PURNAWAN BASUNDORO
DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengertian Berpikir Kritis
Analisa dan
evaluasi data yang
terkumpul
Kumpulkan data,
Identifikasi data
pendapat,
dengan asumsi
argumen
Gunakan
Buat keputusan
kesimpulan untuk
untuk mencari
memecahkan
kesimpulan
masalah
1. Identifikasi permasalahan
UPKK
Sub pokok bahasan
1. Pengertian berlogika dan berpikir
kritis
2. Logika dan berfikir kritis sebagai
ketrampilan
3. Relevansi berlogika dan berfikir
kritis (akademis, di dunia usaha
dan industry/DUDI, dan
kehidupan sehari-hari)
Berlogika
ETIMOLOGI “LOGIKA”
Berasal dari kata Yunani: logike (kata sifat), yang kata bendanya: logos, berarti manifestasi pikiran
manusia. Logos juga berarti “wacana” (Luce, 1975) sehingga erat kaitannya dengan bahasa/kata-kata
(Bahasa Arab: mantiq yang berarti berkata secara benar / masuk akal).
SEBAGAI ILMU
Logika disebut logike episteme (latin: logica scientia) atau ilmu logika (pengetahuan) yang mempelajari
perihal kecakapan berpikir secara lurus, tepat dan teratur.
Logika Aristotelian
Leibniz’s Law Ilmu untuk membuat penyimpulan yang tepat,
I. Tidak ada di alam semesta yang persis sebagai batu fondasi yang penting bagi semua jenis
sama dalam semua segi pengetahuan
II. Tidak ada dua hal yang benar-benar sama https://cutateachings.org/wp-content/uploads/2017/05/Aristotle-250x300.png Logika dan matematika merupakan disiplin yang
dalam semua segi kecuali secara numerik bertalian erat
III. Segala sesuatu yang berbeda secara Logika dibangun di atas prinsip-prinsip umum
numerik memiliki perbedaan-perbedaan Hanya berkonsentrasi pada bentuk
yang dapat dicermati. Tidak memperhatikan apakah suatu premis benar
atau salah dalam kenyataannya.
Sejarah Logika
https://pngimage.net/wp-
https://maverickphilosopher.typepad.com/.a/ Logika Materiil Kant
content/uploads/2018/06/immanuel-kant-
Terdapat antitesis ide yang berada di luar dirinya yakni ”ruang /
6a010535ce1cf6970c01b8d1b9d436970c-
320wi
png.png
alam” yang juga terus menerus berkembang Merupakan kaidah berpikir yang mempelajari kegiatan akal
Pada diri manusia pun terdapat perkembangan kesadaran diri dengan menilai hasil-hasil logika formal dengan cara menguji
yang terus menerus pula yang dikenal dengan “roh” dengan kenyataan yang sebenarnya.
Terdapat pula antitesis dari ide dan alam pada tataran Terdapat 3 pijakan:
kesadaran yakni “sejarah” a) Apa yang saya ketahui berbeda dengan kenyataan itu
https://cutateachings.org/wp-content/uploads/2017/05/Aristotle-250x300.png
Waktu bukanlah fisik yang berjalan bersama ruang. Waktu sendiri
adalah “kesadaran” b) Tindak tanduk manusia selalu dikendalikan oleh apa
Roh menyusun kesadaran berupa fase sejarah karena yang disebut kategori imperatif (keharusan yang
perkembangan yang bersifat dialektis absolut)
“Sejarah” sesungguhnya adalah “perkembangan roh dalam c) Berkaitan dengan soal estetik dengan pertanyaan
waktu”. spesifiknya, apakah suatu benda telah sesuai/merujuk
pada ketentuan yang umum sifatnya.
Logika menurut Para Ahli
Ialah: sebuah pertimbangan akal atau pikiran Logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sahih untuk
yang diutarakan lewat kata dan dinyatkan menegaskan bahwa logika harus dipahami lewat sebuah
dalam bahasa penalaran
Logika adalah ilmu dalam lingkungan filsafat Sebuah penlaran akan dikatakan logis jika menggunkan
maupun pengetahuan (science) yang konsep berpikir dalam logika
membahas prinsip-prinsip dan hukum- Dalam memahami logika terlebih dahulu harus dipahami
hukum penalaran dengan tepat dan teratur. apa itu penalaran.
Immanuel Kant: logika adalah the Dua bagian logika: logika umum
science of the laws of understanding (universal), dan logika khusus (particular)
Logika: studi sistematik tentang sruktur Berpikir berarti mengamati dengan sadar, setiap
proposisi dan syarat-syarat umum mengenai pengamatan dengan sadar selalu akan bergerak menuju
penalaran yang sahih dengan menggunakan penilaian, dan berakhir pada sebuah keputusan
metode yang mengesampingkan isi atau Proses berpikir, meliputi pengamatan, pengolahan dan
bahan proposisi dan hanya membahas memutuskan. Kesemuanya itu disebut dengan pemikiran.
bentuk logisnya saja. Jadi, terdapat: pemikiran, data, dan konklusi.
Fungsi Logika
Secara umum, logika berfungsi untuk menghindari sesat pikir,
membangun argumen / alasan, berpikir secara ilmiah.
(1)
(3)
(4) (2)
Meningkatkan rasa ingin menggapai Meningkatkankemampuan berpikir
kebenaran guna menghindari secara abstrak, cermat, serta objektif.
kekeliruan dan kesesatan berpikir
(logical fallacy).
Berpikir kritis adalah
• Proses mengambil simpulan/keputusan yang
cermat dan berhati-hati (make careful
judgments)
• Melakukan pemeriksaan berdasarkan data
(sensible evaluations), and
• Berpendapat dengan argumentasi
• Yang artinya tidak dipengaruhi sikap emosional
(does not rely on emotion)
• Yang artinya tidak hanya mempertimbangkan
satu aspek saja (does not involve only one
aspect)
• Dan harus mempertimbangkan berbagai aspek
kehidupan (does involve all aspects of life)
Logika dan berpikir kritis sebagai ketrampilan
UPKK
Sub pokok bahasan
1. Dasar: Fakta, data dan opini
2. Prinsip: bukti (evidence) dan
hukum non-kontradiksi (the law of
non-contradiction)
Berlogika
Hukum Identitas
Law of Identify (Law of Identify)
Sesuatu itu adalah sama dengan dirinya sendiri (P =
P).
0
peranyataan-pernyataan; b) Penerapan logika dan (reasoning).
tindakan perencanaan; c) Kemampuan untuk mengetahui
beberapa hal tanpa bantuan langsung persepsi inderawi I. KONSEP (THE CONCEPT)
atau pengalaman langsung Istilah lain adalah “pengertian”, “term”, atau “idea”.
3
Dua tahap penalaran: a) Pemahaman proposisi atau Berasal dari bahasa latin (concipere: kata kerja)
sejumlah proposisi dan hubungan diantara proposisi- berarti mencakup, mengandung, menyedot,
1
proposisi tersebut; b) Kesimpulan / inferensi. menangkap. Kata bendanya conceptus, artinya
tangkapan.
Konsep adalah hasil tangkapan intelektual atau akal
II. PROPOSISI (THE PROPOSITION) budi manusia.
2
Istilah lain adalah “pernyataan”, “pendapat”, Dari sudut sumbernya dikelompokkan menjadi dua:
“penilaian”, “justifikasi”, atau judgement. (a) a priori: pengertian yang sudah ada pada budi
Proposisi adalah pendirian atau pendapat tentang sebelum pengalaman (bawaan sejak lahir); (b) a
sesuatu hal (peristiwa / fenomena) yang di dalamnya posteriori: pengertian yang baru ada pada akal budi
mengandung hubungan antara dua hal atau lebih. setelah pengalaman (praktik).
Contoh: korupsi disebabkan oleh mental korup, Gambaran perihal konsep yang menyebutkan unsur-
kesempatan dan regulasi yang longgar. unsur pokok atau ciri-ciri utama dalam konsep
tersebut disebut “definisi”.
“Nalar berpikir menuntun saya memilah mana yang harus diselesaikan
secara teknis, mana yang perlu dipikirkan mendalam, dan mana yang
memerlukan rasa perasaan.” __Dr. Karlina Supelli (STF Driyarkara)
“Cinta tak tertangkap oleh mata, tapi diserap oleh pikiran. Maka bagi si
buta, cinta seperti bidadari yang bersayap. Logika cinta pun tak bekerja
seperti penilaian atas selera. Ia bersayap tetapi buta, ia tak ubahnya
seperti anak-anak. Karena di dalam memilih, ia seringkali
terpikat..”__William Shakespeare (1564-1616).
Logika
UPKK
Sub Pokok Bahasan
1. Istilah-istilah
2. Argumen
3. Proposisi
Istilah-Istilah
• Premis : pernyataan.
• Proposisi/kalimat: Pernyataan atau kalimat
deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah
(false), tetapi tidak keduanya.
• Konklusi : kesimpulan
Istilah-Istilah
• Argumen : usaha untuk mencari kebenaran
dari pernyataan berupa kesimpulan dengan
berdasarkan kebenaran dari satu kumpulan
pernyataan.
• Argumen bukan suatu perdebatan, tetapi alur
penalaran yang disertai satu atau lebih
pernyataan yang berfungsi sebagai argumen
pendukung / alasan / pertimbangan atau bukti
untuk pernyataan yang lain.
Argumen
• Argumen adalah rangkaian/deret proposisi yang
dituliskan sebagai:
• p1
• p2
• :
• Pn
q
Berpikir Kritis
UPKK
Sub Pokok Bahasan
1. Identifikasi argumen
2. Analisis argumen
3. Kompleksitas argumen
4. Penarikan kesimpulan
5. Penalaran
6. Asumsi
7. Cacat dan kekeliruan
Berpikir kritis adalah
Simpulan
Kompleksitas Argumen
Pernyataan 1 Pernyataan 2
Pernyataan 3 Simpulan
Pernyataan 1 Pernyataan 2
Mata pelajaran X dianggap Simpulan tak langsung Siswa merasa stress terhadap
sulit bagi siswa Mata pelajaran X menyebabkan mata pelajaran X
stress bagi siswa
Pernyataan 3 Simpulan
Siswa merasa tidak Siswa merasa stress terhadap
menguasai mata pelajaran X matapelajaran X karena merasa
tidak menguasai.
Penarikan Simpulan
• Bagian terpenting dari argument.
• Fakta mendahului prediksi.
Penalaran
• Ungkapan yang menyampaikan sesuatu seperti
apa adanya
• Bedakan penalaran sebagai pendukung
argumen dari simpulan atau sebagai
penjelasan.
Cacat dan Kekeliruan
Dasar Ketrampilan
Penyelesaian Masalah
UPKK
Sub Pokok Bahasan
1. Arti masalah
2. Pemecahan masalah
3. Seleksi dan penggunaan informasi
4. Pengolahan informasi
5. Menemukan metode penyelesaian masalah
6. Pemecahan masalah melalui penelusuran
7. Mengenali pola-pola penyelesaian masalah
8. Hipotesis, penalaran, penjelasan,
penyimpulan
9. Kebutuhan dan kecukupan
10. Memilih dan menggunakan model-model
penyelesaian masalah
11. Membuat pilihan dan keputusan
Solving Problems
Tiga Proses
'Problem solving' sebagai keterampilan berpikir tidak selalu menuntut
There are no hard and fast
bukti formal, melainkan meminta solusi, yang kerap merupakan nilai yang
rules; different problems must
be approached in different diperhitungkan atau cara melakukan sesuatu. Tidak selalu masalah bersifat
ways. This is why problem numerik. Ada tiga proses yang perlu dilakukan untuk memecahkan
solving appears in thinking
masalah.
skills examinations; it tests the
ability of candidates to look at Mengidentifikasi bagian data mana yang relevan ketika
situations in different ways and
to be able to use many dihadapkan dengan banyak data (sebagian besar data biasanya
SOLUSI
different strategies to find one tidak relevan).
that works. (Butterworth & Merangkai potongan-potongan informasi yang mungkin tidak
Thwaites, 2013: 82)
tampak berkaitan untuk mendapatkan informasi baru.
Menganalisa rangkaian informasi tersebut dengan melibatkan
pengalaman: menghubungkan masalah baru dengan masalah
serupa yang sebelumnya pernah dipecahkan untuk mendapatkan
alternatif-alternatif solusi.
Memilih Informasi
Tahap I Problem Solving adalah: “Data”, meliputi pemilihan potongan-potongan informasi (data) yang
benar (relevan) dan menggunakannya dengan cara yang tepat. Ada empat bentuk data / informasi:
II. Grafik
Digunakan dalam sains dan
bisnis untuk menunjukkan
variabel seperti suhu,
keuangan, data pembelian, dll
dari waktu ke waktu.
Memilih Informasi
III. Pictorial
Data gambar digunakan tidak
hanya untuk menunjukkan
sesuatu, namun juga informasi
tentang ukuran dan posisi
relatif.
Memilih Informasi
IV. Diagram
Dalam berbagai bentuk: diagram
alur, peta, jadwal, pohon keputusan
dlsb untuk meringkas informasi
numerik dan spasial.
Mengolah Data
Tahap II Problem Solving adalah “Mengolah Data”, di mana data yang diperlukan diberikan dengan jelas (tidak ada ambiguitas tentang
bagian data mana yang akan digunakan). Tahap ini melibatkan penggunaan data dengan cara yang benar untuk menemukan solusi untuk suatu
masalah.
Answer Required
Dari permasalahan
(problems) dibutuhkan
jawaban (solusi). Solution
Setalah kalkulasi / analisis
dengan trial-error berulang
kali, akhirnya solusi dapat
Data Given ditemukan.
Informasi-informasi yang
telah digali lalu diseleksi
sesuai dengan relevansi
Information Required (tabel, grafik, diagram,
Dari permasalahan tersebut, transkrip, dlsb)
lalu digali informasi-informasi permasalahan. Calculation
(data) yang berkaitan. Data-data yang telah terseleksi
dikalkulasi / dianalisis dengan metode
yang relevan.
“The problem is not the
problem. The problem is
your attitude about the
problem. Do you
understand?”
- Captain Jack Sparrow
UPKK
Penerapan Berfikir Kritis
4. Tata tulis dan gaya bahasa Proposal ditulis sesuai ketentuan yang ditetapkan
10
Menggunakan teknik pengutipan (citation) dan
daftar pustaka yang tepat 10