Anda di halaman 1dari 170

LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA

KONTEN AKUN INSTAGRAM @SARIDEZRA


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)

Oleh :
Varien Sakinah Awanda
NIM 11170510000084

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H / 2021 M
LOGIKA DESAIN PESAN DAKWAH PADA
KONTEN AKUN INSTAGRAM @SARIDEZRA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)

Oleh :
Varien Sakinah Awanda
NIM : 11170510000084

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PERNYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
1442 H / 2021 M
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul “LOGIKA


DESAIN PESAN DAKWAH PADA KONTEN AKUN
INSTAGRAM @SARIDEZRA” telah diujikan dalam siding
munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 Maret
2021. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata (S1) Sarjana Sosial pada
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021


Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Dr. Armawati Arbi, M.Si Dr. Edi Amin, M.A


NIP. 196502071991032002 NIP.197609082009011010

Anggota :

Penguji 1 Penguji 2

Zakaria, M.Ag Dr. Nuriyah, M.M.


NIP. 197208072003121003 NIP. 96505062002122002

Pembimbing :

Drs. Wahidin Saputra, M.Ag


NIP. 197009031996031001
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Varien Sakinah Awanda

NIM : 11170510000084

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Logika


Desain Pesan Dakwah Pada Konten Akun Instagram @saridezra”
adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunanya. Adapun kutipan yang ada
dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021

Varien Sakinah Awanda


NIM 1117051000084
ABSTRAK

Varien Sakinah Awanda


Logika Desain Pesan Dakwah Pada Konten Akun Instagram
@saridezra
Akun Instagram @saridezra merupakan akun dakwah yang
unggahannya memiliki target kepada remaja aktif pada media sosial
Instagram. Akun Instagram @saridezra memiliki desain pesan yang
menggabungkan gambar, tipografi, dan isi pesan yang beragam.
Akun Instagram @saridezra juga memiliki banyak tema pesan yang
dapat diambil, salah satunya yaitu pesan dakwah aqidah, syariah,
dan akhlak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan
pertanyaan yaitu bagaimana logika desain pesan dakwah pada akun
Instagram @saridezra?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penulis memperoleh data dari kegiatan observasi unggahan konten
akun Instagram @saridezra. Penulis juga mengkategorikan pesan
yang didesain berdasarkan jenis pesan dakwah dan teori logika
desain pesan oleh Barbara O’Keefe.
Teori logika desain pesan memiliki 3 jenis, yaitu logika
ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika. Logika
ekspresif adalah logika yang berhubungan dengan ekspresi dan
perasaan. Logika konvensional adalah logika yang didesain agar
pesan tersampaikan dan dapat dipahami sesuai aturan oleh semua
orang. Dan logika retorika adalah logika yang didesain untuk
negosiasi dengan cara beretorika.
Dalam akun Instagram @saridezra, logika ekspresif
didesain dengan penggunaan bahasa non-formal, emotikon, garis
bawah, dan huruf kapital pada pesan aqidah dan akhlak. Logika
konvensional didesain dengan penggunaan bahasa formal, tipografi,
kutipan tokoh, dan potongan hadits dan ayat Al-Qur’an. Dan pada
logika retorika pesan didesain dengan penggunaan bahasa yang
menarik perhatian, slogan, kalimat pertanyaan, dan kalimat sebab-
akibat.
Kata Kunci : Logika Desain Pesan, Pesan Dakwah, Akun
Instagram @saridezra

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang telah memberikan kesehatan kenikmatan, kesabaran,
keberkahan, dan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Logika Desain Pesan
Dakwah pada Konten Akun Instagram @saridezra”. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari
beliau, aamiin yaa rabbal’alamiin.

Dalam proses menyelesaikan skrispsi ini tentu tidak luput


dari berbagai macam kesulitan beragam yang penulis lalui baik itu
dari segi internal maupun eksternal, dan juga dari segi materi
maupun non materi. Penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna. Akan tetatpi, karena adanya dukungan dari berbagai
pihak, maka sebagai tanda syukur penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, sebagai


Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., MSW., sebagai
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik. Dr. Sihanudin Noor, M.Ag.,

ii
sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum. Drs. Cecep
Castrawijaya, M.A., sebagai Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam dan Dr. H. Edi Amin, M.A., sebagai Sekretaris
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang telag meluangkan waktunya dan senantiasa
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
5. Drs. S. Hamdani, M.Ag., sebagai Dosen Penasehat Akademik
yang telah membantu penulis dalam memberikan saran-saran
terbaik untuk perkuliahan dan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya
kepada penulis. Dengan harapan ilmu yang telah diberikan dapat
bermanfaat bagi penulis dan masyarakat luas.
7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan pelayanannya dengan baik
sehingga penulis dapat melaksanakan sidang dengan lancar.
8. Pemilik akun Instagram @saridezra, Ahmad Sarid Ezra yang
semoga senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan yang
berlimpah.
9. Keluarga penulis. Orang tua penulis, ibunda Ida Saprudin Abad
dan ayahanda Asep Setiawan atas segala kasih sayang dan do’a
yang selalu dipanjatkan untuk penulis. Untuk adik Khalil Al
Khairi yang menjadi pemicu semnagat penulis.

iii
10. Seluruh keluarga besar Komunitas JTV, paguyuban UJBC,
Beasiswa 10.000 Jakarta, kelompok KKN 166 Adibrata, dan
teman seperjuangan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
angkatan 2017 khususnya KPI B yang penuh semangat dan
ceria dalam kebersamaan memperoleh ilmu.
11. Teman-teman semasa kuliah Ayu Nadia, Pitri Amalia, Aulia
Fitri, Yuniar Mauludina, Tika Destiana, Nurlela Gustiawati,
Aidiya Irdiani Asra, Desviana, Nadzifa Silviana, Rizki
Rachmawati Tsani, Ratnasari Ayuningtyas, dan Agung Nur
Faizi yang menjadi penyemangat penulis dan selalu bersama
penulis baik dalam kondisi susah maupun senang.
12. Kepada tiga sahabatku Raudhotul Fitria, Ghinna Alauddina
Iskandar, dan Fadhli Naufal. Juga teman-teman di grup Lulusan
Apaan Si Ini dan Pants, Dea, Raihan, Opang, Ridwan, Akmal,
Ekana Listiani, Febby, Lula, Marin, Mitha, Wendy, Zacky, dan
Maula.
13. Semua pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-
persatu. Terima kasih untuk semuanya atas motivasi yang telah
diberikan kepada penulis.

Tangerang Selatan, 03 Maret 2021

Varien Sakinah Awanda

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR / BAGAN .............................................. ix
BAB I : PENDAHULUAN........................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 9
C. Batasan Masalah.............................................................. 9
D. Rumusan Masalah ........................................................... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 10
F. Penelitian Terdahulu ....................................................... 11
G. Metodologi Penelitian ..................................................... 12
H. Sistematika Penulisan ..................................................... 23

BAB II : LANDASAN TEORI ................................................. 26


A. Teori Logika Desain Pesan ............................................. 26
1. Logika Ekspresif ...................................................... 27
2. Logika Konvensional ............................................... 29
3. Logika Reorika ......................................................... 30
B. Pesan Dakwah ................................................................. 31
1. Pengertian Pesan Dakwah ........................................ 31
2. Materi Dakwah ......................................................... 32
C. Tinjauan Tentang Konten Media .................................... 37
1. Pengertian Konten Media ......................................... 37

v
2. Jenis Konten Media .................................................. 38
D. Tinjauan Tentang Instagram ........................................... 39
1. Pengertian Instagram ................................................ 39
2. Sejarah Instagram ..................................................... 41
3. Fitur Instagram ......................................................... 42
E. Tinjauan Tentang Analisis Isi ......................................... 44
1. Pengertian Analisis Isi .............................................. 44
2. Karakteristik Analisis Isi .......................................... 45
3. Prosedur Analisis Isi................................................. 48

BAB III : GAMBARAN UMUM ............................................. 49


A. Gambaran Umum @saridezra ......................................... 49
1. Profil @saridezra...................................................... 49
2. Struktur @saridezra.................................................. 52
3. Prinsip dan Nilai @saridezra .................................... 54
4. Akun Instagram @saridezra ..................................... 54
5. Pesan Dakwah dalam Instagram @saridezra ........... 60

BAB IV : DATA DA TEMUA PENELITIAN ........................ 74


A. Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra...................................................... 74
B. Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra...................................................... 78
C. Logika Retorika dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra...................................................... 83

BAB V : PEMBAHASAN ......................................................... 98


A. Analisis Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan
Dakwah Instagram @saridezra ....................................... 98

vi
B. Analisis Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan
Dakwah Instagram @saridezra ....................................... 111
C. Analisis Logika Retorika dalam Unggahan Pesan
Dakwah Instagram @saridezra ....................................... 124

BAB VI : PENUTUP ................................................................. 135


A. Kesimpulan ..................................................................... 135
B. Saran ................................................................................ 139

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ x

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis pengemasan pesan pada akun Instagram


@saridezra.................................................................................62

Tabel 3.2 Unggahan pesan aqidah pada akun Instagram


@saridezra.................................................................................68

Tebel 3.3 Unggahan pesan syariah pada akun Instagram


@saridezra.................................................................................70

Tabel 3.4 Unggahan pesan akhlak pada akun Instagram


@saridezra.................................................................................74

Tabel 4.1 Pengelompokan unggahan pesan dakwah pada


Instagram @saridezra kedalam logika desain pesan : logika
ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika ..................97

viii
DAFTAR GAMBAR / BAGAN

Bagan 1.2 Alur proses teknik analisis data ................................. 20

Gambar 3.1 Halaman utama profil Instagram @saridezra .......... 51

Gambar 3.2 Halaman utama website www.saridezra.com ......... 53

Gambar 3.3 Unggahan konten untuk keperluan iklan dan


bentuk fisik karya @saridezra ..................................................... 54

Gambar 3.4 Unggahan komik bersambung berjudul ‘Makna’.... 57

Gambar 3.5 Konten @saridezra dengan desain visual ilustrasi,


tipografi, dan komik. ................................................................... 58

Gambar 3.6 Konten @saridezra dalam bentuk foto dan video ... 59

Gambar 3.7 Insight atau wawasan akun Instagram @saridezra.. 61

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesan adalah unsur utama dari komunikasi. Komunikasi terjadi


karena sebuah alasan yaitu untuk menyampaikan sebuah pesan,
sehingga menjadikan unsur pesan dalam komunikasi menjadi
syarat utama agar komunikasi dapat terjadi. Tanpa adanya pesan,
komunikator maupun komunikan tidak dapat melakukan
komunikasi. Pesan juga menjadi indikator yang menentukan
keberhasilan komunikasi, dimana jika pesan yang disampaikan
oleh komunikator dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
komunikan, maka dapat dikatakan jika komunikasi tersebut
berhasil. Menurut Onong Effendy, pesan adalah suatu komponen
dalam proses komunikasi yang berupa paduan dari pikiran dan
perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa, atau
lambang-lambang lainnya yang disampaikan kepada orang lain.

Pesan yang dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh


komunikan adalah hal yang terpenting dalam komunikasi. Untuk
itu sebuah pesan yang baik tidak sembarang dikemas hanya agar
informasi tersampaikan, namun dikaji menggunakan sebuah
proses produksi pesan agar pesan terkemas dengan baik, menarik,
dan mudah dipahami.

Cara setiap komunikator dalam memproduksi pesan agar


menjadi sebuah pesan yang menarik dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda. Terdapat faktor yang memengaruhi sebuah pesan

1
2

disampaikan dan dikemas dalam sebuah desain pesan tertentu oleh


komunikator, salah satunya yaitu faktor logika yang digunakan
komunikator dalam memproduksi sebuah pesan, disebut sebagai
teori logika desain pesan (message design logics theory). Teori
logika desain pesan ini dicetuskan oleh Barbara O’Keefe,
membahas bagaimana produksi pesan terjadi sehingga menjadi
sebuah konsep komunikasi berupa desain pesan yang
memengaruhi jenis pesan yang dibentuk oleh komunikator.

Teori ini memiliki 3 premis, yaitu logika ekspresif, logika


konvensional, dan logika retorika. Yang pertama adalah logika
ekspresif, yaitu bagaimana sebuah pesan dibentuk berdasarkan
ekspresi perasaan dan pikiran dari komunikatornya. Yang kedua
adalah logika konvensional, yaitu bagaimana sebuah pesan
dibentuk berdasarkan prosedur yang ada, sehingga komunikan
menerima pesan dengan cara yang sopan, pantas, dan mengikuti
aturan yang ada. Dan yang ketiga adalah logika retorika, yaitu
bagaimana sebuah pesan dibentuk berdasarkan keinginan
komunikator untuk mengubah aturan melalui negosiasi, sehingga
pesan yang dibentuk cenderung lembut, luwes, berwawasan, dan
terpusat kepada komunikannya.

Teori logika desain pesan ini dibuat secara general untuk


semua jenis bidang pesan. Seperti pesan dibidang bisnis, hiburan,
pendidikan, dan dakwah. Saat ini pesan dakwah sedang mengalami
intensitas yang semakin meningkat dari waktu ke waktu disertai
dengan meningkatnya keterampilan dan kreatifitas dalam
menyampaikan pesan dakwah, dan secara tidak langsung kegiatan
3

ini memperluas area komunikasi. Perluasan ini juga mendorong


manusia untuk lebih mengkaji mengenai ilmu dakwah dan
berusaha mengembangkan metode, materi, dan lain sebagainya.
Dakwah merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
menyampaikan pesan ajaran agama islam kepada mad’u atau
komunikan, dengan tujuan yang sama yaitu memberikan
informasi, mendidik, dan mempengaruhi, atau dalam istilah agama
islam yaitu amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada
kebaikan dan menjauhi keburukan. Hal itu pun menjadikan teori-
teori yang berkembang dalam ilmu komunikasi, akan berlaku juga
didalam dakwah.

Perihal dakwah ini pada dasarnya ada di Al Qur’an surah Ali


Imron ayat 104, dengan bunyi:

ِ ‫َو ۡلتَ ُكن ِمن ُك ۡم أ ُ َّمة َي ۡدعُونَ ِإلَى ۡٱلخ َۡي ِر َو َي ۡأ ُم ُرونَ ِب ۡٱل َمعۡ ُر‬
َ‫وف َو َي ۡن َه ۡون‬
1
َ‫ع ِن ۡٱل ُمنك ِ َۚر َوأ ُ ْولَـٰٓٮِٕكَ ُه ُم ۡٱل ُم ۡف ِل ُحون‬
َ

Artinya : “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan


orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”2

Perkembangan dakwah sejak awal para nabi melakukannya


hingga saat ini mengalami banyak perkembangan dari segi materi
dan metode. Metode dakwah adalah cara-cara penyampaian pesan

1
QS. Ali Imran (3): 104.
2
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya,
(Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an, 2019), h.63
4

dakwah yang dilakukan oleh seorang komunikan atau dai. Dalam


istilah komunikasi, metode itu dikenal dengan saluran komunikasi,
sehingga metode dakwah bisa dikatakan sebagai media dakwah.3

Perkembangan penyampaian pesan dakwah itu pun tidak


terlepas dari perkembangan teknologi dan media komunikasi
informasi yang terus menerus mengalami peningkatan. Sehingga
saat ini dakwah banyak disampaikan dengan metode yang
bervariasi, salah satunya menggunakan metode media baru (new
media).

Istilah new media sudah diperkenalkan sejak tahun 1969 oleh


Masrshall McLuhan. Denis McQuail mendefinisikan new media
sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan
penggunaan yang berbeda pula. Media elektronik baru ini
mencakup beberapa sistem teknologi seperti : sistem transmisi
(melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem
penyimpanan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar
(dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur),
dan sistem pengendalian (oleh komputer).4

Munculnya istilah new media sangat berkaitan erat dengan


hadirnya internet di dunia ini. Sekalipun dalam perkembangannya
new media tidak hanya terbatas kepada internet, namun internet
merupakan alat atau media yang paling dominan dalam era new

3
Julis Suriani, “Komunikasi Dakwah di Era Cyber” Jurnal An-nida’, Vol.41
No.2, 2017, h.258.
4
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Terj. Agus
Dharma dan Aminuddin Ram (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1987), h.16.
5

media.5 Sebelum munculnya new media, pesan disampaikan


melalui media cetak (koran, majalah, dll) dan media elektronik
(TV, radio, dll). Peralihan dari media cetak dan media elektronik
ke new media tersebut tidak serta merta menghapuskan cara
penyampaian pesan media cetak dan elektronik, akan tetapi pesan
tersebut mengalami peningkatan metode dengan penggunaan
internet, sehingga pesan dapat disiarkan atau disampaikan secara
daring/online, dengan nilai efektivitas dan biaya produksi yang
relatif terjangkau.

Media komunikasi dan informasi yang dikembangkan oleh


internet memiliki berbagai macam produk, salah satunya yaitu
media sosial. Andreas Kaplan dan Michael Henlein mendifinisikan
media sosial sebagai suatu kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan
yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content.6 Menurut Van Dijk, media sosial dapat dilihat sebagai
fasilitator online yang menguatkan hubungan antar pengguna
sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.7 Metode new media
khusunya media sosial sedang menjadi trendsetter, tidak hanya
dalam ajang eksistensi diri, namun juga dalam melakukan banyak
kegiatan, diantaranya berkarya dengan binis, edukasi, informasi,
dan dakwah. Seorang pendakwah yang menggunakan media sosial

5
James R.Situmorang, “Pemanfaatan Internet sebagai New Media dalam
Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan, dan Sosial Budaya” Jurnal Administrasi
Bisnis FISIP UNPAR, 2012, h.73
6
Michael Haenlein, “Users of The World, Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media.” Business Horizons, 2010, h. 59-68.
7
Rulli Nasrullah, Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), h. 11.
6

sebagai metodenya dalam menyampaikan pesan atau dakwah, akan


lebih memfokuskan diri pada eksistensi diri yang didukung dengan
tekanan inovasi, kreativitas dan kolaborasi yang tinggi agar pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat bersaing
dalam sistem sosial saat ini. Dengan itu, dapat dikatakan bahwa
internet, new media, dan media sosial sudah menjadi suatu
kesatuan yang melahirkan media dakwah kontemporer dengan
memiliki jangkauan luas untuk menyeru kebaikan dan mencegah
keburukan.

Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis


Januari 2019 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150
juta atau sebesar 56% dari total populasi. Dilanjutkan dengan hasil
riset dari Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2020 yaitu
penggunaan media sosial yang paling sering di Indoensia adalah
YouTube dengan persentase pengguna mengakses 88%,
WhatsApp 84%, Facebook 82%, dan Instagram 79%. Ke-empat
media sosial itu memiliki fungsi dan keunggulannya masing-
masing dalam publikasi kontennya. Konten (bahasa Inggris :
content) adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk
elektronik..8

Instagram (juga disebut IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi


berbagi foto dan video memungkinkan pengguna mengambil foto,
mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya
ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram

8
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama, 2008)
7

sendiri.9 Konten utama pada aplikasi ini adalah berbagi foto dan
video yang berdurasi 1 menit, dengan kolom deskripsi singkat dan
kolom komentar interaktif untuk pengguna dan pengakses. Seiring
berkembangnya, aplikasi ini membuat fitur-fitur lainnya yang tetap
mengutamakan foto dan video, yaitu instgram stories, live
instagram, IGTV, dan penggunaan filter digital yang tidak terfokus
pada perubahan tone warna saja, tetapi dikembangkan menjadi
filter digital dengan animasi atau pertanyaan tematik.

Populer dan banyaknya masyarakat yang mengakses


instagram, menjadikannya sebuah peluang besar untuk pendakwah
dalam menyampaikan dakwahnya. Konten utama foto dan video
maupun fitur-fitur pendukung lainnya dimanfaatkan untuk
menebarkan pesan dakwah dengan sekreatif mungkin agar
menarik untuk dibaca dan dilihat pengakses. Pada umumnya
dakwah melalui foto atau gambar di instagram berupa hadits, foto
ulama dan kalamnya, atau tulisan pesan dakwah orisinil dari
pengguna dengan menggunakan elemen visual desain grafis
seperti tipografi, fotografi, dan ilustrasi. Sedangkan dakwah
melalui video berupa cuplikan video ceramah, video blog, film
pendek, dan animasi.

Salah satu akun dakwah yang terdapat di instagram adalah


@saridezra. Akun tersebut memiliki 38.800 pengikut dan 670
unggahan terhitung sampai 1 Desember 2020. @saridezra adalah

9
Dan Frommer (1 November 2010), "Here's How To Use Instagram",
https://www.businessinsider.com/instagram-2010-11?r=US&IR=T, Business
Insider, (diakses tanggal 08 Agustus 2020, pukul 01:44)
8

nama asli dari pemilik akun dengan nama panjang Ahmad Sarid
Ezra Fathin. Ia berasal dari Selong, Nusa Tenggara Barat, dan
sekarang bertempat di Kota Yogyakarta. Dalam website pribadinya
www.saridezra.com, ia menuliskan profesinya sebagai type
designer. Selain itu, pada laman profile websitenya. Ia menuliskan
profil tentangnya yaitu “Hi, My name is Sarid Ezra. I make fonts
for life. Mostly Script. It's fun to know that your fonts is using by
someone. Because you made it from sketch to become an
installable font.”.10

Konten yang diunggah pada akun instagram @saridezra


didominasi oleh foto atau gambar pesan dakwah, motivasi, dan
pengetahuan islam yang dikemas dalam bentuk desain grafis. Ciri
khas yang ia miliki dalam unggahannya adalah animasi kartun
islami yang dijadikan percakapan pendek sehari-hari atau komik
dan tipografi (seni cetak atau tata huruf) pesan dakwah orisinil
miliknya. Sedangkan konten video yang ia unggah yaitu berupa
pengetahuan islam seperti makharijul huruf. Isi konten @saridezra
disertai dengan deskripsi singkat yang sesuai dengan tema
unggahan, namun keunikan dari unggahan konten miliknya adalah
pesan dakwah yang ia sampaikan pada unggahan menggunakan
gaya bahasa non-formal yang humoris dengan ilustrasi yang
mendukung, dan terkadang menggunakan majas sindiran, sehingga
pesan dakwah yang ia unggah menjadi mudah dipahami, menarik,
dan mempunyai ciri khas tersendiri.

10
Sarid Ezra, “About Me”, https://saridezra.com/about-me/, Sarid Ezra,
(diakses tanggal 09 Agustus 2020, pukul 21:50)
9

Berdasarkan paparan diatas, melihat dari unggahan @saridezra


maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengkaji
faktor logika desain apa yang digunakan terhadap unggahan
konten pesan dakwah pada akun Instagramnya, dengan judul
“Logika Desain Pesan Dakwah pada Konten Akun Instagram
@saridezra.”

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi yaitu logika


desain pesan yang digunakan pada produksi konten, sehingga
menghasilkan sebuah desain pesan dakwah dalam konten akun
Instagram @saridezra.

C. Batasan Masalah

Agar penulisan ini lebih terfokus pada satu permasalahan,


maka penulis membatasi penelitian ini pada isi pesan dakwah
dalam konten akun Instagram @saridezra menggunakan teori
logika desain pesan dalam rentang waktu unggahan tanggal 18
September 2015 sampai dengan tanggal 29 Juni 2020.

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana logika ekspresif, konvensional, dan


retorika dalam pesan dakwah pada uanggahan konten
akun Instagram @saridezra?
10

b. Apa integrasi teori logika desain pesan dan ilmu


dakwah pada uanggahan konten akun Instagram
@saridezra?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui logika ekspresif, konvensional,
dan retorika yang terdapat pada unggahan konten
akun Instagram @saridezra
b. Untuk mengetahui integrasi teori logika desain
pesan dan ilmu dakwah pada uanggahan konten
akun Instagram @saridezra
2. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat
memberikan manfaat secara :
a. Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dalam
bidang ilmu komunikasi dan penyiaran islam,
khususnya persoalan produksi sebuah pesan dalam
konten media sosial Instagram bagi para akademisi.
b. Praktis
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi
peluang bagi masyarakat untuk berdakwah dengan
cara yang berbeda, yaitu sebagai referensi untuk
mengembangkan kreatifitas agar dakwah yang
disampaikan dapat dikemas dengan menarik
sehingga dakwah dapat diterima masyarakat.
11

F. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai
hasil kajian yang terkait dengan hal yang berkaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Skripsi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah
Sinetron Kun Anta 2 episode 01 sampai episode 06 di
MNC TV” oleh Ismy Nurus Shobah (UIN Sunan
Ampel Surabaya Tahun 2019). Persamaan dalam
penelitian ini adalah membahas bagaimana
menganalisis sebuah pesan dakwah pada sebuah media.
Perbedaanya terdapat pada penggunaan media yang
digunakan, yaitu jika penelitian tersebut menggunakan
konten yang terdapat pada media televisi, maka peneliti
menggunakan konten yang terdapat pada media sosial
Instagram.
2. Skripsi dengan judul “Komunikasi Dakwah melalui
Komik di Instagram (Analisis Isi Konten Dakwah
dalam Akun Instagram @Komikin_ajah” oleh Dina
Tria Faradita (Universitas Muhammadiyah Malang
Tahin 2017). Persamaan dalam penelitian ini adalah
membahas tentang analisis isi konten dakwah pada
media sosial Instagram. Perbedaanya terdapat pada
objek yang diteliti, jika pada penelitian tersebut
membahas tentang analisis isi pesan dakwah pada
konten yang berupa komik, maka peneliti
menggunakan objek konten yang berupa foto dan
video.
12

3. Skripsi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada


Akun Instagram @hijabalila” oleh Shera Maulidia
Gusniati (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2020). Persamaan dalam penelitian ini adalah
membahas bagaimana menganalisis isi pesan dakwah
pada sebuah akun di Instagram. Perbedaanya terdapat
pada fokus penelitian, jika pada penelitian tersebut
difokuskan pada komunikasi intrapribadi yang terdapat
pada kolom deskripsi singkat Instagram, maka peneliti
memfokuskan pada isi pesan unggahan konten foto
atau video yang mengandung pesan dakwah ditinjau
dari teori logika desain pesan.
4. Skripsi dengan judul “Desain Pesan Akhlak dalam
Novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El-
Shirazy” oleh Umu Aeman (UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta Tahun 2017). Persamaan dalam penelitian
ini adalah membahas desain pesan pada sebuah teks.
Perbedaanya terdapat pada pokok bahasan, jika pada
penelitian tersebut membahas desain pesannya, maka
peneliti memfokuskan pada faktor logika yang terdapat
pada sebuah desain pesan dakwah.
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar
untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan
melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara
13

khusus tentang realitas.11 Paradigma penelitian adalah


pola pikir atau cara pandang (aliran/mazhab) mengenai
keseluruhan proses, format dan hasil penelitian.
Ragamnya dintaranya adalah positivis, interpretif, dan
kritis.12
Penelitian dalam penelitian ini menggunakan
perspektif teori logika desain pesan dalam konten di
instagram, maka paradigma yang digunakan adalah
paradigma konstruktivisme. Paradigma
konstruktivisme memangndang realitas sosial dilihat
sebagai hasil konstruksi dari kemampuan berpikir
seseorang, dimana kebenaran suatu realitas sosial
bersifat relatif.13
Alasan penelitian ini cocok menggunakan
paradigma konstruktivisme karena makna teks tidak
dapat dilihat begitu saja seperti apa yang dituliskan,
melainkan dari peneliti berusaha membentuk
konstruksi realitas dari bagian-bagian teks, sehingga
penelitian ini memperhatikan peristiwa, proses, dan
otentitas dokumen.

11
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif, (Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.49
12
Muslim, “Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis
Penelitian dalam Ilmu Komunikasi” Jurnal Wahana, Tahun Akademik
2015/2016, Vol. 1, No. 10, h.78
13
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta : Kencana, 2008),
h.5
14

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
dimana metode kualitatif menurut Gogdan dan Guba
adalah prosedur penelitian yang menghasilakan data
desktritif atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka.14
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan
pendekatan analisis isi (content analysis) media
kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan ini lebih
banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa
teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk memahami
budaya dari suatu konteks sosial tertentu. Dalam
analisis isi media kualitatif semua jenis data atau
dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut
dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda,
simbol, gambar bergerak, dan sebagainya. Atau dengan
kata lain yang disebut dokumen dalam analisis isi
kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik
yang dapat direkam/ didokumentasikan atau disimpan
untuk dianalisis. Analisis isi media kualitatif ini
merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih
secara konseptual untuk menemukan,
mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis

14
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h.76
15

dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan


relevansinya.15
Dan jenis metode penelitian deskriptif menurut
Nanan Sudjana dan Ibrahim (1989) merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang
dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian
digambarkan sebagaimana mestinya.16
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau
benda yang diamati dalam rangka pembumbutan
sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862).
Dan subjek penelitian pada penelitian ini adalah akun
instagram @saridezra.
Obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran
penelitian (Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622).
Menurut (Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah
himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi
atau barang yang akan diteliti. Dan objek penelitian
pada penelitian ini adalah pesan dakwah dalam
unggahan konten berupa teks didalam gambar dan
video pada instagram @saridzera pada periode
September 2015 sampai dengan Juni 2020.

15
Burhan Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke
Arah Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2001), h.203
16
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung:
Sinar Baru, 1989) h.64
16

5. Teknik Pengumpulan Data


a. Kategorisasi
Kategorisasi merupakan instrument utama yang
harus ada dalam penelitian analisis isi. Oleh karena
itu peneliti mengkategorisasikan pesan dakwah
yang terdapat dalam instagram @saridzera sebagai
berikut :

No. Kategorisasi Keterangan Kode


1 Logika 1. Komuniksi untuk berekspresi, 1. Menggunakan
ekspresif menyatakan perasaan dan kalimat non-formal
pikiran diri sendiri. 2. Menggunakan
2. Pesan berorientasi pada emosi emotikon
dan keinginan diri sendiri. 3. Tidak terlalu
3. Tidak mengetahui dan memperhatikan
melupakan bahwa konten penyusunan kalimat
ditujukan untuk umum. 4. Tidak berusaha
4. Komunikator jarang mendapatkan
melakukan interaksi atau feedback
mengharap respon dari 5. Berbentuk cerita
komunikan. 6. Tipografi
2 Logika 1. Komunikasi yang sopan, 1. Menggunakan
konvensional pantas, dan mengikuti aturan bahasa formal
yang diketahui kelompok. 2. Kalimat kutipan
2. Mengutamakan ekspresi tokoh
komunikan dengan
17

berpedoman pada aturan dan 3. Potongan hadits dan


norma yang berlaku. ayat Al-Qur’an
4. Adaptasi kalimat
tranding
3 Logika 1. Komunikasi untuk mengubah 1. Menggunakan
retorika aturan melalui negosiasi dan bahasa yang luwess,
pesan tersampaikan dengan lembut, dan menarik
baik sehingga dapat perhatian
menggiring pendapat 2. Menggunakan tanda
komunikan agar setuju dengan tanya atau kalimat
pesan kominkator secara pertanyaan
tersirat. 3. Slogan
2. Pesan didesain fleksibel, 4. Kalimat sebab -
memiliki makna, dan akibat
berorientasi pada individu.
3. Pesan disampaikan ditekankan
untuk mencapai tujuannya,
bukan hanya sekedar terjadi
respon atau timbal balik.
Tabel 1.1
Kategorisasi dalam akun Instagram @saridezra

Setelah dilakukan kategorisasi pesan dakwah,


pesan tersebut akan di analisis menggunakan teori
logika desain pesan untuk mengetahui faktor logika
apa yang digunakan oleh komunikator dalam
mendesain pesan dakwahnya
18

b. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
pengamatan yang menggunakan indera penglihatan
yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.17
Observasi dilakukan pada laman akun media sosial
Instagram @saridezra.
c. Studi pustaka
Dengan melakukan pengumpulan informasi
sebagai data teoritis dari berbagai literatur keilmuan
yang bersangkutan. Kegiatan yang dilakukan
dengan mengkaji dan menganalisis literatur yang
diperoleh, sehingga dapat memberikan pencerahan
berupa informasi, inspirasi, dan data-data untuk
penulisan penelitian ini.
d. Dokumentasi
Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam
bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen
yang dimaskud adalah segala catatan baik berupa
catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik
(softcopy). Dokumen dapat berupa makalah, buku,
artikel media massa, undang-undang, blog,
halaman web, foto, dan lainnya.18 Data dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang mendukung

17
Irawan Soeharti, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), h.69, cet.1
18
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta : PT Indeks,
2012), h.61
19

analisis dan interpretasi data. Data dalam penelitian


ini diperoleh dari tangkapan layer / screnshoot
unggahan konten dalam akun Instagram
@saridezra. Dan data yang diteliti adalah unggahan
yang memiliki kategori kedalam pesan dakwah.
e. Wawancara
Wawancara yaitu sebuah teknik pengumpulan data
dengan mendatangi dan dan berkomunikasi untuk
mempertanyakan hal-hal terkait penelitian kepada
pihak-pihak yang berhubungan. Dalam penelitian
ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada
pemilik akun @saridezra, untuk mengetahui latar
belakang diangkatnya sebuah tema dan desain pada
sebuah unggahan pesan pada periode September
2015 sampai dengan Juni 2020. Namun, dalam
penelitian ini wawancara hanya digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder. Yang mana
wawancara hanya bersifat opsional jika memang
diperlukan.
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dari
observasi pengumpulan data berupa teks dalam gambar
pada unggahan konten akun Instagram @saridezra
pada tanggal 18 September 2015 sampai dengan
tanggal 29 Juni 2020. Setelah itu dilakukan kategorisasi
pesan dakwah, kemudian dianalisis menggunakan teori
20

logika desain pesan. Dari sini, penliti dapat


menemukan bahwa beberapa tema dakwah dalam
setiap postingan tersebut, berangkat dari fakta yang
terjadi di masyarakat. Setelah diklasifikasikan, peneliti
melakukan pemaknaan atau interpretasi terhadap data.
Riset kualitatif merupakan riset yang menggunakan
cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang
berangkat dari hal-hal khusus (fakta empiris) menuju
hal-hal yang umum (tataran konsep). Riset kualitatif
bersifat subjektif dan tidak bermaksud membuat
generalisasi. Karena itu secara garis besar teknik
analisis datanya dapat digambarkan sebagai berikut19 :
Fakta Empiris Tataran Konseptual

Berbagi data Analisis/klasifikasi Pemaknaan/interp


di lapangan data/kategorisasi retasi ciri-ciri
ciri-ciri umum umum

Kesahihan data :
- Kompetensi subjek Berteori dan
- Authenticity & konstektual
triangulasi
- Intersubjectivity
agreement

Bagan 1.2
Alur proses teknik analisis data

19
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana,
2014), h.197
21

Gambar tersebut menjelaskan analisis data


kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang
berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data
tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara
mendalam, dan dokumen-dokumen. Kemudian data
tersebut diklasifikasikan kedalam kategori-kategori
tertentu. Setelah diklasifikasikan, peneliti melakukan
pemaknaan terhadap data. Pemaknaan ini merupakan
prinsip dasar riset kualitatif, yaitu bahwa realitas ada
pada pikiran manusia, realitas adalah hasil dari
konstruksi manusia.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data kualitatif
yang digunakan adalah filling system yang
diperkenalkan oleh Wimmer & Domminick (2000).
Data hasil observasi akan dianalisis dengan membuat
kategori-kategori tertentu atau domain-domain
tertentu. Setelah itu data diinterpestasi dengan
memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu.20
7. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini keabsahan data menggunakan
teknik triangulasi. Wiliam Wiersama (1986)
menyebutkan bahwa pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

20
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana,
2014), h.200
22

sumber dengan berbagai waktu. Triangulasi terbagi


menjadi 3, yaitu21 :
a. Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis
oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan
dengan tiga sumber data.
b. Triangulasi teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk
mengecek data bisa melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
c. Triangluasi waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara
di pagi hari saat narasumber masih segar, akan
memberikan data lebih valid sehingga lebih
kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan dengan
pengecekan dengan wawancara, observasi, atau
teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
8. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di media sosial
instagram dengan nama akun @saridezra. Dan waktu

21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2007), h.273-274
23

penelitian ini akan mulai dilaksanakan di bulan


September 2020 sampai dengan bulan Februari 2021.
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi nantinya diperlukan
adanya uraian mengenai susunan penulisan yang dibuat
agar pembahasan teratur dan terarah pada pokok
permasalahan yang sedang dibahas. Sistematika ini pun
mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah yang
diterbitkan oleh Surat Keputusan Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun 2017.
Dengan susunan seperti dibawah ini :
LEMBAR PENGESAHAN PEMBINGBING
Halaman ini merupakan surat pengajuan peneliti kepada
dosen pembingbing untuk mengesahkan penelitian menuju
jenjang siding skripsi
LEMBAR PERNYATAAN
Lembar ini bermaksud untuk menyatakan bahwa penelitian
tersebut belum pernah dibuat atau bukanlah plagiat.
ABSTRAK
Pada halaman ini merupakan penjelasan secara sekilas
mengenai penelitian yang dituang pada skripsi.
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa serta
membantu penulis selama penelitian maupun yang telah
ada penelitian sebelum penelitian dimulai
DAFTAR TABEL
Urutan halaman pada setiap tabel yang tertera pada skripsi
24

DAFTAR GAMBAR/BAGAN
Urutan halaman pada setiap gambar atau bagan yang tertera
pada skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan pembahasan tentang pengertian teori
logika desain pesan secara umum, dilanjutkan pembahasan
konten yakni pengertian, fungsi dan ruang lingkupnya,
model komunikasi melalui sebuah konten, pengertian
pesan dakwah dengan sub-babnya serta pengertian media
sosial Instagram.
BAB III : GAMBARAN UMUM KONTEN AKUN
INSTAGRAM SARIDEZRA
Bab ini membahas tentang sejarah, visi dan misi, tujuan,
dan model konten dalam akun Instagram @saridezra
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS
Dalam bab ini berisi penguraian data, kategorisasi, dan
temuan penelitian pesan dakwah yang terjadi selama
peneliti melakukan observasi, wawancara, dan analisis isi
pesan dakwah dalam akun Instagram @saridezra
BAB V : PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan penelitian yang menggunakan
teori logika desain pesan oleh Barbara O’Keefe pada
25

unggahan konten akun Instagram @saridezra yang


sebelumnya sudah di kategorisasi pesan dakwahnya.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab yang
telah dipaparkan dan saran untuk peneliti.
DAFTAR PUSTAKA : PENGURAIAN SUMBER
Berisikan sumber-sumber yang digunakan selama proses
penelitian, baik sumber dari online maupun offline.
LAMPIRAN
Muatan dari beberapa bukti proses penelitian dalam
mencari data penguat.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Logika Desain Pesan (Massage Design Logic)


Asal muasal kata ‘logika’ adalah logos, logike, logica,
logique, dan logic. Dua kata pertama berasal dari bahasa
Yunani. Yang pertama berarti kata, ide, akal. Yang kedua
berarti senin berpikir. Tiga kata berikutnya berarti sama
dengan kata kedua. Hanya saja, kata ketiga berasal dari bahasa
Latin, kata keempat berasal dari bahasa Prancis, dan kata
terakhir berasal dari bahasa Inggris.1
Teori ini masuk kedalam rumpun teori produksi pesan,
yang merupakan sebuah proses pembentukan dan
penyampaian makna interaksi sosial dan kultural merupakan
dua konteks yang dapat memiliki pengaruh terhadap proses
pembentukan pesan. Pada tahapan produksi pesan, terdapat
pemaparan bagaimana proses penciptaan pesan seseorang
dalam bentuk tulisan, ucapan, maupun ekspresi dari
pemproduksi pesan. Pada ranah produksi pesan, definisi teori
yang terdapat didalamnya Sebagian besar memaparkan proses
encoding. Pemaparan yang ada memberikan pemahaman
kepada pembaca terhadap proses prosuksi, seperti teori logika
desain pesan (massage design logic).2

1
Zainul Maarif, Logika Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2015), h.3-4
2
Siti Chanifah, Skripsi : “Produksi Logika Desain Pesan pada Instagram
Selebgram dalam Menciptakan Konten Life Style (Studi Deskriptif Kualitatif

26
27

Teori logika desain pesan dikemukakan oleh Barbara


O’Keefe pada tahun 1977. Barbara O’Keefe pada awalnya
adalah seorang pendukung teori kontruktivisme, namun
kemudian ia memperluas teorinya dengan memasukkan juga
pandangan-pandangan yang terkait dengan bagaimana orang
mendesain pesan. Tesis yang diajukannya menyatakan bahwa
manusia berpikir secara berbeda mengenai bagaimana
berkomunikasi dan membuat pesan, dan manusia
menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa
yang harus dikatakan kepada orang lain pada situasi tertentu.
Dia menggunakan istilah teori logika desain pesan untuk
menjelaskan bagaimana proses berpikir yang terjadi sehingga
munculnya pesan.3
O’Keefe mengemukakan tiga logika dalam merancang
pesan dari yang paling tidak terpusat pada orang (least person-
centered) hingga yang sangat terpusat (most person-
centered).4
1. Logika Ekspresif (expressive logic)
Memiliki premis dasar bahwa "bahasa
adalah media untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaan”.5 Logika ekspresif ini adalah logika yang

pada Pemilik Akun Instagram Produksi Logika Desain Pesan oleh @_meizda
dan @abdugp)” (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2019), h.15
3
Barbara O’Keefe, Variation, Adaptaion, and Functional Explanation,
Communication Mogograph 55, 1988
4
Barbara O’Keefe, Variation, Adaptaion, and Functional Explanation,
Communication Mogograph 55, 1988
5
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
28

memandang komunikasi sebagai cara untuk


berekspresi serta untuk menyatakan perasaan dan
pikiran, dengan kata lain logika ekspresif ini lebih
bersifat terbuka dan reaktif, dengan hanya memberikan
sedikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan orang
lain. Dalam hal ini, logika ekspresif bersifat self-
centered atau terpusat pada diri si pembicara,
kebalikan dari person-centered atau terpusat pada
lawan bicara sebagaimana yang dikenal dalam teori
kontruktivisme. Contoh, Anda marah kepada seorang
teman yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam
dari Anda.6
Tujuan dari logika ekspresif ini yaitu :
a. Untuk mengekspresikan keadaan mental
pembicara saat ini secara penuh dan jujur.
b. Untuk menyampaikan versi terdistorsi dari
kondisi mental pembicara melalui penyuntingan
atau kebohongan. Karena keterus terangan
ekstrim dari pesan ekspresif, pesan tersebut
mungkin berisi beberapa aspek yang dapat
dipandang sebagai negatif saat membahas
keefektifan komunikatif, seperti konten yang
tidak berguna (pengetahuan yang berlebihan
tentang apa yang dirasakan atau diinginkan
pembicara), redundansi (karena suatu pemikiran

6
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta : Kharisma
Putra Utama, 2013), h.186
29

sedang didaur ulang), ancaman atau hinaan


yang tidak terus-menerus (pengumuman
hukuman sederhana), atau komentar yang tidak
menyinggung tetapi tidak pantas (komentar
pribadi gratis disampaikan secara tidak tepat).7
2. Logika Konvensional (conventional logic)
Memilki premis dasar bahwa "komunikasi adalah
permainan yang dimainkan secara kooperatif, sesuai
dengan aturan dan prosedur konvensional secara
sosial.".8 Logika konvensional ini yaitu logika yang
melihat komunikasi sebagai permainan yang harus
dimainkan dengan mengikuti sejumlah prosedur.
Disini komunikasi merupakan alat untuk
mengekspresikan diri yang dilakukan menurut aturan
dan norma yang diterima termasuk hak dan tanggung
jawab masing-masing orang yang terlibat. Logika ini
hanya bisa berjalan ketika anggota kelompok dalam
berkomunikasi semuanya mengikuti aturan-aturan
yang ada. Sealin itu, logika ini dinilai berhasil ketika
terdapat reaksi antara anggota kelompoknya. Logika
ini menganggap bahwa pesan yang diproses
merupakan pesan yang berdasarkan pada aturan dan

7
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
8
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
30

norma yang berlaku, sehingga membangun tujuan dari


logika konvensional ini menciptakan komunikasi yang
sopan, pantas dan mengikuti aturan yang harus
diketahui kelompoknya. Contoh, teman Anda hendak
meminjam buku Anda, namun sebelumnya Anda
memperingatkan dia untuk mengembalikannya dalam
waktu tiga hari dan dia setuju.9
3. Logika Retorika (rhetorical logic)
Memiliki premis dasar bahwa "komunikasi adalah
penciptaan dan negosiasi diri dan situasi sosial.".10
Logika retorika ini yaitu logika yang memandang
komunikasi sebagai suatu cara untuk mengubah aturan
melalui negoisasi. Berbeda dengan logika
konvensional, yang mengatakan untuk mendesain
pesan yang relevan dengan konteks yang diberikan,
logika retorika berusaha untuk menciptakan konteks
menggunakan pesan yang dirancang. Penciptaan
konteks ini dilakukan dengan menggunakan
koordinasi dan negosiasi. Untuk koordinasi, desain
retoris berupaya berulang kali menyelesaikan masalah
koordinasi guna mewujudkan realitas sosial. Untuk
negosiasi, komunikasi beroperasi di bawah anggapan

9
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
10
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
31

bahwa ia dapat "mengeksploitasi secara strategis"


sebuah makna. Pesan logika retorika lebih bersifat
proaktif daripada reaktif, jadi pesan tersebut dirancang
untuk efek daripada sebagai tanggapan atas tindakan
orang lain. Pesan retoris biasanya juga berisi "klausa
dan frasa yang menguraikan dan kontekstualisasi yang
memberikan definisi konteks yang eksplisit". 11
Pesan-pesan yang disusun dalam logika ini cenderung
lembut, luwes, berwawasan dan terpusat kepada
komunikannya.12 Pembicara yang menggunakan
logika ini cenderung untuk membigkai ulang situasi
yang dihadapi agar berbagai tujuan, termasuk persuasi
dan kesopanan, dapat diintegrasikan dalam satu
kesatuan yang bulat. Contoh, Anda menyarankan
teman Anda secara sopan untuk meminjam buku yang
sama di perpustakaan agar ia bisa mengembalikan
buku Anda yang dipinjamnya.13
B. Pesan Dakwah
1. Pengertian Pesan Dakwah
Dalam ilmu komunikasi, pesan dakwah adalah
messege, yaitu simbol-simbol. Dalam bahasa Arab, pesan

11
Barbara O’Keefe, The Logic of Message Design: Individual Differences in
Reasoning about Communication. Communication Monographs, 55(1), 1988,
h.80
12
Muhamad Yasin, “Analisis Gaya Komunikasi Guru Matematika
Berdasarkan Teori Komunikasi Logika Desain Pesan” Jurnal Seminar
Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, November
2012, h.592
13
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta : Kharisma
Putra Utama, 2013), h.186
32

dakwah disebut maudlu’ al-da’wah. 14


Pesan dakwah
adalah bahan-bahan atau isi ceramah yang akan
disampaikan dalam dakwah. penyusunan pesan dakwah
didasarkan pada kondisi objektif mad’u yang diperoleh
melalui pengamatan, interview, atau telaah sumber-
sumber tertulis. Dalam kajian pesan dakwah dikenal
pesan utama dan pesan pendukung. Bahan dasar atau
materi utama dakwah adalah Al-Qur’an dan hadits,
ditambah dengan pendapat ulama, hasil-hasil penelitian
para ahli dibidangnya, kisah-kisah, dan berita.15
Sedangkan Moh. Ali Aziz dalam bukunya Ilmu
Dakwah, menyatakan bahwa pesan dakwah merupakan
isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan dan sebagainya
yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan
perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.16
2. Materi Dakwah
Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian
Ilmu Dakwah, pesan-pesan yang bersumber dari Al-
Qur’an dan As-Sunnah dapat dikategorisasikan menjadi
pesan aqidah, syariah, dan akhlak.17

14
Prof. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), h.318
15
Iftar Jafar dan Mudzhira Nur Amarullah. “Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah
dalam Kajian Al-Qur’an” Jurnal Komunikasi Islam, Juni 2018, Vol 08, No.01,
h.43
16
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 318
17
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta : Logos
Wacana Ilmu, 1997), h.33-34
33

a. Akidah
Akidah secara etimologi berasal dari kata ‘aqad
yang berarti pengikatan. ‘ataqdtu kadza artinya
“Saya beri ‘itiqad begini”. Maksudnya saya
mengikat hati terhadap hal tersebut. Akidah adalah
apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan,
“Dia mempunyai akidah yang benar”, berarti
akidahnya bebas dari keraguan. Akidah merupakan
perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan
pembenarannya kepada sesuatu.18 Sedangkan
secara terminologis, aqidah adalah keyakinan akan
kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam lubuk hati
seseorang, sehingga mengikat kehidupannya baik
dalam sikap, ucapan, dan tindakannya.19
Menurut Sayyid Sabiq dalam bukunya Aqidah
Islam (Ilmu Tauhid) menyatakan bahwa pengertian
keimanan atau akidah itu tersusun dari enam
perkara yaitu :
1. Ma’rifat kepada Allah, ma’rifat dengan nama-
namaNya yang mulia dan sifat-sifatNya yang
tinggi. Juga ma‟rifat dengan bukti-bukti
wujud atau adaNya serta kenyataan sifat
keagungan-Nya dalam alam semesta atau di
dunia ini.

18
Shaleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid 1, (Jakarta:
Akafa Press, 1998) h. 2
19
Hasan Saleh, Study Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan
Pengembangan Wawasan, (Jakarta : Penerbit ISTN, 2000), Cet.Ke-2, h.55
34

2. Ma’rifat dengan alam yang dibalik alam


semesta ini yakni alam yang tidak dapat
dilihat. Demikian pula kekuatan-
kekuatankebaikan yang terkandung
didalamnya yakni yang berbentuk malaikat,
juga kekuatankekuatan jahat yang berbentuk
iblis dan sekalian tentaranya dari golongan
syaitan. Selain itu juga ma‟rifat dengan apa
yang ada didalam alam yang lain lagi seperti
jin dan ruh.
3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah Ta‟ala
yang diturunkan olehNya kepada para rasul.
Kepentingannya ialah djadikan sebagai batas
untuk mengetahui antara yang hak dan yang
bathil, yang baik dan yang jelek, yang halal
dan yang haram. Juga antara yang bagus dan
yang buruk.
4. Ma’rifat dengan nabi-nabi serta rasul-rasul
Allah Ta‟ala yang dipilih olehNya untuk
menjadi pembimbing kearah petunjuk serta
pemimpin seluruh makhluk guna menuju
kepada yang hak
5. Ma’rifat kepada takdir (qada dan qadar) yang
diatas landasannya itulah berjalannya
peraturan segala yang ada di alam semesta ini,
35

baik dalam penciptaan atau cara


mengaturnya.20
b. Syariah
Syariah adalah susunan, peraturan dan ketentuan
yang diisyaratkan Tuhan dengan lengkap atau
pokok-pokoknya saja supaya manusia
mempergunakannya dalam mengatur hubungan
dengan Tuhan, hubungan dengan saudara seagama,
hubungan dengan sandarannya sesama manusia
serta hubungannya dengan alam besar dan
kehidupan.21
Dalam buku komunikasi dakwah, pesan syariah
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Ibadah
Merupakan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan langsung dengan Allah
SWT yang terdiri dari rukun islam, yakni :
syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji.
2. Muamalah
Hukum perdata yang meliputi : hukum niaga,
hukum nikah, hukum waris.

20
Sayyid Sabiq , Aqidah Islam(Ilmu Tauhid), (Bandung : Diponegoro, 2006)
h.16-17
21
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta :
Kencana, 2006), h.8
36

Hukum publik yang meliputi : hukum pidana,


hukum negara, hukum perang dan damai. 22
c. Akhlak
Secara bahasa akhlak adalah perkataan, jamak
dalam bahasa Arab dari kata khluk. Khluk dalam
kamus Al- Munjid berarti budi pekerti, perangai
tingkah laku atau tabiat. Didalam Da’iratul Ma’rif
dikatakan akhlak adalah sifat-sifat manusia yang
terdidik.23
Ilmu akhlak bagi Al-Farabi, tidak lain
daribahasaan tentang keutamaan-keutamaan yang
dapat menyampaikan manusia kepada tujuan
hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan, dan
tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang
dapat merintangi, usaha pencapain tujuan
tersebut.24
Ruang lingkup akhlak terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Akhlak terhadap Allah SWT
2. Akhlak terhadap mahluk (manusia, diri
sendiri, tetangga, masyarakat lainnya)

22
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta :
Kencana, 2006), h.102
23
Asmuni Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Al –
Ikhlas, 1983), h.61
24
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 24
37

3. Akhlak terhadap lingkungan (flora, fauna,


dan sebagainya.) 25
C. Tinjauan Tentang Konten Media
1. Pengertian Konten Media
Secara bahasa, konten (content) adalah isi, muatan,
dan kandungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Daring, konten adalah informasi yang tersedia
melalui media atau produk elektronik.26 Dalam bahasa
Inggeis, menurut Cambrige Dictionary, sakah satu
pengertian konten adalah “artikel atau bagian yang
terdapat dalam majalah atau buku” (the articles or parts
contained in a magazine or book). Dan dalam Bussiness
Dictionart, konten memiliki arti :
a. Teks dari dokumen atau publikasi dalam bentuk apa
pun. Konten adalah informasi dan komunikasi :
jumlah total dari kesegaran, keterbacaan. Relevansi,
dan kegunaan informasi yang disajikan, dan cara
penyajiannya.
b. Esensi dari pesan atau wacana yang
dikomunikasikan, sebagaimana dipahami atau
diterima oleh audiens yang dituju
c. Lem ‘yang membuat situs web’ lengket ‘membuat
pengunjung kembali, dam membuat mereka tidak
pergi.

25
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2010), h.20
26
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Daring, Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konten. Diakses 14 Agustus 2020 pkl 20:22
38

Dari pengertian diatas, dapat disumpulkan, konten


adalah berbagai macam format dan informasi yang tersaji
melalui media, khusunya media baru, berupa tulisan,
gambar, suara (audio), atau video.
Sedangkan konten media merupakan berbagai segala
bentuk konten atau isi dalam sebuah media di
dunia teknologi dan informasi yang ada pada saat ini
seperti blog, wiki, forum diskusi, chatting, tweet,
podcasting, pin, gambar digital, video, file audio, iklan
hingga berbagai bentuk konten media lainnya yang
terbentuk melalui buatan dari para pengguna sistem atau
layanan online yang sering kali dilakukan lewat sebuah
situs media sosial.27 Konten yang berada di Instagram saat
ini berupa gambar, video, IGTV, Instagram stories, dan
filter digital.
2. Jenis Konten Media
Dalam konteks jurnalistik, konten media terdiri dari
berita, artikel, dan feature. Sedangkan dari segi format,
konten media terdiri dari teks (tulisan), gambar (foto,
karikatur, meme, infografis), audio (suara), dan video.
Konten media online berupa teks, gambar, video, dan
sebagainya berisi beragam informasi dan fakts. Konten
media online yang memlih memunculkan big data atau
mahadata. Konten media dibuat oleh pemilik atau
pengelola situs web dan pemilik akun media sosial.

27
Chua, Tat-Seng, Juanzi, Li, Moens, Marie-Francine, Mining User Generated
Content, (Chapman and Hall/CRC, 2014), h. 7
39

Mereka adalah wartawan, humas, warga, dan pengguna


internet aktif yang disebut warganet.
Terdapat berbagai konten media yang telah dibuat
pengguna secara online :
a. Thread di forum internet yang membicarakan
tentang berbagai topik
b. Posting blog yang dibuat para blogger dengan
beragam topik
c. Wiki tenpat pengguna anonym dapat mengedit
dan membuat perubahan pada artikel yang ada
d. Update status media sosial seperti Facebook,
Twitter, Instagram, dan LinkedIn, termasuk video
di YouTube dan foto di Flickr dan Pinterest
e. Live streaming yang dilakukan melalui Facebook
Live, Intagram Live, atau Live Video Youtube
f. User Generated Content (UGC) atau konten
buatan pengguna adalah konten yang dihasilkan
oleh pengguna. Para pengguna situs melaukakan
proses upload, mengembangkan, dan bahkan
mengendalikan sendiri konten sesuai kehendak
mereka. UGC diantaranya blog post, comment,
status update, check-ins, like, dan review.
D. Tinjauan Tentang Instagram
1. Pengertian Instagram
Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”,
seperti kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan
40

“foto instan”.28 Instagram juga dapat menampilkan foto-


foto secara instan dalam tampilannya. Sedangkan untuk
kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara
kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi
kepada orang lain dengan cepat. Begitu pula dengan
Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena
itulah Instagram berasal dari kata “instan-telegram”.29
Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi
dari Smartphone yang khusus untuk media sosial yang
merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai
fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya
terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat
untuk berbagi informasi terhadap penggunanya.
Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi
penggunanya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas,
karena Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat
foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih
bagus.30

28
Pengertian instagram, 2012, dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram,
diakses pada tanggal 13 November 2020).
29
Yashinta Putri Aulia, 2013, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Opini Audit Sebelumya terhdap Opini Audit Ongoing
Concern”, Jurnal Penelitian, Universitas Negeri Padang, h.14
30
Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,
(Jakarta : Media Kita, 2012), h.10
41

2. Sejarah Instagram
Welcome To Instagram, inilah kalimat pembuka yang
ditulis oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger di blog
resminya pada 6 Oktober 2010, yang menandai lahirnya
aplikasi photo sharing revolusioner Instagram. Di startup
yang didirikannya yaitu perusahaan Burbn, inc. Kevin
Systrom dan Mike Krieger bekerja keras untuk
mewujudkan layanan jejaring sosial berbasis fotografi
sesuai impiannya. Steve Jobs pendiri (Apple), Bill Gates
pendiri (Microsoft), Mark Zuckerberg pendiri
(Facebook), Matt Mullenweg pendiri (Wordpress),
google dan sebagainya adalah para inovator teknologi
kelas dunia yang telah mengembangkan produk
revolusioner sejak usia muda.31
Perusahaan Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010,
perusahaan teknologi startup yang hanya berfokus kepada
pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada
awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu
banyak di dalam HTML5 peranti bergerak, namun kedua
CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan
untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu
mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,
pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari
Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang
belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi

31
Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,
(Jakarta : Media Kita, 2012), h.10
42

yang sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu


banyak denga fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan
Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan
memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga
kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang
akhirnya menjadi Instagram.32
3. Fitur Instgaram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan
mengambil gambar atau foto yang menerapkan filter
digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan
membagikannya ke berbagai layanan media sosial,
termasuk milik Instagram sendiri. Instagram memiliki
lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah
yaitu sebagai berikut :
a. Home Page
Home page adalah halaman utama yang
menampilkan (timeline) foto-foto terbaru dari
sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat
foto yaitu hanya dengan menggeser layar dari
bawah ke atas seperti saat scroll mouse di
komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat
saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram
hanya membatasi foto-foto terbaru

32
Via Adrian Aoun, 8 Oktober 2010, "What is the history of Instagram?",
Quora, Diakses tanggal 25 September 2011.
43

b. Comments
Sebagai layanan jejaring sosial Instagram
menyediakan fitur komentar, foto-foto yang ada di
Instagram dapat dikomentar di kolom komentar.
Caranya tekan ikon bertanda balon komentar di
bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan
mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah
itu tekan tombol send.
c. Explore
Explore Merupakan tampilan dari foto-foto
populer yang paling banyak disukai para
pengguna Instagram. Instagram menggunakan
algoritma rahasia untuk menentukan foto mana
yang dimasukkan ke dalam explore feed.
d. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara detail
mengenai informasi pengguna, baik itu dari
pengguna maupun sesama pengguna yang
lainnya. Halaman profil bisa diakses melalui ikon
kartu nama di menu utama bagian paling kanan.
Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah
diupload, jumlah follower dan jumlah following.33

33
Bambang Atmoko Dwi, Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel,
(Jakarta : Media Kita, 2012), h.10
44

E. Tinjauan Tentang Analisis Isi


1. Pengertian Analisis Isi
Max Weber menuliskan bahwa analisis isi adalah
sebuah metode penelitian dengan menggunakan
seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid
dari teks.34 Menurut Bambang Suyanto dalam bukunya
‘Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan’ metode analisis isi pada dasarnya merupakan
suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan
mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari
komunikator yang dipilih.35
Analisis isi merupakan teknik uji terhadap suatu
konten dalam media, baik televisi maupun media cetak
yang dilakukan secara runtut. Teknik ini bersifat dapat
diduplikasi atau ditiru untuk peneliti lain dalam
melakukan penelitian serupa dengan objek atau subjek
yang berbeda. Analisis isi dilakukan dengan
menggunakan pengukuran yang reliabel dan valid
berdasar pada indikator-indikator yang ditentukan, serta
menggunakan perhitungan statistik untuk mecapai atau
menggambarkan kesimpulan dari apa yang ingin diteliti.
Lisa A. Kort-Butler menyebutkan :

34
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana Perdana Media
Group, 2013), h.15
35
Bagong, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta
: Kencana, 2005), h.126
45

“Content analysis is more than watching TV or


movies, or reading newspapers or comics, and then
reporting what is presented in the medium. How the
story is told and how characters are portrayed are
often more telling than are specific plot points. Content
analysis requires systematically watching or reading
with an analytical and critical eye, going beyond what
is presented and looking for deeper meanings and
messages to which media consumers are exposed.”36
Penjabaran analisis isi menurut Lisa A. Kort-Butler di
atas dapat dimaknai bahwa analisis isi merupakan teknik
untuk mencari pesan apa yang ada dalam suatu tayangan
atau laporan lebih dalam secara terstruktur dan sistematis.
Teknik analisis isi tidak hanya melihat apa yang
ditayangkan di depan layar dan dilihat oleh penonton, dan
tidak hanya apa yang pembaca baca pada suatu media.
2. Karakteristik Analisis Isi
Jenis penelitian menggunakan analisis isi dalam
Eriyanto memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik,
diantaranya :37
a. Objektif, dalam KBBI istilah objektif memiliki
arti keadaan yang sebernarnya tanpa dipengaruhi
pendapat atau pandangan pribadi. Objektif dalam

36
Kort-Butler, L, Content Analysis In The Study Of Crime, Media, And
Popular Culture, 2016
37
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana Perdana Media
Group, 2013), h.16
46

analisis isi berarti dalam proses penelitian, peneliti


memaparkan dan menggambarkan data-data yang
diperoleh secara jujur dan apa adanya, tidak
mengindikasikan keberpihakan terhadap institusi
dari objek yang diteliti, dan hasilnya benar-benar
merefleksikan suatu teks tanpa adanya
kecondongan terhadap sesuatu sehingga
menimbulkan subjektivitas.
b. Sistematis, sistematis berarti dalam proses
penelitian yang dilakukan harus runtut sesuai teori
analisis isi yang ada. Proses yang runtut di sini aka
memberikan hasil yang sesuai dengan masalah
yang dirumuskan sebelumnya, karena adanya
keterkaitan antara variabel, kategori, dan teori
yang digunakan. Sistematis dalam analisis isi juga
berarti adanya pendefinisian yang sama antara
kategori dan objek yang diteliti saat melakukan
penelitian.
c. Replikabel, analisis isi merupakan metode analisis
yang dapat ditiru atau dapat diulangi oleh peneliti
lain. Metode dan teknik yang digunakan oleh
peneliti sebelumnya dapat dijadikan acuan untuk
seorang peneliti dalam meneliti topik yang sama,
namun dengan latar belakang dan waktu yang
berbeda.
d. Isi yang Tampak (Manifest), analisis isi digunakan
untuk meneliti isi yang tampak pada sebuah
47

konten media, baik media elektronik maupun


cetak, hal tersebut dikarenakan hasil dari
penelitian dengan metode analisis isi bersifat
objektif, tidak berdasar hanya kepada penafsiran
peneliti, jika dari peneliti menggunakan analisis
isi untuk mencari isi yang tidak tampak pada sebua
konten media, maka hasil akhir yang dicapai bisa
menjadi sesuatu yang subjektif. Ciri lain dari
analisis isi adalah replikabel atau dapat ditiru, jika
hasil menunjukkan kesubjektifan, maka penelitian
tersebut tidak dapat digunakan pada konteks
tertentu.
e. Perangkuman (Summarizing), penelitian yang
menggunakan analisis isi sebagai metode, pada
hasil akhir tidak menunjukkan penjelasan secara
keseluruhan dari suatu konten yang dianalisis.
Hasil dari analisis merupakan sebuah rangkuman
dari beberapa temuan yang dihasilkan oleh
beberapa koder atau juri yang berbeda.
f. Generalisasi, hasil akhir dari penelitian yang
menggunakan analisis isi selain menggunakan
perangkuman adalah generalisasi atau
penyamarataan. Generalisasi dalam analisis isi
digunakan apabila penelitian menggunakan
sampel, sehingga dapat disimpulkan generalisasi
merupakan hasil akhir penelitian yang berbentuk
48

penyamarataan populasi yang berasal dari


penelitian dengan sampel yang telah dipilih
3. Prosedur Analisis Isi
Langkah-langkah atau prosedur analisis isi dijelaskan
oleh Fraenkel dan Wallen sebagai berikut :
a. Peneliti memutuskan tujuan khusus yang ingin
dicapai
b. Mendefinisikan istilah-istilah yang penting harus
dijelaskan secara rinci
c. Mengkhususkan unit yang akan dianalisis
d. Mencari data yang relevan
e. Membangun rasional atau hubungan konseptual
untuk menjelaskan bagaimana sebuah data
berkaitan dengan tujuan
f. Merencanakan penarikan sampel
g. Merumuskan pengkodean kategori
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum @saridezra


1. Profil @saridezra
@saridezra adalah username dari nama akun
Instagram dakwah yang memiliki 38.800 pengikut dan
670 unggahan yang terhitung sampai 1 Desember 2020.
“Nama akun Sarid Ezra diambil dari nama tengah
saya sendiri yaitu Ahmad Sarid Ezra Fathin.
Keputusan untuk menggunakan dua penggalan
nama tersebut karena menurut saya nama tersebut
cukup komersial dan bisa menjadi self branding.”1
Ahmad Sarid Ezra berasal dari Selong, Nusa
Tenggara Barat, dan saat ini bertempat di Yogyakarta. Ia
mencoba untuk memanfaatkan platfrom Instgaram untuk
dijadikan sebagai media menyampaikan pendapat,
bercerita, atau ilmu agama yang Sarid Ezra ketahui,
sehingga terciptalah akun dakwah @saridezra dengan ciri
khas konten gambar berilustrasi atau komik berseries,
tipografi, video animasi, dan copywriting dengan tema
dakwah.

1
Hasil wawancara dengan Ahmad Sarid Ezra, tanggal 28 November 2020
melalui e-mail.

49
50

Gambar 3.1
Halaman utama profil Instagram @saridezra

Dakwah menurut Sarid Ezra adalah menyebarkan


hal baik yang dapat berguna untuk seseorang dan pasti
berguna untuk untuk orang yang menyebarkannya. Hal
tersebut sesuai dengan konsep dakwah tentang menjadi
sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain. Dan sesuai dengan firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an surah Al Isra ayat 7 yang berbunyi :
51

‫سأْت ْم فَلَ َها ۚ فَإِذَا َجا َء َوعْد‬


َ َ‫س ْنت ْم ِِل َ ْنفسِك ْم ۖ َو ِإ ْن أ‬
َ ْ‫س ْنت ْم أَح‬
َ ْ‫ِإ ْن أَح‬
‫ْاْل ِخ َرةِ ِليَسوءوا وجوهَك ْم َو ِليَدْخلوا ْال َمس ِْجدَ َك َما دَخَلوه‬
2
‫يرا‬ َ ‫أَ َّو َل َم َّرة َو ِليت َِبروا َما‬
ً ‫علَ ْوا تَتْ ِب‬
Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu
sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang
kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan
wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil
Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya
pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang
mereka kuasai.”3
Bagi Sarid Ezra akun Instagram @saridezra
memiliki tujuan dan harapan agar akun tersebut dapat
memberikan manfaat ke orang yang membaca, atau
setidaknya menghibur. Dan yang paling penting
menurutnya adalah upayanya dalam berdakwah di media
sosial Instagram menjadi pengingat kepada dirinya
sendiri, karena Ia yakin bahwa hal kecil apapun pasti akan
selalu ada manfaatnya. Konten dari Sarid Ezra dapat
ditemukan di Instagram dan Facebook dengan nama yang
sama yaitu Ahmad Sarid Ezra, penggunaan nama tersebut
dikarenakan branding-nya dalam bisnisnya yang lain,

2
QS. Al Isra (17) : 7
3
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya,
(Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an, 2019), h.282
52

yaitu type designer yang dapat ditemukan dan dikases di


website pribadinya www.saridezra.com.

Gambar 3.2
Halaman utama website www.saridezra.com
2. Struktur @saridezra
Penggagas : Ahmad Sarid Ezra
Pemilik Akun Instagram : Ahmad Sarid Ezra
Tim Kreatif : Ahmad Sarid Ezra
Untuk pembuatan konten di Instagram @saridezra
tidak menggunakan tim kreatif, Sarid Ezra sendirilah
yang mengurus dan mengelola pembuatn konten, ide,
penggambaran, alur cerita, hingga proses unggahan.
Setiap harinya ada unggahan konten umum yang
informatif yang disesuaikan dengan kejadian yang up to
date yang berhubungan dengan kehidupan remaja mulai
dari cara bergaul, asmara remaja, cara menggunakan hijab
yang baik, cara berpakaian ke masjid, sampai dengan
53

cara-cara mengatasi suatu hal yang dilihat dari aspek


fiqihnya.
Untuk kerja sama dengan kreator lain biasanya Ia
lakukan melalui jalur komunitas kreator ilustrasi dan
komik. Dan untuk keperluan komersil seperti iklan dan
kerja sama lainnya Ia mencantumkan alamat e-mail di
halaman Instagramnya. Biasanya untuk keperluan iklan
komersil, Sarid Ezra akan membuat ilustrasi atau komik
yang disesuaikan dengan produk atau bahan yang akan di
iklankan. Selain dalam bentuk digital, kerja sama yang Ia
lakukan dengan kreator lain juga ada yang dalam bentuk
fisik buku.

Gambar 3.3
Unggahan konten untuk keperluan iklan dan
bentuk fisik karya @saridezra
54

3. Prinsip dan Nilai @saridezra


Prinsip dan nilai yang dicoba dan selalu menjadi
pegangan Sarid Ezra untuk konten-konten di akun
Instagram @saridezra adalah aspek kebermanfaatan dan
aspek hiburan. Aspek kebermanfaatan tersebut tercermin
dalam hadits yang berbunyi :
ِ ‫اس أَ ْنفَعه ْم ِلل َّن‬
‫اس‬ ِ َّ‫َخيْر الن‬
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia” (H.R Ahmad, ath-Thabrani,
ad-Daruqutni).
Sedangkan aspek hiburan yang menjadi nilai wajib
tersebut adalah hasil dari keharusan seorang kretor
khusunya di media sosial Instagram agar selalu memiliki
nilai ketertarikan massa yang baik, sehingga dapat
menghasilkan nilai jual yang dapat menunjang kreator
untuk dapat terus berkarya dalam bidangnya.
4. Akun Instagram @saridezra
Akun Instagram @saridezra berasal dari akun
pribadi pemilik lalu berubah menjadi akun ilustrasi dan
komik pada tahun 2015. Saat itu perkembangan konten
ilustrasi dan komik di Instagram sedang popular, Sarid
Ezra tertarik untuk ikut andil dalam pembuatan konten
tersebut dengan alasan sederhana yaitu memiliki
kegemaran menggambar, alat menggambar digital, dan
waktu untuk menjadi kreator di Instagram.
Ketika Sarid Ezra memulai menjadi kreator tema
dari kontennya bukanlah dakwah, tetapi pembahasan
55

remaja pada umumnya. Keputusannya untuk membuat


konten dakwah didasari atas kesadarannya bahwa harus
ada kreator di Instagram yang dapat mengimbangi akun
lain untuk kebutuhan media konten dakwah remaja.
Ketika Ia memulai untuk beralih ke konten dakwah
ternyata memiliki respon yang bagus, sehingga Ia
memutuskan untuk mempatenkan bahwa akun
Instagramnya adalah konten dakwah, meskipun tetap Ia
selingi dengan konten umum.
Keputusannya untuk beralih menjadi kreator koten
dakwah juga tidak lepas dari perjalananya semasa sekolah
maupun kuliah yang aktif mengikuti kegiatan kerohanian
Islam.
“Saya masih ingat perkataan ustadz yang pada
ceramahnya bilang ‘jadi ustadz dulu, sebelum jadi
apa-apa’”.4
Ternyata dari kesadaran Sarid Ezra dalam
memahami kebutuhan pasar dan kemauannya untuk
mengambil tema dakwah disaat sedikitnya kreator yang
mengangkat tema agama menjadikannya kreator
Instagram yang memiliki daya tarik tersendiri, unggul dan
dapat bertahan diantara banyaknya kreator pada saat itu.
Pada tahun 2015 pertama kali @saridezra dikenal
adalah karena konten dakwah komik bersambung dengan
7 episode yang berjudul ‘Makna’, yang berceritakan

4
Hasil wawancara dengan Ahmad Sarid Ezra, tanggal 28 November 2020
melalui e-mail.
56

tentang seorang laki-laki yang menyukai seorang


perempuan, lalu mecoba untuk memantaskan diri, namun
ketika laki-laki tersebut sudah merasa pantas dan siap,
ternyata perempuan tersebut sudah akan menikah dengan
laki-laki lain. Pesan yang berusaha Sarid Ezra sampaikan
adalah bahwa perjuangan laki-laki dalam memantaskan
diri tersebut tidaklah sia-sia, karena sejatinya laki-laki
yang baik akan Allah janjikan dengan perempuan yang
baik pula. Ia pun menekankan bahwa Allah-lah sebaik-
baik perencana.

Gambar 3.4
Unggahan komik bersambung berjudul ‘Makna’
Sasaran dakwah @saridezra sendiri adalah remaja.
Oleh karena itu, konten dakwah didesain dengan warna
yang beragam dengan penggunaan bahasa yang mudah
dimengerti dan sesuai bahasa yang digunakan remaja
sehari-hari. Dengan target dan desain konten seperti itu,
57

akun Instagram @saridezra memiliki 38.800 pengikut dan


telah memposting sebanayak 670 unggahan dengan
berbagai konten foto dan video. Berikut beberapa contoh
postingan @saridezra :

Gambar 3.5
Konten @saridezra dengan desain visual ilustrasi,
tipografi, dan komik.
Pada gambar 3.5 diatas, adalah contoh konten
dakwah yang dilakukan melalui desain ciri khas
@saridezra yang selalu menarik, menghibur, dan
58

memiliki pesan dakwah baik secara tersurat maupun


tersirat. Tema yang diangkat pun selalu mengikuti dengan
perkembangan zaman atau berkaitan dengan hal-hal yang
sedang terjadi saat ini, sebagai bentuk muhasabah atau
intropeksi diri dengan tetap mengutamakan nilai-nilai dari
pesan dakwah Islam didalamnya. Seperti contoh berikut :

Gambar 3.6
Konten @saridezra dalam bentuk foto dan video
Selain foto dan video yang berisikan tema dakwah
Islam, @saridezra juga turut berpartisipasi sebagai
penggerak dalam menggalang dana untuk korban bencana
alam. Hal ini membuktikan bahwa akun Instagram
@saridezra bukan hanya sekedar media dakwah remaja,
namun juga dapat ditemukan berbagai nasihat, pengingat,
cerita menarik dan menghibur, serta informasi yang dapat
terus menjadi kajian remaja dalam ilmu agama dan hal-
hal baik lainnya yang dikemas dengan menarik.
59

Keaktifan @saridezra dalam mengelola akun


Instagramnya mulai menurun dalam kurun waktu 1 tahun
kebelakang, hal itu dikarenakan perasaan pribadinya atas
beban tanggung jawab, respon pembaca atas pesan yang
Ia tampilkan pada Instagramnya dan kesibukannya
dengan studi dan pekerjaanya.
“Kalau boleh jujur, saya selalu berusaha membuat
konten untuk akun tersebut. Tetapi tidak pernah
terunggah mungkin karena faktor kecemasan saya
terhadap tanggung jawab pesan yang saya
sampaikan ataupun hanya sekadar melihat respon
pembaca. Dan juga memang dalam kurun dua
tahun belakangan saya disibukkan dengan studi
ataupun kerja saya. Ingin sekali saya aktif lagi,
tetapi tidak tau mulai dari mana.”5
Sehingga berdasarkan data insight atau wawasan
pembaca di Instagram @saridezra yang didapat dari hasil
temuan data narasumber utama saat ini, Instagram
@saridezra memiliki insight sebagai berikut :

5
Hasil wawancara dengan Ahmad Sarid Ezra, tanggal 28 November 2020
melalui e-mail.
60

Gambar 3.7
Insight atau wawasan akun Instagram @saridezra
5. Pesan Dakwah dalam Instagram @saridezra
Dari 670 unggahan yang terdapat pada akun
Instagram @saridezra, penulis hanya mengategorikan
unggahan konten yang mengandung pesan dakwah
aqidah, syariah, dan akhlak saja. Unggahan konten dalam
akun Instagram @saridezra juga terdiri dari beberapa
jenis pengemasan tema, yaitu pesan mini series, pesan
tematik, dan pesan lainnya.
No Jenis Deskripsi Judul/Kode
Pesan Pesan
1 Mini Pesan yang memiliki alur 1. Makna
Series cerita, dibuat menjadi komik 2. Rin dan Rio
bersambung. 3. Teman Kecil
61

Dengan jumlah episode yang 4. Hati


bervariatif, dan waktu 5. Juz 30
unggahan yang mengikuti 6. Indi
kemauan pemilik akun. 7. Sahur
Sendirian
2 Tematik Pesan yang memiliki simbol 1. Pojok Cowok
judul pesan di ujung kanan 2. Pojok Cewek
atau kiri unggahan. Diartikan 3. Kamusarid
sebagai penggolongan suatu 4. ADS (Iklan)
pesan kedalam sebuah tema
umum.
3 Pesan Pesan harian yang bersifat
Lainnya individu. Diartikan bahwa
pesan tidak memiliki alur
cerita yang bersambung
dalam sebuah kurun waktu
dan tidak masuk kedalam
sebuah tema umum.
Tabel 3.1
Jenis pengemasan pesan pada akun Instagram
@saridezra
Berikut terdapat 35 unggahan pesan yang penulis
temukan pada akun Instagram @saridezra yang
mengandung pesan dakwah yang berhubungan dengan
fokus penelitian.
62

a. Pesan Dakwah Aqidah

Tanggal
No. Unggahan Jenis Pesan
Unggahan
1 24-09-2015 Pesan
lainnya

2 16-10-2015 Pesan
lainnya

3 20-10-2015 Pesan
Lainnya
63

4 21-11-2015 Mini Series


Makna

5 26-12-2015 Mini Series


Rin dan Rio

6 18-01-2016 Pesan
Lainnya
64

7 22-01-2016 Pesan
Lainnya

8 07-02-2016 Mini series


Teman
Kecil

9 05-06-2016 Mini series


Juz 30
65

10 20-08-2016 Pesan
Lainnya

11 10-09-2016 Pesan
Lainnya

12 07-10-2016 Pesan
Lainnya
66

13 02-12-2016 Pesan
Lainnya

14 11-01-2017 Pesan
Lainnya

15 29-01-2017 Pesan
Lainnya
67

16 10-08-2017 Pesan
Lainnya

17 09-08-2019 Pesan
Lainnya

Jumlah Unggahan Pesan Dakwah Aqidah 17


Tabel 3.2
Unggahan pesan aqidah pada akun Instagram
@saridezra
68

b. Pesan Dakwah Syariah

Tanggal
No. Unggahan Jenis Pesan
Unggahan
1 23-10-2015 Pesan
Lainnya

2 08-11-2015 Pesan
Lainnya

3 29-11-2015 Pesan
Tematik
69

4 07-04-2016 Pesan
Tematik

5 10-01-2017 Pesan
Lainnya

6 15-01-2017 Pesan
tematik

Jumlah Unggahan Pesan Dakwah Aqidah 6

Tabel 3.3
Unggahan pesan syariah pada akun Instagram
@saridezra
70

c. Pesan Dakwah Akhlak


Tanggal
No. Unggahan Jenis Pesan
Unggahan
1 09-10-2015 Pesan
Lainnya

2 28-10-2015 Pesan
Lainnya

3 09-11-2015 Pesan
Lainnya
71

4 03-12-2015 Pesan
Lainnya

5 25-12-2015 Pesan
Lainnya

6 08-01-2016 Pesan
Lainnya
72

7 04-11-2016 Pesan
Lainnya

8 20-01-2017 Pesan
Lainnya

9 23-01-2017 Pesan
Lainnya
73

10 27-01-2017 Pesan
Tematik

11 04-03-2016 Pesan
Lainnya

12 29-01-2016 Pesan
Lainnya

Jumlah Unggahan Pesan Dakwah Aqidah 12

Tabel 3.4
Unggahan pesan akhlak pada akun Instagram
@saridezra
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan Dakwah


Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 1 (Ini Takdir Allah Neng)
Unggahan tanggal 24 September 2018 dengan judul “Ini
Takdir Allah Neng”, pada gambar tersebut terdapat
pesan dakwah tentang perasaan yang harus dimiliki
oleh setiap manusia dalam menerima ketentuan atau
takdir dari Allah SWT.
Indikator utama terdapat pada kalimat “Tapi kenapa
dadakan gini sih” dan “Ti-ati bang.. T__T”.
2. Unggahan 2 (Yaoloo… Ganteng Bangeeeet..)
Unggahan tanggal 16 Oktober 2015 dengan judul
“Yaolooo… Ganteng Bangeeeet…”, pada gambar
tersebut terdapat pesan dakwah tentang tanggapan
penulis mengenai fenomena masyarakat yang
menuliskan kata Ya Allah menjadi yaolooo.
Karena berdasarkan rumusan teori logika desain pesan
bahwa logika ekspresif adalah cara komunikator
mengekspresikan diri dan untuk menyatakan perasaan
dan pikiran.1

1
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186

74
75

3. Unggahan 5 (I Promise)
Unggahan tanggal 26 Desember 2015 dengan judul “I
Promise..”, pada gambar tersebut yang merupakan
epilog, penutup, atau nasihat yang bisa diambil dari
komik bersambung atau mini series yang berjudul “Rin
& Rio” terdapat pesan dakwah tentang indah dan
baiknya sebuah hubungan antara laki-laki dan
perempuan jika melalui jalan atau cara yang di ridhai
Allah SWT.
4. Unggahan 6 (Hak Al-Qur’an)
Unggahan tanggal 18 Januari 2016 dengan judul “Hak
Al-Qur’an”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah tentang tanggapan penulis mengenai Al-Qur’an
mempunyai hak untuk dikaji oleh kita sebagai manusia,
dan gambar tersebut sebagai tanggapan penulis
mengenai fenomena Al-Qur’an yang dikorupsi oleh
salah satu aparatur negara.
Fenomena tersebut ramai diperbincangkan, begitu juga
pemilik akun yang menanggapi hal tersebut yang
membuktikan bahwa pemilik akun menggunakan logika
ekspresif yang bersifat reaktif. Reaktif yaitu sifat
cenderung tanggap atau segera bereaksi terhadap
sesuatu yang timbul atau muncul.2

2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Daring, Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konten. Diakses 14 Maret 2021 pkl 13:56
76

5. Unggahan 13
Unggahan tanggal 02 Desember 2016, pada gambar
tersebut yang dibentuk dengan tipografi tulisan tangan
terdapat pesan dakwah bahwa memang sewajibnya
seorang muslim untuk selalu berkeyakinan bahwa Al-
Qur’an itu benar dan tidak bisa disalahgunakan untuk
hal yang tidak baik.
6. Unggahan 16
Unggahan tanggal 10 Agustus 2017 yang berupa
ilustrasi animasi muslim yang sedang mengutarakan
pendapatnya, terdapat pesan dakwah kalimat pribadi
dari pemilik akun tentang kegelisahannya kepada
fenomena masyarakat yang menuliskan kata Ya Allah
dengan kata “yawla” atau “yaolo”.
b. Pesan Dakwah Syariah
Tidak terdapat unggahan pesan dakwah syariah yang
didasari atas logika ekspresif pada desain unggahan akun
Instagram @saridezra. Dimana berdasarkan hasil temuan
data dan analisis penulis, bahwa logika ekspresif
bertentangan dengan pesan dakwah syariah yang harus
disampaikan sesuai dengan teks aslinya. Kehati-hatian
dalam menyampaikan pesan dakwah syariah harus tetap
terjaga.
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 1
Unggahan tanggal 09 Oktober 2015 yang berupa
ilustrasi animasi seorang muslim yang sedang
77

mengabadikan kegiatan sedekahnya dengan telefon


genggamnya, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah yang berupa ungkapan penulis agar seharusnya
ketika kita berbuat baik tidak untuk diketahui orang lain,
karena sesungguhnya amal kita hanya untuk kita dan
cukup Allah yang mengetahuinya.
2. Unggahan 5 (Toleransi)
Unggahan tanggal 25 Desember 2015 dengan judul
“Toleransi”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah tentang bagaimana seorang muslim diajarkan
oleh agama Islam untuk bertoleransi dengan agama lain
dalam hal kebaikan, namun tidak juga dengan
bertoleransi dengan mengikuti ajarannya. Hal utama
dalam unggahan tersebut adalah tentang toleransi
bagaimana seorang muslim harus tetap baik dan
merangkul saudara walaupun tidak seiman.
3. Unggahan 6 (Ikhlas (True Story))
Unggahan tanggal 08 Januari 2016 dengan judul “Ikhlas
(True Story)”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah tentang kebaikan seorang muslim yang ikhlas,
dalam unggahan ini juga terdapat pesan dakwah tersirat
bahwa kebaikan yang Allah berikan kepada hambanya
tidaklah dapat terduga dan kebaikan itu datang dengan
cara yang paling baik dan indah menurut
pandanganNya.
Pada unggahan ini pemilik akun berekspresi dengan
menggugah konten dari hal yang Ia alami sendiri. Hal
78

tersebut juga melahirkan sebuah analisis bahwa pemilik


akun hanya memberikan sedikit perhatian pada
keinginan orang lain.3
4. Unggahan 7
Unggahan tanggal 04 November 2016 yang berupa
ilustrasi animasi laki-laki yang sedang tersenyum seraya
menampilakn gelembung percakapan dengan isi pesan
dakwah tentang fenomena #aksidamai pada tahun 2016
yang ramai menjadi perbincangan publik.
5. Unggahan 11 (Jumat Ganteng)
Unggahan tanggal 04 Maret 2016 dengan judul “Jumat
Ganteng”, pada gambar tersebut terdapat pesan dakwah
tentang apa saja yang seharusnya dan sebaiknya seorang
muslim gunakan ketika akan melaksanakan shalat jumat
di masjid.
B. Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 3 (Hujan)
Unggahan tanggal 20 Oktober 2015 dengan judul
“Hujan”, pada gambar tersebut terdapat pesan dakwah
tentang mustajabnya sebuah doa ketika turunnya hujan.
2. Unggahan 8 (Tentang Pilihan)
Unggahan tanggal 07 Februari 2016 dengan judul
“Tentang Pilihan”, pada gambar tersebut yang

3
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
79

merupakan epilog, penutup, atau nasihat yang bisa


diambil dari komik bersambung atau mini series yang
berjudul “Teman Kecil” terdapat pesan dakwah tentang
keharusan kita sebagai manusia untuk menerima dengan
ikhlas sebuah takdir yang sudah Allah tetapkan, maka
dari hal tersebutlah kebahagiaan akan menyertai kita.
3. Unggahan 9 (Sudah Ditakdirkan)
Unggahan tanggal 05 Juni 2016 dengan judul “Sudah
Ditakdirkan”, pada gambar tersebut yang merupakan
epilog, penutup, atau nasihat yang bisa diambil dari
komik bersambung atau mini series yang berjudul “Juz
30” terdapat pesan dakwah tentang keyakinan yang
harus kita miliki atas takdir dan rencana Allah SWT,
karena rencana-Nya pastilah yang terbaik bagi
hambanya.
4. Unggahan 10
Unggahan tanggal 20 Agustus 2016, pada gambar
tersebut terdapat pesan dakwah yang berupa kutipan
kalimat dari Ustadz Yusuf Mansyur yang berisikan
tentang manusia yang harusnya giat dalam bertilawah
Al-Qur’an, jangan sampai Al-Qur’an lah yang
sebenarnya tidak ingin dibaca oleh kita.
Pesan ini bernilai emotional karena pemilik akun
mengibaratkan perumpamaan yang menggugah hati.
Pesannya yang emosional ini lah yang menjadikan pesan
80

ini menjadi pesan ekspresif karena pemilik akun


menyampaikan perasaannya.4
5. Unggahan 12
Unggahan tanggal 07 Oktober 2016 dengan tema shalat
jumat, pada gambar tersebut terdapat pesan dakwah
yang berupa hadits riwayat Muslim no.865 yang
berisikan seruan untuk melaksanakan shalat jumat.
6. Unggahan 14
Unggahan tanggal 11 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
seorang muslim yang sedang beribadah, terdapat pesan
dakwah kutipan kalimat dari Norasiah Hasan yang
berisikan teguran mengenai hinanya kita yang terkadang
melupakan Allah, bahkan ketika kita sedang
menghadap-Nya.
7. Unggahan 15
Unggahan tanggal 29 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
seorang muslim yang sedang beribadah dengan desain
seperti cover film La La Land, terdapat pesan dakwah
kutipan kalimat dari Umar Bin Khattab yang berisikan
kita untuk selalu menjaga shalat, karena jika manusia
sudah kehilang shalatnya maka yang lainnya pun akan
hilang.
8. Unggahan 17
Unggahan tanggal 09 Agustus 2019 yang berupa
ilustrasi animasi ka’bah, terdapat pesan dakwah tentang

4
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
81

keyakinan dan harapan kita sebagai umat muslim untuk


dapat bisa dipanggil oleh Allah SWT untuk menunaikan
ibadah haji.
b. Pesan Dakwah Syariah
1. Unggahan 1 (Abad Berpakaian ke Masjid)
Unggahan tanggal 23 Oktober 2015 dengan judul “Abad
Berpakaian ke Masjid”, pada gambar tersebut terdapat
pesan dakwah tentang bagaimana abad berpakaian yang
baik dan benar ketika ke masjid, pada gambar tersebut
pun disertakan potongan ayat Al-Qur’an surah Al-A’raf
ayat 31 tentang perintah untuk menggunakan pakaian
indah disetiap memasuki masjid.
2. Unggahan 2 (Iklan Tokosedia Syar’i Version)
Unggahan tanggal 08 November 2015 dengan judul
“Iklan Tokosedia Syar’i Version”, pada gambar tersebut
terdapat pesan dakwah tentang cantiknya seorang
muslimah jika Ia menggunakan hijab atau jilbab.
3. Unggahan 3 (Mahram # Muhrim)
Unggahan tanggal 29 November 2015 dengan judul
“Mahram # Muhrim”, pada gambar tersebut terdapat
pesan dakwah tentang sebuah pengertian secara bahasa
mengenai apa itu mahram dan muhrim.
4. Unggahan 5 (Cara Mandi Wajib (Cowo))
Unggahan tanggal 07 April 2016 dengan judul “Cara
Mandi Wajid (Cowo)”, pada gambar tersebut terdapat
pesan dakwah tentang cara mandi wajib bagi muslim.
82

5. Unggahan 6
Unggahan tanggal 10 Januari 2016 yang berupa ilustrasi
animasi muslimah yang diingatkan untuk memakai
jilbab ketika hendak keluar rumah.
6. Unggahan 7
Unggahan tanggal 15 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
bahu seorang muslim, terdapat pesan dakwah tentang
peringatan bahwa ketika shalat jangan menggulung
lengan baju, juga terdapat hadits riwayat Bukhari dan
Muslim terkait hal tersebut.
Pesan ini dihadirkan dengan penggunaan bahasa yang
formal dan sesuai standar bahasa yang dipahami
masyarakat.5
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 4 (Suudzon)
Unggahan tanggal 03 Desember 2012 dengan judul
“Suudzon”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah tentang kejadian yang sering kita temui ketika
di masjid yaitu muslim atau muslimah yang terus
memainkan telepon genggamnya, namun sebagai
muslim dan muslimah yang baikpun kita tidak
diperbolehkan untuk langsung berburuk sangka atau
suudzon terhadap hal tersebut, bisa saja muslim atau
muslimah tersebut sedang bertadarus Al-Qur’an melalui
telepon genggamnya.

5
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
83

2. Unggahan 9
Unggahan tanggal 23 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
animasi secarik kertas yang dipegang dan berada diatas
hamparan air laut, jika diartikan makan ilustrasi tersebut
menggambarkan pesan dakwah bahwa kita sebagai
manusia memiliki kendali penuh dan kontrol terhadap
apa yang akan kita lakukan kepada dunia luar, salah
satunya dengan membagikan pesan. Maka dari itu
berhubungan dengan isi pesan yang terdapat dalam
unggahan tersebut, yang berisikan hadits riwayat Ali bin
Ali Thalib tentang jangan terburu-buru dalam
menyampaikan berita.
C. Logika Retorika dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 4
Unggahan tanggal 21 November 2015 dengan judul
“Akan Selalu Ada”, pada gambar tersebut yang
merupakan epilog, penutup, atau nasihat yang bisa
diambil dari komik bersambung atau mini series yang
berjudul “Makna” terdapat pesan dakwah tentang kita
sebagai manusia harus selalu dapat menyakinkan
kepada diri sendiri bahwa Allah lah sebaik-baik
perencana dalam semua perencanaan-Nya.
2. Unggahan 7
Unggahan tanggal 22 Januari 2016 dengan judul “Bukan
Sinetron”, pada gambar tersebut terdapat pesan dakwah
84

tentang teguran atas fenomena sosial yang sering kita


temui bahwa kita mendekat kepada Allah hanya ketika
sedang bersedih atau masalah saja.
b. Pesan Dakwah Syariah
1. Unggahan 12
Unggahan tanggal 10 September 2016 dengan judul
“Puasa Arafah”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah hadits riwayat Muslim tentang ganjaran pahala
yang akan didapat jika kita mengerjakan puasa arafah.
Dalam gambar tersebut pun terdapat ilustrasi tokoh
animasi muslimah yang mengajak untuk melaksanakan
puasa arafah agar lebaran Idul Adha-nya lebih terasa.
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 2 (Nasihat)
Unggahan tanggal 28 Oktober 2015 dengan judul
“Nasihat”, pada gambar tersebut terdapat pesan dakwah
bagaimana baiknya seorang muslim dan muslimah
dalam mengingatkan suatu hal kepada saudaranya agar
sebuah nasihat atau ajakan kepada kebaikan dapat
terima dengan baik.
2. Unggahan 3 (Koruptor Kah Kita (?))
Unggahan tanggal 09 November 2015 dengan judul
“Koruptor Kah Kita (?)”, pada gambar tersebut terdapat
pesan dakwah terkait akhlak bagaimana seharusnya kita
sejak usia muda sudah disiplin atas diri sendiri, tidak
melakukan keburukuan dengan alasan memperjuangkan
85

kebaikan, karena sesungguhnya hal itulah tipu muslihat


dari syaiton untuk menghasut pribadi muda yang baik.
3. Unggahan 8
Unggahan tanggal 20 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
animasi mushaf Al-Qur’an dengan tipografi yang
mengandung pesan dakwah peringatan untuk kita
sebagai muslim dan muslimah untuk mengurangi
menggunakan bibir untuk melakukan kemunkaran, tapi
harus memperbanyak menggunakan bibir untuk
melakukan amal shalih.
4. Unggahan 10
Unggahan tanggal 27 Januari 2017 yang berupa ilustrasi
animasi kartun muslimah seorang ibu dan anak yang
sedang berpelukan dengan berisikan pesan dakwah
tentang peringatan untuk selalu berbakti kepada orang
tua sepenuhnya dan semaksimal mungkin, sebelum
berbaktinya seorang muslimah harus terbagi dengan
suaminya kelak.
5. Unggahan 12
Unggahan tanggal 29 Januari 2016 dengan judul
“Jangan Lupa..”, pada gambar tersebut terdapat pesan
dakwah tentang keharusan kita untuk selalu bersyukur
dan jangan melupakan bahwa kebahagiaan yang paling
indah itu adalah saat kita menyukuri apa yang telah
diberikan oleh Allah SWT.
86

Berdasarkan data yang peneliti temukan diatas, untuk


memudahkan dalam menganalisis pada bab selanjutnya, berikut
peneliti buat tabel kategorisasi logika desain pesan pada setiap
pesan dakwah yang ditemukan peneliti :

Tanggal Pesan
No Logika Desain Pesan Unggahan
Unggahan Dakwah

1 24-09-2018 Aqidah

Logika Ekspresif

2 16-10-2015 Aqidah
87

3 26-12-2015 Aqidah

4 18-01-2016 Aqidah

5 02-12-2016 Aqidah
88

6 10-08-2017 Aqidah

7 09-10-2015 Akhlak

8 25-12-2015 Akhlak
89

9 08-01-2016 Akhlak

10 04-11-2016 Akhlak

11 04-03-2016 Akhlak
90

12 20-10-2015 Aqidah

13 Logika Konvensional 07-02-2016 Aqidah

14 05-06-2016 Aqidah
91

15 20-08-2016 Aqidah

16 07-10-2016 Aqidah

17 11-01-2017 Aqidah
92

18 29-01-2017 Aqidah

19 09-08-2019 Aqidah

20 23-10-2015 Syariah
93

21 08-11-2015 Syariah

22 29-11-2015 Syariah

23 07-04-2016 Syariah
94

24 10-01-2016 Syariah

25 15-01-2017 Syariah

26 03-12-2012 Akhlak
95

27 23-01-2017 Akhlak

28 21-11-2015 Aqidah

Logika Retorika

29 22-01-2016 Aqidah
96

30 10-09-2016 Syariah

31 28-10-2015 Akhlak

32 09-11-2015 Akhlak
97

33 20-01-2017 Akhlak

34 27-01-2017 Akhlak

35 29-01-2016 Akhlak

Tabel 4.1
Pengelompokan unggahan pesan dakwah pada Instagram
@saridezra kedalam logika desain pesan : logika ekspresif, logika
konvensional, dan logika retorika
BAB V
PEMBAHASAN

A. Analisis Logika Ekspresif dalam Unggahan Pesan


Dakwah Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 1 (Ini Takdir Allah Neng)
Berdasarkan analisis penulis, unggahan ini berupa
pesan dakwah aqidah yang berisikan pesan ketika suatu
hal terjadi atas kehendak Allah, maka kita sebagai
mahluknya harus ikhlas menjalani hal tersebut, agar kita
dapat mencapai ridha Allah SWT. Pesan dakwah yang
diangkat berkaitan dengan rukun iman kepada Allah
yang ke-6 yaitu untuk beriman kepada Qada dan Qadar.
Yang sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW dalam
hadits riwayat Muslim No.8 yang berbunyi,
ِ ‫س ِل ِِه َو ْاليَ ْو ِِم‬
ِ‫اآلخ ِر‬ ُ ‫ن تُؤْ ِمنَِ بِاللِِ َو َمالَئِ َكتِ ِِه َو ُكتُبِ ِِه َو ُر‬ ِْ َ‫أ‬
‫َوتُؤْ ِمنَِ بِ ْالقَدَ ِِر َخي ِْر ِِه َوش َِرِِه‬
Artinya :ِ“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan
hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik
maupun yang buruk.”
Dilihat dari penulisan isi dan desain pesan, pemilik
akun memproduksi pesan tersebut berdasarkan logika
ekspresif, dengan indikator utamanya adalah salah satu
kalimatِpercakapanِyangِberupa,ِ“Tapi kenapa dadakan

98
99

gini sih”ِdanِ“Ti-ati bang.. T__T”.ِDuaِkalimatِtersebutِ


adalah kalimat umum yang menceritakan dan
menjelaskan bagaimana ketika kita manusia sedang di
uji atas perasaan tidak menerima ketentuan Allah SWT.
Kalimat tersebut pun berupa kalimat non-formal dengan
tanda emotikon yang menggambarkan sebuah
perasaan.1
2. Unggahan 2 (Yaoloo… Ganteng Bangeeeet..)
Unggahan ini berisikan kalimat pendapat pemilik
akun, Ia menuliskan keresahanya terhadap fenomena
warganet yang menuliskan kalimat ya Allah dengan
‘yaolooo’.ِ Kalimatِ ditulisِ denganِ hurufِ kapitalِ yangِ
menandakan ketegasan dalam pesannya, sesuai
berdasarkan hasil wawancara narasumber yang
mengatakan,
“Penggunaan huruf kapital untuk menegaskan
sesuatu. Penggunaan emotikon atau kata “hehe”
untuk mengakrabkan diri kepada pembaca ataupun
bisa untuk mengurangi tendensi dari postingan
tanpa mengurangi keseriusan konten.”2
Penulisan kalimat diawali dengan kalimat sindiran
dan dilanjutkan dengan kalimat tanya, yang berupa
“Susah banget ya nulis “Ya Allah” sampe harus
disingkat seenaknya gitu. Tujuannya apa? Biar keliatan

1
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
2
Hasil wawancara dengan Ahmad Sarid Ezra, tanggal 28 November
2020 melalui e-mail.
100

kekinian doang? Duuh.. (-___-)”.ِ Dapatِ dianalisisِ


bahwa desain pesan yang pemilik akun gunakan dalam
unggahan ini adalah murni terhadap ekspresinya.
Karena kita ketahui bahwa tidak ada ayat Al-Qur’anِ
atau hadits yang mempersoalkan bagaimana cara
penulisan kalimat Allah yang ditransliterasikan kedalam
bahasa lain. Namun pesan ini termasuk kedalam
implementasi nilai aqidah yang seharusnya dimiliki
muslim dan muslimah, dan juga sebagai penentu
seberapa besar seorang muslim dan muslimah
memahami pemahaman kaidah penulisan bahasa Arab
yang ditransliterasikan.
3. Unggahan 5 (I Promise)
Unggahan ini merupakan epilog, penutup, atau
nasihat dari komik bersambung atau mini series yang
berjudul Rin & Rio. Komik bersambung ini diawali
dengan kisah laki-laki dan perempuan yang saling
memiliki hati untuk bersama, namun seiring berjalannya
hubungan, mereka mendapati bahwa jalan yang mereka
lakukan tidaklah baik karena tidak sesuai dengan
perintah Allah SWT. Lalu akhirnya mereka berpisah,
saling mendoakan, dan akhirnya dipertemukan kembali
dengan jalan dan cara yang baik menurut pandangan
Allah SWT. Karena dalam ajaran Islam pun diajarkan
bahwa laki-laki dan perempuan akan dipertemukan yang
terbaik untuk kekasih hidupnya, jika manusia tersebut
melakukan yang terbaik dengan menaati perintah-Nya,
101

yang sesuai dengan ayat Al-Qur’anِsuragِAn-Nuur ayat


26 dengan bunyi :
َّ ‫ت َو‬
ُِ‫الط ِي َبات‬ ِِ ‫ْال َخ ِبيثَاتُِ ِل ْل َخ ِبي ِثينَِ َو ْال َخ ِبيثُونَِ ِل ْل َخ ِبيثَا‬
‫ت أُولَ ِئكَِ ُم َب َّر ُءونَِ ِم َّما َيقُولُونَِ لَ ُه ِْم‬ َّ ‫الط ِيبُونَِ ِل‬
ِِ ‫لط ِي َبا‬ َّ ‫لط ِي ِبينَِ َو‬ َّ ‫ِل‬
3
ِ ‫َم ْغ ِف َرةِ َو ِر ْزقِ ك َِر‬
‫يم‬
Artinya : “Perempuan – perempuan yang keji untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk
perempuan – perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan – perempuan yang baik untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan –
perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa
yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan
dan rezki yang mulia (surga).”4
Kerena jalan cerita dibuat memilukan oleh pemilik
akun, epilog pun dibuat dengan sentuhan kalimat
romantis bergaya puisi dan dengan gambar muslim dan
muslimah yang berpelukan. Analisis pesan dakwah pada
unggahan ini diartikan sebagai desain ekspresif dari
emosi pemilik akun akan komik bersambung yang
terselesaikan dengan baik.5
4. Unggahan 6 (Hak Al-Qur’an)
Penulis menganalisis bahwa unggahan ini
merupakan sebuah bentuk tanggapannya terhadap kasus

3
QS. An Nuur (24) : 26
4
KementrianِAgamaِRepublikِIndonesia,ِAlِQur’anِdanِ
Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019),ِh.352
5
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
102

yang terjadi saat itu, yaitu ketika kasus Al-Qur’anِ


dikorupsi pada awal tahun 2016. Isi kalimat dari
unggahanِ berupaِ “Karena hak Al-Qur’an itu dikaji
bukan dikoleksi apalagi sampai tega dikorupsi”.ِ
Dengan penyusanan kalimat yang diawali dengan
jawaban atas pertanyaan apa sebenarnya hakikat Al-
Qur’anِ ituِ sendiri,ِ penggunaanِ tipografiِ danِ animasiِ
Al-Qur’anِ membuatِ unggahanِ iniِ memilikiِ kesanِ
sindiran.
Pesan berupa tanggapan, tipografi, dan terkesan
memiliki ekspresi sindiran adalah bentuk dari logika
ekspresif.6 Dan pesan dakwah dalam unggahan ini
adalah nilai aqidah yang sebenarnya harus dimiliki
seorang muslim dan muslimah sebagai wujud dari
keimanannya kepada Al-Qur’anِ sebagaiِ seorangِ
muslim yang taat.
5. Unggahan 13
Desain pesan dalam unggahan ini merupakan
sebuah tipografi tulisan tangan asli dari pemilik akun.
Pesan tersebut berbunyi “Karena sekali lagi. Menurut
keyakinan kami.. Al-Qur’an itu benar dan tak bisa
digunakan untuk berbohong. Sesederhana itu.”. Pesan
dakwah tersebut adalah nilai dari aqidah keimanan
seorang muslim terhadap kebenaran Al-Qur’an.ِ
Keharusan seorang muslim meyakini bahwa Al-Qur’anِ

6
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
103

benar juga Allah SWT firmankan dalam Al-Qur’anِpadaِ


surah Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi :
7
َِ‫ب ِفي ِِۛه ه ًُ۬دى ِل ۡل ُمت َّ ِقين‬ َِ ‫ب‬
َِۛ ‫ل َر ۡي‬ ِ ‫ذَٲ ِلكَِ ۡٱل‬
ُِ ‫ڪتَ ٰـ‬
Artinya : Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.8
Penulis menganalisis bahwa desain pesan dakwah
aqidah pada pesan ini didasarkan atas logika ekspresif
dari pemilik akun. Unggahan ini adalah tanggapan dari
pemilik akun mengenai fenomena aksi 212 yang
dilakukan di Jakarta. Dengan penulisan yang digunakan
adalah tulisan tangan semakin mendukung bahwa pesan
yang pemilik akun desain yaitu berdasarkan ekspresi
yang memang Ia ingin sampaikan.
6. Unggahan 16
Unggahan ini memiliki isi pesan dan tema yang
diangkat sebanyak 2 kali pada akun Instgaram
@saridezra. Hal ini menunjukkan keseriusannya dalam
menanggapi fenomena tersebut, yaitu warganet yang
menggunakanِ kalimatِ ‘yawla’ِ danِ ‘yaolo’ِ untukِ
menggantikan kalimat Ya Allah ketika mengetikkan
pesan atau komentar di media sosial. Ditambah dengan
kalimat akhir berupa “…… itu galucu, sih, tolong…”,ِ
menggambarkan kekecewaan dan penegasan emosi dari
pemilik akun. Dari hal itu dapat juga dianalisis bahwa

7
QS. Al Baqarah (2) : 2
8
KementrianِAgamaِRepublikِIndonesia,ِAlِQur’anِdanِ
Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019),ِh.2
104

pesan dalam unggahan ini tidak dipertimbangkan reaksi


dari penerima pesannya, dan pemilik akun secara
terbuka menyampaikan tanggapannya akan suatu hal.
b. Pesan Dakwah Syariah
Berdasarkan hasil temuan data penulis, unggahan
dalam akun Instagram @saridezra tidak didapati pesan
dakwah syariah yang didesain berdasarkan logika ekspresif
pemilik akun. Penulis menganalisis bahwa hal ini
disebabkan oleh jenis pesan dakwah syariah yang
membahas tentang hukum-hukum islam seperti fikih,
dimana pendekatan penyampaiannya harus sesuai dengan
teks asli atau ajaran aslinya. Jika pesan dakwah syariah
menggunakan desain pesan logika ekspresif dikhawatirkan
akan membuat missperseption terhadap pesan dakwah
syariah itu sendiri. Hal tersebutlah yang dinamakan sebagai
sebuah sikap kehati-hatian dalam menyampaikan suatu hal
yang seharusnya dimiliki seorang muslim. Seperti sebuah
hadits hasan riyawat Al – Baihaqi dengan bunyi :

‫ ﺍﻟﺘﺄﻧﻲ ﻣﻦ ﻪﻠﻟﺍ ﻭﺍﻟﻌﺠﻠة ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎ ن‬: ‫قد قﺎل رسول ﻪﻠﻟﺍ ﷺ‬

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda “Ketenangan


bertindak dari Allah dam ketergesaan dari setan”
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 1
Penulis menganalisis bahwa pesan dakwah akhlak
pada unggahan ini didesain berdasarkan logika dari
pemilik akun menanggapi fenomena warganet yang
105

melakukan hal baik seperti sedekah tapi juga sering


untuk menggugahnya di media sosialnya. Hal ini
mendapatkan perhatian dari pemilik akun, sehingga
pemilik akun membuat unggahan tersebut dengan isi
pesan yang berbunyi
“Hei, malaikat rakib sudah sangat professional,
tak mungkin keliru ataupun salah mencatat! Ngga
perlu lagi tuh membuat catatan amalan tandingan
di media sosial masing-masing”.ِ
Dilihat dari penulisan isi pesan yang ditulis dengan
huruf kapital dan tanda seru diakhir kalimat
menandakan ketegasannya dalam menyampaikan pesan
tersebut. Dilengkapi oleh animasi gambar kartun laki-
laki berkopiah sedang bersedekah sambil memfotonya,
mengartikan ekspresi pemilik akun yang mencoba
menyampaikan pesan tersebut.
Dalam unggahan ini terdapat pesan dakwah akhlak
bahwa ketika seorang seorang muslim melakukan
kebaikan seperti sedekah, ada baiknya tidak terlalu
banyak disiarkan kepada banyak orang dengan niat ria
atau sombong, tapi lain hal jika seorang muslim tersebut
mensiarkan sedekahnya untuk mengajak orang lain agar
ikut bersedekah juga. Seperti firman Allah SWT dalam
surah Al Fajr ayat 15-18 yang menerangkan bahwa
sesame muslim harus saling mengajak dalam berbuat hal
baik khususnya dalam hal sedekah, ayat tersebut
berbunyi :
106

‫س ٰـﻦُ ِإذَﺍ َﻣﺎ ۡٱبﺘَﻠَ ٰٮهُ َربُّهُ ۥ فَﺄ َ ۡك َر َﻣهُ ۥ َﻭﻧَﻌَّ َمهُ ۥ فَﻴَقُو ُل‬ ِ ۡ ‫فَﺄ َ َّﻣﺎ‬
َ ‫ٱۡلﻧ‬
َ ‫) َﻭأَ َّﻣﺎ ٓ ِإذَﺍ َﻣﺎ ۡٱبﺘَﻠَ ٰٮهُ فَقَدَ َر‬١٥( ‫ى أَ ۡك َر َﻣ ِﻦ‬
‫عﻠَ ۡﻴ ِه ِر ۡزقَهُ ۥ‬ ٓ ‫َر ِب‬
ۡ
َ ِ‫َّل بَل ََّّل ت ُ ۡك ِر ُﻣونَ ٱﻟﻴَﺘ‬
‫ﻴم‬ ۖ َّ ‫) ك‬١٦( ‫ى أَ َه ٰـن َِﻦ‬ ٓ ‫فَﻴَقُو ُل َر ِب‬
9
)١٨( ‫ﻴﻦ‬ ِ ‫ط َﻌ ِﺎم ۡٱﻟ ِم ۡس ِك‬ َ ‫عﻠَ ٰى‬ َ َ‫) َﻭ ََّل تَ َح ٰـٓضُّون‬١٧(
Artinyaِ :ِ “Makaِ adapun manusia, apabila Tuhan
mengujinya lalu memuliakan-nya dan memberinya
kesenangan, maka dia akan berkata : “Tuhanku telah
memuliakanku”. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu
membatasi rezekinya, maka dia berkata : “Tuhanku
menghinaku”. Sekali-kali tidak!, Bahkan kamu tidak
memuliakan anak yatim. Dan kamu tidak saling
mengajak memberi makan orang miskin”.10
2. Unggahan 5 (Toleransi)
Pesan dakwah akhlak yang terdapat dalam
unggahan ini adalah tentang toleransi. Unggahan ini
didesain berbentuk cerita yang memiliki alur
menyedihkan dan nilai pesan tinggi yaitu nilai toleransi
antara dua orang yang tidak seiman namun tetap saling
bersaudara. Digambarkan ada seorang non-muslim yang
tidak dapat pulang ke kampung halamannya pada saat
hari rayanya karena tidak memiliki biaya, melihat hal
tersebut seorang muslim menawarkan bantuan untuk
membantunya agar non-muslim tersebut bisa pulang ke

9
QS. Al Fajr (89) : 15-18
10
Kementrian Agama Republik Indonesia, AlِQur’anِdanِ
Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019),ِh.593
107

kampung halamannya dan dapat bersama keluarganya


pada saat hari raya. Unggahan ini pun di unggahan tepat
saat hari raya natal, sehingga dapat dianalisis bahwa
pemilik akun menyuguhkan sebuah cerita yang tepat
dengan nilai pesan dakwah akhlak yang baik disaat yang
tepat.
Nilai toleransi seperti itulah yang diajarkan oleh
Islam, dimana seorang muslim tetap harus berbuat baik
kepada siapapun dalam hal apapun, kecuali dalam hal
keimanan. Yang sesuai dengan firman Allah pada surah
Al Kafirun ayat 6 dengan bunyi :
11
َِ ‫لَ ُك ِْم ِد ْينُ ُك ِْم َو ِل‬
ِ‫ي ِدي ِْن‬
Artinya : “Untukmu agamamu, dan untukku
agamaku”.12
3. Unggahan 6 (Ikhlas (True Story))
Berdasarkan analisis penulis, dilihat dari judul
unggahanِyangِmenyertakanِ‘True Story’ِmengartikanِ
bahwa unggahan pesan dakwah dalam unggahan
tersebut difaktori karena logika ekspresif dari pemilik
akun. Kejadian atau cerita nyata dialami atau cerita
orang lain yang pemilik akun ketahui lalu diangkat
menjadi sebuah unggahan pesan dakwah.
Isi pesan dakwah akhlak yang dapat dianalisis dari
unggahan ini adalah tentang nilai kebaikan seorang

11
QS. Al Kafiruun (109) : 6
KementrianِAgamaِRepublikِIndonesia,ِAlِQur’anِdanِ
12

Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019),ِh.603
108

muslim yang ikhlas terhadap siapapun. Dan ada pesan


tersirat dalam unggahan ini yang berisikan nilai
keyakinan terhadap Allah, bahwa kebaikan yang Allah
berikan kepada hamba-Nya tidaklah dapat terduga
dalam nalar manusia, tapi kebaikan dari Allah datang
dengan cara terbaik dan indah menurut pandangan-Nya.
4. Unggahan 7
Unggahan ini berupa ilustrasi animasi laki-laki
yang sedang tersenyum seraya berkata “KALO GA MAU
IKUT MEMBELA, JANGAN IKUT MENCELA” dengan
keterangan tagar #AKSIDAMAI. Pesan ditulis dengan
huruf kapital menunjukkan ketegasan dalam
penyampaian pesan. Simbol gelembung percakapan
yang diarahkan dari gambar animasi laki-laki
menandakan bahwa kalimat didalam geleumbung
percakapan tersebut adalah sebuah pesan pendapat dari
seseorang.13 Dan dengan tagar #AKSIDAMAI dipojok
kanan bawah dengan ukuran sama besar dengan tulisan
isi pesan menandakan pesan tersebut berkaitan dengan
sebuah fenomena.
Dilihat dari pesan yang di unggah bertepatan pada
fenomena yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu
fenomena umat muslim yang berdemo di Jakarta dalam
rangka mendemo Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) karena kasusnya yang mencela ayat

13
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
109

Al-Qur’an.ِ Berdasarkanِ halِ tersebut,ِ penulisِ dapatِ


menganalisis bahwa pesan akhlak dalam unggahan ini
merupakan pesan yang didesain berdarkan logika
ekspresif dari pemilik akun.
5. Unggahan 11 (Jumat Ganteng)
Unggahan ini memiliki nilai pesan dakwah akhlak,
dijelasakan dari isi pesan yang menyebutkan headline
yangِbertuliskanِ‘jumat ganteng starter pack’ِdiartikan
sebagai benda apa saja yang digunakan dan dibawa laki-
laki ketika akan melaksanakan shalat jumat. Desain
yang digunakan dalam unggahan ini didominasi oleh
gambar benda apa saja yang harus dipersiapkan beserta
penjelasan singkat ditepian gambarnya. Penjelasan
singkat pada tepian gambar didesain menggunakan
penggunaan bahasa yang non-formal dan terdapat
emotikon dan tanda baca yang mengartikan ekspresi dari
pemilik akun.14
Pada gambar baju koko putih terdapat keterangan
“Baju putih polos (yang penting tidak mengganggu
jamaah dibelakang)” yang mengartikan sebuah pesan
agar menggunakan pakaian yang rapi, bersih, dan tidak
mengganggu maah lain. Pada gambar jam tangan
terdapatِ keteranganِ “Jam tangan (biar ngga sering
nengok jam masjid…”ِ yangِ mengartikanِ item yang
dapat meminimalisirkan sikap buruk tergesa-gesanya

14
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
110

laki-laki yang sering melihat jam masjid. Pada gambar


sarung/celanaِterdapatِketeranganِ“Sarung/celana yang
bersih dan terbebas dari najis..”ِ yangِ mengartikanِ
sikap kehati-hatian ketika shalat agar terhindar dari
najis. Pada gambar sandal terdeapat keterangan “sendal
swall*ow biar hati tenang ngaa waswas.. :v” yang
mengartikan sikap untuk menangkan hati ketika
menunaikan ibadah, jika memiliki perasaan was-was
maka ada baiknya untuk menghilangkan hal yang
membuat was-was tersebut, misalnya karena
menggunakan sepatu bagus ketika ke masjid namun
was-was hilang sehingga shalat menjadi tidak khusyuk.
Pada gambar Al-Qur’anِ terdapatِ keteranganِ “Al-
Qur’an (siapa tau pen baca Al-kahfi) *pas khutbah
berenti!” yang mengartikan sikap lebih baik membaca
Al-Qur’anِketikaِmenungguِshalatِjumatِdilaksanakanِ
daripada mengobrol atau bermain handphone. Pada
gambar secangkir kopi terdapat keterangan “Ngopi dulu
biar ga ngantuk (kopinya jangan bawa masuk masjid)”ِ
yang mengartikan laki-laki harus bersiap dalam hal
apapun agar shalat jumat khusyuk dan bernilai pahala,
termasuk menahan rasa mengantuk dengan meminum
kopi. Pada gambar parfum terdapat keterangan “Parfum
ngaa pa-pa murah, yang penting harum (tida
menyengat!)” yang mengartikan laki-laki yang shalat
jumat harus dalam keadaan wangi yang tidak
menyengat. Pada gambar uang terdapat keterangan
111

“Uang secukupnya untuk infaq (bila perlu banyak)”


yang mengartikan pesan pengingat untuk membawa
uang sedekah. Dan pada gambar lambang hati terdapat
keterangan “Hati yang ikhlas biar berkahnya dapet”
yang mengartikan pesan pengingat untuk membawa hati
yang ikhlas ketika shalat jumat agar amal ibadahnya
dapat bernilai pahala.
B. Analisis Logika Konvensional dalam Unggahan Pesan
Dakwah Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 3 (Hujan)
Pesan dakwah aqidah yang terdapat pada unggahan
ini yaitu tentang mustajabnya sebuah doa ketika
diucapkan ketika turunnya hujan. Pesan ini berisikan
sebuah hadist riwayat Ibnu Qudamah dalam Al Mughni
bahwa Nabi Muhammad SAW bersada :
ِ َ‫ ِع ْن ِدَ ْالتِق‬: ‫ث‬
ِ‫اء‬ ِ ‫اء ِع ْن ِدَ ثَ َال‬
ِِ ‫ع‬ ْ ُ‫ا‬
َ ُّ‫طلُبُوا ا ْستِ َجابَ ِةَ الد‬
‫ث‬ِِ ‫ل ْالغَ ْي‬ ِِ ‫ َونُ ُزو‬، ِِ‫ص َالة‬َّ ‫ َوإِقَا َم ِِة ال‬، ‫ُوش‬ِ ِ ‫ْال ُجي‬
Artinya : “Carilah doa yang mustajab pada tiga
keadaan, yaitu pada saat bertemunya dua pasukan,
menjelang sholat dilaksanakan, dan saat turunnya
hujan.”
Desain pesan menggunakan bahasa formal dengan
penggalan hadits, dipadukan dengan lirik lagu islami
denganِ bunyiِ “Aku selalu Bahagia saat hujan turuh..
karena aku dapat men-syukuri nikmat-Mu disini..”,ِdanِ
112

dengan latar ilustrasi animasi muslimah yang sedang


memegang payung. Sehingga dapat dianalisis bahwa
desain pesan dalam unggahan ini menggunakan logika
konvensional, dimana pesan memang ditujukan untuk
keperluan umum, sehingga bahasa yang digunakan
adalah formal dengan penggunaan ilustrasi yang
menarik.15
2. Unggahan 8 (Tentang Pilihan)
Unggahan ini merupakan epilog, penutup, atau
nasihat dari komik bersambung atau mini series yang
berjudul Teman Kecil. Komik bersambung ini
menceritakan sebuah kisah dimana ada pilihan untuk
terus menunggu orang yang kita cintai atau membuka
hati untuk orang yang mencintaimu. Kalimat dalam
unggahan ini bergaya bahasa formal dengan bunyi,
“Hidup memang tentang pilihan. Tetapi saat
sesuatu sudah ditakdirkan. Kita hanya bisa
menerima, ikhlas, serta bahagia
menjalankannya.”.
Epilog yang dihadirkan dalam unggahan ini
berisikan pesan aqidah bahwa setiap hamba-Nya
haruslah yakin, percaya, dan ikhlas atas apa yang sudah
ditakdirkan oleh Allah SWT, karena itulah sejatinya
nilai keimanan dari seorang muslim.

15
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
113

3. Unggahan 9 (Sudah Ditakdirkan)


Unggahan ini merupakan epilog, penutup, atau
nasihat dari komik bersambung atau mini series yang
berjudul Juz 30. Komik bersambung ini bercerita
tentang seorang laki-laki yang harus memilih dengan
tegas dan bertanggung jawab atas dihadirkannya pilihan
untuk memilih apa yang sedang diperjuangkan atau
memilih hal yang diinginkan sejak lama. Tema dari
komik bersambung Teman Kecil dan Juz 30 memiliki
kesaamaan dalam hal romansa sebuah pilihan. Dan
penutup, nilai cerita, atau epilog dari komik bersambung
ini pun memiliki kesamaan yaitu bahwa apa yang sudah
ditakdirkan oleh Allah SWT harus diyakini dan
diikhlaskan, karena itulah hal terbaik yang Allah berikan
kepada hamba-Nya. Pesan dakwah aqidah ini sesuai
dengan nilai keimanan yang harus dimiliki seorang
muslim.
Desain pesan pada unggahan ini dibuat dengan
bahasa formal dengan gambar ilustrasi yang
mendukung. Kalimat tersebut berbunyi “Dia datang
lagi.. Tak ada alasan lagi untuk tak menerimanya…
Karena rencana-Nya pasti yang terbaik.”
4. Unggahan 10
Pesan dakwah dalam unggahan ini didesain dengan
kalimat dari Ustadz Yusuf Mansyur yang berbunyi
“Bukan kita yang tidak punya waktu untuk bertilawah,
tetapi Al-Qur’an lah yang tidak ridho lagi dibaca sama
114

kita. – Ust. Yusuf Mansyur”. Sehingga penulis


menganalisis bahwa desain pada unggahan ini difaktori
karena logika konvensional dari pemilik akun.
Pemilik akun mendesain pesan dakwah aqidah
mengimani Al-Qur’anِ iniِ dengan menuliskan kalimat
dari seorang tokoh. Jika suatu pesan di didesain
berdarkan kutipan dari seorang tokoh, maka pesan tidak
dapat dimodifikasi kalimatnya dengan logika ekspresif
atau retorika, karena apa yang ditulis haruslah sesuai
dengan teks asli. Pemilik akun hanya dapat
menambahkan desain gambar ilustrasi yang mendukung
saja.
5. Unggahan 12
Unggahan ini berisikan pesan dakwah aqidah
berupa hadits riwayat Muslim no.865 tentang seruan
untuk melaksanakan shalat jumat bagi laki-laki. Dengan
bunyi hadist :
“Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat
jumat menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak,
Allah akan menutup hati-hati mereka. Kemudian
mereka benar-benar akan tergolong didalam
orang-orang yang lalai. – H.R Muslim No.865.”
Desain pesan dalam unggahan ini didesain dengan
sebuah hadits dan didukung oleh ilustrasi yang
mengambarkan perbandingan dua laki-laki yang ingin
shalat jumat. Sehingga isi pesan keseluruhan unggahan
dapat dianalisis yaitu benar atau tidaknya jika sesudah
115

shalat jumat laki-laki akan lebih cantik parasnya atau


tidak, itu tidak perlu terlalu dipikirkan. Karena sejatinya
kecantikan paras tidaklah begitu dilihat Allah, tapi
ketika laki-laki sudah melakukan shalat jumat, maka
paras hatinya akan lebih cantik dihadapan Allah SWT.
Maka dari itu wajib hukumnya laki-laki untuk
melaksanakan shalat jumat, agar tidak tergolong sebagai
orang-orang yang lalai.
6. Unggahan 14
Pesan dakwah aqidah dalam unggahan ini yaitu
berisikan tentang keimanan kepada Allah SWT.
Unggahan ini ingin menyampaikan pesan bahwa betapa
hinanya kita seorang muslim yang terkadang melupakan
Allah bahkan saat sedang menghadap kepada Allah
SWT. Hal tersebut direpresentasikan ketika seorang
muslim sedang shalat, bahkan sering lupa ada dirakaat
keberapa. Pesan ini di desain berdasarkan logika
konvensional dari pemilik akun, karena kalimat yang
tertera dalam unggahan merupakan sebuah kutipan dari
Norasiah Hasan. Pemilik akun menambahkan dengan
mengemas pesan dengan ilustrasi seorang muslim yang
sedang posisi duduk dala shalat.
Bunyi kutipan dari Norasiah Hasan dalam
unggahan ini yaitu “Saat paling hina, aku lupa rakaat
dalam shoat. Menghadap Allah pun aku masih lupa
Allah… - @norasiah_hasan”
116

Diketahui bahwa penggunaan kutipan atau kalimat


dari orang lain merupakan pesan yang dibentuk atas
dasar logika konvensional dari pemilik akun.16
7. Unggahan 15
Desain dalam unggahan ini diproduksi berdasarkan
logika konvensional dari pemilik akun, karena unggahan
ini berisikan pesan dakwah aqidah berupa sebuah hadits
riwayat Umar bin Khattab yang berbunyi :
“Jagalah sholatmu, ketika kau kehilangannya, kau
akan kehilangan yang lainnya..” – Umar bin
Khattab.
Unggahan didukung oleh ilustrasi muslim yang
sedang duduk shalat, dengan latar background seperti
poster film La La Land yang sedang ramai
diperbincangkan pada saat unggahan tersebut diunggah.
Hal ini membuat unggahan ini mendapatkan jumlah
suka 2.007.
8. Unggahan 17
Berdasarkan analisis penulis, unggahan pesan
dakwah aqidah ini merupakan pesan yang didesain
berdasarkan logika konvensional pemilik akun. Dilihat
dari bahasa formal yang digunakan membentuk sebuah
pesan harapan semoga semua umat muslim dapat
terpanggil dan ikhlas menerima panggilan-Nya untuk
menunaikan ibadah haji. Ditambah dengan ilustrasi

16
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.186
117

ka’bahِ danِ penggunaanِ font yang mendominasi


membuat unggahan ini terlihat elegan.
Isi pesan dalam unggahan ini berbunyi “Semoga
aku, kamu, kita, suatu saat juga terpanggil dan ikhlas
menerima panggilan-Nya untuk menunaikan ibadah
haji.”. Pesan ini juga merupakan nilai keimanan kepada
Allah, bahwa kita sebagai muslim harus yakin kepada
Allah bahwa suatu saat nanti disaat yang sudah Allah
takdirkan kita akan terpanggil untuk menunaikan ibadah
haji.
b. Pesan Dakwah Syariah
1. Unggahan 1 (Adab Berpakaian ke Masjid)
Pesan dakwah syariah pada unggahan ini berisikan
tentang adab laki-laki jika berpakaian ke masjid. Pesan
ini didesain dengan ilustrasi laki-laki yang
menggunakan wewangian, tidak menggulung lengan
baju yang panjang, celana dilipat diatas mata kaki, dan
menggunakan pakaian terbaik yaitu yang bersih, polos,
putih, dan wangi. Pesan ini pun dilengkapi dengan
potongan ayat Al-Qur’anِ surahِ Al-A’rafِ ayatِ 31ِ yangِ
berisikan perintah untuk menggunakan pakaian yang
indah setiap memasuki masjid.
Penggunaan bahasa yang formal dan adanya arti
dari ayat Al-Qur’anِ membuatِ pesanِ iniِ tergolongِ
kedalam pesan yang difaktori atas logika konvensional
dari pemilik akun. Pemilik akun memberikan informasi
sesuai dengan penyampaian yang masyarakat secara
118

umum ketahui dan ilustrasi yang mendukung membuat


unggahan ini menarik.
2. Unggahan 2 (Iklan Tokosedia Syar’i Version)
Berdasarkan analisis penulis, unggahan ini
merupakan pesan yang didesain berdasarkan logika
konvensional dari pemilik akun. Hal ini disebabkan oleh
adaptasi penggunaan bahasa dan elemen objek yang
tranding dimasyarakat, yaitu objek iklan aplikasi e-
commerce Tokopedia yang identik dengan warna hijau
danِ taglineِ ‘sudah cek Tokopedia belum?’.ِ Padaِ
unggahan ini isi dari kalimatnya berbunyi “Ngga happy
sama rambut kamu?. He-eh. di Tokosedia kita punya
banyak model hijab, yang jual banyak, BANYAAAAAK.
Tuh kan lebih cantik. Waaaah… Sudah cek Tokosedia
belum?”
Pesan dakwah dalam unggahan ini berisikan
tentang syariat yang harus dilakukan seorang
perumpuan untuk menutup auratnya dengan
menggunakan hijab. Sebagaimana perintah Allah SWT
untuk menutup aurat bagi perempuan yang terdapat
dalam Al-Qur’anِsurahِAl-Ahzab ayat 59 dengan bunyi:
َِ‫سا ٓ ِِء ْٱل ُمؤْ ِمنِينَِ يُ ْدنِين‬
َ ِ‫ى قُل ِّل َ ْز ٰ َو ِجكَِ َوبَنَاتِكَِ َون‬ ُِّ ِ‫أَيُّ َها ٱلنَّب‬
ِ َ َ‫َى أَن يُ ْع َر ْفنَِ ف‬
َِ‫ال يُؤْ ذَيْن‬ َِّ ‫ن ِمن َج ٰلَبِيبِِ ِه‬
ِٓ ٰ ‫نِۚ ٰذَ ِلكَِ أَ ْدن‬ َِّ ‫علَ ْي ِه‬
َ ِ
17
‫غفُورا َّر ِحيمِا‬ َِّ َِ‫َوكَان‬
َ ُ‫ٱّلل‬

17
QS. Al Ahzab (33) : 59
119

Artinya : “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-


istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang
Mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya
keseluruh tubuh mereka’ Yang demikian itu agar
mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha pengampun, Maha
Penyayang”18
3. Unggahan 3 (Mahram # Muhrim)
Pesan dakwah dalam unggahan ini berisikan
pengetahuan tentang perbedaan antara mahram dan
muhrim. Ditulisakan dengan format desain atas bawah
dan dilengkapi gambar animasi. Penjelasan mahram
berada diatas dengan bunyi “Mahram (Noun) :
(mahramun : dalam bahasa arab) artinya semua orang
yang haram untuk dinikahi selamanya karena sebab
keturunan, persusuan dan pernikahan dalam syariat
Islam”. Penjelasan muhrim berada dibawah dengan
bunyi “Muhrim (Noun) : (Muhrimum : dalam bahasa
arab) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji
sebelum bertahallul”.
Berdasarkan analisis penulis atas unggahan ini,
didapati bahwa unggahan ini adalah bentuk logika
konvensional dari pemilik akun. Dilihat dari desain
unggahan yang menuliskan pengertian suatu kosa kata
dan penjelasan merupakan hasil duplikat tekstual dari

KementrianِAgamaِRepublikِIndonesia,ِAlِQur’anِdanِ
18

Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019), h.426
120

kamus. Tidak ada penambahan kalimat yang


menunjukan ekspresi dari pemilik akun.
4. Unggahan 5 (Cara Mandi Wajib (Cowo))
Pesan dakwah dalam unggahan ini merupakan
pesan syariah tentang bagaimana tata cara mandi wajib
bagi laki-laki. Pesan didesain menggunakan bahasa
formal dan didukung oleh ilustrasi tata cara mandi
wajib. Unggahan ini juga termasuk kedalam unggahan
pesan tematik dengan watermark di tepian unggahan
yangِbertuliskanِ“PojokِCowok”.
Tata cara mandi wajib pada unggahan ini dibuat
menjadi 6 bagian kotak. Yang pertama berisikan “Niatin
mandi wajib dulu”. Kedua “Bersihkan kedua telapak
tangan..”. Ketiga “Cuci dan bersihkan dari manu dan
kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.”. Keempat
“Wudhu seperti saat mau sholat (kalo bisa ga
telanjang)”. Kelima “Basuh rambut sampe ke kulitnya,
dilanjutkan dengan mencuci seluruh tubuh, tanpa
terkecuali.”. Keenam “Niat”.
5. Unggahan 6
Berdasarkan analisis penulis, pesan dakwah syariah
dalam unggahan ini merupakan pesan dakwah yang
didesain berdasarkan logika konvensional dari pemilik
akun. Ilustrasi, percakapan, dan isi dari unggahan ini
dibuat mirip dengan salah satu tokoh animasi terkenal
Upin & Ipin dengan tokoh Opah dan Kak Ros. Pada
unggahan berbentuk percakapan dengan jalan cerita Kak
121

Ros yang ingin keluar rumah, namun tidak


menggunakan jilbab, maka Opah mengingatkan untuk
menggunakan jilbabnya terlebih dahulu.
Pesan dakwah syariah untuk menutup aurat dengan
menggunakan jilbab juga disampaikan oleh Rasulullah
SAW dalam hadits riwayat Abu Daud dan Baihaqi dari
Aisyah RA dengan bunyi :
"Bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk
menjumpai Rasulullah Saw dengan pakaian yang
tipis, lantas Rasulullah Saw berpaling darinya dan
berkata, "Hai Asma sesungguhnya jika seorang
wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh)
maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambal
beliau menunjuk wajah dan telapak tangan."
6. Unggahan 7
Desain dalam unggahan ini berisikan sebuah hadits
riwayat Bukhari no.812 dan Muslim no.490 tentang
larangan untuk menggulung lengan pakaian ketika
shalat. Isi hadits ditulis dengan lengkap yaitu,
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku diperintah (oleh Allah) untuk bersujud pada
tujug tulang, yaitu pada dahi – dan beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk dengan
tangannya pada hidung beliau -, dua (telapak)
tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua telapak
kaki. Dan kami tidak (boleh) menahan pakaian dan
122

rambut” – HR. Bukhari no.812 dan Muslim


no.490”.
Selain isi dari hadits, pemilik akun juga menuliskan
headline kalimat yang berbunyi “Pas sholat, lengan
pakaian jangan digulung!” dan watermark kategori
pesanِtematikِ‘PojokِCowok’.ِDenganِfaktorِtersebut,ِ
penulis menganalisis bahwa pesan ini termasuk kedalam
pesan yang pemilik akun desain berdasarkan logika
konvensionalnya.
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 4 (Suudzon)
Berdasarkan analisis penulis, pesan dakwah akhlak
dalam unggahan ini berisikan tentang pesan peringatan
untuk tidak berprasangka buruk atau suudzon kepada
orang yang memainkan handphone di dalam masjid,
karena terdapat kemungkinan jika orang tersebut sedang
membuka aplikasi Al-Qur’anِ danِ sedangِ menambahِ
hafalannya.
Pesan dalam unggahan ini berbunyi “Jangan
langsung suudzon ketika melihat seseorang terus-terus
memainkan hapenya dalam Masjid. Siapa tau dia lagi
nambah hafalannya.”. Unggahan dilengkapi ilustrasi
tangan yang sedang memegang handphone dengan layer
yang menunjukkan aplikasi Al-Qur’anِ surahِ Al-
Fatihah. Dilihat dari desain unggahan, penulis
menganalisis bahwa unggahan ini merupakan unggahan
yang didesain berdasarkan logika konvensional dari
123

pemilik akun. Hal ini terlihat dari kalimat pesan yang


formal dan desain simple tanpa adanya emotikon atau
unsur lain yang mengarahkan kepada logika selain
logika konvensional.
2. Unggahan 9
Pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini berisikan
pesan tentang hadits riwayat Ali bin Abi Thalib tentang
jangan terburu-buru dalam menyampaikan pesan.
Desain pesan dibuat berupa hadits yang ditulis secara
lengkap dengan headline judul ‘Jangan asal SHARE’.
Isi dari hasits tersebut berbunyi,
“ ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu berkata :
“Janganlah kalian terburu-buru dalam
menyampaikan berita serta tergesa-gesa dalam
menebarkan berbagai kekejian. Jangan pula
menjadi orang yang tidak bisa menyimpan rahasia
dan gemar menyebarkannya. Karena sungguh, di
belakang kalian menanti malapetaka yang teramat
sahsyat, kesempitan hidup, kekejian, azah yang
pedih, siksaan berat yang melelahkan dan
melemahkan, dimana manusia menjadi sangat
ketakutan dan dibuat sengsara karenanya, yang
diikuti oleh fitnah yang besar, berat, dan
berkepanjangan.” – Syarah shahih Al-Adabul
Mufrad, 1/421-422, Rasysyul Barad Syarh Al-
Adabul Mufrad hal/172-173.”
124

Pesan dalam unggahan ini didesain dengan ilustrasi


animasi kertas yang dipegang dan berada diatas
hamparan laut, jika diartikan maka ilustrasi tersebut
menggambarkan pesan dakwah bahwa kita sebagai
muslim memiliki kendali penuh dan kontrol terhadap
apa yang akan kita lakukan kepada dunia luar, salah
satunya dengan membagikan dan menyebarkan sebuah
informasi atau pesan. Untuk itu disebutkanlah hadits
diatas untuk melengkapi ilustrasi tersebut dengan
headline judul yang merupakan inti dari pesan ini.
Maka dari itu, penulis dapat menganalisis bahwa
unggahan ini merupakan pesan dakwah akhlak yang
diunggah berdasarkan logika konvensional dari pemilik
akun dengan menghadirkan sebuah hadits secara
lengkap dan ilustrasi yang mendukung.
C. Analisis Logika Retorika dalam Unggahan Pesan Dakwah
Instagram @saridezra
a. Pesan Dakwah Aqidah
1. Unggahan 4
Unggahan ini merupakan sebuah epilog yang
berisikan nilai moral yang dapat diambil dari komik
bersambung atau mini series yangِ berjudulِ “Makna”.ِ
Mini series Makna ini berceritakan tentang laki-laki
yang berusaha memperbaiki diri dengan memantaskan
diri untuk perempuan yang diinginkannya. Namun
takdir berkata lain, perempuan yang diinginkannya
sudah dilamar oleh orang lain. Saat itu lah laki-laki
125

tersebut memahami sebuah makna dari memperbaiki


diri, bahwa bukan untuk mencari idaman hati tapi ikhlas
mengharap ridha Allah SWT. Allah yang mempunyai
seluruh mahluk dan seisi alam, ketika hamba-Nya sudah
memperbaiki diri maka akan Allah siapkan juga
pasangan yang sama baiknya dengan dirinya, karena
Allah-lah sebaik-baik perencana.
Pesan dakwah aqidah tentang mengimani Allah
SWT dengan mengaharap ridha Allah SWT karena
Allah-lah sebaik-baik perencana juga terdapat dalam Al-
Qur’anِsurahِAliِImranِayatِ54,ِyangِberbunyiِ:

19
َِ‫ٱّللُ خ َۡي ُِر ۡٱل َم ٰـ ِك ِرين‬
َِّ ‫ٱّللُ َو‬ َ ‫ڪ ُرواِْ َو َم‬
َِّۖ ‫ڪ َِر‬ َ ‫َو َم‬
Artinya : “Dan mereka (orang-orang kafir)
membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu
daya. Dan Allah sebaik-baik pemba;as tipu daya
(perencana).”20
Desain pesan aqidah ini dilengkapi dengan ilustrasi
laki-laki dan perempuan yang sedang bersenda gurau.
Penulisan isi pesan kalimat dengan bahasa yang lembut
dan dengan pertanyaan di akhir kalimat menjadikan
unggahan ini memiliki desain logika retorika. Hal itu
dikarena isi pesan yang memiliki kesan kepada
komunikan agar ikut berpikir dan berusaha

19
QS. Al Imran (3) : 54
KementrianِAgamaِRepublikِIndonesia,ِAlِQur’anِdanِ
20

Terjemahnya,ِ(Jakartaِ:ِForumِPelayananِQur’an,ِ2019),ِh.57
126

menyamakan persepsi bahwa Allah-lah sebaik-baik


perencana. Kalimat tersebut berbunyi :
“akan selalu ada wanita yang baik-baik untuk laki-
laki yang selalu berusaha memperbaiki diri…
begitupun sebaliknua… Bukankan Allah sebaik-
baik perencana?”
2. Unggahan 7
Berdasarkan analisis penulis, pesan dakwah aqidah
dalam unggahan ini berisikan tentang aqidah ketika kita
menghadap Allah SWT dalam shalat. Unggahan ini
menggunakan kalimat satire yang berbunyi, “Hidup ini
BUKAN SINETRON yang sholatnya pas ada masalah
doang…”. Kalimat utama tersebut dilengkapi dengan
ilustrasi gambar remote dan televisi dengan layar
seorang muslimah yang sedang shalat sebari menangis.
Ilustrasi tersebut pun dilengkapi dengan kalimat “woi
kalian mau kemana, entaran aja sholatnya, tonton gue
nangis dulu..”. Penggunaan kalimat tersebut juga
mengartikan sebuah pernyataan tentang sebuah keadaan
muslim yang suka menunda shalat karena sinetron atau
tayangan televisi.
Dilihat dari keadaan tersebut, penulis dapat
menganalisis bahwa unggahan ini merupakan unggahan
yang didesain atas logika retorika dari pemilik akun.
Pemilik akun ingin mengkritisi sebuah keadaan dengan
penggunaan bahasa satire yang membuat pembaca atau
komunikan ikut berpikir bahwa datang atau menghadap
127

kepada Allah ketika hanya ada masalah saja adalah


perbuatan yang hina. Karena sejatinya menghadap
kepada Allah khususnya shalat adalah sebuah kewajiban
seorang muslim dan muslimah. Dan menghadap Allah
SWT didalam keadaan apapun, yaitu dengan
menghadirkan Allah disetiap detik kehidupan yang kita
jalani.
Penggunaan kalimat satire yang membuat
komunikan akan berpikir dan mendpatkan efek ini
merupakan komponen dari logika retorika.21
b. Pesan Dakwah Syariah
1. Unggahan 12
Berdasarkan analisis penulis pada unggahan ini,
pesan dakwah syariah ini berisikan sebuah hadits
riwayat Muslim yang menyebutkan pahala berpuasa
arafah. Bunyi dari hadits tersebut yaitu :
“Puasa arafah dapat mengahapuskan dosa setahun
yang lalu dan setahun yang akan datang.”
Desain pesan pada unggahan ini memiliki 3 unsur,
yaitu hadits, ajakan berpuasa, dan kalimat pendukung.
Bunyi dari ajakan berpuasanya yaitu “Besok puasa
Arafah yuk!!”, dan bunyi dari kalimat pendukungnya
yaitu “Biar lebarannya juga lebih berasa lho…”. Jika
dilihat dari kalimat ajakan berpuasa, itu adalah bentuk
dari kalimat pesan yang didasari oleh logika

21
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.187
128

konvensional pemilik akun. Namun jika bait kalimat


pendukung diperhatikan maka akan kepada kesimpulan
bahwa unggahan ini adalah unggahan yang di desain
menggunakan logika retorika dari pemilik akun. Pemilik
akun menggunakan kalimat “Biar lebarannya juga
lebih berasa lho…” agar pembaca atau komunikan
dapat menyadari bahwa berpuasa arafah juga dapat
memunculkan sensasi lebaran yang lebih karena sehari
sebelumnya berpuasa terlebih dahulu.
Dalam unggahan ini pemilik akun menggunakan
retorikanya dalam menyampaikan pesan, sehingga isi
pesan dan ajakan berbuat kebaikan sampai kepada
pembaca atau komunikannya dengan baik.22
c. Pesan Dakwah Akhlak
1. Unggahan 2 (Nasihat)
Unggahanِ denganِ judulِ ‘Nasihat’ِ iniِ merupakanِ
unggahan yang masuk dalam kategori pesan dakwah
akhlak. Hal tersebut dianalisis berdasarkan isi pesan
yang berbunyi :
“X : Janji ya, kalo aku buat salah nasihatin aku pas
kita sedang berdua aja.. Soalnya kalo kamu
nasihatin aku pas ramen tar akunya malu sendiri,
pasti nasihatmu jadi berasa hinaan.
Y : Siaaap… kamu juga ya..”

22
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta :
Kharisma Putra Utama, 2013), h.187
129

Pesan X dan Y tersebut adalah sebuah percakapan


yang diilustrasikan dengan gambar animasi dua
perempuan yang sedang berbicara. Sehingga dari
ilustrasi dan isi percakapan tersebut dapat dianalisis
sebuah pesan dakwah yang ingin disampaikan yaitu
seorang muslim dan muslimah yang saling
mengingatkan suatu hal yang buruk kepada saudaranya
harus dengan cara yang baik, agar sebuah nasihat atau
ajakan kepada kebaikan dapat diterima dengan baik,
bukan diterima sebagai sebuah hinaan.
Jika dilihat dari desain produksi pesan dalam
unggahan ini, maka unggahan ini merupakan pesan yang
dilandasi dari logika retorika pemilik akun. Hal tersebut
disebabkam oleh penyusunan kalimat X yang lembut
dan menjabarkan dengan metode sebab akibat, sehingga
pembaca atau komunikan mengetahui akibat dari sebab
menasihati ketika berada diruang publik yang terdapat
banyak orang. Metode penyampaian sebab akibat
tersebut merupakan salah satu cara bernegosiasi agar
seseorang dapat terpengaruhi untuk melakukan sesuatu.
2. Unggahan 3 (Koruptor Kah Kita (?))
Pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini berisikan
tentang sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang
muslim dan muslimah sedari masih muda. Dengan tidak
melakukan keburukan dengan alasan kebaikan, karena
sesungguhnya hal itulah yang dinamakan tipu muslihat
130

syaiton dalam menghasut umat islam dalam melakukan


keburukan.
Desain dalam unggahan ini menggunakan tipe
penyampaian pesan dengan sebuah percakapan antara
dua mahasiswa. Diceritakan seorang mahasiswa ingin
tidak masuk perkuliahan karena ingin berdemonstrasi
kepada para koruptor, sehingga Ia meminta temannya
untuk menitipkan kehadirannya dikelas nanti. Namun
mahasiwa yang dititipkan kehadirannya itu menjawab
dengan bunyi pesan :
“Gini ya, lu kan kuliah dibayarin ortu, sedangkan
lu malah hobinya nitip absen. Emang itu ngga bisa
disebut korupsi? Lagian, mending ijin aja atau kalo
ngga bolos sekalian, jangan malah ngajak orang
lain buat dosa lagi.”
Isi pesan tersebutlah yang merupakan pesan utama
yang ingin disampaikan oleh pemilik akun. Bahwa
ketika masih muda, khusunya mahasiswa memang
berkewajiban untuk memperjuangkan hak rakyat.
Namun, ada baiknya akhlak yang harus dimiliki yaitu
dengan tidak membawa orang lain untuk berbuat
keburukan atau dosa. Lebih baik jujur tidak menghadiri
kelas karena demonstrasu daripada berdemo namun
tetap menitipkan absen dengan temannya. Nilai
kedisiplinan dan kejujuran dalam unggahan inilah yang
ingin disampaikan.
131

Dengan kenyataan tersebut, dapat penulis analisis


bahwa pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini
merupakan pesan yang didesain berdasarkan logika
retorika dari pemilik akun. Hal itu pun diperkuat oleh
kalimat pertanyaan dari teman yang dititipkan absen,
yaitu “emangnya lu bukan koruptor?” ketika teman
yang akan berdemostrasi ingin menitipkan absen atau
kehadirannya.
Dari pertanyaan tersebut itu pembaca atau
komunikan dapat berpikir tentang hal tersebut dari
pandangan atau persepsi yang lain, sehingga pembaca
atau komunikan dapat terajak untuk melakukan hal yang
disampaikan, yaitu untuk jangan membawa orang lain
berbuat dosa. Dimana hal tersebut sesuai dengan
maksud dari pemilik akun dalam mendesain pesan yang
berlogikan retorika.
“Biasanya untuk mengkonter pesan atau konten
dari yang tidak sepaham. Tujuan lain dari
menggiring opini adalah memberikan persepsi dari
sudut pandang yang lain”.23
3. Unggahan 8
Pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini didesain
dengan dominasi tipografi, ilustarsi, dan kalimat slogan
yang berbunyi “Kurangin Caci Banyakin Ngaji” .
Sehingga menjadikan pesan ini unggahan yang didasari

23
Hasil wawancara dengan Ahmad Sarid Ezra, tanggal 28 November
2020 melalui e-mail.
132

atas logika retorika dari pemilik akun. Komponen utama


dalam unggahan ini yaitu isi pesan yang merupakan
sebuah slogan. Slogan menjadikan sebuah pesan singkat
namun merupakan inti dari sebuah pesan yang memiliki
arti pesan yang besar.
Desain pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini
berisikan tentang ajakan untuk memperbanyak mengaji
dan mengurangi caci atau perbuatan buruk. Sesuai
dengan sabda Rassulullah SAW dalam hadits riwayat
Bukhari yang menjelaskan bahwa keselamatan manusia
tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah dia berkata yang baik atau diam."
4. Unggahan 10
Pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini berisikan
tentang peringatan kepada seorang muslimah untuk
selalu berbakti kepada orang tua sepenuhnya dan
semaksimal mungkin, sebelum berbaktinya seorang
muslimah harus terbagi dengan suaminya kelak ketika
menikah.
Desain dalam unggahan ini terdiri dari ilustrasi
gambar kartun muslimah seorang ibu dan anak yang
sedang berpelukan dan kalimat pesan yang berbunyi
“Berbaktilah SEPENUHNYA, sebelum bakti itu
akhirnya TERBAGI”. Penggunaan huruf besar pada kata
‘sepenuhnya’ِdanِ‘terbagi’ِmerupakanِpenekananِpesanِ
yang harus diartikanِ denganِ baik.ِ Kataِ ‘sepenuhnya’ِ
133

mengartikan untuk berbakti dengan semaksimal dan


seluruh kemampuan ketika bisa dan memiliki
kemampuannya.ِ Kataِ ‘terbagi’ِ mengartikanِ kepadaِ
keadaan seorang muslimah yang ketika menikah nanti
harus lebih berbakti kepada suaminya daripada ibunya.
Dari keadaan itulah dapat dianalisis bahwa desain
pesan dalam unggahan ini merupakan pesan yang
didasari atas logika retorika dari pemilik akun.
Penggunaan huruf besar pada 2 kalimat diatas
menekankan pada sebuah ajakan untuk berbakti
sepenuhnya dan keadaan yang nyata bahwa seorang
muslimah nanti akan menikah dan baktinya terbagi, hal
itulah yang sering kali dilupakan oleh seorang
muslimah. Untuk itu pemilik akun menggunakan
penyusunan kata dan gaya penulisan yang menarik
seperti unggahannya agar pesannya dapat tersampaikan
dengan jelas dan baik.
5. Unggahan 12
Pesan dakwah akhlak dalam unggahan ini
mengandung isi pesan yang menyampaikan bahwa
kebahagiaan yang paling indah adalah ketika kita dapat
menerapkan sikap syukur atas apa yang telah diberikan
Allah SWT. Kalimat dalam unggahan ini berbunyi,
“jangan Lupa Bahagia Bersyukur. Sibuk banget
cari cara bahagia sampai lupa cara bersyukur..
Ada gitu kebahagiaan yang lebih indah dari
mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya?”
134

Penggunaan simbol coret pada kata bahagia dan


digantikan dengan kata bersyukur mengartikan bahwa
jangan terlalu fokus kepada mencari kebahagiaan,
karena sejatinya kebahagiaan ada saat kita bersyukur
atas apa yang telah didapatkan. Dan penggunaan tanda
tanya pada akhir kalimat membuat pembaca atau
komunikan ikut andil untuk berpikir tentang apa yang
dibahas. Secara keseluruhan kalimat akhir tersebut pun
merupakan kalimat tanya untuk meyakinkan bahwa
tidak ada kebahagiaan yang lebih indah daripada
bersyukur. Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis
menentukan bahwa pesan dakwah akhlak dalam
unggahan ini dibuat berdasarkan logika retorika dari
pemilik akun yang menginginkan adanya penyamaan
persepsi tentang bahagia dan rasa syukur.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang dapat penulis paparkan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Terdapat logika desain pesan dakwah dalam unggahan konten
akun Instagram @saridezra sebagai berikut. Jika dilihat secara
umum, akun Instagram @saridezra ini merupakan akun
dakwah yang target pasarnya adalah remaja. Hal tersebut
dibuktikan oleh hasil wawancara narasumber dan analisis
penulis yang menghasilkan bahwa tema yang sering diangkat
adalah seputar remaja, jodoh, pernikahan, fiqih wanita/laki-
laki, dan fenomena ramai yang sedang berlangsung. Dari
tema-tema tersebut terbukti bahwa setiap pesan didesain dan
diunggah dengan faktor logika yang berbeda-beda.
Jika ditelusuri menggunakan teori logika desain pesan
oleh Barbara O’Keefe dengan ketiga penjabaran logikanya
yaitu logika ekspresif, logika konvensional, dan logika
retorika. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Logika ekspresif
Desain logika ekspresif dalam konten akun Instagram
@saridezra diidentifikasi dengan keinginan dalam
menyampaikan perasaan dan pendapat pribadi mengenai
suatu hal melalui unggahannya. Penyampaian perasaan dan
pendapat pribadi melalui unggahannya tersebut berupa

135
136

pesan yang memiliki penggunaan bahasa yang non-formal,


penggunaan huruf besar yang menandakan ketegasan
pesan, penggunaan emotikon, penggunaan kata ‘hehe’
yang mengartikan untuk mengurangi tendensi pesan, dan
pengulangan tema pesan yang menandakan pentingnya isi
pesan tersebut. Disetiap pesan dakwah terdapat beberapa
hal yang dapat dianalisis, yaitu :
- Pesan Aqidah : pada pesan aqidah, logika ekspresif
yang didesain berkaitan dengan iman kepada
ketetapan Allah yaitu Qada dan Qadar, iman kepada
Al-Qur’an, dan hal-hal yang harus dihindari sebagai
perwujudan keimanan kepada Allah SWT.
- Pesan Syariah : tidak didapati pesan syariah yang
menggunakan desain logika ekspresif pada akun
Instagram @saridezra. Penulis menganalisis bahwa
hal ini disebabkan oleh jenis pesan dakwah syariah
yang membahas tentang hukum-hukum islam
seperti fikih, dimana pendekatan penyampaiannya
harus sesuai dengan teks asli atau ajaran aslinya.
Jika pesan dakwah syariah menggunakan desain
pesan logika ekspresif dikhawatirkan akan
membuat missperseption terhadap pesan dakwah
syariah itu sendiri.
- Pesan Akhlak : pada pesan akhlak, logika ekspresif
yang didesain berkaitan dengan akhlak bagi orang
yang bersedekah, toleransi kepada umat non-
muslim, ikhlas, bagaimana mengambil hikmah dari
137

setiap kejadian, akhlak yang seharusnya tidak


dilakukan ketika terdapat sebuah kejadian besar
baiknya sesama muslim untuk bersikap walaupun
tidak ikut membela tapi jangan mencela, dan
akhlak perihal shalat jumat,
2. Logika konvensional
Logika konvensional merupakan sebuah logika yang
mendesain pesan dengan aturan yang sudah diketahui oleh
banyak orang atau satu hal yang umum. Maka dari itu pesan
dari desain logika konvensional menggunakan kalimat
formal dan tidak ada penambahan kreatifitas dengan
maksud tertentu. Pesan ini biasanya berbentuk potongan
hadits, ayat Al-Qur’an, dan kalimat kutipan dari tokoh
besar islam. Disetiap pesan dakwah terdapat beberapa hal
yang dapat dianalisis, yaitu :
- Pesan Aqidah : pada pesan aqidah, logika
konvensional yang didesain berkaitan dengan hadits
mustajabnya doa yaitu ketika hujan, iman kepada
Allah, dan iman kepada Al-Qur’an.
- Pesan Syariah : pada pesan syariah, logika
konvensional yang didesain berkaitan dengan adab
masuk masjid, hukum menutup aurat, pembelajaran
tentang mahram dan muhrim, dan fiqih perempuan
dan laki-laki.
- Pesan Akhlak : pada pesan akhlak, logika
konvensional yang didesain berkaitan dengan
138

akhlak untuk jangan suudzon, dan akhlak untuk


tidak terburu-buru.
3. Logika retorika
Desain logika retorika merupakan sebuah pesan yang
didesain dengan ciri bahwa pesan tersebut dimaksudkan
untuk negosiasi, mempengaruhi atau mengubah pandangan
orang, dan mengajak orang untuk melakukan suatu hal
dengan cara beretorika. Desain logika retorika pesan
dakwah pada akun Instagram @saridezra terdiri dari
penggunaan slogan, kalimat pertanyaan, dan pernyataan
sebab-akibat. Disetiap pesan dakwah terdapat beberapa hal
yang dapat dianalisis, yaitu :
- Pesan Aqidah : pada pesan aqidah, logika retorika
yang didesain berkaitan dengan iman kepada Allah
SWT.
- Pesan Syariah : pada pesan syariah, logika retorika
yang didesain berkaitan dengan ajakan untuk
berpuasa arafah.
- Pesan Akhlak : pada pesan akhlak, logika retorika
yang didesain berkaitan dengan akhlak dalam
menasehati orang lain, akhlak untuk jujur, disiplin,
dan tidak mengajak orang lain untuk berbuat buruk,
akhlak untuk menjaga lisan, akhlak untuk selalu
berbakti kepada orang tua, dan akhlak syukur atas
segala pemberian Allah SWT sebagai wujud
bahagia yang sesungguhnya.
139

B. Saran
Berikut adalah saran dari penulis :
1. Untuk pemilik akun Instagram @saridezra, Ahmad Sarid
Ezra agar mulai aktif kembali menyuguhkan konten di
Instagramnya yang sudah ramai pengikut. Jika memiliki
kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, akun Instagram
@saridezra dapat beroperasi menggunakan team. Selain
membuka lapangan pekerjaan, pemilik akun juga akan
mendapatkan branding akun yang aktif dan konten yang
beragam.
2. Untuk pengikut dari akun Instagram dakwah, khususnya
akun Instagram @saridezra agar selalu ikut berperan aktif
menanggapi unggahan pemilik akun agar pemilik akun
semangat dan mengetahui respon pengikut untuk tau
bagaimana konten akan dibuat kedepannya.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan
lebih mendalam lagi penelitian serupa dari sudut pandang
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdullah, Amin. 2007. Komunikasi Profetik Konsep dan
Pendekatan. Bandung : Alfabeta.
Arbi, Armawati. 2012. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. Jakarta
: Amzah
'Asyur, Ibn. al-Tahrīr. Jilid 16
Aziz, Ali. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta : Kencana. Bridging
Communication Theory into Mathematics Education.
Disertasi tidak dipublikasikan : USA, OHIO.
Bachtiar, Wardi, 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah.
Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta :
Kencana
Chua, Tat-Seng, dkk. 2014. Mining User Generated Content.
Chapman and Hall/CRC dan Aminuddin Ram. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Eriyanto. 2013. Analisis Isi. Jakarta : Kencana Firdaus
Forest, Denise B. 2008. Investigating The Logics Secondary
mathematics Teachers
Ilahi, Wahyu dan Muhammad Munir. 2006. Manajemen Dakwah.
Jakarta : Kencana
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan
Terjemahnya, (Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an, 2019),
h.57

x
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019. Al Qur’an dan
Terjemahnya. Jakarta : Forum Pelayanan Qur’an
Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta : Kencana
McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu
Pengantar,Terj. Agus Dharma
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan
Kualitatif. Bandung : PT
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung :
PT Remaja
Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial : Perspektif Komunikasi,
Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Natta, Abudin. 1994. Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Keempat. Jakarta : Remaja Rosdakarya
Saleh, Hasan. 2000. Study Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan
IMTAQ dan Pengembangan Wawasan. Jakarta : Penerbit
ISTN
Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta
: PT Indeks Simbiosa Rekatama Media.
Soeharti, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik
Penelitian Bidang Sosioteknologi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung : Remaja Rosdakarya

xi
Syukri, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam.
Surabaya : Al – Ikhlas
Yaqub, Ali Mustafa. 2000. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi.
Pejaten Barat : Pustaka

Jurnal
Bahrudin. 2010. Prinsip-Prinsip Komunikasi dalam Al-Qur’an.
Ilmu Dakwah. 4(15) : 837
Iftar Jafar dan Mudzhira Nur Amarullah. 2018. Bentuk-Bentuk
Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an. Komunikasi
Islam. 08(01) : 43
James R.Situmorang. 2012. Pemanfaatan Internet sebagai New
Media dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan, dan
Sosial Budaya. Administrasi Bisnis FISIP UNPAR : 73
Julis Suriani. 2017. Komunikasi Dakwah di Era Cyber. An-nida’.
41(2) : 258
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Daring, Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konten. (diakses 14 Agustus
2020 pkl 20:22)
Michael Haenlein. 2010. Users of The World, Unite! The
Challenges and Opportunities of Social Media. Business
Horizons : 59-68.
Muhamad Yasin. 2012. Analisis Gaya Komunikasi Guru
Matematika Berdasarkan Teori Komunikasi Logika Desain
Pesan. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY : 592
Muslim. Tahun Akademik 2015/2016. Varian-Varian Paradigma,
Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam Ilmu
Komunikasi. Wahana. 1(10):78

xii
Internet
Dan Frommer. 2010, "Here's How To Use Instagram", pada laman
https://www.businessinsider.com/instagram201011?r=US
&IR=T. Business Insider. (diakses tanggal 08 Agustus
2020, pukul 01:44)
Sarid Ezra, “About Me”, https://saridezra.com/about-me/, Sarid
Ezra, (diakses tanggal 09 Agustus 2020, pukul 21:50)

xiii
LAMPIRAN

DRAFT PERTANYAAN NARASUMBER

untuk : Pemilik Akun Instagram @SARIDEZRA


ditujukan untuk Pemenuhan Sumber Penelitian Skripsi Strata 1
Komunikasi dan Penyiaran Islam
dengan judul skripsi “Logika Desain Pesan Dakwah pada Akun
Instagram @SARIDEZRA”
dengan rumusan masalah :
1. Bagaimana logika ekspresif dalam pesan dakwah pada
unggahan konten akun Instagram @saridezra?
2. Bagaimana logika konvensional dalam pesan dakwah pada
unggahan konten akun Instagram @saridezra?
3. Bagaimana logika retorika dalam pesan dakwah pada
unggahan konten akun Instagram @saridezra?

Pertanyaan Penelitian untuk Bab 3 : Gambaran Umum :

1. Profil SARIDEZRA
Apa dan siapa saridezra, seperti tagline, landasan, asal
mula adanya saridezra, kenapa mengambil ranah dakwah,
untuk keperluan komersil atau hobi, dakwah menurut
pemilik akun apa, tujuan dan harapan pembuatan saridezra,
saridezra dapat ditemukan dimana saja (instagram saja atau
facebook juga ada)
Nama akun Sarid Ezra diambil dari nama tengah saya
sendiri yaitu Ahmad Sarid Ezra Fathin. Keputusan untuk
menggunakan dua penggalan nama tersebut karena

xiv
menurut saya nama tersebut cukup komersial dan bisa
menjadi self branding. Sebenarnya tidak ada tagline
khusus ataupun landasan, Saya hanya mencoba
memanfaatkan platform untuk digunakan sebagai media
saya menyampaikan pendapat, bercerita, atau ilmu yang
saya ketahui. Asal mula saya mengubah akun pribadi ke
akun komik/ ilustrasi kalau tidak salah mungkin karena
dulu tahun 2015-an sedang naik-naiknya media konten
komik di instagram dan saya mencoba ikut andil karena
menurut saya itu hal yang menarik. Apalagi saat itu saya
sedang menunggu wisuda S1 dan saya juga memiliki alat
gambar digital yang menganggur. Saat saya mulai, konten
yang saya bagikan belum menuju ke ranah dakwah, tapi
hal-hal remaja pada umumnya. Keputusan saya untuk
membuat konten dakwah mungkin karena saat itu sangat
sedikit yang membahas soal agama. Dan ternyata
responnya cukup bagus sehingga saya melanjutkan
mengambil tema tersebut walaupun tak jarang diselingi
konten umum. Keputusan tersebut juga tak lepas dari
perjalanan masa sekolah maupun kuliah yang aktif
mengikuti kegiatan kerohanian Islam. Saya masih ingat
perkataan ustadz yang pada ceramahnya bilang “jadi
ustadz dulu, sebelum jadi apa-apa”. Konten instagram
saya tersebut saat pertama kali dibuat murni untuk hobi,
karena saya saat itu juga sudah punya pekerjaan.
Walaupun dalam perjalanannya, terkadang dikomersilkan.
Dakwah menurut saya adalah menyebarkan hal baik yang

xv
mungkin dapat berguna untuk sesorang dan pasti berguna
untuk orang yang menyebarkan. Maaf kalau salah. Tujuan
dan harapan saya adalah agar akun tersebut dapat
memberikan manfaat ke orang yang membaca, atau
setidaknya menghibur. Dan yang paling penting
sebenarnya adalah sebagai pengingat kepada yang
membuatnya. Susah memang, tetapi saya yakin hal baik
yang kecil selalu ada manfaatnya. Sarid Ezra kontennya
hanya bisa ditemukan di IG dan FB, karena nama tersebut
juga sudah saya gunakan sebagai branding bisnis saya
yang lain.
2. Struktur @SARIDEZRA
(penggagas, pemilik, direktur, tim kreatif, manajer
produksi, staf)
Proses atau alur jika ada konten kerja sama dengan kreator
lain
Proses atau alur jika ada konten untuk keperluan komersil
Akun instagram @saridezra hanya dikelola oleh satu
orang yaitu saya sendiri. Untuk kerja sama dengan kreator
lain biasanya melalui komunitas. Untuk keperluan
komersil saya sudah mencantumkan alamat email saya di
halaman IG. Tetapi untuk sekarang saya tidak menerima
endorsement ataupun kerja sama dalam bentuk apapun.
3. Prinsip dan Nilai @SARIDEZRA
Prinsip dan nilai yang selalu saya coba pegang untuk
konten-konten saya adalah “kalau tidak bisa bermanfaat,

xvi
setidaknya bisa menghibur”. Meski sering kali konten yang
saya buat tidak berisi keduanya.
4. Akun Instagram @SARIDEZRA
Kenapa akun tersebut dibuat dan kenapa di instagram?
Sasaran dakwahnya siapa?
Materi atau kontennya apa?
Apakah ada konten yang didokumentasikan secara fisik
(media cetak)?
Seperti yang saya sudah jawab sebelumnya. Akun tersebut
dibuat karena saya berpikir saya memiliki ide-ide yang
beda dari akun yang lainnya. Dan dulu saat saya
memutuskan untuk lebih fokus ke dakwah karena saya
berpikir harus ada akun yang mengimbangi akun-akun
yang lain untuk kebutuhan media konten remaja.
Penggunaan Instagram karena platform gambar paling
besar saat itu adalah instagram dan sesuai dengan sasaran
dakwahnya yaitu remaja. Saya beberapa kali kolaborasi
dengan kreator lain dalam bentuk komik fisik. Beberapa
kali juga sempat ditawarkan untuk membuat buku, tetapi
belum bisa terealisasikan.
Pertanyaan Penelitian untuk Bab 5 : Pemabahasan :

1. Apa gaya yang berusaha dibangun dalam mendesain pesan


di Instagram?

xvii
Gaya yang berusaha dibangun adalah penyampaian pesan
sering kali dilakukan secara tidak langsung, tetapi secara
tersirat tanpa berusaha menggurui.
2. Apa keunggulan pesan dakwah yang ada di Instagram
@saridezra?
Keunggulan pesan dakwah pada akun saridezra menurut
saya yaitu terletak pada gaya penyampaian pesan baik
melalui cerita ataupun berusaha mengaitkan dengan
fenomena yang sedang terjadi baik secara tersirat maupun
tersurat dengan berusaha tanpa menggurui.
3. Pemanfaaan Instagram oleh pemilik akun sebagai media
dakwah, memiliki dampak apa saja baik secara internal
maupun eksternal?
Secara tidak langsung berdampak kepada diri saya sendiri
untuk lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu
semacam “tameng”. Secara eksternal saya bisa lebih
mengasah kemampuan saya baik dalam aspek desain
maupun tata bahasa.
4. Berdasarkan bio di Instagram @saridezra yang
menyebutkan ‘just wanna share some useful stuff. Or
sometimes spam (?)’, apakah mencerminkan secara
keseluruhan bahwa konten atau pesan yang diunggah di
instgaram adalah hanya hasil dari ungkapan ekspresi dari
pemilik akun?
Dari bio tersebut ada harapan bahwa apapun yang saya
unggah diharapkan ada manfaatnya atau setidaknya
menghibur

xviii
5. Bagaimana proses dalam penentuan tema konten dan
penggalian ide-ide tersebut?
Proses penggalian ide dan penentuan tema dilakukan
dengan melihat trend yang sedang berlangsung, ilmu baru
yang menarik yang saya dapat baik dari pengajian ataupun
artikel, hingga pengalaman pribadi.
6. Ada unggahan konten yang terdapat watermark episode,
apakah mini series tersebut adalah episode hasil dari
keperluan komersil atau pekerjaan berbayar?
Unggahan pada akun tersebut sepenuhnya dibuat karena
penyaluran hobi ataupun media penyampaian pendapat.
Penggunaan watermark adalah untuk memudahkan
pembaca dalam mengenal konten.
7. Sahur masih sendiri, pojok cewek, pojok cowok, indi,
indah, juz 30, teman kecil, rin dan rio adalah mini series
yang dibuat oleh pemilik akun. Bisakah memberikan
sinopsis atau penjelasan singkat dari setiap series dari sudut
pandang pembuat konten?
Mungkin ini agak panjang kalau dijelaskan satu-satu. Dari
semua konten itu saya bisa menyimpulkan bahwa kita tidak
selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Saat
manis ataupun pahit kehidupan merupakan bagian dari
serangkaian perjalanan kehidupan.
8. Dalam memposting atau mendesain pesan di Instagram,
apakah pemilik akun mempertimbangkan bahwa pesan
yang dibuat akan dipublikasikan secara umum, maka pesan

xix
menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh
masyarakat?
Atau mendesain pesan hanya difaktori keinginan
mengungkapkan ekspresi dari pemilik akun?
Saya berusaha menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti semua kalangan khususnya remaja sebagai
target utama. Dalam perjalanannya, saya berusaha terus
memperbaiki dan mencari formula yang bisa diterima
dengan melihat respon pembaca.
9. Apakah ada beberapa unggahan konten di Instagram
@saridezra yang bertujuan untuk mengubah atau
menggiring opini pengikutnya agar berpersepsi sama
dengan pemilik akun?
Ada bahkan mungkin banyak. Biasanya untuk mengkonter
pesan atau konten dari yang tidak sepaham. Tujuan lain
dari menggiring opini adalah memberikan persepsi dari
sudut pandang yang lain.
10. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan
keinganan pemilik akun menyampaikan ekspresi? Seperti
penulisan menggunakan hurus kapital, ada emotikon, ada
kata ‘hehe’ diakhir kalimat?
Pasti ada. Penggunaan huruf kapital untuk menegaskan
sesuatu. Penggunaan emotikon atau kata “hehe” untuk
mengakrabkan diri kepada pembaca ataupun bisa untuk
mengurangi tendensi dari postingan tanpa mengurangi
keseriusan konten.

xx
11. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan
mempertimbangkan perasaaan atau tanggapan pembaca
pesan? Seperti biasanya pesan dibuat dengan bahasa yang
sopan dan dapat dimaklumi oleh banyak orang.
Ada pesan yang bersifat lembut, ada juga yang tegas.
Indikator dilihat dari seberapa penting pesan yang akan
disampaikan.
12. Apakah ada indikator jika pesan dibuat berdasarkan
keinginan untuk menggiring opini pembaca agar
berpersepsi sama dengan pemilik akun? Seperti
mempertimbangkan unsur keuntungan dari menyamakan
persepsi dengan pemilik akun.
Indikator dilihat dari seberapa ofensif postingan yang
dibuat. Persamaan persepsi terbentuk seiring dari berapa
lama pembaca mengikuti akun.
13. Diantara mempertimbangkan desain pesan berdasarkan
ekspresi pemilik akun, pembaca pesan, dan keinginan
menggiring opini. Manakah yang paling mendominasi?
Yang paling mendominasi adalah ekspresi pemilik akun.
Penyampaian pesan ada karena adanya usaha saya
mengekspresikan diri melalui karya baik dalam usaha
dakwah ataupun sekadar membagikan pengalaman yang
mungkin pernah dilalui juga oleh pembaca.
14. Apa tujuan utama dalam berkonten di Instagram melaui
akun @saridezra tersebut?
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tujuan
utama saya dalam membuat konten adalah membagikan

xxi
pengalaman saya ataupun menyampaikan pesan yang saya
harapkan berguna atau sekadar mencoba menghibur.
15. Kenapa dalam kurun waktu 1-2 tahun kebelakang jarang
membuat konten? Apakah lebih memfokuskan kepada
pembuatan font?

Kalau boleh jujur, saya selalu berusaha membuat konten


untuk akun tersebut. Tetapi tidak pernah terunggah
mungkin karena faktor kecemasan saya terhadap tanggung
jawab pesan yang saya sampaikan ataupun hanya sekadar
melihat respon pembaca. Dan juga memang dalam kurun
dua tahun belakangan saya disibukkan dengan studi
ataupun kerja saya. Ingin sekali saya aktif lagi, tetapi tidak
tau mulai dari mana.

Terima kasih,
Sarid Ezra

xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii

Anda mungkin juga menyukai