Anda di halaman 1dari 13

Bahan Ajar

Filsafat Ilmu

ETIKA ILMU
(PROBLEM NILAI DALAM ILMU)

Ahmad Munirul Hakim, M.Ag


Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga
CONCEPT MAP

Mempertimbangkan Kepentingan
ILMU Hidup
Manusia

Mendasari
Membutuhkan

ETIKA ILMU
PENGERTIAN ETIKA

Etika: Theories, or philosophical study, of human


moral values and conduts (Teori-teori tentag
perilaku moral manusia).
Etika = baik dan buruk suatu tindakan manusia,
bukan kebenaran perbuatan manusia.
Bertens (2001) → Etika sebagai ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan kehidupan manusia.
Etika = Moral, Apakah sama?

Moral: nilai-nilai perilaku orang atau


masyarakat yang belum disistematisasi
sebagai suatu teori.
Etika = perilaku-perilaku moral yang telah
dirumuskan menjadi teori-teori.

11/23/2021
METODE KAJIAN ETIKA

- Sebagai sebuah ilmu, kajian etika mengikuti metode


ilmiah/keilmuan tersendiri.
- Sebagai cabang filsafat, yakni filsafat moral, maka etika
memuat telaah filosofis tentang baik buruk dari aspek
pemikiran dan pilihan tindakan kebajikan hidup manusia
(virtues).
- Sebagai ilmu, etika merupakan fakta empirik tentang yang
baik dan buruk, serta keputusan tindakan yang diambil
seseorang dari pilihannya tentang tindakan yang baik dan
buruk.
ETIKA KEILMUAN

- Di dalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku


manusia menjadi sentral persoalan.
- Etika keilmuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang
dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan
dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
- Tujuan etika keilmuan yaitu yang baik dan yang
menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku
keilmuannya.
- Pokok persoalan dalam etika keilmuan selalu
mengacu kepada “elemen” kaidah moral, yaitu hati
nurani kebebasan dan bertanggung jawab.
Apa Kriteria Nilai dan Moral itu?

- Nilai moral tidak berdiri sendiri, tetapi ketika ia


berada pada atau menjadi seseorang, ia akan
bergabung dengan nilai yang ada seperti nilai agama,
hukum, dan budaya.
- Di bidang etika, tanggung jawab seorang ilmuwan
bukan lagi memberi informasi melainkan harus
memberi contoh; harus bersifat objektif, terbuka,
menerima kritik dan menerima pendapat orang lain.
ILMU: BEBAS NILAI

Secara otonom, ilmu tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan


nilai. Artinya, semua kegiatan terkait dengan penyelidikan ilmiah
harus disandarkan pada hakikat ilmu itu sendiri.
Ada tiga faktor indikator bahwa ilmu bebas nilai:
Pertama, ilmu harus bebas dari pengaruh eksternal seperti faktor
politis, ideologis, religius, kultural, dan sosial.
Kedua, diperlukan adanya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi
ilmu terjamin.
Ketiga, penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang
sering dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis
sendiri bersifat universal.

#slogan Eropa Modern, Science for science (ilmu untuk ilmu).


ILMU: BEBAS NILAI

Eksplorasi alam tanpa batas bisa dibenarkan.


Ekspresi seni berbau „pornografi‟ juga bisa
dibenarkan.
Menguliti mayat manusia untuk anatomi
tubuh juga dibenarkan.
Bagaimana pendapat Anda?

11/23/2021
ILMU: TIDAK BEBAS NILAI

Ilmu tidak bebas nilai memandang bahwa ilmu


itu selalu terkait dengan nilai dan harus
dikembangkan dengan mempertimbangkan
aspek nilai. Artinya pengembangan ilmu tentu
tidak bisa lepas dari kepentingan baik politis,
ekonomis, sosial, religius, ekologis, dan lain.
Bagaimana yang benar, ilmu bebas nilai
atau tidak bebas nilai?

Sebagai sebuah entitas, ilmu bersifat independen


(bebas nilai).
Sebagai instrumen (alat dan proses), ilmu koheren,
tergantung, dan diarahkan (tidak bebas nilai).
Siapa yang mengarahkan? Manusia itu sendiri.
Penerapan ilmu perlu dimensi etis sebagai alat kontrol.

11/23/2021
Dimensi Etis Penerapan Ilmu

Martabat
Universal
Manusia

Kepentingan
Keseimbangan
generasi
Ekosistem
mendatang

11/23/2021
‫‪TERIMAKASIH‬‬

‫وهللا أعلم ابلصواب‬


‫حسبنا هللا ونعم الوكيل‬
‫والسالم عليكم ورمحة هللا وبركاته‬

‫‪Ahmad Munirul Hakim, M.Ag Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga‬‬

Anda mungkin juga menyukai