PENGANTAR SOSIOLOGI
Disusun Oleh:
KELAS SORE
SEMESTER II
Pengamtar Sosiologi
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
“Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan
Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,
memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku
bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat,
dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang
mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai cabang
Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte. Comte
kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa
Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — yang kemudian berhasil melembagakan
Sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat
di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya
teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya
dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte
(1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun
sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.
Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya
peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya
membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap
peradaban manusia.
Pengamtar Sosiologi
b. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sosiologi?
2. Bagaimana Perkembangan Sosiologi ?
3. Apa Pengertian Sosialisasi?
4. Bagaimana Pengelompokan Kelompok Sosial Dalam Ilmu Sosiologi?
Pengamtar Sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sosiologi
1. Lahirya Sosiologi
Sosiologi lahir sebagai ilmu pengetahuan yang turut mewarnai perkembangan
ilmu pengetahuan yang ada di dunia. Munculnya ilmu sosiologi tentu tidak
pernah bisa lepas dari tokoh-tokoh filsafat seperti Plato dan Aristoteles. Sebelum
sosiologi muncul sebagai ilmu pengetahuan, tentu para ilmu pengetahuan telah
mendesain bagaimana agar sebuha ilmu pengetahuan dapat bermanfat dan
memberikan kontribusi dalam masyarakat sehingga membawa kebahagiaan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengamtar Sosiologi
2. Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi
Pengamtar Sosiologi
d. Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Pada awalnya ilmu sosiologi hanya dianggap sebagai pembantu untuk
keperluan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain yang berlaku di Indonesia.
Namun setelah Indonesia merdeka, sosiologi mulai mengalami
perkembangan yang cukup cepat. Adapun bapak sosiologi Indonesia
adalah Selo Soemardjan yang membawa pengaruh sosiologi Amerikan
Parsonian yang kemudian dipublikasikan melalui karyanya yang berjudul
“Perubahan Sosial di Yogyakarta”. Adapun materi ilmu sosiologi
pertama kali masuk pada sistem perkualiahan sosiologi pada tahun 1948
oleh Soenario Kolopaking. Perkuliahan sosiologi pertama kali di
Indonesia dilaksanakan pada Akademi Ilmu Politik Yogyakarta yang saat
ini berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah
Mada.
Pengamtar Sosiologi
B. Pengertian Sosiologi
a. Pengetian Umum Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang secara bahasa berasal dari kata socius
dalam bahasa Latin dan logos dalam bahasa Yunani. Socius memiliki arti
bersama orang lain atau tema, sedangkan logos artiny studi atau ilmu
pengetahuan. Secara singkat dapat disimpulkan bawha sosiologi merupakan
ilmu yang mengkaji tentang interaksi manusia dengan manusia lainnya dalam
suatu kelompok serta hasil yang ditimbulkn dari interaksi tersebut.
Sebagai ilmu pengetahuan, tentunya sosiologi tidak lahir begitu saja melainkan
juga ada sejarah panjang yang menjadi latar belakang dari lahirnya ilmu
sosiologi.
b. Landasan Teori
1. Auguste Comte
Sebagai pencetus konsep sosiologi, Comte mendefinisikan
sosiologi sebagai ilmu positif. Artinya sosiologi bekerja
mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat
berlandaskan pada logika rasional dan ilmiah.
2. Émile Durkheim
Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji fakta dan institusi sosial
dalam berbagai tatanan masyarakat. Dari kumpulan fakta terkait
cara berpikir dan bertindak tersebut,
3. Durkheim
meyakini adanya kekuatan untuk mengendalikan individu. Karl
Marx Marx tidak secara eksplisit mendefinisikan sosiologi,
tetapi dalam The Communist Manifesto dirinya meyakini
bahwa masyarakat (proletar) perlu dibebaskan dari sistem
kapitalis. Sosiologi dipercaya dapat melawan penindasan dan
melahirkan masyarakat tanpa kelas.
4. Max Weber Menurut Weber
Sosiologi berlaku sebagai studi yang meninjau tindakan sosial
guna menjelaskan hubungan sebab-akibat dari fenomena sosial
tertentu.
5. Herbert Spencer Dalam sudut pandang Spencer, sosiologi
merupakan ilmu yang mengamati susunan dan proses sosial
sebagai sebuah sistem.
Pengamtar Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan murni sosiologi memiliki ciri utama :
1. Empiris Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi didasarkan pada realitas sosial yang
terjadi di lapangan dan tidak bersifat spekulatif.
4. Non-etis Sosiologi ada tidak untuk menilai baik dan buruk suatu permasalahan,
melainkan pada penjelasan logis terkait latar belakang terjadinya suatu fenomena
tertentu.
C. SOSIALISASI
a. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi merupakan elemen penting dalam pembentukan kepribadian dan
karakter seorang individu. Interaksi sosial yang terjalin antara seorang individu
dengan orang-orang disekitarnya merupakan faktor penting yang membentuk
kepribadian dan karakter individu tersebut.
Pengamtar Sosiologi
b. Fungsi Sosialisasi
Sebagai suatu proses yang dialami oleh setiap individu, sosialisasi memiliki
fungsi penting, utamanya yakni sebagai berikut:
c. Agen Sosialisasi
1. Keluarga
Pola asuh dan interaksi keluarga merupakan faktor yang sangat berpengaruh
dalam pembentukan karakter serta kepribadian individu. Keluarga
merupakan agen sosialisasi utama yang mendidik dan mempersiapkan
individu agar dapat diterima sebagai anggota masyarakat. Terdapat dua
macam sifat sosialisasi yang dilakukan keluarga, yaitu:
3. Sekolah
Pengamtar Sosiologi
4. Media Massa
Media massa berupa TV, radio, koran, dan lain sebagainya merupakan alat
komunikasi yang berperan dalam mempengaruhi perilaku individu.
Meskipun demikian, tidak semua hal-hal yang tergambarkan pada media
massa mampu memberikan kontribusi positif terhadap perilaku individu
melainkan juga dapat membawa dampak negatif.
1. Pelaziman / Conditioning
2. Imitasi
3. Identifikasi
4. Internalisasi
Pada cara sosialisasi ini, individu telah secara sadar menaati nilai dan norma
karena nilai dan norma tersebut telah menjadi bagian dari dirinya. Sebagai
contoh, seseorang akan bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua
bukan karena takut mendapatkan hukuman ataupun meniru role model,
namun karena ia menyadari bahwa sikapnya tersebut diharapkan oleh
masyarakat.
Pengamtar Sosiologi
e. Jenis Sosialisasi
Sosialisasi Primer
Sosialisasi Sekunder
f. Proses/Tahapan Sosialisasi
Pengamtar Sosiologi
Tahap ke-2: Play Stage
Pada tahap ke-dua dari sosialisasi, seorang anak belajar sudah mulai
memahami peran/status dirinya serta mulai mempelajari dan meniru peran-
peran orang lain disekitarnya. Pada tahapan ini anak juga mulai mempelajari
sikap dan tindakan sebagaimana yang diharapkan orang lain terhadap dirinya.
Ketika berada di rumah, anak mulai gemar meniru sikap dan kebiasaan sehar-
hari orangtuanya, adapun ketika berada diluar rumah anak telah mampu
melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya.
Tahap ke-tiga dari sosialisasi dikenal juga dengan tahapan dimana seorang
anak sudah siap bertindak (game stage). Pada tahap ini, intensitas interaksi
yang dilakukan oleh seorang anak kian meningkat sehingga ia semakin mahir
dalam menjalannya perannya sebagai anggota masyarakat. Anak sudah
semakin sadar dengan nilai dan norma yang diekspektasikan oleh masyarakat
terhadap dirinya serta mencoba untuk tidak melanggar nilai dan norma yang
telah ada. Pada saat berada di lingkungan sekolah, anak menyadari bahwa
terdapat norma berupa tata tertib yang harus dipatuhi sehingga ia akan
cenderung berhati-hati dalam bertindak.
d. Stratifikasi Sosial
a. Pengertian Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat
bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang
dimilikinya. Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau
lapisan dalam bentuk jamak. Sebagaimana Pitirin A. Sorokin
mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. Sedangkan menurut
Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu
pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki.
Sementara Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
Pengamtar Sosiologi
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,
previllege dan prestise.
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar
pembentukan pelapisan sosial adalah kekayaan (materi atau kebendaan),
ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu
pengetahuan.
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
sosial masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
Kedudukan dan peranan merupakan dua unsur baku dalam lapisan sosial
dan mempunyai arti penting dalam bagi sistem sosial. Yang diartikan
sebagai sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal-
balik antara individu dalam masyarakat dan tingkah laku individu-
individu tersebut.
Pengamtar Sosiologi
tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja
yang tidak mempunyai ketrampilan apapun.
Pengamtar Sosiologi
Solidaritas diantara individu-individu atau kelompok-kelompok yang
menduduki kedududkan yang sama dalam system sosial masyarakat
seperti;
1) Pola-pola interaksi-interaksi (struktur klik, keanggotaan
organisasi, perkawinan dan sebagainya)
2) Kesamaan atau ketidaksamaan system kepercayaan, sikap dan
nilai-nilai
3) Kesadaran akan kedudukan masing-masing
4) Aktivitas sebagai organ kolektif
Pengamtar Sosiologi
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota
masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu
ke tingkatan yang lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan,
jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan
bodoh bisa mengubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi
karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik
dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga
dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan penghasilan yang tinggi.
Pengamtar Sosiologi
lahan persawahan dan sebagainya. Orang-orang yang mempunyai
hewan ternak seperti kambing, sapi, kerbau mempunyai
pandangan bahwa siapa yang bisa untuk membeli hewan ternak
itu adalah hanya orang-orang yang kaya atau mampu saja, bahkan
dengan adanya hewan ternak tersebut si pemilik atau peternak
bisa membiayai untuk kebutuhan hidupnya.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling
besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan
sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan
sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya
dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain
yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat
mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan
atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan
menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada
masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati
orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang
tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang
paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan
tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya
terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi
yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktor
ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul
akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang
Pengamtar Sosiologi
disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang
dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-
cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan,
misalnya dengan membeli skripsi, membuat ijazah palsu dan
seterusnya.
Unsur-unsur stratifikasi :
1. Kedudukan (Status) Yaitu kedudukan sebagai
tempat/posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial
2. Peranan (Role) Yaitu Peranan merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan seperti peranan
peternak kambing sebagai penggerak roda
perekonomian yang secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial :
1. Ascribed
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras,
kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan
usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti peternak kambing
yang bisa menjadi sukses karena keuletan dan kegigihannya sehingga bisa
mengangkat derajat kehidupannya, harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
dll.
3. Assigned
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku,
ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Pengamtar Sosiologi
Bentuk stratifikasi sosial diantaranya sebagai berikut :
Sistem Kasta (tertutup)
Sistem kasta memilki karakteristik sistem kelas yang horizontal (strata) yang
merefresentasikan area-area fungsional yang terdapat dalam masyarakat. Area-area
tersebut meliputi religi (agama), pendidikan, pemerintahan dan bisnis. Masing-
masing area kemudian disusun berdasarkan atas tingkat kepentingan fungsional
dalam masyarakatnya.
Pengamtar Sosiologi
e. Fungsi Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut :
Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, keselamatan, dan wewenang pada jabatan, pangkat,
kedudukan seseorang.
Sistem pertanggaan (Tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang
menyangkut prestise dan penghargaan, Misalnya: Pada seorang yang
menerima anugerah penghargaan gelar kebangsawanan, dan lain sebagainya.
Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah di dapat melalui kualitas pribadi
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikikan, wewenang atau
kekuasaan.
Penentuan lambang-lambang (Simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah
laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.
Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
Alat solidaritas di antara individu-individu/ kelompok yang menduduki
system sosial yang sama dalam masyarakat.
D. KELOMPOK SOSIAL
Pada dasarnya, setiap individu merupakan bagian dari kelompok sosial. Peran
kelompok sosial bagi kehidupan manusia sangatlah penting. Tanpa kita sadari
ada banyak bentuk-bentuk kelompok sosial disekitar kita (yang akan kita bahas
nanti satu persatu).
Pengamtar Sosiologi
b. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Pengamtar Sosiologi
e. Jenis dan Contoh Kelompok Sosial
Pengamtar Sosiologi
Kota => Merupakan suatu komunitas tempat tinggal dengan
jumlah penduduk yang relatif banyak. Ciri khusus kota yaitu
masyarakatnya bersifat heterogen (beragam), baik itu dari
segi pekerjaan, tingkat pendidikn, latar belakang budaya serta
agama dsb.
Pengamtar Sosiologi
Terdapat dua bentuk kelompok sosial yang bersifat teratur:
Terdapat dua bentuk kelompok sosial yang bersifat tidak teratur, yaitu:
Pengamtar Sosiologi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan
golongan atau golongan dengan golongan. Dengan demikian terdapat dua
unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial
(masyarakat)..
Dalam Sosiologi terdapat 4 Cabang Ilmu Sosiologi yaitu :
- Sosiologi Industri
- Sosiologi Hukum.
- Sosiologi Pendidikan.
- Sosiologi Perilaku Menyimpang
Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut pandang
hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di
dalam masyarakat.
Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang menghayati
(mendarahdagingkan-internalize) norma-norma kelompok di mana ia
hidup sehingga timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan tidak
ditemukan apa yang disebut dengan "diri".
Jenis Sosialisasi dan Pola Sosialisasi terbagi atas sosialisasi primer dan
sekunder
Kelompok Sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Pengamtar Sosiologi
DAFTAR PUSTAKA
https://ascensionortho.com/sejarah-sosiologi/
https://tirto.id/pengertian-sosiologi-dan-teori-teori-dasarnya-dari-para-ahli-f8Ty
https://www.studiobelajar.com/sosialisasi/
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiJ0MzMzObwAhUk0uAKHdJXDcYQFjAA
egQIAxAD&url=http%3A%2F%2Fvolcano.fis.um.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads
%2F2015%2F03%2Fmakalah-stratifikasi-sosial.docx&usg=AOvVaw3e1b8ie2Ti81QrQx0nQnsw
https://www.studiobelajar.com/kelompok-sosial/
Pengamtar Sosiologi