Oleh :
THREE RAHMADONA (22124060)
Dosen Pengampu :
2. Etika Penelitian
Peneliti dalam pengertian luas dapat dapat merujuk pada setiap orang yang
melakukan aktivitas menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan
atau individu yang melakukan sejumlah praktik-praktik dimana secara tradisional
dapat dikaitkan dengan kegiatan pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara khusus,
istilah peneliti dikaitkan pada individu-individu yang melakukan penelitian (meneliti)
dengan menggunakan metode ilmiah (Muhajirin dan Maya, 2017:10). Sedangkan
Etika Penelitian (EP) adalah pedoman etika untuk melakukan penelitian secara
bertanggung jawab.
Sejak dari lahir sampai meninggal dunia, manusia hidup dalam taman norma.
Dengan norma kita menilai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang pantas dan
yang tidak Pantas, dan seterusnya. Dalam konteks penelitian, manusia bahkan lebih
terikat lagi untuk memperhatikan norma etik ini. Setidaknya ada empat alasan
mengapa diperlukan norma etika penelitian, yaitu:
1 . Kepengarangan (authorship)
Ada banyak kesalahPahaman mengenai authorship yang terjadi di lndonesia
yaitu bahwa seseorang yang senior atau memegang jabatan penting atau sudah
memberi ijin melaksanakan penelitian di wilayah otoritasnya otomatis harus
dimasukkan dalam deretan nama penulis pada waktu hasil penelitian dipublikasikan.
Pada dasarnya orang Yang namanya patut dimasukkan ke dalam daftar penulis
hanyalah mereka yang niemberikan intellectual contribution yang langsung dan cukup
berrnakna dalam pelaksanaan penelitian itu.
2. Plagiarisme
Suatu jurnal ilmiah yang baik tentu mempunyai mitra bestari (peer reviewers)
yang akan menilai kelayakan suatu manuskrip untuk dipublikasi. Mitra bestari yang
baik akan membuat penilaian yang obyektif dan independen mengenai kelayakan
diterima tidaknya suatu manuskrip berdasarkan kelayakan (feasiblity), daya tarik
(interesting), adanya unsur kebaruan (novelty), nilai etika (efhics), dan relevansi
dengan masalah kesehatan yang terdapat dalam suatu populasi.
Menurut LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), ada beberapa kode etik
atau etika penelitian:
Kode ketiga, Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa
tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah
tersedianya sumber daya keilmuan baginya.
DAFTAR PUSTAKA
Luthfi, R. (2022). Ilmu Hukum Disiplin Ilmu yang Bersifat Sui Generis. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), 14618-14623.
Malli, R. (2019). Landasan Ontologi Ilmu Pengetahuan. TARBAWI: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 4(01), 86-99.
Muhajirin, M., & Maya, P. (2017). Pendekatan Praktis: Metode Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif.
Nurasa, A., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2022). Tinjauan Kritis terhadap Ontologi
Ilmu (Hakikat Realitas) dalam Perspektif Sains Modern. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 5(1), 181-191.