Anda di halaman 1dari 11

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

PEMANFAATAN WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL PERPUSTAKAAN


DALAM LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI
Weni Meilita

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Ilmu Komputer ESQ, Jakarta, 12430, Indonesia

weni.meilita@esqbs.ac.id

Abstrak

Layanan referensi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan layanan yang penting bagi pengguna.
Adanya layanan referensi mempermudah sivitas dalam melakukan penelitian dan pembelajaran.
Perkembangan teknologi saat ini berpengaruh pada berbagai unsur termasuk pada layanan di Perpustakaan.
Website dan media sosial sebagai salah satu produk perkembangan teknologi yang dimanfaatkan
Perpustakaan untuk mendukung layanan referensi. Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan penelitian
terhadap website dan media sosial yang ada di satu Perpustakaan di Indonesia dan tiga Perpustakaan di luar
negeri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan objek
penelitian adalah website dan media sosial pada empat Perpustakaan Perguruan Tinggi. Temuan dari
penelitian memberikan gambaran website pada Perpustakaan Perguruan Tinggi di luar negeri sudah sangat
baik dalam memberikan layanan referensi via website dan media sosial terhadap pemustakanya.

Kata kunci: Layanan Referensi, Website, Media Sosial, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Era Digital

Abstract

The reference service in the college library is an important service for users. The existence of a reference
service makes it easier for the community to conduct research and learning. Current technological
developments affect various elements including services in the Library. Website and social media as one of
the technological development products used by libraries to support reference services. In this study,
researchers conducted research on websites and social media in one library in Indonesia and three libraries
abroad. This research uses descriptive research method with a qualitative approach with the object of
research is the website and social media in four Higher Education Libraries. The findings from the study
provide an overview of websites at overseas tertiary libraries that are already very good at providing
reference services via websites and social media to their users.

Keywords: Reference Service, Website, Social Media, College Library, Digital Era

I. PENDAHULUAN 2019). Bersamaan dengan kondisi tersebut, semua


industri berlomba untuk menciptakan inovasi sebagai
Era industri 4.0 membawa banyak perubahan bagi
upaya untuk menghadapi perubahan dan
berbagai unsur kehidupan. Segala aspek kehidupan
ketidakpastian pada era ini. Inovasi memang sering
saat ini banyak sekali mengandalkan teknologi untuk
kali dikaitkan dengan teknologi, namun sebenarnya
tercipta automasi sehingga mempermudah serta
inovasi dapat muncul bukan hanya dengan teknologi,
memperlancar kegiatan sehari-hari (Baenanda,
namun inovasi adalah ide, praktik, atau objek yang

Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Volume 22


37
Nomor 1, April 2020. Halaman 37-47. "Pemanfaatan Website dan
Media Sosial Perpustakaan dalam Layanan Referensi Perpustakaan
Perguruan Tinggi / Weni Meilita" ISSN 1411-0253 / E-ISSN 2502-
7409. Tersedia online pada http://jipk.ui.ac.id
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

dianggap baru oleh individu atau orang lain (Rogers, akan menjadi salah satu faktor peningkatan kepuasan
2013). pemustaka terhadap layanan di Perpustakaan.
Keberadaan Perpustakaan Perguruan Tinggi pada Berkembangnya era digital saat ini menuntut
sebuah institusi Pendidikan Tinggi pada dasarnya pustakawan untuk menguasai berbagai hal termasuk
memiliki fungsi untuk memfasilitasi terwujudnya media digital dari berbagai platform. Dahulu layanan
tridharma Perguruan Tinggi. Seperti yang tercantum referensi dan berbagai layanan di Perpustakaan hanya
dalam Standar Nasional Perpustakaan Perguruan dapat dilakukan dengan tatap muka, namun saat ini
Tinggi (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, layanan dapat dilakukan menggunakan media digital
2017) dinyatakan bahwa Perpustakaan Perguruan (Ahenkorah-Marfo & Akussah, 2017). Pemanfaatan
Tinggi adalah Perpustakaan yang merupakan bagian media digital berupa website maupun social media
integral dari kegiatan pendidikan, penelitian, dan dijadikan sebagai alternatif pada beberapa
pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai Perpustakaan untuk berinteraksi dengan
pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya pemustakanya.
tujuan pendidikan yang berkedudukan di Perguruan Menurut Dagan dan Hogan dalam Ahenkorah-
Tinggi. Sejalan dengan tujuan dari adanya Perguruan Marfo & Akussah (2017) sosial media dalam sebuah
Tinggi memperlihatkan bahwa Perpustakaan revolusi yang dimulai pada sekitar tahun 1990-an dan
merupakan bagian yang penting yang melekat dengan terus berkembang hingga saat ini, yang membuat
keberadaan institusi Perguruan Tinggi (Suwena, Perpustakaan dapat menyediakan layanan yang lebih
2012). dinamis. Perkembangan media sosial harus diikuti
Perpustakaan secara umum memiliki kegiatan Perpustakaan khususnya Perpustakaan Perguruan
besar yang harus dikuasai oleh pustakawannya yang Tinggi karena mayoritas pemustaka adalah remaja
terdiri atas pengembangan koleksi, pengolahan yang aktif sebagai pengguna sosial media (Harrison,
koleksi dan layanan pemustaka (Febriyanto & Burress, Velasquez, & Schreiner, 2017)
Supriatna, 2018). Namun apabila dilihat dari sudut Pada artikel ini membahas website dan media
pandang pemustaka, kegiatan yang utama dari sosial yang digunakan pada lima universitas untuk
lembaga Perpustakaan adalah layanan. Layanan pada layanan referensi secara digital. Masing-masing
Perpustakaan Perguruan Tinggi terbagi atas layanan universitas memiliki layanan yang berbeda sesuai
sirkulasi, layanan referensi dan layanan literasi dengan tujuan masing-masing institusinya.
informasi (Safitri, 2014). Penerapan referensi digital pada website dan media
Pentingnya unsur layanan pada Perpustakaan sosial Universitas ternama dan sangat berpengalaman
khususnya Perpustakaan Perguruan Tinggi membuat dapat menjadi rujukan untuk kemajuan layanan
tujuan utama segala kegiatan dan perancangan referensi di Indonesia.
berarah pada layanan prima (Bopp & Smith, 2011).
Layanan prima diupayakan pengelola Perpustakaan II. TINJAUAN LITERATUR
untuk terlaksana sebaik-baiknya demi terciptanya Perpustakaan Perguruan Tinggi
kepuasan pengguna layanan. Pustakawan harus Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah
menanamkan dalam benaknya bahwa mereka harus Perpustakaan yang terdapat pada Perguruan Tinggi,
menyediakan informasi yang tepat untuk pengguna badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi
yang tepat dan pada waktu yang tepat (Pedramnia, dengan Perguruan Tinggi, dengan tujuan utama
Modiramani, & Ghavami Ghanbarabadi, 2012). membantu Perguruan Tinggi mencapai tujuannya
Sebagai jantung dari sebuah Perguruan Tinggi, (Basuki, 1993). Definisi tersebut dilengkapi dalam
Perpustakaan menyediakan layanan referensi sebagai Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
pusat layanan utamanya. Layanan referensi (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2017)
memberikan saran, asistensi dan instruksi pada sebagai Perpustakaan yang merupakan bagian
pemustaka dengan berbagai kepentingan dan integral dari kegiatan pendidikan, penelitian, dan
berbagai usia untuk dapat memanfaatkan berbagai pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai
sumber informasi (Reference & User Services pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya
Association (RUSA), 2017). Layanan referensi prima tujuan pendidikan yang berkedudukan di Perguruan
Tinggi.

38
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

Menurut Standar Nasional Perpustakaan Peguruan sirkulasi, layanan referensi dan layanan literasi
Tinggi yang dirancang Perpustakaan Nasional RI, informasi.
Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki tujuan:
Layanan Referensi
1. menyediakan bahan Perpustakaan dan akses Layanan referensi koleksi Perpustakaan
informasi bagi pemustaka untuk kepentingan merupakan layanan yang menjadi unggulan pada
pendidikan, penelitian dan pengabdian Perpustakaan Perguruan Tinggi. Pemustaka
kepada masyarakat; Perpustakaan Perguruan Tinggi memanfaatkan
2. mengembangkan, mengolah, dan layanan referensi ini untuk membantu penulisan
mendayagunakan koleksi; tugas dalam kuliahnya, penelitian baik individu
3. meningkatkan literasi informasi pemustaka; maupun secara tim, juga dalam penyusunan tugas
4. mendayagunakan teknologi informasi dan akhirnya.
komunikasi; Layanan referensi adalah konsultasi informasi
5. melestarikan bahan Perpustakaan, baik isi dimana staf Perpustakaan memberikan rekomendasi,
maupun medianya. intepretasi, evaluasi, dan atau menggunakan sumber
Sedangkan menurut Association of College and informasi untuk membantu pemustaka menemukan
Research Libraries (ACRL) (2018), Perpustakaan informasi yang sesuai kebutuhan (Reference and
Perguruan Tinggi harus dapat mendukung tujuan dari User Services Association (RUSA), 2008).
institusi Perguruan Tinggi. Saat ini yang menjadi Sedangkan (Reitz, 2004) dalam kamusnya
perhatian utama pada institusi Perguruan Tinggi menyatakan bahwa layanan referensi terdiri dari
untuk kemudian dijadikan dasar bagi Perpustakaan menjawab pertanyaan substantif, memberikan
dalam pengambilan keputusan adalah: instruksi ke pemustaka dalam pemilihan alat dan
1. peningkatan tuntutan akan nilai akuntabilitas teknik yang tepat dalam pencarian informasi,
pada akademi, memandu pencarian yang dilakukan pemustaka,
2. harapan untuk penilaian pembelajaran dan mengarahkan pemustaka ke lokasi dimana terdapat
program berbasis hasil, sumber-sumber informasi Perpustakaan, membantu
3. upaya untuk meningkatkan retensi dan mengevaluasi hasil temuan, memberikan saran
tingkat kelulusan, penekanan yang lebih kepada pemustaka untuk mengakses sumber
besar pada keberhasilan siswa, informasi di luar Perpustakaan apabila dibutuhkan,
4. hubungan yang diakui antara keterlibatan menjaga kestabilan statistik referensi dan
siswa dan prestasi akademik, berpartisipasi dalam pengembangan koleksi
5. pentingnya praktik pedagogis seperti referensi.
penelitian dan inquiry-based learning. Dalam layanan referensi, terdapat beberapa tipe
yang dikembangkan (Bopp & Smith, 2011), yaitu:
Dalam kegiatannya, Perpustakaan Perguruan 1) Readers Advisory
Tinggi memiliki tiga kegiatan utama yaitu Kegiatan dimana pustakawan memberikan
pengembangan koleksi bahan pustaka atau biasa rekomendasi kepada pemustaka terkait sumber-
disebut pengadaan, pengolahan bahan pustaka, dan sumber informasi yang menarik minat baca, seperti
pelayanan bahan pustaka. Masing- masing kegiatan buku baru, best seller, jurnal yang sedang membahas
memiliki rincian deskripsi tugasnya masing- masing. isu terbaru dan semua koleksi Perpustakaan yang
Pengembangan koleksi yang disarankan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Perpustakaan Nasional adalah sebesar minimal 3% 2) Ready Reference
dari koleksi yang ada saat ini. Adapun beberapa Memberikan jawaban pada pertanyaan yang tidak
kegiatan pada pengolahan yang dilakukan begitu rumit dan dapat dicari dengan mudah dan cepat
pustakawan adalah pendeskripsian, pada sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan.
pengklasifikasian, pemberian tajuk subjek,
penyusunan secara sistematis dengan sistem yang 3) Research Consulting
baku, stock opname, penyiangan, dan pelestarian Memberikan referensi kepada peneliti terkait
koleksi. Untuk bagian layanan terdiri atas layanan dengan penelitian, pertanyaan yang diberikan
biasanya lebih rumit dan jawaban yang diberikan
tidak dapat dijawab dengan singkat namun harus

39
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

diberikan beberapa pilihan yang mendekati tema pendidikan tinggi disana. Upayakan semua kalangan
penelitian untuk kemudian dipilih sendiri oleh baik itu dosen, mahasiswa, maupun peneliti dapat
peneliti. ditangani oleh Pustakawan Referensi disana.
4) Subject Specialists Setelah mengetahui beberapa tipe dari layanan
Pustakawan yang memiliki pengetahuan yang referensi di Perpustakaan, selanjunya berikut model
mendalam terhadap sebuah subjek, sehingga dari layanan referensi yang terbagi atas:
pertanyaan dan daftar referensi yang diajukan 10) Reference Desk
pemustaka khususnya peneliti, dapat diberikan Adalah model layanan referensi yang tradisional,
dengan tepat. Subject specialist merupakan partner dimana pustakawan khusus layanan referensi
terbaik untuk peneliti. menempati satu meja atau counter yang tetap dimana
5) Bibliographic Verification and Citation lokasi penempatannya strategis, sehingga pemustaka
Melakukan verifikasi terhadap sumber referensi dapat mudah menemukannya.
yang digunakan pada sebuah tulisan di artikel, 11) Roving Reference
sehingga mengetahui sumber utama dari penulisan Model dimana pustakawan tidak memiliki tempat
artikel yang dibaca pemustaka. Selain itu, atau meja yang tetap. Pustakawan berkeliling
penelusuran juga dilakukan terhadap sumber menawarkan layanan referensi kepada pemustaka
informasi yang disitasi oleh para peneliti, sehingga yang nampak membutuhkan bantuannya.
bisa diketahui kebenaran dari sumber artikel yang
disitasi. 12) Tiered Reference Service
Layanan referensi berjenjang dimana
6) Interlibrary Loan and Document Delivery
mengharuskan pemustaka untuk menemui
Pinjam antar Perpustakaan dilakukan pustakawan sesuai dengan level pertanyaan yang
Perpustakaan untuk menambah khazanah koleksi diajukan. Reference desk yang pertama ditemui
yang dimiliki untuk dimanfaatkan pemustaka. adalah pustakawan referensi yang hanya dapat
Perpustakaan yang sudah bekerja sama dalam menjawab pertanyaan sederhana, lanjut ketingkat
layanan pinjam antar Perpustakaan juga memiliki yang lebih tinggi, untuk pertanyaan yang agak sulit.
layanan pengantaran dokumen dari Perpustakaan satu Hingga harus bertemu dengan pustakawan ahli untuk
ke Perpustakaan lainnya. menjawab pertanyaan yang sangat kompleks.
7) Instruction
13) Reference by Appointment
Pustakawan memberikan instruksi kepada Sebelum melakukan konsultasi, pemustaka harus
pemustaka terkait penelusuran sumber informasi membuat janji dengan pustakawan referensi.
yang dicari pemustaka. Pemberian instruksi dapat
dilakukan baik secara langsung maupun tidak 14) Service to Remote Users
langsung. Pemberian instruksi langsung dilakukan Model layanan ini tidak membutuhkan pertemuan
secara tatap muka, bisa secara formal dalam kelas secara langsung antara pemustaka dan pustakawan di
atau pelatihan maupun secara personal. Selain Perpustakaan. Pustakawan dapat melakukan
pemberian instruksi langsung, dapat dilakukan konsultasi melalui media telepon, email dan
pemberian instruksi secara tidak langsung, yaitu sebagainya.
dengan cara berkomunikasi via email atau media Website & Media Sosial
komunikasi lainnya.
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman
8) Literacy Programs situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain
Program yang dirancang Perpustakaan untuk atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam
menyebarkan pengetahuan terkait dengan dunia World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri
literasi. Pemustaka diajak untuk memanfaatkan dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik
koleksi Perpustakaan dengan optimal dengan segala (Proweb Indonesia, 2011). Website merupakan
fasilitas dan bahan pustaka yang ada di sana. kumpulan halaman yang menampilkan informasi
9) Outreach and Marketing data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,
Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi jangkauan suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik
yang harus diraih adalah pengkhususan subjek pada yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
setiap bidang ilmu program studi yang ada di lembaga satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana

40
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

masing-masing dihubungkan dengan jaringan- 1) Social Networks


jaringan halaman (hyperlink). Social Networks atau jejaring sosial merupakan
jenis media sosial yang paling umum dikenal
Media sosial merupakan hal yang sudah sangat
masyarakat dan paling banyak digunakan. Beberapa
umum di era digital ini. Carr and Hayes dalam Joo et social network yang paling banyak digunakan saat ini
al. (2018) mendefinisikan media sosial sebagai antara lain: YouTube, Facebook, Twitter, Instagram,
“internet-based channels that allow users to
WhatsApp, Google Plus, Pinterest dan lain-lain.
opportunistically interact and selectively self-
present, either in real-time or asynchronously, with 2) Komunitas Online (Forum)
both broad and narrow audiences who derive value Situs forum dan komunitas online umumnya
from user-generated content and the perception of dibangun oleh perorangan atau kelompok yang
interaction with others.” Media sosial memiliki minat pada bidang tertentu. Para pengguna
memungkinkan pengguna untuk membuat profil forum tersebut dapat melakukan diskusi, chatting,
mereka sendiri dan membuat koneksi dengan orang dan memposting tentang topik yang berhubungan
lain secara online, serta memungkinkan mereka untuk dengan minat mereka. Beberapa contoh komunitas
berkontribusi dan berbagi konten dan komentar di online antara lain: Kaskus.co.id, Ads.id,
jaringan online. Menurut Philip Kotler dan Kevin Brainly.co.id, Bersosial.com, Indowebster.com dan
Keller (2009) pengertian media sosial adalah sarana lain-lain.
bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, 3) Situs Blog
video, dan audio dengan satu sama lain dan dengan Situs blog juga termasuk dalam kategori media
perusahaan dan sebaliknya. sosial karena memungkinkan pemilik blog dan
Dalam konteks Perpustakaan menurut penelitian pembacanya untuk berinteraksi. Umumnya blog
yang dilakukan Chen et al. (2012) dalam (Joo et al., dibuat berdasarkan minat atau keahlian si pemilik
2018), media sosial dapat digunakan untuk: blog dan konten di dalamnya dapat mempengaruhi
banyak orang.
1. Berbagi pengetahuan (knowledge sharing), 4) Social Bookmark
2. Diseminasi informasi (information Ide awal dari situs social bookmark ini adalah
dissemination), sebagai wadah bagi para pengguna internet untuk
3. Komunikasi (communication) dan menyimpan alamat website yang mereka sukai.
4. Berkumpulnya pengetahuan (knowledge Namun, belakangan ini pengguna situs social
gathering) bookmark mulai berkurang karena situs ini banyak
digunakan untuk kegiatan spam.
Sebuah media bisa digolongkan ke dalam media
sosial jika memiliki karakteristik sebagai berikut III. METODE PENELITIAN
(Roberts, 2016): Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
1. Pengguna media sosial adalah pembuat (Sugiyono, 2016) metode penelitian kualitatif adalah
konten (content creator). metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
2. Memungkinkan pengguna untuk menjadi postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
peserta aktif dalam proses komunikasi. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
3. komunikasi instan. sebagai instrument kunci. penelitian deskriptif
4. orang dapat dengan mudah berbagi dan merupakan penelitian yang digunakan untuk
memposting konten berita di jaringan mereka menggambarkan satu variabel atau lebih tanpa
5. menumbuhkan rasa keterkaitan dan membuat perbandingan, atau menghubungkan
komunitas dengan menyatukan orang-orang dengan variabel yang lain. Objek penelitian yang
di seluruh dunia secara online.
dianalisis pada kajian ini adalah beberapa website
dan media sosial Perpustakaan Perguruan Tinggi
Media sosial juga terbagi atas beberapa jenis,
berikut jenis media sosial dan beberapa contohnya yang menyediakan layanan referensi.
(maxmanroe.com, 2019):

41
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

IV. PEMBAHASAN
Pemanfaatan Website Pada Layanan Referensi
Pada website NTU Library tersebut, tersedia menu
Perpustakaan Perguruan Tinggi Research & Publishing Support yang dapat
Layanan referensi merupakan ujung tombak dari dimanfaatkan pemustaka untuk berkonsultasi terkait
layanan yang dimiliki Perpustakaan Perguruan dengan penelitiannya. Jika ditelusur lebih dalam pada
Tinggi. Aktifnya kegiatan penelitian yang menu Research & Publishing Support terdapat
terselenggara di Perguruan Tinggi menjadikan pilihan bagi pemustaka. Adapun pilihan yang tersedia
Perpustakaan Perguruan Tinggi selalu dibutuhkan adalah Ask A Librarian, Advisory and Consultation,
oleh pemustakanya. Perpustakaan Perguruan Tinggi NTU LibGuides, Workshops, Research Support for
di duni selalu berupaya untuk memberikan layanan Faculty, dan Literature Search Consultation.
referensi yang terbaik bagi pemustakanya.
Selain NTU, website Perpustakaan Harvard
Terdapat beragam jenis layanan referensi yang University juga memiliki menu yang mendukung
dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari pemustaka peneliti untuk mempermudah proses penelitian
menjadikan layanan. Dalam pembahasan kali ini dengan menyediakan menu konsultasi dengan
penulis mengutamakan tiga kategori layanan yang pustakawan.
akan dibahas lebih mendalam yaitu research
consulting, subject specialist dan literacy program.
1) Research Consulting
Pustakawan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi
sangat dihargai karena fungsinya sebagai konsultan
dalam pencarian dan pengolahan data penelitian.
Pustakawan pada Perguruan Tinggi di Indonesia saat
ini sedang berupaya secara maksimal untuk menjadi
partner atau rekanan dalam proses penelitian bagi
para peneliti, baik dosen maupun mahasiswa.
GAMBAR 2. TAMPILAN WEBSITE PERPUSTAKAAN HARVARD
Konsultasi penelitian dilakukan pihak UNIVERSITY
Perpustakaan dengan pemustaka dengan cara Sumber: https://library.harvard.edu/how-to/get-research-help
bertemu tatap muka, atau bisa juga dengan Perpustakaan Harvard memberikan pilihan pada
menggunakan media digital seperti email atau layanannya tersebut, yaitu dengan membagi layanan
chatting pada platform yang memang banyak dipakai. tersebut atas tiga, yaitu Get Help Now yang
Banyak Perpustakaan Perguruan Tinggi yang sudah digunakan untuk pertanyaan yang membutuhkan
menyediakan menu untuk melakukan konsultasi jawaban sesegera mungkin dengan pilihan fasilitas
penelitian via website resmi milik Perpustakaan Live Chat (pada jam yang sudah ditetapkan), bertanya
tersebut. Berikut adalah contoh menu pada website secara personal dengan pustakawan dengan lokasi
Perpustakaan yang bertujuan untuk konsultasi yang tersedia dan juga pilihan FAQ ; Make An
penelitian yang terdapat pada Perpustakaan Nanyang Appointment yang digunakan sebagai penjadwalan
Technological University, Singapore. waktu berkonsultasi dan Get Help From Your Peers
yang dapat digunakan untuk berdiskusi dengan
sesama peneliti layakanya berdiskusi dengan teman
sebaya.
Tidak hanya Perpustakaan di luar negeri,
Perpustakaan Universitas Indonesia juga memiliki
menu yang memfasilitasi peneliti untuk melakukan
konsultasi kepada pustakawannya.

GAMBAR 1. TAMPILAN WEBSITE NTU LIBRARY


Sumber: http://www.ntu.edu.sg/Library/Pages/default.aspx

42
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

bidang apa yang menjadi keahliannya, juga kontak


yang dapat dihubungi oleh pemustaka dalam
berkonsultasi dengannya.
Sama halnya dengan website Perpustakaan
University of Kentucky, Nanyang Technological
University, Singapore juga memiliki menu subject
specialist yang dapat dimanfaatkan pemustakanya
dalam berkonsultasi.

GAMBAR 3. TAMPILAN WEBSITE PERPUSTAKAAN


UNIVERSITAS INDONESIA
Sumber: http://lib.ui.ac.id/layanan?hal=1
Pada laman Layanan di website Perpustakaan
Universitas Indonesia, ditampilkan beberapa layanan
referensi yang tersedia seperti Penelusuran Literatur,
E-resources Delivery Services (EDS) dan Research
Integrity Services (RISER). Untuk berinterkasi
langsung dengan Pustakawan terkait konsultasi
penelitian, pada tab anggota, tersedia menu
Permintaan Informasi dan Tanya Pustakawan. Kedua GAMBAR 5. WEBSITE NTU LIBRARY-SUBJECTSPECIALIST
Sumber: http://www.ntu.edu.sg/Library/Pages/expert.aspx
menu tersebut dapat dimanfaatkan untuk interaksi
pemustakan dan pustakawan. Pada website NTU Library, menu Get Expert
Advice yang dapat dipilih untuk mengetahui
2) Subject Specialist pustakawan yang memiliki keahlian pada bidang
Subject specialist merupakan sahabat terbaik dari tertentu yang dapat dimintai saran terkait penelitian
peneliti. Pustakawan yang ditempatkan pada subject yang sedang dijalani pemustaka.
specialist ini benar-benar memahami secara
mendalam terkait sebuah subjek ilmu. Peneliti yang 3) Literacy Program
membutuhkan referensi terkait penelitian pada Sudah bukan hal yang baru berbicara program
bidangnya akan dengan sangat mudah berkomunikasi literasi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Hampir
dengan bagian ini. semua Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki
program ini, baik Perguruan Tinggi besar maupun
Pada beberapa website Perpustakaan Perguruan kecil baik Perguruan Tinggi lama maupun yang baru.
Tinggi, dapat ditemukan menu terkait subject Berikut beberapa tampilan website Pepustakaan
specialist ini, seperti pada website Perpustakaan Perguruan Tinggi yang memiliki program literasi:
University of Kentucky.

GAMBAR 4. TAMPILAN WEBSITE PERPUSTAKAAN UNIVERSITY


OF KENTUCKY
Sumber: http://libraries.uky.edu/Ask GAMBAR 6. TAMPILAN WEBSITE PERPUSTAKAAN SOUTHERN
Jika kita menelusur lebih dalam terhadap menu METHODIST UNIVERSITY
Subject Specialists yang tersedia pada website Sumber: https://www.smu.edu/Libraries/fondren/services
Perpustakaan University of Kentucky ini, maka akan
terdapat list nama pustakawan beserta informasi

43
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

Pada menu bagian layanan di website Instagram, Facebook, Youtube, Twitter dan
Perpustakaan Southern Methodist University, Texas sebagainya. Untuk meningkatkan layanan dalam
terlihat secara jelas bahwa Information Literacy interaksi dengan pemustaka secara aktif,
merupakan bagian dari layanan referensi yang dapat Perpustakaan dapat dilakukan pada platform yang
dilayani via website. berorientasi pada percakapan seperti, email,
Whatsapp, Line, We Chat dan sebagainya.
Pada beberapa Perpustakaan yang diteliti, media
sosial yang lumrah untuk digunakan berinteraksi
dengan pemustaka adalah Facebook, Twitter,
Instagram, dan Youtube. Penggunaan media sosial
pada berbagai platform dimanfaatkan untuk
tercakupinya semua unsur pengguna dari berbagai
usia dan kesukaan.
NTU Library memanfaatkan Facebook,
Instagram, Twitter, Youtube dan Blog untuk
berinteraksi dengan penggunanya. Facebook,
GAMBAR 7. WEBSITE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA Instagram dan Twitter merupakan media sosial yang
Sumber: http://lib.ui.ac.id/layanan?hal=1
aktif digunakan NTU untuk menyebarkan informasi
Pada Perpustakaan Universitas Indonesia, khususnya kegiatan yang akan berlangsung.
Layanan Literasi Informasi hanya berbentuk Informasi dibuat dalam bentuk poster yang menarik
informasi bahwa Perpustakaan ini menyediakan dengan desain terkini yang apik.
layanan Literasi Informasi. Informasi terkait
pemanfaatan penelusuran informasi dibuat di menu Pada penelusuran yang dilakukan peneliti, NTU
yang berbeda. Library sangat aktif melakukan posting pada empat
media sosial yaitu Facebook, Instagram, Twitter dan
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Blog. Konten yang ada pada keempat media sosial
Interaksi dengan Pemustaka NTU Library sama. Setiap posting yang ada di
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa media sosial Facebook, akan ada pula di Instagram, Twitter dan
saat ini menjadi bagian dari gaya hidup dan media Blog. Pada media sosial facebook, NTU Library
komunikasi andalan bagi masyarakat, tidak terkecuali masuk ke dalam kelompok Page yang memang biasa
para sivitas akademika di sebuah Perguruan Tinggi. dimiliki oleh sebuah institusi atau tokoh ternama
Kemudahan dan kecepatan dalam berkomunikasi, bukan sebagai individu.
penerimaan informasi up to date dari media sosial
menjadi keunggulan dari adanya media sosial
tersebut.
Banyaknya jenis media sosial dapat menjadi
peluang bagi penggunanya untuk berkomunikasi
dengan rekan pada platform media sosial yang sama,
selain itu banyak peluang bisnis yang bisa dicapai
dengan adanya pertemanan di media sosial.
Pustakawan selaku orang yang paham akan
perkembangan berita terkini sudah seharusnya ikut
memanfaatkan media sosial ini sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan pemustakanya. GAMBAR 8. TAMPILAN FACEBOOK NTU LIBRARY
Sumber https://web.facebook.com/NTUsgLibrary/
Penggunaan beberapa media sosial sesuai fungsi
Interaksi yang didapati dengan pengikut (follower)
dapat dirancang untuk menuju kepuasan pelanggan.
tidak begitu intens. Dari jutaan pengikut pada media
Media sosial yang dapat dimanfaatkan pihak
sosialnya, beberapa pengikut hanya klik menyukai
Perpustakaan dalam rangka menunjang promosi bisa
(Like) tanpa memberikan komentar untuk
dengan menggunakan platform yang lebih mengarah
berinteraksi dengan pihak admin. Pengikut tidak
pada interaksi yang sedikit pasif seperti Website,

44
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

begitu aktif, baik dalam menanggapi postingan sama juga berlaku bagi kedua media sosial tersebut.
maupun bertanya seputar layanan Perpustakaan. Media sosial yang aktif digunakan adalah Instagram
Media sosial yang digunakan pada Harvard dan Twitter, sedangkan untuk Youtube, Perpustakaan
Library (Perpustakaan Universitas Harvard) sebagai Universitas Indonesia tidak memiliki konten yang
update.
media untuk berinteraksi dengan pengguna adalah
Facebook dan Twitter. Semua media sosial pada University of Kentucky Libraries memiliki media
Harvard University mengandung informasi yang sosial yang cukup aktif untuk berinteraksi dengan
tidak hanya fokus pada agenda kegiatan yang akan penggunanya. Empat media sosial digunakan sebagai
dilakukan Perpustakaan, namun di dalamya juga salah satu sarana berkomunikasi, yaitu Facebook,
mengandung informasi terkait sejarah dan berbagai Twitter, Instagram dan Youtube. Konten pada
pengetahuan yang akan menambah wawasan Facebook dan Twitter dibuat sama dan diposting
follower-nya. dalam waktu yang sama juga. Konten yang tersedia
pada Facebook dan Twitter berisi mengenai info
update, sejarah, beberapa kegiatan dan hal yang
berkaitan dengan University of Kentucky Libraries.
Media sosial Instagram yang dimiliki memiliki
informasi yang berbeda, pada media sosial ini,
pengelola mengutamakan keindahan foto yang
diposting sesuai dengan fungsi dari instagram itu
sendiri. Sedangkan untuk Youtube yang dimiliki oleh
University of Kentucky Libraries tidak terlalu update
seperti media sosial lainnya.
V. KESIMPULAN
GAMBAR 9. TAMPILAN TWITTER HARVARD LIBRARY
Sumber https://twitter.com/HarvardLibrary Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Media sosial Harvard Library memiliki perbedaan merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk
dalam hal posting. Konten pada Facebook dan mendukung lembaga yang membawahinya demi
Twitter dibuat berbeda dan waktu posting juga berjalannya tridharma Perguruan Tinggi secara nyata.
berbeda. Twitter milik Harvard Library memiliki Layanan pengguna merupakan inti dari kegiatan
waktu posting yang lebih sering dibandingkan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Civitas akademika
dengan Facebooknya. yang puas akan layanan prima yang diberikan
Perpustakaan menjadi tujuan terselenggaranya
Perpustakaan ini.
Berbagai metode dan media dapat dimanfaatkan
Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk memberikan
layanan. Layanan referensi yang merupakan layanan
yang cukup krusial pada Perpustakaan Perguruan
Tinggi harus dapat diketahui dan dimanfaatkan
civitas secara maksimal. Layanan referensi
menjadikan Perpustakaan dan civitas selaku
pengguna dapat berinteraksi dan memahami
kebutuhannya secara tepat.
GAMBAR 10. INSTAGRAM PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
INDONESIA Dengan memanfaatkan berbagai platform media
Sumber: https://www.instagram.com/ui_library/?hl=id sosial yang tersaji di dunia maya, maka akan semakin
Perpustakaan Universitas Indonesia memiliki tiga dekat jarak antara pustakawan dan pemustaka.
media sosial yang digunakan untuk berinteraksi dan Pustakawan bisa memberikan layanan referensi tugas
membagikan informasi kepada follower-nya. Tiga akhir atau penelitian hanya melalui media sosial,
media sosial yang digunakan adalah Instagram, tanpa harus bertatap muka. Pemustaka akan merasa
Twitter dan Youtube. Informasi yang sama terdapat dekat dan mudah menjangkau Perpustakaan sehingga
pada Insatagram dan Twitter. Waktu posting yang kelak akan timbul penilaian yang baik dari para

45
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

pemustaka dan tentu saja akan mengulangi dengan memanfaatkan media sosial dari berbagai
pengalaman kembali lagi pada layanan yang platform. Membangun komunikasi dengan para
berorientasi pada pengguna ini. pemustaka juga dapat dilakukan via media sosial.
Website dan media sosial saat ini banyak Sebagai negara berkembang, Perpustakaan di
Indonesia juga dapat memanfaatkan secara maksimal
dimanfaatkan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi
terutama di negara maju. Melalui website media sosial sebagai media untuk layanan referensi.
Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan dari Tanpa adanya tatap muka, pengguna dan pihak
kampus NTU di Singapura, Harvard University & Perpustakaan dapat tetap berinteraksi untuk tetap
University of Kentucky di Amerika Serikat, serta mendapatkan esensi dari layanan referensi.
Universitas Indonesia di Indonesia dapat melakukan
layanan referensi kepada pemustakanya tanpa harus
adanya tatap muka. Layanan referensi via website
yang sudah canggih dan lengkap dapat ditemui di DAFTAR PUSTAKA
negara maju. Sementara pada negara berkembang, (ACRL), Assoc. of College & Research Library (2018).
layanan referensi via website masih terus Standards for Libraries in Higher Education. Retrieved
dikembangkan. January 30, 2020, from
http://www.ala.org/acrl/standards/standardslibraries
Selain website pada masing-masing Perpustakaan Ahenkorah-Marfo, M., & Akussah, H. (2017). Information on
Perguruan Tinggi yang diteliti, penggunaan media the Go: Perspective of Academic Librarians on Use of
sosial juga dimaksimalkan untuk adanya interaksi Social Media in Reference Services. International
langsung dengan pengguna. Media sosial yang Information and Library Review, 49(2), 87–96.
berkembang dan pasti dimanfaatkan oleh https://doi.org/10.1080/10572317.2016.1278190
Perpustakaan Peguruan tinggi yang diteliti adalah Baenanda, L. (2019). Mengenal lebih jauh revolusi industri 4.0.
Facebook dan Twitter. Beberapa jenis media sosial Binus University. Retrieved from
https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-
seperti Instagram, Youtube dan Blog dimanfaatkan lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/
beberapa Perpustakaan untuk menambah media Basuki, S. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta979:
layanan kepada penggunanya. Gramedia Pustaka Utama.
Bopp, R. E., & Smith, L. C. (2011). Reference and information
Konten pada media sosial Facebook dan Twitter services : an introduction (4th ed.). California: ABC-
yang ditemukan peneliti pada masing-masing CLIO, LLC All.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah sama. Konten Febriyanto, & Supriatna, N. R. (2018). Kompetensi Lulusan
berbeda ditemukan pada media sosial Instagram dan Ilmu Perpustakaan Sebagai Pustakawan Tunggal Di
Youtube. Waktu yang digunakan Facebook dan Perpustakaan Khusus ( The Competences Of Lis ’ S
Twitter untuk posting pada media sosial Freshgraduate As Solo Librarian In The Special
Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diteliti adalah Library ). 3(1), 20–27.
Harrison, A., Burress, R., Velasquez, S., & Schreiner, L.
sama, sedangkan pada media sosial terutama Youtube (2017). Social Media Use in Academic Libraries: A
intensitas posting sangat jarang. Phenomenological Study. Journal of Academic
Media sosial digunakan oleh Perpustakaan Librarianship, 43(3), 248–256.
https://doi.org/10.1016/j.acalib.2017.02.014
Perguruan Tinggi yang diteliti lebih utama untuk
Joo, S., Choi, N., & Baek, T. H. (2018). Library marketing via
memberikan informasi terkait kegiatan yang akan social media: The relationships between Facebook
diselenggarakan oleh Perpustakaan. Pada content and user engagement in public libraries.
Perpustakaan Perguruan Tinggi di negara maju Online Information Review, 42(6), 940–955.
seperti Harvard University dan University of https://doi.org/10.1108/OIR-10-2017-0288
Kentucky, media sosial juga dimanfaatkan untuk Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen pemasaran (13th
menyebarkan informasi terkait dengan sejarah atau ed.). Jakarta: Erlangga.
ilmu pengetahuan yang sedang berkembang saat ini. maxmanroe.com. (2019). Pengertian Media Sosial Secara
Umum, Fungsi, Tujuan, Jenis Sosmed. Retrieved from
Segala kegiatan pencarian data atau informasi https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/p
yang dilakukan Pustakawan Referensi, harus engertian-media-sosial.html
dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya civitas. Pedramnia, S., Modiramani, P., & Ghavami Ghanbarabadi, V.
(2012). An analysis of service quality in academic
Mengikuti perkembangan zaman, penyampaian libraries using LibQUAL scale. Library Management,
informasi terkini dari Perpustakaan dapat dilakukan

46
JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN - VOLUME 22, NOMOR 1, APRIL 2020

33(3), 159–167.
https://doi.org/10.1108/01435121211217144
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2017). Peraturan
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Proweb Indonesia. (2011). Website adalah… . Retrieved
January 30, 2020, from
https://www.proweb.co.id/articles/web_design/websit
e_adalah.html
Reference & User Services Association (RUSA). (2017).
Professional Competencies for Reference and User
Services Librarians |. Retrieved January 29, 2020,
from
http://www.ala.org/rusa/resources/guidelines/professi
onal
Reference and User Services Association (RUSA). (2008).
Definitions of Reference. Retrieved from
http://www.ala.org/rusa/guidelines/definitionsreferen
ce
Reitz, J. M. (2004). Reference Services. Westport, CT: Libraries
Unlimited.
Roberts, J. (2016). Writing For Strategic Communication
Industries. Retrieved from
https://ohiostate.pressbooks.pub/stratcommwriting/ch
apter/types-of-social-media/
Rogers, E. M. (2013). Diffusion of Innovations (5th ed.). New
York: Free Press.
Safitri, D. (2014). Penerapan Knowledge Sharing Untuk
Peningkatan Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-
Hikmah, 2.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwena, K. R. (2012). Menciptakan Layanan Perpustakaan
Yang Berkualitas Sebagai Pendukung Pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Media Komunikasi FIS,
11(23), 16–29.

47

Anda mungkin juga menyukai