Anda di halaman 1dari 172

PENGANTAR SOSIOLOGI

OLEH
MARKUS TAE, S.SOS,M.SI
NIP. 19700415 200003 1 003
• Pertemuan 1 : Pengantar Perkuliahan, syarat-syarat
dan tata cara perkulihan, tugas dan
• sistem penilaian.
• Pertemuan 2 : Asal mula dan perkembangan sosiologi
politik
• Pertemuan 3 : Konsep sosialisasi politik dan
perkembangan sosialisasi politik
• Pertemuan 4 : Sosialisasi politik masyarakat totaliter,
primitif dan berkembang.
• Pertemuan 5 : Sosialisasi politik dan perubahan
• Pertemuan 6 : Bentuk-bentuk partisipasi
• Pertemuan 7 : Pemilu dan partisipasi politik
• Pertemuan 8 : UTS (Lisan)
• Pertemuan 9 : Pengrekrutan politik dan ormas,
partai politik
• Pertemuan 10: Pengrekrutan jabatan administratif
• Pertemuan 11: Teori pengrekrutan politik
• Pertemuan 12: Pola komunikasi politik
• Pertemuan 13: Pembentukan pendapat umum
• Pertemuan 14: Sosiologi politik dan nilai-nilai
• Pertemuan 15: Peranan sosiologi politik
• Pertemuan 16 : UAS
DAFTAR BUKU
• Aiken, HD. 2009. Abad Ideologi “Kant, Fichte, Hegel,
Schopenhauer, Comte, Mill, Spencer, Marx, Mach, Nietzsche,
Kierkegaard. Jogyakarta: Relief
• Bungin, B. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.
• Gaffar, A. 2006. Politik Indonesia “Transisi Menuju Demokrasi”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Poespoprodjo, W. 1999. Filsafar Moral “Kesusilaan dalam
Teoridan Praktek”. Bandung: CV Pustaka Grafika
• Ridha, A. 2004. Negara dan Cita-cita Politik. Bandung: PT Syaamil
Cipta Media.
• Rush, M dan Althoff, P. 2005. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
•  
• Rohman, A. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Surabaya: LaksBang
Mediatama Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
BAB III KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT
BAB IV KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
BAB V LEMBAGA KEMASYARAKATAN/SOSIAL
BAB VI LAPISAN MASYARAKAT/STRATIFIKASI SOSIAL
BAB VII KEKUASAAN, WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN
BAB VIII PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
BAB IX MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI
BAB X PENUTUP
REFERENSI
Bagus Lorens. 2002. Kamus Filsafat, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Bertens K. 1991. Sejarah Filsafat Yunani Dari Thales Ke Aristoteles,
Yaogyakarta : Kanisius
Gaspersz Vincent. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi
Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan
Pemerintah, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
…….2008. otal Quality Management, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi), Jakarta :
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Marbun B.N. 1996. Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Poerwadarminta W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka
Soerjono Soekanto. dan Budi Sulistyawati. 2013. Sosiologi Suatu
Pengantar (Edisi Revisi), Jakarta : Raja Grafindo Persada
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan masyarakat.
Sehingga Obyek yg dipelajari dan kajian sosiologi adalah
masyarakat.
Manusia dlm mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
hidupnya perlu melakukan interaksi dengan sesama manusia
yang lain, sehingga timbullah ilmu pengathuan ttg
masyarakat.
Sejak manusia mengenal kebudyaan dan peradaban,
masyarakat sbg manusia dlm proses pergaulan telah menarik
perhatian publik.
Awal mulanya, org2 yg meninjau masyarakat hanya
tertarik pd masalah2 yg menarik perhatian umum
seperti kejahatan, perang, kekuasaan golongan yg
berkuasa, keagamaan dsb, sehingga berkembang
pemikiran ttg filsafat kemasyarakatan di mana org
menguraikan harapan2 ttg susunan serta kehidupan
masyarakat yg diingini/yg ideal.
Dgn demikian timbullah perumusan nilai2 dan
kaidah2 yg seharusnya ditaati olh masy. setiap
manusia dlm hubungannya dgn manusia lain dlm
suatu masyarakat, utk menciptakan kehidupan yg
bahagia dan damai bagi semua manusia selama
hidup di dunia ini.
Filsafat biasanya dipndng sbg induk ilmu
pengetahuan/ilmu pengethuan yg umum.
Pythagoras menyatakan dirinya sbg cinta
kebijaksanaan, karena filsafat berasal dari kata
bahasa Yunani (philo/philein:cinta) dan (sophia:
kebijaksanaan).
Filsafat dicari utk kebijaksanaan dan kebijaksanaan
dicarikan oleh manusia secara berkesinambungan
utk menyelesaikan persoalan2 manusia.
Asal usul filsafat mrpk penjelasan rasional secara
semuanya.
Prinsip2/asas2 yg dijelaskan terhdp semua fakta
adalah filsafat.
Oki, sosiologi mempelajari hal tersebut dgn
memberikan gambaran realitas sosial secara ilmiah
dgn maksud utk membantu menyelesaikan
masalah-masalah sosial yg dihadapi oleh
masyarakat. pertemuan minggu lalu tgl 30 agustu
2021
B. TERMINOLOGI/PENGERTIAN SOSIOLOGI

1. Terminologi secara etimologi


Secara Etimologi atau harfiah atau
berdasarkan makna kata sosiologi berasal
dari 2 suku kata yaitu dari kata Latin socius
yang berarti kawan dan kata Yunani logos
yang berarti ilmu, kata atau berbicara.
 Jd menurut Auguste Comte Sosiologi
berarti “berbicara mengenai masyarakat”.
Ungkapan ini dipublikasikan/diungkapkan
pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan 
August Comte (1798-1857). Walaupun banyak 
definisi tentang sosiologi namun umumnya
sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan
tentang masyarakat.
Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan
oleh seorang filsuf asal Perancis bernama
Aguste Comte sbg bapak sosiologi.
Bpk sosiologi tsb menyatakan bhw
sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang masyarakat.
Suatu pengetahuan dikatakan sbg ilmu
jika mc mengembangkan suatu kerangka
pengetahuan yg tersusun dan teruji yg
didasrkan pd penelitian ilmiah.
Sosiologi dpt dikatakan sbg ilmu sejauh sosiologi
mendasarkan penelaahannya pd bukti-bukti dan
metode-metode ilmiah.
2. Terminologi secara sempit dan luas
Pengertian sosiologi dlm arti sempit, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari jarinagn
hubungan antara manusia dalam hidup
bermasyarakat.
Sedgkan secara luas sosiologi adalah ilmu
pengetahuan ttg masyaraakat di mana sosiologi
mempelajari masyarakat sbg kelompok kekuatan,
hubungan/jaringan interaksi, serta sbg klpk
lembaga/pranata sosial.
3. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
1. SELO SUMARJAN dan SOELAEMAN SOEMARDI
Sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari ttg
struktur sosial yakni keseluruhan jalinan sosial antara
unsur-unsur sosial yg pokok seperti kaidah-kaidah sosial
kelompok-kelompok dan lapisan-lapisan sosial.
Sosiologi juga mempelajari proses sosial yaitu pengaruh
timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Cth hubungan timbal balik antara kehidupan agama
dengan kehidupan politik, kehidupan agama dengan
kehidupan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya
2. AUGUSTE COMTE : Sosiologi adalah
Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif
yaitu mempelajari gejala-gejala dalam
masyarakat (gejala sosial) yang didasarkan
pada pemikiran yang bersifat rasional/
ilmiah.
3. MAX WEBER : Sosiologi adalah Ilmu
yang mempelajari tentang tindakan sosial
atau perilaku manusia
4. EMILE DURKHEIM : Sosiologi adalah Ilmu
yang mempelajari fakta-fakta sosial yaitu
fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan
cara perpikir, cara bertindak, dan cara
merasakan sesuatu.
5. HERBERT SPENCER : Sosiologi adalah
Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-
susunan dan proses kehidupan sosial
sebagai suatu keseluruhan/suatu sistem.
6. RAOUCEK & WARREN : Sosiologi adalah Ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok sosial
7. WILLIAM F. OGBURN & MAYER F. NIMKOFF :
Sosiologi adalah Penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasil-hasil dari
interaksi tersebut
8. J.A.A. VAN DORN & C.J. LAMMERS : Sosiologi
adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
9 PAUL B. HORTON : Sosiologi adalah Ilmu
yang memusatkan penelaahan pada
kehidupan kelompok-kelompok masyarakat
dan produk/hasil dari kehidupan kelompok
tertentu
10. MAC IVER : Sosiologi adalah Ilmu yang
mempelajari tentang hubungan-hubungan
sosial yang terjadi dalam masyarakat
11. J. GILLIN : Sosiologi adalah Ilmu yang
mempelajari interaksi yang timbul di dalam
masyarakat
12. P.J. BAOUMAN : Sosiologi adalah Ilmu
pengetahuan tentang manusia dan hubungan-
hubungan antar golongan manusia
13. Mr. J. BIERENS De HAAN : Sosiologi adalah
Ilmu pengetahuan tentang masyarakat manusia,
baik mengenai hakekatnya, susunannya,
hubungannya, kodrat-kodrat yang
menggerakkannya, mengenai kesehatan dan
perkembangan masyarakat.
14. GEORGE SIMMEL : Sosiologi adalah
Ilmu pengetahuan yang mempelajari
korelasi antar sesama manusia (Human
Relationship)
15. LESTER FRANK WARD : Sosiologi adalah
Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
meneliti kemajuan-kemajuan manusia dan
apa saja yang dilakukan oleh manusia
dalam kehidupannya.
16. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yg mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala sosial (misalnya gejala
keluarga, ekonomi dan gejala moral).
Sosiologi adalah ilmu yg mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dan gejala non sosial.
Sosiologi juga berarti ilmu yg mempelajari
ciri-ciri umum yg terjd dlm masyarakat.
Geja sosial dan non sosial dpt diuraikan sbb:
a. Gejala sosial
 Gejala sosial adalah betrokan/penyatuan
dimensi-dimensi sosial dlm diri manusia sbg
makhluk sosial.
 Cth yg paling populer adalah perang (cth
bentrokan) dan perdamaian (cth penyatuannya)
b. Gejala non sosial lebih menekankan pada
kondisi alam seperti hujan, petir, banjir, gempa
yg terjadi karena pergeseran/pergerakan
dimensi-dimensi alam itu sendiri.
 Terminologi masyarakat mnrt para ahli:
1. Lorens Bagus (2002) menegaskan bahwa
terminologi masyarakat berasal dari kata
bahasa Latin societas (dari socio yang
berarti mengambil bagian, berbagi,
menyatukan). Jadi masyarakat merupakan
komunitas, dalam arti suatu kumpulan
orang-orang, atau suatu asosiasi suka rela
individu-individu yang mempunyai tujuan
yang sama.
2. B. N. Marbun (1996) menegaskan
bahwa masyarakat adalah sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka
anggap sama.
3. W. J. S. Poerwadarminta (2006)
menegaskan bahwa masyarakat
merupakan pergaulan hidup manusia
(sehimpunan orang yang hidup bersama
dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan
aturan tertentu).
4. Gaspersz (2008) menegaskan
bahwa masyarakat sebagai
konsumen adalah orang yang
akan menggunakan output secara
langsung atau orang yang akan
menggunakan output sebagai input
dalam proses kerja sama (jika
dihubungkan dengan ilmu adm
negara).
C. Ilmu pengetahuan dan sosiologi

Manusia diciptkan oleh TYME sbg makhluk


yg sadar.
Kesadaran manusia dpt disimpulkan dari
kemampuannya utk berpikir, berkehendak
dan merasa
Dgn pikirannya mc mendapatkan ilmu
pengetahuan, dgn kehendaknya mc
mengarahkan perilakunya dan dgn
perasaannya mc dpt mencapai kesenangan.
Sarana utk memelihara dan
meningkatkan ilmu pengetahuan
dinamakan logika
Sedangkan sarana2utk memelihara serta
meningkatkan pola perilaku dan mutu
kesenian, masing2 disebut etika dan
estetika.
Apabila pembicaraan dibatasi pada
logika, maka hal itu menunjukkan
bagaimana mc berpikir secara tepat dgn
berpedoman pd ide kebenaran.
D. Sosiologi sebagai ilmu (sifat hakekat)
Menurut Soejono Soekanto, ilmu dapat
didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran (logika).
 Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya
selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis
oleh orang lain.
Tidak semua pengetahuan dapat disebut
ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dan teruji kebenarannya
yang dapat disebut sebagai ilmu.
Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena
sudah memenuhi syarat-syarat tersebut.
Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri
yang objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat
sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki
sifat-sifat :
Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi
didasarkan pada observasi (pengamatan)
terhadap kenyataan dgn akal sehat serta
hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan
objektif;
Sosiologi bersifat teoretis, artinya selalu berusaha
menyusun abstrak dari hasil-hasil observasi,
merupakan unsur-unsur yang tersusun secara logis
serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan
dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
Sosiologi bersifat komulatif, artinya teori-teori
sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang
sudah ada;
Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti
persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik
buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang
hendak dicapai dengan menjelaskan fakta-fakta
tersebut.
E. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Ruang lingkup kajian sosiologi, antara lain :
  Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil
yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan
penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
 Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang
membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami
warganya;
 Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan
catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan
manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan
sebagainya.
F. Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
mempunyai beberapa objek, yaitu:
1. Objek Material
Mengacu pada benda fisik, sumber daya, dan
tempat yang menentukan kulturnya. Seperti
rumah, tetangga, kota/daerah, sekolah,
tempat ibadah, kantor, peralatan, produk, dan
lain-lain.
Semua aspek fisik tersebut menentukan
perilaku dan kultur seseorang.
Contoh dari perubahan sosial karena materi
adalah, karena di internet terdapat banyak
sekali terdapat materi tugas, maka siswa
harus mempelajari bagaimana cara
menggunakan komputer dan internet.
Lama-kelamaan internet akan menjadi
kebutuhan siswa itu walaupun untuk tujuan
lain seperti berkomunikasi menggunakan
jejaring sosial.
Atau masyarakat di hutan harus terbiasa
menggunakan segala sesuatu dari alam untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
 Objek Non-Material
 Mengacu pada budaya dan adat istiadat. Seperti
nilai-nilai, aturan, norma, moral, bahasa, organisasi,
dan lembaga.
 Misalnya, konsep dari suatu agama melahirkan
suatu aturan, nilai, moral, bahasa, dan etnis yang
disesuaikan dengan agama yang dianut.
 Objek Formal
 Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada
manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian objek formal
sosiologi adalah hubungan manusia antara
manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.
  Objek budaya
Objek budaya adalah salah satu faktor yang
dapat memengaruhi hubungan satu dengan
yang lain.
 Objek Agama
Pengaruh dari objek agama dapat menjadi
pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan
banyak juga hal-hal ataupun dampak yang
memengaruhi hubungan anatar manusia.
G. Pokok Bahasan Sosiologi
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
 1.   Fakta sosial
 sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang
berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa
dan mengendalikan individu tersebut.
 Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang
tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat
kepada guru.
 Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah
aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.
 Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak,
berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah),
yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2.  Tindakan sosial 
 sebagai tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain.
 Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan
merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk
diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat
perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
3.  Khayalan sosiologis 
 sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di
masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
 Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang
menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah.
 Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat
peningkatan keterampilan pribadi.
 Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta
penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang
ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu,
yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
4.  Realitas sosial 
 adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas
yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti
aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian
secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian
prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli
serta menghindari penilaian normatif.
H. Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu
pengetahuan.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono
Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri,
sebagai berikut.
 Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat
yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
 Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil
observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut
merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara
logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat
sehingga menjadi teori.
 Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori
yang sudah ada, kemudian diperbaiki,
diperluas sehingga memperkuat teori-teori
yang lama.
 Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah
tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah
tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk
menjelaskan masalah tersebut secara
mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah
sebagai berikut.
Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah
gejala-gejala kemasyarakatan.
Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan
merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri
pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau
seharusnya terjadi.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science)
dan ilmu pengetahuan terapan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan
ilmu pengetahuan konkret.
 Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola
peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan
hanya peristiwa itu sendiri.
Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan
pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan
hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat,
hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat
manusia.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode
yang digunakan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum,
artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum
yang ada pada interaksi antara manusia.
2. Apakah sosiologi benar2 mrpk
ilmu pengetahuan?
Para pelopor sosiologi (Aguste Comte, dkk)
menganggapnya demikian.
Why?
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yg
tersusun secara sistematis dgn menggunakan
kekuatan pemikiran, pengetahuan yg dpt
diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dgn kritis
olh setiap org yg ingin mengetahuinya.
Aspek2 yg diperhatian dari def. tersebut
adalah pengetahuan, tersusun secara
sistematis, menggunakan pemikiran, dpt
dikontrol oleh org lain (umum) secara kritis
(obyektif).
Pd hakikatnya ilmu pengetahuan timbul
karena adanya hasrat ingin tahu dlm diri
manusia.
Hasrat tersebut timbul oleh karena banyak
sekali aspek2 kehidupan yg masih gelap bagi
maniusia dan manusia ingin mengetahui
kebenaran dari kegelapan tersebut.
Kebenaran yang diperoleh
melalui penelitian ilmiah, yaitu
suatu metode yg bertujuan utk
mempelajari satu/beberapa gejala
dgn jln analisis dan pemeriksaan
yg mendlm terhadap fakta
manusia yg disoroti utk
selanjutnya mengusahan
pemecahannya.
• Ilmu Pengetahuan dan Sosiologi
•  
• Pengertian Ilmu
• Ilmu bukan sekedar Pengetahuan (Knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
Pegetahuan berdasarkan teori-teori yang di sepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang di akui dalam bidang ilmu
tertentu. Berbeda dengan pengetahuan Ilmu merupakan pengetahuan khusus
tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa.
• Pengertian Pengetahuan
• Pengetahuan adalah Informasi atau maklumat yang di ketahui atau di sadari
oleh seseorang. Dalam pengertian lain, Pengetahuan adalah berbagai gejala
yang ditemui dan di peroleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda
atau kejadian yang belum pernah di lihat atau di rasakan sebelumnya.
• Pengertian Ilmu Pengetahuan
• Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis
yang menggunakan penalaran dan metode tertentu (ilmiah) agar
kebenarannya dapat diuji secara kritis. Pengetahuan adalah kesan
didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera atau
segala sesuai yang kita ketahui dari berbagai sumber yaitu bernalar,
pengalaman, wewenang, intursi. Jadi, ilmu pengetahuan yaitu
kumpulan pengetahuan yang berasal dari kesan di dalam pikiran
manusia yang dapat melalui langkah-langkah sistematis.
• Ilmu Pengetahuan dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemikiran
dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari
ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang
transparan dan objektif.
• Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas,
mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro.
Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia,
kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
• Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu:
• Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi yang bertujuan
mendalami teori dan isi alam yang hidup.
• Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk
memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya
mekanisme dan teknologi pertanian.
•  
D. Gambaran singkat ttg Sejarah Teori2
Sosiologi
1. Apakah teori
Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan
antara dua fakta, atau lebih, atau pengaturan fakta
menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut umumnya
dapat diuji dengan cara empiris.
cara empiris merupakan hubungan antara dua variable
atau, lebih yang telah diuji kebenarannya.
Suatu variable merupakan karasteristik dari orang-orang,
banda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai
yang berbeda , misalnya, usia, jenis kelamin,dan lain
sebagainya.
Maka teori-teori tersebut mempunyai beberapa
kegunaan antara lain:
a. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar
dari hal-hal yang telah diketahui serta diuji
kebenarannya yang menyangkut obyek yang
dipelejari dan aiamati sosiologi;
b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap
kekurangan-kekurangan pada seseorang yang
memperdalam pengetahuannya dlm bidang
sosiologi;
c. Teori berguna untuk lebih mempertajam
atau lebih mengkhususkan fakta yang
dipelajari oleh sosiologi;
d. Suati teori akan sangat berguna
dalam mengembangakan sistem
klasifikasi fakta, membina struktur konsep-
konsep serta memperkembangkan definisi-
definisi yang penting untuk penelitian;
e. Pengetahuan teoretis
memberikan kemungkinan-
kemungkinan untuk mengadakan
proyeksi sosial, yaitu usaha untuk
dapat mengetahui kearah mana
masyarakat akan berkembang atas
dasar fakta yang diketahui pada
masa yang lampau dan pada
dewasa ini.
2. Perhatian Terhdp masyarakat sebelum
Comte
Masa Auguste Comte dipakai sebagai
patokan, oleh karena senagaiman dinyatakan
di muka Comte yang pertama kali memakai
istilah atau pengertian sosiologi.
Sosiologi dapat dikatakan merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang relative muda
usianya, karena baru mengalami
perkembangan sejak masanya Comte
tersebut.
Seorang filosof Barat pertama kalinya menelaah
masyarakat secara sistematik adalah Plato (429-347
S.M.), seorang filosof Romawi.
Plato bermaksud merumuskan suatu teori tentang
bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya
didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-
sistem sosial yang ada pada zamannya.
Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya
merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu
masyarakat akan mengalami kegoncangan,
sebagaimana halnya yang tergantung keseimbangan
jiwanya yang terdiri tiga unsure yaitu nafsu,semangat
dan inteligensia.
Inteligensia merupakan unsure pengendali, sehingga
suatu Negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari
ketiga unsur yang berimbang atau serasi.
Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam
masyarakat, Plato berhasil menunjukan hubungan
fungsional antara lembaga-lembaga tersebut yang
pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang
menyeluruh.
Dengan demikian Plato berhasil merumuskan suatu
teori organis tentang masyarakat, yang mencakup
bidang-bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu
unsur menyababkan berdinamika adalah adanya
sistem hokum yng identik degan moral, oleh karena
didasarkan pada keadilan.
Aristoteles (384-322 S.M.), mengikuti sistem analisis secara
organis dari Plato.
Di dalam bukunya politics, Aristoteles mengadakn suatu
analisis terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat.
Pengertian politik digunakannya dalam arti luas mencakup
juga berbagai masalah ekonomi dan sosial.
Di samping itu Aristoteles menggarisbawahi kenyataan bahwa
basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti sempit).
Ahli filsafat Arab Ibn Khaldun (1332-1406) yang
mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan
kejedian-kejadian social dan peristiwa-peristiwa dalam
sejarah.
 Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku
, negara dan sebagainya, adalah rasa solidiritas.
Pada zaman renaissance (1200-1600,tercatat nama-nama
seperti Thomas More dengan utopianya dan campanela yang
menulis city of the sun. berbeda dengan mereka adalah N.
Machiavelli (terkenal dengan bukunya II Principe) yang
menganalisis bagaimana mempertahankan kekuasaan.
 Pengaruh ajaran Machiavelli antara lain,suatu ajaran,bahwa
teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian
mekanisme pemerintahan.
Abad ke-17 ditandai dengan munculnya tulisan Hobbes (1988-
1679) yang berjudul The Levia Than dia beranggapan bahwa
dalam keadaan alamia, kehidupan manusia didasarkan pada
keingnan-keinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu
saling berkelahi.
Supaya keadaan damai tepelihara,orang-orang harus
sepenuhnya mematuhi pihak yang memepunyai wewenag
memelihara ketentraman.
Pada abad ke-18 masih bersifat rasionalistis, akan
tetapi sifatnya yang dogmatis sudah agak berkurang.
Pada abad ini munculah antara lain ajaran Jhon Locke
(1632-1704) dan J.J Roussaua (1712-1778) masih
berpegang pada kontrak social dari Hobbes, menurut
Locke mausia pada dasarnya mempunyai hak-hak
asasiyang berupa hak untuk hidup, kebebasan dan
hak atas harta Benda.
Rousseau berpendapat bahwa kontrak antara
pemerintah dengan yang dipererintah, menyebabkan
tumbuhnya suatu kolektivitas yang mempunyai
keinginan-keinginan sendiri yaitu keinginan umum.
Pada abad ke-19muncul ajaran-ajaran
diantaranya saint-simun (1760-1825)
menyatakan bahwa manusia hendaknya
dipelajari dalam kehidupan berkelompok.
Masyarakat bukanlah semata-mata suatu
kumpulan dari orang-orang belaka yang
tindakannya tiddak mempunyai sebab,
kecuali kemauannya masing-masing.
3. Sosiologi Agguste Comte (1798-1853).
 
Aguste Comte yang pertama-tama memakai istilah ‘sosiologi” adalah
orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi
dari ruang lingkup dan isi ilmu pengetahuan lainnya.
Menurut Comte ada tiga tahap perkembangan inteluktual yang masing-
masing merupakan perkembangan tahap sebelumnya.
Tahap pertama yaitu tehap teologis atau fiktif, suatu tahap dimana
manusia menafsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis yaitu
dengan kekuatan yang dikendalikan roh dewa atau Tuhan yang maha
kuasa.
Tahap kedua, yaitu tahap metafisik, menusia menganggap bahwa di dalam
setiap gejala terdapat kekuatan atau int tertentu yang dapat diungkapkan.
Hal yang terakhir inilah merupakan tugas ilmu pengetahuan positif yang
merupakan tahap ketiga dari perkembangan manusia. Ketiga tahap ini
memenuhi pikiran manusia pada saat yyang bersamaan, dimana kadang-
kadang timbul pertentangan-pertentangan secara logis, dalam hasil idustri
aka terjadi perdamaian yang kekal.
• Menurut Comte, suatu ilmu pengetahuan bersifat positif, apabila
ilmu pengetahuan tersebut mamusatkan perhatiannya pada gejala-
gejala yang nyata dan konkrit, tanpa ada halangan dari
pertimbangan lainnya. Hhirarki atau tingkatan ilmu-ilmu
pengetahuan menurut tingkat pengurangan generalitas dan
penambahan komplesitasnya adalah ;
• a. matamatika
• b. astronomi,
• c. fisika,
• d. ilmu kimia
• e. biologi,dan
• f .sosiologi.
• Hal yang menonjol dari sistematika comte adalah
penilaiannya terhadap sosiologi,yang merupakan ilmu
pengetahuan paling kompleks,dan merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang akan berkembang dengan pesat
sekali. Comte kemudian mmbedakan antara sosiologi
statis dengan sosiologi dinamis. Sosiologi statis adalah
bahwa semua gejala sosial saling berkaitan,yang berarti
bahwa percuma untuk mempelajari salah satu gejala
social secara tersendiri. Sedangkan sosiologi dinamis
merupakan teori tentang perkembangan dalam arti
pembangunan.
• METODE METODE DALAM SOSIOLOGI
•  
• Ada beberapa cara sosiologi dalam mempelajari obyeknya yaitu
masyarakat. Untuk kepentingan itu, sosiologi mempunyai cara kerja atau
metode ( method ) yang juga dipergunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan
lain. Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode yaitu :
metode kualitatif dan metode kuantitatif.
•  
• Metode Kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan
angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun
bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat.
• Di dalam metode kualitatif terdapat beberapa metode lainnya yaitu :
•  
• Metode Historis : Metode ini menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa
dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seseorang
sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibat revolusi (secara umum) akan
mempergunakan bahan-bahan sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi
penting yang terjadi dalam masa silam.
•  
• Metode Komparatif : Metode ini mementingkan perbandingan antara
bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh
perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa
silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang
mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
•  
• Metode Studi Kasus (Case Study) : Metode ini bertujuan untuk mempelajari
sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Studi
kasus dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat
setempat (community), lembaga-lembaga maupun individu-individu. Dasarnya
adalah bahwa penelaahan suatu persoalan khusus yang merupakan gejala umum
dari persoalan-persoalan lainnya dapat menghasilkan dalil-dalil umum. Alat-alat
yang dapat dipergunakan oleh metode studi kasus adalah misalnya wawancara
(interview).
•  
• Metode Kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-
angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan
skala-skala, indeks, table, dan formula-formula yang semuanya mempergunakan
ilmu pasti atau ilmu matematika. Metode yang termasuk metode kuantitatif
adalah :
•  
•  
• Metode Statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala social
secara matematis.
•  
• Akhir-akhir ini dihasilkan suatu teknik yang dinamakan
Sociometry yang berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif.
Sociometry mempergunakan skala-skala dan angka-angka untuk
mempelajari hubungan-hubungan antar manusia dalam
masyarakat. Jadi Sociometry adalah himpunan konsep-konsep
dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan
meniliti hubungan-hubungan antar manusia dalam masyarakat
secara kuantitatif.
• Di samping metode-metode di atas, metode-metode sosiologi
lainnya didasarkan pada penjenisan yaitu :
•  
• Metode Induktif yang mempelajari suatu gejala yang khusus
untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
lapangan yang lebih luas.
•  
• Metode Deduktif yang mempergunakan proses sebaliknya,
yaitu mulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku
umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
•  
• Metode-metode lainnya yaitu :
• Metode empiris mmerupakan metode yang
menyadarkan diri pada keadaan-keadaan yang
dengan nyata didapatkan dalam masyarakat. Metode
sosiologi modern diwujudkan dengan Research
(penelitian) yaitu cara mempelajari suatu masalah
secara sistematis dan intensif untuk mendapatkan
pengetahuan yang lebih banyak dari ilmu
pengetahuan, sedangkan applied research ditunjukan
pada penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis.
• Metode Rationalistis
• Metode ini mengutamakan pemikiran dengan logika
dan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian
tentang masalah-masalah kemasyarakatan.
• Metode Fungsionalisme
• Metode ini bertujuan untuk meneliti lembaga-lembaga
kemasyarakatan dan struktur social dalam masyarakat.
Metode ini berpendirian bahwa unsure-unsur yang
membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbale
balik yang saling mempengaruhi.
• Spesialisasi sosiologi
• Sosiologi telah berkembang pesat sehingga muncul spesialiasinya, yaitu study sosiologi
dengan mengkhususkan analisanya pada bidang tertentu. Menurut Talcott Parsons ada
beberapa spesialisasi dalam ilmu ini yaitu: 
– Perilaku sosial 
• Perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
Menurut Max Weber Perilaku mempengaruhi aksi sosial dalam masyarakat yang
kemudian menimbulkan masalah-masalah. Weber menyadari permasalahan-
permasalah dalam masyarakat sebagai sebuah penafsiran. Akan halnya tingkatan
bahwa suatu perilaku adalah rasional (menurut ukuran logika atau sains atau menurut
standar logika ilmiah), maka hal ini dapat dipahami secara langusung. Referensi lain
menyebutkan bahwa perilaku sosial merupakan fungsi dari orang dan situasinya.
Dimaksudkan disini adalah setiap manusia akan bertindak dengan cara yang berbeda
dalam situasi yang salam, setiap perilaku seseorang merefleksikan kumpulan sifat unik
yang dibawanya ke dalam suasana tertentu yaitu perilaku yang di tunjukkan seseroang
ke orang lain.[2]
– Sosiologi kelompok kecil
• Sosiologi kelompok kecil (paling sedikit dua orang) dan
dibentuk atas dasar kebutuhan atau kepentingan kecil dan
spesifik. Kelompok kecil (Small Group) adalah kelompok yang
jumlah anggotanya relatif kecil. Kelompok-kelompok kecil
selalu timbul atau pasti akan timbul di dalam kelompok yang
lebih besar dan luas. Hal ini terjadi karena manusia
mempunyai kepentingan yang berbeda. Manusia memerlukan
bantuan dan perlindungan dari sesamanya. Manusia
mempunyai kemampuan yang terbatas dan sebagainya.
Keadaan yang demikian menyebabkan timbulnya kelompok
kecil (small group). 
• Contohnya, kelompok belajar dan kelompok diskusi merupakan kelompok kecil dari suatu
kelompok pendidikan (sekolah). 
•  
• Kelompok kecil mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelompok besar sebab
memiliki beberapa alasan, yaitu sebagai berikut.
• Kelompok kecil mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat dan perilaku
setiap individu. Kelompok kecil, dimana seseorang menjadi anggota, tidak saja merupakan
sumber simpati, tetapi juga sebagai sumber ketegangan, tekanan, dan kekecewaan.
• Dalam kelompok kecil, pertemuan antara kepentingan sosial dengan kepentingan individu
berlangsung secara tajam dan jelas.
• Kelompok kecil pada hakikatnya merupakan sel yang menggerakkan suatu organisme yang
dinamakan masyarakat.
• Kelompok-kelompok kecil merupakan bentuk khusus dalam kerangka sosial secara
keseluruhan. Kelompok kecil seolah-olah miniatur masyarakat yang mempunyai pembagian
kerja, kode etik, pemerintahan, prestise, ideologi, dan sebagainya.
• Google Facebook 
– Sosiologi pendidikan 
• adalah studi mengenai bagaimana institusi publik dan
pengalaman individu memengaruhi pendidikan dan hasilnya.
Studi ini lebih mempelajari sistem sekolah umum di
masyarakat industri modern, termasuk perluasan pendidikan
tinggi, lanjut, dewasa, dan berkelanjutan. Pendidikan selalu
dilihat sebagai usaha manusia optimistik mendasar yang
dikenali dari aspirasi untuk kemajuan dan kesejahteraan.
Pendidikan dipahami oleh banyak orang sebagai usaha untuk
melebihi kemampuan orang cacat, mencapai kesetaraan yang
lebih tinggi dan memperoleh kekayaan dan status sosial.
• Pendidikan dianggap sebagai tempat anak-anak bisa berkembang
sesuai kebutuhan dan potensi unik mereka. Selain itu juga sebagai
salah satu arti terbaik dalam mencapai kesetaraan sosial yang lebih
tinggi
• Banyak orang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah
mengembangkan setiap orang hingga potensi tertinggi mereka dan
memberi kesempatan untuk mencapai segalanya dalam kehidupan
sesuai kemampuan alami mereka (meritokrasi). Banyak juga orang
yang meragukan bahwa sistem pendidikan apapun mencapai tujuan
ini dengan sempurna. Pendapat lain mengemukakan pandangan
negatif, menyatakan bahwa sistem pendidikan dirancang dengan
tujuan mengakibatkan reproduksi ketidaksetaraan sosial
• Pengertian Sosiologi Ekonomi
• dapat dilihat dari 2 segi, yaitu :
• (1) Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu kajian yang
mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya
terjadi suatu interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam
hubungan itu dapat kita lihat bagaimana masyarakat
mempengaruhi ekonomi dan bagaimana ekonomi
mempengaruhi masyarakat.
• (2) Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu pendekatan
sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi.
•  
• Dari pengertian sosiologi ekonomi yang pertama dapat dipahami
sosiologi ekonomi mengkaji bagaimana masyarakat mempengaruhi
ekonomi dan bagaimana masyarakat dipengaruhi oleh ekonomi.
• Dalam sosiologi ekonomi, konsep masyarakat mempengaruhi
ekonomi dapat kita lihat contohnya dalam kegiatan ekonomi.
Masyarakat sebagai realitas eksternal-objektif akan menuntun
individu dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti apa yang boleh
diproduksi, bagaimana memproduksinya dan dimana
memproduksinya. Dari kegiatan yang dilakukan masyarakat ini
menunjukkan bahwa masyarakatlah yang mempengaruhi ekonomi.
•  
• Dalam sosiologi ekonomi, konsep ekonomi
mempengaruhi masyarakat dapat kita contohnya dalam
kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Semua manusia perlu mengkonsumsi pangan, sandang
dan papan untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu
manusia tersebut perlu bekerja untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Dari kegiatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja, ini
menunjukkan bahwa faktor ekonomi yang mempengaruhi
manusia.
•  
• Dari pengertian sosiologi ekonomi yang kedua, terdapat dua hal yang
harus dijelaskan, yaitu pendekatan sosiologis dan fenomena ekonomi.
• Pendekatan Sosiologis merupakan konsep-konsep, variabel-variabel,
teori-teori dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk memahami
kenyataan sosial, termasuk di dalamnya kompleksitas aktifitas yang
berkaitan dengan ekonomi seperti produksi, konsumsi dan distribusi.
•  
• Fenomena Ekonomi adalah gejala dari cara bagaimana orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan
barang langka. Cara yang dimaksud disini yaitu semua aktivitas orang dan
masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi
jasa-jasa dan barang-barang langka.
•  
• Fenomena ekonomi tidak hanya berada pada
tataran mikro seperti tindakan dan perilaku
ekonomi, tetapi juga ada pada tataran makro
seperti budaya ekonomi. Selain itu tidak hanya
menyangkut sebagai realitas subjektif seperti
belanja, tetapi juga realitas objektif seperti ideologi
ekonomi. Fenomena ekonomi berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi, informasi,
ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
• Sosiologi politik
•   Mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat. Disiplin ilmu ini
menggunakan sejarah komparatif untuk menganalisis tren sosio-politik yang sedang
terjadi
• Sosiologi politik adalah cabang ilmu sosiologi yang memperhatikan sebab dan
akibatsosial dari distribusi kekuatan di dalam masyarakat, dan dengan konflik-konflik
sosialdan politik yang berakibat pada perubahan terhadap alokasi kekuatan tersebut.
Fokus utama dari sosiologi politik adalah deskripsi, analisis, dan penjelasan tentang
suatunegara, suatu lembaga yang mengklaim monopoli terhadap legitimasi
pengunaankekuatan terhadap suatu wilayah di masyarakat. Ilmu politik
terutama berurusan dengan mesin pemerintahan, mekanisme administrasi publik, da
n bida ng politik formal pada pemilihan umum, opini publik, dan perilaku politik.
Analisis sosiologi terhadap gejala politik lebih menitikberatkan pada hubungan antara
politik, struktur sosial, ideology, dan budaya.
• Sosiologi hukum
• Menurut Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa sosiologi hukum adalah merupakan cabang sosiologi
yaitu sosiologi bidang hukum. Ilmu yang mempelajari fenomena hukum.
•  
• Konsep-Konsep Sosiologi Hukum
• Berikut ini penjelasan tentang Konsep-konsep Sosiologi Hukum.
1. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Control (Pengendalian Sosial)
Hukum sebagai sosial kontrol : kepastian hukum, dalam artian undang-undang yang dilakukan benar-
benar terlaksana oleh penguasa, penegak hukum. Fungsinya masalah penginteraksian tampak
dominan, dengan terjadinya beberapa-perubahan pada faktor tersebut diatas, hukum wajib
menjalankan usahanya semaksimal mungkin sehingga konflik-konflik serta kepincangan kepincangan
yang mungkin timbul tidak mengganggu ketertiban serta produktivitas masyarakat
Pengendalian sosial adalah suatu cara untuk menciptakan kondisi seimbang di dalam masyarakat, yang
bertujuan terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat.
Maksudnya adalah hukum sebagai alat memelihara ketertiban dan tercapainya keadilan. Pengendalian
sosial terdiri atas semua elemen yang menciptakan serta memelihara ikatan sosial. Hukum merupakan
sarana yang dipaksakan untuk melindungi warga masyarakat dari perbuatan dan ancaman yang
membahayakan dirinya dan harta bendanya serta beberapa karakteristik dari studi hukum secara
sosiologis.
• Sosiologi Agama
• Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat;
praktik, latar sejarah, perkembangan dan tema universal suatu agama
di dalam masyarakat.
• Ada penekanan tertentu di dalam peran agama di seluruh masyarakat
dan sepanjang sejarah. Sosiologi agama berbeda dari filsafat
agama karena tidak menilai kebenaran kepercayaan agama, meski
proses membandingkan dogma yang saling bertentangan
membutuhkan apa yang disebut Peter L. Berger sebagai "ateisme
metodologis" yang melekat, Sementara sosiologi agama berbeda
dengan teologi dalam mengasumsikan ketidakabsahan supernatural,
para teoris cenderung mengakui reifikasi sosial budaya dalam praktik
keagamaan.
• Teori-teori Sosiologi Sesudah Comte

Pengaruh yang mencolok akan terlihat,misalnya dari geografi, bologi,


antropologi, ilmu hokum dan lain sebagainya.

A. Mazhab Geografi dan Lingkungan

Diantara sekian banyaknya teori-teori yang dapat digolongkan dalam


mazhab ini, dipilihkan ajaran-ajaran dari Edward buckle dari inggris
(1821-1862 sesudah masehi) dan Le Play dari perancis (1806-1888
sesudah masehi). Di dalam hasil karyanya yang berjudul History of
civilization in england,Buckle meneruskan ajaran-ajaran sebelimnya
tentang pengaruh keadaan alam terhadap masyarakat. Didalam
analisisnya, dia telah menemukan beberapa keteraturan hubungan
antara keadaan alam dengan tingkah laku manusia. Misalnya,
terjadinya bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan,dan
tinggi rendahnya penghasilan tergantung dari keadaan alam.
• Le Play mempunyai kesimpulan-kesimpulan yang sama dengan
Buckle, walaupun cara analisisnya agak berbeda. Dia mulai
menganalisis keluarga sebagai unit sosial yang fundamental dari
masyarakat. Organisasi keluarga ditentukan oleh cara-cara
mempertahankan kehidupannya yaitu cara mreka bermata
pencarian. Pengikut-pengikut Le Play mengembangkan teori tersebut
diatas. Pada abad awal ke-20 muncul suatu karya dari E.Huntintong
(tahun 1915) yang berjudul Civilization dan Climate. Di dalam buku
tersebut diuraikan, bahwa mentalitas manusia ditemukan oleh factor
iklim. Pentingnya mazhab ini adalah bahwa ajaran-ajaran atau teori-
teori menghubungkan factor keadaan alam dengan factor-faktor
stuktur dengan organisasi sosial.
•  
• B. Mazap Organis dan Evolusioner
•  
• Ajaran-ajaran serta teori-teori bidang biologi, dalam arti luas, banya
mempengaruhi teori-teori sosiologi. Beberapa abad kemudian pengaruh tersebut
muncul kembali dan salah seorang terkemuka dari ajaran ini adalah Herbert Spencer
(1820-1903). Herbert Spencer adalah orang yang pertama-tama yang menulis
tentang asyarakat atas dasar data empiris yang konkrit suatu organisasi. Menurut
Spencer akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya
diferensiasi antara bagian-bagiannya. Hal ini berarti adanya organisasi fungsi yang
lebih matang antar bagian-bagia organism, dan integrasi yang lebih sempurna. Secara
evolusioner, maka tahap organisme tersebut akan semakin sempurna sifatnya.
Dengan demikian maka organisme tersebut ada kriterianya yaitu kompleksitas,
diferinsiasi dan integrasi. Evaluasi social dan perkembangan social pada dasarnya
berarti bertambahnya defirensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, dan
suatu transisi dari keadaan homogen ke keadaan yang heterogen.
• Spencer sebetulnya bermaksud untuk membuktikan
bahwa masyarakat tanpa deferensiasi pada tahap
pra industry secara intern tidak stabil oleh karena
terlibat dalam pertentangan-pertentangan diantara
mereka sendiri. Seanjutnya pendapatna dalam buku
yang berjudul principles of sociology tiga jilid bahwa
pada masyarakat industry yang telah terdeferinsiasi
dengan mantap, aka nada satu stablitas yang
menuju pada keadaan hidup yang damai.
• Pengaruh ajaran spencer besar sekali terutama di amerika serikat seorang
sosiologi amerika yang sangat terpengaruh oleh metode analisis spencer
adalah W.G. Summer [1840-1910]. Salah satu hasil karyanya adalah Folkways
yang merupakan karya klasik dalam keputusan sosiologi. Folkways
dimaksudkan dengan kebiasaan-kebiasaan social yang timbul secara tidak
sadar dalam masyarakat, kebiasaan-kebiasaan mana menjadi bagian dari
tradisi. Hampir semua aturan-aturan kehidupan sosial, upacara-sopan-santun,
kesusilaan, dan sebagainya. Termasuk dalam folkways tersebut. Aturan-aturan
tersebut merupakan kaidah-kaidah kelompok yang masing-masing mempunyai
tingkat atau derajat kekuatan yang berbeda-beda. Apabila kaidah-kaidah tadi
dianggap sedemikian pentingnya, maka kaidah-kaidah tadi dinamakan tata
kelakuan [mores]. Kaidah-kaidah tersebut tidaklah tidaklah menjadi bagian dari
suatu masyarakat secarah menyeluruh, dan oleh karna itu sumner
membedakan antara kelompok sendiri (in-groups)dengan kelompok luar (out-
groups).
• Kirannya agak sulit untuk memasukan ajaran-
ajaran Emile Durkheim [1855-1917] banyak
kedalam mazhab ini, oleh karna ajaran-
ajarannya mengandung pelbagai segi serta
metode pendekatan. Namun demikian, ajaran-
ajarannya yang tertuang di dalam karya yang
berjudul Division of labor dapatlah
digolongkan ke dalam mazhab ini.
• Di dalam karyanya tersebut Durkheim menyatakan bahwa unsur
baku dalam masyarakat adalah factor solidaritas. Dia
membedakan antara masyarakat-masyarakat yang bercirikan
factor solidaritas mekanis dengan yang memiliki solidaritas
organis. Pada masyarakat-masyarakat dengan solidaritas mekanis.
• Masyarakat dengan solidaritas organis, yang merupakan
perkembangan dari masyarakat dengan solidaritas mekanis, telah
mempunyai pembagian kerja yang ditandai dengan derajat
spesialisasi tertentu. Apabila solidaritas tersebut mengalami
kemunduran maka mungkin timbul kedaan anomie, di mana para
warga masyarakat tidak lagi mempunyai pedoman untuk
mengukur kegiatan-kegiatannya dengan nilai dan norma yang ada.
• Ferdinand Tonnies dari Jerman (1855-1936), juga trpengaru oelh bentuk-bentuk
kehidupan sosial yang lain. Yang penting bagi Tonnies adalah bagaimana satu
kelompok mengadakan hubungan dengan sesamanya. Artinya, dasar hubungan
tersebut yang menentukan bentuk kehidupan sosial yang tertentu.
• Tonnies berpendapat bahwa dasar hubungan tersebut di satu pihak adalah faktor
perasaan, simpati pribadi dan kepentingan bersama. Di pihak lain dasarnya adalah
kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya.
Bentuk kehidupan sosial yang pertama dinamakannya paguyuban (gemeinscbaft),
sedangkan yang kedua adalah patembayan (geselscbaft). Pada patembayan, maka
warga-warga kelompok tersebut terikat oleh kekuatan-kekuatan di luar dirinya,
sehingga untuk selamanya tidak dapat terjadi hubungan timbal balik yang harmonis
antara warga-warga kelompok tersebut. Tonnies mempergunakan kedua bentuk
kehidupan sosial tadi sebagai criteria untuk menganalisis setiap aspek/bagian dari
masyarakat. Menurut Tonnies, keserasian; antara kedua bentuk kehidupan sosial
tersebut dapat di pertahankan dalam masyarakat yang modern sekalipun.
C. Mashad Formal

• Ahli-ahli piker yang menonjol dari mazhab ini, kebanyakan dari Jerman,
sangat terpengaru oleh ajaran-ajaran dan filsafat Immnuel Kant. Salah
seorang diantaranya ialah George Simmel (1858-1918).
• Menurut Simmel, elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui
bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut.
Bentuk-bentuk tadi sebenarnya adalah elemen-elemen itu sendiri. Adalah
tugas seorang sosiolog untuk menganalisis proses terjadi dan
mengidentifikasi pengaru-pengarunya tersebut.
• Selanjutnya Simmel berpendapat bahwa pelbagai lembaga di dalam
masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi dan konflik.
Menurut Simmel, seseorang menjadi warga masyarakat untuk mengalami
proses individualism dan sosialisasi.
• Leopold von Wiese (1876-1961) berpendapt, bahwa sosiologi harus
memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar manusia tanpa
mengingatkanya dengan tujuan-tujuan maupun kaidah-kaidah.Proses
sosial merupakan hasil perkalian dari sikap dan keadaan, yang masing-
masing dapat diuraikan ke dalam unsure-unsurnya secara sistematis.
• Alfred vierkandt (1867-1953) menyatakan bahwa sosiologi
menyoroti situasi-situasi mental. Dengan demikian, tugas sosiologi
adalah untuk menganalisis dan mengadakan sistematika terhadap
gejala sosial dengan jalan menguraiakannya ke dalam kehidupan-
kehidupan mental. Hal itu dapat ditemukan dalam gejala-gejala seperti
harga diri, perjuangan, simpati, iitasi dan lain sebagainnya. Oleh karna
itu sosiologi harus memusatkan perhatian terhadap kelompok-
kelompok sosial.
• D. Mazhab Psikologi
• Di antara sosiolog-sosiolog yang mendasarkan teorinya pada psikologi
adalah
• Gabriel Tarde (1843-1904) dari prancis. Dia mulai dengan suatu dugaan atau
pandangan awal bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikoligis yang terdiri dari
interaksi antara jiwa-jiwa individu, di mana jiwa tersebut terdiri atas kepercayaan-
kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk-bentuk dari interaksi mental
individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptsi atau penemuan baru.
• Dengan demikian keinginan utama Tarde adalah berusaha untuk menjelaskan
gejalah-gejalah sosial di dalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang.Ajaran ini
terutama sangat berpengaruh di Amerika Serikat, di mana banyak sosiologi yang
mengadakan analisis terhadap reaksi-reaksi individu terhadap individu,maupun
dari kelompok terhadap kelompok lainnya. Albion Small (1854-1926) yang pertama-
tama membuka departemen sosiologi pada Universitas Chicago, dan membuka
American Journal of Sociology.
• Salah seorang Amerika terkemuka lainnya adalah Richard Horton Cooley
(1864-1924). Bagi Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, di
mana individu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di
dalam karyanya yang berjudul Social Organization, Cooley mengembangkan
konsep kelompok-kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan
hubungan antar pribadi yang dekat sekali.
• Di Inggris tokoh yang terkenal adalah L.T. Hobhouse (1864-1929),
Hobhouse tertarik pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan
sosial. Hobhouse menolak penerapn prinsip-prinsipn biologis terhadap studi
masyarakat manusia; psikologi dan etika merupakan kriteria yang diperlukan
untuk mengukur perubahan sosial. Hobhourse berusaha untuk
menbuktikan bahwa kehiupan sosial berkembang ke arah keadan yang lebih
rasional dan harmonis. Dengan demikian maka perkembangan sosial terjadi
apabila kesadaran sosial dan kebutuhan-kebutuhan sosial meningkat.
• E. Mazhab ekonomi
•  
• Mazhad ini, akan dikemukakan ajarann-ajaran dari Karl Marx (1818-1883),
dan Max Weber (1864-1920), dengan catatan bahwa ajaran-ajaran Max
Weber. Durkheim dan Weber adalah dua orang tokoh sosiologi yang paling
terkemuka dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan.
• Marx telah menggunakan metode-metode sejarah dan filsafat untuk
membagun suatu teori tentang perubahan yang menunjukan perkembangan
masyarakat menuju suatu keadaan dimana ada keadailan sosial. Menurut
Marx, selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas
yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kenyataan. Hukum,
filsafat, agama dan kesenian merupakan refleksi dari suatu ekonomi kelas
tersebut.
• Weber antara lain menyatakan bahawa semua bentuk organisasi sosial harus di teliti
menurut perilaku warganya, yang memotifasinya serasi dengan harapan warga-warga
lainnya. Untuk mengetahuai dan menggali hal ini perlu digunakan metode pengertian
(versteben). Tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan
menurut empat tipe ideal aksi sosial, yaitu:
• Aksi yang bertujuan, yakni tingakah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil-
hasil yang efisien.
• Akasi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, yang diartikan sebagai perbuatan
untuk merealisasikan dan mencapai tujuan.
• Aksi tradisional yang menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang
bersanksi.
• Aksi yang emosional, yaitu yang menyangkut perasaan seseorang.
• Dengan menggunakan metode tersebut Weber menganalisis berbagai lembaga
dalam masyarakat seperti misalnya agama, birokrasi dan lain sebagainya.
•  
• F. Mazhab Hukum
• Durkheim menaruh perhatian yang sangat besar terhadap hukum yang
dihubungkannya dengan jenis-jenis solidaritas yang terdapat didalam
masyarakat.Menurut Durkheim Hukum adalah kaidah-kaidah yang
bersanksi dan berat ringannya tergantung pada sifat
pelanggaran,anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang
baik buruknya suatu tindakan.Didalam masyarakat dapat ditemukan dua
macam sanksi yaitu sanksi represif dan sanksi restitutif.Pada masyarakat
yang didasarkan pada solidaritas mekanis terdapat kaidah-kaidah hukum
dengan sanksi yang represif,sedangkan sanksi yang restitutif terdapat
pada masyarakat atas dasar solidaritas organis.Sanksi tersebut
menyangkut hari depan dan kehormatan seorang warga masyarakat,atau
bahkan merampas kmerdekaan dan kenikmatan hidupnya.Kaidah-kaidah
hukum dengan sanksi demikian adalah hukum pidana.
• Tujuan utama kaidah-kaidah hukum ini adalah untuk mengembalikan
keadaan pada situasi semula, sebelum terjadi kegoncangan sebagai akibat
dilanggarnya suatu kaidah hukum.Kaidah-kaidah tersebut antara lain
mencakup hukum perdata,hukum dagang,hukum acara,hukum
administrasi dan hukum tata negara.
• Durkheim juga berpendapat bahwa dengan meningkatnya diferensiasi
dalam masyarakat, reaksi kolektif yang kuat terhadap penyimpangan-
penyimpangan menjadi berkurang di dalam sistem yang
bersangkutan,oleh karena hukum yang bersifat represif mempunyai
kecenderungan untuk berubah menjadi hukum yang restitutif.Artinya
yang terpokok adalah untuk mengembalikan kedudukan seseorang yang
dirugikan ke keadaan semula,hal mana yang merupakan hal penting
didalam menyelesaikan perselisihan-perselisihan atau sengketa-sengketa.
• Menurut Weber ada empat tipe ideal hukum yaitu:
• Hukum irasional dan material, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim
mendasarkan keputusannya semata-mata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada
suatu kaidah pun.
• Hukum irasional dan formal, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim
berpedoman pada kaidah-kaidah diluar akal, oleh karena didasarkan pada wahyu atau
ramalan.
• Hukum rasional dan material, dimana keputusan para pembentuk undang-undang dan hakim
menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi.
• Hukum rasional dan formal yaitu dimana hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-
konsep abstrak dari ilmu hukum.
• Demikian, hukum formal berkecenderungan untuk menyusun sistematika kaidah-kaidah
hukum, sedangkan hukum material lebih bersifat empiris. Namun kedua hukum tersebut
dapat dirasionalisir yaitu pada hukum formal yang didasarkan pada logika murni, sedangkan
hukum material didasarkan pada kegunaannya.
•  
F. PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA
 
1. Permulaan Sosiologi di Indonesia

Walau pada hakikatnya para pujangga dan pemimpin


Indonesia belum pernah mempelajari teori-teori formal
sosiologi sebaai ilmu pengetahuan, namun banyak diantara
mereka yang telah memasukkan unsur-unsur sosiologi
kedalam ajaran-ajarannya.
Ajaran Wulang Reb yang diciptakan oleh Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Surakarta antara lain mengajarkan
tata hubungan antara para anggota masyarakat jawa yang
berasal dari golongan-golongan yang berbeda, banyak
mengundang aspek-aspek sosiologi, terutama dalam bidang
hubungan antara golongan (Intergroup Relations).
• Almarhum Ki Hadjar Dewantoro, pelopor utama meletakkan dasar-dasar bagi
pendidikan nasional di Indonesia memberikan sumbangan yang sangat banyak
pada sosiologi dengan kosep-konsepnnya mengenai kepemimpinan dan
kekurangan Indonesia yang dengan nyata dipraktekkan dalam organisasi
pendidikan taman siswa.
• Unsur-unsur sosiologi tidak di gunakan dalam suatu, ajaran atau teori yang
murni sosiologis,akan tetapi sebagai landasan untuk tujuan lain yaitu ajaran tata
hubungan antara manusia dan pendidikan. Dilihat hasil-hasil karya para sarjana
orang Belanda sebelumperang dunia kedua, mengambill masyarakat Indonesia
sebagai pusat perhatian misalnya,tulisan-tulisan Snouk Hurgronje, C,
Vanvollenhoven, ter Haar, Duyvendak, maka didalam hasil karya itu tampak
adanya unsure-unsur sosiologiyang dipergunakan dan dikupas secara ilmiah, akan
tetapi semuanya hanya dalam kerangka yang non-sosiologis dan tidak sebagai
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sosiologi pada waktu itu di Indonesia,
dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu pengetahuan lainnya
• Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta pada waktu itu adalah satu-satunya lembaga
perguruan tinggi yang memberikan kuliah sosiologi di Indonesia. Sosiologi
pada waktu itu untuk sebagian besar bersifat fisafatsosial dan teoritis,
berdasarkan buku-buku hasil karya Alfred Vierkandt, Leopold von Wiese,
Bierens de Haan, dan Steinmetz.
• Pada tahun 1934/1935 sosiologi pada Sekolah Tinggi Hukum tersebut tidak
ditiadakan karena pada waktu itu, para guru besar yang memegang tanggung
jawab dan menyusun daftar kuliah berpendapat bahwa pengetahuan tentang
bentuk dan susunan masyarakat serta proses yang terjadi di dalamnya tidak
diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hukum. Pandangan mereka
yang perlu diketahui adalah hukum positif yaitu peraturan –peraturan yang
berlaku dengan sah pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu.Yang penting
adalah perumusan peraturannya dan system-sistem untuk menafsirkannya.
•  
• 2. Perkembangan Sosioligi Sesudah Perang Dunia Kedua

• Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, seorang serjana Indonesia yaitu Soenario
Kolopaking, untuk pertama kalinya memerikan kulia
sosiologi (1948) pada Akademi IlmuPolitik di Yokyakarta
(Akademi tersebut kemudian lebur ke dalam UGM dan
kemudian menjadi Fakultas Sosial dan Politik). Pada
Akademi Ilmu Politik tersebut, sosiologi juga di kuliakan
sebagai ilmu pengetahuan dalam jurusan pemerintahan
dalam negeri, hubungan luar negeri dan publisistik.
• Buku Sosiologi dalam bahasa Indonesia mulai di terbikan
sejak satu tahun setelah pecahnya revolusi fisik yaitu
Sosilogi Indonesia oleh Djody Gondokusumo yang
memuat beberapa pengertian elementer dari sosiologi
yang teoritis dan bersifat sebagai filsafat. Kira-kira pada
tahun 1950, setelah usai revolusi fisik menyusullah suatu
buku yang diterbitkan oleh Bardosono, yang sebenarnya
merupakan sebuah diktat yang ditulis oleh seseorang
yang mengikuti kuliah-kuliah sosiologi dari seorang guru
besar yang tak di sebutkan namanya dalam buku
tersebut.
• Buku karangan Hassan Shadily dengan judul sosiologi
untuk masyarakat Indonesia yang merupakan buku
pelajaran pertama di dalam bahasa Indonesia yang
memuat bahan-bahan sosiologi modern.
• Para pengajar yang mengikuti ajaran sosiologi
teoritis filosofis lebih banyak mempergunakan
terjemahan buku-bukunya P.J. Bouman, yaitu
Algemene Maatschappijleer dan Socieologie,
bergrippen en problemen serta buku lysen yang
berjudul Individu en Maatshappij.
• Pengertian-pengertian pokoknya kurang sistematis,
adalah buku pelajaran sosilogi yang berjudul
Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas hasil karya Mayor
Polak, seorang warga Negara Indonesia bekas
anggota Pangreh Praja Belanda, yang telah
mendapat pelajaran sosiologi sebelum perang dunia
kedua pada Universitas Leiden di negeri Belanda.
Mayor Polak menulis suatu beku mengenai sosiologi
khusus yang berjudul pengantar sosiologi
pengetahuan, Hukum dan Politik terbit tahun 1967.
• Buku Social Changes in Yogyakarta hasil karya Selo
Soemardjan yang terbit tahun 1962. Isinya adalah perihal
perubahan-perubahan masyarakat di Yogyakarta sebagai
akibat dari revolusi politik dan sosial, pada waktu revolusi
masih berpusat di Yogyakarta.
• Perkembangan sosiologi adalah karangan-karangan
pendek mengenai masalah-masalah sosiologi yang
tersebar sana-sini, baik dalam bentuk publikasi yang
dicetak dalam majalah-majalah berkala atau tidak berkala,
maupun dalam bentuk stensilan yang hanya dapat dibaca
dalam kalangan peminat yang tidak luas.
• Pada dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang
mempunyai Fakultas Sosial dan Politik atau Fakultas Ilmu
Sosial di mana sosiologi dikulihkan sampai tingkat yang lebih
tinggi daripada tingkat persiapan. Yang telah ada ialah
jurusan sosiologi pada beberapa Fakultas, misalnya pada
Fakultas Sosiol dan Politik UGM, pada Fakultas UI dan pada
Fakultas Sosial dan Politik Universitas Pajajaran.
•  
•  
•  
•  
BAB II
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
a. Interaksi sosial sbg faktor utama dalam kehidupan
sosial
Bentuk umum proses soaial adalah interaksi sosial
Why? Krn interaksi sosial mrpkn syarat utama
terjdnya aktivitas2 sosial.
Interaksi sosial mrpkn hubungan2 sosial yg dinamis
anatar individu dgn individu dstnya.
B. Syarat-syarat terjdinya interaksi sosia
Adanya kontak sosial
Adanya komunikasi
c. Kehidupan yang terasing
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi
terwujudnya interaksi sosial dpt diuji terhdp suatu
kehidupan yg terasing
Kehidupan terasing yg sempurna ditandai dgn
ketdkmampuan utk mengadakan interaksi sosial
dgn org lain
Kehidupan terasing dpt disebabkan krn secara
badaniah seseorg sama sekali dari hubungan dgn
orang lain.
d. Bentuk2 interaksi sosial
1. Proses asosiasif
Akomodasi
Asimilasi
Akulturasi
2. Proses disosiasif
(persaingan/pertentangan/konflik)
e. Bentuk2 proses sosial
Oposisi/opposition(persainagan/pertentangan/
konflik)
Kerjasama/cooperation yang menghasilkan
akomodasi
Diferensiasi/differentiation, artinye dalam
kehidupan setiap hari manusia memiliki hak dan
kewajiban yang berbeda (umur, seks, pekerjaan)
BAB III
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial : suatu kesatuan manusia yang
hidup bersama yang disebabkan oleh adanya
hubungan antar mereka yang menyangkut
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi
dan adanya kesadaran untuk tolong menolong.
Kelompok sosial adalah : kumpulan orang yang
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi.
2. Pengertian kelompok sosial menurut para ahli
 Menurut Soejorno Soekanto, kelompok sosial adalah
himpunan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan di antara mereka secara timbal balik
dan saling mempengaruhi.
 Menurut Paul B Horton dan Chester L Hun, kelompok
sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling
berinteraksi.
 Menurut Goerge Homans, kelompok social adalah
kelompok individu yang melakukan kegiatan interaksi
dan memiliki kesadaran untuk membentuk suatu
keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan
secara timbal balik.
3. Syarat kelompok social antara lain:
1. setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia
merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan

2. ada hubungan timbal balik antar anggota

3. adanya suatu factor yang dimiliki bersama


sehingga hubungan bertambah erat
4.berkaidah dan memiliki pola perilaku
yang baik
Menurut SOERJONO SOEKANTO,Himpunan
masyarakat dikatakan kelompok social apabila
memenuhi syarat sebagai berikut.
1.
memiliki kesadaran
2. memiliki
struktur social
3. Memiliki
norma yang mengatur
4. Adanya interaksi
dan komunikasi antar anggota
PROSES PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL
A.Faktor pendorong kelompok social :

1. dorongan untuk mempertahankan hidup


2.dorongan
untuk meneruskan keturunan
3.dorongan untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja
(efisiensi dan efektivitas dlm bhs Latin evicere: to
efect)
B…Dasar pembentuk kelompok social
1.faktor keturunan

2.kesatuan religious

3.kesatuan kepentingan
PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP KELOMPOK
SOSIAL
• Seorang sosiolog dalam menelaah masyarakat
akan banyak berhubungan dengan kelompok
social baik kelompok kecil maupun besar.
• Manusia merupan makhluk yang bersifat jasmani
dan rohani.Manusia mempunyai naluri untuk
senantiasa berhubungan dengan sesamanya .
• (1).Klasifikasi kelompok berdasarkan solidaritas antara
anggota.
• Istilah ini dipopulerkan oleh Emile Durkheim
• A)Solidaritas mekanik,adalah solidaritas yang muncul
pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh
kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya
pembagian kerja di antara para anggota kelompok
• B)Solidaritas organic adalah solidaritas yang mengikat
masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal
pembagian kerja yang teratur sehingga sehingga
disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
(2). Klasifikasi kelompok berdasarkan erat
longgarnya ikatan dalam kelompok.
Klasifikasi ini dikemukaan oleh Ferdinan Tonnies
A) Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama
dimana anggota anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni dan bersifat alamiah. Dasar
hubungan tersebut adalah cinta kasih dan rasa
kesatuan batin yang telah dikodratkan. Bentuk
paguyuban dapat dijumpai di dalam keluarga,rukun
tetangga,kelompok kerabat.
B) Patembayan adalah kehidupan kelompok dalam
jangka waktu pendek serta strukturnya bersifat
mekanis.
Bentuk ini terutama dapat dijumpai dalam hubungan
perjanjian yang didasarkan ikatan timbal
balik,misalnya perdagangan, dan industry. Tonnies
menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama,
dengan dua bentuk,yaitu:
• 1.wesenwille,adalah bentuk kemauan yang dikodratkan,yang
timbul dari keseluruhan kehidupan alami.Didalam
wesenwille,perasaan dan akal merupakan kesatuan dan
keduanya terikat pada kesatuan hidup yang alamiah dan
organis.
2.kuriville,adalah bentuk kemauan yang dipimpin
oleh cara berpikir yang yang didasarkan pada akal.Kuriville
tersebut adalah kemauan yang ditujukan pada tujuan
tertentu dan rasional sifatnya. Wesenwille selalu
menimbulkan paguyuban sedangkan kuriville selalu
menjelmakan patembayan . Ciri pokok paguyuban menurut
tonnies yaitu intimate, private, exclusive.
Tipe tipe paguyuban
1. paguyuban karena ikatan darah yaitu,ikatan yang
didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.

2. paguyuban karena tempat


yaitu,paguyuban yang terdiri dari orang orang yang
berdekatan tempat tinggal sehingga saling dapat
tolong menolong.
3. paguyuban karena jiwa
pikiran
(3).klasifikasi berdasarkan identifikasi diri
1. In group adalah sekelompok sosial dengan
mengidentifikasi dirinya. Sikap ini didasarkan pada
umumnya factor simpati dan selalu mempunyai
perasaan dekat dengan kelompok lain.

2. Out group adalah kelompok sosial yang oleh


individu sebagai lawan in group.
Sikap out group selalu ditandai dengan suatu kelainan
yang berwujud antisipasi dan antogonisme .
• Perasaan in group dan out group atau perasaan dalam serta luar
kelompok dapat merupakan dasar dari suatu sikap yang
dinamakan etnosentrisme,dimana etnosentrisme adalah sikap
menilai unsur unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan
ukuran kebudayaan sendiri.
• (4).klasifikasi berdasarkan hubngan diantara para anggota
• Kelompok primer.,adalah kelompok social yang memiliki
hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan
• Kelompok sekunder adalah kelompok social yang terbentuk
karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama
didasarkan pada hitungan untung rugi
• (5).klasifikasi berdasarkan system hubungan
• Kelompok formal adalah kelompok yang
memiliki system hubungan yang sengaja
diciptakan
• Kelompok informal adalah kelompok yang
memiliki hugungan secara pribadi,yang
bersifat erat dan intim.
• (6). Membership Group dan Reference Group
• Membership grup merupakan kelompok dimana setiap
orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Situasi yang tidak tetap akan mempengaruhi derajad
interaksi dalam kelompok sehingga adakalanya seorang
anggota tidak begitu sering berkumpul dalam kelompok .
• Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi
acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan
prilakunya. Ada 2 tipe reference group yaitu tipe
normative dan tipe perbandiangan .
• a…tipe normatiif (normative type) yang menetukan
dasar – dasar bagi kepribadian seseorang

b…tipe perbandingan (comparisom type)


yang merupakan pegangan bagi individu di dalam
menilai kepribadiannya.
• Yang pertama merupakan sumber nilai bagi individu
baik yang menjadi anggota maupun bukan anggota
kelompok. Contohnya adalah anggota angkatan
bersenjata yang berpegang teguh pada tradisi yang telah
dipelihara oleh para veteran.
• Tipe kedua lebih dipakai sebagai perbandingan untuk
menentukan kedudukan seseorang, misalnya status
ekonomis seseorang dibandingkan dengan status
ekonomis dari orang- orang yang semasyarakat.
• Apabila teori reference group dihubungkan dengan
non-membership sebagaimana diterangkan di atas,
maka akan ditarik beberapa kesimpulan:

•  
• bukan anggota yang memenuhi syarat (disebut
pula sebagai calon anggota) mempunyai
kecenderungan untuk mengidentifikasikan dirinya
dengan kelompok, dimana kemudian dia menjadi
anggotabukan anggota yang bersikap masa bodoh,
tidak menganggap kelompok sebagai reference
groupnya
• bukan anggota yang tetap tidak ingin menjadi
anggota, tetap menganggap suatu kelompok
sebagai reference groupnya.
• KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK BERATURAN
• 1. Kerumunan.
• Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan
secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang
bersamaan.

• a. kerumunan yang berartikulasi dengan struktur social


- Kayalak penonton atau pendengar
yang formal (formal audiences) merupakan kerumunan –
kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan
tujuan, akan tetapi sifatnya pasif. Conohnya adalah penonton
film, orang – orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
• - kelompok agresif yang telah direncanakan
(planned expressive group), adalah kerumunan
yang pusat perhatiannya tak begitu penting akan
tetapi mempunyai persamaan tujuan yang
tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut
serta kepuasan yang dihasilkannya. Fungsinya
adalah sebagai penyalur ketegangan – ketegangan
yang dialami orang karena pekerjaan sehari – hari.
Contoh orang yang berpesta, berdansa, dan
sebagainya.
• b. Kerumunan yang bersifat sementara
- kumpulan yang kurang
menyenangkan (inconvenient aggregations), adalah orang –
orang yang antri karcis, orang – orang yang menunggu bis dan
sebagainya. Dalam kerumunan itu kehadiran orang – orang lain
merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.

- kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik


(panic crowds) yaitu orang – orang yang bersama-sama berusaha
menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dalam diri
individu-individu dalam kerumunan tersebut mempunyai
kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik.
• - kerumunan penonton (spectator crowds)
yang terjadi karena ingin melihat suatu
kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini
hamper sama dengan khayalak penonton
akan tetapi bedanya adalah bahwa
kerumunan penonton tidak direncanakan,
sedangkan kegiatan – kegiatan juga pada
umumnya tidak terkendalikan.
• c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
- Kerumunan yang bertindak
emosional (acting mobs). Kerumunan semacam ini bertujuan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan
kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Biasanya kumpulan-kumpulan orang
tersebut bergerak karena merasakan bahwa hak-hak mereka
diinjak-injak atau karena tak adanya keadilan.
- kerumunan yang bersifat inmoral (immoral
crowds), hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya
adalah bahwa yang pertama bertentangan dengan norma-norma
masyarakat. Contohnya adalah orang – orang yang mabuk.
• 2. Publik
• Publik lebih merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan . Interaksi terjadi secara tidak
langsung melalui alat-alat komunikasi .Setiap aksi
publik deperkarsai oleh keinginan individu dan
ternyata individu-individu dalam suatu publik masih
mempunyai kesadaran dan kedudukan sosial yang
sesunggunya masih mementingkan kepentingan
pribadi.
•  
BAB IV
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
 Buddhayah (Sansekerta) budhi, culture (Inggris),
colere (Latin): hal2 yg bersangkutan dgn budi/akal.
Artinya mengolah/mengerjakan yaitu mengolah
tanah/bertani.
Oki, colere kemudian culture diartikan sbg segala
daya dan kegiatan manusia utk mengolah dan
mengubah alam.
Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi,
menegaskan bhw kebudayaan berarti semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat
E.B. Tylor kebudayaan adalah kompleks mencakup
pengetahuan, kesenian, kebudayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan2
serta kebiasaan2 yg didptkan olh manusia sbg
anggota masyarakat.
1. Lorens Bagus (2002) menegaskan bahwa
terminologi masyarakat berasal dari kata
bahasa Latin societas (dari socio yang
berarti mengambil bagian, berbagi,
menyatukan). Jadi masyarakat merupakan
komunitas, dalam arti suatu kumpulan
orang-orang, atau suatu asosiasi suka rela
individu-individu yang mempunyai tujuan
yang sama.
2. B. N. Marbun (1996) menegaskan bahwa
masyarakat adalah sejumlah manusia dalam
arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama.
3. W. J. S. Poerwadarminta (2006) menegaskan
bahwa masyarakat merupakan pergaulan
hidup manusia (sehimpunan orang yang
hidup bersama dalam suatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan tertentu).
• Gaspersz (2008) menegaskan bahwa
masyarakat sebagai konsumen adalah orang
yang akan menggunakan output secara
langsung atau orang yang akan
menggunakan output sebagai input dalam
proses kerja sama (jika dihubungkan
dengan ilmu adm negara).
Uncur-unsur kebudayaan
 Alat2 teknologi
 Sistem ekonomi
 Keluarga
 Kekuasaan politik
Unsur2 pokok kebudayaan
 Sistem norma yg memungkinkan kerja sama antara
anggota masyarakat dlm upaya menguasai alam
sekelilingnya
 Organisasi ekonomi
 Alat2 dan lembaga atau petugas pendidikan perlu diingat
bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yg utama
 Organisasi kekuatan
7 unsur kebudayaan
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
(pakaian, perumahan, alat2 rmh tangga, senjata,
alat2 produksi, transportasi dsbnya)
2. Mata pencaharian manusia dan sistem2 ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi
• Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur dalam
kebudayaan universal, yaitu system religi dan
upacara keagamaan, system organisasi
kemasyarakatan, system pengetahuan, system
mata pencarian hidup, system teknologi dan
peralatan, bahasa, serta kesenian. (Supartono
Widyosiswoyo, 1996) untuk lebih jelasnya
masing-masing unsure kebudayaan itu dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan. Merupakan
produk manusia sebagai MAKLUK religious. Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur,
tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang Maha Besar yang dapat’menghitam
putihkan’ kehidupannya. Oleh karena itu, manusia
takut sehingga menyembah-Nya dan lahirlah
kepercayaanyang sekarang menjadi agama. Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti
kemauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan
dalam system religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk
dari manusia sebagai MAKLUK sucius. Manusia sadar
bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia
membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi
kemsyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan
kesehjateraan hidupnya. Dalam masyarakat tradisonal,
system gotong royong yang terdapat di Indonesia
merupakan contoh yang khas. Adapun dalam masyarakat
modern pengaturannya sudah dalam tingkat Negara
bahkan antarbangsa.
3. Sistem pengetahuan merupakan produk dari
manusia sebagai MAKLUK sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri,di samping itu dapat
juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia
untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudiaan
menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa
menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
Terlebih apabila pengetahuan itu dapat dibukukan
maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem mata pencarian hidup yang merupakan
produk dari manusia sebagai MAKLUK economicus
menjadikan tingkat kehidupan secara umum harus
meningkat. Dalam tingkat sebagai foot gathering,
kehidupan manusia memang sama dengan binatang.
Akan tetapi dalam tingkat foot producing, kehidupan
manusia terjadi kemajuan yang pesat. Setelah
bercocok tanam, kemudian beternak, lalu
mengusahakan kerajinan, berdagang, manusia makin
dapat mencukupi kebutuhannya yang terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan merupakan
produksi dari manusia sebagai MAKLUK faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta
dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu yang erat,manusia dapat
menciptakan sekaligus mempergunakan suatu
alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia
dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya
dari pada binatang.
6. Bahasa merupakan produk dari manusia sebagai
MAKLUK longuens. Bahasa manusia pada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang
kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan,
dan akhirnya menjadi bahasa tulisan. Semuanya
merupakan symbol sehingga Ernest Casirier menyebut
manusia sebagai animal symbolic. Bahasa-bahasa
yang telah maju memiliki kekayaan kata (causa kata)
yang besar jumlahnya sehingga makin komunikatif.
Fungsi kebudayaan bagi masyarakat
 Alat2 produksi
 Senjata wadah
 Makanan dan minuman
 Pakaian dan perhiasan
 Tempat berlindung dan perumahan
 Alat2 transport
Bentuk2 kebudayaan
1. Ide, nilai dan norma
2. Aktivitas
3. Tindakan berpola
4. Muticultura
Evolusi perkembangan kebudayaan manusia
5. Akulturasai
6. Asimilasi
7. dstnya
Konsep Tri Pusat Pendidikan Kebudayaan
• Keluarga: merupakan tempat pertama
bersemainya pendidikan dan kebudayaan
• Sekolah: merupakan pendidikan dan pelestarian
serta pengembangan kebudayaan
• Masyarakat: merupakan tempat pendidikan dan
pelestarian serta pengembangan kebudayaan
fungsinya dan pada umumnya kurang terkontrol
• Pendidikan dan kebudayaan merupakan satu
kesatuan yang tumbuh berkembang dan tak
dapat dipisahkan karna pendidikan
mengembangkan ketajaman cipta (daya pikir),
memperhalus rasa dan memperkuat suci karsa
(daya hati), dan membina raga (daya fisik) agar
yang dididik menjadi manusia berbudi pekerti
luhur.
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
• Kata kebudayaan berasal dari kata sanskerta buddhayah,
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Ada sarjana lain yang mengupas
kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk
budi-daya, yang berarti daya atau budi.
• Oleh karana itu, mereka membedakan budaya dari
kebudayaan. Demikian budaya adalah daya dari budi yang
berupa cipta, karsa dan rasa itu. (Koentjaraningrat,1986)
BAB V
LEMBAGA KEMASYARAKATAN/SOSIAL
Lembga kemasyarakatan mrpk himpunan
norma2 segala tingkatan yg berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat (seperti universitas).
Dkl, lembaga kemasyarakatan adlh Tata
cara/prosedur yg telah diciptakan utk
mengatur hubungan antar manusia yang
berkelompok dlm suatu klmpk kemasyarakatan
yg dinamakan asosiasi (seperti universitas Nusa
Cendana dll).
Fungsi/Manfaat/Kegunaan LK
1. Memberikan pedoman pd anggota masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkah laku/ bersikap
di dlm menghadapi masalah2 dlm masyrakat,
terutama menyangkut kebutuhan masyarakat
2. Menjaga keutuhan masyarakat
3. Memberikan pegangan kepada masyaraakat utk
mengadakan sistem pengendalian sosial. Artinya
sistem pengawasan masyarakat terhdp tingkah
laku anggota masyarakat.
PROSES PERTUMBUHAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN
1.Norma2 Masyarakat (Mengatur
hubungan manusia secara
teratur sesuai aturan yg
berlaku)
2.Sistem Pengendalian Sosial
(pengawasan atau kontrol)
Ciri2 Umum Lembaga Kemasyarakatan

1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi


pola2 pemikiran dan perilaku yg terwujud melalui
aktivitaskemasyarakatan dan hasil.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri
umum yg dimiliki oleh semua LK
3. LK memiliki 7an tertentu
4. LK memiliki sumber daya
5. Lambang2/simbol2 setiap lembaga Kemasyarakatn
6. Suatu LK memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis
Tipe2 Lembaga Kemasyarakatn
1. Cara2 Mempelajari Lembaga Kemasyarakatan
2. Analisis Secara HIstoris
3. Analisis Komparatif
4. Analisis Fungsional
C
onformity dan Deviation
BAB VI
LAPISAN MASYARAKAT/STRATIFIKASI SOSIAL
BAB VII
KEKUASAAN, WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN
BAB VIII
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
• PERUBAHAN SOSIAL ADALAH PERUBAHAN2
YG TERJADI DLM STRUKTUR / FUNGSI
MASYARAKAT.
BAB IX
MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI
• MASALAH-MASALAH SOSIAL MEMILIKI NILAI2 SOSIAL
DAN MORAL.
• MASLAH TERSEBUT MRPK PERSOALAN KARENA
MENYANGKUTA TATA KELAKUAN YANG IMMORAL
BERLAWANAN DGN HUKUM DAN BERSIFAT MERUSAK.
• OKI, MASALAH2 SOSIAL TAK AKAN MUNGKIN DITELAAH
TANPA MEMPERTIMBANGKAN UKURAN2 MASYARAKAT
MENGENAI APA YG DIANGGAP BAIK DAN BURUK
• SOSIOLOGI MENYANGKUT TEORI YG HANYA DLM BATAS
TERTENTU MENYANGKUT NILAI2 SOSIAL DAN MORAL
DAN YG TERPOKOK ADALAH ASPEK ILMIAHNYA.
• MASLAH SOSIAL TIMBUL DARI KEKURANGAN2
DLM DIRI MANUSIA/KLPK SOSIAL YG
BERSUMBER PD FAKTOR2 EKONOMI,
BIOLOGIS, BIOPSIKOLOGIS, DAN KEBUDAYAAN.
Sumber:

1. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.


Jakarta: Rajawali Pers
2.
Tugas Sosiologi: Objek Sosiologi Material, Objek Sosiologi Non
Material, dan Manfaat Sosiologi
(hedisasrawan.blogspot.com)
3. Objek Sosiologi (windiresmiyati.blogspot.com)

4. Objek Sosiologi (bambangguru.wordpress.com)

5. Pengertian dan Objek Sosiologi (robertoxie.wordpress.com)

6. Sosiologi (id.wikipedia.org)

7. Objek Sosiologi (bisosial.com)

Anda mungkin juga menyukai