OLEH
MARKUS TAE, S.SOS,M.SI
NIP. 19700415 200003 1 003
• Pertemuan 1 : Pengantar Perkuliahan, syarat-syarat
dan tata cara perkulihan, tugas dan
• sistem penilaian.
• Pertemuan 2 : Asal mula dan perkembangan sosiologi
politik
• Pertemuan 3 : Konsep sosialisasi politik dan
perkembangan sosialisasi politik
• Pertemuan 4 : Sosialisasi politik masyarakat totaliter,
primitif dan berkembang.
• Pertemuan 5 : Sosialisasi politik dan perubahan
• Pertemuan 6 : Bentuk-bentuk partisipasi
• Pertemuan 7 : Pemilu dan partisipasi politik
• Pertemuan 8 : UTS (Lisan)
• Pertemuan 9 : Pengrekrutan politik dan ormas,
partai politik
• Pertemuan 10: Pengrekrutan jabatan administratif
• Pertemuan 11: Teori pengrekrutan politik
• Pertemuan 12: Pola komunikasi politik
• Pertemuan 13: Pembentukan pendapat umum
• Pertemuan 14: Sosiologi politik dan nilai-nilai
• Pertemuan 15: Peranan sosiologi politik
• Pertemuan 16 : UAS
DAFTAR BUKU
• Aiken, HD. 2009. Abad Ideologi “Kant, Fichte, Hegel,
Schopenhauer, Comte, Mill, Spencer, Marx, Mach, Nietzsche,
Kierkegaard. Jogyakarta: Relief
• Bungin, B. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.
• Gaffar, A. 2006. Politik Indonesia “Transisi Menuju Demokrasi”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Poespoprodjo, W. 1999. Filsafar Moral “Kesusilaan dalam
Teoridan Praktek”. Bandung: CV Pustaka Grafika
• Ridha, A. 2004. Negara dan Cita-cita Politik. Bandung: PT Syaamil
Cipta Media.
• Rush, M dan Althoff, P. 2005. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
•
• Rohman, A. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Surabaya: LaksBang
Mediatama Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
BAB III KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT
BAB IV KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
BAB V LEMBAGA KEMASYARAKATAN/SOSIAL
BAB VI LAPISAN MASYARAKAT/STRATIFIKASI SOSIAL
BAB VII KEKUASAAN, WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN
BAB VIII PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
BAB IX MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI
BAB X PENUTUP
REFERENSI
Bagus Lorens. 2002. Kamus Filsafat, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Bertens K. 1991. Sejarah Filsafat Yunani Dari Thales Ke Aristoteles,
Yaogyakarta : Kanisius
Gaspersz Vincent. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi
Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan
Pemerintah, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
…….2008. otal Quality Management, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi), Jakarta :
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Marbun B.N. 1996. Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Poerwadarminta W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka
Soerjono Soekanto. dan Budi Sulistyawati. 2013. Sosiologi Suatu
Pengantar (Edisi Revisi), Jakarta : Raja Grafindo Persada
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan masyarakat.
Sehingga Obyek yg dipelajari dan kajian sosiologi adalah
masyarakat.
Manusia dlm mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
hidupnya perlu melakukan interaksi dengan sesama manusia
yang lain, sehingga timbullah ilmu pengathuan ttg
masyarakat.
Sejak manusia mengenal kebudyaan dan peradaban,
masyarakat sbg manusia dlm proses pergaulan telah menarik
perhatian publik.
Awal mulanya, org2 yg meninjau masyarakat hanya
tertarik pd masalah2 yg menarik perhatian umum
seperti kejahatan, perang, kekuasaan golongan yg
berkuasa, keagamaan dsb, sehingga berkembang
pemikiran ttg filsafat kemasyarakatan di mana org
menguraikan harapan2 ttg susunan serta kehidupan
masyarakat yg diingini/yg ideal.
Dgn demikian timbullah perumusan nilai2 dan
kaidah2 yg seharusnya ditaati olh masy. setiap
manusia dlm hubungannya dgn manusia lain dlm
suatu masyarakat, utk menciptakan kehidupan yg
bahagia dan damai bagi semua manusia selama
hidup di dunia ini.
Filsafat biasanya dipndng sbg induk ilmu
pengetahuan/ilmu pengethuan yg umum.
Pythagoras menyatakan dirinya sbg cinta
kebijaksanaan, karena filsafat berasal dari kata
bahasa Yunani (philo/philein:cinta) dan (sophia:
kebijaksanaan).
Filsafat dicari utk kebijaksanaan dan kebijaksanaan
dicarikan oleh manusia secara berkesinambungan
utk menyelesaikan persoalan2 manusia.
Asal usul filsafat mrpk penjelasan rasional secara
semuanya.
Prinsip2/asas2 yg dijelaskan terhdp semua fakta
adalah filsafat.
Oki, sosiologi mempelajari hal tersebut dgn
memberikan gambaran realitas sosial secara ilmiah
dgn maksud utk membantu menyelesaikan
masalah-masalah sosial yg dihadapi oleh
masyarakat. pertemuan minggu lalu tgl 30 agustu
2021
B. TERMINOLOGI/PENGERTIAN SOSIOLOGI
• Ahli-ahli piker yang menonjol dari mazhab ini, kebanyakan dari Jerman,
sangat terpengaru oleh ajaran-ajaran dan filsafat Immnuel Kant. Salah
seorang diantaranya ialah George Simmel (1858-1918).
• Menurut Simmel, elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui
bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut.
Bentuk-bentuk tadi sebenarnya adalah elemen-elemen itu sendiri. Adalah
tugas seorang sosiolog untuk menganalisis proses terjadi dan
mengidentifikasi pengaru-pengarunya tersebut.
• Selanjutnya Simmel berpendapat bahwa pelbagai lembaga di dalam
masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi dan konflik.
Menurut Simmel, seseorang menjadi warga masyarakat untuk mengalami
proses individualism dan sosialisasi.
• Leopold von Wiese (1876-1961) berpendapt, bahwa sosiologi harus
memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar manusia tanpa
mengingatkanya dengan tujuan-tujuan maupun kaidah-kaidah.Proses
sosial merupakan hasil perkalian dari sikap dan keadaan, yang masing-
masing dapat diuraikan ke dalam unsure-unsurnya secara sistematis.
• Alfred vierkandt (1867-1953) menyatakan bahwa sosiologi
menyoroti situasi-situasi mental. Dengan demikian, tugas sosiologi
adalah untuk menganalisis dan mengadakan sistematika terhadap
gejala sosial dengan jalan menguraiakannya ke dalam kehidupan-
kehidupan mental. Hal itu dapat ditemukan dalam gejala-gejala seperti
harga diri, perjuangan, simpati, iitasi dan lain sebagainnya. Oleh karna
itu sosiologi harus memusatkan perhatian terhadap kelompok-
kelompok sosial.
• D. Mazhab Psikologi
• Di antara sosiolog-sosiolog yang mendasarkan teorinya pada psikologi
adalah
• Gabriel Tarde (1843-1904) dari prancis. Dia mulai dengan suatu dugaan atau
pandangan awal bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikoligis yang terdiri dari
interaksi antara jiwa-jiwa individu, di mana jiwa tersebut terdiri atas kepercayaan-
kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk-bentuk dari interaksi mental
individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptsi atau penemuan baru.
• Dengan demikian keinginan utama Tarde adalah berusaha untuk menjelaskan
gejalah-gejalah sosial di dalam kerangka reaksi-reaksi psikis seseorang.Ajaran ini
terutama sangat berpengaruh di Amerika Serikat, di mana banyak sosiologi yang
mengadakan analisis terhadap reaksi-reaksi individu terhadap individu,maupun
dari kelompok terhadap kelompok lainnya. Albion Small (1854-1926) yang pertama-
tama membuka departemen sosiologi pada Universitas Chicago, dan membuka
American Journal of Sociology.
• Salah seorang Amerika terkemuka lainnya adalah Richard Horton Cooley
(1864-1924). Bagi Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, di
mana individu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di
dalam karyanya yang berjudul Social Organization, Cooley mengembangkan
konsep kelompok-kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan
hubungan antar pribadi yang dekat sekali.
• Di Inggris tokoh yang terkenal adalah L.T. Hobhouse (1864-1929),
Hobhouse tertarik pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan
sosial. Hobhouse menolak penerapn prinsip-prinsipn biologis terhadap studi
masyarakat manusia; psikologi dan etika merupakan kriteria yang diperlukan
untuk mengukur perubahan sosial. Hobhourse berusaha untuk
menbuktikan bahwa kehiupan sosial berkembang ke arah keadan yang lebih
rasional dan harmonis. Dengan demikian maka perkembangan sosial terjadi
apabila kesadaran sosial dan kebutuhan-kebutuhan sosial meningkat.
• E. Mazhab ekonomi
•
• Mazhad ini, akan dikemukakan ajarann-ajaran dari Karl Marx (1818-1883),
dan Max Weber (1864-1920), dengan catatan bahwa ajaran-ajaran Max
Weber. Durkheim dan Weber adalah dua orang tokoh sosiologi yang paling
terkemuka dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan.
• Marx telah menggunakan metode-metode sejarah dan filsafat untuk
membagun suatu teori tentang perubahan yang menunjukan perkembangan
masyarakat menuju suatu keadaan dimana ada keadailan sosial. Menurut
Marx, selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas
yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kenyataan. Hukum,
filsafat, agama dan kesenian merupakan refleksi dari suatu ekonomi kelas
tersebut.
• Weber antara lain menyatakan bahawa semua bentuk organisasi sosial harus di teliti
menurut perilaku warganya, yang memotifasinya serasi dengan harapan warga-warga
lainnya. Untuk mengetahuai dan menggali hal ini perlu digunakan metode pengertian
(versteben). Tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan
menurut empat tipe ideal aksi sosial, yaitu:
• Aksi yang bertujuan, yakni tingakah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil-
hasil yang efisien.
• Akasi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, yang diartikan sebagai perbuatan
untuk merealisasikan dan mencapai tujuan.
• Aksi tradisional yang menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang
bersanksi.
• Aksi yang emosional, yaitu yang menyangkut perasaan seseorang.
• Dengan menggunakan metode tersebut Weber menganalisis berbagai lembaga
dalam masyarakat seperti misalnya agama, birokrasi dan lain sebagainya.
•
• F. Mazhab Hukum
• Durkheim menaruh perhatian yang sangat besar terhadap hukum yang
dihubungkannya dengan jenis-jenis solidaritas yang terdapat didalam
masyarakat.Menurut Durkheim Hukum adalah kaidah-kaidah yang
bersanksi dan berat ringannya tergantung pada sifat
pelanggaran,anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang
baik buruknya suatu tindakan.Didalam masyarakat dapat ditemukan dua
macam sanksi yaitu sanksi represif dan sanksi restitutif.Pada masyarakat
yang didasarkan pada solidaritas mekanis terdapat kaidah-kaidah hukum
dengan sanksi yang represif,sedangkan sanksi yang restitutif terdapat
pada masyarakat atas dasar solidaritas organis.Sanksi tersebut
menyangkut hari depan dan kehormatan seorang warga masyarakat,atau
bahkan merampas kmerdekaan dan kenikmatan hidupnya.Kaidah-kaidah
hukum dengan sanksi demikian adalah hukum pidana.
• Tujuan utama kaidah-kaidah hukum ini adalah untuk mengembalikan
keadaan pada situasi semula, sebelum terjadi kegoncangan sebagai akibat
dilanggarnya suatu kaidah hukum.Kaidah-kaidah tersebut antara lain
mencakup hukum perdata,hukum dagang,hukum acara,hukum
administrasi dan hukum tata negara.
• Durkheim juga berpendapat bahwa dengan meningkatnya diferensiasi
dalam masyarakat, reaksi kolektif yang kuat terhadap penyimpangan-
penyimpangan menjadi berkurang di dalam sistem yang
bersangkutan,oleh karena hukum yang bersifat represif mempunyai
kecenderungan untuk berubah menjadi hukum yang restitutif.Artinya
yang terpokok adalah untuk mengembalikan kedudukan seseorang yang
dirugikan ke keadaan semula,hal mana yang merupakan hal penting
didalam menyelesaikan perselisihan-perselisihan atau sengketa-sengketa.
• Menurut Weber ada empat tipe ideal hukum yaitu:
• Hukum irasional dan material, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim
mendasarkan keputusannya semata-mata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada
suatu kaidah pun.
• Hukum irasional dan formal, yaitu dimana pembentuk undang-undang dan hakim
berpedoman pada kaidah-kaidah diluar akal, oleh karena didasarkan pada wahyu atau
ramalan.
• Hukum rasional dan material, dimana keputusan para pembentuk undang-undang dan hakim
menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi.
• Hukum rasional dan formal yaitu dimana hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-
konsep abstrak dari ilmu hukum.
• Demikian, hukum formal berkecenderungan untuk menyusun sistematika kaidah-kaidah
hukum, sedangkan hukum material lebih bersifat empiris. Namun kedua hukum tersebut
dapat dirasionalisir yaitu pada hukum formal yang didasarkan pada logika murni, sedangkan
hukum material didasarkan pada kegunaannya.
•
F. PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA
1. Permulaan Sosiologi di Indonesia
2.kesatuan religious
3.kesatuan kepentingan
PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP KELOMPOK
SOSIAL
• Seorang sosiolog dalam menelaah masyarakat
akan banyak berhubungan dengan kelompok
social baik kelompok kecil maupun besar.
• Manusia merupan makhluk yang bersifat jasmani
dan rohani.Manusia mempunyai naluri untuk
senantiasa berhubungan dengan sesamanya .
• (1).Klasifikasi kelompok berdasarkan solidaritas antara
anggota.
• Istilah ini dipopulerkan oleh Emile Durkheim
• A)Solidaritas mekanik,adalah solidaritas yang muncul
pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh
kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya
pembagian kerja di antara para anggota kelompok
• B)Solidaritas organic adalah solidaritas yang mengikat
masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal
pembagian kerja yang teratur sehingga sehingga
disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
(2). Klasifikasi kelompok berdasarkan erat
longgarnya ikatan dalam kelompok.
Klasifikasi ini dikemukaan oleh Ferdinan Tonnies
A) Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama
dimana anggota anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni dan bersifat alamiah. Dasar
hubungan tersebut adalah cinta kasih dan rasa
kesatuan batin yang telah dikodratkan. Bentuk
paguyuban dapat dijumpai di dalam keluarga,rukun
tetangga,kelompok kerabat.
B) Patembayan adalah kehidupan kelompok dalam
jangka waktu pendek serta strukturnya bersifat
mekanis.
Bentuk ini terutama dapat dijumpai dalam hubungan
perjanjian yang didasarkan ikatan timbal
balik,misalnya perdagangan, dan industry. Tonnies
menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama,
dengan dua bentuk,yaitu:
• 1.wesenwille,adalah bentuk kemauan yang dikodratkan,yang
timbul dari keseluruhan kehidupan alami.Didalam
wesenwille,perasaan dan akal merupakan kesatuan dan
keduanya terikat pada kesatuan hidup yang alamiah dan
organis.
2.kuriville,adalah bentuk kemauan yang dipimpin
oleh cara berpikir yang yang didasarkan pada akal.Kuriville
tersebut adalah kemauan yang ditujukan pada tujuan
tertentu dan rasional sifatnya. Wesenwille selalu
menimbulkan paguyuban sedangkan kuriville selalu
menjelmakan patembayan . Ciri pokok paguyuban menurut
tonnies yaitu intimate, private, exclusive.
Tipe tipe paguyuban
1. paguyuban karena ikatan darah yaitu,ikatan yang
didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
•
• bukan anggota yang memenuhi syarat (disebut
pula sebagai calon anggota) mempunyai
kecenderungan untuk mengidentifikasikan dirinya
dengan kelompok, dimana kemudian dia menjadi
anggotabukan anggota yang bersikap masa bodoh,
tidak menganggap kelompok sebagai reference
groupnya
• bukan anggota yang tetap tidak ingin menjadi
anggota, tetap menganggap suatu kelompok
sebagai reference groupnya.
• KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK BERATURAN
• 1. Kerumunan.
• Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan
secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang
bersamaan.
6. Sosiologi (id.wikipedia.org)