Filsafat Ilmu
George F. Kneller dalam buku Logic of Lenguage Jadi, logika adalah suatu cabang filsafat yang
Education, mendefinisikan logika disebut sebagai membahas tentang aturan-aturan, asas-asas,
penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berfikir hukum-hukum dan metode atau prosedur
benar (correct reason).
dalam berfikir yang benar.
Induksi, yaitu suatu cara berfikir dimana
Deduksi, yaitu suatu cara berfikir yang
ditarik kesimpulan yang bersifat umum
dari pernyataan bersifat umum ditarik
dari berbagai kasus yang bersifat
kesimpulan yang bersifat khusus.
individual.
Umum Khusus
Khusus Umum
1. Membantu berfikir secara rasional, kritis, lurus, tertib, metodis,
dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir secara cermat dan objektif
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir
secara tajam dan mandiri
4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-
kesalahan berfikir
5. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
Logika ilmiah adalah berfikir
secara logis dan empiris. Logika ilmiah adalah proses berfikir atau
pengembangan fikiran yang tersusun
secara sistematis berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada.
2. Menyusun
5. Menguji
Kerangka Berfikir
Hipotesis
3. Merumuskan 4. Mengumpulkan
Hipotesis data
1. Melakukan Studi Eksplorasi
2. Memilih Masalah (judul) yang Researcable
3. Merumuskan Masalah Penelitian
4. Merumuskan Tujuan dan Kegunaan Penelitian
5. Melakukan Studi Pustaka dan Merumuskan Kerangka Berpikir
6. Merumuskan Hipotesis
7. Menetukan Metode Penelitian (Jenis, Sumber data, Teknik dan Alat Pengumpulan data,
Alat analisis data)
8. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
9. Penarikan Kesimpulan
10. Publikasi Hasil
9
Aspek Non-Ilmiah Ilmiah
Pendekatan terhadap masalah Intuitif Empiris
Konsep/teori Ambigu Jelas, operasional, sepsifik
Hipotesis Tidak dapat dibuktikan Dapat dibuktikan
Observasi gejala Tidak terkontrol, seadanya Sistematis, terkontrol
Alat ukur Tidak akurat, tidak tepat, tidak Akurat, tepat, sesuai
sesuai
Pengukuran Tidak valid, tidak reliabel Valid, reliabel
Kontrol Tidak ada Selalu dilakukan
Pelaporan hasil penelitian Bias, subjektif Tidak bias, objektif
Sikap peneliti Tidak kritis, menerima apa Kritis, skeptis, mencari bukti
adanya
Penyimpulan terhadap hubungan Menghubungkan dua kejadian Mencari hubungan antar variabel
antar variabel tanpa pengujian secara sistematis
Sifat peneltian Tidak dapat diulang Dapat diulang
•Pengambilan kesimpulan dari • Pengambilan kesimpulan dari
kasus yang bersifat khusus kasus yang bersifat umum
menjadi hal yang bersifat umum. menjadi hal yang bersifat
khusus.
1. Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik
2. Mencintai kebenaran dan bersifat adil.
3. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat mutlak.
4. Membimbing untuk bersikap optimis, teliti, dan berani membuat pernyataan yang
menurut keyakinan ilmiah yang benar.
5. Membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa
adanya bukti yang nyata.
1. Kebenaran ilmiah bersifat tentatif. Sebelum ada kebenaran baru
yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan itu dianggap
benar.
2. Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang
bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni
dan keindahan.
وهللا أعلم ابلصواب
حسبنا هللا ونعم الوكيل
والسالم عليكم ورمحة هللا وبركاته