Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN

A. SEJARAH SOSIOLOGI
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih
muda walau telah mengalami yang cukup lama.
Sejak manusia mengenal kebudayaan dan
peradaban, masyarakat manusia sebagai proses
pergaulan hidup telah menarik perhatian.
Awalnya orang - orang yang meninjau
masyarakat hanya tertari kepada masalah.
Kejahatan
Perang
Kekuasaan
Keagamaan
Golongan yang berkuasa

Meningkat pada filsafat kemasyarakatan : Harapan


tentang susunan & kehidupan masyarakat yang di
Oleh karena itu, muncul nilai & kaidah yang harus
ditaati. Ternyata nilai & kaidah masyarakat tidak
selalu sesuai dengan kenyataan yang ada dalam
masyarakat sehingga menimbulkan pertentangan
antara harapan & Kenyataan (Utopis).

Hal ini memaksa ahli fikir mencari sebab-sebabnya


dengan jalan mempelajari kenyataan-kenyataan yang
ada dalam masyarakat. Sehingga timbul berbagai
macam teori tentang masyarakat. Lambat laun teori
ini dikembangkan secara sistematis dan netral,
sehingga timbul “ilmu tentang kemasyarakatan”.
Filsafat dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan.
Pythagoras berkata : “Filsafat berasal dari bahasa yunani :
Philein : cinta
Sophia : Kebijaksanaan
Maksud dari filsafat itu adalah prinsip - prinsip atau asas
- asas yang dijelaskan terhadap semua fakta.

Dahulu semua ilmu pengetahuan pernah menjadi bagian


dari filsafat yang dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan
(Mater Stientarium). Tapi karena perkembangan zaman &
peradaban manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang
tergabung dalam filsafat mulai memisahkan diri antara lain:
1. Astronomi (ilmu Bintang) dahulu bernama
kosmologi
Fisika (ilmu Alam) dahulu bernama
filsafat alam

Abad I memisahkan diri


Abad II s/d Akhir abad 19 memisahkan diri

2. Kimia, Biologi, Geologi

3. Psikologi, dan Sosiologi


Pemikiran terhadap Berbeda lagi dengan di
masyarakat lambat laun Eropa dan di Amerika
mendapat bentuk sebagai Serikat, SOSIOLOGI
suatu ilmu pengetahuan dihubungkan dengan :
1. Usaha-usaha untuk
Yang kemudian meningkatkan keadaan
dimanakan “SOSIOLOGI” sosial manusia
pertama kali di Eropa, faktor
pendorongnya : 2. Usaha pendorong untuk
meningkatnya perhatian menyelesaikan yang
terhadap kesejahteraan ditimbulkan oleh :
masyarakat dan perubahan kejahatan, pelacuran,
– perubahan yang terjadi pengangguran,
dalam masyarakat. kemiskinan, konflik,
peperangan, dsb.
Dalam abad ke-19 filsuf bangsa Perancis :
August Comte, menulis buku “ tentang
pendekatan terhadap masyarakat.
Comte berkata: “ Dalam ilmu pengetahuan pada
setiap penelitiannya melalui tahap-tahap tertentu
berdasarkan logika, urutan tersebut sampai pada
tahap akhir yaitu: “Penelitian Ilmiah” dan sudah
saatnya bagi ilmu kemasyarakatan mencapai tahap
akhir tersebut.
Nama ilmu kemasyarakatan tersebut : “SOSIOLOGI” pada tahun
1839.
Berasal dari bahasa Latin , “Socius” : Kawan Berbicara tentang
Yunani , “Logos : Berbicara masyarakat.

Menurut Comte, SOSIOLOGI merupakan ilmu pengetahuan


kemasyarakatan yang merupakan hasil terakhir dari perkembangan ilmu
pengetahuan, oleh karenanya sosiologi didasarkan pada kemajuan yang
telah dicapai oleh ilmu pengetahuan lainnya.
Menurut Comte, SOSIOLOGI harus dibentuk berdasarkan
pengamatan atau observasi dan tidak pada spekulasi perihal keadaan
masyarakat. Hasilnya disusun secara sistematis dan metodis.
Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842,
tatkala Comte menerbitkan jilid terakhir bukunya :
“POSITIVE - PHILOSOPHY”.
John Stuart Mill ahli fikir kemasyarakatan dari
Inggris, menyarankan istilah Ethology untuk ilmu
kemasyarakatan, tapi tidak populer.

Herbert Spencer mengembangkan suatu sistematika


penelitian masyarakat dalam bukunya : “PRINCIPLE Of
SOCIOLOGY. Berkat Spencer, pada abad 20 sosiologi
menjadi populer hingga sekarang ini.
B. ILMU PENGETAHUAN & SOSIOLOGI
1. Apakah Ilmu Pengetahuan (Science)

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sadar.


Kesadaran manusia dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk :
 Berfikir, dengan fikiran manusia mendapat (ilmu) pengetahuan
(Sarananya Logik).
 Berkehandak, dengan kehendak manusia mengarahkan
perilaku. (Sarananya : Etika )
 Merasa, dengan perasaannya manusia
mendapatkan kesenangan.
(Sarananya : Estetik)
Ilmu Pengetahuan adalah :
> Pengetahuan (Knowledge) yang
tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan mana.
Selalu dapat diperiksa & ditelaah
(dikontrol) dengan kritis oleh orang
lain yang ingin mengetahuinya.
Unsur – unsur ilmu pengetahuan
antara lain :
1. Pengetahuan
2. Tersusun secara Sistematis
3. Menggunakan Pemikiran
4. Dapat dikontrol & dikritik oleh
orang lain (Obyektif).
Pengetahuan adalah :
> Kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
indra, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (Beliefs), Takhyul
(Superstitions) dan penerangan. Penerangan yang keliru
(Misinformations).
Pada hakekatnya, ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat
ingin tahu dalam diri manusia karena ada sebagian sisi kehidupan
manusia yang masih gelap dan manusia ingin mengetahui
kebenaran dari sisi gelap tersebut.
Dalam usaha untuk mencari kebenaran tersebut, manusia
dapat menempuh dengan berbagai cara :
a. Penemuan secara kebetulan
b. Hal untung – untungan
c. Kewibawaan
d. Usaha yang bersifat Spekulatif
e. Pengalaman
f. Penelitian Ilmiah
Apa manfaat menuntut ilmu pengetahuan ?
-> Agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segala segi
kehidupan ini.
-> Oleh karena itu, manusia harus dapat meramalkan apa yang
akan terjadi kecuali meramalkan, adalah suatu kemampuan untuk
menetapkan kecenderungan (Prediction) dan kemungkinan –
kemungkinan dimasa yang akan datang.
Secara umum dan konvensial dikenal
adanya 4 kelompok ilmu pengetahuan:
a. Ilmu Matematika
b. IPA, ilmu tentang pengetahuan
alam baik hayati maupun non
hayati.
c. Ilmu tentang perilaku, terdiri dari :
-> Animal behavior (Perilaku Hewan)
-> Human behavior (perilaku
manusia) Kemudian dikenal dengan
ilmu sosial.
d. Ilmu Kerohanian
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya
masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri karena : memenuhi unsur – unsur ilmu pengetahuan yang
cici – ciri utamanya :
- Sosiologi bersifat Empiris, didasarkan pada observasi bukan
spekulasi
- Sosiologi bersifat Teorits, hasil observasi
dibuat abstraksi untuk menjadi teori.
- Sosiologi bersifat Kumulatif,
teori sosiologi dibentuk atas dasar
teori-teori yang sudah ada,
diperbaiki, & disempurnakan.
- Sosiologi bersifat non etis, yang dipersoalkan
bukan baik buruknya sesuatu fakta, tapi
sosiologi menjelaskan fakta yang ada dalam
masyarakat.
Bagaimana membedakan Sosiologi dengan
cabang ilmu sosial lainnya ?
Seperti Ekonomi, Politik, Ilmu Jiwa, & Antropologi.
Sosiologi mempelajari masyarakat dalam
keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-
orang dalam masyarakat tadi.
Dalam masyarakat yang menjadi obyek ilmu sosial
dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari berbagai
segi :
-> Ada segi Ekonomi antara lain berhubungan dengan
produksi, konsumsi, & distribusi.
-> Segi Politik antara lain berhubungan dengan
penggunaan kekuasaan dalam masyarakat, dan
lain-lain.
-> Segi ilmu jiwa antara lain memusatkan perhatian pada segi
perilaku manusia sebagai individu, akan tetapi tekanannya
diletakkan pada perilaku individu dalam kehidupan bersama.

-> Antropologi, agak sulit dibedakan dengan sosiologi, sebab baik


anthropologi maupun sosiologi sama. Sama membahas masyarakat
tradisional dan modern. Tapi hal yang dapat membedakan antara
keduanya terletak pada pangkal tolaknya, yaitu :
Sosiologi, memperhatikan unsur-unsur yang baru (Masyarakat
Modern)
Anthropologi, memperhatikan unsur-unsur yang tradisional
C. Definisi Sosiologi & Sifat Hakekatnya
Definisi Sosiologi
Pitirim A Sorikin, said “Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari:
I. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala – gejala sosial (seperti : antara
gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat
dengan politik, dan lain-lain).
II. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala non sosial (misal : gejala
geografis, biologi, dan lain-lain).
III. Ciri-ciri umum dari jenis gejala-gejala sosial.

Roucek & Warren, said “Sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok”.
William F. Ogburn & Meyer F. Nimkoff, said “ Sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu
organisasi sosial.

J.A.A, Van Doorn & C.J. Lammers, said “ Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur - struktur dan proses - proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi, said
“Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur
sosial, proses sosial, & perubahan – perubahan
sosial.
Menurut Selo & Soelaeman, struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur – unsur sosial yang
pokok yaitu kaidah – kaidah sosial (norma – norma
sosial), lembaga – lembaga sosial, kelompok –
kelompok sosial serta lapisan – lapisan sosial.
Proses Sosial, ialah pengaruh timbal balik
antara : kehidupan ekonomi dengan
kehidupan politik, antara agama dengan
hukum, agama dengan ekonomi.
Sifat dan Hakekat Sosiologi ialah antara lain :
Sosiologi adalah suatu ilmu sosial.
Sosiologi merupakan disiplin yang kategoris, yaitu membatasi
pada apa yang terjadi dewasa ini, bukan disiplin normatif, yaitu
membatasi pada apa yang akan terjadi & apa yang seharusnya
terjadi.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang murni (Pure Science)
bukan ilmu terapan (Applied Science).
Sosiologi adalah ilmu pengetahuanyang abstrak bukan yang
konkrit.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian –
pengertian dan pola – pola umum.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan
rasional.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum
bukan yang khusus.
D. Obyek Sosiologi
Sebagaimana halnya dengan ilmu – ilmu sosial yang lain, obyek
sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia
didalam masyarakat.
Siapa Masyarakat ?

Beberapa orang sarjana mencoba untuk memberikan difinisi


masyarakat (Society) seperti antara lain :
Mac Iver & Page, said “ Masyarakat ialah
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari
wewenang & kerja sama antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dari pengawasan
tingkah laku & kebebasan. Kebebasan
manusia, keseluruhan yang selalu berubah itu
dinamakan masyarakat”.
Ralp Linton, said “Masyarakat ialah setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas – batas yang
dirumuskan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai