Anda di halaman 1dari 7

Oleh: Anang Fitrianto Sapto Nugroho1

Email: anankovic@yahoo.co.uk

Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Mendukung Perpustakaan Umum
Bertransformasi
Abstract

As a managing institution as well as public information services, public libraries face various challenges in the technological
era. The rapid development of technology has proven to be able to improve library performance. The issue of public library
transformation also requires libraries to provide services needed by the community. The transformation that has rolled
out throughout the world demands the readiness of libraries and librarians in every activity. Librarians must be prepared
to become facilitators, mentors and teachers. On the other hand, the use of information technology in libraries must be
able to support the ecosystem transformation. Social technology can be a right and effective choice to improve library
communication with its users. Social technology is expected to be able to establish the emotional bond of the library with
the community.

Abstrak

Sebagai institusi pengelola sekaligus pelayanan informasi publik, perpustakaan umum menghadapi berbagai tantangan
di era teknologi. Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat terbukti nyata mampu meningkatkan kinerja
perpustakaan. Isu transformasi perpustakaan umum juga menuntut perpustakaan untuk memberikan layanan yang
dibutuhkan masyarakat. Transformasi yang telah bergulir di seluruh dunia menuntut kesiapan perpustakaan dan
pustakawan dalam setiap aktifitasnya. Pustakawan harus bersiap menjadi fasilitator, mentor sekaligus guru. Di sisi lain,
penggunaan teknologi informasi di perpustakaan harus mampu mendukung ekosistem transformasi. Teknologi sosial
bisa menjadi pilihan tepat dan berdaya guna untuk meningkatkan komunikasi perpustakaan dengan penggunanya.
Teknologi sosial diharapkan mempu menjalin ikatan emosional perpustakaan dengan masyarakat.

Keywords: information technology; library transformation; social technology.

Pendahuluan dunia menjadi sebuah desa global yang ditandai dengan


Kehadiran teknologi informasi telah membawa dampak bermunculannya manajemen kreatif digital dan derasnya
siginifikan terhadap kehidupan manusia. Secara umum, aliran informasi sebagai nafas globalisasi. Saat ini, di
teknologi informasi berperan besar dalam mengubah abad 21, era pengetahuan dan informasi ditandai dengan

1
Pemenang Pertama Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2018. Pustakawan Ahli Muda Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
DI Yogyakarta.

4 Vol. 25 No. 4 Tahun 2018


Pengembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Mendukung
Perpustakaan Umum Bertransformasi

konsep distribusi informasi melalui kanal-kanal yang Perpustakaan Nasional akan memberikan stimulan
selalu terbaharui. Perpustakaan sebagai lembaga publik perangkat keras dan perangkat lunak bagi perpustakaan
pengelola dan penyedia layanan informasi merupakan kabupaten/kota terseleksi yang menjadi bagian pilot
salah satu pihak yang secara otomatis terkena dampak project kegiatan ini.
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Berbagai jenis perpustakaan beramai-ramai melakukan Isu teknologi informasi, konsep revitalisasi dan
adaptasi untuk mengakomodasi perkembangan teknologi berbagai implikasinya menyiratkan perlunya strategi
informasi. Perpustakaan dan pustakawan mendefinisikan pengembangan perpustakaan merujuk pada perubahan
ulang konsep perpustakaan. Konsekuensi logis bagi jaman dan kebutuhan masyarakat. Menarik untuk
pustakawan, mereka harus mampu menunjukkan mengetahui potensi sumber daya dan teknologi informasi
kepiawaian dalam mengelola dan melayankan informasi. untuk memperkuat layanan dan kinerja perpustakaan
Apabila ditelaah lebih lanjut, pustakawan sebenarnya umum.
merupakan pihak yang mendapatkan manfaat dari
perkembangan teknologi informasi, di mana proses Perpustakaan Umum
pekerjaan dan kegiatan pustakawan akan sangat terbantu Definisi Perpustakaan Umum
dalam menavigasi penyediaan informasi. Teknologi Sering disebut sebagai perpustakaan masyarakat,
informasi dapat membantu pustakawan merevolusi perpustakaan umum diharuskan siap sedia memberikan
strategi penyimpanan dan pelayanan informasi (Raggett, layanan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Di
2006). Indonesia, pada umumnya perpustakaan umum dikelola
oleh pemerintah, baik di tingkat provinsi, kabupaten
Perpustakaan umum tentunya tidak mau ketinggalan maupun desa. Perpustakaan umum memiliki tugas yang
dalam pemanfataan dan optimalisasi implementasi lebih luas dibandingkan perpustakaan perguruan tinggi
teknologi informasi. Berbagai aktivitas perpustakaan maupun perpustakaan khusus, sehingga mereka harus
umum dapat dioptimalkan dengan dukungan teknologi mengembangkan koleksi secara lebih luas dan universal.
informasi. Komputer dan teknologi telekomunikasi Selain itu, ditinjau dari aspek penggunanya, perpustakaan
akan sangat mendukung perpustakaan umum dalam umum diwajibkan melayani seluruh anggota masyarakat
proses-proses manajemen, pengelolaan, dan penyebaran tanpa pembatasan tertentu, seperti latar belakang, agama,
informasi. Perpustakaan umum, secara bertahap kelas sosial maupun suku.
dipastikan akan banyak menerapkan teknologi informasi
dan komunikasi secara konsisten dengan tujuan untuk Joan M. Reitz (2004) menyatakan definisi perpustakaan
memberikan layanan dengan lebih cepat dan akurat umum adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan
kepada penggunanya (Singh, 2013). Internet sebagai yang menyediakan akses tanpa batasan-batasan terhadap
salah satu capaian tertinggi perkembangan teknologi sumber daya yang dimiliki, bersifat gratis kepada semua
informasi memberikan pengaruh sangat besar terhadap anggota masyarakat di area tertentu dan dibiayai melalui
perilaku pencarian informasi. Invasi internet dengan pendanaan dari pemerintah. Layanan gratis diterapkan
segala teknologi pendukungnya, seperti search engine, oleh seluruh perpustakaan umum yang ada. Ketentuan
online multimedia, media sosial, dan portal-portal yang ini merujuk pada Manifesto Perpustakaan Umum
dikemas apik menjadi tren baru yang sukses menghipnotis yang diterbitkan oleh IFLA bersama UNESCO (IFLA,
masyarakat. Terkait isu pengembangan perpustakaan 1994). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
terkini, Perpustaaan Nasional Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dijelaskan
menawarkan konsep Revitalisasi Pengembangan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang
Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial. Konsep diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana
ini menggunakan pendekatan perpustakaan sebagai pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur,
subsistem dalam sistem kemasyarakatan. Konsep ini jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.
mengisyaratkan bahwa perpustakaan harus memiliki nilai (Republik Indonesia, 2007). Perpustakaan umum
kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat. Revitalisasi menjadi tanggung jawab berbagai pihak, dengan indikasi
didukung dengan kebijakan penguatan sarana dan bahwa pembiayaan umum utamanya adalah dibiayai
prasarana teknologi di perpustakaan umum, dimana menggunakan anggaran pemerintah. Christie Koontz

Vol. 25 No. 4 Tahun 2018 5


mendefinisikan perpustakaan umum sebagai organisasi perbedaan budaya;
yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat, 8) Mendukung tradisi oral;
melalui pemerintahan dalam skala lokal, regional atau 9) Memastikan akses bagi masyarakat kepada informasi
nasional atau melalui beberapa bentuk organisasi kemasyarakatan;
komunitas (Koontz, 2010). Dari beberapa definisi di atas, 10) Menyediakan layanan informasi yang memadai untuk
dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perusahaan lokal, asosiasi dan kelompok minat;
institusi publik penyedia layanan informasi gratis kepada 11) Memfasilitasi pengembangan informasi dan skill
seluruh lapisan masyarakat dan mendapatkan pendanaan literasi komputer;
dari pemerintah atau kelompok lain dalam mendukung 12) Mendukung dan berpartisipasi di aktivitas dan
proses pembelajaran sepanjang hayat. program literasi untuk semua kalangan usia, dan
menginisiasi aktivitas-aktivitas sejenisnya bila
Misi Perpustakaan Umum diperlukan.
Perpustakaan sejak jaman dahulu telah digunakan
sebagai sarana pembelajaran. Perpustakaan layak dan Meskipun dipublikasikan tahun 1994, Manifesto
pantas disebut istimewa, karena perpustakaan menjadi Perpustakaan Umum masih sangat relevan dengan kondisi
ikon peradaban di beberapa wilayah di seluruh dunia. saat ini. Terlebih maklumat tersebut telah mencantumkan
Perpustakaan lahir seiring peradaban manusia itu sendiri. perihal literasi komputer, dimana teknologi informasi
Kemegahan perpustakaan di era Sumeria dan Babylonia menjadi “trending topic” dalam konsep perpustakaan dan
menjadi bukti bahwa institusi ini sekaligus menjadi kepustakawanan. Manfaat dan pengaruh perkembangan
penjaga peradaban dunia. Bangsa Romawi sendiri teknologi informasi adalah peluang bagi perpustakaan
menghiasi sejarah besar mereka dengan perpustakaan untuk memperluas dan mengembangkan layanannya.
yang luar biasa. Dalam perkembangannya saat ini,
perpustakaan memiliki 3 (tiga) fungsi utama, yaitu sebagai Transformasi Perpustakaan Umum
sarana edukasi, sarana informasi dan sarana rekreasi. Sejarah Transformasi Perpustakaan Umum
Sebagai seorang yang pernah merasakan manfaat
Pada tahun 1994, IFLA dan UNESCO mengeluarkan perpustakaan dan bahkan pernah menjadi sukarelawan di
maklumat perpustakaan umum yang dikenal dengan perpustakaan, pemilik Microsoft, yaitu Bill Gates, melalui
Manifesto Perpustakaan Umum. Dalam manifesto ini, yayasan yang dikelolanya, The Bill and Melinda Gates
terdapat pernyataan misi perpustakaan umum, tentunya Foundation menggagas adanya konsep transformasi
terkait dengan fungsi perpustakaan sebagai sarana perpustakaan umum. Transformasi ini memiliki target
pengelola dan diseminasi informasi, pendidikan dan menjadikan perpustakaan menjadi institusi yang kuat di
pelestari budaya. Misi perpustakaan umum menurut abad 21. Yayasan ini menggandeng The Aspen Institute
manifesto tersebut adalah: untuk mengembangkan visi pengembangan perpustakaan
1) Menciptakan dan memperkuat minat baca anak sejak umum di masa depan dan menjadikan perpustakaan
usia dini; sebagai sebuah ruang dialog. Perpustakaan juga didesain
2) Mendukung pembelajaran individu dan pembelajaran menjadi yang terdepan dalam mendukung individu dan
mandiri seperti pendidikan formal di semua tingkatan masyarakat menghadapi era digital. Perpustakaan sebagai
pendidikan; ruang dialog menekankan fungsi perpustakaan sebagai
3) Menyediakan kesempatan untuk pengembangan sarana penguatan masyarakat dan sebagai pusat belajar,
kreatifitas personal; kreatifitas dan inovasi di era digital (Hildreth & Sullivan,
4) Merangsang imajinasi dan kreatifitas anak-anak dan 2015).
remaja;
5) Mempromosikan kepedulian terhadap warisan Perpustakaan tidak harus merefleksikan sebuah
budaya, apresiasi terhadap seni, pencapaian tempat yang mewah. Perpustakaan cukup menjadi
pengetahuan dan inovasi; tempat yang nyaman, menyenangkan, dan mendukung
6) Menyediakan akses terhadap ekspresi budaya dari masyarakat dalam mencapai peningkatan kualitas
semua seni pertunjukan; pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kemasyarakatan di
7) Memfasilitasi dialog antar budaya dan mendukung era teknologi yang telah nyata secara dramatis mengubah

6 Vol. 25 No. 4 Tahun 2018


Pengembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Mendukung
Perpustakaan Umum Bertransformasi

pola hidup. Komponen utama transformasi perpustakaan antar warga. Perpustakaan harus membuat ruang sosial
dibagi menjadi tiga, yaitu: people, place, dan platform virtual yang hangat dan menyenangkan.
(Hildreth & Sullivan, 2015).
Platform
People Transformasi ke era digital memungkinkan individu
“Perpustakaan sebagai masyarakat” merefleksikan dan komunitas untuk belajar secara mandiri. Konsep
pergeseran paradigma perpustakaan dari membangun perpustakaan sebagai platform adalah perpustakaan
koleksi ke konsep membangun masyarakat, hubungan menjadi sebuah tempat dimana individu dan komunitas
sosial, dan jaringan pengetahuan di masyarakat. dapat menggunakan layanan, data dan alat sesuai
Masyarakat menjadi inspirator misi perpustakaan, kebutuhan masing-masing. Perpustakaan juga menjadi
yaitu untuk menginspirasi pembelajaran, memajukan area pembelajaran dan olah kreativitas masyarakat. Selain
pengetahuan dan meningkatkan ketahanan masyarakat. itu, perpustakaan yang hebat adalah perpustakaan yang
Pustakawan dan pengelola perpustakaan harus mampu menciptakan nuansa interaktif dan partisipatif.
meningkatkan kompetensinya dengan adanya paradigma Konten dan bahan pustaka elektronik dapat diperoleh dari
ini. Pustakawan tidak lagi hanya melayankan koleksi, mana saja, baik dari sumber internal maupun eksternal,
tetapi harus menjadi fasilitator, mentor, dan sekaligus dengan syarat dikelola melalui cloud yang dapat diakses
guru bagi masyarakat. Perubahan juga terjadi pada dari mana saja.
pengukuran aspek hasil kegiatan perpustakaan, dimana
output seperti jumlah sirkulasi peminjaman, jumlah Teknologi Informasi dan Implementasinya di
buku diolah dan jumlah pengunjung tidak lagi relevan Perpustakaan
untuk dijadikan acuan hasil kinerja. Saat ini pengukuran Seperti yang telah disinggung di bagian sebelumnya,
outcome, yaitu meningkatnya tingkat keterampilan transformasi perpustakaan mengisyaratkan perlunya
masyarakat dianggap lebih relevan. Metode pengukuran pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan.
ini menggunakan model Common Impact Measurement Salah satu potensi pengembangan yang dapat dilakukan
System yang dikembangkan oleh Global Libraries (Paley adalah pengembangan teknologi informasi. Merujuk pada
et al., 2015). konsep transformasi perpustakaan, dimana konsep ini
mengacu pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,
Place maka pengembangan teknologi dikedepankan untuk
Gedung perpustakaan dikembangkan sebagai aset mendukung aktivitas masyarakat di perpustakaan.
publik. Perpustakaan didesain menjadi bangunan multi
fungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat. Perpustakaan Implementasi teknologi informasi yang tepat dan
umum akan mendukung aktifitas baca tulis, tempat proporsional akan memberikan banyak manfaat.
penelitian, tempat berkegiatan bagi siswa sepulang Efektifitas dan efisiensi kinerja akan dapat diwujudkan
dari sekolah, acara-acara publik, kelas-kelas kegiatan, oleh perpustakaan. Semua lini kerja mulai dari
penampilan seni, laboratorium inovasi, maker space, co- pengolahan dan pelayanan dapat dilakukan dengan lebih
working space dan ajang kolaborasi. Dalam pengembangan cepat. Beberapa keuntungan dari implementasi teknologi
teknologi, perpustakaan harus mulai memperhatikan informasi di perpustakaan menurut A. Vijayakumar &
konsep kemudahan dan kecepatan akses internet, karena Sudhi S. Vijayan (2011) adalah sebagai berikut:
informasi saat ini banyak tersebar di internet. Selain 1) Kemudahan dalam mengelola berbagai aktifitas
itu, perpustakaan di era digital juga harus menyediakan perpustakaan yang berbeda-beda.
ruang virtual bagi penggunanya. Karakter ruang virtual 2) Kolaborasi dan pembangunan jejaring perpustakaan.
ini adalah dapat diakses darimana saja 24 jam x 7 hari. 3) Meningkatkan keanekaragaman layanan.
Website, grup diskusi online, kelas-kelas, klub buku, dan 4) Efisiensi waktu pengguna perpustakaan.
hotspot area adalah contoh dari adaptasi perpustakaan 5) Peningkatan efisiensi.
terhadap perkembangan teknologi informasi. 6) Mudah dan cepat dalam mengakses informasi.
Perpustakaan juga harus mendesain dan membangun 7) Meningkatkan kualitas perpustakaan.
hubungan emosional dan sosial dengan penggunanya, 8) Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.
serta memfasilitasi masyarakat menjalin hubungan sosial 9) Integrasi dengan organisasi

Vol. 25 No. 4 Tahun 2018 7


10) Meningkatkan status perpustakaan • Multimedia
11) Meningkatkan fasilitas komunikasi. • Hipermedia
12) Lebih stabil. • Repositori institusi
13) Menjadi daya tarik untuk pengguna. • Instruksi online dan layanan pendampingan bagi
14) Akses jarak jauh untuk pemustaka pembaca (reader advisory)
15) Akses tanpa batas waktu • Layanan reprograp
16) Memungkinkan akses tanpa batas dari berbagai • Layanan Referensi online dan Virtual Help Desk
sumber. • Layanan database
17) Memberikan informasi yang lebih mutakhir. • Jejaring perpustakaan dan konsorsium (Garg,
18) Memberikan fleksibilitas penggunaan informasi bagi 2013)
pengguna.
19) Mereformasi dan memadukan data dari berbagai Teknologi Sosial dan Perannya dalam Mendukung
sumber yang berbeda. Transformasi
20) Mengurangi beban kerja pengelola perpustakaan. Fondasi transformasi perpustakaan pada dasarnya
adalah membangun kedekatan emosional dan partisipasi
Peran Teknolgi dalam Mengkonversi Perpustakaan masyarakat. Kehadiran teknologi dapat dimanfaatkan
Tradisional ke Modern untuk merintis konsep kedekatan antara perpustakaan
Hampir tidak ada fungsi atau aktivitas perpustakaan dengan penggunanya menggunakan teknologi sosial.
modern yang tidak tersentuh teknologi informasi dan Dirujuk dari glosari Gartner, teknologi sosial adalah
komunikasi. Juga perlu diakui, hanya teknologi informasi setiap teknologi yang memfasilitasi interaksi sosial dan
dan komunikasi yang mampu merubah perpustakaan diaktifkan oleh kemampuan komunikasi, dengan didukung
secara signifikan sampai dengan saat ini. Berikut ini sarana komunikasi seperti internet atau perangkat seluler.
adalah peran utama teknologi yang dimainkan oleh Contoh teknologi sosial adalah perangkat lunak sosial
teknologi informasi di perpustakaan: seperti, wiki, blog, jejaring sosial dan aplikasi lain yang
1. Kapasitas Penyimpanan - Kapasitas penyimpanan mendukung interaksi sosial (Gartner Inc, 2017).
komputer sangat tinggi sehingga seluruh informasi
perpustakaan dapat disimpan di komputer. Salah satu produk dari teknologi sosial adalah
2. Kecepatan dan Akurasi - Semua operasi perpustakaan media sosial. Perpustakaan dapat menggunakan media
dapat dilakukan oleh komputer dengan cepat dan sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram dalam
sedikit atau bahkan tanpa kesalahan. memberikan pelayanan. Komunikasi yang cair dan
3. Ledakan Informasi - Teknologi informasi adalah satu- akrab antara pemustaka dengan perpustakaan dapat
satunya solusi untuk masalah. Informasi apapun yang meningkatkan kinerja perpustakaan secara keseluruhan.
dihasilkan di setiap sudut dari seluruh dunia dapat Perpustakaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai
diberikan kepada pengguna dalam beberapa detik media hubungan kemasyarakatan dan promosi. Masukan
sekalipun. dari masyarakat, kritik yang membangun dan testimoni
4. Layanan - Teknologi informasi memungkinkan dapat dijadikan sebagai sebuah indikator kinerja.
perpustakaan menyediakan layanan inovatif yang Publikasi melalui media sosial juga menjadi alternatif
menjadi bagian integral dari sistem perpustakaan, menarik bagi perpustakaan. Relatif berbiaya rendah,
seperti: penggunaan media sosial untuk promosi dan publikasi
• Layanan yang bersifat custom/didesain khusus banyak diminati oleh institusi pemerintah, swasta,
untuk pengguna maupun untuk keperluan komersil. Facebook, Instagram,
• Akses tanpa batasan waktu (7x24 jam) dan Line banyak digunakan sebagai sarana promosi.
• Kemas ulang informasi
• CAS dan SDI Pustakawan di Era Teknologi Informasi
• OPAC berbasis web Paradigma baru telah berevolusi di bidang ilmu
• Hantaran informasi elektronik perpustakaan dan informasi. Dua dekade terakhir
• Sirkulasi otomatis menggunakan barcode/RFID menunjukkan betapa perkembangan teknologi informasi,
• Layanan Jejaring Sosial khususnya digitalisasi sumber daya perpustakaan telah

8 Vol. 25 No. 4 Tahun 2018


Pengembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Mendukung
Perpustakaan Umum Bertransformasi

mengubah arti perpustakaan dari tempat penyimpanan baru - Pustakawan harus bisa akrab dengan teknologi
dan pelestarian bahan pustaka menjadi sebuah pengelola di perpustakaan, terutama untuk mempelajari masalah
pengetahuan. Para profesional perpustakaan menghadapi apa yang biasanya muncul, dan memperbaikinya jika
tantangan baru karena ledakan informasi yang belum perlu.
pernah terjadi sebelumnya dan ketersediaan informasi d. Kemampuan untuk mempelajari teknologi baru
dalam berbagai bentuk yang berbeda. Proses globalisasi, dengan mudah - Belajar tentang teknologi merupakan
privatisasi dan liberalisasi telah mempengaruhi setiap suatu keterampilan. Teknologi dapat dipelari secara
aspek kehidupan manusia, didukung munculnya mandiri maupun menggunakan konsep-konsep
teknologi informasi yang mengubah pola komunikasi dan pembelajaran seperti coaching dan mentoring.
akses informasi dengan cara yang baru. Kadangkala, Youtube menyediakan video-video
tentang teknologi yang dapat digunakan oleh
Tantangan terbesar yang dihadapi perpustakaan saat pustakawan.
ini adalah mempersiapkan para pustakawan agar mampu e. Kemampuan untuk mengikuti ide-ide baru dalam
menggunakan teknologi secara efektif. Pustakawan akan teknologi dan kepustakawanan (antusiasme untuk
diminta untuk melayani pemustaka sebagai konsultan belajar) – Selalu ada cara menyenangkan untuk
informasi didukung keterampilan teknologi informasi belajar. Membaca literature professional, sekedar
spesifik (Li, 2009). Selain keterampilan teknologi membaca Wiki dan blog sebagai awal pembelajaran,
informasi spesifik dan bersifat spesialisasi, pakar ilmu atau menghadiri Webcast bisa menjadi alternatif
perpustakaan Meredith G. Farkas menyatakan bahwa ada (Farkas, 2006).
beberapa kompetensi dasar bagi pustakawan di abad 21,
yaitu: Penutup
a. Kemampuan menerima perubahan - Pustakawan Teknologi informasi dapat menjadi solusi bagi
disarankan memandang perubahan sebagai hal yang perpustakaan dalam pengembangan layanannya.
menarik dan merangsang kreativitas pustakawan Perpustakaan umum yang dikenal sebagai “universitas
untuk memberikan layanan sesuai perkembangan masyarakat” dapat mengoptimalisasikan kinerja dalam
teknologi dan melakukan pengembangan strategi berbagai aktivitas seperti pengolahan, pelayanan dan
baru seandainya apa yang telah direncanakan tidak pelestarian menggunakan teknologi informasi. Era
berjalan secara optimal. transformasi menuntut perpustakaan bijak dan jeli dalam
b. Kenyamanan dalam media online - Pustakawan pengembangan teknologi informasi agar kolaborasi antara
harus dapat menggunakan mesin pencari dan transformasi dan teknologi informasi dapat optimal
menggunakannya dengan baik. Pustakawan harus dan mendukung misi perpustakaan menyejahterakan
dapat menemukan sumber daya online yang masyarakat. Teknologi sosial perlu terus dikembangkan
berkualitas, sekaligus membantu pelanggan mengatur karena akan selalu menjadi tren di masa depan. Kedekatan
e-mail dan mengajarkan keterampilan internet dasar. emosional antara perpustakaan dan penggunanya akan
Mereka harus dapat memecahkan masalah yang menjadi pembeda antara perpustakaan dengan institusi
dialami pengguna yang mengakses sumber daya lainnya. Pustakawan sebagai pelaksana kegiatan di
perpustakaan daring. Pustakawan referensi sering perpustakaan harus siap berganti peran. Dari seorang
memberikan layanan referensi online melalui e-mail pelayan informasi menjadi mentor, fasilitator dan
dan diskusi-diskusi dengan pemustaka dalam upaya mediator antara informasi dalam berbagai bentuk dengan
sinkronisasi opini. masyarakat.
c. Kemampuan untuk memecahkan masalah teknologi

Vol. 25 No. 4 Tahun 2018 9


Daftar Pustaka

A. Vijayakumar, & Sudhi S. Vijayan. (2011). IFLA Public Library Service Guidelines . (2010).
APPLICATION OF INFORMATION Berlin, Boston : De Gruyter Saur . https://doi.
TECHNOLOGY IN LIBRARIES: AN OVERVIEW. org/10.1515/9783110232271
International Journal of Digital Library Services Joan M. Reitz. (2004). Online Dictionary for Library and
(IJODLS), 1(2), 147. Retrieved from http://www. Information Science. Retrieved November 20, 2018,
ijodls.in/vol-1-issue-2-2011.html from https://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx
Farkas, M. G. (2006). Skills for the 21st Century Li, L. (2009). Emerging technologies for academic
Librarian. Retrieved October 1, 2018, from https:// libraries in the digital age. Chandos Publishing.
meredith.wolfwater.com/wordpress/2006/07/17/ Paley, J., Cottrill, J., Errecart, K., White, A., Schaden, C.,
skills-for-the-21st-century-librarian/ Schrag, T., … Streatfield, D. (2015). The evolution
Garg, M. (2013). Libraries in the Era of ICT: An Overall of Global Libraries’ performance measurement
Transformation. International Journal of Library and and impact assessment systems. Performance
Information Studies, 3(1), 87–92. Measurement and Metrics, 16(2), 132–158. https://
Gartner Inc. (2017). social technologies - Gartner doi.org/10.1108/PMM-04-2015-0010
IT Glossary. Retrieved November 21, 2018, from Republik Indonesia. (2007). UNDANG-UNDANG
https://www.gartner.com/it-glossary/social- NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG
technologies PERPUSTAKAAN. Retrieved November 20, 2018,
Hildreth, S., & Sullivan, M. (2015). Rising to the from http://www.pnri.go.id/law-detail.php?lang=id&i
Challenge: Re-Envisioning Public Libraries. Journal d=170920114322Ir9g6HhRuc
of Library Administration, 55(8), 647–657. https:// Singh, K. (2013). Impact of Technology in Library
doi.org/10.1080/01930826.2015.1085247 Services. International Journal of Management and
IFLA. (1994). IFLA -- IFLA/UNESCO Public Library Social Sciences Research, 2(4), 74–75.
Manifesto 1994. Retrieved November 20, 2018, from
https://www.ifla.org/publications/iflaunesco-public-
library-manifesto-1994

10 Vol. 25 No. 4 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai