Anda di halaman 1dari 104

ANALISIS ETNOGRAFI VIRTUAL MEME ISLAMI

DI INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM

 
Skrispsi
Ditujukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:
Ryan Alamsyah
NIM: 1113051000123

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
 
 
 
ABSTRAK
Ryan Alamsyah
Analisis Etnografi Virtual Meme Islami di Instagram Memecomic.islam

  Media sosial adalah media yang digunakan untuk berkomunikasi dan


terhubung melalui jaringan internet sehingga komunikasi dapat dilakukan tanpa
adanya batas ruang dan waktu. Memecomic.islam adalah salah satu media sosial
instagram yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten-konten
dakwah dalam bentuk meme sehingga komunikasi yang terjadi menciptakan
sebuah artefak budaya baru dengan sebutan meme Islami. Meme Islami digunakan
oleh memecomic.islam sebagai salah satu cara untuk berdakwah di ruang siber
dengan ringan, padat, dan jelas sehingga dapat mencakup berbagai kalangan tanpa
adanya batas ruang dan waktu.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayornya adalah
bagaimana level-level analisis media siber di instagram memecomic.islam?
Kemudian minornya adalah mengapa artefak budaya meme Islami yang digunakan
di instagram memecomic.islam?
Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan etnografi virtual dengan
analisis media siber. Teori yang digunakan adalah teori realitas sosial-siber oleh
Gotved. Konsep tersebut memberikan arahan secara tradisional tentang aspek-
aspek sosial dari realitas yang ada di internet dengan melihat atau melibatkan
fitur-fitur teknologi. Aspek ini menjadi penting karena model realitas sosial-siber
ini menjadi dasar serta landasan teori dalam melihat apa yang terjadi di komunitas
virtual. Interaksi yang ada di komunitas virtual dan nilai-nilai atau artefak budaya
merupakan konsep-konsep sebagai sebuah pelengkap teori tentang riset di
internet.
Meme Islami digunakan oleh memecomic.islam karena sedang viral-
viralnya postingan meme di media sosial. Meme itu sendiri adalah semacam suatu
kejadian yang sangat bisa mempengaruhi masyarakat dan bisa menyebar dengan
sangat cepat layaknya virus, oleh karena itu diharapkan memecomic.islam dapat
menyebarkan kebaikan dengan sangat cepat kepada masyarakat luas. Selain itu
meme adalah ide atau perilaku yang menyebar secara viral dari satu orang ke
orang lainnya. Maka memecomic.islam bertujuan untuk menyebarkan ide,
perilaku, dakwah kepada orang lain dengan tujuan berdakwah.
Level-level dalam analisis media siber adalah ruang media yang dalam hal
ini media sosial instagram, level dokumen media yang adalah meme Islami, level
objek media yang adalah kolom komentar atau direct message, dan level
pengalaman yang adalah motivasi dan efek yang terjadi di dunia nyata. Selain itu
dalam level dokumen media, memecomic.islam membuat sebuah artefak budaya
seperti kata “akh” yang digunakan untuk panggilan kepada followersnya. Ada
juga dalam level pengalaman dimana ada followers yang mengaplikasikan
postingan dari memecomic.islam tentang bacaan buka puasa.
Kata kunci: media siber, meme Islami, instagram, memecomic.islam

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
  Alhamdulliahirobbil ‘aalamiin, puji syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pengasih, dan Yang Maha Penyayang
yaitu Allah SWT. Berkat semua limpahan karunia dan nikmat-Nya, serta ridho-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Media
Siber Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam” ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam tercurah dan terlimpah kepada baginda Rasulullah
SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa umatnya dari masa
jahilliyah ke masa ilmiah seperti saat ini.
Penulis sadar bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan luput dari
bantuan orang lain. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini baik berupa materil maupun moril yaitu kepada:
1. Kedua orangtua tercinta Papa Suhadi dan Mama Farida yang telah
merawat, mendidik, dan mencintai penulis dengan segala kekurangan dan
kelebihannya. Semoga dengan selesainya studi ini menjadi salah satu bakti
kepada orangtua sekaligus mewujudkan mimpi mereka agar anaknya bisa
menjadi sarjana. Semoga Allah memberikan kesehatan dan kemudahan
rezeki kepada papa dan mama.
2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
3. Bapak Drs. Masran, MA dan Ibu Fita Fathurokmah, SS, M.Si selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan KPI. Terima kasih telah meluangkan
waktunya untuk menanggapi keluh kesah penulis dalam birokrasi
perkuliahan.
4. Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang tak
henti memotivasi anak didiknya untuk menyelesaikan akademik
perkuliahan.

ii
5. Bapak Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
  Komunikasi yang telah membina dan mendidik penulis, semoga Bapak
dan Ibu diberikan keberkahan atas ilmunya.
7. Para Pustakawan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Jakarta, terimakasih telah
menyediakan bahan-bahan referensi dalam penulisan skripsi ini.
8. Narasumber penelitian Mas Fajar Ryandoko, Mas Fabian, Mba Dea, Mba
Ayu, dan Mba Devi yang telah membantu penulis dengan meluangkan
waktunya untuk melengkapi data-data yang diperlukan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua Abang dan Kakak penulis, Bang Andri, Bang Maulana, Bang
Harfan, Bang Ferdi, Kak Vira, Kak Revi, Kak Hesti, serta si bontot Sandi
yang telah mendukung dan mendoakan penulis agar terselesaikannya
skripsi ini.
10. Nia Nadia, yang telah menjadi penyemangat dan membantu penulis dalam
menyelesaikan di saat penulis down dan bingung dalam menulis skripsi
ini.
11. Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2013, khususnya KPI C yang
telah mewarnai kehidupan selama perkuliahan penulis yang tidak akan
pernah terlupakan.
12. Teman-temanku yang sudah seperti saudara di University Studio, Bang
Madi, Ihsan, Ur, Febrian, Dika, dan Adit yang telah memberikan
dukungan, solusi, dan pengalaman berharga bagaimana caranya bekerja di
dunia kerja yang sesungguhnya. Semoga setelah penulis lulus dan bekerja,
kita bisa bekerja sama lagi sampai seterusnya.
13. Seluruh anggota DNK TV khususnya angkatan 5 terima kasih telah begitu
banyak memberikan pengalaman berorganisasi kepada penulis. Semoga
DNK TV bisa terus membuat karya-karya yang positif dan semakin
dikenal dengan prestasi-prestasinya.

iii
14. Teman-teman KKN Possible yang telah sama-sama berjuang untuk
memberikan sedikit ilmu dan materi kepada warga Sukatani Kecamatan
Cisoka Tangerang. Terima kasih atas kerjasamanya dan semoga
silahturahmi kita tetap terjaga.
15.
  Seluruh pihak yang telah membantu penulis dan menyelesaikan skripsi ini

baik materi maupun moril. Semoga Allah membalas kebaikan anda,


aamiin.
Karena penulis telah berupaya sesuai dengan kemampuan agar skripsi ini
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penulis akan menerima semua saran yang
konstruktif untuk menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik.

Jakarta, 27 Februari 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


 
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Batasan Masalah .............................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................................ 6
G. Metode Penelitian ............................................................................ 7
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 11
BAB II REALITAS SOSIAL-SIBER MEME ISLAMI DALAM
INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM ........................................................... 13
A. Media Sosial ................................................................................... 13
B. Meme .............................................................................................. 23
C. Dakwah di Internet ........................................................................ 26
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG AKUN INSTAGRAM
MEMECOMIC.ISLAM DAN MEME ISLAMI ............................................. 34
A. Akun Instagram Memecomic.Islam............................................... 34
B. Meme Islami ................................................................................... 36
BAB IV LEVEL-LEVEL ANALISIS MEDIA SIBER MEME ISLAMI DI
INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM ........................................................... 40
A. Level Ruang Media (Media Space) ................................................ 40
B. Level Dokumen Media (Media Archive) ........................................ 44
C. Level Objek Media (Media Object)................................................ 50
D. Level Pengalaman (Experiential Stories) ...................................... 56
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 62
A. Kesimpulan .................................................................................... 62

v
B. Saran .............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tampilan profil akun memecomic.islam .................................... 43


Gambar
  4.2 Postingan tentang perbedaan...................................................... 45
Gambar 4.3 Postingan tentang sholat 5 waktu ............................................... 46
Gambar 4.4 Postingan tentang kelebihan dari ibadah ................................... 46
Gambar 4.5 Postingan tentang ibadah akhir zaman ...................................... 47
Gambar 4.6 Komentar followers akun memecomic.islam .............................. 50
Gambar 4.7 Komentar di kolom comments memecomic.islam ...................... 51
Gambar 4.8 Komentar di kolom comments memecomic.islam ...................... 51
Gambar 4.9 Komentar di kolom comments memecomic.islam ...................... 52
Gambar 4.10 Komentar di kolom comments memecomic.islam .................... 52
Gambar 4.11 Komentar di kolom comments memecomic.islam .................... 52
Gambar 4.12 Komentar di kolom comments memecomic.islam .................... 52
Gambar 4.13 Postingan tentang perbedaan .................................................... 55
Gambar 4.14 Postingan tentang doa buka puasa ........................................... 58

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A.
  Latar Belakang Masalah

Teknologi bukan hanya menjadi gaya hidup seseorang, namun saat ini
teknologi sudah menjadi kebutuhan bagi orang banyak. Karena memang hadirnya
teknologi bisa mempermudah kehidupan manusia, seperti pekerjaan, bisnis,
hingga mengakses ilmu pengetahuan dan informasi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perkembangan
teknologi komunikasi, informasi, dan teknologi media informasi turut mengalami
kemajuan serta perkembangan sehingga secara tidak langsung manusia menjadi
masyarakat informasi. Menurut Abrar dalam buku Sosiologi Komunikasi karya
Burhan Bungin, masyarakat informasi adalah masyarakat yang menjadikan
informasi sebagai komoditas ekonomi yang sangat berharga, berhubungan dengan
masyarakat lain dalam sistem komunikasi global, dan mengakses informasi
superhighway.1
Dalam era globalisasi saat ini kehidupan masyarakat untuk mengakses
berbagai informasi sangat tergantung terhadap perkembangan teknologi
komunikasi. Dengan adanya teknologi komunikasi masyarakat bisa mengetahui
langsung berbagai informasi yang terjadi di berbagai tempat dengan cepat. Selain
itu juga bisa menjadi media pembelajaran dan penambahan wawasan informasi
dari media yang disampaikan. 2
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat
pesat membuat lahirnya media-media baru (new media) dan salah satunya adalah
media sosial. Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site) atau sering
disebut dengan media sosial (social media) seperti Instagram, Facebook, Twitter,
Skype dan sebagainya merupakan media yang digunakan untuk mempublikasikan
konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna, juga sebagai

1
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), cet. 2, h. 149
2
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 149-150
1
2

media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring
sosial di ruang siber.3 Media sosial sudah menjadi media yang digunakan oleh
semua kalangan. Media sosial berpengaruh dalam membentuk sikap dan
kepribadian
 
masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya
perkembangan jaringan internet yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah
terpencil. Kultur yang dibawa media sosial dengan sendirinya mulai tumbuh di
masyarakat.
Salah satu media sosial yang berkembang adalah instagram dan yang
menjadi daya tarik terbesar instagram adalah dengan banyaknya meme (mim)
yang menjadi fenomena tersendiri dan menjadi hiburan bagi para pengguna
instagram yang lelah dengan aktivitas sehari-harinya.
Dalam literatur riset di media sosial, istilah meme merupakan itilah yang
diperkenalkan oleh Richard Dawkins pada 1979. Disebutkan bahwa sebagian
besar kebiasaan atau perilaku manusia itu bukan karena faktor genetik, melainkan
karena kultur atau budaya yang ada di sekitarnya. Kebiasaan yang bukan berasal
dari genetika itulah yang bisa dikatakan sebagai gambaran proses mental
seseorang dari upayanya mengamati maupun belajar dari realitas sosial di luar. 4
Manifestasi dari meme itu bisa berupa fesyen, bahasa, olahraga, dan perilaku
keseharian, baik yang profane maupun ritual. Berkembang teknologi internet
akhirnya membawa istilah meme identik dengan ilustrasi tertentu yang terdiri atas
gambar dan teks yang beredar online. Davison (2012) menegaskan bahwa an
internet meme is a piece of culture, typically a joke, which gains influence
through online transmission. Meme merupakan bagian dari kultur--kadang sebuah
lelucon--yang muncul di internet dan ditransmisikan secara online. 5
Dengan semakin berkembangnya meme, banyak bermunculan akun-akun
yang menggunakan meme untuk berdakwah. Mereka membuat meme (dibaca
mim) untuk menggambarkan atau mengilustrasikan apa yang ingin disampaikan
kepada para pengguna instagram hingga muncullah meme dengan konten Islami

3
Rulli Nasrullah, Cybermedia, (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2003), h. 43
4
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), h. 115
5
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 115
3

yang banyak disebut sebagai meme Islami. Meme Islami banyak berisi tentang
hadits-hadits, kata-kata Islami, ajaran-ajaran Islam, sampai dengan ayat-ayat
Alquran.

 
Dengan beberapa data tersebut, maka muncullah beberapa akun yang
menyebarkan konten dakwah melalui media sosial instagram dan salah satunya
adalah akun memecomic.islam. Memecomic.islam menggunakan media meme
Islami untuk menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, mulai
dari gambar maupun tulisan-tulisan yang dibuat ringan dan mudah dipahami oleh
para followers. Saat ini akun memecomic.islam sudah memiliki sekitar 25,1 ribu
pengikut (followers) dan mengikuti (following) 30 akun. Tidak hanya melalui
instagram, memecomic.islam pun memiliki akun twitter dan juga website
sehingga memiliki pengaruh yang lebih luas. Akun memecomic.islam juga
memiliki keunikan tersendiri dimana akun ini memang dibentuk untuk
berdakwah, sesuai dengan motonya “Dakwah via Comic, Menebar Manfaat untuk
Kebangkitan Umat”. Memang mayoritas meme yang diposting oleh akun
memecomic.islam berbentuk Comic sesuai dengan motonya, namun ada pula
beberapa postingan yang berbentuk tulisan dan juga berbentuk video.
Memecomic.islam juga tidak hanya berdakwah melalui media sosial,
mereka juga mempunyai brand baju yang di desain sendiri dengan tulisan-tulisan
yang mengajak kepada kebaikan, desain tulisan-tulisan itu pun dibuat ringan dan
mudah dipahami bagi siapa saja yang membacanya. Hal tersebut juga semakin
memperluas jangkauan dakwah dari memecomic.islam, karena siapapun yang
membeli dan memakai baju dari memecomic.islam maka secara tidak langsung
orang yang melihatnya akan membaca tulisan yang ada di baju tersebut, sehingga
diharapkan dapat menyadarkan atau mengingatkan orang lain untuk berbuat
kebaikan.
Bisa dikatakan memecomic.islam adalah salah satu akun yang
mempopulerkan dakwah melalui meme di Indonesia selain Meme Comic
Indonesia karena memecomic.islam dibentuk sudah cukup lama, hal tersebut
dapat dilihat dari awal mula memecomic.islam dari media sosial facebook yang
memang lebih dahulu dikenal daripada instagram. Bahkan mereka mulai
4

memposting meme Islami pada tahun 2013 dimana saat itu sedang viral-viralnya
meme, di instagram pun mereka pertama kali memposting pada tahun 2015 yang
memang instagram belum sepopuler sekarang, dan belum begitu banyaknya akun-
akun  yang berdakwah di instagram terutama melalui meme Islami itu sendiri.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis menjadikan fenomena Meme Islami
sebagai bahan penelitian untuk skripsi dengan judul: “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.islam”.

B. Identifikasi Masalah
Dengan era globlisasi saat ini dan begitu populernya media sosial yang
salah satunya adalah instagram menjadikan begitu banyak akun-akun yang
menggunakan instagram sebagai media untuk berjualan, promosi, ataupun bahkan
untuk media berdakwah. Akun memecomic.islam adalah salah satu akun yang
menjadikan instagram sebagai media untuk berdakwah melalui meme dan hal
tersebut menjadi fenomena tersendiri di dalam media sosial karena seyogyanya
berdakwah dilakukan secara langsung di masjid atau majelis-majelis. Namun
dilihat dari sisi lain, hal tersebut justru memudahkan orang-orang untuk mengajak
dan menebarkan kebaikan kepada para pengguna media sosial tanpa harus dibatasi
oleh ruang dan waktu karena sifat media sosial yang merupakan tempat
berinteraksi sesama penggunanya. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian
kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara
mendalam, dan pengamatan serta menggunakan analisis media siber.

C. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah dan terperinci. Berdasarkan latar belakang, maka penelitian ini dibatasi
pada akun instagram memecomic.islam dan mencakup meme yang di share oleh
akun tersebut selama tahun 2015.
5

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana level-level analisis media siber Meme Islami di akun
instagram memecomic.islam?

 
2. Mengapa memecomic.islam menggunakan meme Islami sebagai media
untuk berdakwah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis media siber yang
terjadi pada akun memecomic.islam di instagram dengan mengungkap:
1. Level-level analisis media siber dalam akun memecomic.islam
2. Latar belakang memecomic.islam menggunakan meme Islami sebagai
media untuk berdakwah
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Dari segi teoritis, penelitian ini berupaya menangkap fenomena kajian
budaya dan media, terutama dalam kajian budaya siber. Dengan
demikian, hasil penelitian ini melakukan deskripsi terhadap teori
realitas sosial-siber untuk melihat bagaimana komunikasi online
terjadi dan aspek-aspek yang muncul mengikutinya. Penggunaan
teknologi mengubah konstruksi dari realitas sosial dan dalam kondisi
tertentu mengaburkan batasan-batasan yang ada antara teknologi dan
sosialitas yang berada dalam pikiran aktan (actant).6
2. Dari segi metodologis, penelitian ini diharapkan akan semakin
memperkaya sumber-sumber penelitian yang menggunakan perspektif
budaya siber, khususnya menilik level-level analisis media siber yang
dilakukan di media sosial.
3. Dari segi praktis
a. Bagi akademisi dan mahasiswa yang secara khusus memperdalam
kajian dakwah dan komunikasi dalam budaya siber, penelitian ini
dapat dijadikan data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut,
misalnya untuk mengungkap bagaimana pengaruh dalam dunia

6
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.20.
6

nyata bagi khalayak ketika mengikuti akun memecomic.islam di


instagram.
b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

 
salah satu sumber pengetahuan yang mampu menggambarkan
bagaimana level-level analisis media siber dalam akun
memecomic.islam di instagram.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu


Dari hasil peninjauan, ada beberapa skripsi yang menjadi tinjauan pustaka
bagi peneliti yaitu:
1. Skripsi karya Rizki Hakiki dengan judul “Dakwah di Media Sosial
(Etnografi Virtual Pada Fanpage Facebook KH. Abdullah
Gymnastiar)” yang menjelaskan bagaimana KH. Abdullah Gymnastiar
menggunakan facebook untuk menjaring penikmat dakwah Aa Gym.
Di dalamnya terdapat artikel, foto, catatan, audio, dan video yang
berisi pembahasan tentang akhlak, menejemen qalbu, ibadah, dan juga
tauhid.
2. Skripsi karya Agam Bahtiar dengan judul “Perspektif Teori
Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme” Sebagai Media
Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok
Sahabat Islami) Pada Media Instagram” yang menjelaskan bagaimana
proses Interaksionisme Simbolik antara pembuat meme dan pembaca
serta menjelaskan optimalisasi tabligh melalui media meme yang
dijadikan sebagai Media Tabligh.
3. Tesis karya M. Latiful Hanan Mustajab dengan judul “Analisis Resepsi
Remaja Islam Surabaya Tentang Meme Islami di Media Sosial” yang
menjelaskan tentang bagaimana remaja Islam Surabaya dalam proses
penerimaan atas konten meme Islami di media sosial dan bagaimana
meme dengan konten Islam yang sebenarnya mempunyai kekuatan
dalam membentuk pola fikir serta budaya masyarakat, selain itu juga
menguatkan pendapat Stuart Hall bahwa tidak selamanya media sosial
7

mampu mengendalikan khalayak, tetapi pada perkembangannya


khalayaklah yang mengolah produk media dengan menerima,
menimbang, atau bahkan menolaknya.

G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
pendekatan kualitatif deskriptif dengan menjelaskan fenomena melalui
pengumpulan data yang dalam hal ini ialah pendeskripsian mengenai level-level
analisis media siber instagram memecomic.islam mulai dari ruang media,
dokumen media, objek media, dan pengalaman media.
Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan
metode pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif,
seperti misalnya penggunaan instrumen wawancara mendalam (in depth
interview) dan pengamatan (observation).7 Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah etnografi virtual.
Secara bahasa, etnografi berasal dari bahasa Yunani gabungan kata ethos
yang berarti warga suatu bangsa atau masyarakat dan kata graphein yang berarti
tulisan atau artefak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etnografi bisa
diartikan sebagai (1) deskripsi tentang kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup;
(2) ilmu tentang pelukisan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup tersebar di
muka bumi. Secara sederhana etnografi adalah artefak (peninggalan budaya) yang
berasal dari suatu masyarakat.8
Istilah etnografi biasanya sangat erat kaitannya dengan kebudayaan,
bahkan istilah tersebut merupakan hal yang pokok dalam studi etnografis. Makna
kebudayaan dalam konteks etnografi ini bisa dimaknai sebagai suatu kumpulan
dari pola-pola perilaku serta keyakinan. Etnografi juga sering dikaitkan dengan
sebagai sebuah metode penelitian dan hasil laporan penelitian. Dalam arti metode,
istilah etnografi biasa diartikan sebagai penelitian lapangan, dimana seorang
7
Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:
Gintanyali, 2004), h. 2
8
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.5
8

peneliti tinggal dan hidup bersama orang-orang yang diteliti. Dan jika dalam arti
hasil penelitian, etnografi biasa dipakai untuk studi tentang kebudayaan yang ada
pada kelompok masyarakat tertentu. Jika dalam konteks penelitian komunikasi,
etnografi
 
sering dipahami dan diaplikasikan secara bervariasi, diantaranya untuk:
Mendeskripsikan pendapat serta perasaan-perasaan khalayak, mendeskripsikan
kecenderungan perilaku audiens sebagai subjek, dan mendokumentasikan pola
aktivitas khalayak dalam konstruksi sosial, wilayah budaya, pengaruh politik, dan
pola komunikasi.9
Etnografi virtual merupakan pendekatan (metode) baru dalam melihat
budaya di dunia virtual. Sebagai sebuah metode –dan juga bisa dipergunakan
sebagai level-level dalam melihat realitas di dunia virtual—etnografi virtual
mengungkap bagaimana budaya siber diproduksi, mana yang muncul, relasi dan
pola, hingga bagaimana hal tersebut berfungsi melalui medium internet. Sebuah
realitas budaya melalui etnografi virtual setidaknya bisa mendeskripsikan
perangkat dan konten yang dibangun, juga melihat bentuk (form) media di
internet, apa yang membawa (site) dan yang tampak dari yang disampaikannya
(surface).10
Karena itu, secara sederhana etnografi virtual bisa didefinisikan sebagai
metode etnografi yang digunakan untuk mengungkap realitas, baik yang tampak
maupun tidak, dari komunikasi termediasi komputer di antara entitas (anggota)
komunitas virtual di internet.11 Selain itu penulis juga menggunakan metode
Analisis Media Siber untuk menguraikan budaya dan artefak budaya di internet.
Metode Analisis Media Siber (AMS) merupakan perpaduan dan sekaligus
memandu proses menganalisis etnografi virtual. Setiap level dalam AMS
memberikan gambaran bagaimana komunitas virtual yang ada di internet. 12

9
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2007), h. 149-
150
10
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 43
11
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 10
12
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 44
9

Pada prinsipnya, dalam menganalisis budaya di internet, AMS (Analisis


Media Siber) memerlukan unit analisis, baik pada lever mikro maupun makro.
Dua unit analisis ini bisa disederhanakan dalam teks dan konteks. Di level mikro
penulis
 
menguraikan bagaimana perangkat internet, tautan yang ada, sampai hal-
hal yang bisa dilihat di permukaan. Sementara di level makro peneliti melihat
konteks yang ada dan menyebabkan teks itu muncul serta alasan yang mendorong
kemunculan teks tersebut. Level mikro-makro pada praktiknya terbagi menjadi
empat level, yakni ruang media (media space), dokumen media (media archive),
objek media (media object), dan pengalaman (experiential stories).13
Secara garis besar, level-level dalam Analisis Media Siber sebagaimana
dapat dilihat di bawah ini:14
Level Objek
Struktur perangkat media dan penampilan,
Ruang media (media space) terkait dengan prosedur perangkat atau
aplikasi yang bersifat teknis.
Isi, aspek pemaknaan teks/grafis sebagai
Dokumen media (media archive)
artefak budaya.
Interaksi yang terjadi di media siber,
Objek media (media object) komunikasi yang terjadi antaranggota
komunitas.
Motif, efek, manfaat atau realitas yang
Pengalaman (experiental stories) terhubung secara offline maupun online
termasuk mitos.
Tabel 1.1
Analisis Media Siber

13
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 44
14
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 45
10

4. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dari penelitian ini adalah level-level analisis media siber dalam
akun instagram memecomic.islam, sedangkan yang menjadi objek dari penelitian
ini adalah
 
Meme Islami yang di posting oleh akun memecomic.islam, admin akun
memecomic.islam, dan followers dari akun memecomic.islam.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diambil meliputi penelitian di lapangan
dengan analisis kualitatif. Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat
dalam penelitian lapangan, penulis melakukan teknik sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Dalam penelitian ini
penulis mengambil data dari akun Memecomic.islam.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik tanya jawab untuk mengumpulkan data
yang akurat serta melaksanakan pemecahan masalah tertentu sesuai
dengan data. Wawancara dapat membantu menetapkan keabsahan data
yang telah diperoleh penulis dari sumber-sumber lain atau melalui
instrumen lain untuk mengungkapkan berbagai pertentangan yang muncul
di dalam sumber-sumber tersebut. Dalam penelitian ini penulis
mewawancarai admin dari akun Memecomic.islam dan beberapa followers
akun Memecomic.islam.
c. Studi Kepustakaan
Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku
yang berkaitan dengan komunikasi, etnografi virtual, meme Islami, dan
media sosial serta hasil-hasil dari penelitian yang sebelumnya yang juga
menggunakan analisis media siber.
6. Teknik Analisis Data
Tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum di mulai sejak
pengumpulan data, yaitu; 1) reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
11

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan 2) penyajian data


(display data) dilakukan dengan menggunakan bentuk teks naratif dan 3)
penarikan kesimpulan serta verifikasi.15

 
Teknik analisis data dalam penelitian ini, dilakukan setelah data-data yang
diperoleh melalui wawancara mendalam bersama beberapa narasumber dan juga
data-data yang diperoleh dari hasil dokumentasi pada akun instagram tersebut.
Kemudian data-data tersebut, dianalisis secara saling berhubungan untuk
mendapatkan dugaan sementara, yang dipakai dasar untuk mengumpulkan data
berikutnya, lalu dikonfirmasikan dengan informan secara terus-menerus secara
triangulasi.

H. Sistematika Penulisan
Guna menjelaskan dan menyistematiskan penulisan laporan riset, maka
disusun sistematika penulisan ke dalam enam bab, dan pada masing-masing bab
dibagi menjadi beberapa sub-bab yang akan mendukung isi dari tiap bab yang
saling berhubungan, adapun sistematika penulisan skripsi ini yaitu sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab satu yang meliputi latar belakang masalah yang membahas
gambaran secara singkat mengenai media sosial khususnya
instagram dan bagaimana media sosial dapat digunakan untuk
berdakwah terutama melalui meme. Kemudian bab ini juga
mencakup pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan kajian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II REALITAS SOSIAL-SIBER MEME ISLAMI DALAM
INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM
Kajian pustaka menyusul pada bab II, yang memuat teori-teori
yang menunjang dan mempunyai hubungan dengan permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini. Bab ini juga mengandung

15
Emzir, Analisis Data, (PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 50-51
12

penjelasan teori Realitas Sosial-Siber sebagai teori utama serta


teori-teori lain yang mendukung dan mengkritik teori utama.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG AKUN INSTAGRAM

 
MEMECOMIC.ISLAM DAN MEME ISLAMI
Selanjutnya, gambaran umum tentang akun instagram
memecomic.islam yang meliputi sejarah dari akun tersebut serta
gambaran umum tentang meme islami akan dijabarkan pada bab III
ini.
BAB IV LEVEL-LEVEL ANALISIS MEDIA SIBER MEME ISLAMI
DI AKUN INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM
Sampai pada analisis data yang merupakan inti dari penelitian ini
diletakkan di bab empat. Dalam bab ini penulis menganalisis
semua temuan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis
media siber. Penuis membahas bagaimana level-level analisis
media siber dalam akun instagram memecomic.islam mulai dari
level ruang media (media space), level dokumen media (media
archive), level objek media (media object), dan level pengalaman
(experiental stories).
BAB V PENUTUP
Akhirnya, bab lima sebagai penutup penelitian ini. Dalam bab ini,
penuis menyimpulkan hasil yang diambil setelah melakukan
analisa data dan interpretasi dari hasil penelitian, serta memberikan
saran baik dari segi akademis, maupun praktis.
BAB II
REALITAS SOSIAL-SIBER MEME ISLAMI DALAM
INSTAGRAM MEMECOMIC.ISLAM

A. Media Sosial
1. Media
Secara sederhana, istilah media bisa dijelaskan sebagai alat komunikasi
sebagaimana definisi yang selama ini diketahui. Terkadang pengertian media ini
cenderung lebih dekat terhadap sifatnya yang massa karena terlibat dari berbagai
teori yang muncul dalam komunikasi massa. Namun, semua definisi yang ada
memiliki kecenderungan yang sama bahwa ketika disebutkan kata “media”, yang
muncul bersamaan dengan itu adalah sarana disertai dengan teknologinya. Koran
merupakan representasi dari media cetak, sementara radio yang merupakan media
audio dan televisi sebagai media audio-vsual merupakan representasi dari
elektronik, dan internet merupakan representasi dari media online atau di dalam
jaringan.1
Terlepas dari cara pandang melihat media dari bentuk dan teknologinya,
pengungkapan kata “media” bisa dipahami dengan melihat dari proses komunikasi
itu sendiri. Proses terjadinya komunikasi memerlukan tiga hal, yaitu objek, organ,
dan medium. Saat menyaksikan sebuah program di televisi, televisi adalah objek
dan mata adalah organ. Perantara antara televisi dan mata adalah gambar atau
visual. Contoh sederhana ini membuktikan bahwa media merupakan wadah untuk
membawa pesan dari proses komunikasi.2
Sedangkan media baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi
yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru dimungkinkan dengan

1
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h. 3.
2
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h. 3.
13
14

digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat
komunikasi.3
2. Sosial

 
Kata “sosial” dalam media sosial secara teori semestinya didekati oleh
ranah sosiologi. Inilah yang menurut Fuchs dalam buku Media Sosial karya Rulli
Nasrullah ada beberapa pertanyaan dasar ketika melihat kata sosial, misalnya
terkait dengan informasi dan kesadaran. Ada pertanyaan dasar, seperti apakah
individu itu baru dikatakan sosial ketika ia secara sadar melakukan interaksi.
Bahkan, dalam teori sosiologi disebutkan bahwa media pada dasarnya adalah
sosial karena media merupakan bagian dari masyarakat dan aspek dari masyarakat
yang direpresentasikan dalam bentuk perangkat teknologi yang digunakan. 4
Menurut Durkheim, sosial merujuk pada kenyataan sosial (the social as
social facts) bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi
kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya media
dan semua perangkat lunak (software) merupakan sosial dalam makna bahwa
keduanya merupakan produk dari proses sosial.
Menurut Weber, kata sosial secara sederhana merujuk pada relasi sosial.
Relasi sosial itu sendiri bisa dilihat dalam kategori aksi sosial (social action) dan
relasi sosial (social relations). Kategori ini mampu membawa penjelasan tentang
apa yang dimaksud dengan aktivitas sosial dan aktivitas individual.
Menurut Tonnies, sosial merujuk pada kata “komunitas” (community).
Menurutnya, eksistensi dari komunitas merujuk pada kesadaran dari anggota
komunitas itu bahwa mereka saling memiliki dan afirmasi dari kondisi tersebut
adalah kebersamaan yang saling bergantung satu sama lain. Sementara menurut
Marx, makna sosial itu merujuk pada saling bekerja sama (co-operative work).
Dengan melihat fakta bahwa kata sosial bisa dipahami dari bagaimana setiap
individu saling bekerja sama, apapun kondisinya, sebagaimana yang terjadi dalam
proses produksi di mana setiap mesin saling bekerja dan memberikan kontribusi
terhadap produk. Dalam kajian Marx ini, ada penekanan bahwa sosial berarti

3
Putri Iva Izzati, Teori Komunikasi Massa McQuail, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
h. 148.
4
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h. 6.
15

terdapatnya karakter kerja sama atau salung mengisi di antara individu dalam
rangka membentuk kualitas baru dari masyarakat.5
3. Media Sosial

 
Media sosial (Facebook, Twitter, Youtube, Instagram dan Flickr) adalah
keniscayaan sejarah yang telah membawa perubahan dalam proses komunikasi
manusia. Proses komunikasi yang selama ini dilakukan hanya melalui komunikasi
tatap muka, komunikasi kelompok, komunikasi massa, berubah total dengan
perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini, khususnya internet. Perubahan
tersebut akan membawa konsekuensi-konsekuensi proses komunikasi. Proses
komunikasi yang terjadi membawa konsekuensi di tingkat individu, organisasi,
dan kelembagaan.6
Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site) atau sering disebut
dengan media sosial (social media) seperti facebook, twitter, dan instagram
merupakan media yang digunakan untuk memublikasikan konten seperti profil,
aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan
ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber. 7
Pada dasarnya media sosial merupakan hasil dari perkembangan teknologi
baru yang ada di internet, dimana para penggunanya bisa dengan mudah untuk
berkomunikasi, berpartisipasi, berbagi, dan membentuk sebuah jaringan di dunia
virtual, sehingga para pengguna bisa menyebarluaskan konten mereka sendiri. 8
Berikut beberapa definisi media sosial yang berasal dari berbagai literatur
penelitian:9
1. Menurut Mandibergh, media sosial adalah media yang mewadahi
kerjasama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user
generated content).

5
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
7-9.
6
Nurudin, Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi, (Jurnal
Komunikator, Vol. 5, 2010), h. 83.
7
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Kharisma Putra
Utama, 2016), h. 36-37.
8
Dan Zarella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
Anggota IKAPI, 2010), h. 2-3.
9
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
11.
16

2. Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan


alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to
share), bekerja sama (to cooperate) di antara pengguna dan melakukan

 
tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka
institusional maupun organisasi.
3. Boyd menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak
yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,
berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi
atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated
content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh
editor sebagaimana di institusi media massa.
4. Menurut Van Dijk, media sosial adalah platform media yang
memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial
dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan
hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
5. Meike dan Young mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi
antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu
(to be share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa
saja tanpa ada kekhususan individu.”
Selain itu ada beberapa pengertian media sosial dari berbagai jurnal
ilmiah:
1. Media sosial menurut Sourav Gupta dalam jurnal karya Ririen Putri
Wahyuni dengan judul Penggunaan Gambar Meme Terhadap Kepuasan
Khalayak adalah sebuah media untuk melakukan interaksi sosial yang
menggunakan teknik komunikasi yang terukur dan sangat mudah
diakses. Media sosial menggunakan teknologi berbasi web dan mobile
untuk mengubah komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. 10

10
Ririen Putri Wahyuni, Penggunaan Gambar Meme Terhadap Kepuasan Khalayak
(Studi Korelasional Penggunaan Meme dalam Media Sosial Instagram di Kalangan Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara), (Skripsi Universitas Sumatera Utara, 2014), h. 3
17

2. Media sosial dalam jurnal karya Anang Sugeng Cahyono dengan judul
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat
Indonesia adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa

 
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.8
3. Media sosial dalam jurnal karya Novia Ika Setyani dengan judul
Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
(Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter,
Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas
Akademi Berbagi Surakarta) merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan
semua orang untuk berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi, dan
membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat
menyebarluaskan konten mereka sendiri. 9
4. Media sosial menurut Laughey dalam jurnal karya Een Irianti dengan
judul Dampak Ketergantungan Media Sosial pada Kalangan Dystopian
dan Utopian berasal dari media dan sosial. Secara sederhana istilah
media bisa dijeaskan sebagai alat komunikasi sebagaimana definisi
yang selama ini diketahui. Sedangkan dalam buku Pengantar Ilmu
Komunikasi, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. 10
Media sosial melalui internet mengalami perkembangan pesat. Media
sosial ini berkontribusi terhadap akuntabilitas pemerintah, aktivitas Hak Asasi
Manusia, pembangunan civil society, dan praktik-praktik kewarganegaraan.
Account jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, MySpace atau
Microblogging Twitter nyatanya memeiliki posisi yang penting pada beberapa

8
Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial
Masyarakat Indonesia, h.142.
9
Novia Ika Setyani, Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Bagi
Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog
sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta), (Jurnal Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, 2013), h.6.
10
Een Irianti, Dampak Ketergantungan Media Sosial Pada Kalangan Dystopian dan
Utopian, (Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017), h.70.
18

peristiwa penting di dunia, termasuk revolusi di beberapa negara Timur Tengah.


Imbasnya, pemerintah di beberapa negara mulai mempersiapkan strategi untuk
merespons atau bahkan mengontrol keberadaan aktor baru dalam arena politik ini,
yakni  media sosial. 11
Media sosial di Indonesia cukup populer. Berdasarkan data Nielson, pada
tahun 2011 internet digunakan dalam bersosialisasi di internet (social networking)
menyusul kemudian surat elektronik, bermain games, mendengarkan musik, dan
seterusnya. 12
Sementara khusus pada media sosial, laporan Yahoo Net Index pada 2011
menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai pengguna
Facebook terbanyak di dunia. Sementara pengguna Twitter menduduki urutan
ketiga. Di Twitter, pengguna asal Indonesia mencapai 6 hingga 8 juta orang. 13
Sedangkan menurut IPJI (Institut Penyedia Jasa Internet) pada tahun 2016,
136 juta rakyat Indonesia menggunakan internet dan mayoritas lewat mobile data.
Selain itu, lembaga We Are Social memublikasikan hasil penelitian terhadap
perilaku internet, akses terhadap internet hingga akun media sosial dari seluruh
dunia. Hasil penelitian yang dipublikasikan di http://wearesocial.sg tersebut
mencakup berbagai negara dari benua yang berbeda. Untuk Indonesia, data riset
menunjukkan bahwa ada sekitar 15 persen penetrasi internet atau 38 juta lebih
pengguna di internet. Juga, dari jumlah total penduduk, ada sekitar 62 juta orang
yang terdaftar serta memiliki akun di media sosial Facebook. Data riset tersebut
juga menunjukkan bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan
waktu hampir 3 jam untuk terkoneksi dan berselancar di media sosial. Sebagian
besar dari pengguna tersebut mengakses media sosial melalui perangkat telepon
genggam. 14

11
Hermin Indah Wahyuni, Kebijakan Media Baru di Indonesia (Harapan, Dinamika, dan
Capaian Kebijakan Media Baru di Indonesia), (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2013), h. 71.
12
Hermin Indah Wahyuni, Kebijakan Media Baru di Indonesia (Harapan, Dinamika, dan
Capaian Kebijakan Media Baru di Indonesia), h. 74.
13
Hermin Indah Wahyuni, Kebijakan Media Baru di Indonesia (Harapan, Dinamika, dan
Capaian Kebijakan Media Baru di Indonesia), h. 75.
14
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
12.
19

Kecenderungan percakapan di sosial media di Indonesia memang masih


sebagian besar terkait pesan-pesan ringan, yaitu sekitar 80% dan 20% telah
memanfaatkan media sosial untuk promosi bisnis dan politik. 15

 
Untuk melihat bagaimana sebuah realitas terjadi dan entitas berinteraksi di
internet, Gotved dalam buku Etnografi Virtual karangan Rulli Nasrullah
menawarkan sebuah skema realitas sosial-siber. Konsep tersebut memberikan
arahan secara tradisional tentang aspek-aspek sosial dari realitas yang ada di
internet dengan melihat atau melibatkan fitur-fitur teknologi. Pengguna sebagai
entitas dan perangkat yang juga merupakan entitas memiliki peranan dalam
mentransformasikan realitas di internet. Aspek ini menjadi penting karena model
realitas sosial-siber ini menjadi dasar serta landasan teori dalam melihat apa yang
terjadi di komunitas virtual. Interaksi yang ada di komunitas virtual dan nilai-nilai
atau artefak budaya merupakan konsep-konsep sebagai sebuah pelengkap teori
tentang riset di internet.16
Segitiga realitas sosial-siber adalah pengembangan dari model realitas
sosial yang merupakan dasar dari pemahaman terhadap sosiologi yang
dikembangkan oleh Boudreau dan Newman. Model ini kemudian dimodifikasi
oleh Gotved untuk melihat bagaimana realitas itu terjadi di internet. 17
Model ini menggunakan perspektif konstruksi sosial maupun interaksi
sosial sebagai landasan awal terbentuknya budaya maupun struktur sosial dari
komunitas virtual. Ketiga sisi model, yakni interaksi sosial, kultur atau budaya,
maupun struktur sosial, pada akhirnya akan membentuk apa yang disebut realitas
sosial sebagai inti dari konstruksi sebuah realitas sosial. Meski untuk membaca
model ini bisa dilihat dengan cara interaksi sosial menghasilkan kultur dan kultur
membentuk struktur seterusnya kembali ke interaksi sosial dan berputar seperti
arah jarum jam, semua elemen ini harus dilihat secara bersamaan. 18

15
Anwar Abugaza, Social Media Politica, (Jakarta: Tali, 2013), h. 43.
16
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.18-19.
17
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.53.
18
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.19.
20

Terkait dengan internet, Gotved menggunakan model segitiga ini untuk


melihat bagaimana komunikasi online terjadi dan aspek-aspek yang muncul
mengikutinya. Penggunaan teknologi mengubah konstruksi dari realitas sosial dan
dalam
 
kondisi tertentu mengaburkan batasan-batasan yang ada antara teknologi
dan sosialitas yang berada dalam pikiran aktan (actant). Terminologi aktan
merujuk pada penjelasan Latour dalam buku Etnografi Virtual karya Rulli
Nasrullah untuk melihat bahwa dalam kajian sains dan teknologi aktor di internet
yang terlibat tidak bisa dilihat hanya sebagai manusia (human) atau teknologi
(non-human) semata. Aktor bisa keduanya dan bisa saling silih berganti. 19
Skema awal ini kemudian dikembangkan oleh Gotved untuk melihat
bahwa realitas di dunia siber merupakan hasil dari jalinan antara teknologi dan
penggunanya. Sebagaimana disebutkan bahwa:20
“Skema segitiga realitas sosial memberikan arahan secara tradisional
aspek-aspek sosial dari konstruksi realitas yang terjadi di sekitar kita, saya
ingin meluaskan konsep tersebut untuk melihat fitur-fitur teknologi saling
terhubung dengan pengguna sebagai human agency dengan demikian akan
diketahui bagaimana transformasi dari realitas yang merupakan hasil dari
jalinan tersebut”.
Selanjutnya, segitiga realitas sosial-siber ini dibentuk oleh dimensi waktu
dan ruang. Konteks waktu dan ruang dalam pembahasan ini tidak dipandang
secara normatif sebab dalam berbagai pembahasan terkait teknologi internet,
keberadaan waktu dan ruang seolah-olah menjadi kabur, bahkan menghilang di
antara pengguna. Padahal, dimensi-dimensi ini memberikan kontribusi terhadap
penciptaan realitas sosial-siber.21
4. Realitas Sosial-Siber Dimensi Waktu

19
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.20.
20
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
54.
21
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
54.
21

Waktu merupakan dimensi yang ada dalam segitiga ini akan menghasilkan
kategori pemaknaan (meaning), orientasi (orientation), maupun regulasi
(regulation).22

 
Waktu pun bisa ditunjukkan dengan tanggal maupun jam. Juga, kronologi
dari realitas sosial-siber yang terjadi. Kondisi ini bisa dilihat bagaimana sebuah
arsip (archive) konten yang dipublikasikan di media sosial. Pengguna bisa melihat
apa yang telah ditulis di blog berdasarkan urutan tanggal, bisa melihat foto apa
yang diunggah di Instagram berdasarkan bulan, atau melihat status pertama apa
yang ditulis di dinding Facebook.23
5. Realitas Sosial-Siber Dimensi Ruang
Konsep ruang merupakan konsep tempat, lokasi, wilayah, geografis,
maupun keberadaan. Namun, ruang tidak hanya dilihat secara normatif, tetapi
melihat ruang sebagai sebuah upaya melihat karakter yang ada di dalamnya.
Ruang juga tempat terjadinya proses interaksi manusia yang menghasilkan
budaya, struktur, juga regulasi. 24
Dalam realitas sosial-siber, dimensi ruang ini memunculkan perspektif
terhadap konstruksi atau rekonstruksi, penampakan (visibility), maupun praktik.
Ini berarti bahwa ketika melihat dimensi ruang dalam pembentukan realitas sosial-
siber harus pula melibatkan dan menggunakan perspektif dimensi waktu secara
bersamaan.
Cyber banyak digunakan untuk menjelaskan realitas media baru. Konsep
media baru itu sendiri pada awalnya diperkenalkan dalam sebuah novel sci-fi True
Name oleh Vernor seorang novelis yang juga ahli matematika pada tahun 1981.
Vernor menggunakan istilah “The Other Plane” untuk menggambarkan
keberadaan sebuah jaringan. Gibson kemudian memperkenalkan istilah
“cyberspace” untuk menjelaskan bahwa ada tempat dimana ia tidak nyata tetapi
keberadaannya dapat dirasakan bahkan menjadi kenyataan dalam benak.25

22
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
56.
23
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
55.
24
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
56.
25
Rulli Nasrullah, Cyber Media, (Yogyakarta: IDEA Press, 2013), h. 22.
22

A consensual halucination experienced daily by billion of legitimate


operators, in every nation, by children being taught mathematical
concepts – A graphic representation of data abstracted from the banks of

 
every computer in the human system. Unthinkable complexity. Lines of
light ranged in the city lights, receding.
Pengertian cyberspace menurut Gibson adalah sekumpulan data,
representasi grafik demi grafik, dan hanya bisa diakses melalui komputer.
Cyberspace digambarkan oleh Gibson jauh sebelum teknologi internet
berkembang dan untuk menjelaskan gambaran “consencual hallucination” atau
seolah-olah ruang atau sesuatu itu ada. Misalnya, ketika kita melihat seseorang
anak sedang memainkan game balap mobil di perangkat seperti PlayStation, maka
anak tersebut tidak hanya melihat grafis mobil, arena balap, dan grafis lainnya di
layar televisi, melainkan seolah-oah ia bagian dari grafis tersebut. Stick atau
perangkat permainan di tangan sang anak tidak sekedar tombol-tombol yang
secara kerja elektronik akan memerintahkan bagaimana mobil balap itu berbelok,
maju, atau behenti, ia menjadi perangkat pengendalian seperti mobil sungguhan
dalam benak mereka. Bahkan lihatlah bagaimana tubuh mereka ikut bergerak
miring ke kiri atau ke kanan ketika grafis mobil di layar televisi itu sedang
berbelok di arena lintasan. Inilah yang dikatakan sebagai ruang siber, bersifat
halusinasi tetapi menjadi nyata dan hidup dalam benak. 26
Ruang virtual menjadi lokasi di mana interaksi sosial berjalan dan virtual
society itu ada. Facebook, Twitter, Youtube, atau Path tidak sekedar medium
untuk mengunggah konten (teks, audio, atau video). Media sosial tersebut adalah
arena tempat pemaknaan sebuah realitas virtual yang seiring berjalannya waktu
menjadi semacam budaya di internet. Teman-teman yang terkoneksi di media
sosial merupakan anggota komunitas sekaligus anggota masyarakat/negara yang
lebih luas. Interaksi yang terjadi di antara anggota itu mengambil lokasi di
perangkat media sosial layaknya tempat-tempat di dunia nyata.
Jika menggunakan perspektif ekonomi media, ruang di media sosial adalah
latar geografi dan demografi pengguna. Media sosial memberikan informasi

26
Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 22-23.
23

bagaimana lokasi, misalnya, dari pengguna tersebut. Lokasi inilah yang secara
proses logika teknologi digunakan untuk mengunggah konten apa yang cocok
untuk pengguna. Twitter misalnya pada awal 2015 telah menyediakan fasilitas
kicauan
 
promosi yang digunakan untuk menampilkan kicauan tertentu di halaman
Twitter pengguna sesuai dengan karakteristik pengguna, seperti bahasa yang
digunakan, kegemaran, maupun lokasi berada. 27

B. Meme
Meme merupakan kata yang dipopulerkan oleh Richard Dawkins yang
digunakaannya untuk menceritakan bagaimana prinsip Darwinian untuk
menjelaskan penyebaran ide ataupun fenomena budaya. Richard Brodie
mengembangkan teori ini dalam penelitiannya Virus of The Mind : The New
Science of the Meme (1996) yang menyebutkan bahwa meme adalah suatu unit
informasi yang tersimpan di benak seseorang, yang mempengaruhi kejadian di
lingkungannya sedemikian rupa sehingga makin tertular luas di benak orang
lain. 28
Pengertian tersebut dapat membawa kita pada kesimpulan bahwa meme
merupakan suatu informasi yang berupa ide, ideologi, gambar, musik, video
maupun susunan kata serta hashtag yang menjadi populer karena tersebar begitu
cepat dan mampu mendiami benak masyarakat selayaknya virus. 29
Limor Shifman dalam buku Etnografi Virtual karya Rulli Nasrullah
menjelaskan lebih lugas tentang pengertian meme:
(1) a group of digital items sharing common characteristic of
content, form, and/or stance, which (2) were created with awarness
of each other, and (3) were circulated, imitated, and/or
transformed via the internet by many users.

27
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h.
57.
28
James Lull, Media, Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1997), h.17.
29
Rosa Redia Pusanti Haryanto, Representasi Kritik dalam Meme Politik (Studi Semiotika
Meme Politik dalam Masa Pemilu 2014 pada Jejaring Sosial “Path” Sebagai Media Kritik di Era
Siber), (Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Univesitas Sebelas Maret Surakarta), h. 7.
24

(1) Kelompok unsur digital yang berbagi karakteristik umum dari


konten, bentuk, dan/atau sikap, yang (2) dimana dibuat dengan
kesadaran satu sama lain, dan (3) diedarkan. Ditiru, dan/atau

 
diubah melalui internet oleh banyak pengguna.
Riset yang dilakukan oleh Limor menunjukkan bahwa meme menjadi viral
karena beberapa alasan. Pertama, ada nilai positif dalam sindiran yang terkandung
dalam meme dan nilai itu disampaikan secara humor atau candaan yang ada
kecenderungan tidak menyinggung secara langsung kepada pembacanya. Kedua,
visual meme kadang memberikan provokasi kepada pembaca. Secara emosional,
provokasi ini memberikan respon, baik positif maupun negatif. Ketiga, aspek viral
dari meme karena pesan yang disampaikan dikemas (packaging) secara sederhana
dan jelas. Keempat, pelibatan atas kredibilitas dan figur publik memberikan
dorongan viral terhadap meme. Kelima, posisi atau positioning dari meme yang
diunggah terkait dengan konteks yang tengah marak di masyarakat. Jika teks
meme mewakili konteks yang ramai dibincangkan di dunia offline, penyebaran
meme tersebut pun akan semakin ramai di dunia online. Keenam, partisipasi
(participation) dari pengguna media online dalam menyebarkan, membincangkan,
dan memproduksi ulang meme. 30
Munculnya meme tidak hanya dilihat dari segi bentuk baru ekspresi
khalayak semata, tetapi ia juga menjadi bentuk baru dalam seni (art), menjadi
artefak budaya, dan ia adalah komoditas konten yang diproduksi-dikonsumsi. 31
Meme mesti dilihat dari dua aspek, yakni (1) aspek visual yang
menggunakan potongan gambar atau ilustrasi untuk menunjukkan emosi yang
ditunjukkan, dan (2) aspek lainnya adalah teks. Meme dapat dicirikan dengan
adanya teks yang berada di antara visual, biasanya di atas dan di bawah atau
dialog yang saling bertolakbelakang. Meme bisa didekati atau menggambarkan
tiga komponen, yakni manifestasi (manifestation), kebiasaan (behavior), dan
keidealan (ideal) (Davidson dalam buku Etnografi Virtual karya Rulli Nasrullah,
2017: 116). Sebagai manifestasi, meme merupakan kultur yang dapat diamati dan
30
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 115-116.
31
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 116.
25

sebagai fenomena eksternal. Sebuah objek yang ada di visual meme merupakan
manifestasi atau gambaran dari apa yang sedang terjadi serta merupakan realitas
offline. Visual meme dapat diindikasikan sebagai segala sesuatu, partikel nyata
terkait
 
waktu dan tempat yang terhubung dengan realitas. Oleh sebab itu, meme
merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh pengguna internet dalam
mengungkapkan ekspresi atau emosinya, baik menggunakan meme yang sudah
beredar di online maupun kreasi sendiri dengan bantuan teknologi kemudian
diunggah di media sosial. Terakhir, meme merupakan gambaran dari realitas ideal
yang terjadi. Misalnya, sebuah status unik atau lucu di facebook bisa dikomentari
dengan hanya mengunggah gambar meme—dengan visual lucu dan teks yang juga
lucu—sebagai bentuk pernyataan terhadap realitas tersebut.32
Adapun beberapa pengertian meme dari jurnal ilmiah :
1. Meme dalam jurnal karya kenfitria Diah Wijayanti dengan judul Meta
Pesan dalam Perspektif Meme adalah neologi yang dikenal sebagai
karakter dari budaya, yang termasuk di dalamnya yait gagasan, perasaan,
ataupun perilaku. Konsep meme atau sering dibaca mim ini mengusung
unsur menyerupai atau menirukan. Gambar, foto, atau ilustrasi hal-hal
yang populer digunakan untuk kemudian dilengkapi dengan kata-kata atau
kalimat.33
2. Meme dalam jurnal karya Ririen Putri Wahyuni dengan judul Penggunaan
Gambar Meme Terhadap Kepuasan Khalayak adalah ide yang mudah
sekali menular dan menyebar seperti virus, yakni menyebar melalui
jaringan komunikasi dan secara tatap muka antar manusia. Mimikri dalam
meme terlibat dari kecenderungan orang untuk menyebarkan ide yang
terdapat meme atau membuat sesuatu yang serupa. Ide yang terdapat
dalam sebuah meme dapat berupa kegiatan, kejadian, atau tuturan yang

32
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 116.
33
Kenfitria Diah Wijayanti, Meta Pesan dalam Perspektif Meme, (Jurnal Universitas
Sebelas Maret, 2015), h. 204.
26

menarik. Sifat menarik inilah yang membuat ide tersebut mudah tersebar
secara visual di dunia maya dan menjadi internet meme.34
Dapat dikatakan meme merupakan suatu bentuk wacana. Salah satu
pengertian
 
wacana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan. Wacana sebagai satuan bahasa
yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi. Dalam wacana ada tiga hal
yang sentral, yaitu teks, konteks, dan wacana. Dalam meme terdapat keseluruhan
tutur yang merupakan satu kesatuan. Selain itu, ada teks dan konteks dalam meme
tersebut. Ada teks dalam meme, yaitu bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang
tercetak di lembar kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi. Ada juga
konteks dalam meme, yaitu semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan
mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi tempat
teks tersebut di produksi, fungsi yang dimasukkan, dan sebagainya. Selanjutnya,
wacana dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama yang muncul dalam
meme.35
Di Indonesia, istilah meme ini populer sejak kemunculan pada situs
yeahmahasiswa.com di tahun 2009 yang menunjukkan berbagai meme tentang
parodi dan sindiran kehidupan keseharian mahasiswa seperti skripsi, tugas akhir,
hingga indeks prestasi kumulatif. Fenomena meme kemudian berkembang menuju
ke arah yang lebih luas. Netizen atau para pengguna internet kemudian
mereplikasi meme ini menjadi beragam versi yang membahas berbagai topik, tak
terkecuali politik kontemporer. Tak hanya itu, netizen juga menyebarluaskan
meme ini melalui jejaring sosial maupun situs-situs yang terdapat di internet.36

C. Dakwah di Internet
Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan
dan ketertarikan. Menyeru seseorang pada agama Islam maknanya adalah Anda

34
Ririen Putri Wahyuni, Penggunaan Gambar Meme Terhadap Kepuasan Khalayak,
(Skripsi Universitas Sumatera Utara, 2014), h. 3.
35
Ari Listiyorini, Wacana Humor dalam Meme di Media Online sebagai Potret
Kehidupan Sebagian Masyarakat Indonesia, (Yogyakarta: Litera, 2017), h. 66.
36
Sandy Allifiansyah, Kaum Muda, Meme, dan Demokrasi Digital di Indonesia,
(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2016), h. 153.
27

berupaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang


Anda serukan, yakni Islam. Karenanya, dakwah Islam tidak hanya terbatas pada
aktivitas lisan saja, tetapi mencakup seluruh aktivitas—lisan atau perbuatan—
yang  ditujukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada
Islam. Dengan demikian, dakwah Islam dijalankan melalui aktivitas lisan dan
aktivitas perbuatan.37
Dakwah dari segi bahasa ‘Da’wah’ berarti: panggilan, seruan atau ajakan.
Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan
bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah berarti memanggil, menyeru atau mengajak
(Da’a, Yad’u, Da’watan). Orang yang berdakwah disebut Da’i dan orang yang
menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u.38 Menurut
Muhammad Natsir, dakwah mengandung arti kewajiban yang menjadi tanggung
jawab seorang Muslim dalam amar ma’ruf nahi mungkar.39
Sementara itu, secara istilah, Hasjmy dalam buku Dakwah di Era Media
Baru karya Moch. Fakhruroji mengungkapkan bahwa dakwah adalah mengajak
orang lain untuk meyakini dan mengamalkan akidah serta syariat Islam yang
terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh da’i (pendakwah). Hampir
sejalan dengan pandangan ini, Asmuni Syukir mengungkapkan bahwa dakwah
merupakan suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan
terencana untuk mengajak manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi ke arah
yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yaitu hidup bahagia di
dunia maupun di akhirat.
Sementara dengan pendekatan proses, Syukridi Sambas lebih menjelaskan
dakwah sebagai proses transmisi, transformasi, dan internalisasi ajaran Islam
dengan menggunakan metode, media, dan untuk mencapai tujuan tertentu. Agak
berbeda dengan dua pandangan sebelumnya, Sambas lebih melihat dakwah
sebagai sebuah proses panjang daripada hanya berbicara tentang tujuan
pelaksanaan dakwah itu sendiri. Dalam definisi yang ditawarkannya, Sambas
mengungkapkan bahwa proses penyampaian dakwah lebih ditekankan pada aspek
37
Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2009), h. 13.
38
Ahmad Warson Munawar, Kamus Al-Munawi, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h.
406.
39
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT Grafindo Persada), h.2.
28

penggunaan metode, media, dan pesan yang disesuaikan dengan situasi serta
kondisi mad’u (objek dakwah).40
Dengan berpijak pada beberapa definisi tersebut, konsep dakwah dapat
dipahami
 
melalui beberapa kata kunci, yaitu proses, usaha, transmisi, tujuan,
metode, dan media. Kelima kata kunci dari definisi dakwah tersebut merupakan
hasil rumusan penulis yang sifatnya tidak baku dan belum tentu mewakili definisi
yang diungkapkan oleh para ahli, namun dapat dijadikan pijakan awal bagi suatu
kegiatan dakwah. Sebab kegiatan dakwah akan senantiasa mengalami berbagai
perubahan pada setiap zamannya sesuai dengan situasi dan kondisi sosial budaya
yang berkembang.41
Secara umum, aktivitas dakwah memiliki dua dimensi besar, yakni
dimensi kerisalahan dan kerahmatan yang satu sama lain merupakan two sides of
the same coin (dua sisi koin yang sama) yang tidak dapat dipisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya. Dalam konteks yang lebih luas, dimensi kerisalahan
lebih identik dengan penyampaian teks agama sebagai ajaran ideal bagi manusia,
sedangkan dimensi kerahmatan lebih merupakan upaya implementasi agama
sebagai praktik sosial-kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk
aktivisme. Secara sempit, kedua dimensi ini dapat dipahami dengan dihubungkan
pada tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan kata lain, penyampaian
risalah Tuhan yang dilakukan dalam dakwah pada dasarnya bertujuan untuk
merealisasikan konsep “rahmatan lil al-‘alamin”, etos utama dalam ajaran
Islam. 42
Di era ini, dakwah tidak hanya cukup disampaikan melalui lisan tanpa
adanya perangkat pendukung, yang saat ini dikenal dengan sebutan alat-alat
komunikasi massa, yaitu media cetak ataupun elektronik. Kata-kata yang
diucapkan oleh manusia hanya dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas, tapi

40
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2017), h. 2-3.
41
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 3.
42
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 5-6.
29

jika menggunakan alat-alat komunikasi massa, maka jangkauannya tidak lagi


terbatas pada ruang dan waktu.43
Sedangkan, internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang bisa
menghubungkan
 
komputer-komputer beserta jaringan-jaringan komputer di
seluruh dunia.44
Menurut LaQuey, yang membedakan internet dengan jaringan global
lainnya dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan
kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tidak ada
media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi
secara seketika dengan ribuan orang. Internet adalah perkakas sempurna untuk
menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis.
Informasi mengenai peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung,
sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif. 45
Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar
Islam, dan tentunya akan memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap
dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media dakwah merupakan
kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas dakwah
Islamiyah. Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang yang peduli
terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media internet tersebut
sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah Islamiyah. 46
Perkembangan teknologi memberikan peran yang sangat besar dalam
perkembangan dakwah saat ini. Dengan kehadiran teknologi seperti internet,
jangkauan dakwah menjadi lebih luas dan tidak terbatas oleh batasan geografis. 47
Menggunakan internet sebagai media dalam aktivasi dakwah bukanlah hal
baru, namun internet juga telah membuka sejumlah kemungkinan baru bagi
lahirnya gerakan-geakan dan aktivisme dakwah. Internet dengan arena yang

43
Mulkhan, Abdul Munir, Ideologisasi Gerakan Dakwah, (Yogyakarta: SIPRESS, 1996),
h. 58.
44
Iskandar, Panduan Lengkap Internet, (Jakarta: Andi Publisher, 2009), h. 1.
45
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 150-151.
46
Nur Ahmad, Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi: Formulasi
Karakteristik, Popularitas, dan Materi di Jalan Dakwah, (Jurnal Addin, 2014), h. 326-327.
47
Fathul Wahid, E-Dakwah: Dakwah Melalui Internet, (Yogyakarta: Gava Media, 2004),
h.30.
30

begitu luas dan memiliki jangkauan global tidak hanya dapat dipandang sebagai
medium bagi aktiivtas dakwah---misalnya dengan menyebarkan beragam
informasi keislaman secara luas melalui website, blog, media sosial, atau platform
lainnya---tetapi
 
juga telah menjadi sebuah “lingkungan” baru yang signifikan, di
mana umat Islam dapat membentuk identitas dirinya. 48
Secara sosiologis, penerapan teknologi komunikasi dan informasi dalam
kehidupan telah mengubah ragam interaksi masyarakat. Masyarakat dakwah kini
bukan saja mereka yang berada di depan mata, melainkan juga mereka yang
secara bersama-sama ada di ruang abstrak yang disebut ruang maya. 49
Sebagai ciptaan manusia, masyarakat maya menggunakan seluruh metode
kehidupan masyarakat nyata juga sebagai model yang dikembangkan di dalam
segi-segi kehidupan maya. Seperti, membangun interaksi sosial dan kehidupan
kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun
pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan,
membangun sistem kejahatan dan kontrol-kontrol sosial, dan sebagainya. 50
Oleh sebab itu, penting dipahami bahwa aktivisme dakwah yang dimaksud
adalah tindakan yang hanya menjadikan internet sebagai medium bagi gerakan
sosial keagamaan dalam konteks dakwah, tetapi juga menjadikan internet sebagai
medan gerakan dakwah. Dengan begitu, dakwah dalam konteks ini tidak hanya
dilakukan melalui, tetapi juga di internet.51
Aktivisime dakwah merupakan domain penting dalam Islam yang sering
dipahami sebagai upaya penyebaran ajaran dan nilai-nilai Islam kepada
masyarakat luas. Tentu saja ketika aktivisme muncul secara online di internet,
dapat dipastikan internet telah menjadi sesuatu yang domestik, yakni sesuatu yang
tidak terpisah dari masyarakat Islam sebagai sasaran dakwah itu sendiri yang
sekaligus menggambarkan gagasan modernitas bagi umat Islam secara umum. 52

48
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 190.
49
Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah: Teori, Pendekatan, dan Aplikasi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012), h. 60.
50
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 165.
51
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 190.
52
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 191.
31

Sebagai bagian dari masyarakat modern, para pelaku aktivisme dakwah di


internet dapat mengekspresikan keberagamannya melalui konfigurasi dan
identifikasi keagamaan mereka untuk membedakannya dengan agama lain. Oleh
sebab  itu, boleh jadi mereka memperoleh pemahaman keagamaan melalui web
literacy yang kemudian dikombinasikan dengan pengetahuan dan sumber
informasi keislaman yang dimilikinya. Sebagaimana dikemukakan Mandaville
dalam buku Dakwah di Era Media Baru karya Moch. Fakhruroji, yang dikutip
oleh Bunt, bahwa teknologi media berperan penuh atas perkembangan ini. Ia
memungkinkan kita untuk mereproduksi dan menjaga bentuk-bentuk identitas
komunal. 53
Ada jutaan situs yang dapat diidentifikasi sebagai situs dakwah, baik
secara eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit, konten dalam situs-situs
dakwah biasanya berisi informasi dunia Islam, dialog seputar masalah-masalah
keagamaan, buku-buku dengan tema keislaman, fasilits untuk melakukan unduh
software Islami, dan sejumlah layanan lain yang berhubungan dengan Islam.
Situs-situs spesifik ini belum termasuk komunitas-komunitas Islam yang
bermunculan melalui situs-situs media sosial dan forum-forum diskusi yang pada
umumnya merupakan salah satu fitur situs yang relatif bersifat umum. 54
Bentuk lain dari aktivisme dakwah di internet adalah adanya file-sharing
atau tempat berbagi file dalam berbagai format, mulai dari dokumen, video, audio,
bahkan software Islami. Meskipun beberapa portal memberikan layanan serupa,
namun beberapa situs memang secara khusus hadir sebagai sarana untuk berbagi
file, yakni direct-download dan torrent-download. Direct-download adalah
layanan unduh secara langsung yang difasilitasi oleh situs tertentu, sedangkan
Torrent-download adalah layanan unduh secara peer-to-peer (PTP) melalui situs
protokol tertemtu dan untuk melakukannya dibutuhkan software torrent-
downloader yang berfungsi sebagai client, seperti uTorrent, BitLord, BitTorrent,
dan sebagainya.55

53
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 192.
54
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 197-198.
55
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 208.
32

Dalam konteks Islam, salah satu situs yang bekerja, seperti Youtube.com,
adalah IslamicTube.com. Perbedaan funfamentalnya tentu saja terletak pada video
yang dimuat di dalamnya yang lebih spesifik pada video-video keislaman.56

 
Menyikapi prospek penggunaan media dalam syi’ar Islam, Zainudin
Sardar menyorotinya dari segi informasi yang ditawarkan. Menurutnya, dari
perspektif Islam, yang pertama harus disadari adalah bahwa informasi akan
mempunyai arti hanya ia berada di dalam kerangka pengetahuan tentang
masyarakat, hanya bila komponen sasarannya selaras dengan aspek-aspek mutlak,
substisional, cultural dan subyektif suatu masyarakat, barulah informasi akan
memberikan sumbangan positif kepada masyarakat itu. Keselarasan itu hanya
dapat terjadi hanya jika negeri-negeri muslim menghasilkan informasi mereka
sendiri dengan perlengkapan relevan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
pembuat keputusan dan komunitas-komunitas mereka. Strategi informasi bagi
dunia Muslim harus didasarkan kepada kesadaran ini. 57
Prospek internet sebagai media dakwah secara lebih menjanjikan dapat
kita simak melalui tulisan Zulkiple Abd Ghani dalam bukunya Islam, Komunikasi
dan Teknologi Maklumat. Lebih jauh lagi Zulkiple Abd Ghani juga
menggambarkan bagaimana umat muslim masih rendah dalam penguasaan akan
teknologi komunikasi. 58
Bahkan, menurut Moh. Ali Aziz dengan media internet inilah dakwah
memainkan perannya dalam menyebarkan informasi tentang Islam ke seluruh
penjuru tanpa mengenal waktu dan tempat. Semua orang dari berbagai etnis dan
berbagai agama dapat mengaksesnya dengan mudah. Tidak hanya pasif, pengguna
internet bisa proaktif untuk menentang, menyetujui, atau berdiskusi tentang
sebuah pemikiran keagamaan. Selain bermanfaat untuk dakwah, internet juga
menyediakan informasi dan data yang kesemuanya memudahkan umat untuk
berkarya. Karena itu, suatu ironi jika di kalangan ulama masih terdapat fatwa yang
mengharamkan internet untuk lembaga pendidikan atau lembaga dakwah karena

56
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 209.
57
Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Menjangkau Informasi Abad 21, (Bandung:
Mizan, 1989), h. 32.
58
Salman Yoga S, Dakwah di Internet: Konsep Ideal, Kondisi Objektif dan Prospeknya,
2015, h. 63.
33

media ini di pandang berisi informasi penuh kebohongan dan gambar-gambar


porno yang merusak akhlak. Jikalau umat Islam tidak segera memanfaatkan media
tersebut di era global sekarang ini, maka dakwah Islam akan semakin terasing dan
terpinggirkan
 
di tengah persaingan ideologi-ideologi sekuler dan agama-agama
besar lainnya. 59
Namun demikian, penting dicatat bahwa jumlah umat Islam sebagai
mayoritas memang masih relatif rendah dalam mengakses internet, bahkan ada
sejumlah resistensi terhadap internet itu sendiri. Namun, hal ini terus mengalami
perkembangan yang kemudian menempatkan internet—dengan berbagai interface
yang dimilikinya—menjadi bagian dari kesenangan, pendidikan, bisnis, dan
bahkan ekspresi dan pemahaman keagamaan. 60

59
Ahmad Zaini, Dakwah Melalui Internet, 2013, h. 103-104.
60
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 209.
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG AKUN INSTAGRAM
MEMECOMIC.ISLAM DAN MEME ISLAMI

A. Akun Instagram Memecomic.Islam


Memecomic.islam adalah akun yang bertemakan Islam, pertama kali
dibuat pada tahun 2013 ketika saat itu masih viral-viralnya tentang meme di media
sosial. Fajar Ryandoko pembuat akun memecomic.islam sebelumnya pernah
mendaftar menjadi admin dari akun media sosial berbasis Islam yang bernama
Meme Islam Indonesia namun karna berbagai hal ia tidak diterima menjadi admin
dari akun tersebut dan pada akhirnya ia memutuskan untuk membuat akun
fanpage facebook yang diberi nama Memecomic.islam. Akun memecomic.islam
dibuat dengan bertujuan untuk mengenalkan Islam melalui meme comic serta
memberikan nilai positif untuk penikmat meme atau rage comic yang diharapkan
dapat mencakup para remaja yang memang menyukai meme itu sendiri.1
Akun tersebut diberi nama memecomic.islam karena sedang viral-viralnya
postingan meme di media sosial. Meme itu sendiri menurut Fajar Ryandoko adalah
semacam suatu kejadian yang sangat bisa mempengaruhi masyarakat dan bisa
menyebar dengan sangat cepat layaknya virus, oleh karena itu diharapkan akun
memecomic.islam dapat menyebarkan kebaikan dengan sangat cepat kepada
masyarakat luas.2
Setelah melihat fanpage facebook mendapatkan respon yang cukup baik
dengan ribuan followers dan likes, barulah dibuat akun memecomic.islam di
berbagai platform sosial media mulai dari twitter, website, sampai line dan
instagram saat ini.3

1
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
2
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
3
Wawancara pribadi dengan Fabian Tridananto admin akun memecomic.islam pada
tanggal 6 Juni 2018.
34
35

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan


pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Satu fitur yang
unik   di instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga
terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda
dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.
Instagram merupakan salah satu fitur yang dimiliki oleh telepon pintar. Instagram
ini sendiri merupakan aplikasi handphone yang berbasis android, selain itu
instagram juga merupakan aplikasi yang digunakan untuk menjepret foto,
mengelola foto, mengedit foto, memberi filter pada foto dan membagikan foto ke
pengguna lainnya. Sekarang instagram tak hanya membagi foto saja, tetapi juga
dapat membagikan video berdurasi 1 menit. Awalnya aplikasi ini lebih dominan
digunakan bagi yang mempunyai kesenangan dalam mengambil foto dari telepon
pintarnya kemudian membagikan hasil jepretannya ke instagram. Foto-foto yang
diunggah ini bisa saja berupa foto pemandangan, foto keluarga sanak saudara, foto
koleksi buku, dan sebagainya.4
Namun seiring berjalannya waktu, instagram banyak digunakan untuk
menjual produk, mengiklankan produk, menyebarkan berita, dan juga digunakan
untuk berdakwah atau mengajak kepada kebaikan seperti akun memecomic.islam.
Akun instagram memecomic.islam saat ini memiliki 25,1 ribu pengikut,
30 mengikuti, dan sudah memposting sebanyak 680 postingan. Dari 680 postingan
tersebut tidak semuanya berbentuk meme comic, ada juga bentuk teks, foto, dan
lain-lain. Untuk likes tiap postingan berbeda-beda, ada yang sampai 2 ribu likes,
tetapi ada juga yang 100 atau 200 likes.5
Setiap postingan memiliki jarak rata-rata waktu untuk posting, sebagian
besar setiap 1 sampai 3 jam untuk sekali posting karena untuk menghindari
postingan sebelumnya tenggelam oleh postingan yang baru. Namun juga kadang
postingan memecomic.islam dipengaruhi kesibukan dari admin yang juga
memiliki kesibukan di luar mengurus akun memecomic.islam. Admin dari
4
Agustina, Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Sikap Konsumerisme
Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda, (Universitas Mulawarman, 2016), h. 412.
5
www.instagram.com/memecomi.islam/ diakses pada tanggal 24 Mei 2018 pukul 17.00
WIB.
36

memecomic.islam sendiri tersebar di berbagai kota, antara lain Jogja, Bandung,


Bogor, dan Jakarta. Oleh karena itu, setiap admin hanya terkoneksi melalui grup
whatsapp ataupun grup facebook untuk berdiskusi ataupun membuka forum
membahas
 
tentang perkembangan akun tersebut. 6
Meme Islami yang di posting di akun memecomic.islam diproduksi sendiri
oleh admin dengan memodifikasi bahan-bahan meme yang sudah ada dan viral
sebelumnya menggunakan software edit gambar seperti adobe photoshop. Awal
mula meme diproduksi seliar mungkin oleh admin memecomic.islam sesuai
dengan ide yang di dapat tanpa sumber yang valid kebenarannya, namun untuk
menghindari respon yang negatif maka admin memecomic.islam diwajibkan
untuk riset terlebih dahulu agar dapat mengklarifikasi komentar yang berbeda
pemikiran ataupun pendapat. Tapi ada juga beberapa postingan yang diposting
ulang (repost) dari akun-akun lain yang juga memposting hal-hal yang
bertemakan Islam.
Tidak hanya dalam bentuk meme yang diposting di akun
memecomic.islam, ada pula narasi, beberapa video yang juga bertemakan Islam,
selain itu mereka juga memposting merchandise seperti baju yang bertuliskan
kata-kata Islam yang memang diproduksi sendiri oleh tim memecomic.islam dan
dijual untuk umum.

B. Meme Islami
Meme merupakan sebuah tulisan atau gambar atau foto yang dibuat
berdasarkan kreatifitas seseorang yang membuat meme tersebut dengan tujuan
dasarnya untuk menghibur. Namun perkembangannya meme dari waktu ke waktu
sudah beragam manfaatnya, dapat dijadikan sebuah opini masyarakat tentang
sesuatu, memberikan unsur pendidikan, bahkan dapat menjadi senjata untuk
mempropaganda sesuatu lewat olokan dan sindiran-sindiran dengan tujuan

6
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
37

menyebarkan pesan-pesan dan memiliki keinginan untuk merubah sikap dan


pendapat dari orang lain.7
Ekspresi atau cerita yang ditunjukkan dalam meme menegaskan bahwa di
media  sosial memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang baru yang
melibatkan teknologi di dalamnya. Ekspresi ini bisa berupa penggunaan wajah
seseorang atau binatang dan bisa juga berupa kartun yang dikombinasikan dengan
kata-kata atau kalimat tertentu sebagai satire atau sindiran.8
Meme merupakan sebuah simbol atau lambang wujud dari hasil kreatifitas
maupun curahan hati seorang penulis yang coba disampaikan pada khalayak,
menurut Prof. Dukyer sebagaimana dikutip oleh Santoso “lambang digunakan
untuk mempengaruhi perasaan atau pikiran manusia sedemikian rupa”. Meme
digunakan sebagai media tabligh bagi kalangan muslim yang disebut Meme
Islami. Karena sifat meme yang berada di media sosial, maka tidak terikat apapun
siapa yang harus menulis meme islami, bukan dari kalangan mubaligh melainkan
seluruh umat muslim dapat menulis meme Islami dengan catatan isi meme tersebut
harus sesuai dengan keterangan yang ada di ajaran agama Islam. Transformasi
meme dengan isi yang beragam membuat meme Islami harus terus ada dan di
kembangkan dengan tujuan memberikan pesan yang mengajak kepada kebaikan
sebagai pengingat bagi sesama muslim maupun seluruh umat manusia. 9
Sementara itu, menurut Fabian Tridananto meme Islami merujuk
pengertian dari meme itu sendiri, yang adalah ide atau perilaku yang menyebar
secara viral dari satu orang ke orang lainnya. Maka memecomic.islam bertujuan
untuk menyebarkan ide, perilaku, dakwah kepada orang lain dengan tujuan
berdakwah.10

7
Agam Bahtiar, Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme”
Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami
Pada Media Instagram, (UIN Sunan Gunung Djati, 2016), h. 1.
8
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.114.
9
Agam Bahtiar, Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme”
Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami
Pada Media Instagram, h. 1-2.
10
Wawancara pribadi dengan Fabian Tridananto admin akun memecomic.islam pada
tanggal 6 Juni 2018.
38

Komputer maupun gadget merupakan bagian dari komunikasi penting bagi


semua manusia, adanya media sosial khususnya instagram membuat komunikasi
menjadi lebih mudah baik mengirim pesan, foto dan lain-lain. Sehingga
perkembangan
 
meme di Indonesia sangat lancar dan diterima baik oleh
masyarakat dengan tujuan ada hiburan ketika membacanya. Meskipun meme
bukan berasal dari Indonesia, meme yang dijadikan sebagai media penyampai
pesan kebaikan begitu besar peluangnya mengingat ruang lingkupnya adalah
dunia maya, maka penyebarluasan meme akan sangat cepat dengan dibantu pula
oleh beberapa blog di internet yang memfokuskan pada pembuatan meme seperti
Sahabat Islami.11
Efektifitas tabligh di media sosial internet atau cyberspace cukup efektif
setidaknya dalam hal penyampaian pesan yang bersifat interaktif dan simbolik.
Dakwah melalui media sosial dengan pesan yang dipakai adalah meme, dapat
diterima oleh semua golongan namun terbatas pada lingkungan, persebaran yang
dilakukan hanya berbasis jaringan internet sehingga bagi kaum-kaum minoritas
yang khususnya belum mengetahui media sosial akan sulit terjangkau. Namun di
era modernisasi sekarang sudah bukan hal yang mustahil lagi dikarenakan
kebanyakan kaum muda sudah tahu dan memiliki akun media sosial masing-
masing.12
Dengan berbagai potensinya, internet dapat dipandang sebagai salah satu
andalan bagi umat Islam untuk bersaing dalam pertempuran wacana pada tingkat
global. Mengenai hal ini, seorang kawan penulis pernah berkomentar, “umat Islam
boleh saja tertinggal dalam pengawasan media massa, semacam televisi dan surat
kabar, tapi tidak demikian jika melihat perkembangan Islam—dalam bentuk
kajian ataupun komunitas—di internet”.13 Salah satunya adalah dengan
menggunakan meme Islami di media sosial instagram.

11
Agam Bahtiar, Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme”
Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami
Pada Media Instagram, h. 2.
12
Agam Bahtiar, Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme”
Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami
Pada Media Instagram, h. 5.
13
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, h. 130.
39

Meme Islami hadir sebagai bagian terobosan dari penyebaran ajaran Islam
yaitu sebagai media untuk bertabligh, bahasa yang ringan, lebih dapat diterima
dan diperhatikan oleh pengguna media sosial khususnya instagram. Meme Islami
setidaknya
 
mampu mempengaruhi sifat psikologis pengguna instagram atau lebih
umumnya yang membaca meme Islami termotivasi untuk bisa menjalankan
kehidupan sebaik-baiknya karena efek dari pesan yang ditimbulkan oleh meme
Islami yang diposting di media sosial khususnya instagram.14
Realitas online ini menunjukkan bahwa meme dalam cara visualnya
tersendiri merupakan cerminan realitas yang ideal di tengah masyarakat. Meme
juga menjadi medium untuk menyampaikan pesan secara online. Bahasa meme
memang berbeda dengan bahasa-bahasa yang muncul di internet. Ini
menunjukkan bahwa ada bahasa visual secara online, yang menurut Richard
Dawkins, dan bisa mewakili keinginan entitas yang dalam hal ini adalah pengguna
internet.15

14
Agam Bahtiar, Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang Peranan “Meme”
Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami
Pada Media Instagram, h. 5.
15
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h.126.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA

  Level Ruang Media (Media Space)


A.
Dalam ruang media, level ini dapat mengungkap bagaimana struktur yang
ada dari medium di internet. Medium ini merupakan lokasi atau tempat budaya
terjadi dan komunitas berinteraksi. Jika mengambil contoh media sosial, prosedur
membuat akun, memublikasikan konten, maupun aspek geografis dari tampilan
media menjadi salah satu deskripsi yang perlu dijelaskan dalam laporan
penelitian.1
Dalam memecomic.islam, medium yang digunakan adalah instagram.
Selain itu ada juga di beberapa akun media sosial seperti facebook, twitter, dan
line memecomic.islam yang juga memublikasikan meme Islami. Prosedur untuk
membuat akun instagram ada dua cara, melalui smartphone atau komputer. Untuk
membuat akun dari smartphone adalah dengan cara:
1. Unduh aplikasi instagram dari App Store (OS) atau Google Play Store
(Android).
2. Setelah aplikasi terpasang, buka aplikasi tersebut.
3. Ketuk Daftar dengan Email dan Nomor Telepon, lalu masukkan
alamat email dan nomor telepon (yang akan memerlukan kode
konfirmasi) dan ketuk Berikutnya. Selain itu juga dapat mengetuk
Masuk dengan Facebook untuk mendaftar dengan akun facebook.
4. Jika mendaftar dengan email dan nomor telepon, buatlah nama
pengguna dan kata sandi, lengkapi info profil lalu ketuk Selesai. Jika
mendaftar menggunakan facebook, kita akan diminta untuk masuk ke
akun facebook.
Untuk membuat akun melalui komputer adalah dengan cara:
1. Buka instagram.com.

1
Rulli Nasrullah, Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 45.
40
41

2. Masukkan alamat email, buat nama pengguna dan kata sandi, atau klik
Masuk dengan Facebook untuk mendaftar dengan akun facebook.
3. Jika mendaftar dengan email, klik Daftar. Jika mendaftar

 
menggunakan facebook, kita akan diminta untuk masuk ke akun
facebook.2
Untuk mengakses instagram baik melalui aplikasi di smartphone ataupun
website membutuhkan koneksi internet karena media siber adalah sebuah akun
hidup, terhubung, dan terkoneksi terus-menerus; dengan catatan selagi server atau
tempat menyimpan data dan menjadi stasiun yang terkoneksi ke jaringan internet
itu tetap hidup. Sebuah data dari perangkat lunak di media siber akan bisa diakses
oleh mereka yang terhubung walaupun penggunanya tidak mengakses jaringan
internet (asynchronous), misalnya kita membalas email kapan pun sementara
penerima belum tentu saat itu juga akan membaca isi surat elektronik yang kita
kirim.3 Begitu pula dengan instagram, setiap like, comment, atau direct message
yang kita kirimkan baru akan masuk ke akun penerima jika penerima terhubung
dengan internet.
Sebagai media sosial, pengguna instagram juga dapat terhubung dengan
pengguna lain yang juga memiliki akun instagram selama memiliki jaringan
internet. Mereka juga dapat berinteraksi melalui komentar ataupun mengirim
pesan ke sesama pengguna instagram.
Instagram memiliki beberapa fitur yang membuat pengguna instagram
dapat memposting foto, video yang berdurasi maksimal 1 menit, insta story di
profilnya yang dapat dilihat pengguna lain selama 24 jam, dan juga bisa siaran
langsung (live) yang bisa di simpan dan dilihat selama 24 jam. Setiap postingan
dapat diberi filter untuk mengubah warna dari video ataupun foto yang ingin di
posting, setiap postingan juga dapat diberi kalimat deskripsi yang
menggambarkan atau menjelaskan maksud dari postingannya yang disebut
caption, ada juga hastag untuk memudahkan pengguna lain mencari postingan

2
https://help.instagram.com/1642053262784201 diakses pada tanggal 26 Mei 2018 pukul
23.43 WIB.
3
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 47.
42

seseorang, lalu pengguna instagram juga dapat mention pengguna lain agar
melihat postingannya.
Untuk aturan hastag dan comment menurut Fajar Ryandoko sebenarnya
hastag
 
mempengaruhi insight karena peraturan di instagram untuk postingan kita
dapat dilihat oleh akun lain sudah berubah dari awalnya melalui kronologi,
sekarang menjadi melalui insight. Jadi, setiap memposting maka postingan kita
akan di share ke 10% followers kita, ketika 10% followers tersebut merespon
dengan like atau comment maka postingan kita baru disebarkan ke 90% sisa
followers kita. Lalu untuk comment, jika kita tidak membalas komentar followers
di postingan kita dalam waktu 1 jam maka postingan kita akan lebih tenggelam
penyebarannya, dan untuk komentar yang kurang dari 4 kata tidak akan dianggap
sebagai insight oleh instagram, melainkan hanya dianggap sebagai akun robot.
Selain itu, hastag di komentar sudah tidak berlaku untuk insight, walaupun masih
bisa digunakan untuk search postingan, itu tidak akan menambah jaringan,
kecuali hastag di taruh di badan postingan.4
Insight sendiri adalah tools untuk membantu menganalisis penyebaran
postingan dengan memberikan data maupun statistik yang dapat digunakan untuk
membantu memilih konten yang lebih mungkin menghasilkan banyak engagement
(keterlibatan) dengan followers. Data yang diberikan mulai dari jumlah berapa
kali semua postingan kita dilihat, jumlah pengguna yang telah melihat beberapa
postingan kita, jumlah berapa kali profil kita dilihat, jumlah klik pada link website
yang ada di bio profil kita, jumlah klik untuk menghubungi atau mengirim email
ke kontak yang ada di profil kita, jumlah pengguna yang menyimpan postingan
kita, dan lain-lain.
Sedangkan untuk aturan gambar di akun memecomic.islam, menurut Fajar
Ryandoko akun memecomic.islam tidak akan memposting atau me-repost
(memposting kembali postingan orang lain) gambar yang dapat memprovokasi
dan ketika memposting gambar orang lain harus mencantumkan nama pemilik
gambar atau disebut credit. Dan ketika tidak tahu nama dari pemilik gambar,

4
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
43

maka diberi keterangan untuk mengomentari jika ada yang mengetahui pemilik
atau sumber dari gambar tersebut.5
Untuk tampilan akun instagram memecomic.islam dapat dilihat pada
gambar
 
di bawah ini.

Gambar 4.1 Tampilan profil akun memecomic.islam

Akun memecomic.islam memakai tampilan Business Account, bisa dilihat


dengan adanya kontak nomer telepon (call) dan email di profilnya. Hal tersebut
juga membuat siapapun yang memiliki akun instagram dapat mengakses
postingan memecomic.islam karena dengan memakai tampilan Business Account
maka akun tersebut tidak dapat di private postingannya, jadi dengan kata lain
akun memecomic.islam adalah akun yang bersifat publik. Selain itu, Business
Account dapat menganalisis setiap postingannya melalui insight, jadi admin
memecomic.islam dapat mengetahui berapa kali postingannya dilihat, di like, di
comment, ataupun disimpan pengguna instagram yang melihat postingannya.

5
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
44

Memecomic.islam juga memasukkan link media sosial lain yang memang


juga digunakan untuk memposting meme Islami, bisa dilihat ada akun twitter
@MCIslam_ dan juga akun facebook @MCIslam yang sudah lebih dahulu
digunakan
 
pada awal mula pembentukan akun memecomic.islam. Ada pula
kontak telepon dan email yang bisa digunakan untuk menghubungi admin dari
akun memecomic.islam. Penulis pun membuktikan jika kontak yang ada di
instagram benar-benar aktif dengan menggunakan kontak telepon tersebut untuk
menghubungi admin dari akun memecomic.islam yang bernama Fabian
Tridananto, email tersebut juga penulis gunakan untuk mewawancarai admin dari
memecomic.islam itu sendiri. Selain itu, kontak tersebut dapat digunakan pula
untuk menanyakan jika ada pesan yang kurang jelas atau tidak ada sumber yang
dicantumkan dalam postingan memecomic.islam.

B. Level Dokumen Media (Media Archive)


Level dokumen media digunakan untuk melihat bagaimana isi—sebagai
sebuah teks dan makna yang terkandung di dalamnya—diproduksi dan disebarkan
melalui internet. Level ini pada dasarnya menjawab faktor apa (what) yang
menjadi artefak budaya dalam penelitian etnografi virtual.6
Dalam akun memecomic.islam yang menjadi dokumen medianya adalah
meme Islami itu sendiri. Meme Islami dalam akun memecomic.islam berbentuk
visual dan audio visual, jadi gambar dan video. Menurut Fajar Ryandoko, gambar
dan video adalah hal yang paling mudah ditangkap pesannya oleh masyarakat.
Sebenarnya memecomic.islam pernah memposting dalam bentuk narasi, namun
masyarakat kurang merespon karena menurutnya narasi terlalu panjang dan
membuat oang lain malas untuk membacanya. Mereka akan lebih suka membaca
jika ada ringkasan di gambar yang di posting tersebut. 7
Meme yang diposting di akun memecomic.islam pun lebih banyak
berbentuk comic karena agar lebih ringan dan dapat dengan mudah dipahami oleh
para pembacanya sekaligus dapat menyindir namun tetap halus tanpa menyakiti
6
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 51.
7
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
45

perasaan orang yang merasa melakukan hal-hal kurang baik yang digambarkan di
meme tersebut, tapi juga tetap menyadarkan untuk tidak melakukan hal-hal yang
memang dilarang atau kurang bermanfaat untuk kehidupannya. Dan memang
meme  yang diposting cukup memberikan manfaat sebagai pelajaran dan
pengingat, para pembaca pun dapat membaca deskripsi dari postingan
memecomic.islam untuk memperjelas apa maksud dan pesan yang disampaikan
dalam postingan meme tersebut.
Meme yang diposting juga lebih banyak menggunakan karakter-karakter
yang memang sudah viral sebelumnya, jadi followers memecomic.islam akan
cepat paham maksud dari gambar tersebut dan tentu dengan sedikit modifikasi
agar sesuai dengan pesan-pesan Islam yang ingin disampaikan.
Berikut beberapa postingan di akun memecomic.islam pada tahun 2015:

Gambar 4.2 Postingan tentang perbedaan


46

Gambar 4.3 Postingan tentang sholat 5 waktu

Gambar 4.4 Postingan tentang kelebihan dari ibadah


47

Gambar 4.5 Postingan tentang ibadah akhir zaman

Melihat beberapa postingan di atas, memecomic.islam memang lebih


fokus kepada meme yang menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari yang
bersifat ajakan dengan kalimat-kalimat halus yang sedikit agak menyindir dan
mayoritas berbentuk comic atau gambar karakter-karakter dalam bentuk kartun.
Seperti pada gambar 4.2, ada nilai untuk tidak merasa diri paling benar dan
memecah belah umat dimana digambarkan perbedaan sifat dua orang yang
menerima ilmu agama. Ada yang setelah menerima ilmu agama lalu dia
menggunakannya dengan bijak untuk mempersatukan umat namun tetap
menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain dan tidak memaksa orang lain
menganggap pendapatnya paling benar. Ada pula orang yang menerima ilmu
agama dan dia langsung menganggap dirinya paling benar serta tidak menghargai
pendapat orang lain yang berbeda dengan dirinya, hal inilah yang kurang baik
untuk dilakukan karena setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing, kita
tidak bisa memaksa orang lain untuk mengikuti pendapat kita atau bahkan sampai
meng-kafir-kan orang lain yang belum tentu akhlaknya lebih buruk daripada kita
48

karena hanya Allah yang bisa menentukan seseorang kafir atau tidak. Jika
memang pendapat kita teruji kebenarannya dengan sumber yang jelas dan sesuai
ajaran Islam maka kita bisa mengingatkan dengan kata-kata yang baik dan sopan,
atau  dengan mencontohkan atau menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan
oleh seorang muslim. Hal inilah yang sering terjadi di masa ini, banyak orang
yang merasa dirinya paling benar, mendiskriminasi agama lain, dan meng-kafir-
kan orang lain hanya karena dirinya sering beribadah atau menjadi bagian dari
kelompok muslim yang justru akan menimbulkan radikalisme dan tentunya
semakin memecah belah umat, bahkan dapat menimbulkan kekerasan diantara
kelompok-kelompok tersebut.
Lalu pada gambar 4.3, ada nilai ajakan untuk sholat 5 waktu karena kita
hidup hanya 1 kali di dunia dan kita akan kembali kepada Allah S.W.T, dengan
melaksanakan sholat 5 waktu maka kehidupan di akhirat nanti kehidupan kita
akan lebih baik dan lebih indah karena kita sudah melaksanakan apa yang
diperintah oleh Allah S.W.T dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Meme ini
mengambil konsep kartun Dragon Ball dimana digambarkan tokoh utama Dragon
Ball yang sedang melaksanakan sholat, dengan tambahan lirik lagu tema dari
Dragon Ball itu sendiri yang uniknya sesuai dengan gambar untuk mengajak
sholat 5 waktu.
Selanjutnya pada gambar 4.4, pada meme ini ada nilai ajakan untuk
beribadah dengan sedikit menyindir orang-orang yang sering melakukan hal-hal
yang sebenarnya merugikan mereka. Digambarkan orang yang suka merokok dan
harus membeli rokok tersebut justru akan mendapatkan berbagai penyakit seperti
kanker, serangan jantung, hipertensi, maag, bronkhitis, gigi kuning, dan gastritis;
lalu orang yang suka minum minuman keras dan harus membeli minuman keras
tersebut justru akan mendapatkan sirosis, pusing, gangguan pencernaan,
kecanduan, depresi, dan gelisah; dan orang yang suka menonton konser dan harus
membeli tiket konser tersebut justru akan mendapatkan migrain, masalah
pendengaran, anarki, galau, dan stres. Sebaliknya dengan kita melakukan ibadah
yang gratis dan tidak harus membayar dengan datang ke masjid justru akan
49

mendapatkan pahala, ketenangan, kedamaian, optimis, ketentraman, kenyamanan,


keseimbangan, dan kebahagiaan.
Dan terakhir pada gambar 4.5, ada nilai sindiran yang ditekankan pada
meme  ini, dimana menggambarkan mayoritas orang ketika beribadah justru akan
menimbulkan sifat riya’ dan disebut sebagai ibadah akhir zaman. Disitu dijelaskan
jika kehidupan masyarakat saat ini yang tidak pernah bisa lepas dari gadgetnya
bahkan ketika sedang beribadah, bahkan memposting hal tersebut ke media
sosialnya agar dilihat oleh orang lain. Banyak orang yang ketika sedang membaca
Alquran, bersedekah, umrah, dan juga sholat akan menyempatkan diri untuk selfie
dan memposting ke media sosialnya. Hal tersebut justru akan menimbulkan sifat
riya’ yang akan mengurangi atau bahkan menghanguskan pahala yang seharusnya
didapatkan dengan beribadah. Ditambahkan juga kalimat sindiran yang
menjelaskan kalau sudah ada malaikat yang mencatat amal kita setiap waktu, jadi
tidak perlu untuk mencatatnya di media sosial kita.
Meme Islami yang di posting di akun memecomic.islam memang
kebanyakan bersumber dari meme yang sudah ada sebelumnya dan di modifikasi
untuk mengajak kepada kebaikan. Dan untuk sumber hukum-hukumnya,
memecomic.islam bersumber dari Al-Qur’an, hadits, Al-Manhaj, ada juga
konsultasi syariah dengan murobi, ada juga admin yang mempunyai ustad sendiri
untuk ditanyakan hukum agamanya. Semua postingan memecomic.islam akan
melalui proses riset terlebih dahulu untuk menghindarkan kesalahan informasi
ataupun untuk mengklarifikasi jika ada yang berbeda pendapat dengan postingan
tersebut.8
Terlebih agama merupakan konteks yang sangat sensitif untuk dibahas di
media sosial yang dapat dengan mudah menimbulkan kesalahan informasi dan
perbedaan pendapat, maka dari itu memecomic.islam menggunakan sumber-
sumber yang memang benar-benar teruji kebenarannya.
Selain itu ada juga artefak budaya yang dihasilkan di akun
memecomic.islam, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

8
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
50

Gambar 4.6 Komentar followers akun memecomic.islam

Bisa dilihat ada kata “akh” di jawaban memecomic.islam kepada


followersnya, “akh” sendiri panggilan dalam bahasa Arab yang asal katanya yaitu
“akhun” yang berarti saudara laki-laki. Selain itu ada juga panggilan untuk
saudara perempuan yang disebut “ukh” yang berasal dari kata “ukhtun”.
Memecomic.islam memang lebih memfokuskan kepada anak-anak muda
yang sering mengakses media sosialnya untuk mengajak kepada kebaikan dan
mengemasnya dengan hal yang disukai, ringan, dan dapat dipahami oleh anak-
anak muda lewat meme itu sendiri. Terlebih dengan viralnya meme di media sosial
maka akan lebih mempermudah untuk penyebaran kepada para pengguna
instagram.

C. Level Objek Media (Media Object)


Pada level ini objek media merupakan unit yang spesifik karena peneliti
bisa melihat bagaimana aktivitas dan interaksi pengguna atau antarpengguna, baik
dalam unit mikro maupun unit makro. Dalam level ini data penelitian bisa berasal
51

dari teks yang ada di media siber maupun konteks yang berada di sekitar teks
tersebut.9
Dalam akun memecomic.islam, model interaksi antara admin dan
followers
 
dapat melalui kolom komentar ataupun direct message. Ada pula kontak
telepon dan email yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan admin dari
memecomi.islam. Berikut beberapa interaksi atau respon dari followers di
postingan memecomi.islam:

Gambar 4.7 Komentar di kolom


comments memecomic.islam
Gambar 4.8 Komentar di kolom
comments memecomic.islam

9
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 54.
52

Gambar 4.9 Komentar di kolom


comments memecomic.islam

Gambar 4.10 Komentar di kolom


comments memecomic.islam

Gambar 4.11 Komentar di kolom


comments memecomic.islam

Gambar 4.12 Komentar di kolom


comments memecomic.islam
53

Dari beberapa gambar komentar followers akun memecomic.islam dapat


dilihat banyak yang merasa tersindir dan juga mention ke teman-temannya untuk
saling mengingatkan, namun tetap meresponnya dengan positif, itu karena
memang
 
postingan memecomic.islam selalu membahas perilaku keseharian yang
kurang baik dan mengingatkan untuk ke jalan yang lebih baik, seperti yang
dikatakan oleh Fajar Ryandoko.

“Dari awal sih mereka suka, mereka komen “wah aku kesindir
nih”. Terus ketika kita kasih pengetahuan baru mereka komen “oh
ternyata gini ya”.10

Melihat hal tersebut dapat menggambarkan jika memecomic.islam berhasil


menarik perhatian para pengguna instagram dan juga mengingatkan untuk selalu
berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan. Ditambah banyak pengguna yang
banyak dari kalangan remaja yang berkomentar juga menambah keberhasilan dari
memecomic.islam untuk mencakup kalangan anak muda yang memang begitu
kritis dalam menerima informasi-informasi terlebih berkaitan dengan agama Islam
yang kebanyakan tidak terlalu menarik perhatian kalangan remaja saat ini. Namun
tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang merespon dengan komentar
yang negatif karena berbeda pemikiran dan pendapat dari postingan
memecomic.islam, namun admin punya cara sendiri untuk menghadapi dengan
klarifikasi atau dengan cara lain seperti yang dikatakan Fajar Ryandoko.

“Tiap admin itu biasanya punya caranya sendiri, ada yang


memang cuma di diemin, ada yang dibales dengan ketika misalnya kamu
memang ingin belajar agama Islam ya seperti ini caranya, ya kamu punya
aturan-aturanmu, kami juga punya aturan-aturan kami, ya gak bisa di
samaratakan karna kita beda gitu loh. Ada yang dengan sabar seperti itu
ada, kalau kasar sih mungkin lebih ke yaudah gak di balas, atau mungkin
kalau di facebook itu komentar bisa disembunyikan, jadi daripada bikin

10
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
54

perpecahan mending disembunyikan. Tapi kadang perpecahan itu terjadi


bukan lintas agama, tapi malah satu agama tapi beda aliran rasanya itu
malah yang lebih sering pecah. Ada yang menganggap ini harusnya

 
seperti ini, yang lain menganggap ini harusnya seperti itu dan disitu
malah berdebat yaudah mau gak mau daripada semakin lama kita bisa
pertama hapus postingannya, atau yang kedua kita kasih klarifikasi
dengan berbagai sumber, karna kan pendapat macem-macem kan.”11

Memang akun memecomic.islam bersifat publik sehingga siapapun bisa


merespon postingannya selama memiliki akun instagram. Oleh karena itu setiap
postingan memecomic.islam selalu diusahakan untuk riset agar sumber yang
digunakan jelas sehingga dapat memberikan klarifikasi jika memang terjadi
perbedaan pendapat. Namun memang tidak semua komentar di instagram
memecomic.islam di balas oleh admin karena keterbatasan waktu untuk membalas
dan tidak setiap waktu admin membuka akun memecomic.islam, hanya ketika di
waktu yang tepat admin membuka instagram memecomic.islam dan membaca
komentar tersebut maka akan langsung dibalas oleh admin tersebut.
Lalu gambar yang digunakan untuk membuat meme pun diusahakan tidak
memprovokasi kelompok yang berbeda keyakinan ataupun kelompok yang
berbeda pandangan dan pemikiran. Karena menghargai perbedaan akan justru
mengurangi perpecahan yang terjadi di setiap kelompok agama. Terlebih
Indonesia yang memang masyarakatnya begitu beragam dari Sabang sampai
Merauke, begitu banyak suku bangsa, agama, dan juga ras yang harusnya saling
menghormati satu sama lain. Di tambah dengan Bhineka Tunggal Ika yang
dipegang teguh sebagai dasar negara bersama dengan Pancasila. Dan hal tersebut
dapat dilihat pada salah satu postingan memecomic.islam berikut ini.

11
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
55

Gambar 4.13 Postingan tentang perbedaan


Dari gambar tersebut terlihat kita tidak perlu takut berbeda dengan orang
lain selama perbedaan itu membuat diri kita semakin lebih baik dan yang kita
lakukan sesuai dengan ajaran Islam, namun jika ada orang lain yang memandang
aneh perbedaan kita maka kita harus meresponnya dengan bijak, tidak dengan
kata-kata yang kurang baik atau dalam bentuk provokasi. Seperti pepatah
mengatakan kalau jangan melawan batu dengan batu, tapi lawanlah batu dengan
air, karena kekerasan akan dapat dikalahkan dengan kelembutan.
Selain itu untuk lebih mempererat hubungan antara entitas dalam
komunitas memecomic.islam, founder dari memecomic.islam Fajar Ryandoko
sempat ingin mengadakan acara bakti sosial. Namun karena keterbatasan waktu
dan beberapa admin yang tersebar di berbagai kota maka belum terealisasikan
hingga saat ini, kalau hanya mengadakan di regional takut memunculkan
kecemburuan sosial dengan regional lain dan kalau masal di berbagai kota juga
masih ragu bisa terkontrol atau tidak. Jadi, mungkin hanya diskusi sebatas di
media sosial, dan hanya mengadakan event foto, buat poster, dan lain-lain.12

12
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
56

Untuk rata-rata memposting, dulu hampir setiap hari memecomic.islam


selalu memposting meme Islami, namun tetap ada aturan untuk memberi jeda
waktu tiap postingan minimal 3 jam agar postingan yang sebelumnya tidak
tenggelam
 
oleh postingan yang baru. Namun dikarenakan banyak waktu admin
yang digunakan untuk kegiatan lain maka saat ini postingan hanya ketika ada
waktu untuk memposting.
Oleh karena itu, Dea salah satu followers dari akun memecomic.islam
berharap memecomic.islam tidak hilang arah dalam berdakwah, karena postingan
memecomic.islam banyak memiliki manfaat untuk orang lain dan menjadi
pengingat bagi umat muslim, selain itu tetap sabar, teliti, dan istiqomah dalam
berdakwah lewat media sosial.13

D. Level Pengalaman (Experiential Stories)


Level pengalaman atau experiential stories merupakan gambaran secara
makro bagaimana masyarakat atau anggota komunitas itu di dunia offline. Ini
dimaksudkan bahwa apa yang muncul di online memiliki relasi dengan dunia
nyata. Pada level ini, etnografer mengungkap realitas di balik teks yang diunggah
atau dikreasikan dan melihat bagaimana, sebagai misal, motivasi atau efek. Di
level ini peneliti bisa menghubungkan realitas yang terjadi di dunia virtual
(online) dengan realitas yang ada di dunia nyata. 14
Fajar Ryandoko memilih untuk memposting meme bukan tanpa alasan,
karena pada tahun 2013 merupakan tahun di mana sedang viral-viralnya postingan
tentang meme. Dan karena ia ingin menggunakan media sosial untuk hal yang
bermanfaat dengan menyebarkan kebaikan, pengetahuan tentang Islam, dan
mengajak untuk saling mengingatkan satu sama lain maka ia memodifikasi meme
yang sudah ada dan viral sebelumnya menjadi meme yang lebih membahas
tentang agama Islam dan dikemas dengan lebih ringan agar dapat mudah dipahami
oleh para pengguna media sosial.15

13
Wawancara pribadi dengan Dea followers memecomic.islam pada tanggal 6 Juni 2018.
14
Rulli Nasrullah, Etnogravi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di
Internet), h. 55.
15
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
57

Memecomic.islam memang tidak langsung terbentuk di media sosial


instagram, melainkan pertama kali terbentuk di media sosial facebook, twitter dan
juga melalui website. Namun seiring perkembangan media sosial yang semakin
beragam
 
dan instagram yang semakin banyak penggunanya maka dibuatlah akun
instagram memecomic.islam.
Selain itu, alasan Fajar Ryandoko untuk berdakwah melalui media sosial
juga bukan tanpa alasan, sifat media sosial yang bisa diakses kapanpun,
dimanapun, dan oleh siapapun yang memiliki akses jaringan internet membuat
penyebaran pesan begitu cepat. Oleh karena itu, diharapkan pesan dakwah yang
diposting oleh akun memecomic.islam dapat dengan mudah diterima oleh banyak
orang dan dapat disebarkan dengan cepat sehingga menggapai segala kalangan di
masyarakat.16
Lalu, para pengguna instagram pun dapat memberikan umpan balik
dengan menanyakan langsung jika ada hal yang kurang dimengerti kepada admin
dari memecomic.islam melalui kolom komentar dan direct message. Seperti yang
dikatakan oleh Dea yang berkomentar menanyakan karena kurang mengerti pesan
yang disampaikan lewat gambar.

“Pernah, waktu itu komen gara-gara baca gambarnya aja. Tapi


pas baca penjelasannya isi dari komentar aku terjawab.”17

Kebanyakan tanggapan dari para followers memecomic.islam karena


merasa untuk menanyakan pesan yang kurang jelas, mention ke kerabatnya untuk
saling mengingatkan, dan ada juga yang meminta ijin untuk meposting ulang
postingan memecomic.islam karena postingan tersebut mewakili kehidupan
sehari-hari yang terjadi.
Postingan memecomic.islam pun memberikan pengetahuan tentang hal-hal
yang bisa dikatakan sebagai hal-hal umum yang sering dialami sehari-hari para
pengguna instagram yang melihat postingannya, seperti yang dikatakan Devi

16
Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder akun memecomic.islam pada
tanggal 5 Juni 2018.
17
Wawancara pribadi dengan Dea followers memecomic.islam pada tanggal 6 Juni 2018.
58

Srihastuti jika dirinya banyak mendapat nilai positif, dari yang awalnya tidak tahu
menjadi tahu karena terus terang dirinya mengaku bukan orang yang tahu banyak
tentang Islam.18 Begitu pun Dea yang mengaku mendapat banyak manfaat dari
postingan
 
memecomic.islam

“Yang diangkat memecomic.islam bukan topik baru, jadi yang


diangkat itu memang yang udah diketahui. Bagusnya sih, jadi pengingat.
Di memecomic.islam tuh di ingetin lagi, di ingetin lagi. Ada quotes lucu-
lucu juga kadang, ngga garing. Kadang suka aku screenshoot buat
disebar lagi, suka soalnya.”19

Ada juga Ayu Wardani yang mengatakan kalau dirinya mendapat


pengetahuan baru dan mengaplikasikannya di kehidupan dari postingan di bawah
ini:20

Gambar 4.14 Postingan tentang doa buka puasa

18
Wawancara pribadi dengan Devi Srihastuti followers memecomic.islam pada tanggal 6
Juni 2018.
19
Wawancara pribadi dengan Dea followers memecomic.islam pada tanggal 6 Juni 2018.
20
Wawancara pribadi dengan Ayu Wardani followers memecomic.islam pada tanggal 6
Juni 2018.
59

Ayu yang sebelumnya berbuka puasa dengan membaca Allahumma laka


shumtu kini mengaplikasikan doa diatas yang diposting memecomic.islam dalam
kehidupannya
 
ketika berbuka puasa.21 Hal tersebut menggambarkan kalau
postingan memecomic.islam memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap
followersnya dan dapat menjangkau siapapun yang memiliki akun instagram dan
memiliki jaringan internet walaupun dalam konteks ini Ayu sebagai followers
tidak mengenal secara langsung admin dari memecomic.islam. Begitu pula
memecomic.islam mendapat respon yang baik dengan terus bertambahnya
followers dari akun ini yang ketika awal penulis melihat berjumlah 19,6 ribu
followers, kini sudah memiliki lebih dari 25 ribu followers.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini membuat hampir
setiap orang menggunakan internet sehingga memunculkan berbagai media baru
yang menggunakan internet, salah satunya adalah media sosial. Kemajuan media
sosial pun begitu pesat, mulai dari friendster yang diluncurkan pada tahun 2002,
facebook yang didirikan pada tahun 2004, twitter yang diluncurkan pada tahun
2006, hingga media sosial yang saat ini tengah begitu populer di kalangan
masyarakat dunia yaitu instagram.
Memecomic.islam merupakan salah satu dari sekian banyak akun media
sosial instagram yang digunakan untuk berdakwah dengan cara melalui meme
Islami. Meme yang notabene adalah budaya yang dihasilkan dalam media sosial
dan menggambarkan realitas offline yang terjadi di dunia nyata membuatnya
begitu mudah viral dalam kalangan masyarakat, bahkan sampai dapat
mempengaruhi pendapat, pemikiran, dan perilaku dari masyarakat karena budaya
tersebut melekat dan menjadi bagian dari kehidupan penggunanya walaupun
memang tidak sepenuhnya apa yang terjadi di internet dan medium di dalamnya
merupakan refleksi dari kehidupan nyata.
Begitu pula media sosial tidak sepenuhnya dapat mencakup seluruh
masyarakat di dunia, karena walaupun media sosial menggunakan jaringan
internet, tidak semua wilayah sudah mendapatkan fasilitas internet, tidak semua

21
Wawancara pribadi dengan Ayu Wardani followers memecomic.islam pada tanggal 6
Juni 2018.
60

masyarakat mengerti bagaimana menggunakan internet, bagaimana menggunakan


media sosial, dan lain-lain. Terlebih di Indonesia, masih banyak wilayah terpencil
di pedalaman yang belum tersentuh fasilitas untuk mengakses media sosial,
bahkan
 
untuk mengakses jaringan internet pun masih belum banyak tersedia di
beberapa wilayah. Adapun jika wilayah tersebut sudah mendapatkan fasilitas
internet, tetap akan ada beberapa orang yang tidak menggunakannya dikarenakan
tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya ataupun memilih untuk tidak
menggunakannya.
Hal tersebut cukup menggambarkan jika pengaruh dari internet atau media
sosial itu sendiri tidak sepenuhnya mempengaruhi seratus persen kehidupan
masyarakat, namun memang tetap ada pengaruh yang cukup signifikan di
dalamnya. Itu mengapa memecomic.islam menggunakan meme dengan tujuan
dapat mempengaruhi generasi millenial atau kadang juga disebut generasi Y, yaitu
orang yang lahir pada tahun 1980-2000. Generasi millenial yang memang lahir
ketika televisi sudah berwarna, serta handphone dan internet sudah diperkenalkan
membuat generasi inilah yang mengakses dan memiliki media sosial saat ini
hampir menjadi kebutuhan primernya. Terlebih generasi ini lebih menyukai hal-
hal yang cenderung humor atau candaan, lebih terbuka atau terkesan tidak kaku
seperti generasi-generasi sebelumnya, dan hal tersebut terdapat dalam meme itu
sendiri.
Oleh karena itu memecomic.islam berdakwah di media sosial
menggunakan meme yang ada kecenderungan tidak menyinggung secara langsung
terhadap pembacanya dan dapat dipahami secara mudah karena membahas
tentang kehidupan sehari-hari, seperti mengingatkan dengan cara halus apa yang
sebaiknya dikerjakan dan tidak dikerjakan, mengajak untuk berbuat kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari, menjalankan syariat Islam dengan dimulai dari hal-
hal sederhana, dan mengajarkan bagaimana hukumnya dalam Islam hal-hal yang
sering kita lakukan sehari-hari.
Berdakwah di media sosial merupakan hal yang baru di jaman ini,
kemunculan media sosial mendorong berbagai gerakan sosial dan salah satunya
adalah gerakan sosial keagamaan dalam bentuk dakwah. Memang tidak ada yang
61

salah dalam berdakwah di media sosial karena dengan perkembangan teknologi


maka berdakwah di media sosial akan menjadi alternatif selain dakwah pada
umumnya. Selain itu memang lebih baik menggunakan media sosial untuk hal-hal
yang  positif seperti memberikan pengetahuan tentang Islam ke pengguna
instagram, di tambah jika menggunakan sumber yang benar-benar teruji
kebenarannya maka itu akan lebih memiliki pengaruh yang kuat kepada
pembacanya. Begitupun dengan apa yang dilakukan oleh akun memecomic.islam,
dengan mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat maka Fajar
Ryandoko memilih untuk berdakwah dengan menggunakan teknologi yang
dianggapnya dapat memudahkan untuk mencakup wilayah yang lebih luas,
kalangan yang lebih luas, tanpa terbatas waktu dan jarak. Namun, meskipun tidak
ada salahnya berdakwah di media sosial, pesan yang disampaikan harus tetap
sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan hadits. Begitupun
harus mengikuti hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat agar tidak
menyebabkan sikap radikalisme yang justru akan menghancurkan kesatuan dan
persatuan Indonesia.
Dakwah melalui meme di media sosial instagram memang memiliki
banyak keuntungan, namun tetap terdapat beberapa kekurangan seperti akan
dengan mudahnya konten yang ada di meme Islami untuk dimanipulasi atau ditiru
oleh akun lain yang memang bertujuan untuk membelokkan pendapat pembaca
dari pesan yang sebenarnya. Begitu bebas dan banyaknya arus informasi yang
beredar di dalam media sosial membuat kita sebagai pengguna akan di buat
bingung untuk menentukan mana informasi yang benar dan mana informasi yang
kurang tepat pesannya, akan sangat berbahaya jika informasi yang diterima
membuat pembaca salah menangkap pesan dan akhirnya berbeda persepsi dengan
yang seharusnya.
BAB V
PENUTUP

 
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Memecomic.islam adalah akun instagram yang dibuat untuk tujuan
berdakwah sama seperti akun-akun dakwah lainnya, namun yang menjadi
keunikan dari akun ini adalah berdakwah melalui meme Islami. Akun yang
sudah memiliki followers (pengikut) sekitar 25, 1 ribu akun ini memilih
instagram sebagai salah satu platform yang digunakan untuk berdakwah.
Instagram memiliki beberapa fitur yang membuat pengguna instagram
dapat memposting foto, video yang berdurasi maksimal 1 menit, insta
story di profilnya yang dapat dilihat pengguna lain selama 24 jam, dan
juga bisa siaran langsung (live) yang bisa di simpan dan dilihat selama 24
jam. Setiap postingan dapat diberi filter untuk mengubah warna dari video
ataupun foto yang ingin di posting, setiap postingan juga dapat diberi
kalimat deskripsi yang menggambarkan atau menjelaskan maksud dari
postingannya yang disebut caption, ada juga hastag untuk memudahkan
pengguna lain mencari postingan seseorang, lalu pengguna instagram juga
dapat mention pengguna lain agar melihat postingannya. Sebagai media
sosial, para penggunanya bisa dengan mudah untuk berkomunikasi,
berpartisipasi, berbagi, dan membentuk sebuah jaringan di dunia virtual,
sehingga para pengguna bisa menyebarluaskan konten mereka sendiri.
2. Memecomic.islam menggunakan meme Islami agar dapat menyebarkan
kebaikan-kebaikan kepada para pengguna instagram secara luas dan cepat.
Dakwah melalui media sosial dengan pesan yang dipakai adalah meme,
dapat diterima oleh semua golongan namun terbatas pada lingkungan,
persebaran yang dilakukan hanya berbasis jaringan internet sehingga bagi
kaum-kaum minoritas yang khususnya belum mengetahui media sosial

62
63

akan sulit terjangkau. Namun di era modernisasi sekarang sudah bukan hal
yang mustahil lagi dikarenakan kebanyakan kaum muda sudah tahu dan
memiliki akun media sosial masing-masing. Selain itu dengan meme

 
Islami yang dikemas secara ringan dan tidak terlalu kaku bertujuan untuk
merangkul anak-anak muda sehingga dapat dengan mudah memahami
ajaran-ajaran Islam melalui meme Islami.
3. Dalam akun memecomic.islam, model interaksi antara admin dan
followers dapat melalui kolom komentar ataupun direct message. Dari
beberapa komentar followers akun memecomic.islam banyak yang merasa
tersindir dan juga mention ke teman-temannya untuk saling mengingatkan,
namun tetap meresponnya dengan positif, itu karena memang postingan
memecomic.islam selalu membahas perilaku keseharian yang kurang baik
dan mengingatkan untuk ke jalan yang lebih baik. Namun tidak menutup
kemungkinan ada beberapa akun yang merespon dengan komentar yang
negatif karena berbeda pemikiran dan pendapat dari postingan
memecomic.islam, namun admin punya cara sendiri untuk menghadapi
dengan klarifikasi atau dengan cara memblokir akun tersebut,
menyembunyikan komentarnya, atau menghapus postingan dari
memecomic.islam agar tidak terjadi perpecahan yang dapat
mengakibatkan kekerasan baik itu verbal maupun non verbal.
4. Postingan memecomic.islam pun memberikan pengetahuan tentang hal-hal
yang bisa dikatakan sebagai hal-hal umum yang sering dialami sehari-hari
para pengguna instagram yang melihat postingannya, seperti yang
dikatakan Devi Srihastuti jika dirinya banyak mendapat nilai positif, dari
yang awalnya tidak tahu menjadi tahu karena terus terang dirinya mengaku
bukan orang yang tahu banyak tentang Islam. Ada juga Ayu Wardani yang
juga mengikuti akun memecomic.islam mengatakan kalau dirinya
mendapat pengetahuan baru dan mengaplikasikannya di kehidupan, Ayu
yang sebelumnya berbuka puasa dengan membaca Allahumma laka
shumtu kini mengaplikasikan dalam kehidupannya doa berbuka puasa
yang diposting memecomic.islam. Budaya yang diberikan di internet dan
64

medium di dalamnya yang dalam hal ini adalah instagram terhadap


kehidupan penggunanya bahkan sampai dapat mempengaruhi pendapat,
pemikiran, dan perilaku dari penggunanya karena budaya tersebut melekat

 
dan menjadi bagian dari kehidupan penggunanya walaupun memang tidak
sepenuhnya apa yang terjadi di internet dan medium di dalamnya
merupakan refleksi dari kehidupan nyata.

B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian, peneliti
mengajukan beberapa saran kepada pembaca ataupun akademisi yang tertarik
untuk mengembangkan penelitian ini, diantaranya:
1. Peneliti harus mencari dan menyelidiki terlebih dahulu latar belakang
narasumber yang akan diwawancarai demi menghindari kesalahan
informasi yang diberikan.
2. Peneliti lain bisa meneliti mengenai akun-akun dakwah memecomic.islam
di media sosial lain seperti facebook, twitter, ataupun line, atau bahkan
dapat meneliti website dari memecomic.islam dengan menggunakan teori
atau analisis lain yang dapat menggali lebih dalam tentang
memecomic.islam.
3. Peneliti seyogyanya bisa melihat dari berbagai pandangan dan tidak
memihak kepada satu aliran agama Islam atau kelompok lainnya sehingga
tidak terjadi perdebatan yang berkepanjangan karena memang konteks
agama yang cukup sensitif untuk dibahas di media sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Abugaza, Anwar. (2013). Social Media Politica. Jakarta: Tali


 

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. (2014). Komunikasi Massa


Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Fakhruroji, Moch. (2017). Dakwah di Era Media Baru. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media

Iskandar. (2009). Panduan Lengkap Internet. Jakarta: Andi Publisher

Izzati, Putri Iva. (2010). Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba
Humanika

Lull, James. (1997). Media, Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global.


Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Mahmud, Ahmad. (2009). Dakwah Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah

Muhtadi, Asep Saeful. (2012). Komunikasi Dakwah: Teori, Pendekatan, dan


Aplikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Mulkhan, Abdul Munir. (1996). Ideologisasi Gerakan Dakwah. Yogyakarta:


SIPRESS

Munawar, Ahmad Warson. (1997). Kamus Al-Munawi. Surabaya: Pustaka


Progresif

Nasrullah, Rulli. (2017). Etnografi Virtual (Riset Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi di Internet). Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
65
66

Nasrullah, Rulli. (2013). Cyber Media. Yogyakarta: IDEA Press

Nasrullah,
 
Rulli. (2016). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:
Kharisma Putra Utama

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Grafindo Persada

Sardar, Ziauddin. (1989). Tantangan Dunia Islam Menjangkau Informasi Abad


21. Bandung: Mizan

Wahid, Fathul. (2004). E-Dakwah: Dakwah Melalui Internet. Yogyakarta: Gava


Media

Wahyuni, Hermin Indah. (2013). Kebijakan Media Baru di Indonesia (Harapan,


Dinamika, dan Capaian Kebijakan Media Baru di Indonesia). Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press

Zarella, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta Anggota IKAPI

JURNAL ILMIAH:

Agustina. (2016). Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Sikap


Konsumerisme Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda. Universitas
Mulawarman

Ahmad, Nur. (2014). Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi:


Formulasi Karakteristik, Popularitas, dan Materi di Jalan Dakwah. Jurnal
Addin

Allifiansyah, Sandy. (2016). Kaum Muda, Meme, dan Demokrasi Digital di


Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Bahtiar, Agam. (2016). Perspektif Teori Interaksionisme Simbolik Tentang


Peranan “Meme” Sebagai Media Tabligh (Studi Deskriptif Tentang
Kegiatan Kitabah Kelompok Sahabat Islami Pada Media Instagram. UIN
Sunan Gunung Djati
67

Cahyono, Anang Sugeng. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial


Masyarakat Indonesia

Diah Wijayanti, Kenfitria. Meta Pesan dalam Perspektif Meme


 

Haryanto, Rosa Redia Pusanti. Representasi Kritik dalam Meme Politik

Irianti, Een. (2017). Dampak Ketergantungan Media Sosial Pada Kalangan


Dystopian dan Utopian

Listiyorini, Ari. (2017). Wacana Humor dalam Meme di Media Online sebagai
Potret Kehidupan Sebagian Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Litera

Nurudin. (2010). Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi.
Jurnal Komunikator. Vol. 5

Setyani, Novia Ika. (2013). Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana


Komunikasi Bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media
Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi
Komunitas Akademi Berbagi Surakarta

Wahyuni, Ririen Putri. Penggunaan Gambar Meme Terhadap Kepuasan


Khalayak (Studi Korelasional Penggunaan Meme dalam Media Sosial
Instagram di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

Yoga S, Salman. (2015). Dakwah di Internet: Konsep Ideal, Kondisi Objektif dan
Prospeknya

Zaini, Ahmad. (2013). Dakwah Melalui Internet

SUMBER LAIN:

https://help.instagram.com/1642053262784201 diakses pada tanggal 26 Mei 2018

Wawancara pribadi dengan Fajar Ryandoko founder memecomic.islam pada


tanggal 5 Juni 2018
68

Wawancara pribadi dengan Fabian Tridananto admin memecomic.islam pada


tanggal 6 Juni 2018

Wawancara pribadi dengan Dea followers memecomic.islam pada tanggal 6 Juni


 
2018

Wawancara pribadi dengan Devi Srihastuti followers memecomic.islam pada


tanggal 6 Juni 2018

Wawancara pribadi dengan Ayu Wardani followers memecomic.islam pada


tanggal 6 Juni 2018
TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Fajar Ryandoko


Jabatan : Founder Akun Memecomic.Islam
Tempat
  : Mall Malioboro Yogyakarta
Hari : Selasa, 5 Juni 2018

Tanya : Bagaimana awal mula terbentuknya akun memecomic.islam?


Jawab : Kalau dibilang dari berdirinya ya, tidak bisa lepas dari kenapa namanya
meme comic terus kapan mulainya karna pada waktu tahun kita mulai itu pas
masih viral-viralnya tentang meme. Jadi pertama kali muncul itu mungkin tahun
2013 ya baru mulai gencarnya, nah kan itu ada Meme Comic Indonesia dan lain-
lain. Sebenarnya sih sebelumnya sudah ada akun meme Islami, tapi namanya
Meme Islam Indonesia. Dulu sempat daftar menjadi admin disitu, tapi ditolak
karna alasan tertentu. Nah akhirnya saya membuat sendiri. Kenapa namanya
memecomic.islam karena mungkin pada masa itu masih viral tentang meme dan
saya coba telusuri apa arti dari meme itu sendiri, menurut yang saya baca kalau
meme itu semacam suatu kejadian yang sangat bisa mempengaruhi masyarakat
dan bisa menyebar secara cepat kaya virus gitu, jadi harapannya
memecomic.islam dapat menyebarkan kebaikan-kebaikan, bisa mempengaruhi
masyarakat secara luas dan cepat untuk melakukan kebaikan.

Tanya : Bagaimana proses pembuatan akun memecomic.islam?


Jawab
  : Jadi kalau bikinnya memang saya bikin sendiri, baru setelah itu nyari

temen-temen untuk jadi admin.

Tanya : Kenapa memilih platform Instagram dan memilih mengupload konten


melalui meme?
Jawab : Sebenarnya di awal bukan instagram, jadi di awal itu kita dari fanpage
facebook yang sampai sekarang ini kayanya udah ada dua ratus ribuan followers
atau like, tapi ya udah lama juga tidak diaktifkan lagi. Terus abis itu di twitter,
tapi twitter juga tidak bertahan lama. Sempat temen admin menawarkan dibuat
website, jadi dari fanpage bisa langsung di link ke websitenya, tapi sekarang
sudah tidak aktif juga. Baru setelah itu bikin instagram, tapi dulu instagram juga
tidak seaktif sekarang ini sih, dulu malah terbengkalai karna masih belum
jamannya instagram, tapi sekarang mulai ke instagram sama line.

Tanya : Dimana lokasi admin akun memecomic.islam?


Jawab : Kalau kami ngumpul admin masih dalam ranah lewat media sosial karna
temen-temen admin tersebar banyak, ada di Jogja, di Bandung, di Bogor, sama di
Jakarta. Cuma ya itu tadi banyak yang mulai tidak aktif, jadi kita jarang kontak-
kontakan juga, mungkin hanya kontakan dengan beberapa admin yang masih
aktif.

Tanya : Bagaimana proses pembuatan meme islam?


Jawab : Kalau di awal pertama kali pembentukan di facebook itu ya seliarnya aja
sih, seadanya ide, lagi ramai apa, misalnya lagi mau ramai tentang valentine ya
kita bahas tentang valentine, lagi ramai tentang hijab ya kita bahas tentang hijab
lagi ramai tentang puasa ya kita bahas tentang puasa, ya seliar itu sih awalnya.
Tapi akhirnya kita juga bikin regulasi sih, kita bikin alurnya juga kalau misalnya
kita mau posting sesuatu kalau bisa sih jangan yang menimbulkan perdebatan,
entah sih sekarang masih seperti itu atau tidak, atau ada pihak lain yang memulai
perdebatan saya juga tidak tahu.

Tanya : Apa tujuan membuat akun memecomic.islam?


  : Tujuannya ya kita berlomba-lomba dalam kebaikan, ya a’mar ma’ruf nahi
Jawab
mungkar, kita mencegah keburukan, kita mengajak kepada kebaikan. Intinya sih
itu, kita menyebarkan kebaikan. Percuma sih kalau misalnya kita cuma bersosial
media tanpa kita memberikan manfaat untuk umat.

Tanya : Siapa sasaran utama akun memecomic.islam?


Jawab : Ya jadi kalau di awal memang kita sasarannya anak-anak muda yang dulu
masih sering main facebook, kalau sekarang sudah ada instagram, ada line.
Tinggal tergantung medianya kalau di fanpage facebook semua umur bisa masuk
sekarang, bukan cuma anak-anak muda tapi orang dewasa, remaja juga ada. Kalau
di instagram sekarang masih mayoritas anak-anak muda sih.

Tanya : Bagaimana struktur pengurus akun memecomic.islam?


Jawab : Kalau struktur sih kita tidak ada, paling untuk koordinasi lewat forum
atau group whatsapp, ada juga group admin di facebook.

Tanya : Bagaimana cara mengajak orang-orang untuk bergabung menjadi admin?


Jawab : Sebenarnya mereka sendiri yang ingin gabung, jadi mereka kontak saya
dan langsung bertanya “boleh gak aku jadi admin disini?”. Jadi ya langsung
diseleksi dengan berbagai kriteria, seperti yang jelas dia muslim, terus sholat 5
waktu, macem-macem sih, salah satunya itu. Kalau saat itu kita lihat memang
misalnya dia sudah lulus kriterianya, selanjutnya dia bisa atau tidak membuat
meme itu sendiri atau paling tidak dia punya ide apa untuk membuat meme.

Tanya : Bagaimana respon dan komentar followers selama ini di akun


memecomic.islam?
Jawab : Dari awal sih mereka suka, mereka komen “wah aku kesindir nih” terus
ketika kita kasih pengetahuan baru mereka komen “oh ternyata gini ya”. Tapi ya
ada juga sih sempat kita ada kejadian salah satu kelompok yang mungkin dia
memilih untuk tidak memiliki agama atau mungkin dia ya seperti itulah pernah
agak rusuh, cuma yaudah kita anggap santai aja dan kalau memang dia sudah
mulai agak kurang menyenangkan yaudah di blokir aja.
 

Tanya : Rata-rata berapa lama selisih waktu untuk posting meme islami di akun
memecomic.islam?
Jawab : Kalau dulu sehari sekali pasti ada, cuma terus karna mulai agak banyak
waktu yang harus dipakai untuk kegiatan lain akhirnya nambah admin, jadi
tergantung nanti admin-admin lain, mereka bisa ngepost kapan nih. Cuma
memang dikasih waktunya misalnya dalam sehari gak boleh nih misalnya dalam
waktu kurang dari 3 jam berikutnya itu memposting, ada masanya paling gak
dalam sehari itu ada jeda 3 jam nanti baru posting berikutnya, jadi biar tidak
tenggelam.

Tanya : Konteks apa yang paling banyak dibahas di dalam meme islami di akun
memecomic.islam?
Jawab : Sebenernya keseharian sih ya, kaya misalnya nih ada standing party terus
kita bikin memenya itu, seperti hal yang susah ketika standing party itu adalah
makan sambil duduk. Terus pemakaian jilbab, terus pacaran, ya kehidupan sehari-
hari ya.

Tanya : Apakah platform lain yang dimiliki seperti facebook dan line juga
mengupload konten yang sama sepeti di instagram?
Jawab : Kalau di runut sih beda sebenarnya karna kalau di facebook sendiri itu
kan kalau gambar bebas ya gak harus kotak, tapi kalau di instagram itu harus
kotak, kalau di line juga gak harus kotak. Jadi, tergantung medianya sama
adminnya siapa, kalau misalnya satu admin itu dia paham beberapa media sosial
dia bisa aja ngepost semuanya bareng, tapi kalau misalnya memang tidak
memungkinkan dia ngepost di semua platform mungkin hanya salah satu aja.

Tanya : Tapi semua yang di post berbentuk gambar? Atau ada audio dan video?
Jawab : Kita sih masih berbentuknya visual sama audio visual, jadi gambar sama
video. Karna hal yang paling mudah ketangkap sama masyarakat kan biasanya
visual, jadi kita masih berbentuk gambar sama video. Kalau teks sebenernya ada
sih dulu itu ada narasi, cuma narasi itu agak kurang sih responnya mungkin karna
terlalu
  panjang malah males membaca, mungkin mereka lebih suka membaca

ketika ada ringkasan di fotonya itu, baru membaca penjelasannya dibawah.

Tanya : Apa memecomic.islam pernah menjadi sponsor, supported, atau media


partner sebuah event?
Jawab : Kalau media partner kita pernah sih di acara biasanya anak-anak kampus
itu pada minta tolong untuk di share acaranya, kaya misalnya lomba, pernah kita
ditawarkan. Sempet juga kita ditawarkan untuk nerbitin buku cuma kayanya gak
berjalan sih, jadi cuma sekedar masih konsep dan belum matang.

Tanya : Akhir-akhir ini memecomic.islam lebih sering me-repost postingan dari


akun lain, lalu bagaimana untuk prosedur repost di akun memecomic.islam?
Jawab : Kalau repost sih mungkin lebih ke admin-admin yang lain ya, jadi kalau
menurut aku pribadi sih itu admin-admin lain melihat ada hal yang mungkin lagi
perlu dibahas, nah itu yang perlu di repost. Jadi ketika misalnya kaya sekarang
yang baru terjadi ini ada bom gitu kan, otomatis mereka akan membahas hal-hal
yang terkait dengan jihad itu tidak dengan ngebom, terus teroris itu bukan Islam
dan ya hal-hal yang berbau seperti itu.

Tanya : Di media sosial sekarang ini konteks tentang agama menjadi hal yang
sangat sensitif, lalu bagaimana misalnya ada yang komentar negatif di postingan
memecomic.islam?
Jawab : Tiap admin itu biasanya punya caranya sendiri, ada yang memang cuma
di diemin, ada yang dibales dengan ketika misalnya kamu memang ingin belajar
agama Islam ya seperti ini caranya, ya kamu punya aturan-aturanmu, kami juga
punya aturan-aturan kami, ya gak bisa di samaratakan karna kita beda gitu loh.
Ada yang dengan sabar seperti itu ada, kalau kasar sih mungkin lebih ke yaudah
gak di balas, atau mungkin kalau di facebook itu komentar bisa disembunyikan,
jadi daripada bikin perpecahan mending disembunyikan. Tapi kadang perpecahan
itu terjadi bukan lintas agama, tapi malah satu agama tapi beda aliran rasanya itu
malah yang lebih sering pecah. Ada yang menganggap ini harusnya seperti ini,
yang lain menganggap ini harusnya seperti itu dan disitu malah berdebat yaudah
mau  gak mau daripada semakin lama kita bisa pertama hapus postingannya, atau
yang kedua kita kasih klarifikasi dengan berbagai sumber, karna kan pendapat
macem-macem kan.

Tanya : Setiap posting itu sebelumnya di riset dan di cari dulu atau tidak sumber-
sumber yang relevan untuk mengklarifikasi jika ada komentar yang negatif
nantinya?
Jawab : Kalau yang akhir-akhir ini jelas harus di riset karna kita harus
tanggungjawab sama postingan kita. Ketika awal bikin itu yang kita masih
ngepost semaunya sih jadi seperti kaya kalau orang yang paham itu ini seperti
mengolok-olok agama atau membercandai agama, disitu kita mulai belajar sih gak
bisa kaya gini ternyata, ya kita sumbernya harus valid. Meskipun kadang kita juga
mungkin dapet kabar yang tiba-tiba kok gini banget dan akhirnya langsung di
posting, tapi ternyata gak kaya gitu kabarnya ya mau gak mau kita klarifikasi.

Tanya : Kebanyakan sumbernya dari mana?


Jawab : Kita sumber sih biasanya kalau misalnya kaya hadits dan lain-lain ada Al-
Manhaj, ada konsultasi syariah, nah kita masih ranahnya kesitu. Dan buat yang
punya murobi sih bisa langsung tanya ke murobinya atau ustad-ustadnya karna
kadang kan banyak orang yang berkomentar tuh ini ustad googleI nih. Ya ada sih
beberapa admin yang ada ustad sendiri juga ada.

Tanya : Menurut mas, berdakwah lewat media sosial itu hukumnya seperti apa
dalam Islam?
Jawab : Jaman makin maju ya, otomatis mau gak mau kita berdakwah gak cuma
di masjid ya. Bahkan ada yang sadis sih ya, berdakwah itu di lokalisasi itu ada.
Saya kenal ada ustad yang dia dakwahnya di lokalisasi, jadi sama pekerja seks
komersial itu dia juga berdakwah, dia mengajak kebaikan itu ada, di diskotik juga
ada. Jadi ya kita tidak terpaku lagi sama tempat sih, mau gak mau ya kita harus
lewat apapun itu kita bisa berdakwah, mau cuma lewat kaos yang mungkin orang
bisa lihat sehari-hari ya kita bisa berdakwah lewat itu, paling mudah ya saat ini
media sosial.
 

Tanya : Kenapa akhir-akhir ini jarang memposting meme lagi? Dan dari manakah
bahan-bahan untuk membuat meme Islam?
Jawab : Kalau misalnya nyari di facebook itu fanpage meme comic Islam, coba
cek di foto-foto itu di bagian album template nah itu ada kosongan-kosongannya,
kosongan-kosongan itu bahan sebenarnya, bahan untuk postingan yang asalnya
dari sana, meme dari luar. Biasanya yang paling pertama itu apa ya, ada anak kecil
yang tangannya dikepal itu, terus si laki bad luck Brian, terus yang karakter alone
forever, nah kita kan coba bikin meme meskipun aku selalu sendiri tapi Allah
tetap bersamaku, terus banyak sih, ada karakter yang kucing. Jadi kita ya awalnya
dari situ cuma lama-kelamaan kayanya mulai malas sih ya mungkin, jadi pada gak
bikin lagi. Lebih enak nge-repost atau mungkin karya punya orang kita coba
posting ulang, jadi akhirnya udah mulai pindah, dulu masih banyak selengean-
selengean misal gambarnya mie sedap itu diganti bismillah setiap mau makan, itu
ada dulu, kalau mau lihat contoh-contohnya itu justru di facebook lebih banyak,
cari aja di foto timeline tapi yang paling bawah, nah itu.

Tanya : Itu dulu memenya di edit sendiri?


Jawab : Iya di edit sendiri, dikasih watermark. Ya gak paham photoshop sih dulu,
cuma ya gitu-gitu doang, terus di posting. Dulu belajar sih sistemnya facebook
fanpage gimana sih, kan sampai kita bikin banner fanpage kan itu ada di atasnya,
itu ngepasin ukurannya biar sama foto profil cocok, ya sampai kaya gitu.

Tanya : Adakah hastag yang sering dipakai di tiap postingan?


Jawab : Kalau hastag gak tahu ya kalau admin-admin lain di instagram itu pada
pakai hastag atau ngga, kalau saya sendiri jarang pakai hastag. Tapi sebenarnya
hastag itu bagus buat nambah insight, jadi kalau aturannya sekarang di instagram
itu kan udah beda ya, gak kronologi kaya dulu, jadi kita pertama kali posting itu
postingan kita cuma dikasih liat ke 10% followers kita, ketika 10% itu mereka
merespon postingan kita, baru disebarkan ke 90% sisanya, gitu kalau instagram.
Terus kalau misalnya ada yang koment, kalau kita gak balas dalam waktu 1 jam
setelah dia koment, postingan kita akan lebih tenggelam, terus postingan kita yang
di koment
  kurang dari 4 kata itu gak dianggap insight oleh instagram, cuma kaya
robot. Terus biasanya kan kita kasih hastag di komentar, itu udah gak berlaku, ya
meskipun kalau di search masih kelihatan postingan kita ada di hastag itu, cuma
dia udah gak nambah jaringan itu, jadi harus di taruh di badan postingannya itu.

Tanya : Terus kalau dari gambar ada aturannya sendiri atau tidak? Seperti gambar
apa yang boleh dan tidak boleh di post
Jawab : Kalau misalnya aturannya kita mau nge-repost atau posting gambar yang
penting sih jangan provokasi sama kalau misalnya pakai gambar orang lain kasih
credit. Kalau misalnya memang gak tau itu gambar siapa ya tulis aja kalau
misalnya ini punyamu, kalau ada yang tahu silahkan di komentari sumbernya.
Karna kadang postingan yang kita repost itu kadang belum tentu bener sih, yang
misalnya karya orang membahas sesuatu ternyata belum tentu karya dia itu bener,
apa yang dia bahas. Kadang kita gak tahu sumbernya darimana, balik lg ke kita
sendiri. Jadi ya sekarang harus lebih apa ya, lebih ketat sih.

Tanya : Followersnya lebih banyak laki-laki atau perempuan? Terus range


umurnya kira-kira berapa tahun?
Jawab : Aku lama gak memperhatikan instagram sih, ada beberapa ratus untuk
like di instagram sih. Cuma kalau untuk di fanpage pada masa jaya-jayanya sih itu
bisa sampe 20 ribu like, jadi sekali posting ketika dia memang viral banget itu bisa
sampe 20 ribu like, ya rata-rata sih kalau sekarang cuma ratusan sih, dulu bisa 2
ribu. Ya berharap sih dengan likenya itu dia bisa menyebar sih, kan dulu gak
paham sih penyebarannya yang di instagram itu kaya gimana cuma ya kita mulai
belajar sih kenapa ketika ada yang nge-like itu bakal nyebar ke yang lain, ya tapi
gak nyari followers sih yang penting nyebar aja, yang penting ke share.

Tanya : Bagaimana pengaruh postingan meme Islami terhadap followers?


Jawab : Kalau melihat perilaku mereka sih gak tahu ya, cuma kalau melihat sih
mungkin kalau secara demografinya mereka tuh aku rasa memang banyak orang
yang mungkin paham soal Islam, lebih paham dibanding yang lebih awam itu
mungkin itulah yang lebih banyak berdiskusi atau lebih banyak nge-share. Jadi
mereka
  akhirnya terdorong buat wah ini kebaikan nih, gak mungkin kalau
misalnya aku cuma mencet share aja itu gak berat loh jadi akhirnya mereka juga
ikut nyebarin kebaikan. Ya aku lihat sih kaya gitu, cuma kalau perilakunya kurang
tahu.

Tanya : Selama ini pernah kumpul atau diskusi bareng dengan para followers?
Jawab : Masih dalam media sosial sih. Dulu sempet pengen bikin acara itu baksos,
pengen bikin acara baksos cuma masih belom kesampean, karna memang kan
adminnya banyak tempat jadi takutnya kalau misalnya memang hanya baksos di
Jogja kesannya cuma di regional aja. Tapi kalau mau masal di berbagai kota-
kotanya admin kok gak tahu bisa terkontrol apa ngga, jadi gak berani juga buat
buka donasi juga masih belum berani, takutnya nanti amanah-amanah ini malah
gak tersampaikan. Jadi paling kalau ngasih event itu event foto, terus bikin poster,
dan lain-lain.

Tanya : Sebelum ini mas Fajar pernah gabung di komunitas lain?


Jawab : Kalau komunitas yang berbau Islami sih kayanya mungkin admin-admin
lain ya yang mungkin lebih sering, ya mungkin kaya ikut kajian dari organisas-
oraganisasi lain ya mungkin ada. Kalau aku sih misalnya ada kajian-kajian kaya
gitu sih ikut aja, kalau temanya memang aku lagi pengen belajar ya aku ikutin aja.
Ya gak harus pernah ikut komunitas atau pernah ikut kajian disitu karna sekarang
pun youtube udah banyak channel dakwahnya, cuma ya ada baiknya ketika kita
langsung bertemu dengan kajian-kajian seperti itu sih.

Tanya : Apa rencana dan harapan untuk kedepannya?


Jawab : Kedepannya sih yang penting menyebar kebaikan aja sih yang penting.
Kalau mau bikin acara yang gede sih gak dulu ya, aku takutnya sih kalau acara
besar otomatis perlu dana yang lebih besar, mungkin ada yang ngasih donasi
takutnya nanti malah belum ketata, malah nanti belum tersampaikan amanahnya,
ya kita masih dakwah aja lah. Mungkin kalau misalnya kita penggalangan
mungkin dengan menjual kaos atau merchandise yang nanti itu pada akhirnya bisa
disampaikan ke anak-anak yatim, kita bagi-bagi ke yang memang membutuhkan,
paling
  gitu.

Tanya : Apa kedepannya mau mencoba lewat youtube atau platform lain?
Jawab : Kalau melihat admin-admin lain ya pada saat ini bingung sih, pengen sih
mencoba tapi kayanya lebih ke collabs aja sih dibanding bikin sendiri karna bikin
sendiri pun berat, kontennya gak tahu mau bikin apa, jadi makanya lebih enak
kalau misalnya diskusi bareng yang udah pernah bikin, kita naik bareng. Soalnya
kalau video di instagram kan juga bisa video yang pendek-pendek, di instagram
juga cukup bisa naik sih. Cuma mungkin kalau di youtube bisa sekalian cari duit
ya buat sedekah juga bisa atau mungkin juga buat admin-admin yang aktif di
youtube itu juga bisa, tapi selama ini belum pernah gaji admin gitu, jadi memang
ya semua gitu doang, yaudah kita ikhlas aja.

Tanya : Apa kedepannya ada rencana berdakwah lewat film pendek atau yang
lain?
Jawab : Bisa sih, cuma mungkin ngemasnya gimana biar lebih dapet karna
memang agak susah sih ketika humor disatukan dengan dakwah itu yang agak
berat sih karna ya dakwah bukan main-main tapi ya gak serius-serius amat, nanti
malah gak dapet istilahnya, cuma kalau banyak bercandanya kok malah kaya gak
serius, ya tantangannya di situ sih sebenernya.
Nama : Dea
Jabatan : Followers Akun Memecomic.Islam
Hari : Rabu, 6 Juni 2018
Melalui Whatsapp chat
 

Tanya : Tahu darimana akun memecomic.islam?


Jawab : Dari pencarian pas searching Meme Comic Indonesia, lalu
memecomic.islam ikutan muncul

Tanya : Sejak kapan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Sudah lama jadi lupa kapan tepatnya

Tanya : Apa alasan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Daripada instagram isinya cuma gambar-gambar gak jelas, sekalian aja
follow memecomic.islam, barangkali ada manfaatnya

Tanya : Pelajaran apa yang didapat dari postingan akun memecomic.islam?


Jawab : Yang diangkat memecomic.islam bukan topik baru, jadi yang diangkat itu
memang yang udah diketahui. Bagusnya sih, jadi pengingat. Di memecomic.islam
tuh di ingetin lagi, di ingetin lagi. Ada quotes lucu-lucu juga kadang, ngga garing.
Kadang suka aku screenshoot buat disebar lagi, suka soalnya.

Tanya : Bagaimana pengaruh postingan memecomic.islam terhadap kehidupan


sehari-hari?
Jawab : Bikin galau, tapi bagus kan ada efeknya.

Tanya : Apakah postingan memecomic.islam sesuai dengan ajaran Islam?


Jawab : Mungkin, aku gak dalam banget ilmunya jadi gak yakin apakah
memecomic.islam sudah sesuai syariat atau belum. Tapi sejauh yang aku tekuni
ini sih ngga ada yang menyimpang, good lah.
Tanya : Pernahkah merespon postingan dengan komentar atau direct message di
akun memecomic.islam? Jika pernah bagaimana isi dari komentar atau direct
message?
Jawab : Pernah, waktu itu komen gara-gara baca gambarnya aja. Tapi pas baca
penjelasannya
  isi dari komentar aku terjawab. Jadi ngga penting sih ya, salah aku.

Tanya : Apakah aktif mengecek postingan memecomic.islam?


Jawab : Ngga di cek juga muncul sendiri. Jadi, ya rutin muncul, tapi dibaca
kadang-kadang.

Tanya : Apa hukum berdakwah lewat media sosial menurut mba?


Jawab : Menurut aku sah-sah aja, karena sekarang orang-orang aktif pamer
sosmed, kalau mengesampingkan kata orang yang kurang setuju dakwah via
sosmed, kita ambil yang lebih banyak sisi baiknya aja. Kalau dakwah di sosmed
ya hati-hati aja. Kalau seseorang dakwah secara langsung, kita bisa tahu dia ikut
siapa (semacam aliran ibadah dlsb) tapi kalo di sosmed sih yang dakwah ini ngga
bisa pilih salah satu, karena yang baca adalah orang banyak. Berarti dia yang
dakwah sosmed ini (kalau secara anonymous, misalnya identitasnnya gak
diketahui siapa, kaya memecomic.islam ini) harus mengambil jalan tengah. Yakni
jalan yang ngga menyebabkan perdebatan dan pertengkaran. Misalnya posting
soal kalau Maulid itu bukan ajaran Nabi dan merupakan Bid’ah. Pertama yang
posting itu ngga mikirin orang yang masih melakukan maulid. Kedua dia
menyatakan bid’ah di sosmed tanpa menyertakan identitas dia sendiri yang jelas,
kesannya itu, mentang-mentang ngga ada yang tahu kamu siapa, jadi berani
banget ya bicara sembarangan. Ketiga, keliatan ini orang kurang bijak, ngga
cocok dakwah di sosmed. Soalnya dulu pernah ada akun
indonesiabertauhidofficial itu, posting hal diatas. Padahal loh ya, saya ngga tahu
apakah dia benar atau tidak. Lagian saya juga gak ngerayain maulid. Bisa jadi apa
yang dia bilang itu benar, bisa jadi ngga. Tapi karena dia postingannya memicu
pertengakaran, saya unfollow deh. Orang masih lebih pintar untuk cari ceramah
ustadz-ustadz di youtube daripada baca postingan orang baca postingan orang
yang merasa benar sendiri. Itu contoh ya, padahal akun itu banyak followersnya.
Ngga tahu sekarang kaya gimana. Jangankan baca, ngetik di pencarian aja males.
Muudah-mudahan memecomic.islam ngga kaya gitu ya kedepannya.

Tanya : Harapan kedepannya untuk akun memecomic.islam dan akun-akun lain


yang  berdakwah lewat meme di instagram?
Jawab : Bijak-bijaklah dalam memposting, jangan menyerah menggas semangat
para muslim. Tulisan media sosial bisa disebar dan ditebar sebanyak-banyaknya.
Padahal ganda dan ladang yang menguntungkan. Pesannya jangan sampai
terobsesi dengan apa yang diyakini sendiri tanpa memahami ilmu dan maknanya
secara luas. Dakwah di media sosial artinya menyebarkan pada banyak
masyarakat, dari yang paham sampai yang sangat bodoh sekalipun. Bahaya banget
kalau sampai mereka salah pengertian, bukan cuma dosa menggiring pada yang
salah tapi juga nambah dosa. Padahal ganda, dosa pun bisa ganda juga. Jangan
posting dalil pendek kalau tanpa penjelasan, atau perkara berat yang sensitif kalau
ngga kuat cerocosan orang. Apa yang diketik ditulisan itu sama-sama
dipertanggungjawabkan sebagaimana lisan kita. Jangan hilang arah untuk kawan-
kawan yang berdakwah. Percaya atau ngga, postingan kalian itu banyak
manfaatnya loh. Meski hanya jadi pengingat tapi itu berarti besar. Karena orang
tidak akan paham kalau dikasih tahu cuma sekali. Mesti dikasih tahu berulang
kali. Yang sabar, yang teliti, dan keep istiqomah.
Nama : Devi Srihastuti
Jabatan : Followers Akun Memecomic.Islam
Hari : Rabu, 6 Juni 2018
Melalui Email
 

Tanya : Tahu darimana akun memecomic.islam?


Jawab : Dari explore ig, mungkin ada teman saya yang follow jadi masuk explore.

Tanya : Sejak kapan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Tepatnya sih gak inget, cuma kayaknya udah lumayan lama hampir 6
bulanan mungkin.

Tanya : Apa alasan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Saat itu ada meme yang sangat menarik dan sangat mengena lalu juga
banyak ingin tahu tentang Islam lebih dalam.

Tanya : Pelajaran apa yang didapat dari postingan akun memecomic.islam?


Jawab : Edukasi, syariah dan dakwah.

Tanya : Bagaimana pengaruh postingan memecomic.islam terhadap kehidupan


sehari-hari?
Jawab: Banyak memberi nilai positif, dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu
karena terus terang bukan orang yang tahu banyak tentang Islam.

Tanya : Apakah postingan memecomic.islam sesuai dengan ajaran Islam?


Jawab : Sejauh pengamatan saya sesuai dengan syariah Islam dan banyak
ditemukan di kehidupan sehari-hari.

Tanya : Pernahkah merespon postingan dengan komentar atau direct message di


akun memecomic.islam? Jika pernah bagaimana isi dari komentar atau direct
message?
Jawab : Belum pernah, karena bukan tipe orang seperti itu. Mungkin kalau ada
postingan yang mengena dengan kehidupan akan menge-tag teman dikolom
komentar.

Tanya
  : Apakah aktif mengecek postingan memecomic.islam?

Jawab : Tidak, hanya sesekali melihat kalau ada postingan baru di beranda

Tanya : Apa hukum berdakwah lewat media sosial menurut mba?


Jawab : Menurut saya, apapun itu kalau mengajak dalam hal kebaikan sah-sah
saja. Dan kewajiban semua umat muslim untuk menyebarkan kebaikan.

Tanya : Harapan kedepannya untuk akun memecomic.islam dan akun-akun lain


yang berdakwah lewat meme di instagram?
Jawab : Harapan saya, untuk memecomic.islam ataupun semua medsos dapat
digunakan dengan sebaik mungkin untuk mengajak atau menebarkan kebaikan
dan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk semuanya, jangan sampai
disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik dan dapat membuat orang
melakukan hal tidak baik. Semoga ada akun-akun lain yang bisa mencontoh
dalam memberikan postingan yang bermanfaat.
Nama : Fabian Tridananto
Jabatan : Admin Akun Memecomic.Islam
Hari : Rabu, 6 Juni 2018
Melalui email
 

Tanya : Bagaimana awal mula terbentuknya akun memecomic.islam?


Jawab : Bermula dari pergerakan melalui fanpage facebook yang semakin
meningkat jumlah like fanpagenya, kemudian beberapa admin mengusulkan untuk
dibuatnya akun memecomic.islam dalam platform media lain seperti instagram
dan line.

Tanya : Bagaimana proses pembuatan akun memecomic.islam?


Jawab : Langsung dibuat saja dengan diskusi terlebih dahulu dengan para admin
dan founder.

Tanya : Apa pengertian meme Islam menurut admin akun memecomic.islam?


Jawab : Merujuk pengertian dari “meme” itu sendiri, yang adalah ide/perilaku
yang menyebar secara viral dari satu orang ke orang lainnya, maka
memecomic.islam bertujuan untuk menyebarkan ide, perilaku, dakwah kepada
orang lain dengan tujuan berdakwah.

Tanya : Kenapa memilih platform Instagram dan memilih mengupload konten


melalui meme?
Jawab : Instagram salah satu sosial media yang paling banyak digunakan,
khususnya anak-anak muda milenial.

Tanya : Dimana lokasi admin akun memecomic.islam?


Jawab : Beragam, Jakarta, Bandung, Jogja.

Tanya : Bagaimana proses pembuatan meme Islam?


Jawab : Ada meme yang dibuat dari ide masing-masing admin, ada yang repost
dari akun-akun sosial media lainnya.

Tanya : Apa tujuan membuat akun memecomic.islam?


Jawab
  : Berdakwah.

Tanya : Siapa sasaran utama akun memecomic.islam?


Jawab : Anak-anak muda, remaja atau ABG.

Tanya : Bagaimana struktur pengurus akun memecomic.islam?


Jawab : Semua admin/moderator memiliki tingkat yang sama.

Tanya : Apa saja aturan-aturan di instagram terkait publikasi meme Islami?


Jawab : Harus sesuai ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits’ (Sunnah),
dan berusaha menghindarkan diri dari postingan yang berpotensi untuk terjadinya
perdebatan-perdebatan yang tidak perlu (masalah Khilafiyah).

Tanya : Apa saja tagar (hastag) yang digunakan?


Jawab : #memedakwah #dakwah.

Tanya : Bagaimana respon dan komentar followers selama ini di akun


memecomic.islam?
Jawab : Baik-baik saja, karena memecomic.islam berusaha menghindarkan diri
dari postingan yang memancing perdebatan.

Tanya : Rata-rata berapa lama selisih waktu untuk posting meme islami di akun
memecomic.islam?
Jawab : Kurang lebih satu jam, tergantung dari admin dan kesibukan admin.

Tanya : Konteks apa yang paling banyak dibahas di dalam meme islami di akun
memecomic.islam?
Jawab : Pondasi agama (tauhid, sebagian fiqh), pacaran, dan sebagainya.
Tanya : Bagaimana pengaruh akun memecomic.islam terhadap followers?
Jawab : Kami berharap memberikan pengaruh yang baik.

Tanya : Apa saja peraturan di instagram yang diketahui?


Jawab
  : Followers tidak boleh berkomentar memancing perdebatan, menyinggung

atau berkata yang tidak baik.

Tanya : Apakah setiap platform yang dimiliki seperti facebook ataupun line,
sama-sama memposting meme atau dibuat berbeda?
Jawab : Dibuat berbeda, karena ada admin yang aktif di tiap-tiap platform.

Tanya : Followersnya lebih banyak laki-laki atau perempuan, dan range umurnya
rata-rata berapa tahun?
Jawab : Merata, 16-21 tahun.
Nama : Ayu Wardani
Jabatan : Followers Akun Memecomic.Islam
Hari : Rabu, 6 Juni 2018
Melalui Whatsapp chat
 

Tanya : Tahu darimana akun memecomic.islam?


Jawab : Tahu dari instagram.

Tanya : Sejak kapan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Satu tahun.

Tanya : Apa alasan follow akun memecomic.islam?


Jawab : Ingin mencari informasi mengenai Islam.

Tanya : Pelajaran apa yang didapat dari postingan akun memecomic.islam?


Jawab : Tentu saja nilai Islami dan ilmu yang dibagikan oleh memecomic.islam.

Tanya : Bagaimana pengaruh postingan memecomic.islam terhadap kehidupan


sehari-hari?
Jawab: Pengaruhnya yaitu saya mendapatkan ilmu Islam yang baru seperti doa
buka puasa yang sebelumnya memakai doa Allahuma laka shumtu.

Tanya : Apakah postingan memecomic.islam sesuai dengan ajaran Islam?


Jawab : Sejauh ini sesuai.

Tanya : Pernahkah merespon postingan dengan komentar atau direct message di


akun memecomic.islam? Jika pernah bagaimana isi dari komentar atau direct
message?
Jawab : Tidak pernah.

Tanya : Apakah aktif mengecek postingan memecomic.islam?


Jawab : Kurang aktif.
Tanya : Apa hukum berdakwah lewat media sosial menurut mba?
Jawab : Hukumnya wajib.

Tanya
  : Harapan kedepannya untuk akun memecomic.islam dan akun-akun lain

yang berdakwah lewat meme di instagram?


Jawab : Bisa mempersatukan ukhuwah Islamiah, tidak saling menyindir sesama
manhaj ahli sunna wa jama’ah.
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fajar Ryandoko
Jabatan
  : Founder Memecomic.islam
Menerangkan bahwa:
Nama : Ryan Alamsyah
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 16 Juni 1994
NIM : 1113051000123
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program : Strata satu (S1)
Adalah benar telah mengadakan wawancara penelitian pada tanggal 5 Juni
2018 untuk bahan data penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi
di atas, demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Yogyakarta, 5 Juni 2018

Fajar Ryandoko
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fabian Tridananto
Jabatan
  : Admin Memecomic.islam
Menerangkan bahwa:
Nama : Ryan Alamsyah
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 16 Juni 1994
NIM : 1113051000123
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program : Strata satu (S1)
Adalah benar telah mengadakan wawancara penelitian pada tanggal 6 Juni
2018 untuk bahan data penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi
di atas, demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 6 Juni 2018

Fabian Tridananto
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ayu Wardani
Jabatan
  : Followers Memecomic.islam
Menerangkan bahwa:
Nama : Ryan Alamsyah
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 16 Juni 1994
NIM : 1113051000123
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program : Strata satu (S1)
Adalah benar telah mengadakan wawancara penelitian pada tanggal 6 Juni
2018 untuk bahan data penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi
di atas, demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 6 Juni 2018

Ayu Wardani
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dea
Jabatan
  : Followers Memecomic.islam
Menerangkan bahwa:
Nama : Ryan Alamsyah
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 16 Juni 1994
NIM : 1113051000123
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program : Strata satu (S1)
Adalah benar telah mengadakan wawancara penelitian pada tanggal 6 Juni
2018 untuk bahan data penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi
di atas, demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 6 Juni 2018

Dea
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Devi Srihastuti
Jabatan
  : Followers Memecomic.islam
Menerangkan bahwa:
Nama : Ryan Alamsyah
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 16 Juni 1994
NIM : 1113051000123
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program : Strata satu (S1)
Adalah benar telah mengadakan wawancara penelitian pada tanggal 6 Juni
2018 untuk bahan data penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Media Siber
Meme Islami di Instagram Memecomic.Islam”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi
di atas, demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 6 Juni 2018

Devi Srihastuti

Anda mungkin juga menyukai