Anda di halaman 1dari 8

Moralitas Ilmu Pengetahuan

Muhammad Agung Firmansyah


Yoga Pratama
Muhammad Fikri Septian Anugrah
Arief Nurdiansyah
Manalfrend wandelson S
Latar Belakang
Kemajuan pesat ilmu pengetahuan yang dicapai manusia pada ujung pertengahan kedua abad ke-20,
memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat. Setiap ilmu pengetahuan akan menghasilkan
teknologi yang kemudian akan diterapkan pada masyarakat. Proses ilmu pengetahuan menjadi sebuah
teknologi tentu tidak terlepas dari si ilmuwannya senidiri. Untuk itulah tanggung jawab seorang
ilmuwan haruslah “dipupuk” dan berada pada tempat yang tepat, tanggung jawab akademis, dan
tanggung jawab moral.
Masalah moral dalam menghadapi kasus ilmu dan teknologi yang bersifat merusak terbagi kedalam
dua golongan pendapat. Golongan pertama menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap
nilai-nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologis. Golongan kedua sebaliknya berpendapat
bahwa netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuwan, sedangkan
dalam penggunaannya, bahkan pemilihan obyek penelitian, maka kegiatan ilmuwan harus
berlandaskan asas-asas moral.
Tanggung Jawab Ilmuwan

*Ilmu merupakan hasil karya seorang ilmuwan yang dikomunikasikan dan dikaji secara luas. Jika
hasil karyanya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka karya ilmiah itu akan menjadi ilmu
pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas.

*Ilmu menghasilkan teknologi yang diterapkan pada masyarakat. Teknologi dan ilmu
pengetahuan dalam penerapannya dapat menjadi berkah dan penyelamat bagi manusia, tetapi juga
bisa menjadi bencana bagi manusia. Di sinilah pemanfaatan pengatahuan dan teknologi perlu
diperhatikan sebaik-baiknya.
Sifat keterbatasan dan bentuk-bentuk Tanggung jawab Keilmuwan
 Sifat Keterbatasan Tanggung jawab Keilmuan.
Salah satu ciri pokok dari tanggung jawab keilmuan itu adalah sifat keterbatasan. Tanggung jawab keilmuan memiliki
sifat keterbatasan, dalam arti bahwa, tanggung jawab itu sendiri tidak diasalkan atau diadakan sendiri oleh ilmu dan
ilmuwan sebagai manusia, tetapi merupakan pemberian kodrat. Sebagaimana manusia tidak dapat menciptakan dirinya
sendiri, tetapi menerimanya sebagai pemberian kodrat maka demikian pula halnya ia tidak dapat menciptakan tanggung
jawab. Manusia hanya menerima dirinya dan tanggung jawabnya, serta menjalaninya sebagai sebuah panggilan kodrati
dan tunduk padanya.

 Bentuk-bentuk Tanggung jawab Keilmuan.


Tanggung jawab sosial. Ilmu bukan saja bersifat sosial, tetapi membutuhkan tanggung jawab sosial, karena melalui
suasana sosial itu ilmu dapat bertumbuh subur secara efektif dan bertambah luas. Aneka kasus sosial dalam masyarakat
membutuhkan penanganan dan penyelesaian secara keilmuan.
A. Paradigma Ilmu Bebas Nilai

Ilmu : Bebas Nilai atau


Tidak?
B.Paradigma Ilmu Tidak
Bebas Nilai
Moralitas Ilmu Pengetahuan
Dalam filsafat dan ilmu logika Istilah moral berasal dari bahasa Latin, mos(jamaknya mores), yang berarti
adab atau cara hidup. Etika dan moral sama maknanya, tetapi dalam pemakaiannya sehari-hari ada sedikit
perbedaan. Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian
sistem nilai yang ada.
Moralitas dapat objektif dan subjektif.
 Moralitas objektif memandang perbuatan semata sebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan,
bebas lepas dari pengaruh suka rela pihak pelaku. Lepas dari segala keadaan khusus si pelaku
yang dapat mempengaruhi atau mengurangi penguasaan diri dan bertanya apakah orang yang
sepenuhnya menguasai dirinya diizinkan dengan suka rela menghendaki perbuatan tersebut.
 Moralitas subjektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai perbuatan yang
dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu. Selain itu juga dipengaruhi,
dikondisikan oleh latar belakangnya, pendidikannya, kemantapan emosinya dan sifat-sifat
pribadi lainnya.
Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan teknologi terhadap kehidupan
masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang
dimiliki oleh setiap masyarakat.
Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan yang tengah berlangsung, dan
dapt mempengaruhi atau menigkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih
baik. Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini
selanjutnay akan mengarah pada perubahan sosial dan budaya.
Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada beberapa hal,
menimbulkan sikap pro dan kontra di antara masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut
dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga menuai dampak positif dan dampak negatif bagi manusia dan lingkungannya.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai