Anda di halaman 1dari 13

A.

Definisi
Menurut Amsal Bahtiar, filsafat Ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar
Ilmu.[1]
Dengan demikian filsafat Ilmu merupakan cabang dari filsafat yang secara spesifik mengkaji
hakekat Ilmu untuk mencapai suatu kebenaran. Metodologi penelitian adalah berarti Ilmu tentang
metode.[2] Sedang penelitian adalah penelitian adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan data
kemudian mengolah, menganalisa dan mengkaji data yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif.[3]
Jadi metodologi penelitian Ilmu yang mempelajari, menyelusuri, mencari dan
mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisa dan menyajikan data yang dilakukan secara
sistematis supaya diperoleh suatu kebenaran yang obyektif.
Secara terminology, metodologi penelitian atau metodologi riset (science researct atau
method), metodologi berasal dari kata methodology, maknanya Ilmu yang menerangkan metode-
metode atau cara-cara. Penelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris “research” yang terdiri dari
kata “re” (mengulang) dan search (pencarian, pengajaran, penelusuran, penyelidikan atau penelitian)
maka research berarti berulang melakukan pencarian.Metodologi penelitian bermakna seperangkat
pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisa, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara
pemecahannya.[4]
B. Kedudukan Filsafat Ilmu Dan Penelitian
Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika kebenaran yang
sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat, sistematika filsafat itu biasanya
terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu: teori pengetahuan, teori hakekat dan teori nilai.
Isi filsafat ditentukan oleh obyek apa yang dipikirkan, obyek yang difikirkan oleh filosof ialah
segala yang ada dan yang mungkin ada. Jadi filsafat sebagai suatu proses berfikir bebas, sistematis,
radkal dan mencapai dataran makna yang mempunyai cabang ontology, epistemologi dan aksiologi.
Ontologi dinamakan sbagai teori hakekat, teori hakekat ini sangat luas, segala yang ada yang
mungkin ada, yang boleh juga mencakup penetahuan pengetahuan dan nilai (yang di carinya ialah
hakekat penegetahuan dan hakekat nilai).
Didalam ontology membahas dua bidang yaitu:
1. Kosmologi membicarakan hakekat asal, hakekat susunan, hakekat berada, juga hakekat tujuan
kosmos.
2. Metafisik atau antropologi secara etimologis berarti dibalik atau dibelakang fisika artinya ia ingin
mengerti atau mengetahui apa yang ada dibalik dari alam ini atau suatu yang tidak nampak.[5]
Jadi kosmologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat asal, susunan, tujuan alam
besar, yang dibicarakan didalam cabang ini missal hakekat kosmos, bagaimana caranya ia menjadi
(how daes it come to being) dan lain-lain. Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa teori
kosmologi itu merupakan teori astronomi, sebenarnya bukan, astronomi adalah sains sedangkan
kosmologi adalah filsafat. Sedangkan metafisika adalah membicarakan hakekat manusia dari sgi
filsafat, umpamanya apa manusia itu? dan dari mana asalnya, apa akhir atau
tujuannya?. Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara
memperoleh pengetahuan. [6] atau suatu cabang filsafat yang membahas sumber, proses, syarat,
batas dan validitas dan hakekat pengetahuan. Sistematika dan logika sangat berperan dalam
epistemologi demikian pila metode-metode berfikir seperti deduktif dan induktif.
epistemologi dari sini dapat disimpulkan bahwa bila ontology memahami sesuatu adalah
tunggal maka cara memperoleh kebenarannya dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif, akan
tetapi bila ontologynya memahami sesuatu secara jamak, maka digunakan jenis penelitian kualitatif.
Aksiologi ialah cabang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai (value), tindakan moral melahirkan
nilai etika, ekspresi keindahan yang melahirkan nilai esthetika dan kehidupan sosiolah yang
menjelaskan apa yang di anggap baik dalam tingkah laku manusia, apa yang di maksud indah dalam
seni. Demikian pula apakah yang benar dan diinginkan didalam organisasi sosial kemasyarakatan dan
kenegaraan.[7]
Dalam aksiologi ini di pengaruhi oleh ontology yang digunakan , ontology yang memahami
sesuatu itu tunggal, penelitiannya jenis kuantitatif, maka Ilmu yang dibentuknya disebut nomotetik
dan bebas nilai, sedangkan ontology yang memahami sesuatu itu jamak dan penelitiannya jenis
kualitatif. Maka Ilmu yang di hasilkan disebut ideografik dan bermuatan nilai.
Menurut Jujun S. Suria Sumantri filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat Ilmu dan pengetahuan ilmiah.[8]
Sedangkan menurut tim Dosen filsafat Ilmu UGM, filsafat imu secara sistematis merupakan
cabang dari rumpun kajian epistemologi. Epistemologi sendiri mempunyai dua cabang yaitu filsafat
pengetahuan (theory of knowledge) dan filsafat Ilmu (theori of science) objek material flsafat
pengetahuan yaitu gejala pengetahuan, sedang objek material filsafat yaitu mempelajari gejala-gejala
Ilmu menurut sebab secara pokok.[9]
Metodologi penelitian adalah seperangkat penegetahuan tentang langkah-langkag
sistematis dan logis tentang pencarian data, pengolahan data, analisa data, pengambilan kesimpulan
dan cara pemecahan.
Didalam menjalankan fungsinya metodologi menggunakan cara dan di buktikan
kebenarannya adalah metode ilmiah. Menurut JUjun S. Suria Sumantri: Jadi metodologi ilmiah
merupakan pengkajian dari pelaturan-pelaturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Metode in secara
filsafati termasuk dalam apa yang di namakan epistemologi. Epistemologi merupakan pembahasan
mengenai bagaimana kita mendapat pengetahuan, apakah sumber-sumber pengetahuan? apakah
hakekat, jangkauan dan ruang lingkup pengetahuan? apakah manusia di mungkinkan untuk mendapat
pengetahuan? sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk di tangkap manusia.[10]
Dari sini dapat kita ketahui bahwa metode ilmiah merupakan bagian dari metodologi ilmiah,
bahwa filsafat Ilmu dan metodologi penelitian mempunyai kedudukan yang sama dalam cabang
filsafat yaitu masuk dalam golongan epistemologi.
Menurut Amsal Bahtiar tujuan filsafat Ilmu adalah:
1. Mendalami unsur-unsur pokok Ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber
hakekat dan tujuan Ilmu
2. Memahami sejarah pertumbuhan , perkembangan dan kemajuan Ilmu di berbagai bidang, sehingga kita
mendapat gambaran tentang proses Ilmu kontemporer secara histories.[11]
Metodologi bisa juga diartikan Ilmu yang membahas konsep berbagai metode, apa kelebihan
dan kekurangan dari suatu, kemudian bagaimana seseorang memilih suatu metode. Sedangkan
penelitian bertujuan menghimpun data yang akurat yang kemudian diproses sehingga menemukan
kebenaran atau teori atau Ilmu dan mungkin pula mengembangkan kebenaran terdahulu atau menguji
kebenaran tersebut.[12]
Jadi metode ilmiah untuk memperoleh Ilmu pengetahuan yang benar di perlukan cara-cara
yang benar pula. Menurut para pakar , mencari kebenaran, cara-cara memperoleh kebenaran ilmiah
diebut metode ilmiah, yang terdiri mencari masalah, menentukan hipotesis, menghimpun data,
menguji hipotesis, prinsip ini berlaku untuk untuk semua sains oprasionalisasi, metode ilmiah itu
dilakukan bidang studi metodologi penelitian. dari sini tampak dengan jelas hubugan antara filsafat
Ilmu dengan metodologi penelitian
Jadi dapat kita simpulkan bahwa:
- Filsafat Ilmu merupakan cabang dari Ilmu filsafat yang termasuk dataran epistemologi
- Filsafat Ilmu membahas tentang ontology, epistemologi, dan aksiologi
- Metodologi ditinjau dari Ilmu filsafat juga termasuk dalam tataran epistemologi
- Filsafat Ilmu dan metodologi penelitian menduduki posisi yang sama dalam Ilmu filsafat yaitu pada
tataran epistemologi
- Dan untuk mencapai hasil penelitian yang valid, metodologi harus di landasi filsafat Ilmu.
Filsafat Ilmu dan penelitian
Ontologi Epistemologi Aksiologi

- Membahas secara mendalam


segenap proses yang terlibat
dalam usaha untuk
- Membahas apa yang ingin memperoleh pengetahuan
diketahui - Ilmu pengetahuan diperoleh
- Suatu pengkajian mengenai melalui proses metode
teori tentang ada - Hakekat keilmuan ditentukan
- Objek yang di telaah Ilmu oleh cara berfikir yang
adalah sesuatu yang dilakukan dengan sifat
berberada dalam jangkauan terbuka dan menjunjung - Membahas tentang manfaat
pengalaman manusia yang tinggi kebenaran diatas yang di peroleh manusia
mencakup seluruh aspek segala-galanya dari pengetahuan yang
kehidupan yang di uji indra - Metode ilmiah, logico didapatkanya
manusia yang berorientasi hypotico verivicative dan - Analisa tentang penerapan
empiris deducto hypotetici hasil-hasil temuan Ilmu
- Kuantitatif dan kualitatif verivicative pengetahuan

Hakikat ilmu pengetahuan

Asal kata ilmu adalah dari bahasa Arab, ‘alama. Arti dari kata ini adalah pengetahuan. Dalam
bahasa Indonesia, ilmu sering disamakan dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris “science”.
Kata “science” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan.

Science (dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis
yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam
semesta1. Berdasarkan Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan sebagai aktivitas intelektual dan praktis
yang meliputi studi sistematis tentang struktur dan perilaku dari dunia fisik dan alam melalui
pengamatan dan percobaan”2.
Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang pengetahuan.

The Liang Gie (1987) mendefinisikan ilmu sebagai rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari
penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia
ini dalam berbagai seginya dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai
gejala yang ingin dimengerti manusia.3

Lorens Bagus (1996) mengutip pendapat Arhur Thomson yang mendefinisikan ilmu sebagai
pelukisan fakta-fakta, pengalaman secara lengkap dan konsisten meski dalam perwujudan istilah
yang sangat sederhana4.

Bahm yang dikutip oleh Kunto Wibisono (1997) mendefinisikan ilmu pengetahuan memiliki enam
komponen yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode (method), aktivitas (activity),
kesimpulan (conclution), dan pengaruh (effect)5.

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya6.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge),
tetapi merupakan rangkuman dari sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati
/ berlaku umum dan diperoleh melalui serangkaian prosedur sistematik, diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Penelitian Kualitatif adalah metode untuk mencari dan mengumpulkan data yang bersifat
pemahaman dan tidak dapat diukur dengan angka, biasanya digunakan untuk
memperoleh pendapat, alasan, dan motivasi masyarakat terhadap sebuah kegiatan,
produk, atau persoalan, kemudian dari data ini nantinya diambil sebuah kesimpulan berupa
teori atau hipotesis.
Penelitian Kuantitatif adalah metode untuk mencari dan mengumpulkan data yang bisa
diukur dengan angka atau persentase, biasanya data yang diperoleh akan diolah lebih
lanjut dengan menggunakan model, teori, dan rumus matematika, sehingga dari data
tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan.

Tabel Perbandingan
Kualitatif Kuantitatif

Tipe data yang Data yang tidak dapat diukur dengan Data yang bisa diukur dengan angka
diambil angka (numerik)

Contoh data Tingkat kepuasan, kenyamanan, Statistika, jumlah penduduk di satu


yang diambil kebutuhan, prioritas, alasan memilih negara, persentase kandungan zat
sesuatu tertentu dalam darah, jumlah
penjualan per bulan

Tujuan Untuk mengetahui pendapat, alasan, Untuk memperoleh data numerik yang
mengumpulkan motivasi masyarakat banyak bisa diolah lebih lanjut, biasanya
data terhadap sebuah kegiatan atau menggunakan teori, model, dan/atau
persoalan. rumus matematika.

Tipe Terbuka Tertutup


pertanyaan

Contoh
kesimpulan
yang
dihasilkan  Produk A mempunyai  Keuntungan Perusahaan X di
kemasan kurang bagus bulan Juli menurun

 Pelayanan konsumen di  Kandungan gula dalam darah


perusahaan X tidak Bapak A tinggi, bisa
memuaskan menyebabkan resiko diabetes

 Membeli asuransi akan  Jumlah pertumbuhan populasi


membuat seseorang merasa di negara Y meningkat
lebih aman dibandingkan tahun
sebelumnya

Penjelasan Singkat Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat eksploratif, yaitu bertujuan
untuk memahami kondisi dan pemikiran masyarakat pada umumnya. Contohnya dengan
cara mengadakan survei dan kuisioner dengan pertanyaan terbuka, serta proses
wawancara. Dengan melakukan penelitian kualitatif ini, diharapkan supaya peneliti bisa
lebih mengerti gambaran luas sebuah persoalan, dan lebih mengetahui penyebab atau
alasan dari sebuah situasi.
Pertanyaan terbuka sangat sering digunakan dalam survei kualitatif, karena dapat
menghasilkan jawaban-jawaban terbuka yang dapat menambah wawasan serta
pemahaman terhadap sebuah situasi. Contoh-contoh pertanyaan terbuka akan diberikan
lebih lanjut dalam artikel ini.
Tujuan utama penelitian ini adalah understanding, yaitu mendapat pemahaman yang lebih
luas. Dari hasil penelitian kualitatif ini, biasanya dapat diambil sebuah kesimpulan.
Contohnya, dari hasil survei tentang pendapat pembeli dari produk X, dan setelah
mewawancarai beberapa pembeli, ternyata diketahui bahwa kemasan produk X kurang
menarik.
Data kualitatif yang diperoleh bisa berupa teks, gambar, audio, video. Misalnya, dalam
penelitian yang memerlukan proses wawancara, biasanya sesi wawancara tersebut
direkam dengan menggunakan kamera dan mic, sehingga dihasilkan rekaman suara dan
video.

Penjelasan Singkat Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan penelitian untuk menghitung dan mengukur sebuah aspek,
tentunya aspek-aspek yang bisa diukur menggunakan angka atau persentase. Contoh data
kuantitatif pada umumnya adalah panjang, lebar, tinggi, luas, volum, waktu, kecepatan,
harga, temperatur, usia, dan lain sebagainya.
Contoh lain adalah pada survei atau penyebaran kuisioner, menyertakan pertanyaan
tertutup seperti pilihan ganda, atau pertanyaan yang jawabannya adalah ya atau tidak. Dari
kuisioner tersebut, bisa didapat berapa jumlah responden yang menjawab ya, dan berapa
banyak yang menjawab tidak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan mana jawaban yang
termasuk mayoritas.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data yang kemudian bisa diolah
menggunakan teori, model, dan rumus matematika, sehingga dapat diambil sebuah
kesimpulan yang pasti.
Data kuantitatif yang diperoleh hanya berupa angka atau persentase. Misalnya, dari
50 survei yang disebarkan, 30 orang menjawab ya, 20 orang menjawab tidak, berarti
persentasenya adalah 60% ya, 40% tidak.

Contoh Data Kualitatif


Data kualitatif adalah data yang bersifat deskripsi, pendapat, atau opini. Data
kuantitatif bisa berupa teks, gambar, audio, video. Berikut ini adalah contoh-contoh data
kualitatif yang bisa dikumpulkan:

1. Pendapat masyarakat tentang masalah pengganguran di Indonesia


2. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sebuah restoran
3. Alasan dan motivasi konsumen membeli sebuah produk
4. Hasil wawancara (interview) seseorang tentang pengalaman kerja
5. Kritik dan saran mahasiwa kepada seorang dosen
6. Tingkat stres dan kekhawatiran seorang pasien
7. Pandangan masyarakat terhadap kinerja sebuah perusahaan

Contoh Data Kuantitatif


Data kuantitatif adalah semua data yang bersifat numerik, yaitu berupa angka dan dapat
diukur. Contoh umumnya adalah panjang, lebar, tinggi, luas, volum, waktu, kecepatan,
harga, temperatur, usia, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh data
kuantitatif yang bisa diperoleh, beberapa data dapat dibandingkan dengan contoh data
kuantitatif di atas

1. Persentase tingkat pengangguran di Indonesia (Perbandingan jumlah penduduk


yang tidak mempunyai pekerjaan dengan jumlah penduduk total di Indonesia)
2. Banyaknya pelanggan yang tidak puas terhadap pelayanan di restoran
3. Seberapa banyak orang yang membeli sebuah produk
4. Berapa tahun pengalaman kerja seseorang
5. Banyaknya mahasiswa yang puas dengan sistem pengajaran seorang dosen
6. Tingkat gula darah seorang pasien
7. Harga saham sebuah perusahaan

Contoh Penelitian Kualitatif


A. Survei Restoran
Restoran X ingin mengetahui pendapat dari para pelanggan terhadap menu makanannya.
Karena itu, restoran X mengeluarkan kuisioner yang sebagian besar berisi pertanyaan-
pertanyaan terbuka, sebagai berikut:

1. Makanan apa yang menjadi favorit anda?


2. Mengapa anda memilih makanan tersebut?
3. Makanan apa yang pernah anda pesan, dan rasanya kurang enak?
4. Apakah penyebab rasa yang kurang enak tersebut? (misal, kurang asin, atau terlalu
manis)
5. Makanan apa yang anda suka dan ingin memesannya, tetapi tidak ada pada menu
restoran ini?

Dari hasil kuisioner ini, dapat diambil sebuah kesimpulan yang bisa ditindak-lanjuti. Misal,
sebagian besar responden menyatakan bahwa menu nasi goreng rasanya kurang enak,
dan juga menjawab bahwa menu nasi goreng tersebut terlalu asin. Restoran A dapat
dengan mudah melakukan tindak lanjut, misalnya dengan mengurangi penggunaan garam
pada nasi goreng.

B. Wawancara Perusahaan
Perusahaan Y ingin mengetahui tingkat kebahagiaan pegawainya serta ingin meningkatkan
loyalitas para pegawainya. Untuk itu, perusahaan Y mengadakan sesi wawancara kepada
sebagian besar pegawainya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara
tersebut mengandung pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti berikut:

1. Apa keuntungan anda bekerja di perusahaan ini?


2. Apa yang membuat anda betah bekerja di perusahaan ini selama sekian tahun?
3. Apa kelebihan bekerja di perusahaan ini, dibandingkan dengan rekan-rekan anda di
perusahaan lain?
4. Apa keluhan-keluhan anda dalam sekian tahun ini bekerja?
5. Hal apa yang bisa diperbaiki atau dibenahi dalam perusahaan ini?

Dari hasil wawancara ini, perusahaan Y bisa mengetahui alasan pegawainya bekerja di
perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan Y bisa mengetahui hal-hal yang kurang baik
dan perlu diperbaiki. Hasil wawancara ini sangat membantu perusahaan Y
untuk memahami para pegawainya, dan kemudian perusahaan Y bisa menindak-lanjuti dan
membenahi hal-hal yang menjadi keluhan para pegawainya.

Contoh Penelitian Kuantitatif


A. Survei Kesehatan
Perusahaan Y ingin mengetahui tingkat kesehatan pegawainya. Untuk itu, perusahaan
membuat sebuah survei, yang sebagian besar pertanyaannya adalah pertanyaan tertutup
(pilihan ganda). Contoh-contoh pertanyaan dalam survei tersebut adalah sebagai berikut

1. Apakah anda merokok?


o Ya
o Tidak
2. Seberapa sering anda meminum alkohol?
o Tidak pernah
o Satu kali dalam sebulan
oSatu kali dalam seminggu
oTiga kali dalam seminggu
oLebih dari tiga kali dalam seminggu
3. Apakah anda pernah menggunakan narkoba?
o Ya
o Tidak

Dari pertanyaan-pertanyaan ini, akan didapat hasil survey dengan jumlah pasti. Kesimpulan
yang didapat berupa angka atau persentase, misalnya, jumlah pegawai yang merokok
adalah 40%.

B. Mengukur Demografi Usia


Jumlah penduduk Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2016 berjumlah 323.700.000.
Peneliti ingin menggolongkan jumlah ini berdasarkan tiga grup usia, yaitu usia dibawah 14
tahun, usia 15 hingga 64 tahun, dan usia diatas 65 tahun. Dengan bantuan konsensus dan
pemerintah, ditemukan hasil sebagai berikut:

 Usia dibawah 14 tahun: 19.4%


 Usia 15 – 64 tahun: 66.2%
 Usia diatas 65 tahun: 14.4%

PENDEKATAN DEDUKTIF

Pengertian

Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih
kesimpulan berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang
kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering
digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.

Contoh:
Jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang
dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll. pertanyaan yang
akan diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya sudah disiapkan semua
tinggal cari data.

PENDEKATAN INDUKTIF

Pengertian

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan
kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general). APB Statement No.
4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun
sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di
dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.

Contoh:
Bisa jadi langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian tentang
konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi tetapi menggunakan interview
guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di lapangan.

METODE

Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-
hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan
gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

PERBEDAAN PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Teori normatif menggunakan pertimbangan nilai yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan
cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan
akuntansi seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi
merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif berupaya untuk menemukan
hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat pengecualian, sistem deduktif umumnya
bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini
karena metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang
kesimpulannya secara ketat didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk
menemukan hubungan empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.

Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah temuan riset empiris dapat bebas nilai atau
netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari bentuk dan isi riset tersebut. Meskipun
riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral
dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan dirumuskannya definisi konsep
yang terkait dengan permasalahan tersebut. Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem
deduktif dan induktif adalah: kandungan atau isi teori deduktif kadang bersifat global (makro)
sedangkan teori induktif umumnya bersifat partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem
deduktif bersifat total dan menyeluruh maka kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem
induktif, karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus kepada sebagian
kecil dari fenomena tersebut yang relevan dengan permasalahan yang diamatinya.

A. Pengertian atau definisi populasi

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi
populasi dalam penelitian.

Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya.
Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi
semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan
sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin,
pribadi, hobi, dan lain sebagainya.

Di bawah ini beberapa pengertian populasi menurut para ahli:

 Menurut, Ismiyanto – populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa;
orang, benda, / suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data)
penelitian.
 Sedangkan Arikunto – Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
 Dan menurut Sugiyono – Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek yang
mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.

B. Pengertian Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan
dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi.
Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.
apa itu populasi?

C. Cara atau teknik pengambilan sampling

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk
menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi
2 (dua) maca yaitu probability sampling dan non-probability sampling. berikut dibawah ini penjelasannya:

Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, tekhnik ini terdiri atas:

 Simple random sampling: dikatakan simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat
lakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
 Dispropotionate Stratified Random Sampling: Suatu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
jika populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
 Proportionate stratified random sampling: salah satu teknik yang digunakan jika populasi mempunyai anggota
atau unsur yang tidak homogen serta berstrata secara proporsional.
 Area sampling (Cluster sampling): Teknik sampling daerah dipakai untuk menentukan sampel jika objek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, seperti misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau dari
suatu kabupaten.

Non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, teknik ini terdiri atas:

 Sampling Sistematis: suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut.
 Sampling Kuota: Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu
sampai jumlah kuota yang diinginkan. Seperti misalnya, jumlah sampel laki-laki sebanyak 70 orang maka
sampel perempuan juga sebanyak 70 orang.
 Sampling aksidental: Sauatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
 Purposive Sampling: Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sleksi khusus.
Seperti misalnya misalnya, kamu meneliti kriminalitas di Kota atau daerah tertentu, maka kamu mengambil
informan yaitu Kapolresta kota atau daerah tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal
yang ada di kota tersebut.
 Sampling Jenuh: Suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini sering sekali dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil.
 Smpling Snowball: Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian
membesar. Atau sampel berdasarkan penelusuran dari sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian
mengenai kasus korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informn
seterusnya.

Itulah artikel yang membahas pengertian pupulasi dan sample, dan semoga artikel ini dapat berma

Anda mungkin juga menyukai