Anda di halaman 1dari 3

FILSAFAT Suatu Pengantar

Oleh : Dr. Djoko Pitoyo, MSc

Filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata filo artinya cinta atau menyenangi
dan sofia artinya hikmah, kebijaksanaan. Secara etimologi, Filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran. Konon orang yang selalu mendambakan kebijaksanaan
adalah orang-orang yang pandai, orang yang selalu mencari kebenaran. Dalam
mencari kebenaran ini mereka berdasarkan pada pemikiran dan logika bahkan
berspekulasi.
Hal ini terjadi pada zaman sebelum ilmu berkembang. Hasil pemikiran mereka ini
kemudian menjadi tantangan bagi para ilmuan selanjutnya, dimana dalam penemuan
kebenaran lebih mementingkan penemuan-penemuan empiris. Logika bukan
sematsebagai metode untuk menemukan atau mencari kebenaran. Lahirnya ilmu adalah
karena ketidak puasan para ilmuan terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof,
maka dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan bentuk-bentuk perkembangan filsafat.
Selanjutnya dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari ilmu.
Filsafat Ilmu adalah Induk Cabang–Cabang Ilmu, muncul karena ketikdakpuasan
para ilmuwan terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof.
Filsafat Ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat
ilmu, oleh sebab itu Filsafat Ilmu ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakekat ilmu tersebut, seperti pertanyaan :
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki obyek tersebut ? Bagaimana
hubungan obyek dengan daya tangkap manusia mis; berpikir, merasa, mengindra.
(Ontologi)
2. Bagaimana proses yang memungkinkan timbulnya pengetahuan yang berupa ilmu ?
Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar ? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ?
Apa kriterianya ? Cara, teknik, atau sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ? (Epistemologi)
3. Untuk apa ilmu itu dipergunakan ? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
tersebut dan kaidah-kaidang moral ? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana hubungan antara teknik prosedural
yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma moral profesional?
(Aksiologi)

1. Landasan Ontologi adalah tentang obyek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti
tiap ilmu harus mempunyai obyek telaahan yang jelas. Dikarenakan diversifikasi ilmu
terjadi atas dasar spesifikasi obyek telaahannya, maka tiap disiplin ilmu mempunyai
landasan ontologi yang berbeda
2. Landasan Epistemologi, adalah cara yang digunakan untuk mengkaji atau
menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah pada
dasarnya untuk semuah disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan indulsi-deduksi-
verivikasi
3. Landasan Aksiologi, adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut
dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang dapat
disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan
kualitas hidup manusia

Ada 2 cara untuk mendapatkan pengetahuan yaitu : 1. Rasio/logika, & 2. Pengalaman

Metode Ilmiah : Suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-
langkah yang sistematis untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ilmiah :
1. Perumusan masalah,
2. Tinjauan Pustaka dan khasanah pengetahuan ilmiah,
3. Perumusan Hipotesis,
4. Pengujian Hipotesis,
5. Penarikan Kesimpulan.
Berdasarkan fakta, Bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan
hipotesis, menggunakan ukuran Obyektif, Menggunakan teknik kuantitatif.
Metode Penelitian : cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Ilmu yang mengkaji metode-metode ilmiah untuk penelitian : disebut
metodologi penelitian.
Penelitian berdasarkan Bidang yang diteliti : 1. Akademis 2. Profesional 3. Institusional
Penelitian berdasarkan Tujuannya : 1. Penelitian Dasar 2, Penelitian Terapan
Paradigma Penelitian : Paradigma Post Positivisme, Paradigma Konstruktivisme Sosial,
Paradigma Advokasi dan Partisipatoris, dan Paradigma Pragmatis

Definisi penelitian kualitatif menurut Syaodih Sukmadinata (2012:53,60) adalah suatu


penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, presepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari oleh filsafat
positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji melalui penelitian
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif.
Penelitian kuantitatif :
1. Berpijak pada konsep positivistik.
2. Kenyataan berdimensi tunggal, fragmental terbatas, fixed
3. Peneliti obyek lepas, penelit dari luar dgn instrumen standar yg obyektif
4. Seting peneliti buatan lepas tempat dan waktu.
5. Analisis kuantitatif, statistik, obyektif.
6. Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi, prediksi

Penelitian kualitatif :
1. Berpijak pada konsep naturalistik.
2. Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka berubah
3. Peneliti dan obyek penelitian berinteraksi, penelit dari luar dan dlm peneliti sebagai
instrumen, subyektif, judgment.
4. Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu.
5. Analisis subyektif, intuitif-rasional.
6. Hasil penelitian berupa deskripsi, interprestasi, tentatif-situasional.

Anda mungkin juga menyukai