Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

RESUME FILSAFAT ILMU

Oleh :

NURUL GITA N. PAKAY


NIM: E22023018

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
RESUME FILSAFAT ILMU
METODE ILMU
Sebuah konsep sentral dalam filsafat ilmu ialah empirisme atau tergantung
pada fakta empiris. Empiris adalah pandangan bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan manusia. Dalam penegrtian ini
pernyataan ilmiah adalah kajian dan berasal dari pengalaman manusia atau
pengamatan. Hipotesis ilmiah dikembangkan dan diuji melalui metode yang
terdiri pengamatan dan eksperimen.
Filsafat ilmu dapat dikelompokan menjadi dua area kajian, yaitu
epistemology ilmu dam metafisika ilmu (filsafat). Robert Ackerman dalam The
Liang Gie, 1999 mendefinisikan filsafat ilmu adalah tinjauan kritis tentang
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapatan lampau
yang telah terbukti.
Lewis White Beck dalam The Liang Gie, 1999, mendefinisikan bahwa
filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode pemikiran ilmiah serta
mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan.
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab
beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari asar-dasar
filsafat, asumsi dan implementasi dari ilmu. Yang termasuk didalamnya antara
lain ilmu alam dan ilmu social. Disini filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan
epistemology dan ontologi.
Filsafat Ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti:
apa itu konsep (what: ontology) dan bagaimana (how: epistemology) suatu konsep
dan pernyataan dapat disebut sebagai konsep ilmiah, bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaiamana ilmu apat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan keabsahan (validity) dari
sebuah infirmasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam
penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi
metode dan metode ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan
itu sendiri.
Beberapa pakar filsafat ilmu menjelaskan substansi yang dipelajari filsafat
ilmu, yakni:
1. Sejarah konsep, term, metode dan logika yang digunakan dalam ilmu saat ini
(ilmu rasional dan empiris).
2. Mempelajari tipe pembenaran yang digunakan hingga menuju kesimpulan
ilmuah (desuksi, induksi dan verifikatif, falsifikasi).
3. Implikasi metode ilmiah dan model dari ilmu, yang terkait dengan teknologi
(applied science).
4. Hubungan antara proposisi dengan argumentasi (logika formal) dan
pembenaran yang menghubungkan hipotesis dan kesimpulan (metode ilmiah).
5. Perilaku di maana ilmu menjelaskan fenomena alamiah dan meramalkan
melalui pengamatan (the manner in which science explains natural phenomena
and predicts natural occurrences), penjelasan ilmiah, asumsi, teori
probabilitas, logika penemuan, teori pengukuran.
Makna Filsafat Ilmu
Filsafat meletakan dasar-dasar suatu pengetahuan, sedangkan filsafat ilmu
adalah penegtahuan yang membahas dasar-dasar wujud keilmuan yang merupakan
pengembanagan dari filsafat pengetahuan (ilmu) dan merupakan cabang filsafat
dengan sarananya ilmu (pengetahuan) dan tiang penyangga bagi ekstensi ilmu itu
sendiri.
Karena itu bidang kajian filsafat ilmu adalah:
1. Pertanyaan-pertanyaan apa yang disebut ilmu, konsep dasar dan makna ilmu?
2. Ciri-ciri apa yang menbedakan ilmu dengan pengetahuan lainnya? Apa ada
perbedaan yang jelas metode ilmu rasional (matematika, mekanika) dengan
metode ilmu empiris (fisika, biolagi, kimia, psikologi, sosiolagi dan
ekonomi).
3. Bagaimana menarik kesimpulan secara benar?
4. Sarana-sarana apakah yang diperlukan dalam kegiatan berfikir ilmiah?
Pada abad 18 lahirlah cabang filsafat yang disebut filsafat pengetahuan
(Theori of knowledge), dimana logika, filsafat bahasa, matematika dan metodologi
merupakan komponen pendukungnya (Immanuel Kant, 1724-1804).
Karena pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan level pengetahuan yang
lebih tinggi (a higher level of knowledge), maka lahirlah filsafat ilmu sebagai
penerus pengembangan filsafat pengetahuan. Jadi filsafat ilmu adalah cabang
filsafat yang menempatkan objek sasarannya: Ilmu (pengetahuan) dan tiang
penyangga bagi eksistensi ilmu yaitu ontologi, epsitemologi dan aksiologi ilmu.
Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan
kenyataan yang koheren dengan pengetahuan ilmiah. Dalam filsafat ini menjawab
apa dan bagaimana objek yang ada (being: objek sebenarnya dapat berupa objek
material dan formal).
Epistemology ilmu meliputi sumber, saranan dan tatacara menggunakan
sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Perbedaan dalam
menentukan ontologi akan menentukan sarana yang dipilih (metode ilmiahnya).
Akal (verstand), akal budi (vernunft) dan pengalaman atau kombinasi akal dan
pengalaman, intuisi merupakan sarana epistemology, sehingga dikenal model
epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisme atau rasionalisme kritis,
positivism, fenomologi. Tolak ukur kebenaran ilmiah seperti koherensi,
korespodensi pragmatis.
Aksiologi ilmu meliputi nilai manfaat yang bersifat noematif dalam
memberikan makna terhadap hasil kajian epistemology atau kebenaran
sebagaiamana kita jumpai dalam kehidupan kita. Makna ilmu dapat bersifat
teleologis (ilmu ditunjukan untuk suatu tujuan: kebenaran, peramalan,
pengendalian, menjelaskan) dan bersifat etis (untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia) serta integrative (melibatkan struktur dan kultur masyarakat).
Kajian Filsafat Ilmu
1. Perumusan pandangan dunia (world-views) dengan konsisten dengan, dan
pada beberapa pergantian yang didasari atas teori-teori ilmiah. Pandangan
dunia ini akan meletakan jaringan hubungan antara ilmu sehingga terlihat dan
dikenalinya cabang-cabang ilmu yang satu dengan yang lain. Kehadiran Etika
dan Moral menjadi semakin dirasakan.
2. Filsafat ilmu adalah suatu eksposisi pola (rangkuman pernyataan sehingga
membentuk pola tertentu) dari presupposition (praduga) dan
predisposition(karakter individu) dari para ilmuwan. Filsuf ilmu
mengemukakan bahwa para ilmuwan menduga (presuppose) alam tidak
berubah-ubah dan terdapat suatu keteraturan di alam, sehingga gejala-gejala
alam yang tidak begitu kompleks cukup didapati oleh peneliti.
3. Filsafat ilmu adalah disiplin yang didalamnya konsep-konsep dari teori-teori
tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasikan. Jadi memberi makna tentang
ilmu. Aktivitas dan metode filsafat ilmu dengan 4 pilar utama, yaitu 1) filsafat
analitik, 2) ilmu modern, 3) matematika dan 4) logika, akan menghasilkan
pengetahuan ilmiah (objek material dan formal; bentuk pernyataan, ragam
proposisi).
4. Filsafat ilmu sebagai pengetahuan ilmiah.
5. Filsafat ilmu berisi konsep, asumsi, prinsip dan teori ilmu pengetahuan, baik
yang bersifat ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi berisi uraian
deskriptif suatu benda fisik dan nonfisik. Epistemologi merupakan prinsip,
kaidah dan teori dari pemikiran baik rasional. Empiris dari ilmu.
Ruang Lingkup dan Manfaat Kajian Filsafat Ilmu.
Objek didalam filsafat ilmu ada dua, yaitu:
1. Objek material filsafat ilmu
Objek materil adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu
ilmu atau objek yang di pelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat ilmu
adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah di susun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum.
2. Objek formal filsafat ilmu
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek
materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu
pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi
ilmu itu bagi manusia.
Filasafat Ilmu sebagai Metode
Makna filsafat ilmu sebagai metode dapat diuraikan sebagai berikut:
 Filsafat ilmu merupakan metode atau tata cara penulisan karya ilmiah atau
penelitian.
 Filsafat ilmu merupakan refleksi filsafat yang tidak pernah mengenal titik
henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran atau
kenyataan.
 Filsafat ilmu memberi landasan berfikir bagaimana ilmu dikembangkan
(teleologis, etis, dan integratif), keterjalinan antara cabang ilmu yang satu
dengan yang lain, memberikan sikap mental (mind set) untuk selalu bertindak
arif, terhindar dari kecongkakan intelektual, terhindar dari arus yang
memandang kebenaran ilmiah sebagai barang jadi, selesai den berhenti dalam
kebekuan normatif untuk diulang-ulang sebagai barang hafalan.
 Filsafat ilmu melakukan kajian kritis konsep/teori ilmu dan memeriksa
asumsinya untuk memperoleh kearifan dan keakuratan, sehingga diperoleh
landasan kebenaran yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai