Anda di halaman 1dari 4

RAHMATULLAH -2212221043

Tugas 1 - Resume
MATERI : APA FILSAFAT ILMU ITU

Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu, seperti:obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari
obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ? Kita sebut Ontologi


Apakah yang menjadi telaahan ilmu? Apa yang ingin diketahui ilmu? “ Obyek penelahaan ilmu
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia”

Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita sebut Epistemologi


Untuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian (asumsi) mengenai obyek-
obyek empirik. Asumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsif inilah yang memberi arah dan
landasan bagi kegiatan penelahaan. Sebuah pengetahuan baru dianggap benar selama kita bisa
menerima yang dikemukakannya.
Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat
dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang
membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.

Tiga asumsi ilmu mengenai obyek empirik


Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama
lain. Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, dan lainnya.
Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka
waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam suatu
keadaan tertentu.
Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu
kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan
urut-urutan kejadian yang sama.

Kegiatan Keilmuan Sebagai Sebuah Proses


Logika matematika Deduktif, Deduksi, Khasanah ilmu, Dunia, Rasional Dunia, Empirik Induksi,
Induktif, Pengujian, Fakta, Metode penelitian Keilmuan, Statistik
Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan pengetahuan keilmuan dalam memecahkan masalah
yang sedang dihadapinya? Masalah pada hakikatnya merupakan pertanyaan yang harus dijawab,
dan secara logis seseorang baru bisa menjawab pertanyaan tersebut setelah konstelasi masalah
yang ditanyakan itu jelas. Kejelasan masalah di sini tidaklah bersifat semantik seperti pada
perumusan masalah, melainkan bersifat kejelasan hubungan logis antara faktor-faktor yang
terlibat dalam masalah tersebut.
Metode Keilmuan
Langkah-langkah yang ditempuh proses keilmuan secara konprehensif, yaitu perumusan
masalah, pengujian hipotesis, deduksi hipotesis, dan pengujian kebenaran.

Fungsi Ilmu Pengetahuan :


1. Untuk menerangkan gejala
2. Untuk memahami hakekat gejala
3. Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
4. Untuk mengendalikan gejala
Ciri Ilmu Pengetahuan : Mempuyai obyek kajian Mempunyai metode pendekatan Disusun
secara sistematis Bersifat “universal” (legitimated).

Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian :


1. Mencandra/mengadakan deskripsi, Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang
dipersoalkan
2. Menerangkan/Eksplanasi, Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-
peristiwa/gejala
3. Menyusun Teori, Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi
yang satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain
4. Membuat Prediksi/Peramalan, Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-
peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul
5. Melakukan Pengendalian, Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau
gejala-gejala
RAHMATULLAH -2212221043
Tugas 2 - Resume
Pilih satu ilmu pengetahun (atau mata kuliah) kemudian lakukan kajian filsafat ilmu
untuk ilmu pengetahuan itu !

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste
Comte yang juga dikenal sebagai bapak dari sosiologi dan kemudian diperluas menjadi suatu
disiplin ilmiah oleh Herbert Spencer. Perkembangan sosiologi sebagai ilmu dibagi menjadi
empat tahap, yaitu masa abad pertengahan, masa abad renaisans, masa sosiologi sebagai ilmu
tentang masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dari keilmuan lain (abad ke-18 M), dan
masa sosiologi sebagai ilmu dengan metode ilmiah yang mandiri (abad ke-19 M). Sosiologi
memiliki objek kajian yang jelas dan dapat diselidiki melalui metode-metode ilmiah serta dapat
disusun menjadi suatu sistem yang masuk akal dan saling berhubungan. Objek kajian utama
dalam sosiologi ialah struktur masyarakat, unsur sosial, sosialisasi dan perubahan sosial. Cabang-
cabang ilmu sosiologi bersifat gabungan antara ilmu tentang gejala sosial yang terjadi dalam
masyarakat dengan ilmu-ilmu lainnya.

Berdasarkan Etimologi :
Sosiologi merupakan gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu socius yang
berarti kawan atau teman dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.

Sejarah Perkembangan Sosiologi


Sosiologi didirikan oleh orang Yunani kuno. Awalnya sosiologi bersatu dengan
ilmu filsafat sosial. Dipisahkan karena kemudian diskusi masyarakat berkisar pada hal-hal yang
menarik perhatian umum. Seperti perang dan konflik sosial. Dalam buku Sociology: Society
Diving in Society (2007), pada abad ke-19, seorang filsuf Prancis bernama Auguste Comte
mengungkapkan keprihatinannya tentang keadaan masyarakat Prancis setelah Revolusi Prancis
booming. Dampak revolusi menimbulkan perubahan positif dengan munculnya suasana
demokrasi, tetapi juga membawa perubahan negatif. Perubahan negatif berupa konflik kelas
yang menyebabkan anarkisme di masyarakat. Konflik dipicu oleh kurangnya pemahaman untuk
mengatasi perubahan atau hukum seperti pengaturan stabilitas sosial. Dalam kondisi seperti itu,
Auguste Comte menyarankan bahwa studi tentang masyarakat harus dikembangkan menjadi
ilmu yang mandiri. C tis di mana sosiologi lahir sebagai cabang termuda dari ilmu-ilmu sosial.
Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Auguste Comte dalam bukunya Cours de Philosophe
Positif (1830). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau
masyarakat luas. Sosiologi kemudian menjadi ilmu yang berkembang di Eropa, terutama di
Jerman dan Prrancis.
Di dalam proses perkembangannya sosiologi dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu ke masyarakat
lainnya seperti ekonomi dan sejarah. Sosiologi yang merupakan pemikiran terhadap masyarakat
lambat lawan menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Banyak usaha baik bersifat ilmiah
maupun non ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Faktor pendorong utama munculnya sosiologi adalah meningkatnya perhatian terhadap
kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Penggunaan istilah Sosiologi


Pada awalnya, manusia menyatukan segala bidang pengetahuan sebagai bagian dari filsafat alam.
Kemudian filsafat alam berkembang menjadi berbagai cabang ilmu, salah satunya ialah filsafat
sosial. Filsafat sosial membahas tentang etika yang perlu ada dan diiterapkan di dalam
masyarakat. Tokoh-tokohnya yaitu Plato (429–347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM). Plato
membahas tentang unsur sosiologi dalam bernegara, sedangkan Aristoteles membahas tentang
etika sosial. Dalam perkembangannya, sosiologi menjadi pengetahuan yang berbeda dengan
filsafat sosial. Sosiologi lebih mengutamakan pengetahuan tentang realitas sosial di dalam
masyarakat, dibandingkan dengan pengetahuan tentang cara masyarakat dalam menerapkan
etika. Konsep sosiologi kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean
Jaques Rousseau melalui pemikiran tentang kontak sosial. Konsep pemikiran sosiologi ini belum
dianggap sebagai ilmu hingga awal tahun 1800-an.
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya yang
berjudul Cours De Philosophie Positive yang diterbitkan pada tahun 1838 M dan kemudian
dipopulerkan oleh Herbert Spencer pada tahun 1876 melalui penerbitan bukunya yang
berjudul Principles of Sociology. Istilah sosiologi diperoleh dari dua kata dalam bahasa
Latin yaitu Socius dan Logos. Kata Socius berarti kawan, sedangkan kata Logos berarti ilmu
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai