AKSIOLOGI
PENDAHULUAN
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam manusia dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia
setelah mencapai pengetahuan.
Bagian dari filsafat pengetahuan membicarakan tentang ontologisme,
epistomologis dan aksiologi. Dalam kajian aksiologi ilmu membicarakan untuk apa
dan untuk siapa. Tulisan ini membicarakan ilmu dan moral, pengertian aksiologi,
serta tanggung jawab sosial ilmuwan.
20
Do Not Copy
ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah praktis baik yang berupa perangkat
keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Dalam tahap ini ilmu tidak
hanya menjelaskan gejala alam untuk tujuan pengertian dan pemahaman, namun lebih
jauh lagi memanipulasi factor-faktor yang terkait dalam gejala tersebut untuk
mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi. Disinilah masalah moral muncul
kembali namun dalam kaitannya dengan faktor lain. Kalau dalam tahap kotemplasi
masalah moral berkaitan dengan metafisiska maka dalam tahap manipulasi ini
masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah. Secara
filsafati dalam tahap penerapan konsep terdapat masalah moral ditinjau dari segi
aksiologi keilmuwan.
21
Do Not Copy
estetika. Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat kalau dikatakan bahwa
objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan pula
bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik
di dalam suatu kondisi yang normatif, yaitu suatu kondisi yang melibatkan norma-
norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan
yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.
22
Do Not Copy
- Ilmu telah berkembang sedemikian rupa dimana terdapat kemungkinan bahwa
ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling hakiki seperti
pada kasus revolusi genetika dan teknik pembuatan sosial.
23
Do Not Copy
Di bidang etika, tanggung jawab sosial seseorang ilmuwan bukan memberi
informasi namun memberi contoh. Dia harus tampil di depan; bagaimana caranya
bersifat objektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh
dalam pendirian yang dianggap benar dan berani mengakui kesalahan. Tugas seorang
ilmuwan harus menjelaskan hasil penelitiannya sejernih mungkin atas dasar
rasionalitas dan metodologis yang tepat.
Seorang ilmuwan secara moral tidak akan membiarkan hasil penelitian atau
penemuannya dipergunakan untuk menindas bangsa lain meskipun yang
mempergunakan bangsanya sendiri. Sejarah telah mencatat para ilmuwan bangkit
dan bersikap terhadap politik pemerintahnya yang menurut anggapan mereka
melanggar asas-asas kemanusiaan.
Pengetahuan merupakan kekuasaan, kekuasaan yang dapat dipakai untuk
kemaslahatan manusia atau sebaliknya dapat pula disalahgunakan. Untuk itulah
tanggung jawab ilmuwan haruslah “dipupuk” dan berada pada tempat yang tepat,
tanggung jawab akademis dan tanggung jawab moral.
KESIMPULAN
Ilmu menghasilkan teknologi yang akan diterapkan pada masyarakat.
Teknologi dalam penerapannya dapat menjadi berkah dan penyelamat bagi manusia,
tetapi juga bisa menjadi bencana bagi manusia. Disinilah pemanfaatan pengetahuan
dan teknologi harus diperhatikan sebaik-baiknya. Dalam filsafat penerapan teknologi
meninjaunya dari segi aksiologi keilmuan.
Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian
tentang nilai-nilai khususnya etika. Seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab
agar produk keilmuwan sampai dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat.
24