DOSEN FASILITATOR :
DISUSUN OLEH
5A :
2021-2022
TM 1
KONSEP FILSAFAT
ontologi
epistemiologi : what
aksiologi : what for
TM 2
KONSEP LOGIKA
Pengertian
logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam
bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Logos kemudian diturunkan
menjadi kata "logikos" yang dimaknai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu
pertimbangan akal, kata, percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat
bahas. Pikiran adalah produk proses berpikir, bagaimana proses kita berpikir
mendapatkan kesimpulan.
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berfaedah
logika mampu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebenaran tidak hanya terdapat dalam ide namun juga di putuskan.
Objek Logika
1. Material : berfikir, bagaimana kita memikirkan sesuatu
2. Formal : penalaran yang ditinjau dari segi ketepatan nya
Kegunaan Logika
1. Membantu seseorang untuk berpikir lurus, tepat dan teratur
2. Semua bidang kehidupan manusia membutuhkan keteraturan dalam
tindakan-tindakannya yang berdasar atas kemampuan berpikirnya
3. Semua filsafat dan ilmu pengetahuan hampir tidak bisa dipisahkan dari
analisa-analisa logika.
1. Kata
2. Term bisa juga disebut kata
KEBENARAN
Definisi : Kebenaran merupakan keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok
dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya; sesuatu yang sungguh-sungguh (benar-
benar) ada (KBBI)
Jenis Kebenaran
1. Kebenaran Objektif
2. Kebenaran Subjektif
3. Kebenaran Rasional
4. Kebenaran Ilmiah
5. Kebenaran Intuitif
6. Kebenaran Religius
Pengertian
Kegiatan akal budi yang pertama adalah menangkap “sesuatu atau objek‟
sebagaimana adanya. Pengetahuan akal budi inilah yang disebut pengertian.
Mengerti berarti menangkap inti sesuatu yang dapat dibentuk oleh akal budi. Apa
yang dibentuk akal budi tersebut merupakan gambaran yang „ideal’ atau „konsep’
tentang „sesuatu’ tersebut.
Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah,
tentang inti sesuatu. Bentuk hakikat dalam rohani tentang sesuatu, itulah
pengertian.
Pembentukan pengertian adalah malalui jalan abstraksi, yaitu membentuk
gambaran (abstrak) dalam akal budi (yang kita sebut tanggapan), dengan
meninggalkan ciri-ciri aksidensi (yang kebetulan, yang bukan pokok, yang khusus
pada individu) objek.