Anda di halaman 1dari 141

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI

SARANA PROMOSI PADA TAMAN BACA WIDYA


PUSTAKA KABUPATEN PEMALANG

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:
MUHISON SALAFUDIN
NIM : 1113025100106

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
i

ABSTRAK

Muhison Salafudin (NIM: 1113025100106). Pemanfaatan Media Sosial


Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka
Kabupaten Pemalang. Skripsi di bawah bimbingan Nuryudi MLIS. Jakarta:
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini membahas mengenai Pemanfaatan Instagram sebagai Sarana


Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten Pemalang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan Instagram sebagai sarana
promosi di Taman Baca Widya Pustaka. Metode penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan, teknik
pengumpulan data adalah observasi, wawancara, riset kepustakaan dan
dokumentasi. Teknik penguji keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas
dengan metode triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Teknis analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa TBM Widya Pustaka telah memanfaatkan
Instagram sebagai sarana promosi dengan baik. Konsep promosi TBM Widya
Pustaka dibuat dengan Instagramable. Konten yang dipromosikan berupa
informasi dan kegiatan terkait TBM Widya Pustaka. Fitur-fitur Instagram hampir
seluruhnya dimanfaatkan oleh TBM Widya Pustaka. Dampak yang diperoleh
melalui promosi adalah donasi (buku dan uang), membuat bertambahnya
pengunjung, dan kerjasama antara TBM Widya Pustaka dengan TBM lainnya,
diantaranya: saling mention akun TBM dengan TBM lainnya untuk saling
mempromosikan dan mention bila ada acara mengenai TBM. Kendala yang
dihadapi TBM Widya Pustaka dalam pemanfaatan media sosial Instagram sebagai
sarana promosi adalah anggaran dan susahnya koneksi internet.

Kata Kunci: Instagram, Promosi, Perpustakaan, Taman Baca.


ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

berkat limpahan rahmat dan karuni-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Solawat beserta salam, semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi

Besar Muhammad SAW, beserta keluaraga, sahabat, dan para pengikutnya.

Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Perpustakaan, dan juga

sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan

di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa, berkat dukungan dan bimbingan dari

berbagi pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari

itu, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.
iii

4. Bapak Nuryudi, MLIS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan arahan dan

masukan kepada penulis.

5. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen program studi Ilmu Perpustakaan

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada

penulis.

6. Nurul Wijiasih, selaku ketua dan para pengelola Taman Baca Widya

Pustaka, yang telah mengizinkan dan memberikan banyak bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan penelitian.

7. Kedua Orang tua, ibu dan bapak yang telah mendukung dan mendidik

penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta do’a yang selalu

dipanjatkan untuk penulis.

8. Sahabatku, Ilyas Rikas, Lutfi Ferawati, Dhiafah Rahmawati, Rifki Sahuri,

dan Irham Maulana yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

9. Teman-teman KKN Al-Musyarokah, Komunitas Prison In Heaven,

seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan Angkatan 2013,

khususnya Kelas C dan Grup Pion 2013. Semoga kita semua terjaga dalam

tali silaturahmi.

10. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis

mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangatnya.Semoga jasa

dan bantuan rekan-rekan semua dibalas oleh Allah SWT.


iv

Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga Allah SWT

memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak atas kebaikan dan

bantuannya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, April 2019

Muhison Salafudin
v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar belakang Masalah ............................................................................ 7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................ 7
1. Pembatasan Masalah ........................................................................... 7
2. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
E. Defisini Istilah ........................................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan................................................................................ 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 11


A. Perpustakaan Umum dan Taman Bacaan Masyarakat ............................ . 11
B. Promosi ..................................................................................................... 17
1. Pengertian Promosi ............................................................................. 17
2. Promosi Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat ...................... 18
3. Tujuan Promosi Perpustakaan ............................................................. 20
4. Cara-cara Promosi ............................................................................... 22
5. Media Promosi Perpustakaan .............................................................. 23
6. Media Sosial ........................................................................................ 25
C. Instagram .................................................................................................. 29
1. Pengertian Instagram .......................................................................... 29
2. Pemanfaatan Instagram....................................................................... 31
D. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 40

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 44


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................ 44
B. Kriteria Informan ...................................................................................... 45
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 48
E. Teknik Penguji Keabsahan Data ............................................................... 51
F. Tempat dan Jadwal Penelitian ................................................................... 51

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 53


A. Profil Objek Penelitian .............................................................................. 53
1. Sejarah dan Profil Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten
Pemalang ............................................................................................. 53
vi

2. Visi dan Misi Taman Baca Widya Pustaka ......................................... 55


3. Struktur organisasi Taman Baca Widya Pustaka ................................ 55
4. Layanan Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 56
5. Koleksi Taman Baca Widya Pustaka .................................................. 56
6. Fasilitas Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 58
7. Program Taman Baca Widya Pustaka ................................................. 58
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 61
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
pada Taman Baca Widya Pustaka ....................................................... 61
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 68
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 72
C. Pembahasan ............................................................................................... 74
1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi
pada Taman Baca Widya Pustaka ....................................................... 74
2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 80
3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM
Widya Pustaka ..................................................................................... 83

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 84


A. Kesimpulan ............................................................................................... 84
B. Saran.......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................. 52

Tabel 4.1 Struktur Organisasi TBM Widya Pustaka ............................................. 56


viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengguna aktif media sosial di Indonesia tahun 2019 ...................... 30

Gambar 4.1 Logo Taman Baca Widya Pustaka .................................................... 56

Gambar 4.2 Sebagian Koleksi Buku Taman Baca Widya Pustaka ....................... 57

Gambar 4.3 Koleksi Mainan Edukasi Anak ...................................................... ... 58

Gambar 4.4 Poster Program Membaca di depan Samudra ................................... 59

Gambar 4.5 Kegiatan Program Storytelling .......................................................... 60

Gambar 4.6 Program Outing Class ....................................................................... 61


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari

setiap orang. Dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan,

pendidikan, dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda.

Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-

perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan dunia dalam

genggaman. Istilah ini sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L.

Friedman yaitu the world is flat sebagaimana yang dikutip oleh Rulli

Nasrullah bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun

dari sumber mana pun.

Fungsi-fungsi media sebagaimana selama ini didapat dari media

tradisional juga telah bertambah bisa didapat di internet. Misalnya, media

televise menyediakan program yang bertujuan membuat penonton terhibur.

Kehadiran Youtube memberikan alternatif pilihan untuk menyaksikan

tayangan audio-visual yang bersaing dengan program televisi tersebut Tidak

hanya itu, waktu yang disediakan, sumber yang tanpa batas, serta bisa diakses

kapan dan dimana saja, menyebabkan kehadiran internet dan media-media

didalamnya, seperti media sosial (social media) menjadi lebih mendominasi.1

1
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 1-2.
2

Kemunculan media sosial pertama kali berasal dari atas ide untuk

menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Ide ini

dikembangkan agar manusia yang saling tak mengenal menjadi kenal satu

sama lain. Kehadiran media sosial pertama kali diawali dengan munculnya

Sixdegress.com pada tahun 1997 sebagai situs media sosial pertama kali di

dunia. Pada tahun 1999 dan tahun 2000 mulai muncul situs media sosial

bernama Lunarstrom, Live Journal, dan Cyword dengan system informasi

yang searah. Tahun 2003 mulai bermunculan situs jejaring sosial lain dengan

berbagai macam kategori seperti Flikr, Youtube, dan MySpace.

Tahun 2002 muncul Friendster sebagai situs anak muda pertama yang

semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh namun dalam

kelanjutannya, Friendster diminati pengguna untuk saling berkenalan dengan

pengguna lain. Kemudian pada tahun 2006, kehadiran Facebook langsung

menggeser posisi media sosial yang ada pada saat itu. Facebook yang

diluncurkan pada tahun 2004 itu saat ini telah memiliki lebih dari 750 juta

pengguna.Tahun 2009 muncul media sosial Twitter yang menjadi salah satu

media sosial populer. Pengguna Twitter dibatasi dalam berkicau maksimal

140 karakter. Namun justru pembatasan ini yang membuat Twitter menjadi

media sosial micro blogging popular.2 Selanjutnya pada tahun 2010

munculah media sosial Instagram yang saat ini menjadi media sosial populer.

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang

memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, menerapkan

2
Ega Dewa Putra, Menguak Jejaring Sosial (Serpong: Onnopurbo, 2014), h. 2.
3

filter digital, lalu membagikannya ke berbagai layanan media social termasuk

Instagram sendiri. Fitur Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau

iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru

dan telepon kamera Android apapun dengan sistem operasi 2.2 (Froyo) atau

yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan Google

Play.3

Perkembangannya Instagram beralih fungsi dari yang awalnya hanya

sekedar membagikan foto atau video yang diunggah menjadi wadah promosi.

Sekarang telah banyak dijumpai di media sosial Instagram pengguna-

pengguna akun yang menjadikan akun dirinya tidak hanya membagikan foto

atau video yang sifatnya pribadi, melainkan mengunggah foto-foto yang

tujuannya mempromosikan produk. Organisasi, instansi, dan komunitas tidak

ketinggalan juga dalam memanfaatkan Instagram sebagai sarana promosi di

bidang jasa layanan seperti Perpustakaan maupun Taman Bacaan

Masyarakat.

Taman Bacaan Masyarakat disebut salah satu embrio atau cikal bakal

jenis perpustakaan umum yang berkembang di Indonesia guna mendukung

program pemberantasan buta huruf. Taman bacaan masyarakat secara fisik

memang belum dikatakan perpustakaan, meskipun fungsinya tidak berbeda,

yakni sebagai sumber ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang.4

3
Agustina, “Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap Sikap Konsumerisme
Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda,” eJurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 3 (Agustus 2016): 410–
420.
4
Habib Albar, “Taman Bacaan Masyarakat,” diakses 25 Juli 2017,
http://bicaraperpustakaan.com/2016/03/taman-bacaan-masyarakat.html/.
4

Program TBM dimulai sejak tahun 1992/1993, kehadirannya

merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan

oleh pendidikan masyarakat pada tahun 1950-an.5 Taman Bacaan Masyarakat

diselenggarakan bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada warga

masyarakat untuk memperoleh bahan bacaan. Di samping itu, TBM berperan

dalam meningkatkan minat baca, menumbuhkan budaya baca dan cinta buku

bagi warga belajar danmasyarakat. Sebagaimana menurut UU RI No 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4)

disebutkan bahwa “Satuan pendidikan non-formal seperti pusat kegiatan

belajar masyarakat serta satuan pendidikan yang sejenis”.6

Secara khusus TBM dimaksudkan untuk mendukung gerakan

pemberantasan buta aksara yang antara lain, karena kurangnya sarana yang

memungkinkan para aksarawan baru dapat memelihara dan meningkatkan

kemampuan baca tulisnya.7 Informasi merupakan kebutuhan penting bagi

masyarakat yang kehidupannya memerlukan ketersediaan akses dan

kemudahan informasi, dimana sebagian besar yang dibutuhkan berada di

perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat.

Namun munculnya media sosial masyarakat menjadi lebih mudah

mendapatkan informasi melalui media sosial, yang perkembanganya dapat

mempengaruhi masyarakat untuk meninggalkan perpustakaan. Dengan

5
Putri Sarah, “Taman Bacaan Masyarakat (TBM),” diakses 25 Juli 2017,
https://basipda.bekasikab.go.id/berita-taman-baca-masyarakat-tbm.html.
6
Indonesia, UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Perpustakaan
Nasional RI, 2003), h. 8.
7
Melati Indri Hapsari, “Analisis Penyelenggaraan Taman Baca Masyarakat di Kabupaten
Semarang,” Jurnal PNFI 1, no. 1 (November 2009), http://www.pustakaIndonesia.orgwp-
contentuploads201204Analisis-Sistemik-Penyelenggaraan-TBM-di-Kabupaten-Semarang.pdf.
5

adanya hal tersebut perpustakaan dituntut untuk mempromosikan

perpustakaannya melalui media sosial. Adanya promosi yang juga

memanfaatkan media sosial diharapkan masyarakat tidak hanya memperoleh

informasi, namun dapat juga mengenal layanan, koleksi dan semua yang ada

di perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat.

Demikian halnya dengan Taman Bacaan Masyarakat Widya Pustaka

yang mempunyai berbagai macam koleksi demi menunjang proses kebutuhan

para pengguna, serta memiliki sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan

pengguna. TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang memiliki keunggulan

letaknya di pesisir pantai sehingga pengunjung dapat belajar sekaligus belajar

mengenal alam melalui program yang diterapkan pengelola TBM. Maka dari

itu untuk memaksimalkan fungsi taman bacaan masyarakatnya dengan baik,

menyampaikan ilmu-ilmu kepada masyarakat dengan melakukan promosi,

contohnya melalui media sosial Instagram.

Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan

risalah yang Allah subahahu wa ta’ala turunkan kepada beliau, Beliau juga

memerintah ummatnya untuk menyampaikan apa yang mereka terima darinya

walaupun hanya satu ayat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫بَلِّغُوا عَنِّى َولَو آيَة‬

Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).


6

Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan, ‫ ولو آية‬maksudnya adalah walau


hanya satu ayat, hendaknya setiap orang yang mendengarnya bersegera
menyampaikan ilmu yang dia terima walaupun sedikit, agar semua ilmu yang
datang dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam terus bersambung.”
Dengan demikian, maka dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wa

sallam memerintahkan semua kaum muslimin baik lelaki atau perempuan

untuk menyampaikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya, karena tak

mungkin seorang muslim tidak memiliki ilmu apapun tentang agama islam.8

Kesimpulannya TBM ataupun siapapun diperintahkan untuk menyampaikan

ilmu yang kita ketahui sekecil apapun ilmu tersebut, karena kita tidak tahu

mungkin dari sedikit ilmu yang kita bagikan dapat memberi manfaat bagi

orang lain.

Dalam observasi awal yang penulis lakukan bahwa Taman Baca

Widya Pustaka merupakan taman baca yang berada di Desa Ambowetan,

kecamatan Ulujami, kabupaten Pemalang, Jawa Tengah berdiri pada tanggal

28 Oktober 2016. Taman Baca Widya Pustaka ini memanfaatkan media

sosial Instagram dalam mempromosikan taman bacanya. Sehingga taman

baca terbantu dalam menyampaikan pesan, yang salah satu tujuannya untuk

memperkenalkan kepada masyarakat luas dan meningkatkan pemanfaatan

taman baca terhadap pengguna. Sehingga koleksi dan sarana dan prasarana

berfungsi secara maksimal.

Akun Instagram Taman Baca Widya Pustaka bernama

@Widya_Pustaka yang baru memiliki 38 Follower saat ini. Taman Baca

8
Arinal Haq, “Menyampaikan Ilmu Walau Hanya Satu Ayat,” diakses 1 Mei 2019,
https://www.hisbah.net/menyampaikan-ilmu-walau-hanya-satu-ayat/.
7

Widya Pustaka merupakan taman yang masih baru, oleh sebab itu perlu

adanya sarana promosi dalam menunjang perkembangannya. Ini yang

menjadi salah satu alasan pendiri lembaga pendidikan masyarakat Taman

Baca Widya Pustaka memilih media sosial Instagram sebagai sarana

promosinya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai pemanfaatan media sosial Instagram menjadi sarana

promosi. Dengan itu penulis akan menuangkannya dalam skripsi yang penulis

tulis dengan judul “Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana

Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten Pemalang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan lebih terfokus dan terarah, maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada

Taman Baca Widya Pustaka

2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca

Widya Pustaka

3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca

Widya Pustaka
8

2. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana

Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka?

2. Bagaimana Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman

Baca Widya Pustaka?

3. Apa kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca

Widya Pustaka?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Mengetahui pemanfaatan Media Sosial Instagram Sarana Promosi pada

Taman Baca Widya Pustaka.

2. Mengetahui dampak pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman

Baca Widya Pustaka.

3. Mengetahui kendala pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman

Baca Widya Pustaka.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang ingin diperoleh dari

penelitian ini adalah:


9

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan memperluas

pengetahuan bagi mahasiswa ilmu perpustakaan lainya khususnya dalam

Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada

Taman Baca.

2. Sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan Pemanfaatan Media Sosial

Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman Baca Widya Pustaka.

3. Bagi universitas sebagai sumbangan pemikiran melalu penelitian ilmiah

dan menjadi salah satu referensi untuk kajian yang lebih mendalam bagi

peneliti selanjutnya.

E. Definisi Istilah

1. Taman Baca

Merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang

dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan

kemampuan membaca dan belajar.

2. Promosi

Merupakan mekanisme komunikasi persuasif pemasaran dengan

memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat.

3. Media Sosial

Merupakan media di internet yang memungkinkan pengguna

merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain.


10

4. Instagram

Merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya

ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti, dari definisi Media Sosial, Instagram, Promosi,

Perpustakaan, dan Taman Baca.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini memuat tentang jenis dan pedekatan penelitian yang akan

dilakukan, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan

analisis data yang dilakukan pada Taman Baca Widya Pustaka.

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian

Bab ini memuat tentang profil objek penelitian dan pembahasan

dari hasil penelitian di Taman Baca Widya Pustaka.

Bab V Penutup

Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari peneliti setelah

melakukan penelitian.
11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum dan Taman Bacaan Masyarakat

Menurut Sulistyo Basuki Perpustakaan umum merupakan “sebuah

perpustakaan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah daerah atau dalam

kasus tertentu pemerintah pusat atau badan lain yang diberi wewenang untuk

bertindak atau bertindak atas nama badan, tersedia bagi masyarakat yang

ingin menggunakannya tanpa diskriminasi. Perpustakaan umum melayani

penduduk secara gratis atau dengan pungutan bayaran yang minimal”.9

Pengelolaan perpustakaan umum dibiayai oleh pemerintah atau oleh

swasta. Ciri perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

a. Terbuka untuk umum, artinya bagi siapa saja tanpa memandang


perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan
politik, dan pekerjaan.
b. Dibiayai oleh dana umum, artinya dana berasal dari masyarakat,
biasanya dikumpulkan melalui pajak, dikelola oleh pemerintah. Dana
ini kemudian digunakan untuk mengelola perpustakaan umum. Karena
berasal dari umum maka perpustakaan umum harus terbuka untuk
umum.
c. Jasa yang diberikan mencakup jasa referal, artinya jasa memberikan
informasi, peminjaman, konsultasi studi. Sedangkan, jasa cuma-cuma
tidak perlu membayar. Pada beberapa perpustakaan umum di
Indonesia masih ada yang memungut biaya untuk jasa menjadi
anggota, namun hal ini semata-mata karena alasan administratif belaka
bukanlah prinsip utama.10

9
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.
2.6.
10
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.7.
12

Menurut manifesto perpustakaan umum UNESCO, misi utama

perpustakaan umum yang dikaitkan dengan informasi, melek huruf,

pendidikan dan kebudayaan adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan dan memperkuat kebiasaan membaca di kalangan anak-


anak sejak usia dini.
b. Membantu individual dan pendidikan non-formal dan pendidikan
formal pada semua tingkat.
c. Menyediakan kesempatan bagi pengembangan kreasi pribadi.
d. Merangsang imajinasi dan kreativitas anak-anak dan kawula muda.
e. Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni,
keberhasilan ilmiah, dan inovasi.
f. Menyediakan akses untuk ungkapan kultural dari semua seni
pertunjukan.
g. Membina dialog antar budaya dan menghormati keaneragaman
badaya.
h. Menunjang tradisi lisan.
i. Menjamin akses bagi warga negara pada semua informasi komunitas.
j. Menyediakan jasa informasi yang cukup bagi perusahaan lokal,
asosiasi dan kelompok yang berkepentingan.
k. Memfasilitaskan pengembangan informasi dan ketrampilan melek
komputer.
l. Membantu dan ikut serta dalam aktivitas dan program literasi bagi
semua kelompok umur dan melalui aktivitas tersebut bilamana perlu.11

Di Indonesia perpustakaan umum memiliki berbagai jenis diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan umum kota (dahulu dikenal sebagai kota madya)


merupakan perpustakaan yang dikelola oleh kota. Berfungsi sebagai
pusat belajar, jasa referensi, informasi, penelitian, dan referensi bagi
seluruh lapisan masyarakat.
b. Perpustakaan umum kabupaten merupakan perpustakaan yang dikelola
oleh kabupaten. Fungsinya sama seperti dengan fungsi perpustakaan
umum kota.
c. Perpustakaan umum kecamatan merupakan perpustakaan umum yang
terdapat di kecamatan. Perpustakaan jeni ini masih belum berkembang
dibandingkan dengan perpustakaan umum kabupaten atau kota.

11
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.8.
13

d. Perpustakaan umum desa merupakan yang dikelola oleh swadaya


masyarakat desa serta terdapat di desa. Untuk DKI Jakarta
perpustakaan umum desa dikenal sebagai perpustakaan kelurahan,
namun dibubarkan sejak tahun 1990-an.
e. Perpustakaan keliling merupakan bagian perpustakaan umum yang
mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun
air). Biasanya tugas ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah
perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang
pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa
perpustakaan.
f. Perpustakaan komunitas merupakan perpustakaan yang didirikan oleh
komunitas atau lembaga swadaya masyarakat untuk melayani
komunitas tertentu dengan menyediakan materi perpustakaan umum.
Salah satu bentuk perpustakaan komunitas di Indonesia dikenal
dengan nama Taman Bacaan Masyarakat lazim disingkat TBM. 12

Dari teori diatas, Perpustakaan Komunitas dikenal dengan nama

Taman Bacaan Masyarakat dilihat dari fungsinya dapat dikatakan

Perpustakaan Umum dimana sama-sama menyediakan materi mengenai

Perpustakaan Umum. TBM merupakan pengembangan program peningkatan

minat baca masyarakat menumbuhkan banyak Taman Bacaan Masyarakat

(TBM) di berbagai wilayah di Indonesia. Tercatat sekitar 6.000 TBM ada di

seluruh Indonesia. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya kepedulian dan

respon positif masyarakat terhadap pengembangan minat baca.13 Hal tersebut

selaras dengan hak setiap masyarakat untuk memperoleh informasi menuju

kehidupan bangsa yang lebih cerdas yang salah satunya didapatkan dari

perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi. Jaminan tersebut tertuang

dalam pasal 5 Bab II UU No 43 Tahun 2007 angka 1 tentang perpustakaan

yang menyatakan bahwa:

12
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.9.
13
Blasius Sudarsono dan Ratih Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat (Jakarta: Sagung
Seto, 2012), h. 28.
14

Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk:


a. Memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan
fasilitas perpustakaan.
b. Mengusualkan keanggotaan Dewan Perpustakaan.
c. Mendirikan dan/atau menyelenggarakan perpustakaan.
d. Berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan perpustakaan.14

Taman Bacaan Masyarakat dapat dinyatakan sebagai perpustakaan

yang sangat dekat dengan masyarakat karena sasaran utamanya adalah warga

masyarakat bahkan sering tumbuh langsung dari masyarakat, terutama di

daerah yang sulit dijangkau perpustakaan umum (perpustakaan kota maupun

daerah). TBM hadir sebagai tempat baca dengan suasana yang sederhana dan

terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran pemerintah setempat untuk

mengembangkan TBM di wilayahnya pemerintah daerah dan masyarakat

mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca untuk

menunjang pembudayaan kegemaran membaca. TBM pada hakikatnya

memiliki fungsi yang hampir sama dengan perpustakaan, sehingga untuk

memperjelas pemahaman tentang TBM dan perbedaanya dengan

perpustakaan sebaiknya melihat kembali pengertian perpustakaan menurut

Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 dalam Bab I Pasal I angka 1 yang

menyatakan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya

tulis, karya cetak, dan /atau karya rekam secara profesional dengan sistem

14
Indonesia, UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2007), h. 5.
15

yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi, dan rekreasi para pemustaka”.15

Pengertian TBM sendiri menurut kemendikbud dalam Petunjuk

Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat tahun 2012

mengatakan bahwa:

“lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang


menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa:
buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang
dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis,
dan kegiatan literasi lainnya, dan didukukng oleh pengelola yang berperan
sebagai motivator”.16

Dari kedua pengertian tersebut terlihat persamaan dan perbedaan

antara Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat, dari segi persamaan

keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat

akan informasi baik untuk memupuk kegemaran membaca maupun berbagai

fungsi pendidikan hingga rekreasi. Dalam pengertian tersebut juga terlihat

perbedaan yang terlihat dari segi pengelola (perpustakaan disebut profesional

sedangkan TBM pengelola berperan sebagai motivator), dari institusi terlihat

bahwa perpustakaan mengelola dengan sistem yang baku. Sedangkan TBM

membudayakan kegemaran membaca dengan menyediakan koleksi maupun

kegiatan literasi lainnya. Terlepas dari format dan spesifikasi kedua lembaga

tersebut, pada dasarnya menginginkan masyarakat yang cerdas dengan

pemenuhan kebutuhan informasi.17

15
Indonesia, UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, h. 2.
16
Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat, h. 30.
17
Rahmawati, Perpustakaan Untuk Rakyat, h. 31.
16

Pada perkembangan zaman yang semakin modern setiap orang

memiliki hak asasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak, termasuk

didalamnya yaitu hak dalam mendapatkan informasi.Untuk mencapai standar

hidup yang lebih baiksetiap orang membina kecakapan berkomunikasi,

keterampilan, menambah ilmu pengetahuan, dan budi pekerti secara terus

menerus. Bahkan seseorang perlu mendapatkan pemenuhan informasi sesuai

kebutuhannya guna menjawab setiap masalah yang terjadi pada diri mereka

sendiri dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat terus menjadi kunci

untuk membantu orang memahami, mengubah, dan memimpin masyarakat ke

masa depan. Sedangkan teknologi yang semakin maju merupakan teknologi

untuk menunjang kelancaran akses ke sumber daya mana saja dan kapan saja

pada setiap perangkat untuk menjaga pengetahuan mereka dan keterampilan

up to date.18 Layanan Taman Bacaan Masyarakat ini biasanya memiliki

koleksi bacaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat tertentu guna

menjawab masalah yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di sekitar

TBM. TBM sebagai wadah untuk membantu dan melayani masyarakat

sekitar untuk mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan.

18
Direktorat Pendidikan Masyarakat, Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006). h. 1.
17

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata “promote” dalam bahasa inggris yang

diartikan sebagai pengembangan atau meningkatkan. Promosi

merupakan seni dan teknik untuk berhubungan dengan masyarakat,

memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan, pelayanan serta

fasilitas yang disediakan agar calon pengguna mengetahuinya.19

Menurut Badollahi Mustafa promosi merupakan “mekanisme

komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik

hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi

antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi

tentang produk atau jasa terhadap produk atau jasa tersebut”.20

Reaksi konsumen terhadap promosi dapat muncul dalam berbagai

bentuk, mulai dari tumbuhnya kesadaran sekedar mengetahui keberadaan

produk sampai kepada tindakan membeli atau memanfaatkannya.

Promosi merupakan kegiatan penting disuatu organisasi usaha.

Bagaimanapun baiknya produk atau jasa yang dihasilkan, tidak ada

gunanya jika tidak diketahui dan tidak termanfaatkan oleh sebagian besar

konsumen.

19
Phillip Kotler, Marketing Management Millenium Edition (New Jersey: Prentice-Hall,
2000), h. 563.
20
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.
19.
18

2. Promosi Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat

Banyak sekali definisi promosi perpustakaan menurut para ahli.

Misalnya menurut Ajay Kumar Sharma “promosi perpustakaan

merupakan cara perpustakaan untuk menginformasikan segala kegiatan

perpustakaan yang diperuntukan untuk pengguna sehingga perpustakaan

mendapat beberapa manfaat seperti peningkatan pengunaan, peningkatan

nilai dalam organisasi, pendidikan pengguna dan mengubah persepsi”.21

Sedangkan menurut Yuven yang dikutip oleh Nova “Promosi

perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang

dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan

melalui koleksi, fasilitas, dan produk atau layanan yang disediakan.

Melalui kegiatan promosi diharapkan masyarakat dapat mengenal dan

memanfaatkan pelayanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan.” 22

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi

perpustakaan adalah proses menginformasikan seluruh kegiatan, layanan,

dan koleksi yang ada di perpustakaan kepada masyarakat. Sedangkan,

Promosi Taman Bacaan Masyarakat pada hakikatnya sama halnya

dengan promosi pada perpustakaan. Promosi TBM dapat dilakukan

melalui kegiatan inovasi dan kreatif. Kegiatan-kegiatan yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut:

21
Ajay Kumar Sharma, “Marketing and Promotion of Library Services,” diakses 11 Juli
2017, http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical-79_73_172_2_RV.pdf.
22
Nova Apriani dan Yunaldi, “Peranan Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan
Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan
Kearsipan 1, no. 1 (September 2012),
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24643&val=1516.
19

1) Meningkatkan Minat Membaca dan Kegemaran Menulis

TBM dapat dijadikan sebagai tempat berkumbulnya masyarakat.

Aktivitas yang bisa dikembangkan bisa bermacam-macam.

Mengadakan Storytelling, mendiskusikan buku-buku dengan tema

tertentu secara berkala, mempresentasikan bacaan yang berkean dari

seseorang, mengulas tema-tema hangat di media massa atau bisa yang

paling sederhana seperti bermain scrabble, monopoli dan teka-teki

silang.

2) Memberikan Ketrampilan Mengolah Informasi

Sumber daya elektronik yang baru merupakan tantangan tersendiri

bagi pengguna TBM. Penggunaan sumber daya elektronik yang baru

dapat sangat membingungkan. Pengelola TBM dapat memberikan

bantuan guna memilih informasi yang relevan dan bermutu dari

internet dalam waktu sesingkat mungkin.

3) Mengembangkan Kreatifitas Anak

TBM merupakan tempat nyaman bagi anak-anak untuk beraktifitas.

TBM menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat dinikmati anak

sekaligus mengembangkan daya kreatifitas mereka. Kegiatan tersebut

harus dilakukan secara berkala sehingga kebutuhan pengetahuan dan

rekreatif anak terpenuhi. Menyelenggarakan Diskusi Tematik

TBM dapat menyelenggarakan berbagai acara diskusi tematik yang

akan membahas suatu tren atau topik baru yang sedang berkembang di

masyarakat. TBM mengundang narasumber yang terkait dengan hal


20

tersebut untuk mengupas tren/isu atau topik tersebut. Dengan

melakukan kegiatan ini, TBM dapat menjadi fasilitator bagi

pengunjung pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk up

to date mendiskusikannya sebagai sarana untuk menambah dan

memperdalam pemahaman dan suatu tren atau topik tersebut.

4) Menyelengarakan Kegiatan Literasi Lainnya

TBM dapat dimanfaatkan sebagai lingkungan yang indah, berbudaya

serta merangsang dengan memiliki sumber daya berupa majalah, novel

dan terbitan laiinya serta audio visual. Kegiatan literasi lainnya dapat

diselenggarakan di TBM, misalnya kegiatan pameran, perayaan hari

buku, perayaan hari aksara, perayaan hari buku sedunia dan hari

literasi internasional.23

Para pengelola TBM dalam melaksanakan seluruh aktivitas yang

telah dilaksanakan harus didukung oleh upaya pemanfaatan melalui

media sosial berupa Facebook, Twitter, Instagram maupun media

sosial lainnya yang dapat digunakan untuk promosi dan publisitas

berbagai aktivitas lainnya yang dilakukan TBM tersebut. 24

3. Tujuan Promosi Perpustakaan

Dalam dunia perdagangan, promosi merupakan usaha untuk

memajukan dan meningkatkan popularitas barang yang akan dijual.

23
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Taman Bacaan
Masyarakat Ruang Publik (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2006), h. 12.
24
Yanto Andri, “Model Aktivitas Gerakan Literasi Berbasis Komunitas di Sudut Baca
Soreang,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 2, no. 1 (Juni 2016): 107–118.
21

Menurut Jerome dan Andrew yang dikutip oleh Badollahi Mustafa,

mengemukakan bahwa kegiatan promosi mempunyai beberapa tujuan

yaitu sebagai berikut:

a. Untuk menarik perhatian.

b. Untuk menciptakan kesan.

c. Untuk membangkitkan minat.

d. Untuk memperoleh tanggapan.

Sedangkan menurut Stanley yang dikutip oleh Badollahi

Mustafa, tujuan promosi merupakan mempengaruhi pengetahuan sikap

dan perilaku dari penerima, dan membujuk mereka untuk menerima

konsep, pelayanan, ide atau barang yang dipromosikan. Definisi diatas

tidak terlalu berbeda dengan pendapat Jeromy tentang tujuan promosi

yaitu memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pembeli tentang

perusahaan serta produk-produknya. Promosi merupakan strategi yang

unik bagi masing-masing perusahaan.25 Berdasarkan prinsip promosi

yang telah diuraikan diatas, maka dapat pula menganalogikan tujuan

promosi secara umum ke dalam dunia perpustakaan yang disimpulkan

bahwa tujuan promosi perpustakaan merupakan mengenalkan

perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh

oleh pengguna perpustakaan.

Menurut Edsall yang dikutip oleh Badollahi Mustafa, tujuan

promosi perpustakaan adalah sebagai berikut:

25
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 20.
22

a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan

perpustakaan.

b. Memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan jenis

layanan

c. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan

sehingga menambah pengunjung yang membaca

d. Mengembangkan pengertian masyarakat agar membantu kegiatan

perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.26

4. Cara-cara Promosi

Dalam kegiatan promosi, pustakawan atau staff yang berwenang

atas perpustakaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Pengunjung perpustakaan akan merasa puas atau nyaman dengan

layanan petugas perpustakaan. Biasanya bila pengunjung perpustakaan

akan menceritakan kepada orang lain tentang perpustakaan, baik keadaan

perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas yang diberikan oleh

perpustakaan maupun petugas perpustakaan. Sehingga lama-kelamaan

pengunjung perpustakaan akan terus bertambah. Utamanya, saluran

komunikasi yang paling penting itu adalah mulut, gerak isyarat, bahan

pandang dengar serta media promosi yang lain. Oleh karena itu,

perpustakaan dalam merencanakan kegiatan promosi agar tujuan tercapai

26
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 21.
23

perlu dibuat program secara baik dengan memperhatikan hal-hal yang

telah disinggung diatas.

Menurut Usherwood yang dikutip oleh Badollahi Mustafa di

dalam melakukan kegiatan promosi, pustakawan harus mengetahui

tentang prasangka masyarakat dan pelayanan perpustakaan. Ia

mengemukakan bahwa sesungguhnya ada enam potensi daya tarik yang

dapat dimanfaatkan dalam rangka melakukan promosi perpustakaan.

Keenam daya tarik itu antara lain:

a. Daya tarik sosial, yaitu semua orang butuh dan perlu menggunakan
perpustakaan.
b. Daya tarik prestise, yaitu semua orang yang terbaik pasti
menggunakan perpustakaan.
c. Daya tarik pertahanan hidup, yaitu tidak ada orang yang dapat
bertahan hidup di era modern tanpa bantuan perpustakaan.
d. Daya tarik kesenangan, yaitu perpustakaan itu untuk kesenangan dan
mengisi waktu senggang.
e. Daya tarik egomaniak, yaitu pengetahuan adalah kekuatan.
f. Daya tarik yang menakuti, yaitu jika tidak menggunakan
perpustakaan akan sulit dalam pekerjaan dan pergaulan.27

5. Media Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan menggunakan sejumlah metode seperti

iklan surat kabar, poster penawaran produk dan jasa perpustakaan, serta

kontak pribadi dengan pemakai individu dan kelompok. Secara umum

media promosi perpustakaan yang tersedia dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu media cetak dan media non-tercetak.

27
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 27.
24

a. Media Tercetak

Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat atau

sarana komunikasi. Ada beberapa jenis media tercetak yang dapat

mendukung kegiatan promosi perpustakaan. Salah satu contoh media

tercetak yang dipakai untuk promosi perpustakaan antara lain:

1) Brosur

Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas

cetak/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum tentang

perpustakaan, informasi tentang koleksi, daftar bacaan yang

menarik, petunjuk tentang subjek-subjek tertentu, informasi

tentang jenis perpustakaan.

2) Poster

Poster merupakan salah satu media promosi yang biasanya

menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain

tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk

menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang lewat

diseputar pemasangan poster.

3) Newsletter

Newsletter (Surat kabar dan Majalah) merupakan salah satu

media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada

sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita untuk artikel-

artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat:

editional, informasi singkat dan rinci tentang layanan, kegiatan,


25

koleksi,terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan yang diberi

juga ilustrasi atau gambar yang menarik.28

b. Non-Tercetak

Promosi perpustakaan dilakukan melalui iklan yang dimuat

dalam media massa baik dalam bentuk tercetak maupun non-tercetak

(elektronik). Dalam bentuk tercetak seperti surat kabar, majalah, brosur

dan lain-lain. Sedangkan promosi melalui media non-tercetak seperti

melalui iklan radio dan televisi, atau media online (internet).29 Pada

saat ini dengan pemanfaatan teknologi internet terdapat beberapa

jejaring sosial yang dapat juga dimanfaatkan sebagai media untuk

memasang iklan gratis. Jejaring sosial yang dapat memasang iklan

gratis seperti di media sosial Facebook, Twitter, Blog, Instagram, dan

lain-lain.

6. Media Sosial

Media sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan

pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama,

berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan

sosial secara virtual. Ada enam kategori besar untuk melihat pembagian

media sosial, yakni:

28
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 89.
29
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 90.
26

1) Blog

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan

pengunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling

mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi , dan

sebagainya. Jenis media sosial ini bisa dibagi menjadi dua: pertama,

kategori personal homepages, yaitu pemilik menggunakan nama

domain sendiri, seperti .com atau .net. kedua, dengan menggunakan

fasilitas penyedia halaman weblog gratis, seperti Wordpress

(www.wordpress.com) atau Blogspot (www.blogspot.com).

2) Microblogging

Microblogging merupakan jenis media sosial yang

memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan

aktivitas serta pendapatnya. Jenis media sosial ini seperti Twitter. Di

Twitter pengguna disediakan ruang tertentu maksimal 140 karakter.

3) Media Sharing

Media berbagi atau Media Sharing merupakan jenis media

sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai

dari dokumentasi (file) video, audio, gambar, dan sebagainya.

Beberapa contoh media berbagi ini adalah YouTube, Flickr, Photo

bucket, atau Snapfish.

4) Social Bookmarking

Penanda Sosial atau Social Bookmarking merupakan media

sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola,


27

dan mencari informasi atau berita tertentu secara online. Informasi

yang diberikan media sosial ini bukanlah informasi yang utuh.

Artinya, pengguna hanya disediakan informasi bisa teks, foto, atau

video singkat. Beberapa situs social bookmarking yang populer

adalah Delicius.com, StumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan

di Indonesia ada LintasMe.

5) Wiki

Wiki merupakan media atau situs web yang secara program

memungkinkan para penggunanya berkolaborasi untuk membangun

konten bersama. Wiki membagi dua jenis media sosial ini, yakni

publik dan privasi. Wikipedia merupakan gambaran wiki publik

dimana konten bisa diakses oleh pengguna secara bebas. Sementara

wiki jenis yang bersifat privasi atau terbatas yang hanya bisa

disunting dan dikolaborasi dengan terbatas.

6) Social Networking

Jejaring sosial atau Social Networking merupakan medium

yang paling populer dalam media sosial. Medium ini merupakan

sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan

sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial

tersebut, di dunia virtual. Kehadiran situs jejaring sosial ini seperti

Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya.30

30
Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, h. 40-46.
28

Promosi media sosial merupakan bentuk pemasaran internet yang

menerapkan berbagai jaringan media sosial dalam rangka mencapai

komunikasi pemasaran dan merek. Sosial media pemasaran terutama

meliputi kegiatan yang melibatkan berbagi sosial konten, video dan

gambar untuk tujuan pemasaran. Media sosial pemasaran adalah sebuah

tren baru dan berkembang pesat dengan cara di mana bisnis menjangkau

sasaran pelanggan dengan mudah. Media sosial pemasaran secara

sederhana dapat didefinisikan sebagai penggunaan saluran media sosial

untuk mempromosikan dan produk-produknya. Jenis pemasaran ini dapat

dianggap sebagai bagian dari kegiatan pemasaran online web tradisional

lengkap berdasarkan strategi promosi seperti newsletter, e-mail, dan

kampanye iklan online.31

Perpustakaan memiliki alasan untuk menggunakan media sosial


sebagai media promosi. Gurepreet Kaur berpendapat bahwa beberapa
tujuan penggunaan media sosial untuk membantu mencapai apa yang
diinginkan antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mencari pendapat tentang perpustakaan dan layanannya untuk


tujuan evaluasi diri, untuk mendorong perdebatan dan untuk
menghasut kesempatan untuk rebound untuk umpan balik pengguna
perpustakaan.
b. Untuk mempublikasikan acara, layanan, berita dan kehadiran.
c. Untuk mendorong kolaborasi, misalnya melalui pengembangan koleksi
dan bangunan repositori konten kolaboratif khusus untuk kelompok
pengguna tertentu.
d. Untuk meningkatkan penggunaan koleksi perpustakaan dengan
mempromosikan berita dan ada konten.

31
Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” Asian Journal of Multidisciplinary Studies 4,
no. 7 (7 Juni 2016): h. 34–36.
29

e. Agar terhubung dengan perpustakaan lain dan terus mengikuti berita


industri.32

C. Instagram

1. Pengertian Instagram

Instagram merupakan aplikasi berbagi foto yang dapat dilihat oleh

Followers dari peng-upload foto tersebut dan dapat saling berkomentar

antara sesama pengguna. Nama Instagram berasal dari insta dan gram,

“insta” yang berasal dari kata instant dan “gram” yang berasal dari

telegram, dapat disimpulkan dari namanya yang dapat diartikan

menginformasikan atau membagikan foto kepada orang lain dengan cepat

dan praktis. Sesuatu yang unik dari Instagram adalah foto yang berbentuk

persegi, terlihat seperti kamera Polaroid dan Kodak Instamatic bukan

seperti foto umumnya yang menggunakan rasio. Instagram diciptakan oleh

Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010.33

Indonesia sekarang menjadi salah satu negara terbesar yang

menggunakan media sosial Instagram. Pengguna Instagram di Indonesia

mencapai 53 juta orang itu artinya hampir seluruh pengguna ponsel pintar

di Indonesia adalah pengguna Instagram. Dalam hal ini, Indonesia

32
Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” h. 36.
33
Aditya Arie Hanggono, dkk., “Aditya TAM (Technology Acceptance Model) Dalam
Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Instagram,” Jurnal
AdministrasBisnis (JAB) 26, no. 1 (September 2015),
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1030/1213.
30

menempati peringkat ketiga dunia setelah Amerika Serikat, dan Brazil

dalam penggunaan Instagram.34

Gambar 2.1 Pengguna aktif media sosial di Indonesia tahun

2019 (Sumber:www.wearesocial.com)

Berikut ini adalah data hasil survei menurut Simon Kemp melalui

HootSuite dan We Are Social yang merupakan sebuah situs layanan

manajemen konten yang menyediakan layanan media daring yang

terhubung dengan berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Youtube,

Whatsapp, Fb Messenger, Weixin/Wechat, Instagram, Qq, Qzone,

Douyin/Tiktok, Sina Weibo, Twitter, Reddit, Douban, Linkedin, Baidu

Tieba, Skype, Snapchat, Viber, Pinterest, dan Line. Hootsuite secara

berkala menyajikan data dan tren yang anda butuhkan untuk memahami

internet, media sosial, mobile, dan perilaku e- commerce di tiap tahunnya.

34
Bagus Ramadhan, “Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018,” diakses 25
April 2019, https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-digital-
indonesia-tahun-2018.
31

Biasanya Hootuite menerbitkan data dan tren tentang internet dan media

sosial pada akhir bulan pertama setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2019

ini mengeluarkan data tren tentang internet dan media sosial pada akhir

Januari 2019.35 Menurut hasil survei pengguna aktif Instagram sebanyak

80% Instagram menempati posisi keempat, di posisi ketiga Facebook

sebanyak 81%, di posisi kedua Whatsapp sebanyak 83%, dan di posisi

pertama Youtube sebanyak 88%.

Menurut Caroline Björkgren bagi sebuah lembaga atau perusahaan

Instagram adalah saluran pribadi dengan kesempatan yang baik untuk

memberikan citra pada merek atau mencerminkan merek kepada

konsumen. Ini adalah konteks yang jujur karena gambar yang diambil on-

the-go (yang sedang berlangsung), memberikan rasa apa yang

didokumentasikan terjadi di sini dan sekarang. 36

2. Pemanfaatan Instagram

Instagram telah unggul sebagai alat komunikasi dan alat

pemasaran yang efektif untuk menampilkan promosi dengan deskripsi

visual. Instagram mempunyai berbagai fitur yang banyak ditawarkan

sebagai layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam rangka

memudahkan berinteraksi. Fitur-fitur tersebut adalah:

35
Simon Kemp, “Digital 2019: Global Internet Use Accelerates,” diakses 25 April 2019,
www.wearesocial.com.
36
Caroline Björkgren, “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan: Berkomunikasi
Tepat Dengan Instagram),” diakses 11 Juli 2017,
http://internetworld.idg.se/2.1006/1.669591/helsingborg-digitalisering-internet.
32

a. Foto

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk

mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto

yang ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera Smartphone

ataupun foto-foto yang ada di album foto di Smartphone tersebut. Foto

yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam

Smartphone tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram dapat

langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur

pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh pengguna.

Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas

atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan

ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah

rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja. Pada fitur foto

Instagram terdapat fitur tambahan pada unggahan foto, yakni Tilt-Shift

merupakan fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah

yang fungsinya sama dengan efek kamera melalui Instagram, yaitu

untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya

menjadi buram. Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2

bentuk, yaitu persegi panjang dan bulat. Kedua bentuk tersebut dapat

diatur besar dan kecilnya dengan titik fokus yang diinginkan. Tilt-Shift

juga mengatur rupa foto di sekeliling titik fokus tersebut, sehingga


33

para pengguna dapat mengatur tingkat keburaman pada sekeliling titik

fokus di dalam foto tersebut.37

b. Video

Video memiliki fungsi sama dengan foto pada Instagram yaitu

sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi video-video kepada

pengguna lainnya. Video yang ingin diunggah dapat diperoleh melalui

kamera Smartphone ataupun video-video yang ada di album video di

Smartphone tersebut. Namun pada video Instagram menambahkan

beberapa jenis fitur lainnya, yaitu:

1) Sampul

Pada pengunggahan file video pada Instagram terdapat

fitur bernama sampul disamping fitur efek. Fungsinya untuk

memilih gambar dalam video yang digunakan menjadi sampul

depan pada saat video telah di unggah. Pemilihan gambar menjadi

daya tarik Follower untuk menontonnya dan membuat rasa

penasaran. Dalam hal ini pengunggah harus pintar memanfaatkan

peluangnya agar banyak yang menonton.

2) Sound or Not Use Sound

Pada pengunggahan file video pada Instagram terdapat

pemilihan fitur akan menggunakan suara atau tidak menggunakan

suara.

37
Achmad Sulthony Munfaid, “Instagram,” diakses 9 Agustus 2017,
https://id.scribd.com/doc/195027473/- Instagram/.
34

3) Live Video Instagram

Fitur terbaru platform ini adalah kemampuan untuk 'Go

Live' di Instagram. Pengguna akan melakukan siaran langsung dan

pengguna akan mendapatkan notifikasi jika akun tertentu mereka

ikuti mulai live streaming di aplikasi. Fitur ini tidak ada alat untuk

memberi judul video anda sebelum memulai dan video lenyap

begitu anda selesai menyiarkannya. 38

c. Pengikut (Follower) dan mengikuti (Following)

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan mengikuti

akun pengguna lainnya dan memiliki pengikut Instagram. Dengan

demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat

terjalin dengan memberikan tanda suka (like) dan juga mengomentari

foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Follower juga

menjadi salah satu unsur yang penting, dan jumlah tanda suka dari para

Follower sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi

sebuah foto yang populer atau tidak.

d. Tanda Suka (Like)

Instagram menyediakan fitur suka (like) yang dapat diakses

para pengguna Instagram untuk menyukai foto yang diupload. Tanda

suka (like) menjelaskan bahwa foto dan video yang telah diupload oleh

pengguna telah disukai (like) oleh pengguna lainnya. Pada fitur ini

terdapat fitur Popular. Popular yang dimaksud adalah jika sebuah foto

38
Jessica Leonard, “Understanding Instagram: Stories vs. Live vs. Posts,” diakses 9
Agustus 2017, https://webfirst.uark.edu/understanding- Instagram-stories-vs-live-vs-posts/.
35

masuk ke dalam halaman popular, di mana tempat tersebut menjadi

sebuah halaman atau kumpulan dari foto-foto popular dari seluruh

dunia pada saat itu. Secara tidak langsung foto tersebut akan dapat

terlihat dan menjadi suatu hal yang dikenal oleh masyarakat

mancanegara, sehingga dapat memungkinkan jumlah Follower pun

juga dapat bertambah lebih banyak juga.

e. Efek foto dan video

Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek yang dapat

digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting

unggahannya. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird,

Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet,

Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Namun, sekarang Instagam

telah menambahkan beberapa buah efek terbaru, yaitu Clarendon,

Gingham, Moon, Lark, Reyes, Juno, Slamber, Crema, Ludwig, Aden,

Perpetua, Mayfair, Sierra, Willow, Valencia, Amaro, Rise, Hudson,

dan menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham.

f. Arroba

Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki

fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna

lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan

memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna

tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto


36

maupun bagian komentar foto. Dikarenakan semua pengguna

Instagram memiliki arroba-nya masing-masing.

g. Geotagging

Setelah memasukkan judul foto pada saat pengunggahan,

bagian selanjutnya adalah bagian Geotag. Bagian ini akan muncul

ketika para pengguna mengaktifkan GPS mereka di Smartphone-nya.

Dengan demikian Smartphone tersebut dapat mendeteksi lokasi

dimana para pengguna Instagram tersebut berada. Dengan geotagging

para penguna dapat terdeteksi dimana mereka telah mengambil foto

tersebut atau dimana foto tersebut telah diunggah.

h. Tag dan Hashtag

Instagram mempunyai fitur tag dan hashtag, tag yang

fungsinya untuk menandai teman. Sedangkan, hashtag fungsinya

mengelompokkan foto dalam satu label, artinya sebuah kode yang

memudahkan para pengguna untuk mencari foto tersebut dengan

menggunakan "kata kunci". Bila para pengguna memberikan label

pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat lebih mudah untuk

ditemukan. Digunakan memberitahukan suatu kegiatan sosial dalam

cakupan lokal ataupun mancanegara. Cara yang digunakan untuk

mengikuti hal ini adalah dengan menggunakan label Instagram.

Dengan menggunakan label yang membahas mengenai

kegiatan sosial, maka makin banyak masyarakat yang mengikuti hal

tersebut. Dengan demikian Instagram menjadi salah satu alat promosi


37

yang baik dalam menyampaikan sebuah kegiatan itu. Contohnya

seperti pada label #thisisjogja yang dapat menarik perhatian para

seluruh pengguna media sosial Instagram. Dalam organisasi banyak

juga yang mempublikasikan produk mereka, dengan memanfaatkan

fitur hastag, Contohnya saja seperti Starbucks, Red Bull, Burberry,

ataupun Levi’s. Banyak dari produk-produk tersebut yang sudah

menggunakan media sosial Instagram untuk memperkenalkan produk-

produk terbarunya kepada masyarakat.

Hal ini dikarenakan agar mereka tidak harus mengeluarkan

biaya sepersen pun untuk melakukan promosi tersebut. Tidak hanya itu

saja, produsen tersebut dapat berinteraksi secara langsung dengan para

konsumen mereka melalui Instagram. Hal ini juga dimanfaatkan oleh

para produsen untuk mendapatkan konsumen lebih banyak lagi,

terlebih lagi bila mereka ingin mendekati konsumen yang belum

pernah menggunakan produk mereka. Selain organisasi bersifat

perniagaan, organisasi jenis lainnya juga dapat menggunakan

Instagram untuk tujuan politik ataupun bidang lainnya.

i. Terhubung dengan media sosial lain

Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya

dapat membaginya ke dalam Instagram saja, melainkan foto maupun

video tersebut dapat dibagi juga melalui media sosial lainnya seperti

Facebook, Twitter, Vkontakte, Tumblr, Ameba, dan Ok.ru, yang

tersedia di halaman untuk membagi foto tersebut.


38

j. Multiple Image & Video Posts

Instagram merupakan sosial media yang terus melakukan

update dalam rentang waktu yang sangat cepat. Kini Instagram hadir

dengan fitur teranyar yaitu Multiple Image & Video Posts. Dengan

fitur keren ini, anda pengguna dapat membuat satu postingan dengan

memunculkan beberapa foto atau video secara bersamaan. Maksimal

jumlah foto dan video sebanyak 10 buah.39

k. Instagram Stories

Instagram stories merupakan fitur terbaru yang ditawarkan

oleh Instagram. Pengguna dapat mengunggah foto atau video secara

langsung dan setelah di unggah foto maupun video tersebut akan

bertahan dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam foto atau video tersebut

akan hilang dengan sendirinya.40 Dalam Instagram Stories terdapat

juga fitur tambahan yang membuat tampilan menjadi lebih menarik

seperti:

1) Normal, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun video

dengan apa adanya.

2) Boomerang, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun

video dengan efek maju-mundur.

3) Rewind, yaitu jika pengguna ingin mengunggah foto maupun video

dengan efek mundur saja.

39
Brandy Shaul, “Here’s How to Add Multiple Pictures, Videos to Instagram Posts,”
diakses 9 Agustus 2017, http://www.adweek.com/digital/heres-how-to-add-multiple-pictures-
videos-to- Instagram-posts/.
40
Sulthony Munfaid, “ Instagram.”
39

4) Hands-Free, yaitu pengguna mengunggah hanya perlu menekan

tombol Instagram Stories sekali saja tanpa perlu menekan sampai

batas waktu yang ditentukan habis.

f. Profil Bisnis

Profil bisnis adalah fitur gratis untuk akun yang ingin diakui

sebagai akun bisnis di Instagram. Dengan profil bisnis, bisnis dapat

memilih bagaimana mereka ingin pelanggan mereka untuk

berhubungan dengan-nya, melalui call, teks atau email dengan sekali

tekan tombol kontak serta mendapatkan arah (Instagram 2016). Profil

bisnis Instagram, pengguna bisa mengakses beberapa alat bisnis,

seperti tombol kontak yang menampilkan pilihan arahan (direction),

panggilan (call), dan email, tergantung informasi yang disediakan dan

wawasan Instagram (Instagram insight). Instagram Insight adalah

sebuah fitur statistik yang menampilkan siapa saja followers dari

pemilik profil bisnis (demografi), kapan saja mereka online, dan lain-

lain.41

g. Iklan

Kemampuan untuk mempromosikan memungkinkan Anda

mengubah postingan biasa ke postingan iklan berbayar yang terdapat

dalam aplikasi, hal ini dapat membantu terhubung dengan lebih banyak

pelanggan. Cukup memilih postingan yang sudah dibagikan di

Instagram dan menambahkan tombol yang mendorong orang untuk

41
Anom, “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram,” diakses 7 Mei 2019,
https://www.urbandigital.id/4-langkah-membuat-profil-bisnis-instagram/.
40

mengambil tindakan. Anda dapat memilih target pemirsa atau

mengizinkan Instagram untuk menyarankan target untuk anda. Setelah

itu, postingan anda akan dipromosikan sebagai iklan untuk waktu yang

lama yang anda pilih.42

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam

melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang akan peneliti lakukan. Dari

penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang

sama seperti judul penelitian yang akan peneliti lakukan. Akan tetapi, peneliti

menemukan tema penelitian yang serupa dengan penelitian yangakan peneliti

lakukan. Di bawah ini akan diuraikan penelitian terdahulu yang memiliki

tema yang serupa serta perbedaannya dengan penelitian yang peneliti

lakukan.

1. Siti Sulthonah dengan judul skripsi Pemanfaatan Instagram dalam

Promosi Perpustakaan: Studi Kasus Simpul Library-Pustakalana di

Bandung. Dipublikasikan pada tahun 2017 oleh Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan mengetahui cara

Library-Pustakalana memanfaatkan Instagram sebagai cara untuk

mempromosikan perpustakaannya. Dengan penelitiannya tersebut,Siti

Sulthonah dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut: (1)

42
Instagram Bunisess Team, “New Instagram Business Tools,” diakses 7 Mei 2019,
https://business.instagram.com/.
41

Hasil penelitian memperoleh bahwa Instagram Perpustakaan Pustakalana

selain dimanfaatkan untuk kegiatan promosi, ternyata Instagram

Perpustakaan Pustakalana juga dimanfaatkan untuk media sharing

informasi dan media komunikasi dengan Pemustaka atau Followers. (2)

Fitur-fitur yang telah tersedia di Instagram itu sendiri seperti

memanfaatkan fitur upload foto dan video dengan menambahkan caption,

hastag (#), taging, maps, aroba. (3) serta memanfaatkan fitur terbaru yaitu

mengganti akun profil lama ke dalam bentuk profil bisnis, hanya fitur

interaksi ke media sosial lain dan fitur promosi yang ada pada fitur bisnis

yang belum dimanfaatkan oleh Perpustakaan Pustakalana. Kendala yang

dihadapi Perpustakaan Pustakalana dalam kegiatan promosi menggunakan

media sosial Instagram yaitu mengenai ketidaksesuaian antara jumlah

Followers dengan jumlah tanda suka atau like terhadap konten-konten

yang dipromosikan dan kurangnya sumber daya manusia (SDM).43

2. Maulidia Putri dengan judul skripsi Promosi Perpustakaan Rimba Baca.

Dipublikasikan pada tahun 2014 oleh Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan sejauh mana ke efektifan

promosi dan juga untuk mengetahui upaya dalam mengatasi beberapa

kendala terhadap promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Rimba Baca.

Maulidia Putri dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut: (1)

Menggunakan media internet seperti website dan teknologi 2.0 seperti

jejaring sosial yaitu Facebook dan Twitter. (2) Untuk mengatasi kendala
43
Siti Sulthonah, “Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan: Studi Kasus
Simpul Library-Pustakalana di Bandung” (Skripsi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017).
42

pihak perpustakaan membeli koleksi buku yang merupakan permintaan

dari anggota, memperbanyak koleksi buku terjemahan kedalam bahasa

Indonesia, perpustakaan saat ini hanya melakukan pembatasan jumlah

orang sekitar 20–30 orang jika ada yang ingin mengadakan kegiatan, pihak

perpustakaan yang mengerjakan promosi di jejaring sosial yaitu pemilik

perpustakaan sendiri melalui akun Facebook-nya di grup Rimba Baca

serta perpustakaan mempunyai sebuah akun grup Facebook yang selalu

mengunggah koleksi buku-buku barunya yang diharapkan dapat menarik

minat anggota grup tersebut, dan juga perpustakaan juga selalu

memposting kegiatan apa saja yang akan diadakan di perpustakaan.44

3. Aulianti Sasilia dengan judul skripsi Strategi Promosi Buku “Critical

Eleven” oleh akun Instagram Ika Natassa. Dipublikasikan pada tahun

2016 oleh Universitas Hasanudin Makasar. Tujuan penelitian ini adalah:

(1) Untuk mengetahui motif akun Instagram digunakan sebagai akun

aktivitas promosi, (2) Untuk mengetahui strategi promosi buku “critical

eleven” oleh akun Instagram Ika Natassa, (3) Untuk mengetahui faktor

yang mempengaruhi aktivitas promosi buku “critical eleven”

menggunakan media Instagram. Hasil penelitian ini menunjukkan motif

akun Instagram dipilih Ika Natassa adalah melihat potensi Instagram yang

dapat membawa keuntungan materi dan immaterial. Terdapat strategi

bauran promosi berupa iklan, publikasi, promosi penjualan dan interaktif

media ditambah tipe strategi pulling yang diterapkan. Dan faktor yang

44
Maulidia Putri, “Promosi Perpustakaan ‘Rimba Baca’” (Skripsi, Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).
43

mempengaruhi keberhasilan aktivitas promosi pada akun Instagram tidak

lepas dari fitur–fitur Instagram dan pemilihan postingan yang memicu

Word of Mouth.45

4. Tubagus Ardyansyah dan Indra Satya Karsa dengan judul jurnal

Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous

Clothing. Dipublikasikan pada tahun 2018 oleh Universitas Islam

Bandung. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bentuk promosi apa saja

yang digunakan oleh Screamous Clothing dalam menggunakan Instagram

(2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang penghambat penggunaan

Instagram Screamous Clothing dan cara mengatasinya (3) mengetahui

alasan Screamous Clothing memilih Instagram sebagai salah satu media

promosi. Hasil penelitian ini (1) bentuk promosinya menggunakan

aktifitas promosi yang berusaha menciptakan product awareness bagi para

Follower melui postingan foto dan caption yang menarik. (2) faktor

penghambatnya kurangnya pengetahuan beberapa konsumen mengenai

akun resmi Instagram Screamous Clothing yang menimbulkan kekeliruan

antara akun resmi dan akun palsu. (3) alasan memilih Instagram sangat

membantu dan meningkatkan penjualan karena terkait fitur-fitur

Instagram seperti judul, tanda like, Follower, arroba (@), dan upload

foto.46

45
Aulianti Sasilia, “Strategi Promosi Buku ‘Critical Eleven’ oleh akun Instagram Ika
Natassa” (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin, 2016),
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/17958.
46
Tubagus Ardiansyah dan Satya Indra Karsa, “Pemanfaatan Media Sosial
Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous Clothing,” Jurnal Prosiding Manajemen
Komunikasi 4, no. 1 (2018), h. 88–93.
44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yang

bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan media social

Instagram sebagai sarana promosi pada Taman Baca Widya Pustaka

Kabupaten Pemalang. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian saat sekarang.

Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana

pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian dskriptif, peneliti

berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat

perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.47

Penelitian deksriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis,

akurat mengenai fakta–fakta, sifat, serta hubungan yang diselidiki.48

Pendekatan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah, memanfaatkan berbagai metode alamiah dan bersifat

47
Juliansyah Noor, METODOLOGI PENELITIAN: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 34.
48
Natsir Mohammad, Metode Penelitian (Jakarta: Galia Indonesia, 2003), h. 64.
45

penemuan.49 Pendekatan penelitian ini dipilih karena digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. 50

B. Kriteria Informan

Dalam melakukan penelitian kualitatif, penulis harus cermat dalam

menentukan orang-orang (informan) yang akan diwawancarai.51 Informan

adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar penelitian. Penentuan informan ditentukan dengan mencari

tahu pihak yang paling memahami objek penelitian dan ditentukan

berdasarkan konsep purposive sampling. Purposive sampling adalah metode

penentuan informan dengan cara sengaja memilih informan-informan tentu

dengan mengabaikan informan lainnya, karena informan tertentu ini memiliki

ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki informan lain.52Penulis mengambil

informan kepada:

1. Ketua Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Nurul Wijiasih, S.pd. Alasan

saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau memiliki wewenang

terhadap kebijakan mengenai hal promosi.

2. Anggota pertama Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Titi Puji Lestari.

Alasan saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau sebagai

49
Lexy J Moleong, Metode Pendekatan Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
h. 6.
50
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 3.
51
Emzir, Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.
53.
52
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999). h. 183.
46

anggota pertama lebih mengetahui mengenai pengaruh promosi di Taman

Baca Widya Pustaka.

3. Anggota kedua Taman Baca Widya Pustaka, yaitu Ferdi Irwansyah.

Alasan saya memilih beliau sebagai informan, karena beliau sebagai

anggota kedua lebih mengetahui mengenai pemanfaatan media sosial

sebagai sarana promosi di Taman Baca Widya Pustaka.

4. 7 Follower akun Instagram Widya Pustaka. 2 Follower pernah

berkunjung dan 5 Follower belum pernah berkunjung. Alasan saya

memilih mereka sebagai informan, untuk mengetahui pendapat mereka

mengenai promosi di TBM Widya Pustaka.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusah masalah penelitian. Penelitian harus

disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Sumber data ini diperoleh

dari dua sumber data, yakni berdasarkan data primer dan sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data pertama atau asli yang

diperoleh di lapangan, meliputi: wawancara dan observasi. Adapun

sumber data primer pada penelitian ini antara lain:

a) Wawancara

Menurut Esterberg yang dikutip Sugiyono menjelaskan

wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar


47

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.53 Wawancara dilakukan untuk

menjawab permasalahan penelitian mengenai mekanisme pemanfaatan

media sosial Instagram sebagai sarana promosi dan kendala dalam

pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi.

b) Observasi

Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Sugiyono observasi

merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.54 Observasi digunakan untuk memfokuskan

terhadap suatu gejala kejadian dengan maksud menafsirkannya,

mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan menemukan kaidah-

kaidah yang mengaturnya. 55 Teknik ini digunakan untuk melihat,

mengamati langsung aktivitas promosi menggunakan media sosial

Instagram.

c) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data kedua yan

diperoleh melalui perantara atau secara tidak langsung yang digunakan

sebagai pelengkap data pada penelitian, meliputi: riset kepustakaan

dan dokumentasi. Adapun sumber data sekunder pada penelitian ini

antara lain:

53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 317.
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 203.
55
Emzir, Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif, h. 38.
48

1) Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk mencari sumber data penulis yang dapat dijadikan landasan

teori untuk memperkuat proses analisis data. Penulis melakukan

pencarian data menggunakan bahan-bahan pustaka yang terkait

dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik maupun

elektronik.

2) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber tertulis yang berisikan

tentang informasi. Peneliti akan mencari dokumen yang berkaitan

dengan penelitian, seperti: otobiografi, surat-surat pribadi, buku,

atau catatan harian, memorial kliping, dokumen pemerintah atau

swasta, data di server dan flashdiks, data tersimpan di website, dan

lain-lain.56

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan teknik yang digunakan dalam

mengolah data yang bersumber dari informan mengenai topik tertentu

yang dilakukan dengan wawancara untuk menjadi sebuah data. Teknik

pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini berupa data

penelitian yang diperoleh dari jawaban para informan dengan

56
Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 175.
49

menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaandan

wawancara. Setelah data diperoleh melalui wawancara dengan informan,

maka dilakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila

jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan,

maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu,

diperoleh data yang kredibel.57

Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan instrumen yang

menunjang. Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengukur suatu

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Handphone dapat menjadi

sebagai salah satu instrumen yaitu alat rekam. Dalam penelitian kualitatif

instrumen penelitian atau alat penelitian yang utama dalah peneliti.

Namun secara spesifik instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar

pertanyaan untuk wawancara. Kemudian data diolah berdasarkan

rekaman yang dihasilkan.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan sebuah kegiatan untuk mengatur

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan

mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus

masalah yang ingin dijawab.58 Adapun teknik analisis data sebagai

berikut:

57
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 90-91.
58
Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 209.
50

1) Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang

muncul dari catatan-catatan lapangan. Dalam reduksi data, peneliti

menghimpun seluruh data, merangkum, memilih hal-hal pokok dan

memfokuskan pada hal-hal penting. Data kemudian dimanipulasi

dan disusun untuk menemukan pola dan menghubungkan informasi-

informasi yang sebelumnya tidak jelas59.

2) Penyajian Data

Penyajian data merupakan informasi tersusun, digunakan

untuk lebih meningkatkan pemahaman dan analisis sajian data.

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

dan hubungan antar kategori.60

3) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan penelitian yang menjawab

fokus penelitian berdasarkan analisis data. Data disajiakan dalam

bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian

penelitian.61

59
Matthew B Miles, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2012), h. 16.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D, h. 247.
61
Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 211.
51

E. Teknik Penguji Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan terhadap data hasil

penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan

kredibilitas atau validitas internal, dengan triangulasi sebagai berikut:

1. Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data untuk pengecekan ulang

wawancara, seperti hasil wawancara dan hasil observasi.

2. Triangulasi Teori

Penggunaan teori untuk memastikan bahwa data yang

dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, dari beberapa

teori yang telah dijelaskan di bab II untuk dipergunakan dan menguji

terkumpulnya data.

3. Triangulasi Metode

Penggunaan berbagai metode dalam melakukan penelitian, seperti

metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi

pada wawancara dilakukan.62

F. Tempat dan Jadwal Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Baca Widya Pustaka yang

beralamat di Jl. Pantai Kaliprau,Desa Ambowetan, kecamatan Ulujami,

62
Bachtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif,” Jurnal Teknologi Pendidikan 10 No. 1 (2010): h. 56-57.
52

kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Waktu penelitian di lakukan mulai

dari bulan April s/d Oktober 2017

2. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tahun 2017-2019
Feb- April Sept-Okt Okt April
No Kegiatan Maret 2017- 2017 2018-Jan 2019
2017 Maret 2019
2019
Penyusunan
Proposal dan
1 Pengajuan

Proposal dan
Dosen
Pembimbing
Pelaksanaan
2 Bimbingan √
Skripsi
3 Penelitian √
Analisis Data
dan Pengolahan √
4 Data
5 Ujian Skripsi √
53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah dan Profil Taman Baca Widya Pustaka Kabupaten

Pemalang

TBM Widya Pustaka berdiri 28 oktober 2016. Arti nama Widya

Pustaka yaitu karena anggota TBM ini mayoritas dari kampus STMIK

Widya Pratama Pekalongan. Widya memiliki arti yaitu “ilmu” dan Pustaka

artinya “buku”. Awalnya terbentuknya TBM Widya Pustaka sebenarnya

atas dasar keisengan Nurul Wijiasih selaku ketua di TBM Widya Pustaka

membuka pemberitahuan di media sosial Facebook adanya salah satu

temannya yang memposting tentang kegiatan membuka perpustakaan

jalanan di daerah Majenang, Cilacap Barat. Nurul Wijiasih sempat iri pada

teman-temannya itu.“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka suka sama

buku, suka baca sampai mendirikan perpustakaan segala”.

Nurul Wijiasih memiliki mimpi dan cita-cita turut berpartisipasi

mencerdaskan warga. Kegiatannya adalah mengajak masyarakat untuk

sadar bahwa membaca buku adalah hal mulia yang banyak orang tak

melakukanya. Mimpi untuk membuka TBM Widya Pustaka itu sejak tahun

2015, saat itu Nurul Wijiasih sedang menanti duduk di semester akhir.

Namun, baru pada pertengahan Oktober tahun 2016, mimpi mendirikan

TBM Widya Pustaka baru terealisasikan.


54

Nurul Wijiasih bersama rekan-rekan ingin memberikan penyadaran

dengan mengkhususkan membuka stand dan menyediakan ragam buku

yang dapat dimanfaatkan warga untuk membaca. Mereka termotivasi

meluaskan wawasannya supaya tidak hanya pengetahuan sekolah-sekolah

yang diketahui dengan cara mendirikan perpustakaan yang berguna bagi

mereka dan masyarakat umum. Selain itu, sebagai sarjana pendidikan

Nurul Wijiasih juga sadar dibalik ambisi pribadinya ada nilai dasar

kemanusian yang harus diperjuangkan bersama dengan rekan-rekan. Nurul

Wijiasih tidak rela melihat generasi bangsa, aset negara, dan aset agama

terlantar begitu saja tanpa pendidikan khusus untuk mereka.

Kegiatannya awalnya mereka membuka hanya stand di Pantai

Blendung, Pantai Kertosari, dan Pantai Kaliprau setiap hari minggu

dengan alasan titik keramaian daerah Kecamatan Ulujami di tiga pantai

tersebut. Setelah itu di Pantai Kaliprau ternyata ada TBM seperti mereka

yang membuka stand juga, pada bulan maret pertengahan mereka

bergabung dengan kepala desa di Pantai Kaliprau memberi tempat untuk

TBM Widya Pustaka. Setelah itu mereka membuat kegiatan seperti lomba

menggambar, mewarnai, Storytelling, dan membaca di depan samudra.63

TBM Widya Pustaka memiliki logo yang menunjukkan eksistensinya

dirinya sebagai Taman Baca.

63
Muhammad Arif Maulana, “Sejarah Taman Baca Widya Pustaka,” diakses 29 Desember
2017, http://www.kabarpemalang.id/2017/04/widya-pustaka-di-tengah-keisengan.html.
55

Gambar 4.1 Logo TBM Widya Pustaka

2. Visi dan Misi Taman Baca Widya Pustaka

Visi TBM Widya Pustaka adalah menjadi sahabat masyarakat

dengan menanamkan budaya gemar membaca. Sedangkan misinya adalah:

1) Menyediakan bahan pustaka yang dapat dinikmati oleh

masyarakat.

2) Menumbuhkan minat baca pada masyarakat.

3) Memasyarakatkan taman baca dan mengembangkan cinta buku

kepada masyarakat.

3. Struktur organisasi Taman Baca Widya Pustaka

TBM Widya Pustaka tidak ada struktur organisasi yang memiliki

bagian-bagian tugas sendiri. mereka semua kerja bersama-sama sebagai

pengelola atau relawan hanya saja Nurul Wijiasih sebagai ketuanya.


56

Tabel 4.1 Struktur Organisasi TBM Widya Pustaka

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Nurul Wijiasih SI Ketua

2 Ferdi Irwansyah Mahasiswa Pengelola

3 Suswanti Mahasiswa Pengelola

4 Fajar Sidiq Purwo Mahasiswa Pengelola

5 Titi Puji Lestari Mahasiswa Pengelola

4. Layanan Taman Baca Widya Pustaka

Layanan di TBM Widya Pustaka diperuntukan untuk masyarakat

umum dari anak-anak, remaja sampai dewasa dan gratis. TBM Widya

Pustaka hanya buka menyediakan buku untuk membaca di tempat. Belum

ada layanan peminjaman. Waktu kunjungan TBM Widya Pustaka hari

selasa-minggu. Mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Hari libur nasional tutup.64

5. Koleksi Taman Baca Widya Pustaka

a. Buku

Koleksi buku yang ada di Taman Baca Widya Pustaka kurang

lebih telah mencapai 800 eksemplar. Koleksinya terdiri untuk anak-

anak, remaja sampai koleksi dewasa. Jenis koleksi di Taman Baca

Widya Pustakapun beragam untuk antara lain:

1) Koleksi Buku Umum, buku non-fiksi (Pendidikan dan Agama)

64
Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih, Pemalang, 21 Oktober 2017.
57

2) Koleksi Referensi (Majalah, Jurnal, Tabloid, dan Skripsi)

3) Koleksi Buku Anak, buku fiksi (Komik, Dongeng, Novel, dan

Cerpen)

Gambar 4.2 Sebagian Koleksi Buku Taman Baca Widya Pustaka

b. Permainan Edukasi Anak

Taman Baca Widya Pustaka mempunyai permainan edukasi

motorik anak. Bagi anak berpengaruh dalam proses stimulasi

perkembangan mereka. Terutama dalam perkembangan fisik, kognitif

(kemampuan berfikir), keberanian, serta psikososial. Ini penting sekali

sebagai tahap awal mengajari pada mereka bagaimana harus cerdas

dalam merespon setiap kejadian yang ada dilingkungan sekitar, baik

dari apa yang di dengar, di lihat, maupun di rasakan.65 Gambar koleksi

permainan edukasi anak dapat dilihat sebagai berikut:

65
Mayke S. Tedjasaputra, “Manfaat Mainan Edukatif Bagi Anak,” diakses 8 Oktober
2018, https://duniaanak.org/perlengkapan-anak/mainan-anak/manfaat-mainan-edukatif-bagi-
anak.html.
58

Gambar 4.3 Koleksi Mainan Edukasi Anak

6. Fasilitas Taman Baca Widya Pustaka

Fasilitas di TBM Widya Pustaka terdapat Ruang Baca, Rak Buku,

Televisi, Sound System, Ruang Tamu, Tempat Bermain, dan Toilet.

7. Program Taman Baca Widya Pustaka

Program yang diadakan oleh Taman Baca Widya Pustaka

merupakan program yang dapat menunjang kreativitas dan kecintaan anak

terhadap membaca. Antara lain:

a. Membaca di depan samudra

Program ini merupakan program dimana pengunjung dapat

membaca buku sambil menikmati keindahan pantai. TBM Widya

Pustaka berlokasi di pinggir pantai jadi beberapa pengunjung dapat

meminjam untuk di baca di dekat pantai. TBM Widya Pustaka

memiliki poster mengenai program ini.


59

Gambar 4.4 Poster Program Membaca di depan Samudra

b. Storytelling

Program ini merupakan cara yang dilakukan untuk

menyampaikan suatu cerita kepada para penyimak, baik dalam bentuk

kata-kata, gambar, foto, maupun suara. Storytelling di TBM Widya

Pustaka digunakan dalam proses belajar kepada anak-anak. Orang

yang ingin menyampaikan Storytelling harus mempunyai kemampuan

public speaking yang baik, memahami karakter pendengar, meniru

suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai

alat bantu. Storytelling dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan

nilai pelajaran moral kepada orang lain. Melalui Storytelling orang tua

atau guru bisa menyampaikan sebuah pesanyang berisi kandungan

karakter terhadap anak-anak dan siswa mereka.66 Gambar kegiatan

Storytelling dapat dilihat sebagai berikut:

66
Krisphianti Hidayah, dan Irtadji, “Efektivitas Teknik Storytelling Menggunakan Media
Wayang Topeng Malang untuk Meningkatkan Karakter Fairness Siswa,” PSIKOPEDAGOGIA 5,
no. 1 (2016): h. 22.
60

4.5 Kegiatan Program Storytelling

c. Outing Class

Program ini merupakan metode belajar yg menyenangkan,

mengajarkan kepada siswa untuk lebih dekat dengan alam dan

lingkungan sekitar. Kebetulan TBM Widya Pustaka ini berlokasi di

pantai jadi untuk pembelajaran Outing Class sudah tepat. Tujuan

program ini memberikan ketrampilan dan pengetahuan baru yang tidak

masuk dalam kurikulum, siswa mampu bersosialiasai di dalam

kehidupan bermasyarakat, dan siswa memiliki ketrampilan di alam

bebas. Outing Class dapat di terapkan disemua mata pelajaran. Dengan

setiap hari belajar di dalam ruang kelas selama bertahun-tahun sudah

biasa, maka tidak ada salahnya kita memberikan sesuatu yang beda

pada proses belajar dan pembelajaran yang patut dicoba.67 Gambar

kegiatan Outing Class dapat dilihat sebagai berikut:

67
Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih.
61

Gambar 4.6 Program Outing Class

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan dengan proses wawancara dan observasi

terdapat beberapa hal yang akan dibahas dari pemanfaatan media sosial

Instagram sebagai sarana promosi pada TBM Widya Pustaka. Selain

melakukan wawancara dan observasi dalam memperoleh data penelitian,

penelitian ini juga melakukan kajian pustaka pada pembahasan penelitian

dengan melakukan analisis sumber-sumber yang terkait dengan pemanfaatan

media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada TBM Widya Pustaka.

Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada

TBM Widya Pustaka.

Beberapa pertanyaan sudah diajukan kepada informan terkait

dengan pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada

TBM Widya Pustaka.


62

a. Media promosi melalui Instagram

Konten merupakan suatu hal yang terpenting dalam proses

promosi yang berisikan informasi yang ada di dalam media promosi

entah berupa gambar ataupun video. Nama akun Instagram TBM

Widya Pustaka yaitu @widya_pustaka. Menurut informan Ferdi

Irwansyah konten-konten yang dipromosikan oleh TBM Widya

Pustaka di akun adalah kegiatan membaca, donasi buku, kunjungan,

kegiatan Storytelling, acara taman baca dan kegiatan sosialisasi dari

pihak luar yang kemudian di publikasikan.

“Hal yang dipromosikan yaitu seperti kegiatan membaca


masyarakatnya saat berkunjung, kegiatan seperti donasi masuk kita
share terus ada kegiatan-kegiatan seperti Storytelling kami
dokumentasi kita share juga dan ada kunjungan-kunjungan dari ibu
pkk ingin mengadakan sosialisasi disitu kami dokumentasikan lalu di
share.”68

b. Pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi

Aplikasi Instagram mempunyai berbagai jenis fitur yang dapat

dimanfaatkan oleh penggunaagar postingannya lebih menarik

perhatian Follower. Biasanya, semakin menarik postingan maka akan

mendapat jumlah Like yang banyak. Begitupun TBM Widya Pustaka,

menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka

memanfaatkan Instagram dengan mengoptimalkan fitur-fitur yang

telah disediakan, seperti sebagai berikut:

68
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah, Pemalang, 21 Oktober 2017.
63

1) Fitur foto dan video

Dalam fitur foto pengguna dapat sekaligus menggunakan

beberapa jenis konten efek pada aplikasi Instagram yang membuat

suatu kiriman hasilnya menjadi lebih menarik. “Fitur foto

memanfaatkan juga efek supaya cerah saat di posting.”69

Begitupun pada fitur video, pengguna dapat memanfaatkan

beberapa jenis konten yang ada pada aplikasi Instagram. Seperti

Instagram stories dan Live Video Instagram.“Fitur video

memanfaatkan juga fitur tambahannya seperti insta story/

Instagram stories, Live Video Instagram, dan boomerang tapi

untuk yang satu ini jarang.”70

2) Fitur hastag (#) dan Arroba (@)


Setiap TBM Widya Pustaka memposting foto maupun

video menambahkan fitur hastag (#) dan arobba (@) untuk

memaksimalkan postingannya. Alasannya, pengguna Instagram

bila ingin mencari sesuatu mereka menggunakan fitur hastag (#)

untuk mempermudah apa yang dibutuhkan.

“Kami juga memanfaatkan fitur hastag (#) untuk


mempermudah pencarian di Instagram. Karena kebanyakan
pengguna di Instagram bila mencari akun tapi tak mengetahui
akun yang di carinya, maka mereka menggunakan hastag (#).”71

69
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
70
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
71
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
64

Lain halnya dengan menggunakan fitur arobba (@)

pengguna dapat memperluas jangkauan dengan pengguna

Instagram lain dengan mention ke akun lain yang selaras dengan

akun kita. Contohnya TBM Widya Pustaka, maka mentionnya ke

akun TBM lain atau ke akun-akun literasi lainnya. Sehingga, akun

kita diketahui oleh lebih banyak pengguna lain sehingga dapat

menambah jumlah pengikut.

“Setiap kami posting selalu memanfaatkan fitur arobba


(@) untuk mention ke akun lain. Jadi lebih memperluas jangkauan
Follower, akun yang kami posting juga dapat terlihat oleh mereka.
Sangat membantu dalam jangkauan di Instagram.”72

3) Terhubung ke media sosial lain

Fitur ini sangat membantu untuk kegiatan promosi.

Aplikasi Instagram dapat dihubungkan ke akun media sosial lain

yang dimilikinya, sehingga bila pengguna memposting foto

otomatis muncul di akun lain yang dihubungkannya. Hal tersebut

dapat membantu mempromosikan ke pengguna media sosial selain

Instagram. Walaupun TBM Widya Pustaka dihubungkannya ke

akun pribadi ketua. TBM Widya Pustaka tidak memiliki akun

media sosial selain Instagram.

“Untuk akun ini terhubung ke media sosial lain namun ke


akun pribadi ketua TBM kita. Jadi selain di Instagram di media

72
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
65

sosial lain juga mucul postingannya. Sangat membantu


mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.”73

4) Fitur yang sering digunakan

Aplikasi Instagram memiliki fitur Multiple Image & Video

Posts, yaitu pengguna dapat membuat satu posting dengan

beberapa foto atau video secara bersamaan. Maksimal foto dan

video sebanyak 10 buah. Fitur ini menjadi fitur yang sering

digunakan untuk melakukan promosi oleh TBM Widya Pustaka.

Namun penggabungan di akun TBM Widya Pustaka dominan foto

dan foto, bukan foto dan video.

Menurut informan Ferdi Irwansyah alasan memilih fitur ini

TBM Widya Pustaka menganggap pengguna Instagram lebih

fokus terhadap postingan foto daripada video. Disisi lain video

menguras banyak kuota dan pemutaran video memakan waktu

cukup lama yg menyebabkan pengguna tidak menontonnya.

Mengenai fitur video pengguna Instagram lebih tertarik ke fitur

Story Video atau Live Video Instagram.

“Fitur Foto dan fitur Multiple Image & Video Posts.


Artinya kita bisa memposting banyak foto maupun video di
gabungin dalam satu kiriman. Tapi kami lebih ke foto. Alasannya,
karena orang kan kalau melihat postingan video terkadang orang
cuman di scrool doang males buka selain banyak menguras kuota
mungkin menunggu memutarnya juga lumayan lama, tapi
tergantung jaringan juga sih. Nah, kalau foto menurut saya
walaupun di scrool atau cuman dilihat doang, pasti sudah otomatis
terlihat postingannya.Karena kalau masalah fitur video pengguna

73
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
66

lebih penasaran atau lebih tertarik ke Story Video atau Live Video
Instagram.”74

5) Waktu pemanfaatan Instagram oleh TBM

Instagram merupakan satu-satunya media sosial yang

digunakan oleh TBM Widya Pustaka, pertama kali memanfaatkan

Instagram pada bulan november 2016. Menurut Informan Ferdi

Irwansyah update postingan mengenai TBM tidak terjadwal.

Namun, awalnya TBM Widya Pustaka pernah rutin satu minggu

sekali dalam memposting kegiatannya.

“Kami kan membuka TBM Widya Pustaka bulan oktober


2016 jadi mulai aktif dalam bersosial media pakai Instagram
bulan novembernya.Tidak ada jadwal secara resmi. Namun
awalnya dulu setiap satu minggu sekali kita upload.”75

c. Keunggulan Instagram dengan media sosial lain

Menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka

memilih Instagram sebagai sarana promosi karena menurutnya

memiliki beberapa keunggulan yaitu simpel, penggunanya terus

meningkat dari tahun ke tahun, mengikuti perkembangan zaman,

unggul dalam foto dan video dan mudah dalam mencari sesuatu

dengan menggunakan fitur yang disediakan, seperti, fitur hastag (#),

arroba (@), dan lokasi.

“Instagram merupakan aplikasi yang simpel tanpa harus ada


keahlian khusus dalam pengunaanya. Kalau sekarang saya amatitahun

74
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
75
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
67

2015, 2016 sampe 2017 yang masih booming kanInstagram jadi ya


milih Instagram. Penggunanya terus meningkat banyak. Lebih hits
mengikuti perkembangan zaman.Instagram dalam mencari sesuatu
lebih mudah bisa menggunakan hastag contoh #tamanbaca nanti
langsung keluar semua. Bukan hanya hastag ada berbagai fitur yang
memudahkan pencarian seperti lokasi dan arroba (@) contoh
@tamanbaca.Instagram sebagai media sosial yang unggul dalam
memanfaatkan share foto dan video jadi lebih mudah untuk promosi
dari media sosial lainnya.”76

Kemudahan yang ditawarkan Instagram menjadikannya media

yg cepat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.

Memposting foto atau video, mengikuti, mengomentari, memberi Like,

hingga searching sesuai hashtag pun bisa dilakukan dengan sangat

praktis. Dapat terhubung dengan beberapa sosial media lain, jadi anda

dapat menghemat ketika karena tidak perlu melakukan posting berkali-

kali pada media sosial lain. Instagram menjadi media sosial yang

unggul pada hal posting melalui foto, membentuk media ini

menyampaikan tampilan serta kualitas foto yang baik, yang tentu saja

sangat cocok untuk media yang fokus mengandalkan foto.

Begitupun menurut akun @Marifmaulana10 Follower

Instagram TBM Widya Pustaka yang diwawancari, informan

mendapatkan info TBM Widya Pustaka dari fitur arroba (@) yang

dimanfaatkan akun lain dengan dengan men-tag atau mention akun

TBM Widya Pustaka.“Kalau ditanya kapan, kemungkinan tahun 2016

76
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
68

bulan dan tanggalnya kurang ingat. Dan aku tau dari akun Instagram

@explorepemalang dan @kabarpemalang.77

d. Tujuan Promosi

Menurut informan Ferdi Irwansyah TBM Widya Pustaka

memiliki beberapa tujuan dalam promosi TBM-nya melalui media

sosial Instagram. Yaitu, lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan

bantuan dari donatur, lebih banyak pengunjung, dan lebih

maju.Dikarenakan TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang masih

baru, maka membutuhkan banyak anggaran untuk menambah koleksi-

koleksi yang diperlukan. Sasaran TBM Widya Pustaka semua kalangan

tidak terbatas usia.

“Kami kan di Instagram tujuannya mempromosikan TBM kami


agar lebih dikenal dan agar banyak yang membantu untuk TBM kami
supaya cepet berkembang. Dan Instagram jangkauannya sangat luas
dan mudah mengaksesnya, jadi ya kalau di tanya tujuannya agar cepat
mendapat donatur untuk TBM, supaya lebih maju, dan TBM Widya
Pustaka lebih dikenal masyarakat luas. Agar lebih banyak yang
berkunjung. Sasaranya semua kalangan tidak terbatas usia.”78

2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya

Pustaka.

Dampak pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana

promosi terhadap Taman Baca Widya Pustaka selama satu tahun adalah

sebagai berikut:

77
Wawancara Pribadi dengan @Marifmaulana10, 10 November 2017.
78
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
69

a. Donasi

Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan

media sosial Instagram sebagai sarananya. TBM Widya Pustaka

merupakan TBM mandiri statusnya masih baru, maka memerlukan

anggaran dari pihak luar seperti donasi. Donasi merupakan sebuah

pemberian pada umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau

badan hukum. Pemberian ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa

adanya imbalan bersifat keuntungan, walaupun pemberiandonasi dapat

berupa makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan

tetapi tidak selalu demikian, pada peristiwa darurat bencana atau dalam

keadaan tertentu lain.79

Menurut informan Titi Puji Lestari donasi yang diterima

melalui promosi di Instagram oleh TBM Widya Pustaka sejauh ini

berupa buku dan uang. Buku memiliki dua jenis. Pertama koleksi fiksi

seperti contohnya komik dan cerita bergambar. Buku fiksi ini relevan

karena TBM dominan pengunjungnya anak-anak. Koleksi tersebut

sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan Storytelling dan masih

layak pakai dilihat dari fisiknya yang belum rusak dan beberapa ada

yang masih baru. Kedua, koleksi non-fiksi seperti biografi, isinya

biografi para pahlawan Indonesia. Sedangkan, donasi uang digunakan

untuk membeli buku yang baru.

79
Zenita Wahyu Dewantry dkk, “Aplikasi Pengelolaan Dana Donasi Untuk Penderita
Kanker (Studi Kasus: Yayasan Kanker Indonesia),” e-Proceeding of Applied Science 1, no. 3 (3
Desember 2015): 1787.
70

“Selama satu tahun ini terdapat donatur yang mendonasikan


buku dan uang. Pada tanggal 8 dan 9 November 2016 dari akun
@heniehenoy dan @betyanggrae, berupa buku non-fiksi biografi.
Biografinya para pahlawan Indonesia dan buku fiksi seperti komik dan
cerita bergambar. Sebanyak 25 buku. Pada tanggal 4 Agustus 2017
dari akun @yana_azizah, dan @aprillia.rizkyol, berupa buku fiksi dan
non-fiksi seperti novel dan cerpen. Non-fiksinya buku pengetahuan
umum seperti buku pengetahuan tentang alam (IPA). Sebanyak 22
buku. Pada tanggal 16 April 2017 dari akun @rizka_utari
@verdiantl12 berupa buku fiksi (komik, dongeng) dan non fiksi seperti
tabloid (pengetahuan umum tentang agama). Sebanyak 15.”80

Dari 7 Follower akun TBM Widya Pustaka yang diwawancarai

ada 5 Follower yang turut berkontribusi dengan memberikan beberapa

donasi.

“Saya mendonasikan buku empat eksemplar buku pada awal


bulan maret 2017.81Pernah, mengirim buku bacaan sebanyak lima
buku pada 17 november 2016.82Iya, Donasi buku sekitar sepuluh buku
pada awal-awal berdirinya TBM Widya Pustaka.83Saya hanya pernah
menyumbangkan beberapa buku yang saya punya sekitar lima buku
pada agustus 2017.84Dari mengajukan usulan nama dan alhamdulilah
ada sedikit dana untuk menambah koleksi buku di TBM Widya
Pustaka..”85

b. Pengunjung

Selain donasi menurut informan Titi Puji Lestari adapun

pengaruh dari pengunjung setelah dibuatnya akun Instagram TBM

Widya Pustaka yaitu bertambahnya pengunjung. Pengunjung

mengetahui informasi TBM Widya Pustaka melalui Instagram.

Pengunjung yang datang di ajak membaca, karena kegemaran

80
Wawancara Pribadi dengan Titi Puji Lestari, Pemalang, 21 Oktober 2017.
81
Wawancara Pribadi dengan @Ilhamnurotomo, 10 November 2017.
82
Wawancara Pribadi dengan @tri_dianasari, 9 November 2017.
83
Wawancara Pribadi dengan @islamiyah295, 10 November 2017.
84
Wawancara Pribadi dengan @atikawijayanti, 10-11 November.
85
Wawancara Pribadi dengan @widyasturich, 11 November 2017.
71

membaca memberikan dampak yang positif untuk pengunjung dan

membuat pengunjung tersebut memiliki wawasan yang luas. Membaca

adalah berpikir. Berpikir merupakan suatu proses untuk mengenali,

memahami, dan kemudian menginterpretasikan lambang-lambang

yang bisa mempunyai arti. Adanya TBM seperti ini dapat

meningkatkan minat baca seseorang.

“Banyaknya pengunjung yang berkunjung. Setidaknya ada


beberapa pengunjung baru yang mengetahui info TBM Widya Pustaka
dari akun media sosial Instagram karena penasaran berkunjung lalu
kita bujuk untuk membaca dan menjadi relawan kalau mau.”86

Selain mendonasikan dan berkunjung adapun Followeryang

membantu berbaik hati ikut mempromosikan demi membantu

kemajuan TBM Widya Pustaka ke temannya ataupun memposting

informasi mengenai TBM Widya Pustaka di akun media sosial

pribadinya.“Saya hanya menyumbang satu sampai beberapa buku, tak

banyak jumlahnya sambil menyebarkan informasi masih terkait

dengan TBM Widya Pustaka kepada teman-teman.”87

c. Kerjasama antar TBM melalui Instagram

Menurut informan Ferdi Irwansyah ada beberapa beberapa

kerjasama yang dimiliki TBM Widya Pustaka, diantaranya: saling

mention/menyebut bila ada acara mengenai TBM. Hal tersebut dapat

digunakan untuk saling mempromosikan, hal tersebut dapat digunakan

86
Wawancara Pribadi dengan Titi Puji Lestari.
87
Wawancara Pribadi dengan @Marifmaulana10.
72

untuk saling mempromosikan. Ada dua cara melakukan mention pada

postingan. Pertama, pengguna bisa melakukan mention di bagian

“caption” dengan mengetik simbol “@” dan diikuti dengan nama akun

yang kalian tuju. Contohnya, “menunggu makan malam bersama

@benson”. Di sini si pemilik akun “@benson” akan mendapatkan

notifikasi bahwa ia telah di mention. Kedua, pengguna bisa melakukan

mention di bagian “comment”. Bila kalian ingin membalas komentar

di sebuah foto, maka pengguna hanya butuh menyentuh layar di bagian

nama akun beberapa saat. Dari situ, pengguna bisa langsung membalas

komentar dengan menyebutkan nama akun yang dituju.

“Saat posting di Instagram kami saling mention dengan akun


taman baca yang lain untuk saling mempromosikan. Supaya Follower
akun taman baca lain juga mengetahuinya. Jadi saling
menguntungkan dalam hal memberitahukan bahwa ada taman baca
lain juga. Mention-mention kalau ada acara tentang taman baca.
sepertiacara pas itu tentang buku bergerak yaitu tentang program
pemerintah memberikan buku ke taman baca di Indonesia, dengan
syarat tertentu. Saling memberitahukan untuk kemajuan bersama.”88

3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya

Pustaka

Menurut informan Nurul Wijiasih ada beberapa kendala yang

dialamiTBM Widya Pustaka dalammemanfaatkan Instagram sebagai

sarana promosi TBM adalah sebagai berikut:

88
Wawancara Pribadi dengan Ferdi Irwansyah.
73

a. Anggaran

Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan

media sosial Instagram sebagai sarananya, TBM Widya Pustaka yang

letaknya di pesisir pantai bahwa kuota internet menjadi salah satu

faktor yang mendukung sekaligus menjadi kendala. Akun Instagram

TBM Widya Pustaka dikelola langsung oleh Nurul Wijiasih selaku

ketuanya dengan kuota pribadi. Sebab, tidak adanya anggaran khusus

untuk hal ini. Dengan adanya hal tersebut, kuota internet menjadi salah

satu kendala yang dialami TBM Widya Pustaka. Walaupun tidak

begitu sering akibatnya TBM Widya Pustaka tidak bisa memposting

kegiatan dan melakukan fitur Live Video Instagram yang menguras

kuota banyak.

“Kalau tidak ada kuota. Berarti lebih ke anggaran, namun


kendala ini tak begitu sering hanya beberapa saat saja. Karena akun
ini yang pegang ketua TBM Widya Pustaka jadi kuota menjadi
kebutuhan pribadi juga.”89

b. Jaringan Internet

Jaringan internet menjadi kendala kedua yang dialami TBM

Widya Pustaka selama ini. Lokasi TBM yang di pesisir pantai yang

notabenya di ujung desa masih sulit menerima sinyal bagus dari

beberapa jaringan yang ada.

“Sinyalnya susah. Berarti lebih ke jaringan internet, karena


kami posisinya di pesisir pantai yang notabenya di ujung desa,

89
Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih.
74

terkadang menjadi kendala juga saat kami ingin memposting harus


mencari-cari sinyal terlebih dahulu.

Kesesuaian dalam memilih kartu SIM dengan jaringan yang

bagus di lokasi TBM menjadi faktor yang sangat mendukung untuk

kegiatan promosi yang dilakukan dengan media internet. Begitupun

TBM Widya Pustaka mengatasi kendala tersebut.“Mencari tempat

yang terdapat sinyal. Menyesuaikan tempat dengan memilih kartu

perdana yang sinyalnya bagus disitu.”90

A. Pembahasan

1. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada

TBM Widya Pustaka

a. Media Promosi melalui Instagram

Konsep TBM Widya Pustaka dibuat dengan konsep

Instagramable. Instagramable adalah sebuah atau sesuatu yang bisa,

layak, dan pantas untuk dibagikan ke media sosial seperti Instagram,

Facebook, dan lainnya dalam bentuk foto dan video. 91 Karena saat ini

orang-orang lebih menyukai sesuatu lewat visual. Jadi, Instagram

merupakan satu-satunya media sosial TBM Widya Pustaka melakukan

kegiatan promosi. Nama akunnya @widya_pustaka. Terbukti semua

kegiatan diposting pada akun Instagram miliknya, seperti: membaca,

90
Wawancara Pribadi dengan Nurul Wijiasih.
91
Baimbach, “Apa Itu Instagramable? Berikut adalah Arti dan Penjelasannya,” diakses
25 April 2019, https://www.kompasiana.com/baimbach2019/5c5d39f3677ffb68c624aa35/apa-itu-
Instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya.
75

donasi, Storytelling, dan kunjungan sosialisasi. Karena promosi

melalui Instagram lebih menarik dibanding dengan media lainnya.

Target sasaran TBM Widya Pustaka dalam promosi perpustakaan

melalui Instagram semua kalangan tidak terbatas usia.(Lihat di

lampiran 1).

Menurut Caroline Björkgren bagi sebuah lembaga atau

perusahaan Instagram adalah saluran pribadi dengan kesempatan yang

baik untuk memberikan citra pada merek atau mencerminkan merek

kepada konsumen. Ini adalah konteks yang jujur karena gambar yang

diambil on-the-go (yang sedang berlangsung), memberikan rasa apa

yang didokumentasikan terjadi di sini dan sekarang.92

Dengan demikian disimpulkan bahwa akun Instagram TBM

Widya Pustaka memiliki fungsi sebagai alat promosi TBM,

sebagaimana TBM Widya Pustaka merupakan merek dari TBM itu

sendiri dibuat dengan konsep yang menarik, koleksi, program, dan

segala kegiatan yang ada di TBM itu merupakan bagian dari produk

TBM Widya Pustaka.

b. Pemanfaatan Instagram sebagai Sarana Promosi.

Instagram memiliki banyak fitur yang dapat dimanfaatkan

oleh penggunanya dan dapat mempermudah pengguna dalam

pengoprasiannya. TBM Widya Pustaka juga memanfaatkan beberapa

fitur-fitur yang ada pada Instagram tersebut. Fitur-fitur yang terdapat

92
Björkgren, “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan: Berkomunikasi Tepat
Dengan Instagram).”
76

pada Instagram yang telah di manfaatkan oleh TBM Widya Pustaka

adalah sebagai berikut:

1) Fitur Foto dan Video, berdasarkan penelitian yang ada TBM

Widya Pustaka sudah mengupload 40 file baik berupa foto, pada

setiap hasil yang telah diupload selalu dilengkapi dengan edit foto,

caption, hastag (#), taging, maps, arroba. Sedangkan, fitur video

dilengkapi dengan fitur khusus video, seperti: Story Video dan Live

Video Instagram.

2) Pengikut/Follower, saat ini TBM Widya Pustaka sudah memiliki

jumlah Follower Instagram sekitar 340. Pada bagian ini setiap

TBM Widya Pustaka mengupload baik foto maupun video selalu

mendapatkan respon atau tanggapan dari para pengikutnya dengan

mendapatkan tanda love atau suka pada postingan-postingannya.

3) Terhubung ke Media Sosial lain, dalam membagi foto tersebut,

para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya ke dalam

Instagram saja, melainkan foto maupun video tersebut dapat dibagi

juga melalui media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter,

Vkontakte, Tumblr, Ameba, dan Ok.ru. Walaupun akun terhubung

ke akun pribadi ketua TBM. Jadi selain di Instagram di media

sosial lain juga muncul postingannya.Sangat membantu

mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.

4) Fitur yang sering digunakan, fitur Multiple Image & Video Posts.

Artinya, pengguna dapat memposting banyak fotomaupun video di


77

gabungkan dalam satu kiriman. Namun, di TBM Widya Pustaka

lebih ke foto.

Dengan berdasarkan pada teori menurut Achmad Sulthony

Munfaid fitur-fitur yang terdapat pada Instagram, antara lain:

1) Upload Foto atau Video (Multiple Image & Video Posts.)

2) Pengikut/Follower.

3) Multiple Image dan Video Post.

4) Efek Foto dan Video.

5) Geotagging.

6) Hastag (#) dan Tag.

7) Arroba (@).

8) Instagram Stories.

9) Terhubung ke Media Sosial lain.

10) Profil Bisnis.93

Maka dapat disimpulkan TBM Widya Pustaka sudah

memanfaatkan fitur-fitur Instagram mencapai 80% dan fitur yang

belum dimanfaatkan mencapai 20%. Sebab, Instagram selalu

melakukan perkembangan dengan menambahkan fitur-fitur baru pada

Instagram.

Pertama, fitur Profil Bisnis menurut Anom merupakan fitur

gratis untuk akun yang ingin diakui sebagai akun bisnis di Instagram.

Dengan profil bisnis, bisnis dapat memilih bagaimana mereka ingin

93
Sulthony Munfaid, “Instagram.”
78

pelanggan mereka untuk berhubungan dengan-nya, melalui call, teks

atau email dengan sekali tekan tombol kontak serta mendapatkan arah

(Instagram 2016). Profil bisnis Instagram, pengguna bisa mengakses

beberapa alat bisnis, seperti tombol kontak yang menampilkan pilihan

arahan (direction), panggilan (call), dan email, tergantung informasi

yang disediakan dan wawasan Instagram (Instagram insight).

Instagram Insight adalah sebuah fitur statistik yang menampilkan siapa

saja followers dari pemilik profil bisnis (demografi), kapan saja

mereka online, dan lain-lain.94

Kedua, fitur Iklan menurut Tim Bisnis Instagram merupakan

kemampuan untuk mempromosikan memungkinkan Anda mengubah

postingan biasa ke postingan iklan berbayar yang terdapat dalam

aplikasi, hal ini dapat membantu terhubung dengan lebih banyak

pelanggan. Cukup memilih postingan yang sudah dibagikan di

Instagram dan menambahkan tombol yang mendorong orang untuk

mengambil tindakan. Anda dapat memilih target pemirsa atau

mengizinkan Instagram untuk menyarankan target untuk anda. Setelah

itu, postingan anda akan dipromosikan sebagai iklan untuk waktu yang

lama yang anda pilih.

c. Waktu Pemanfaatan oleh TBM Widya Pustaka

Instagram merupakan satu-satunya media sosial yang

digunakan oleh TBM Widya Pustaka,pertama kali memanfaatkan

94
Anom, “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram,”
79

Instagram pada bulan november 2016. Menurut Informan Ferdi

Irwansyah update postingan mengenai TBM tidak terjadwal.

d. Keunggulan Instagram dengan Media Sosial lain

Instagram menjadi media sosial yang unggul pada hal posting

melalui foto, membentuk media ini menyampaikan tampilan serta

kualitas foto yang baik, yang tentu saja sangat cocok untuk media

yang fokus mengandalkan foto, penggunaannya simpel dan

penggunanya terus meningkat. Untuk promosi Instagram lebih unggul

daripada media sosial lainnya dikarenakan fitur-fitur yang mendukung.

Contohnya, fitur terhubung dengan beberapa media sosial lain

pengguna dapat lebih efisien karena tidak perlu melakukan posting

berkali-kali pada media sosial lain.

e. Tujuan Promosi melalui Instagram

Promosi melalui Instagram TBM Widya Pustaka memiliki

tujuan lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan bantuan dari

donatur, lebih banyak pengunjung, dan lebih maju. Dikarenakan

TBM Widya Pustaka merupakan TBM yang masih baru, maka

membutuhkan banyak anggaran untuk menambah koleksi-koleksi

yang diperlukan. Sasaran TBM Widya Pustaka semua kalangan tidak

terbatas usia.
80

2. Dampak Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada Taman Baca Widya

Pustaka

Setelah memanfaatkan Instagram sebagai media untuk

mempromosikan TBM Widya Pustaka memiliki beberapa pengaruh yaitu

donasi dan pengunjung.

a. Donasi

Dalam mengelola kegiatan promosi dengan memanfaatkan

media sosial Instagram sebagai alat promosi dimana TBM Widya

Pustaka merupakan TBM mandiri statusnya masih baru, maka

memerlukan anggaran dari pihak luar seperti donasi. Donasi yang

diterima melalui promosi di Instagram oleh TBM Widya Pustaka

sejauh ini berupa buku dan uang. Buku memiliki dua jenis. Pertama

fiksi seperti contohnya komik dan cerita bergambar. Buku fiksi ini

relevan karena TBM dominan pengunjungnya anak-anak. Koleksi

tersebut sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan Storytelling.

Koleksi tersebut masih layak pakai dilihat dari fisiknya yang belum

rusak dana ada yang masih baru. Donasi uang dapat digunakan untuk

membeli buku yang baru.(Lihat di lampiran 3).

b. Pengunjung

Setelah memanfaatkan Instagram sebagai media untuk

mempromosikan TBM Widya Pustaka, menurut perspektif pengelola

semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan TBM Widya

Pustaka dan ada Follower yang membantu mempromosikan mengenai


81

TBM Widya Pustaka ke teman-temannya, hal ini secara tidak langsung

membuat bertambahnya pengunjung. Pengunjung yang datang ke

TBM Widya Pustaka tertarik untuk datang setelah mengetahui

informasi TBM dari Instagram.(Lihat di Lampiran 4).

Menurut Edsall yang dikutip oleh Badollahi Mustafa, tujuan

promosi perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya

pelayanan perpustakaan.

b. Memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan

jenis layanan

c. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan

perpustakaan sehingga menambah pengunjung yang

membaca

d. Mengembangkan pengertian masyarakat agar membantu

kegiatan perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.95

Maka disimpulkan dari memanfaatkan Instagram sebagai

media promosi di TBM Widya Pustaka, salah satu hasilnya banyak

masyarakat yang mengetahui tentang TBM Widya Pustaka dan datang

ke TBM untuk memanfaatkan layanan dan fasilitas yang tersedia.

c. Kerjasama antar TBM melalui Instagram

Dengan adanya akun Instagram yang dirasakan oleh TBM

Widya Pustaka dalam menggunakan media sosial Instagram

95
Mustafa, "Promosi Jasa Perpustakaan.” h. 20.
82

berusaha meluaskan jaringan kerjasama antara TBM Widya Pustaka

dengan TBM lainnya, diantaranya: saling mention akun TBM dengan

TBM lainnya untuk saling mempromosikan dan mention bila ada

acara mengenai TBM.(Lihat di lampiran 2). Gurepreet Kaur

berpendapat bahwa beberapa tujuan penggunaan media sosial untuk

membantu mencapai apa yang diinginkan antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mencari pendapat tentang perpustakaan dan layanannya


untuk tujuan evaluasi diri, untuk mendorong perdebatan dan
untuk menghasut kesempatan untuk rebound untuk umpan
balik pengguna perpustakaan.
b. Untuk mempublikasikan acara, layanan, berita dan kehadiran.
c. Untuk mendorong kolaborasi, misalnya melalui pengembangan
koleksi dan bangunan repositori konten kolaboratif khusus
untuk kelompok pengguna tertentu.
d. Untuk meningkatkan penggunaan koleksi perpustakaan dengan
mempromosikan berita dan ada konten.
e. Agar terhubung dengan perpustakaan lain dan terus mengikuti
berita industri.96

Salah satu tujuan penggunaan media sosial adalah untuk

mendorong adanya kolaborasi dengan kelompok atau organisasi

tertentu yang memiliki minat dan tujuan yang serupa. Hal ini yang

berusaha disampaikan dan dirasakan oleh TBM Widya Pustaka,

karena dengan memanfaatkan media social Instagram dapat

mempermudah TBM dalam kerjasama. Karena Instagram saat ini

sudah banyak digunakan oleh banyak orang maupun organisasi dan

komunitas sehingga dapat memudahkan untuk melakukan kerjasama

atau kolaborasi.

96
Gurpreet Kaur, “Social Media Marketing,” h. 34–36.
83

3. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram pada TBM Widya

Pustaka

a. Anggaran

Kendala yang dihadapi oleh TBM Widya Pustaka dalam

memanfaatkan media Instagram sebagai sarana promosi adalah lebih

kepada anggaran yaitu tidak adanya kuota. Dikarenakan tidak adanya

anggaran yang dikhususkan untuk promosi melalui media sosial.

Kuota yang ada difasilitasi oleh ketua TBM Widya Pustaka selaku

pemegang akun tersebut. TBM Widya Pustaka harusnya ada tim

khusus dan membuat anggaran khusus mengenai kegiatan promosi

melalui media sosial Instagram.

b. Jaringan Internet

Susahnya jaringan internet di wilayah TBM Widya Pustaka

merupakan sebuah kendala berikutnya. TBM Widya Pustaka

merupakan salah satu wilayah yang termasuk terpencil karena

lokasinya jauh dari kota, disisi lain jaringan internet merupakan salah

satu unsur penting dalam proses berjalannya suatu kegiatan melalui

media sosial Instagram,contohnya Live Video Instagram. Terkadang

ketua TBM Widya Pustaka harus mencari-cari jaringan yang bagus

pada saat akan posting kegiatan dan harus mengganti kartu perdana

yang sesuai dengan jaringan di wilayah TBM Widya Pustaka.


84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian di TBM

Widya Pustaka adalah sebagai berikut:

1. TBM Widya Pustaka telah memanfaatkan media sosial Instagram

sebagai sarana promosi. Konsep TBM Widya Pustaka dibuat dengan

konsep Instagramable. Instagram merupakan satu-satunya media sosial

TBM Widya Pustaka melakukan kegiatan promosi. Tujuan Promosi

melalui Instagram supaya lebih dikenal masyarakat luas, mendapatkan

bantuan dari donatur, dan lebih banyak pengunjung. Fitur-fitur yang

dimanfaatkan seperti fitur upload foto dan video dengan menambahkan

caption, hastag (#), taging, maps, aroba, dan terhubung ke media sosial

lain. Fitur yang lebih sering digunakan TBM Widya Pustaka fitur

Multiple Image & Video Posts yaitu pengguna dapat memposting foto

atau video secara bersamaan dengan jumlah maksimal sebanyak 10 buah.

2. Dampak yang didapat dari memanfaatkan Instagram sebagai sarana

promosi yaitu donasi dan bertambahnya pengunjung. Donasi yang

diterima sejauh ini berupa buku dan uang. Donasi uang digunakan untuk

membeli buku yang baru. Sedangkan, bertambahnya pengunjung

membuat keberadaan TBM Widya Pustaka menjadi lebih dikenal dan

beberapa Follower ikut membantu mempromosikan mengenai TBM


85

Widya Pustaka ke teman-temannya. Dalam meluaskan jaringan TBM

Widya Pustaka dapat berkerjasama dengan TBM lain dalam

postingannya dengan cara saling memberitahukan bila ada acara

mengenai TBM. Konten-konten yang di promosikan adalah informasi

mengenai TBM, Program TBM, kegiatan TBM, dan acara TBM.

3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kendala yang dihadapi TBM Widya

Pustaka dalam pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana

promosi adalah Pertama, Anggaran yang membuat kekurangan kuota

internet. Akibatnya TBM Widya Pustaka tidak bisa melakukan kegiatan

melalui Instagram. Dikarenakan tidak adanya anggaran yang

dikhususkan untuk promosi melalui media sosial. Kedua, susahnya

koneksi internet di wilayah TBM Widya Pustaka yang membuat

terganggunya kegiatan promosi melalui media sosial Instagram.

A. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk TBM Widya Pustaka mengenai

pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya TBM Widya Pustaka lebih terjadwal dalam memposting foto

maupun videonya. Kemudian foto mapun video yang diupload harus

dibuat (edit) semenarik mungkin agar lebih menarik perhatian Followers.

2. Sebaiknya pengelola mengukur dampak pemanfaatan melalui Instagram

menggunakan riset yang baik. Contohnya membuat data kuesioner

terhadap pengunjung dan pengelola harus belajar memanfaatkan fitur-


86

fitur terbaru Instagram, mengingat Instagram akan selalu mengalami

perkembangan.

3. Sebaiknya TBM Widya Pustaka lebih memaksimalkan kegiatan donasi

tidak hanya melalui Instagram saja agar lebih cepat memajukan TBM-

nya bisa dengan mengajukan di website-website pengalangan dana

online seperti kitabisa.com dan indorelawan.com.

4. Sebaiknya TBM Widya Pustaka mengajukan Corporate Social

Responsibility (CSR) kepada perusahaan BUMN. Sebab, Telkom,

pertamina dan lain-lain menyisihkan sekitar 3% dari pendapatan

tahunan-nya untuk membantu kegiatan masyarakat. Contohnya telkom

perusahaan komunikasi dapat membantu koneksi internet di TBM Widya

Pustaka menjadi lancar.

5. Sebaiknya TBM Widya Pustaka melakukan kegiatan evaluasi berkala

mengenai pemanfaatan Instagram sebagai sarana promosi TBM.

Sehingga, TBM dapat mengetahui apa yang kurang dan apa yang harus

diperbaiki maupun dikembangkan.


87

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. “Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap Sikap


Konsumerisme Remaja di SMA Negeri 3 Samarinda.” eJurnal Ilmu
Komunikasi 4, no. 3 (Agustus 2016): 410–420.

Albar, Habib. “Taman Bacaan Masyarakat.” Diakses 25 Juli 2017.


http://bicaraperpustakaan.com/2016/03/taman-bacaan-masyarakat.html/.

Andri, Yanto. “Model Aktivitas Gerakan Literasi Berbasis Komunitas di Sudut


Baca Soreang.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 2, no.
1 (Juni 2016): 107–118.

Anom. “4 Langkah Membuat Profil Bisnis Instagram.” Diakses 7 Mei 2019.


https://www.urbandigital.id/4-langkah-membuat-profil-bisnis-instagram/.

Apriani dan Yunaldi, Nova. “Peranan Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan


Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok.” Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan 1, no. 1 (September 2012).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24643&val=1516.

Ardiansyah, Tubagus, dan Satya Indra Karsa. “Pemanfaatan Media Sosial


Instagram sebagai Sarana Promosi Screamous Clothing.” Jurnal Prosiding
Manajemen Komunikasi 4, no. 1 (2018): 88–93.

Arie Hanggono, dkk., Aditya. “Aditya TAM (Technology Acceptance Model)


Dalam Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial
Instagram.” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 26, no. 1 (September 2015).
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/
1030/1213.

Arif Maulana, Muhammad. “Sejarah Taman Baca Widya Pustaka.” Diakses 29


Desember 2017. http://www.kabarpemalang.id/2017/04/widya-pustaka-di-
tengah-keisengan.html.

B Miles, Matthew. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Terbuka, 2012.

Bachtiar S. Bachri. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada


Penelitian Kualitatif.” Jurnal Teknologi Pendidikan 10 No. 1 (2010): 46–
62.

Baimbach. “Apa Itu Instagramable? Berikut adalah Arti dan Penjelasannya.”


Diakses 25 April 2019.
88

https://www.kompasiana.com/baimbach2019/5c5d39f3677ffb68c624aa35/
apa-itu-instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya.

Björkgren, Caroline. “Kommunicera Rätt Med Instagram (Panduan:


Berkomunikasi Tepat Dengan Instagram).” Diakses 11 Juli 2017.
http://internetworld.idg.se/2.1006/1.669591/helsingborg-digitalisering-
internet.

Bunisess Team, Instagram. “New Instagram Business Tools.” Diakses 7 Mei


2019. https://business.instagram.com/.

Direktorat Pendidikan Masyarakat. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan


Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, 2006.

dkk, Zenita Wahyu Dewantry. “Aplikasi Pengelolaan Dana Donasi Untuk


Penderita Kanker (Studi Kasus: Yayasan Kanker Indonesia).” e-
Proceeding of Applied Science 1, no. 3 (3 Desember 2015): 1787.

Emzir. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.

Hapsari, Melati Indri. “Analisis Penyelenggaraan Taman Baca Masyarakat di


Kabupaten Semarang.” Jurnal PNFI 1, no. 1 (November 2009).
http://www.pustakaindonesia.orgwp-contentuploads201204Analisis-
Sistemik-Penyelenggaraan-TBM-di-Kabupaten-Semarang.pdf.

Haq, Arinal. “Menyampaikan Ilmu Walau Hanya Satu Ayat.” Diakses 1 Mei
2019. https://www.hisbah.net/menyampaikan-ilmu-walau-hanya-satu-
ayat/.

Hidayah, dan Irtadji, Krisphianti. “Efektivitas Teknik Storytelling Menggunakan


Media Wayang Topeng Malang untuk Meningkatkan Karakter Fairness
Siswa.” PSIKOPEDAGOGIA 5, no. 1 (2016): 22.

Indonesia. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Perpustakaan Nasional RI, 2003.

———. UU RI No 23 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan


Nasional RI, 2007.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

J Moleong, Lexy. Metode Pendekatan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2009.
89

Kaur, Gurpreet. “Social Media Marketing.” Asian Journal of Multidisciplinary


Studies 4, no. 7 (7 Juni 2016): 34–36.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Pengelolaan Taman


Bacaan Masyarakat Ruang Publik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2006.

Kemp, Simon. “Digital 2019: Global Internet Use Accelerates.” Diakses 25 April
2019. www.wearesocial.com.

Kotler, Phillip. Marketing Management Millenium Edition. New Jersey: Prentice-


Hall, 2000.

Kumar Sharma, Ajay. “Marketing and Promotion of Library Services.” Diakses


11 Juli 2017. http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical-
79_73_172_2_RV.pdf.

Leonard, Jessica. “Understanding Instagram: Stories vs. Live vs. Posts.” Diakses
9 Agustus 2017. https://webfirst.uark.edu/understanding-instagram-stories-
vs-live-vs-posts/.

Mohammad, Natsir. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia, 2003.

Mustafa, Badollahi. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,


1996.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015.

Noor, Juliansyah. METODOLOGI PENELITIAN: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan


Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Putra, Ega Dewa. Menguak Jejaring Sosial. Serpong: Onnopurbo, 2014.

Putri, Maulidia. “Promosi Perpustakaan ‘Rimba Baca.’” Skripsi, Fakultas Adab


dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Ramadhan, Bagus. “Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018.”


Diakses 25 April 2019.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-
digital-indonesia-tahun-2018.

Sarah, Putri. “Taman Bacaan Masyarakat (TBM).” Diakses 25 Juli 2017.


https://basipda.bekasikab.go.id/berita-taman-baca-masyarakat-tbm.html.
90

Sasilia, Aulianti. “Strategi Promosi Buku ‘Critical Eleven’ oleh akun Instagram
Ika Natassa.” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanudin, 2016. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/17958.

Shaul, Brandy. “Here’s How to Add Multiple Pictures, Videos to Instagram


Posts.” Diakses 9 Agustus 2017. http://www.adweek.com/digital/heres-
how-to-add-multiple-pictures-videos-to-instagram-posts/.

Sudarsono dan Ratih Rahmawati, Blasius. Perpustakaan Untuk Rakyat. Jakarta:


Sagung Seto, 2012.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

———. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet,


2013.

———. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA, 2016.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,


2010.

Sulthonah, Siti. “Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan: Studi


Kasus Simpul Library-Pustakalana di Bandung.” Skripsi, Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Sulthony Munfaid, Achmad. “Instagram.” Diakses 9 Agustus 2017.


https://id.scribd.com/doc/195027473/-Instagram/.

Tedjasaputra, Mayke S. “Manfaat Mainan Edukatif Bagi Anak.” Diakses 8


Oktober 2018. https://duniaanak.org/perlengkapan-anak/mainan-
anak/manfaat-mainan-edukatif-bagi-anak.html.

Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata I 2013/2014. Jakarta: UIN


Press, 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN

A. Hasil Dokumentasi

1. Lampiran 1 : Profil Akun Instagram TBM Widya Pustaka

2. Lampiran 2 : Postingan Kerjasama dengan akun TBM lainnya.


3. Lampiran 3 : Beberapa contoh Postingan Penerimaan Donasi
4. Lampiran 4 : Postingan Follower yang berkunjung.

5. Lampiran 5 : Foto bersama Pengelola TBM Widya Pustaka setelah

wawancara
B. Lembar Tugas menjadi Pembimbing
C. Surat Izin Penelitian
D. Lembar Bimbingan Skripsi
E. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada hari kamis, 21-24 September 2017 dan 29


Oktober 2017
Wawancara dengan Nurul Wijiasih, S.pd
Jabatan : Ketua Taman Baca Widya Pustaka

A. Profil Taman Baca Widya Pustaka


1. Apa nama akun media sosial Instagram TBM Widya Pustaka?
Jawab: @widya_pustaka. Alasan kami memilih nama Widya Pustaka
sebenarnya karena anggota TBM ini kebanyakan dari kampus STMIK
Widya Pratama Pekalongan. Widya sendiri setelah kami cari tau memiliki
arti yaitu “ilmu” dan Pustaka sendiri artinya “buku”.

2. Bagaimana sejarah berdirinya TBM Widya Pustaka?


Jawab: TBM Widya Pustaka berdiri 28 oktober 2016. Awalnya
terbentuknya TBM Widya Pustaka sebenarnya itu atas dasar keisengannya
membuka pemberitahuan di media sosial facebook. Ada salah seorang
temen saya yang memposting foto-foto membuka perpustakaan jalanan di
daerah Majenang, Cilacap Barat. Saya sempat iri pada teman-temannya
itu.“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka suka sama buku, suka baca
sampai mendirikan perpustakaan segala”. Saya memiliki mimpi dan cita-
cita turut berpartisipasi mencerdaskan warga. Kegiatannya adalah
mengajak masyarakat untuk sadar bahwa membaca buku adalah hal
mulia yang banyak orang tak melakukanya. Mimpi untuk membuka TBM
Widya Pustaka itu sejak tahun 2015, saat itu saya sedang menanti duduk
di semester akhir. Namun, baru pada pertengahan Oktober tahun 2016,
mimpi mendirikan TBM Widya Pustaka baru terealisasikan. Saya bersama
rekan-rekan ingin memberikan penyadaran dengan mengkhususkan
membuka stand dan menyediakan ragam buku yang dapat dimanfaatkan
warga untuk membaca. Nah, atas dasar itulah saya termotivasi untuk suka
buku, meluaskan wawasannya biar tidak hanya pengetahuan sekolah-
sekolah yang saya ketahui dengan cara membaca buku.. Yakni, dengan
mendirikan perpustakaan yang berguna bagi saya dan masyarakat umum.
Selain itu, sebagai sarjana pendidikan saya juga sadar, dibalik ambisi
pribadinya, ada nilai dasar kemanusian yang harus saya perjuangkan
bersama dengan rekan-rekan. Saya tidak rela melihat generasi bangsa,
aset negara, dan aset agama terlantar begitu saja tanpa pendidikan
khusus untuk mereka. Perjuangan saya lumayan berat saat ingin
mendirikan TBM Widya Pustaka, berbagai penolakan sempat saya hadapi
dan terima pada saat perizinan. Mulai keluarga dan teman-teman kuliah,
bahkan pihak keluarga adalah penolak paling nomer satu. Alasannya
karena kegiatannya tidak menghasilkan, buang-buang tenaga dan waktu.
Sempat, karena tak ada dukungan keluarga saya mau memberhentikan
niatnya. Akan tetapi, saya sadar jika saya menyerah berarti saya kalah.
Namun, berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa saya mampu mewujudkan
mimpi menjadikan kenyataan dengan mendapatkan beberapa relawan
yang mau bekerja sama lewat ajakan membuat TBM yang saya share
lewat BBM. Ketika saya sukses mendapatkan beberapa tim relawan, saya
bingung untuk memulai mencari tempat yang dijadikan sasarannya.
Sampai akhirnya, saya bertemu dengan adik kelas, yakni titi. Bersama titi,
saya berhasil menambah relasi teman-teman lainnya untuk menjadi
relawan. Selain itu,permasalahan tempat pun segera mendapat titik
terang. Melalui rembug dengan beberapa relawan termasuk titi, mereka
menyepakati untuk mencari titik-titik keramaian di daerah Kecamatan
Ulujami yaitu di Pantai Blendung, Pantai Kertosari, dan Pantai Kaliprau.
Proses mendapatkan izin tempat ini pun tidak mudah, lumayan rumit,
dimana saya dan teman lainnya harus mendatangi kepala desa yang akan
mereka tempati sebagai wadah nantinya, setelah bertemu kepala desa dari
masing-masing desa, kami direkomendasikan untuk langsung datang ke
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk meminta surat perizinan
kegiatan. Akhirnya, kami diberikan surat tembusan ke kecamatan. Dengan
pertimbangan, kegiatan ini diadakan ditingkat kecamatan maka harus ada
pemberitahuan. Setelah bernegosiasi, akhirnya kami mendapatkan izin
dan dukungan untuk mengadakan kegiatan ini tiap hari minggu. Setelah
itu kami memikirkan dari mana buku di dapat, lalu kami mencari donasi
buku dan membebaskan untuk jenis buku yang akan di donasi karena
sasaran kami semua umur. Awalnya kami patungan dari para relawan.
Kemudian untuk buku, kami bersyukur karena teman-teman yang berhati
mulia rela mendonasikan buku-buku yang sudah tidak dipakai namun
masih layak baca untuk disumbangkan, guna menambah koleksi buku.
Kami buka setiap minggu pagi di Pantai Kertosari, Pantai Blendung dan
Pantai Kaliprau. Jadi awalnya kami hanya membuka stand untuk buku
belum ada tempat untuk TBM ini. Setelah itu di Pantai Kaliprau ternyata
ada TBM seperti kami yang membuka stand di pantai, dia mandiri hanya
satu orang namanya dawiwik setelah ada pembicaraan dengan dia kami
akhirnya bergabung dengan alasan untuk menambah koleksi dan juga
supaya tidak adanya dualisme antar TBM. Namun, tetap dengan nama
TBM Widya Pustaka. Pada bulan maret pertengahan kami bergabung,
kepala desa di Pantai Kaliprau memberi tempat untuk TBM Widya
Pustaka.

3. Apa visi dan misi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Visi TBM Widya Pustaka adalah menjadi sahabat masyarakat
dengan menanamkan budaya gemar membaca. Sedangkan Misinya
adalah:
a) Pertama, menyediakan bahan pustaka yang dapat dinikmati oleh
masyarakat.
b) Kedua, menumbuhkan minat baca pada masyarakat.
c) Ketiga, memasyarakatkan taman baca dan mengembangkan cinta
buku kepada masyarakat.
4. Bagaimana struktur organisasi/tenaga pengelola di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sebenarnya di TBM Widya Pustaka tidak ada struktur organisasi
yang memiliki bagian-bagian tugas sendiri. kami semua kerja bersama-
sama sebagai pengelola atau relawan. Paling saya Nurul Wijiasih yang
jadi ketuanya di bantu teman saya Ferdi Irwansyah, Suswati, Fajar Sidiq
Purwo, dan Titi Puji Lestari.
5. Apa saja koleksi di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Koleksi di TBM Widya Pustaka kan semua untuk semua kalangan,
yaitu:
a) Koleksi Buku Umum, kebanyakan buku non-fiksi (Pengetahuan
Umum, Pendidikan, dan Agama)
b) Koleksi Referensi (Majalah, Jurnal, Tabloid, dan Skripsi)
c) Koleksi Buku Anak, kebanyakan buku fiksi (Komik, Novel, Dongeng,
dan Cerpen)
Totalnya keseluruhan sekitar 800 buku

6. Apa saja layanan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: Kami hanya buka menyediakan buku untuk membaca di tempat.
Belum ada peminjaman. Ada juga beberapa kegiatan lomba menggambar
dan mewarnai, Storytelling, dan membaca di depan samudra. Kami
sedang merencanakan untuk menyediakan kegiatan layanan menonton
film bersama. Filmnya adalah film animasi untuk anak kecil yang
mengedukasi. Film tersebut selain sebagai sarana hiburan yang dapat
menghilangkan kejenuhan juga untuk meningkatkan daya tangkap anak
untuk melihat sisi positif yang harus diambil dan negatifnya sebagai pesan
moral agar hal-hal negatif tidak perlu dilakukan. Jadi, setelah film selesai
akan ada reviewnya. Kalau film juga dapat meningkatkan imajinasinya
seperti menyukai salah satu tokoh terkadang anak ingin menggambarnya.

7. Apa saja sarana dan prasarana di TBM Widya Pustaka?


Jawab: Untuk Sarana di TBM Widya Pustaka ada (Rak Buku, Televisi,
Sound System, Ruang Tamu, Koleksi Buku, Koleksi Permainan Edukasi
Anak, dan Toilet.

8. Kapan waktu kunjungan TBM Widya Pustaka?


Jawab: Hari Selasa-Minggu
Dari jam 09.00-15.00 WIB
Hari libur nasional Tutup

9. Apakah ada anggaran TBM Widya Pustaka?


Jawab: Mengenai anggaran awalnya kami kalau butuh sesuatu pure
patungan dari para relawan dan mencoba mendapatkan anggaran dari
donatur. Kalau dapat donasi dalam bentuk uang kami langsung
alokasikan ke buku.
10. Darimana pengunjung mendapatkan informasi mengenai keberadaan TBM
Widya Pustaka?
Jawab :Setau saya dari berbagai macam-macam sumber, yaitu:
a) Pertama, kalau yang dulu saat TBM Widya Pustaka belum
begabung dengan TBM yang ada di Pantai Kaliprau, kami sebelum
membuka stand di hari sebelumnya kami informasikan lewat
aplikasi BBM, Instagram dan media sosial lainnya secara pribadi.
b) Kedua, kebetulan lokasi stand-nya di pantai, jadi masyarakat
Ulujami maupun dari luar Ulujami yang sedang berkunjung di
pantai tiba-tiba datang dan melihat awalnya karena penasaran.
Kemudian setelah mengetahui adanya TBM disini mereka yang
sudah tau bahwa terdapat TBM menginformasikan ke lainnya
secara lisan

Wawancara dengan Ferdi Irwansyah


Jabatan : Pengelola Taman Baca Widya Pustaka

B. Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi


1. Apa pengertian promosi dan media sosial menurut informan?
Jawab: Promosi yaitu upaya memperkenalkan kepada khalayak luas kalau
misal jualan kan tentang produk kalau kami yaitu tentang taman bacanya
kepada masyarakat banyak dan luas agar tertarik berkunjung. Sedangkan
media sosial merupakan sarana untuk kita para pengguna berinteraksi
dan berkomunikasi tanpa bertemu yaitu lewat internet atau online.

2. Mengapa memilih media sosial Instagram sebagai sarana promosi?


Jawab: Alasan TBM Widya Pustaka memilih media sosial Instagram,
yaitu:
a) Pertama, Instagram merupakan aplikasi yang simpel tanpa harus
ada keahlian khusus dalam pengunaanya.
b) Kedua, kalau sekarang saya amati tahun 2015, 2016 sampe 2017
yang masih booming kan Instagram jadi ya milih Instagram.
Penggunanya terus meningkat banyak. Lebih hits mengikuti
perkembangan zaman.
c) Ketiga, Instagram dalam mencari sesuatu lebih mudah bisa
menggunakan hastag contoh #tamanbaca nanti langsung keluar
semua. Bukan hanya hastag ada berbagai fitur yang memudahkan
pencarian seperti lokasi dan arroba (@) contoh @tamanbaca.
d) Keempat, Instagram sebagai media sosial yang unggul dalam
memanfaatkan share foto dan video jadi lebih mudah untuk promosi
dari media sosial lainnya.
e) Kelima, Instagram dapat terkoneksi atau terhubung ke media sosial
lainnya. Jadi dalam promosi kalau posting di Instagram maka
muncul juga di media sosial lainnya yang dihubungkan dengan
akun Instagram tersebut.
f) Keenam, adanya informasi untuk kontak di profil, contoh kontak WA
dan LINE jadi lebih mudah bila ada sesuatu lebih mudah dalam
berhubungan untuk lebih lanjut.

3. Sejak kapan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana


promosi?
Jawab: Kami kan membuka TBM Widya Pustaka bulan oktober 2016 jadi
mulai aktif dalam bersosial media pakai Instagram bulan novembernya.
4. Apa tujuan memilih media sosial Instagram sebagai sarana promosi?
Jawab: Tujuan TBM Widya Pustaka memilih Instagram, yaitu:
a) Pertama, kami kan di Instagram tujuannya mempromosikan TBM
kami agar lebih dikenal dan agar banyak yang membantu untuk
TBM kami supaya cepet berkembang. Dan Instagram jangkauannya
sangat luas dan mudah mengaksesnya, jadi ya kalau di tanya
tujuannya agar cepat mendapat donatur untuk TBM, supaya lebih
maju, dan TBM Widya Pustaka lebih dikenal masyarakat luas.
b) Kedua, agar lebih banyak yang berkunjung.

5. Bagaimana memanfaaatkan media sosial Instagram sebagai sarana


promosi?
a. Hal apa saja yang dipromosikan?
b. Apa saja target dalam memanfaatkan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi?
c. Siapa saja sasaran dari promosi tersebut?
d. Bagaimana cara memperkenalkan akun Instagram TBM Widya
Pustaka ke masyarakat?
Jawab: Kami memanfaatkan media sosial Instagram, yaitu:
a) Pertama, hal yang dipromosikan yaitu seperti kegiatan membaca
masyarakatnya saat berkunjung, kegiatan seperti donasi masuk kita
share terus ada kegiatan-kegiatan seperti Storytelling kami
dokumentasi kita share juga dan ada kunjungan-kunjungan dari ibu
pkk ingin mengadakan sosialisasi disitu kami dokumentasikan lalu
di share.
b) Kedua, targetnya TBM Widya Pustaka menjadi lebih dikenal
masyarakat luas dan menjadikan TBM Widya Pustaka menjadi lebih
maju.
c) Ketiga, sasaranya semua kalangan tidak terbatas usia. Dan kami
tidak ada persiapan untuk promosi karena tinggal posting saja.
d) Keempat, cara memperkenalkannya kami secara lisan ke teman,
teman kerja, dan masyarakat di berbagai kesempatan. Kalau pas
lagi bareng teman kita juga memperkenalkan, contohnya “aku dan
teman yang ini buka TBM lo, ini Instagramnya di follow ya,
tempatnya disini, kapan-kapan berkunjung yah”. Jadi, dari masing-
masing pengelola secara pribadi di berbagai kesempatan pasti
memperkenalkan. Siapa tau juga ada yang mau menjadi donatur.
Kalau pada saat di TBM kami juga memperkenalkannya ke
pengunjung bahwa kami juga mempunyai akun Instagram TBM
Widya Pustaka.

6. Fitur apa saja yang dimanfaatkan dalam melakukan promosi melalui


media sosial Instagram? Contohnya:
a. Foto
- edit dan efek foto
b. Video
- live video Instagram
- sampul video
- efek dan edit video
c. Arroba (@)
d. Tag dan Hastag
e. Geotagging (lokasi)
f. Menghubungkan ke media sosial lain
g. Multiple Image & Video Posts (posting foto dan video bersamaan)
h. StoriesInstagram
- normal
- boomerang (maju-mundur)
- rewind (video mundur)
Jawab: Kami memanfaatkan sebagian besar fitur Instagram, yaitu:
a) Pertama, fitur foto, memanfaatkan juga efek supaya cerah saat di
posting.
b) Kedua, fitur video, memanfaatkan juga fitur tambahannya seperti
insta story/Instagram stories, live video Instagram, dan boomerang
tapi untuk yang satu ini jarang.
c) Ketiga, setiap kami posting selalu memanfaatkan fitur arroba (@)
untuk mention ke akun lain. Jadi lebih memperluas jangkauan
follower, akun yang kami posting juga dapat terlihat oleh mereka.
Sangat membantu dalam jangkauan di Instagram.
d) Keempat, kami juga memanfaatkan fitur hastag (#) untuk
mempermudah pencarian di Instagram. Karena kebanyakan
pengguna di Instagram bila mencari akun tapi tak mengetahui akun
yang di carinya, maka mereka menggunakan hastag (#).
e) Kelima, Untuk akun ini terhubung ke media sosial lain namun ke
akun pribadi ketua TBM kita. Jadi selain di Instagram di media
sosial lain juga mucul postingannya. Sangat membantu
mempromosikan ke masyarakat yang tidak memiliki Instagram.

7. Dari semua fitur tersebut, lebih sering mana fitur yang dimanfaatkan,
alasannya?
Jawab: Fiturnya, yaitu:
a) Pertama, fitur Foto.
b) Kedua, fitur Multiple Image & Video Posts. Artinya kita bisa
memposting banyak foto maupun video di gabungin dalam satu
kiriman. Tapi kami lebih ke foto.
Alasannya, karena orang kan kalau melihat postingan video terkadang
orang cuman di scrool doang males buka selain banyak menguras
kuota mungkin menunggu memutarnya juga lumayan lama, tapi
tergantung jaringan juga sih. Nah, kalau foto menurut saya walaupun
di scrool atau cuman dilihat doang, pasti sudah otomatis terlihat
postingannya. Karena kalau masalah fitur video pengguna lebih
penasaran atau lebih tertarik ke story video atau live video Instagram.

8. Berapa lama waktu frekuensi update melalui media sosial Instagram?


Jawab: Tidak ada jadwal secara resmi. Setiap kegiatan kita posting kalau
tidak ada ya tidak ada yang di posting, karena kegiatan tidak ada setiap
harinya. Namun awalnya dulu setiap satu minggu sekali kita uplod.
efektifnya satu minggu sekali.

9. Adakah kerjasama dengan TBM lain mengenai promosi melalui media


sosial Instagram? Kalau ada, kerjasama seperti apa?
Jawab: kalau itu,
a) Pertama, saat posting di Instagram kami saling mention dengan
akun taman baca yang lain untuk saling mempromosikan. Supaya
Followerakun taman baca lain juga mengetahuinya. Jadi saling
menguntungkan dalam hal memberitahukan bahwa ada taman baca
lain juga.Kedua, mention-mention kalau ada acara tentang taman
baca. sepertiacara pas itu tentang buku bergerak yaitu tentang
program pemerintah memberikan buku ke taman baca di indonesia,
dengan syarat-syarat tertentu. Intinya saling memberitahukan untuk
kemajuan bersama.
b) Ketiga, kerjasama juga tidak hanya soal promosi, terkadang bila
ada buku yang judulnya sama dari taman baca lain mereka kasih ke
kami dan sebaliknya.
c) Keempat, di pemalang setiap minggu pagi di taman patih sampun
kalau di jakarta seperti car free day. Ada taman baca lain yang
mengajak kami membuka stand disana. Agar koleksi dan taman
baca di pemalang lebih dikenal.

10. Apakah TBM Widya Pustaka memanfaatkan media sosial lain sebagai
sarana promosi?
Jawab: Ada pemanfaatkan media sosial lain untuk promosi TBM Widya
Pustaka, namun memakai akun pribadi masing-masing pengelola tidak
mempunyai akun sendiri di media sosial lain. Akunnya ada facebook, path
dan BBM.

11. Adakah anggaran promosi melalui media sosial Instagram?


Jawab: Anggaran dalam ini kan memakai kuota internet. Karena akun ini
di pegang oleh ketua TBM Widya Pustaka jadi memakai uang pribadi
ketua.
12. Apakah TBM Widya Pustaka juga memanfaatkan bentuk promosi selain
media sosial? Kalau ada
a. Apa perbedaannya?
b. Lebih efektif mana?
Jawab: Ada, yaitu:
a) Pertama, kami memanfaatkan secara lisan ke teman-teman dan
masyarakat sekitar.
b) Kedua, membuat stiker yang dibagikan ke pengunjung dan
masyarakat.
c) Ketiga, membuat profil TBM Widya Pustaka yang diserahkan ke
media terkenal di pemalang. Namanya kabarpemalang.com supaya
di share.
Perbedaanya:
a) Pertama, secara lisan dalam segi respon banyak yang langsung
respon. Artinya kalau mereka memang ada buku ya langsung
didonasikan.
b) Kedua, dalam jangkauan lebih luas media sosial untuk
pemberitahuan kepada masyarakat. Tentang pengunjung ada juga
yang berkunjung karena penasaran.
c) Ketiga, masalah donasi di media sosial Instagram jangkauannya
lebih luas walaupun hanya donasi empat atau lima buku tapi
orangnya banyak. Tidak seperti yang secara lisan hanya satu atau
dua orang namun jumlahnya banyak. banyak juga donasi yang dari
luar kota.
d) Keempat, di media sosial biasanya terkendala pada pengiriman
kalau jumlahnya banyak ongkirnya juga banyak jadi ada keraguan
dalam pengiriman. Kalau donatur tidak jauh dari jangkauan kami
ya kami yang jemput.

Efektifnya, secara lisan lebih efektif dalam jumlah donasi. Walaupun


hanya satu atau dua orang tapi jumlahnya lumayan banyak pada saat
berdonasi. Namun dalam jangkauan untuk mempromosikan lebih efektif
lewat media sosial orang tidak hanya berdonasi namun berkunjung juga.
Mungkin karena ongkirnya tersebut kalau berdonasi orang tidak
berdonasi dalam jumlah yang besar.

Wawancara dengan Titi Puji Lestari


Jabatan : Pengelola Taman Baca Widya Pustaka

C. Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi


1. Bagaimana pengaruh atau dampak dari promosi melalui media sosial
Instagram untuk TBM?
Jawab: Pengaruhnya:
a) Pertama, selama satu tahun ini terdapat donatur yang
mendonasikan buku, uang, dan sarana.
b) Kedua, banyaknya pengunjung yang berkunjung. Setidaknya ada
beberapa pengunjung baru yang mengetahui info TBM Widya
Pustaka dari akun media sosial Instagram karena penasaran
berkunjung lalu kita bujuk untuk membaca dan menjadi relawan
kalau mau.
c) Ketiga, ada beberapa Followeryang yang ikut mempromosikan demi
membantu kemajuan TBM Widya Pustaka dengan mempromosikan
temannya ataupun memposting di akun media sosial pribadinya.

2. Bagaimana respon pengelola mengenai pengaruh dari promosi melalui


media sosial Instagram untuk TBM Widya Pustaka?
Jawab: Respon dari kami ya merasa senang karena merasa terbantu dan
perjuangan selama ini terasa tidak begitu sia-sia.

3. Apa saja kontribusi Followersetelah memanfaatkan media sosial


Instagram sebagai sarana promosi untuk TBM Widya Pustaka? Contohya:
a. Donasi (koleksi buku, uang, dan sarana)
b. Relawan
c. Ajakan kerjasama
d. Lainnya
Jawab: Kalau itu selama ini kontribusi yang kami dapatkan baru berupa
donasi baik buku dan uang. Awalnya memang dari para pengelola sendiri
pada saat pertama membuka TBM Widya Pustaka. Setelah berjalan kami
membuat akun Instagram untuk TBM Widya Pustaka. Setelah itu ada
beberapa yang menjadi donatur di awal bulan november 2017.
a) Berupa Buku
1) Pada tanggal 8 dan 9 November 2016 dari akun @heniehenoy
dan @betyanggrae, berupa buku non-fiksi biografi. Biografinya
para pahlawan indonesia dan buku fiksi seperti komik dan
cerita bergambar. Sebanyak 25 buku.
2) Pada tanggal 4 Agustus 2017 dari akun @yana_azizah dan
@aprillia.rizkyol, berupa buku fiksi dan non-fiksi seperti novel
dan cerpen. Non-fiksinya buku pengetahuan umum seperti buku
penegtahuan tentang alam (IPA). Sebanyak 22 buku.
3) Pada tanggal 16 April 2017 dari akun @rizka_utari
@verdiantl12 berupa buku fiksi (komik, dongeng) dan non fiksi
seperti tabloid (pengetahuan umum tentang agama). Sebanyak
15 buku.

b) Berupa Uang
1) Pada awal-awal terbentuknya TBM Widya Pustaka dari akun
@wdyastutirch berkontribusi dengan uang.

Ini semua data dari kontribusi Followerdari akun Instagram TBM Widya
pustaka. Kami sebenarnya tak memiliki data yang tertulis mengenai
donatur. Namun, data tersebut dari hasil kami mengingat-ingat siapa saja
yang pernah berkontribusi. Kontribusi ke TBM Widya Pustaka tidak
sepenuhnya dari Instagram ada beberapa dari non-Instagram seperti dari
mahasiswa KKN UNDIP dan UGM pada bulan juli 2017, dari kepala desa
juga berkontribusi sarana dan prasarana, dari teman-teman dari para
pengelola, dan dari masyarakat sekitar.

Wawancara dengan Nurul Wijiasih, S.pd


Jabatan : Ketua Taman Baca Widya Pustaka

D. Kendala Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi


1. Adakah kendala melalui media sosial Instagram? Kalau ada, kendala
seperti apa?
a. Jaringan internet
b. Anggaran
c. Pengguna
d. Lainnya
Jawab: Kalau selama ini kendalanya,
a) Pertama, kalau tidak ada kuota. Berarti lebih ke anggaran, namun
kendala ini tak begitu sering hanya beberapa saat saja. Karena
akun ini yang pegang ketua TBM Widya Pustaka jadi kuota menjadi
kebutuhan pribadi juga.
b) Kedua, sinyalnya susah. Berarti lebih ke jaringan internet, karena
kami posisinya di pesisir pantai yang notabenya di ujung desa,
terkadang menjadi kendala juga saat kami ingin memposting harus
mencari-cari sinyal terlebih dahulu.
Adapun kendala yang lebih ke non media sosial, seperti:
a) Pertama, komentar negatif dari orang sekitar
b) Kedua, peizinan juga di persusah awalnya
c) Ketiga, cuaca yang tidak mendukung pada awalnya kita kan buka
stand saja di pantai.

2. Bagaimana cara mengatasinya?


Jawab: Caranya,
a) Pertama, yang pasti harus beli kuota.
b) Kedua, mencari tempat yang terdapat sinyal.
c) Ketiga, menyesuaikan tempat dengan memilih kartu perdana yang
sinyalnya bagus disitu.
d) Keempat, kami harus membuktikan bahwa TBM Widya Pustaka
menjadi TBM yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Wawancara Followerakun Media Sosial Instagram mengenai TBM Widya
Pustaka Kabupaten Pemalang, dilakukan pada hari Kamis 9 November
2017-11 November 2017 via WhatsApp.

A. Wawancara dengan akun @marifmaulana10 pada tanggal 9-10


November 2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya
Pustaka
1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai
keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Kalau ditanya kapan, kemungkinan tahun 2016 bulan dan
tanggalnya kurang ingat. Dan aku tau dari akun Instagram
@explorepemalang dan @kabarpemalang.

2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Untuk saat-saat ini belum, berhubung saya masih di ciputat.
Kemarin-kemarin sewaktu liburan sempat ada rencana tapi ya itu. Belum
disediakan waktu yang pas.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: Selain tempatnya menarik, di pinggiran pantai sekalian menikmati
keindahannya. Tentu, motivasi lain adalah bertemu dengan kawan-kawan
sesama pegiat literasi dan warga yang mengunjungi. Barangkali disitu
bisa berbagi pengalaman sekaligus memberikan semangat agar mencintai
buku.

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Kalau kontribusi secara tenaga belum. Paling kemarin saya hanya
menyumbang satu sampai beberapa buku, tak banyak jumlahnya sambil
menyebarkan informasi masih terkait dengan TBM Widya Pustaka kepada
teman-teman.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah. Semoga saja diberikan kesempatan berkunjung dan
bisa bergabung dengan teman-teman untuk mengaktifkan kegiatan TBM
Widya Pustaka.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Semisal biasa ya tidak, kan saya belum pernah berkesempatan
berkunjung ke TBM Widya Pustaka. Namun saya sesekali pernah
mengulas profil TBM Widya Pustaka saja untuk kemudian dikirimkan ke
kabar pemalang. Itu saja.

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Baik dan sangat bagus sekali. Karena pas dengan pasaran. Selain
Instagram hadir sebagai media sosial yang sangat digandrungi oleh
banyak orang, terutama generasi muda.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Saya kira sih masih perlu tambahan lagi, selain media gambar
mungkin bisa sesekali membuat video berupa kampaye yang sifatnya
ajakan-ajakan pentingnya mencintai literasi kepada teman-teman SMA
atau yang lainnya agar mau bergabung dan meramaikan kegiatannya.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan


TBM Widya Pustaka?
Jawab: Ini inisiatif bagus dan mesti didukung. Karena mengajak itu
mudah tapi untuk menyadarkan sampai istiqomah itu agak susah.
Terutama kesadaran membaca buku apapun. Apalagi di era revolusi
informasi melalui media sosial berupa handphone android yang mudah
didapatkan. Maka harus di imbangi dengan membumikan bacaan yang
masih berupa wujud fisik. Karena bagaimanapun untuk mengetahui benar
tidaknya informasi itu ya minimal ada metode dan trik untuk menelaah itu.
Contohnya menyediakan bahan bacaan sebagai pembanding.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih gencar lagi men-upload foto-foto kegiatan dan jangan lupa
teman-teman pengelolanya me-repost supaya semakin tersebarnya
informasi mengenai TBM Widya Pustaka ini.

B. Wawancara dengan akun @ilhamnurotomo pada tanggal 10 November


2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Mendapat info dari media sosial Instagram sejak akhir bulan
februari 2017.

2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Belum.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: Kegiatan dan koleksi buku yang tersedia.

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Pernah, saya mendonasikan buku empat eksemplar buku pada
awal bulan maret 2017.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah. Sebenarnya untuk masalah tidak bisa berkunjung
dikarenakan saat ini saya berdomisili di jogja, jadi untuk waktu susah.
Pulang ke pemalang juga jarang.

6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: Belum pernah.

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat signifikan bagi TBM Widya Pustaka dalam pengunaan
Instagram sebagai sarana promosi , karena di era serba digital banyak
individu yang memanfaatkan media sosial setiap waktu, ditambah
informasi yang ditampilkan cukup bagus, sehingga lumayan menarik
pengguna Instagram untuk mengetahui TBM Widya Pustaka tanpa harus
berkunjung ke lokasi.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menarik, karena memberikan informasi kegiatan yang dilakukan
oleh TBM Widya Pustaka, begitu dengan koleksi buku yang ditampilkan di
akun Instagramnya.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan


TBM Widya Pustaka?
Jawab: Alasan utama karena hobi saya membaca dan ketika melihat
adanya kegiatan literasi di Pemalang rendah (menurut saya) dengan
indikator sedikitnya toko buku dan perpustakaan umum sekaligus
pengunjungnya, menjadikan saya sedikit ikut kontribusi melalui donasi
buku.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Perlu pengelolaan waktu yang terjadwal (konsisten) dalam
mengunggah foto/informasi di Instagram agar pengguna Instagram setiap
saat bisa melihat, sehingga dapat tertarik.
C. Wawancara dengan akun @tri_dianasari pada tanggal 9 November 2017
sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sekitar november 2016. Dari kakak tingkat di universitas sekaligus
pengurus TBM Widya Pustaka.
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum Pernah.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: Belum pernah mengunjungi hanya melihat di Instagram.

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Pernah, mengirim buku bacaan.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum sama sekali.

6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: -

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Menurut saya pemanfaatan di Instagram untuk remaja dan dewasa
sudah baik dan tepat sasaran, namun untuk kalangan anak-anak
(walaupun anak jaman sekarang sebagian besar sudah mempunyai akun
Instagram) namun perlu di sosialisasikan secara langsung untuk
mengajak anak-anak membaca.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Cukup menarik.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan


TBM Widya Pustaka?
Jawab: Pada awalnya (saat itu)karena buku yang dikirim kurang
digunakan/sudah pernah dibaca oleh kami sehingga lebih baik dikirim ke
TBM yang harapannya bisa lebih berguna.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih sering update kegiatan di TBM Widya Pustaka. Sertakan
kutipan-kutipan buku di saat meng-upload di Instagram supaya yang tidak
bisa berkunjung ke TBM setidaknya bisa membaca lewat Instagram atau
mengetahui buku bacaannya. Sertakan link ke web atau media lain untuk
buku yang lebih banyak bacaanya.

D. Wawancara dengan akun @islamiyah295 pada tanggal 10 November


2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari awal TBM Widya Pustaka akan didirikan.

2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Pernah.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: Ikut berpartisipasi untuk mengenalkan adanya TBM Widya
Pustaka agar bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis.

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Iya, Donasi buku. Jumlahya 8 buku pada awal-awal berdirinya
TBM Widya Pustaka.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: dua kali kalau ngga salah.
6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?
Jawab: Bisa membaca dengan gratis dan bisa memilih berbagai macam
buku sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram
sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Menurut saya sangat bagus. Karena dengan promosi ini
masyarakat akan lebih mengenal dan mengetahui kegiatan di TBM Widya
Pustaka tersebut.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menurut saya cukup bagus. Hal ini dibuktikan dengan adanya
antusias pengunjung yang datang ke TBM Widya Pustaka lumayan
banyak.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan


TBM Widya Pustaka?
Jawab: Karena saya ingin masyarakat terbiasa dengan budaya membaca.
10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Ya mungkin lebih banyak memposting foto-foto kegiatan yang
dilakukan di TBM Widya Pustaka. Kemudian promosi yang dilakukan
kalau bisa tidak hanya dilakukan oleh admin TBM Widya Pustaka saja,
tapi juga relawan, donatur buku, maupun pengunjung kalau bisa diajak
untuk berpartisipasi dalam memperomosikan TBM tersebut.

E. Wawancara dengan akun @widyasturich pada tanggal 10-11 November


2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari ownernya sendiri yang cerita. Kebetulan roomate pas kuliah.

2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Belum pernah, hanya melihat lewat Instagram.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: -

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Dari mengajukan usulan nama dan alhamdulilah ada sedikit dana
untuk menambah koleksi buku di TBM Widya Pustaka.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: -

6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: -

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat membantu tentunya, dari sisi penggalangan dana atau
donatur buku sehingga akan banyak donatur yang tertarik untuk
menambah koleksi di TBM Widya Pustaka. Selain itu, bisa menjadi
inspirasi bagi para pemuda-pemudi lainnya untuk membuat hal-hal yang
lebih bermanfaat.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Menarik. Karena dari kata-kata yang komunikatif dan juga foto-
foto yang menarik untuk dibaca dan akhirnya menarik perhatian untuk
menjadi donatur tentunya.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM


Widya Pustaka?
Jawab: Hanya ingin bisa bermanfaat. Walaupun saya belum jauh dan
belum pernah berkunjung ke TBM Widya Pustaka tapi saya ingin
berkontribusi untuk mengembangkan semangat membaca.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Foto-foto lebih menarik di setiap kegiatan di TBM Widya Pustaka
itu sendiri dan banyak yang memfollow akun donatur atau mungkin
seperti najwa shihab, andi arsyil intinya orang-orang yang sangat peduli
membaca.

F. Wawancara dengan akun @imamiyahayit pada tanggal 10-11 November


2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Saya mengetahui adanya TBM Widya Pustaka dari teman saya
yang merupakan salah satu pengelola TBM Widya Pustaka. Saya tahu
dari sekitar tahun yang lalu.

2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?


Jawab: Pernah beberapa kali.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: Karena TBM Widya Pustaka memiliki inovasi yang bagus. Apalagi
ditempat rekreasi itu sangat jarang orang mendapatkan pelayanan perpus
di pantai.

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Pernah. Saya membantu mensosialisasikan TBM Widya Pustaka
kepada beberapa kenalan saya di berbagai daerah melalui media sosial,
terutama saya tujukan kepada teman kuliah saya. Sebenarnya ada
beberapa buku yang sudah masuk ke saya. Namun, belum sempat saya
berikan ke TBM Widya Pustaka. Karena terkendala waktu saya yang
jarang pulang kampung.
5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu
mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Tiga kali

6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: Membaca koleksi non-fiksi dan mengobrol berbagai cerita dengan
teman saya sembari menikmati pantai.

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Sangat bermanfaat. Karena di era digital seperti Instagram
memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya bahkan kemudahan
bagi penggunanya bahkan ini membantu saya mempermudah
mengenalkan bahwa ada lo inovasi sederhana yang keren yaitu
perpustakaan gratis di pinggir pantai. Dengan menggunakan Instagram
saya juga dapat mengetahui orang-orang yang mencari referensi untuk
berdonasi buku.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Belum. Menurut saya masih kurang.

9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM


Widya Pustaka?
Jawab: Karena saya tertarik dengan inovasi mereka. Jiwa muda mengajak
generasi z untuk untuk membaca, bahwa masih ada buku. Serta
mengenalkan kepada anak-anak, remaja, dan dewasa berekreasi sambil
membaca buku.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Lebih diperluas lagi mempromosikan TBM Widya Pustaka pada
akun-akun komunitas lokal. Sehingga jangkauan pengenalan kepada
masyarakat lebih meluas. Kemudian mendekatkan pada akun masyarakat
lokal mengajak mereka untuk datang membaca dan berekreasi.

G. Wawancara dengan akun @atikawijayanti_ pada tanggal 10-11


November 2017 sebagai Followerakun Instagram Taman Baca Widya
Pustaka

1. Darimana dan sejak kapan kamu mendapatkan informasi mengenai


keberadaan TBM Widya Pustaka?
Jawab: Dari teman kerja saya dan melihat di Instagram
2. Pernahkah kamu mengunjungi TBM Widya Pustaka?
Jawab: Belum pernah, hanya melihat lewat Instagram.

3. Apa yang membuat kamu tertarik untuk mengunjungi?


Jawab: -

4. Apakah kamu pernah berkontribusi terhadap TBM tersebut? Dalam hal


apa?
Jawab: Saya hanya pernah menyumbangkan beberapa buku yang saya
punya.

5. Selama mengetahui TBM Widya Pustaka sudah berapa kali kamu


mengunjungi TBM tersebut?
Jawab: Belum pernah.

6. Apa yang biasa kamu lakukan di TBM Widya Pustaka?


Jawab: Belum pernah.

7. Bagaimana pendapat kamu mengenai pemanfaatan media sosial Instagram


sebagai sarana promosi oleh TBM Widya Pustaka?
Jawab: Hampir setiap orang menggunakan media sosial Instagram jadi
akan lebih gampang untuk mempromosikannya.

8. Bagaimana pendapat kamu promosi TBM Widya Pustaka sudah menarik


perhatian pengguna Instagram?
Jawab: Belum sepenuhnya menarik perhatian pengguna Instagram.
9. Apa yang membuat kamu ikut berkontribusi dalam mengembangkan TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Saya hanya ingin buku-buku yang sumbangkan agar lebih
bermanfaat bagi orang yang membacanya.

10. Saran apa yang kamu berikan kepada pengelola terkait dengan
pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana promosi oleh TBM
Widya Pustaka?
Jawab: Merepost dari foto-foto yang di unggah di Instagram
F. Reduksi Data
TABEL REDUKSI DATA
Sub- Sub-sub
No Kategori Data Interpretasi
Kategori Kategori
“TBM Widya Konsep TBM
Pustaka
Widya Pustaka
memanfaatkan
media sosial dibuat konsep
Instagram sebagai
Instagramable. Jadi
sarana promosi.
Nama akunnya Instagram
@widya_pustaka.
merupakan media
”[Nurul Wijiasih]
paling utama TBM
Widya Pustaka
“Hal yang
dipromosikan melakukan kegiatan
yaitu seperti
Pemanfaatan promosi. Nama
kegiatan membaca
Media sosial masyarakatnya akunnya
saat berkunjung,
Instagram @widya_pustaka.
kegiatan seperti
sebagai Media donasi masuk kita Kegiatan diposting
share terus ada
1 Sarana Promosi pada akun
kegiatan-kegiatan
Promosi pada melalui seperti Storytelling Instagram miliknya,
kami dokumentasi
Taman Baca Instagra seperti: membaca,
kita share juga
Widya m dan ada donasi, Storytelling,
kunjungan-
Pustaka dan kunjungan
kunjungan dari ibu
pkk ingin sosialisasi. Karena
mengadakan
promosi melalui
sosialisasi disitu
kami Instagram lebih
dokumentasikan
menarik dibanding
lalu di share.
[Ferdi dengan media
Irwansyah]
lainnya.
Beberapa postingan
mendapat respon
baik dari beberapa
pengikut maupun
pengunjung yang
mengikuti kegiatan
tersebut.

“Fitur foto Fitur Instagram


memanfaatkan juga
Fitur yang dimanfaatkan
efek supaya cerah
Foto saat di posting.” oleh TBM Widya
[Ferdi Irwansyah]
Pustaka sebagai
“Fitur video sarana promosi,
memanfaatkan
Pemanfaat seperti: fitur foto,
juga fitur
an tambahannya video, hastag (#),
seperti insta
Instagram arroba (@),
story/Instagram
sebagai Fitur stories, live video pengikut, like, dan
Instagram, dan
Sarana Video terhubung ke media
boomerang tapi
Promosi untuk yang satu ini sosial lain. Fitur
jarang.” [Ferdi
yang dominan
Irwansyah]
digunakan yaitu
“Kami juga fitur Multiple Image
memanfaatkan
& Video Posts.
fitur hastag (#)
untuk Artinya fitur
mempermudah
tersebut dapat
pencarian di
Fitur Instagram. Karena memposting foto
kebanyakan
Hastag maupun video lebih
pengguna di
(#) Instagram bila dari satu dan
mencari akun tapi
digabungkan dalam
tak mengetahui
akun yang di satu kiriman.
carinya, maka
Namun
mereka
menggunakan penggabungan di
hastag (#).” [Ferdi
akun TBM Widya
Irwansyah
“Setiap kami Pustaka dominan
posting selalu
foto dan foto, bukan
memanfaatkan
fitur arroba (@) foto dan video.
untuk mention ke
Fitur
akun lain. Jadi
Arroba lebih memperluas
jangkauan
(@)
follower, akun
yang kami posting
juga dapat terlihat
oleh mereka.
Sangat membantu
dalam jangkauan
di Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]

“Untuk akun ini


terhubung ke
media sosial lain
namun ke akun
Terhubu pribadi ketua TBM
kita. Jadi selain di
ng ke
Instagram di
Media media sosial lain
juga mucul
Sosial
postingannya.
lain Sangat membantu
mempromosikan ke
masyarakat yang
tidak memiliki
Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]

“Fitur Foto dan


fitur Multiple
Fitur Image & Video
Posts. Artinya kita
yang
bisa memposting
sering banyak foto
maupun video di
digunak
gabungin dalam
an satu kiriman. Tapi
kami lebih ke foto.
Alasannya, karena
orang kan kalau
melihat postingan
video terkadang
orang cuman di
scrool doang
males buka selain
banyak menguras
kuota mungkin
menunggu
memutarnya juga
lumayan lama, tapi
tergantung
jaringan juga sih.
Nah, kalau foto
menurut saya
walaupun di scrool
atau cuman dilihat
doang, pasti sudah
otomatis terlihat
postingannya.
Karena kalau
masalah fitur video
pengguna lebih
penasaran atau
lebih tertarik ke
story video atau
live video
Instagram.”
[Ferdi Irwansyah]

“Kami kan
TBM Widya
membuka TBM
Widya Pustaka Pustaka mulai
bulan oktober
Waktu memanfaatkan
2016 jadi mulai
Pemanfaat aktif dalam Instagram pada
bersosial media
an bulan november
pakai Instagram
Instagram bulan 2016. Ke efektifan
novembernya.
oleh TBM update dapat
Namun awalnya
Widya dulu setiap satu disimpulkan hanya
minggu sekali kita
Pustaka satu minggu sekali.
uplod. efektifnya
satu minggu Dilihat dari tidak
sekali.” [Ferdi terjadwalnya
Irwansyah]
postingan yang ada.

“Instagram Instagram sebagai


merupakan
media sosial yang
aplikasi yang
simpel tanpa harus unggul dalam
ada keahlian
memanfaatkan
khusus dalam
pengunaanya. share foto, video,
Kalau sekarang
penggunaannya
saya amati tahun
2015, 2016 sampe simpel dan
2017 yang masih
Keunggula penggunanya terus
booming kan
n Instagram jadi ya meningkat. Untuk
milih Instagram.
Instagram promosi Instagram
Penggunanya terus
dengan meningkat banyak. lebih unggul
Lebih hits
Media daripada media
mengikuti
Sosial lain perkembangan sosial lainnya
zaman. Instagram
dikarenakan fitur-
dalam mencari
sesuatu lebih fitur yang
mudah bisa
mendukung.
menggunakan
hastag contoh Contohnya,
#tamanbaca nanti
Instagram dapat
langsung keluar
semua. Bukan terhubung ke media
hanya hastag ada
sosial lain sehingga
berbagai fitur yang
memudahkan untuk jangkauan
pencarian seperti
promosi lebih luas
lokasi dan arroba
(@) contoh karena saat posting
@tamanbaca.
Instagram sebagai di Instagram
media sosial yang
otomatis terhubung
unggul dalam
memanfaatkan dengan beberapa
share foto dan
sosial media lain
video jadi lebih
mudah untuk yang dikaitkan.
promosi dari
Sehingga, pengguna
media sosial
lainnya. Instagram dapat menghemat
dapat terkoneksi
ketika karena tidak
atau terhubung ke
media sosial perlu melakukan
lainnya. Jadi
posting berkali-kali
dalam promosi
kalau posting di pada media sosial
Instagram maka
lain.
muncul juga di
media sosial
lainnya yang
dihubungkan
dengan akun
Instagram
tersebut. [Ferdi
Irwansyah]

“Kalau ditanya
kapan,
kemungkinan
tahun 2016 bulan
dan tanggalnya
kurang ingat. Dan
aku tau dari akun
Instagram
@explorepemalan
g dan
@kabarpemalang
[@marifmaulana
10]

“Kami kan di Tujuan promosi


Instagram
TBM Widya
tujuannya
mempromosikan Pustaka melalui
TBM kami agar
lebih dikenal dan Instagram yaitu
agar banyak yang
agar lebih dikenal
membantu untuk
TBM kami supaya dan banyak yang
cepet berkembang.
membantu supaya
Dan Instagram
jangkauannya TBM cepat
sangat luas dan
berkembang.
mudah
Tujuan mengaksesnya, Karena Instagram
jadi ya kalau di
Promosi jangkauannya luas.
tanya tujuannya
melalui agar cepat Adapun Sasaranya
mendapat donatur
Instagram yaitu semua
untuk TBM, supaya
lebih maju, dan kalangan tidak
TBM Widya
terbatas usia.
Pustaka lebih
dikenal
masyarakat luas.
Agar lebih banyak
yang berkunjung.
Sasaranya semua
kalangan tidak
terbatas usia.”
[Ferdi Irwansyah]

“Selama satu tahun Dampak yang di


ini terdapat dapat dalam
donatur yang
mendonasikan mempromosikan
Dampak
buku dan uang. TBM Widya
Pemanfaatan Pada tanggal 8 dan
9 November 2016 Pustaka melalui
Media Sosial
dari akun Instagram
2 Instagram Donasi @heniehenoy dan
@betyanggrae, mendapat donasi
pada Taman
berupa buku non- berupa buku dan
Baca Widya fiksi biografi.
Biografinya para uang dari beberapa
Pustaka
pahlawan pengikut akun TBM
indonesia dan buku
fiksi seperti komik Widya Pustaka di
dan cerita Instagram.
bergambar.
Sebanyak 25 buku. Buku memiliki dua
Pada tanggal 4
jenis. Pertama fiksi
Agustus 2017 dari
akun seperti contohnya
@yana_azizah, dan
komik dan cerita
@aprillia.rizkyol,
berupa buku fiksi bergambar. Buku
dan non-fiksi
fiksi ini relevan
seperti novel dan
cerpen. Non- karena TBM
fiksinya buku
dominan
pengetahuan umum
seperti buku pengunjunnya anak-
pengetahuan
anak. Koleksi
tentang alam
(IPA). Sebanyak 22 tersebut sangat
buku. Pada tanggal
bermanfaat untuk
16 April 2017 dari
akun @rizka_utari membantu kegiatan
@verdiantl12
story telling. Kedua,
berupa buku fiksi
(komik, dongeng) koleksi non-fiksi
dan non fiksi
seperti biografi,
seperti tabloid
(pengetahuan isinya biografi para
umum tentang
pahlawan Indonesia.
agama). Sebanyak
15.” [Titi Puji Koleksi tersebut
Lestari]
masih layak pakai
dilihat dari fisiknya

“Saya yang belum rusak


mendonasikan dana ada yang
buku empat
eksemplar buku masih baru. Donasi
pada awal bulan uang dapat
maret 2017.”
[@ilhamnurotom digunakan untuk
o] membeli buku yang
baru.
“Pernah, Pengunjung yang
mengirim buku
bacaan sebanyak datang ke TBM
lima buku pada 17 Widya Pustaka
november 2016.” bertambah dan ikut
[@tri_dianasari]
membantu
mempromosikan
“Iya, Donasi buku
lewat akun media
sekitar sepuluh
buku pada awal- sosial pribadinya.
awal berdirinya
TBM Widya
TBM Widya
Pustaka.” Pustaka memiliki
[@islamiyah295]
kerjasama
diantaranya: saling
“Dari mengajukan
mention akun TBM
usulan nama dan
alhamdulilah ada dengan TBM
sedikit dana untuk
lainnya untuk saling
menambah koleksi
buku di TBM mempromosikan
Widya Pustaka..”
dan mention bila
[@widyasturich]
ada acara mengenai
TBM.
“Saya hanya
pernah
menyumbangkan
beberapa buku
yang saya punya
sekitar lima buku
pada agustus
2017.”
[@atikawijayanti_
]

“Banyak nya
pengunjung yang
berkunjung.
Pengunjun Setidaknya ada
beberapa
g pengunjung baru
yang mengetahui
info TBM Widya
Pustaka dari akun
media sosial
Instagram karena
penasaran
berkunjung lalu
kita bujuk untuk
membaca dan
menjadi relawan
kalau mau. Ada
beberapa pengikut
yang yang ikut
mempromosikan
demi membantu
kemajuan TBM
Widya Pustaka
dengan
mempromosikan ke
temannya ataupun
memposting di
akun media sosial
pribadinya.” [Titi
Puji Lestari]

Saya hanya
menyumbang satu
sampai beberapa
buku, tak banyak
jumlahnya sambil
menyebarkan
informasi masih
terkait dengan
TBM Widya
Pustaka kepada
teman-teman.”
[@marifmaulana
10]

“Saat posting di
Instagram kami
saling mention
dengan akun
taman baca yang
lain untuk saling
mempromosikan.
Supaya pengikut
akun taman baca
lain juga
mengetahuinya.
Jadi saling
menguntungkan
dalam hal
memberitahukan
Kerjasam
bahwa ada taman
a antar baca lain juga.
Mention-mention
TBM
kalau ada acara
melalui tentang taman
baca. seperti acara
Instagram
pas itu tentang
buku bergerak
yaitu tentang
program
pemerintah
memberikan buku
ke taman baca di
indonesia, dengan
syarat tertentu.
saling
memberitahukan
untuk kemajuan
bersama.” [Ferdi
Irwansyah]

“Kalau tidak ada Kendala yang


kuota. Berarti lebih
Kendala dialami selama
ke anggaran,
Pemanfaata namun kendala ini promosi yaitu tidak
tak begitu sering
n Media Anggaran adanya kuota dan
hanya beberapa
3 Sosial saat saja. Karena jaringan internet
akun ini yang
Instagram yang susah.
pegang ketua TBM
pada TBM Widya Pustaka jadi Terkadang saat
kuota menjadi
Widya posting harus
kebutuhan pribadi
Pustaka juga.”[Nurul mencari tempat
Wijiasih]
yang sinyalnya
“Sinyalnya susah.
Berarti lebih ke bagus terlebih
jaringan internet, dahulu.
karena kami
posisinya di pesisir
pantai yang
notabenya di ujung
desa, terkadang
menjadi kendala
juga saat kami
Jaringan
ingin memposting
Internet harus mencari-cari
sinyal terlebih
dahulu. Mencari
tempat yang
terdapat sinyal.
Menyesuaikan
tempat dengan
memilih kartu
perdana yang
sinyalnya bagus
disitu.” [Nurul
Wijiasih]
BIODATA PENULIS

MUHISON SALAFUDIN. Lahir di Pemalang, 06


Januari 1995. Anak kedua dari tiga bersaudara,
ayahanda Safi’i, dan ibunda Raisah. Bertempat tinggal
di Jl. Dharma Bakti Rt/004 Rw/001 Desa Bulakan,
Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa
Tengah. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis
antara lain: Pendidikan dasar ditempuh di SDN 3
Bulakan (2001-2007). Selanjutnya, penulis melanjutkan
sekolah menengah pertama di SMPN 2 Belik (2007-
2010). Kemudian, melanjutkan sekolah mengah atas di
SMAN 1 Karangreja (2010-2013). Pada tahun 2013
penulis melanjutkan pendidikan S1 dengan memilih Prodi Ilmu Perpustakaan
FAH Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan, menulis skripsi dengan
judul Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Sarana Promosi pada Taman
Baca Widya Pustaka.Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama satu
bulan pada tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis pernah menjalani Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Selatip, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten
selama satu bulan. Penulis pernah magang di Perpustakaan SDN Warung boto,
Umbulharjo, Yogjakarta selama satu bulan pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai