Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN KARYA ILMIAH

“Penelusuran Referensi Ilmiah Berbasis Digital”

Resume Ini Dibuat untuk Melengkapi Tugas Teknologi Informasi Komunikasi dan Karya
Ilmiah

Oleh :
THREE RAHMADONA (22124060)

Dosen Pengampu :
Dr. Darmansyah, S.T., M.Pd
Dr. Yanti Fitria, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. Referensi Digital

Referensi ilmiah merupakan aset yang dimiliki oleh setiap peneliti.


Buku, jurnal, dan artikel merupakan bacaan wajib bagi peneliti. Tentunya
referensi ilmiah ini tidak hanya berhubungan dengan kuantitas atau jumlah
referensi yang dimiliki tetapi juga berhubungan dengan kualitas serta
kebaruan referensi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, referensi
diartikan sebagai sumber acuan. rujukan, atau sumber petunjuk. Dalam suatu
kegiatan menulis atau mempelajari sesuatu, referensi dipakai sebagai sumber
yang diacu untuk menambah wawasan dan sudut pandang seseorang.
Sedangkan referensi digital merupakan layanan yang diminta dan
tersedia melalui internet, biasanya melalui e-mail, instant messaging
(chatting) atau bentuk lain berbasis web. Layanan ini biasanya dijawab oleh
pustakawan bagian referensi perpustakaan dan staff yang bergabung dalam
bagian sejenis di Perpustakaan (Rahmi, 2019).

Layanan referensi virtual dimulai secara elektronik dimana pengguna


menggunakan komputer atau teknologi internet lainnya untuk berkomunikasi
dengan pustakawan, tanpa hadir secara fisik ke Perpustakaan. Saluran
komunikasi yang sering digunakan dalam referensi virtual termasuk chatting
video conference, Voice over IP, e-mail dan pesan instan. Query Referensi
Virtual sering ditindak lanjuti melalui telepon, fax, dan e-mail biasa, bahkan
meskipun mode komunikasi ini tidak dianggap virtual.

Layanan referensi virtual menjadi layanan yang bisa dikatakan sangat


penting karena bukan hanya manusia saja yang memediasi jasanya di
perpustakaan, bahkan sudah sampai pada fungsi perpustakaan secara virtual.
Layanan referensi virtual tampaknya akan menjadi layanan utama dalam
meningkatkan nilai perpustakaan kedepan, karena senjata layanan referensi
perpustakaan memiliki poin kuat dalam memberikan layanan tanpa batas
tempat dan waktu. Layanan referensi virtual umumnya terdiri dari unsur-
unsur berikut: pengguna, antar muka, sumber daya elektronik dan informasi
professional.

1) Pengguna layanan: Seorang pengguna perpustakaan yang


memiliki pertanyaan untuk bertanya, dll
2) Antarmuka: E-mail, formulir web, chatting, video conference, dll
3) sumber elektronik (termasuk sumber berbasis CD, sumber daya
web, materi digital lokal, sumber cetak, dll). Ini adalah sumber
informasi di mana pustakawan akan mendapatkan jawaban.
4) Informasi yang profesional: Seorang agen pustakawan atau
informasi yang akan mencari dan memberikan jawaban kepada
pengguna;

Hoye,(2002) juga menambahkan bahwa dalam menyediakan akses


publik secara virtual, maka perpustakaan akan menerima lebih banyak
permintaan informasi online terumata melalui e-mail. Layanan referensi
virtual tidak bisa dianggap hanya sebagai layanan “ekstra” atau layanan
tambahan yang hanya dikelola ketika staff cukup dan adanya ketersediaan
waktu. Perencaan yang baik tidak hanya memastikan integrasi informasi akan
tetapi juga memberikan waktu yang diperlukan untuk: a) pelatihan staff, b)
Orientasi pengguna, c) pengembangan penggunaan yang tepat dan
perjanjian dalam peningkatan layanan, d) Identifikasi target pengguna, e)
Evaluasi pengguna dan pemustaka.

B. Situs Referensi Ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah diisyaratkan memiliki sumber referensi


ilmiah yang jelas. Hal ini dimaksudkan agar karya ilmiah yang ditulis
kredibel, meyakinkan dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Sumber referensi ilmiah dapat bersumber dari berbagai buku cetak atupun
sumber lain. Namun, di era digital seperti ini sumber referensi ilmiah tidak
hanya tersedia dalam bentuk fisik tapi juga sudah banyak tersedia secara
digital dimana untuk mengaksesnya cukup memerlukan jaringan internet.

Meski begitu, sumber referensi ilmiah yang tersedia secara online


tidak semuanya gratis, beberapa situs sumber referensi ilmiah ada yang
premium/berbayar. Biasanya sumber referensi ilmiah yang berbayar ini
adalah jurnal internasional. Untuk sumber referensi ilmiah yang gratis kita
dapat mengakses langsung ke situsnya, biasanya kita hanya perlu membuat
akun member untuk dapat mengakses berbagai artikel maupun jurnal
didalamnya. Berikut ini beberapa situs referensi digital yang bisa gunakan
untuk menulis karya tulis ilmiah, yaitu:
1. Google Schoolar
Google Scholar atau dalam bahasa indonesia Google
Cendikia merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi
para cendikia untuk mencari sumber referensi secara luas.
Pengguna dapat menelusuri dan mencari makalah, artikel, tesis,
buku, abstrak, pusat data, dan sebagainya di seluruh disiplin ilmu
melalui satu pintu.

2. Garuda.ristekbrin.go.id
Portal Garuda merupakan sebuah gerbang pencarian,
penelusuran, indeksasi, abstraksi, dan monitoring untuk
meningkatkan standar kualitas publikasi ilmiah di Indonesia.
Portal Garuda di Inisiasi oleh komunitas keilmuan Institute of
Advanced Enginering and Science (IAES), khususnya IAES
Indonesia Section. Portal Garuda dirancang oleh The Indonesian
Publication Index (IPI) pada tahun 2012. Saat ini di laman resmi
garuda.ristekbrin.go.id terdapat lebih dari satu juta artikel yang
dapat diakses secara gratis dan hampir sepuluh ribu jurnal yang
terindeks oleh Garuda.

GARUDA merupakan salah satu portal yang memuat referensi


ilmiah Indonesia dan memberikan akses terhadap karya ilmiah
yang dihasilkan oleh akademisi dan peneliti Indonesia
(Wahyudin, 2010). Semula bernama RII (Referensi Ilmiah
Indonesia). Portal yang telah diluncurkan secara resmi pada 2 Mei
2010 olah DEPDIKNAS ini, dikembangkan menggunaan
teknologi informasi dan telekomunikasi atas prakarsa para
pengelola jejaring informasi P2M-DIKTI dengan melibatkan
PDII-LIPI dan berbagai perguruan tinggi sebagai penyedia
konten, juga sekaligus pengguna. Paling tidak ada dua alasan kuat
yang mendasari dibuatnya portal GARUDA yakni, pemanfaatan
informasi ilmiah di Indonesia belum optimal karena letak sumber
informasi dan lokasi pengelola tersebar luas dimanamana, dan
belum ada kesepakatan dalam pengelolaan informasi di Indonesia,
terutama informasi dalam format digital yang berakibat
sulitnya aksesabilitas informasi (Wahyudin, 2010).

3. Onesearch.id

Indonesia OneSearch (IOS) merupakan sebuah portal


pencarian tunggal untuk menelusuri koleksi publik dari
perpusatakaan, museum, dan arsip di seluruh Indonesia. IOS juga
menyediakan akses ke sumber elektronik internasional yang di
langgan oleh Perpusnas RI untuk semua anggota yang terdaftar.

Saat ini IOS sudah bermitra dengan hampir dua ribu


institusi, dua ribu perpustakaan, dan hampir delapan ribu
repositori, dimana terdapat berbagai sumber referensi ilmiah
berupa buku, thesis, jurnal, peer review, document file yang dapat
diakses secara bebas oleh pengunjung. Untuk penggunanya,
pengunjung cukup mencari kata kunci pencarian pada kolom
pencarian yang tersedia.
4. E-Sources.perpusnas.go.id

Situs sumber referensi ilmiah yang dapat dikunjungi


secara gratis adalah situs Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia. Di dalam situs e-sources.perpusnas.go.id terdapat
berbagai bahan perpustakaan digital online (e-source) seperti,
jurnal, ebook, artikel, serta karya-karya referensi online lainnya.

Berbeda dengan beberapa situs sumber referensi ilmiah


yang disebutkan sebelumnya, untuk dapat memanfaatkan fasilitas
di e-sources.perpusnas.go.id, pengunjung terlebih dahulu harus
menjadi anggota agar bisa mengakses e-source. Untuk menjadi
anggota pengunjung dapat mendaftarkan diri secara online
melalui keanggotaan.perpusnas.go.id. lebih lanjut silahkan
kunjungi situs perpustakaan nasional.

Perpustakaan merupakah salah satu lembaga yang


bergerak dibidang layanan jasa, baik layanan bersifat
konvensional seperti peminjaman dan pengembalian, atau layanan
yang bersifat modern (digital). Oleh karena itu, perpustakaan
penting untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pengguna
(Wicaksono, 2019). Dalam kaitannya dengan ekosistem digital
dan society 5.0 yang model pengguna perpustakaan adalah
masyarakat virtual, perpustakaan perlu memberikan layanan yang
iniovatif, salah satunya adalah penerapan konsep Visitor
Experience (VE).

5. Doaj.org

Directori of Open Access journals (DOAJ) merupakan


situs yang didalamnya terdapat berbagai jurnal yang dapat diakses
secara terbuka. DOAJ menyediakan link menuju jurnal-jurnal
yang berkualitas baik nasional maupun internasional. Untuk
mencari sumber referensi ilmiah di situs DOAJ, pengunjung
cukup memasukkan nama jurnal, judul artikel , atau kata kunci
yang ingin dicari, DOAJ akan menampilkan hasil pencarian yang
paling mendekati dengan kata kunci yang dicari.
6. LIPI

LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah


salah satu lembaga pemerintahan non kementerian yang
bergerak di bidang keilmiahan. LIPI menyediakan berbagai
macam jurnal yang dapat diakses di “jurnal.lipi.go.id”. Di situs
online LIPI, berbagai jurnal dari beragam tema disediakan,
seperti Kimia dan Fisika. Selain itu, jurnal-jurnal ini juga bisa
diakses secara gratis. Dengan sarana ini, penerbit jurnal bisa
menerbitkan jurnalnya secara full online.

7. Academia.edu

Cara kerja Academia sendiri hampir mirip dengan


Facebook. Hanya saja, dokumen yang mereka bagikan lebih
fokus ke tema-tema yang berkaitan dengan pendidikan. Cara
mengakes situs ini cukup mudah, kamu hanya perlu
mendaftarkan akun melalui akun Google atau Facebook.
Setelah itu, kamu dapat menjelajah seluruh jurnal yang ada di
Academia.edu dengan bebas. Ada jutaan makalah dan ratusan
ribu jurnal yang bisa kamu akses melalui situs ini
academia.edu
8. ScienceDirect
ScienceDirect adalah platform yang menyediakan
referensi jurnal Internasional. Situs ini sudah tak asing lagi di
kalangan peneliti dan dosen. Namun, situs ini banyak memuat
artikel ilmiah berbayar (Tober, 2011). Untuk mahasiswa yang
sedang mencari referensi jurnal, bisa masuk ke situs ini dan
membaca abstrak penelitian tersebut. Situs ini dapat diakses
melalui sciencedirect.com.
DAFTAR RUJUKAN

Hoye, David. (2002). Wired Life: Use of public libraries grows with
Internet. Retrieval at. http://www.sacbee.com/contentb
usiness/story/4460123p5480900c.html.

Tober, M. (2011). PubMed, ScienceDirect, Scopus or Google Scholar–


Which is the best search engine for an effective literature
research in laser medicine?. Medical LaserApplication, 26(3),
139-144.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S16151615110
00329

Wahyudin, R. (2010). Garuda Garba Rujukan Digital. Jurnal Pustakawan


Indonesia,10(1).
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/view/2105

Wicaksono, M. F. (2019). Penerapan konsep visitor experience dalam


upaya mewujudkan perpustakaan digital di Era Society 5.0.
BIBLIOTIKA: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi,
3(2), 114-122.

http://journal2.um.ac.id/index.php/bibliotika/article/view/11594

Anda mungkin juga menyukai