidak sadar untuk cenderung menjauhi hal-hal yang di larang agama,
agama kita bisa mempertajam fitrah kita dan mengarahkan kita kepada
masalah sosialisasi anak terkait dengan teman sebayanya. Oleh karena itu kita
sebagai orang tua harus benar-benar memastikan bahwa teman anak kita
adalah teman yang baik dan bukan teman yang menjerumuskan. Oleh karena
itu lingkungan yang agamis dirasa perlu. Juga hadis-hadis nabi yang sering di
keyakinan anak tersebut untuk bekata tidak pada obat-obatan, karena anak
Jiwa remaja yang berada dalam transisi dari masa anak-anak menuju
Kegiatan ibadah seperti sholat, puasa, dan berdoa kepada yang mulanya hanya
menghadapi berbagai kesukaran yang timbul dalam dirinya sendiri atau dari
kiranya didasari kedua pedoman pokok umat Islam tersebut. dengan kata lain
kita kepada kedua pedoman pokok tersebut, maka akan membawa yang
20
http://putra-parry.blogspot.com, Rabu 04 Januari 2012.
32
arah keteguhan dan keyakinan serta kenikmatan hidup yang sesungguhnya ini
rumah tanpa pondasi, seperti bunga tanpa tangkainya. Dengan tujuan yang
dilaksanakan melalui fase demi fase, tahap demi tahap agar kegiatan
Rumusan tentang tujuan kegiatan biasanya mencakup nilai yang ada dalam
nilai tersebut merupakan suatu satu kesatuan yang bulat atau merupakan satu
(ciptaan Allah) yang lain, saling menjaga dan membina hubungan Islamiyah
21
Ibid
34
BAB III
Masjid Raya Baitul Makmur berdiri pada tahun 1963, awalnya masjid
dipindahkan 500 meter dari tempat yang sekarang atas prakasa ketiga orang
yang bernama H. Amat (alm), H. Amit (alm), dan H. Miat (alm) dengan alasan
bahwa masjid yang tidak terawat dan hampir ambruk di makan usia. Konon
masjid tersebut asalnya musholla di zaman Belanda yang didirikan oleh Bapak
membahas strategi perang, serta mencerdaskan umat Islam pada masa itu.
dan dibangun di halaman H. Miat di atas tanah seluas 100 meter, bangunan
tersebut dari batu merah berdinding bambu dan diberi nama Masjid Al Falah
dengan artian Kejayaan Islam yang lahir ditanah betawi pada masa itu.22
22
H. Andi Amri, Anggota Bidang Dakwah,Wawancara Pribadi. Jakarta 24 Maret 2014
34
35
sampai tahun 1974. Pada tahun 1970 masjid kembali bergeser kearah barat dan
dibangun secara permanen dari batu bata diatas lahan 1000 meter atas tanah
wakaf dari H. Miat bin H. Buang namun bangunan ini sampai tahun 1979 tidak
selesai. Pada tahun itu pula Madrasah Al-Hidayah dipisahkan dari masjid Al-
Pada tahun 1979 masjid ini di bangun oleh PEMDA DKI (Daerah Khusus
Ibukota) yang pada waktu itu gurbernurnya dijabat oleh Tyokropranolo. Beliau
Ahmad Suhaimi sebagai ketua DKM pertama masjid Baitul Makmur. Pada
Pada tanggal 20 Agustus 2002 masjid di bongkar total dengan material yang
PEMDA DKI diatas tanah 2140 m2 , pembangunan ini selesai pada desember
2004, diatas kesepakatan jamaah masjid berubah nama menjadi Masjid Raya
Baitul Makmur.24
23
Ibid
24
Ibid
36
Pada tanggal 2 Januari 2005, H.A. Rachmat S. meninggal dunia dan jabatan
ketua DKM yang sebelumnya dipegang olehnya digantikan oleh adik beliau.
Status tanah adalah (1000 m2) berupa wakaf dari H.Miat bin H.Buang dan
Demikian sejarah keberadaan Masjid Raya Baitul Makmur dari tahun 1963
didirikannya Masjid Raya Baitul Makmur ini diharapkan menjadikan umat Islam
3. Meningkatkan silaturahim.
ummat.
1. Struktur organisasi
membagi tugas dalam berbagai pusat kegiatan atau melaksanakan tugas yang
bagian batas wewenang yang dimilikinya, luas tanggung jawab yang harus
sesuai dengan program dan tujuan dari sebuah masjid yang mungkin berbeda
antara masjid yang satu dengan masjid yang lainnya. Tergantung juga karena
2. Job Description
adanya takmir tentu semua tidak akan berjalan, karena dialah yang akan
tugas.
38
dalam masjid akan tertata dengan baik dan mempunyai peran dalam
masyarakat.25
1. Dewan Kehormatan
2 Dewan Syariah
25
Htttp ://uchinfamiliar.blogspot.com tgl 22 April 2014
39
d. Badan Pengurus
a. Ketua Umum :
melaksanakan tugasnya.
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Bidang Dakwah
dengan dakwah.
26
H. Andi Amri, Anggota Bidang Dakwah,Wawancara Pribadi. Jakarta 24 Maret 2014
41
g. Bidang Pendidikan
meliputi :
pendidikan.
h. Bidang Sosial
dan kematian.
Ketua DKM.
42
Remaja Masjid.
Masjid.
Ketua DKM.
j. Bidang PHBI
antara lain:
Ketua DKM
Ketua DKM.27
Program kegiatan ialah susunan kegiatan yang telah digambarkan masa yang
akan datang dari pelaksanaan kegiatan yang dilangsungkan saat ini, dalam hal ini
adalah kegiatan program kegiatan keagamaan. Proyeksi ini, terkait dengan visi
para pengurus DKM khususnya dan harapan warga secara umum. Harapan warga
yang telah dibuat oleh DKM. program semestinya bisa disuarakan melalui
Tujuan dari program kegiatan keagamaan yang dibuat DKM Masjid Baitul
menyalurkan kreatifitas para remaja dengan hal hal keagamaan yang sangat
positif, menumbuhkan jiwa sosial remaja serta menanam ajaran islam serta
dengan efektif.
27
Ibid
44
Dengan gambar besar itu, setidaknya kita mengetahui kemana arah yang
yang akan kita laksanakan bersama. Buat rencana belajar apa dan bagaimana
cara belajarnya sehingga kita tahu apa yang harus kita siapkan. Program
mingguan ini dapat membantu kita menilai efektifitas proses yang sudah kita
jalani.
mengisi hari-harinya dengan efektif. Jadwal ini juga berguna untuk membantu
jadwal itu berangkat dari minat dan inisiatif anak, rasa keterlibatan itu akan
5) Evaluasi.
6) Porto folio.
sekarang ini masih berjalan dengan rutin setiap malam rabu mulai Ba‟da
maghrib s/d Selesai. Pada ta‟lim ini selain membaca al-qur‟an secara bersama-
Makmur.
kegiatan, salah satunya pengajian rutin yang diadakan sabtu pagi s/d selesai.
Ikatan remaja masjid sebagai wadah atau sarana untuk mengumpulkan remaja
28
Adang Effendi, Konsep Pendidikan Masjid al-Amanah (PMA) Lompatan Cara Belajar. Hal. 13, 2012.
46
Unit pelayanan kesehatan ini ada di dalam masjid untuk para jamaah meliputi
klinik gratis untuk warga tidak mampu khususnya warga sekitar Masjid Baitul
resepsi pernikahan.
7. Ambulans
Ambulans merupakan hadiah dari suku dinas Pemprov Dki Jakarta sebagai
sarana menunjang daripada unit kesehatan atau klinik yang ada di dalam
BAB IV
yang tepat dalam upaya pencapaian tujuan, Visi dan Misi DKM Masjid Baitul
Makmur, maka DKM Masjid Baitul Makmur melakukan analisis yang akurat
Remaja
material dan spiritual, sehingga terbentuklah profil umat Islam yang kaffah.
dan agama. Tidaklah mudah menjadi seorang remaja yang dapat berperan
yang berarti dalam diri mereka, pola fikir seperti ini yang harus kita ubah.
45
48
anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan
dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua
anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah
jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya.
(HR. Muslim).
mengembangkan kreatitivitas.
29
http://putra-parry.blogspot.com, Rabu, 04 Januari 2014
49
pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Dimana telah diketahui
Namun perlu diingat, bahwa di dunia ini kebathilan yang terorganisir juga
tangguh serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan
30
Ibid
50
yang menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat
keterampilan anggotanya.
52
Semakin banyaknya kegiatan keagamaan yang di ikuti oleh para remaja akan
dijalaninya serta dapat menyalurkan aspirasi generasi muda islam yang ada
dalam struktur DKM Masjid Baitul Makmur. Dalam strategi ini DKM Masjid
diselenggarakan, di antaranya:
b) Keuangan.
c) Pembinaan Anggota.
e) Kesejahteraan Umat.
f) Kewanitaan.
keimanan, keilmuan dan amal shalih mereka. Hal itu dilakukan dengan
profil : remaja muslim yang beriman, berilmu dan berakhlaq mulia yang
54
mampu beramal shalih secara profesional serta memiliki fikrah Islam yang
komprehensif.
remaja masjid
mandiri.
adalah:
Masjid.
Masjid.
perempuan.
menarik.
Remaja Masjid
strategi, metode, taktik dan teknik yang tepat. Untuk sampai pada aktivitas
keagamaan
56
8) Bhakti sosial
dilakukan melalui forum atau rapat. Terdapat beberapa jenis rapat yang
yang sudah atau akan dilakukan, dalam forum ini dapat menilai terhadap
kegiatan kegiatan mingguan serta program bulanan yang berjaln ditiap tiap
bidang, hasil dari evaluasi ini menjadi tolak ukur dan rekomendasi untuk
Salah satu contoh lagi dari kegiatan keagamaan terhadap remaja diadakan
jawab dari kegiatan keagamaan terhadap remaja ini adalah bidang dakwah,
maka yang perlu di evaluasi dari kegiatan ini adalah tentang jumlah
Tingkat perubahan yang dialami para remaja setiap kegiatan ini diadakan.
Dan hasil evaluasi ini akan menentukan kegiatan serupa perlunya ada
perubahan dan pengembangan kegiatan ini untuk para remaja Majid Baitul
tersebut kurang mendapatkan respon yang baik dari para remaja maka akan
kegiatan tersebut.31
bidang bidang selama setahun. Rapat yang diadakan setahun sekali ini
para remaja.
31
Ibid
58
Pada rapat ini pula dilakukan evaluasi total terhadap seluruh program –
Remaja, DKM Masjid Baitul Makmur dapat diketahui bahwa DKM Masjid
Baitul Makmur telah menjalankan strategi dakwah yang baik dan matang
32
Ibid
59
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari baba bab sebelumnya, serta hasil analisis terhadap
data, maka penulis temukan dalam penelitian dan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Strategi pertama yang harus dilakukan Dkm Masjid Baitul Makmur terhadap
remaja adalah dengan merumuskan visi dan misi yang sesuai dengan tujuan
dan harapan DKM Masjid Baitul Makmur yang diperoleh dari analisis
Remaja Masjid serta Memelihara Sikap Dan prilaku aktivis remaja masjid,
dan mengenali apa saja jenis jenis kegiatan keagamaan yang perlu
dikembangkan.
60
SDM sebagai pelaksana harus terdiri dari orang orang yang profesional, serta
memiliki wawasan luas dan yang terpenting adalah memiliki tanggung jawab
keagamaan.
B. Saran-saran
sebagai tempat ibadah saja, banyak kegiatan yang bisa kita lakukan di masjid.
yang diprogram oleh dkm terhadap para remaja haruslah berjalan dengan
efektin dan efesien, serta harus adanya persatuan dan kesamaan visi dan misi
antara para pengurus DKM dan tokoh masyarakat setempat sehingga dapat
masyarakat maupun remaja agar dapat menarik minat remaja untuk mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟anul Karim
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, Cet.I; Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Ghazalba Sidi, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, Jakarta : Pustaka Al
Husna, 1989.
Http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi-pengembangan.