Anda di halaman 1dari 8

Aksiologi Ilmu Pengetahuan

Bagi Manusia

Oleh:
Bahera
&
Anatun Nisa Mun’amah

Prodi Manajemen Pendidikan Islam


Pascasarjana UIN STS Jambi
Ada tiga landasan yang digunakan
untuk melakukan pembahasan Landasan epistemologis memberikan dasar
secara filosofis terhadap ilmu pembahasan tentang cara kerja ilmu
pengetahuan, yaitu: landasan pengetahuan dalam usaha mewujudkan
ontologis, landasan epistemologis, kegiatan ilmiah.
Pendahuluan Dan landasan aksiologis menjadi dasar
dan landasan aksiologis.
pembahasan untuk menemukan nilai-nilai
yang terkait dalam kegiatan ilmiah.

Berdasarkan landasan ontologis, filsafat


mempersoalkan tentang ciri khas dari ilmu
pengetahuan (yang mencakup segala jenis ilmu
pengetahuan) bila dibandingkan dengan
berbagai macam pengetahuan dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia.
Pembahasan
cabang filsafat yang berurusan
Aksiologi dengan sifat nilai-nilai dan jenis
nilai seperti dalam bidang moral,
estetika, etika, agama, dan
metafisika
Aksiologi Ilmu
Pengetahuan
pengetahuan yang diusahakan
secara sungguh-sungguh dengan
Ilmu cara-cara (metode), langkah-
Pengetahuan langkah serta sarana-sarana yang
relevan dan tepat untuk
memperoleh pemahaman yang
kebenarannya dapat diyakini dan
dipertanggungjawabkan.
Hakikat Ilmu Pengetahuan

Sumber Ilmu Pengetahuan, “Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman


inderawi (empiri) dan dari akal (ratio)”.
Batas batas Ilmu Pengetahuan, “Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita
tangkap dengan pancaindra itu hanya terbatas pada gejala atau phenomenon
(fenomena), sedangkan substansi yang ada di dalamnya yang tidak dapat kita
tangkap dengan pancaindra disebut nomenon (nomena)”.
Keabsahan Ilmu Pengetahuan, “membahas tentang kriteria bahwa ilmu
pengetahuan itu sah atau mengandung kebenaran. Oleh karena itu membahas
keabsahan ilmu pengetahuan berarti juga membahas tentang kebenaran.
Kebenaran itu adalah nilai (aksiologis) dan merupakan suatu relasi antara
gagasan dengan kenyataan.
”.
Aksiologi Ilmu Pengetahuan Bagi Manusia

Kajian tentang kebermanfaatan ilmu (aksiologis) ini


salah satunya bertujuan ingin memberikan dukungan
terhadap proses kemajuan ilmu. Memang tidak
mudah untuk menentukan kriteria/ ukuran suatu ilmu
itu bermanfaat atau tidak. Namun demikian, tulisan
ini mencoba memberikan kriteria kebermanfaatan itu
secara sederhana, antara lain sebagai berikut.
• Pada dasarnya, suatu ilmu dikatakan bermanfaat
apabila dapat memberikan/ mendatangkan
kesejahteraan, kemaslahatan dan kemudahan
1. bagi kehidupan manusia

• Ilmu dikatakan bermanfaat apabila dapat


memberikan informasi tentang kebenaran, baik
kebenaran indrawi, kebenaran ilmiah maupun
2. kebenaran agama.

Aksiologi Ilmu Pengetahuan • Ilmu disebut bermanfaat manakala ia dapat


Bagi Manusia membimbing manusia menjadi orang yang
tawadhu’ dan memiliki pribadi yang mengenal
3. kegagungan Allah sambil menyadari
eksistensinya yang sangat lemah dan terbatas.
Kesimpulan
Secara garis besar manfaat ilmu pengetahuan bagi kehidupan sosial dapat dikemukakan
dalam 2 (dua) aspek, yaitu manfaat praktis dan manfaat akademis. Manfaat praktis ilmu
pengetahuan antara lain: Pertama, Dapat mendatangkan/ memberikan kemaslahatan dan
kemudahan bagi bagi seluruh sektor kehidupan masyarakat. Kedua, dapat mendorong masyarakat
mencapai tingkat kemajuan peradaban yang tinggi. Ketiga, mampu melakukan perubahan gaya
hidup dan pola pikir masyarakat, dari gaya hidup konvensional menuju gaya hidup yang lebih
terbuka dan modern.
Adapun manfaat akademis dapat rasakan dalam beberapa aspek, antara lain: Pertama, dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam batasan nilai ontologis. Dalam paradigma ontologi
diharapkan dapat mendorong wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme terhadap ilmu pengetahuan. Kedua, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam
batasan etimologis, yaitu mampu mendorong perkembangan wawasan intelektuan keilmuan yang
mampu membentuk sikap ilmiah dan mampu menemukan konsep dan teori-teori baru dalam dunia
ilmu pengetahuan. Ketiga, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang bernilai etis, yaitu dapat
mendorong terjadinya perubahan perilaku masyarakat, seperti terbinanya pribadi atau masyarakat
yang bermoral dan bertanggung jawab.
THANK
YOU...

Anda mungkin juga menyukai