Anda di halaman 1dari 24

Peran Teknologi Informasi Dalam Perpustakaan di Era Globalisasi

Oleh:

Herni Widia Hati(19691015)

Abstract

The presence of information technology has made many changes in various fields and
form new characteristics of people's lives. Many activities can be approximated using
Information Technology. Various benefits and convenience can be perceived by humans. The
evolution of society and technology and its influence on behavior, expectations and habits
termed Digital Darwinism. Therefore, the library must keep abreast of developments as claimed
by Ranganathan (1931) that "the library is a living organism." The library is a living organism
and always follow the developments in the environment. With the adoption of information
technology in the library, many activities that can be developed, eg online catalogs, digital
collections or access digital library that can be accessed online via the internet.

Keywords : Information Technology, Library

Abstrak

Hadirnya teknologi informasi telah membuat banyak perubahan dalam berbagai bidang
dan membentuk karakteristik baru kehidupan masyarakat. Banyak kegiatan yang bisa didekati
dengan menggunakan Teknologi Informasi. Berbagai manfaat dan kemudahan dapat dirasakan
oleh manusia. Evolusi masyarakat dan teknologi serta pengaruhnya pada perilaku, harapan, dan
kebiasaan disebut dengan istilah Digital Darwinism. Oleh karena itu perpustakaan harus terus
mengikuti perkembangan seperti yang dikatakan oleh Ranganathan (1931) bahwa “library is a
living organism”. Perpustakaan adalah organisme yang hidup dan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi dalam lingkungannya. Dengan mengadopsi teknologi informasi di
perpustakaan, banyak kegiatan yang bisa dikembangkan, misalnya katalog online, koleksi digital
ataupun akses perpustakaan digital yang bisa diakses secara online melalui internet.
Kata Kunci: Teknologi Informasi, Perpustakaan
PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan penyedia informasi dan pelestari bahan pustaka yang berperan
penting di dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, maka di
era globalisasi ini dibutuhkan perpustakaan digital dan teknologi informasi supaya pengguna
perpustakaan tidak ketinggalan informasi. Dinamika informasi di era global menunjukkan bahwa
informasi yang diiterima oleh masyarakat merupakan informasi yang berkualitas yaitu informasi
yang relevan, tepat dan akurat.

Pada era globalisasi ini kebutuhan manusia akan informasi terus berubah. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kemajuan-kemajuan pada berbagai bidang ilmu dan teknologi.
Perubahan-perubahan dalam bidang ilmu dan teknologi juga telah menyebabkan perubahan
perilaku kehidupan masyarakat, demikian halnya perpustakaan. Menyikapi hal tersebut,
perpustakaan perlu terus mengikuti perkembangan dan beradaptasi agar dapat tetap memberikan
pelayanan sesuai dengan perilaku penggunanya. Perilaku masyarakat pengguna perpustakaan
yang serba ingin cepat telah berdampak pada pola pencarian informasi. Salah satunya adalah
kebutuhan informasi yang up to date, cepat, akurat dan terpercaya yang dapat diakses dari mana
saja dan kapan saja. Untuk itu pustakawan harus bisa mengemas informasi, menjadikan
informasi menjadi suatu yang mudah di akses sehingga perpustakaan dapat menjembatani antara
pemustaka yang mengalami banjir informasi, dan mereka yang kesulitan mengakses informasi
sehingga tidak menimbulkan kesenjangan informasi. 1

Dengan mengadopsi teknologi informasi di perpustakaan, banyak kegiatan yang dapat


dikembangkan antara lain sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan atau lebih dikenal
dengan automasi perpustakaan. Yaitu kegiatan mengintegrasikan pengadaan, inventarisasi,
katalogisasi, sirkulasi koleksi, serta pengolahan data anggota dan statistik. Selain itu,
menyesuaikan kebutuhan dan perilaku pengguna, saat ini perpustakaan telah masuk dalam digital
library. Kegiatan yang dilakukan yaitu menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dalam format digital sehingga bisa diakses secara online melalui internet.

1
Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Fungsi-fungsi penerapan TI tersebut dapat dilakukan secara terpisah atau dilakukan
secara terintegrasi dalam sistem informasi perpustakaan. Kondisi ini tergantung dari kemampuan
software, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang digunakan.

PEMBAHASAN

Pengertian Teknologi Informasi

Istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai popular di akhir
dekade 70-an. Teknologi Informasi berasal dari kata Information Technology. Kata Technology
berdasarkan Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (1974) adalah penerapan
pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas praktis dalam suatu industri. Menurut Sulistyo-
Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu,
sinonim dengan ilmu terapan. Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat
keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi. Secara lebih umum, Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi
adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi
dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer (mainframe, pembaca barcode, perangkat
lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja /spreadsheed), dan peralatan komunikasi
dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan sebuah
istilah baru yang merupakan terjemahan dari Information Technology. Teknologi informasi
sering dikaitkan dengan mesin-mesin microprosesor, seperti mikro-komputer, alat-alat yang
bekerja secara otomatis, seperti alat pengolah kata, dan lain sebagainya. Namun khususnya
dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa Teknologi
Informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, menghasilkan, dan
menyebarluaskan informasi.2

Perkembangan TI

2
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi
Perancangan Perpustakaan digital. Yogyakarta: Kanisius
Hadirnya teknologi informasi telah membuat banyak perubahan dalam berbagai bidang
dan membentuk karakteristik baru kehidupan masyarakat. Perubahan perilaku sebagai akibat
munculnya produk-produk baru dari teknologi informasi. Kondisi masyarakat saat ini dapat
digambarkan sebagai ‘Era Digital Darwinism’, yaitu evolusi masyarakat dan teknologi serta
pengaruhnya pada perilaku, harapan, dan kebiasaan. 3

Kecepatan pertumbuhan teknologi dan perilaku masyarakat berkembang lebih cepat


daripada kemampuan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi. Seorang digital analyst Brian
Solis, mengungkapkan istilah ini dalam artikelnya yang berjudul ‘The Rise of Digital Darwinism
and the Fall of Business as Usual’. Dalam tulisannya Brian Solis mengungkapakan kemajuan
teknologi saat ini telah mengubah banyak hal, mulai dari pengembangan produk, leadership and
management system, business model, dan lain-lain. Banyaknya inovasi di segala bidang saat ini
membuat perusahaan/organisasi seakan-akan berada di persimpangan, dan harus memutuskan
akan beradaptasi pada perubahan ini atau tersingkir. Teknologi telah merubah cara manusia
berkomunikasi, berinteraksi, dan membuat keputusan. Contoh yang paling sederhana adalah
pada penggunaan telepon sebagai alat komunikasi. Dari telepon rumah berkembang menjadi
telepon genggam, lalu telepon genggam juga mengalami perkembangan dengan adanya internet
menjadi telepon pintar 2G, 3G, sampai sekarang 4G bahkan mungkin sebentar lagi kita akan
merasakan juga teknologi 5G.Menurut Abdul Kadir (2003:18) secara garis besar peranan TI
adalah:

a. TI menggantikan peran manusia, dimana TI melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.

b. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu
tugas atau proses.

c. TI berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Teknologi berperan dalam


melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

Fungsi Teknologi Informasi di Perpustakaan

3
B. Mustafa. Perubahan Paradigma Layanan Perpustakaan Memasuki Era Teknologi Informasi. Jurnal
Pustakawan Indonesia Vol 1, No 1, 1997.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai
bentuk,antara lain sebagai berikut:

1. Teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan.

Bidang pekerjaan yang diintegrasikan dengan system informasi perpustakaan adalah


pengadaan,pengolahan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk otomasi
perpustakaan.

2. Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan


informasi ilmu pengetahuan dalam format digital.

Bentuk penerapan teknologi informasi ini disebut dengan perpustakaan digital Kedua
fungsi penerapan teknologi informasi ini tidak dapat terpisah maupun terintegrasi dalam
suatu sistem informasi, tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya
manusia, dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.4

Fungsi lain dari teknologi informasi adalah sebagai berikut:

a. Capture : proses penyusunan aktifitas terperinci.

b. Processing: proses mengubah, menganalisis, menghitung, dan mengumpulkan semua


bentuk data atau informasi berupa: pengolahan data, pengolahan informasi, pengolahan
kata, pengolahan gambar, pengolahan suara.

c. Generation: proses yang mengorganisir informasi ke dalam bentuk teks, bunyi maupun
gambar.

d. Storage : proses penempatan komputer dan menyimpan salinan data.

e. Retrieval : proses computer penguat informasi untuk penggunaan masa depan.

f. Transmission: proses komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan


telekomunikasi melalui e – mail atau voice –mail.

4
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Peranan Teknologi Informasi

Banyak kalangan masyarakat berpendapat bahwa saat ini adalah era informasi global, di
mana manusia bisa memanfaatkan teknologi informasi yang perangkatnya utamanya adalah
komputer. Informasi yang bisa diolah tidak hanya sekedar informasi suara atau gambar, namun
informasi bisa bersifat multimedia.Manusia bisa memanfaatkan komputer dengan beragam cara
mulai sebagai alat bantu menulis, menggambar, mengedit foto, memutar video,memutar lagu
sampai analisis data hasil penelitian maupun untuk mengoperasikan program - program
penyelesaian masalah - masalah ilmiah, bisnis, manajemen, mengendalikan mensinindustri,
bahkan mengendalikan pesawat ruang angkasa. 5

Tujuan penggunaan komputer adalah agar setiap data yang diolah dapat dihasilkan
informasi yang cepat, akurat, informatif,dan efisien.

a. Bidang Industri

Di bidang industri, komputer telah digunakan untuk mengendalikan mesin - mesin


produksi dengan kecepatan tinggi,misalnya Computer Numerical Control (CNC) pengawasan
numeric atau perhitungan,Computer Aided Manufacture(CAM),ComputerAided
Design(CAD), yaitu industri yang merancang bentuk (desain) sebuah produk yang
dikeluarkan pada sebuah industri atau pabrik.

b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Pada umumnya pendidikan di Indonesia, komputer sudah diperkenalkan dan


digunakan di sekolah - sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Dengan
komputer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan- bahan pembelajaran juga bisa
didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e -library) atau buku
elektronik (e-book).

Ditambah lagi dengan adanya internet dimungkinkan untuk mencari koleksi


perpustakaan berupa buku -buku, modul, jurnal, makalah, surat kabar, dan lain -lain.Bahkan
saat ini sudah bisa dilakukan pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan
electronic learning (e –learning ).
5
Sri Hartinah, Penelusuran Literatur, Jakarta: universitas Terbuka, 1996.
c. Bidang Manajemen/Bisnis dan Perbankan

Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting
untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidental dan menyediakan banyak
informasi dengan cepat dan cepat.6

d. Bidang Kesehatan

Dibidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran


sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer
digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis
organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambarkan struktur


bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar -X. Sedangkan untuk gambar yang bergerak menggunakan system Dynamic Spatial
Reconstructor ( DSR ) yang digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ
tubuh.

e. Bidang Kepolisian

Kepolisian menggunakan teknologi informasi untuk melakukan berbagai aktifitas.


Contoh yang utama adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk membuat Surat Izin
Mengemudi (SIM). Dengan menggunakan teknologi informasi, yang melibatkan komputer,
kamera digital, perekam sidik jari, dan pencetak kartu Surat Izin Mengemudi (SIM),
dimungkinkan untuk membuat Surat Izin Mengemudi hanyadalam waktu singkat.

f. Bidang Pemerintahan

Hampir tidak semua perkantoran maupun instansi pemerintah telah menngunakan


komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar untuk mengolah data administrasi tata usaha,
pelayanan masyarakat.pengolahan dan dokumen data penduduk, perencanaan,
statistika,pengambilan keputusan, dan lain – lain.
6
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan, Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Penerapan Teknologi Informasi Perpustakaan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terutama teknologi informasi dan teknologi
komunikasi telah berkembang secara cepat. Hal - hal tersebut menjadi fokus kegiatan dunia
perpustakaan. Oleh karena itu dengan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang tepat
akan dapat membantu mempercepat proses memperluas layanan, memperbanyak
koleksi,khususnya yang berbentuk elektronik dan digital, memperluas akses informasi, dan lain
sebagainya. Penerapan teknologi informasi secara langsung dan tidak langsung dapat
meningkatkan citra dan kinerja sebuah perpustakaan apabila penerapannya benar dan tepat.
Dalam membantu pengembangan dan arah masa depan perpustakaan berbasis teknologi
informasi ada beberapa teknologi diterapkan yang terdiri dari:7

a. Teknologi barcode

Barcode adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalanYang
berbeda, sangat sederhana, tetapi sangat berguna.Kegunaan barcode untuk menyimpan data-
data spesifik, misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah
dan murah. Kelebihan-kelebihan barcode yang paling utama adalah murah dan mudah, sebab
media yang digunakan adalah kertas dan tinta.sedangkan untuk membaca barcode ada begitu
banyak pilihan dipasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari berbentuk pena,slot,
scanner, sampai ke CD, bahkan kita dapat membuatnya sendiri.

b. Teknologi Radio Frequency Identification ( RFID )

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi identifikasi


berbasis gelombang radio. Keunggulan utama Teknologi Radio Frequency Identification
(RFID) adalah pada aspek efisiensi dan kenyamanan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tag Teknologi Radio

7
Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Frequency Identification (RFID) mampu diidentifikasi secara simultan atau bersamaan,
tanpa harus berbeda dalam jarak dekat.

2. Tag Teknologi Radio

Frequency Identification (RFID) mampu diidentifikasi menembus berbagai objek seperti


kertas, plastic dan kayu.

c. Otomasi perpustakaan

Otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk kepentingan


perpustakaan serta konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak atau swakendali
dengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut. Bidang cakupan
otomasi perpustakaan dengan menggunakan teknologi informas dapat dijalankan sistem
layanan secara otomatis mulai dari:8

a. Usulan koleksi

b. Inventarisasi

c. Katalogisasi

d. Sirkulasi

e. Pengelolaan penerbitan berkala

f. Pengelolaan anggota

Berkat perkembangan teknologi informasi kini telah berkembang berbagai macam


perpustakaan seperti:

1. Perpustakaan Online

Perpustakaan online adalah perpustakaan yang berupaya memberikan layanan


yang terbaik kepada pemustaka dengan menjanjikan beragam informasi secara online.
Perpustakaan seperti ini umumnya memiliki website yang khusus menampilkan. Berbagai
informasi seperti profil perpustakaan, visi dan misinya, personil pegawainya, beragam

8
Koswara. E. (editor) (1998). Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: Remaja Rosdakarya
layanan perpustakaan, cara menjadi anggota perpustakaan, peraturan yang berlaku di
perpustakaan, link akses kekatalog online, koleksi digital,e-journal, link ke database
online dan sebagainya. 9

Menyediakan website perpustakaan merupakan salah satu kegiatan untuk


memberikan pendidikan kepada pengguna perpustakaan yang dikenal dengan sebutan
“pendidikan pemakai” atau “ literasi informasi”. Melalui website,pemustaka diharapkan
memahami berbagai hal mengenai perpustakaan dan dapat memanfaatkannya secara
optimal.2pemustaka diharapkan memahami berbagai hal mengenai perpustakaan dan
dapat memanfaatkannya secara optimal.

2. Perpustakaan Digital

Pada umumnya pembahasan tentang perpustakaan digital selalu dimulai dengan


perspektif dalam arti sempit, yakni alat dan perangkat bantuan komputer atau
berteknologi digital. Teknologi baru di bidang komputer dan informasi membawa
pemikiran baru yang di beri tajuk perpustakaan digital. Kenneth Dowlin dalam bukunya
The Electronic Library tahun 1984 (dalam Pendit, 2007) yang mendukung ide tentang
perpustakaan elektronik dan menggambarkan ciri perpustakaan elektronik sebagai
berikut:

a. Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan.

b. Mengunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan


pengguna informasi

c. Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika
diminta oleh pengguna

d. Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan


informasi kepada pengguna.

Usaha untuk mewujudkan perpustakaan elektronik atau digital yang ideal bukan
pekerjaan mudah, kerena pemanfaatan teknologi baru di per-pustakaan bukanlah sekedar

9
Lisda Rahayu. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.
mengganti buku dengan komputer, maka muncul semacam kehati-hatian dalam program-
program pengembangan perpustakaan elektronik atau digital, mengingat dana dan
sumberdaya yang sudah diinvestasikan untuk sumber daya non-digital juga sudah sangat
besar. Kalau proyek perpustakaan digital sampai melebihi dana yang selama ini
dihabiskan untuk perpustakaan nondigital, maka manfaat perpustakaan digital seharusnya
lebih tingi dibandingkan dengan perpustakaan konvensional. Pada kenyataannya, manfaat
perpustakaan konvensional tidak dapat terhapus sama sekali, seberapa pun maju
teknologi informasi yang diterapkan di sebuah masyarakat. 10

Menurut Widyawan tahun 2005 (Saleh, 2010) perpustakaan digital itu tidak
berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber informasi lain dan pelayanan
informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan digital tidak
terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja, ruang lingkup koleksinya
malah sampai pada artefak digital yang tidak bisa tergantikan dalam bentuk tercetak.
Perpustakaan digital memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan perpustakaan
konvensional di antaranya:

1. Menghemat ruang karena koleksi perpustakaan digital adalah dokumendokumen


berbentuk digital, maka penyimpanannya akan sangat efisien.

2. Akses ganda (multiple access) artinya setiap pemakai dapat secara bersama-sama
menggunakan sebuah koleksi buku digital yang sama baik untuk dibaca maupun
untuk diunduh atau dipindahkan ke komputer pribadinya (download)

3. Tidak dibatasi ruang dan waktu artinya perpustakaan digital dapat diakses dari mana
saja dan kapan saja dengan catatan ada jaringan komputer (computer internetworking)

4. Koleksi dapat berbentuk multimedia yaitu koleksi perpustakaan digital dapat


berbentuk kombinasi antara teks, gambar dan suara, bahkan dapat menyimpan
dokumen yang hanya bersifat gambar bergerak dan suara (film) yang tidak mungkin
digantikan dengan teks.

10
Pawit M. Yusuf. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
5. Biaya lebih murah artinya secara relatif dapat dikatakan bahwa biaya untuk dokumen
digital termasuk murah, tetapi tidak sepenuhnya benar karena untuk memproduksi
sebuah e-book mungkin perlu biaya yang cukup besar. Namun jika melihat sifat e-
book yang dapat digandakan dengan jumlah tidak terbatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dokumen elektronik tersebut biayanya sangat murah.

Teknologi Informasi Perpustakaan

Menurut Abdul Rahman Saleh (1998), informasi merupakan sumber daya yang strategis
sepanjang hidup kita. Perpustakaan meru-pakan suatu lembaga yang mengurusi hal-hal yang
berkaitan dengan informasi dari sejak menghimpun, mengolah sampai mendistribusikan
informasi kepada para penggunanya. Ada beberapa alasan mengapa teknologi informasi harus
diterima di perpustakaan antara lain:11

1. Tuntutan terhadap jumlah dan mutu layanan Perpustakaan

2. Tuntutan terhadap penggunaan koleksi bersama (Resource Sharing)

3. Kebutuhan untuk mengefektifkan sumber daya manusia

4. Tuntutan terhadap efisiensi waktu

5. Keragaman informasi yang dikelola

6. Kebutuhan akan ketepatan layanan informasi

Penerapan teknologi informasi di perpustakaan saat ini sering menjadi barometer untuk
mengatahui sejauh mana tingkat kemajuan dari perpustakaan tersebut bukan lagi besarnya
gedung yang dipakai, banyaknya rak buku, ataupun berjubelnya pengguna melainkan semakin
canggih dan otomatis kinerja perpustakaan. Alasannya dengan adanya teknologi informasi maka
akan lebih banyak yang dikerjakan dan dilayani.

Perkembangan terakhir menunjukkan kecepatan pengembangan perpustakaan telah


banyak dipengaruhi oleh sentuhan teknologi, hal ini dikarenakan pemanfaatan teknologi mampu
meningkatkan fungsi dan peran perpustakaan sebagai media penyebaran ilmu pengetahuan dan

11
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.
informasi. Salah satu hal yang sangat dirasakan manfaatnyadengan kehadiran teknologi
informasi adalah adanya “database” atau basis data menggunakan komputer dan perpustakaan
digital (digital library baik online maupun offline).

Kemudahan yang dapat diperoleh melalui pengunaan teknologi informasi diharapkan


pekerjaan, kegiatan dan layanan perpustakaan semakin meningkat lebih baik, sehingga
perkembangan perpustakaan akan semakin maju pesat dan manfaat yang bisa dipetik dari
penerapan teknologi informasi di perpustakaan antara lain:

a. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan.

b. Meningkatkan citra perpustakaan

c. Pembangunan infrastruktur nasional, regional dan global.

Perpustakaan Di Era Global

Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan beraneka ragam teknologi


canggih membawa perubahan yang akan mempengaruhi pada tuntutan terhadap kondisi
perpustakaan. Seperti diketahui bahwa perpustakaan adalah suatu lembaga pendidikan nonformal
yang menyediakan koleksi dan informasi yang beraneka ragam dan berguna untuk mengubah
cara berpikir, bertingkah laku, dan berperasaan menghadapi proses kehidupan yang selalu
berubah. Di era globalisasi berbagai informasi mudah didapat dengan cepat. 12

Dalam upaya melestarikan data-data maupun informasi yang dimiliki, berbagai teknologi
penyimpanan data sudah diterapkan di perpustakaan. Pemanfaatan teknologi CD-ROM, aplikasi
komputer untuk menyimpan data base katalog maupun jurnal berbagai disiplin ilmu yang dapat
diakses oleh setiap pengunjung. Beberapa masalah yang dihadapi oleh perpustakaan antara lain
keterbatasan ruang untuk menyimpan buku yang dimiliki, fasilitas perpustakaan yang memadai
dan keterbatasan pendanaan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan sarana prasarana. Dengan
sarana teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, beberapa masalah dapat diatasi
dengan mekanisme kerja dan penyimpanan data yang lebih efektif. Strategi yang dapat
disarankan untuk menuju perpustakaan pada era globalisasi antara lain:13

12
Koswara. E. (editor) (1998). Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: Remaja Rosdakarya
1. Menyediakan koleksi baik tercetak maupun elektronik yang bermutu.

2. Perpustakaan menggunakan sistem yang adaptif

3. Senantiasa meningkatkan kegiatan-kegiatan dan layanan.

4. Merupakan perpustakaan yang memiliki jaringan yang luas baik untuk kerja sama
pemanfaatan informasi maupun penyebarannya

5. Memiliki pimpinan dan pustakawan yang memiliki kemampuan/visi jauh ke depan.

Disamping strategi yang dikemukakan di atas perlu dilengkapi pula dengan:

a. Petunjuk manajemen administrasi dalam identifikasi dan aplikasi sumber daya manusia yang
tepat untuk memenuhi tantangan teknologi informasi serta mampu menciptakan layanan
baru.

b. Pastikan bahwa pustakawan mampu meningkatan penerapan ketrampilan, kemampuan, dan


pengetahuan dengan cara berpatisipasi dalam semua kegiatan.

Tantangan Bagi Perpustakaan

Perkembangan pada bidang teknologi informasi tentu berdampak besar pada


perkembangan dunia perpustakaan dan atau lembaga informasi lainnya.

Karena perkembangan teknologi informasi mau tidak mau menyebabkan perubahan


perilaku pencarian informasi. Hal ini menjadi tonggak penting bagi perpustakaan agar tidak
ditinggalkan oleh penggunanya.

Pada akhir 1980 hingga awal 1990-an di perpustakaan muncul katalogisasi digital yang
kemudian on-line dan bisa diakses lewat internet menggantikan kartu katalog fisik. Kemudian,
ketika digitalisasi koleksi hingga manajemen perpustakaan berbasis teknologi informasi
diterapkan, perpustakaan pun menjadi rujukan penting di internet. Teknologi informasi menjadi
pelengkap layanan perpustakaan disamping layanan dasar pada koleksi buku fisik. Disamping itu
mampu menyelamatkan koleksi, atau setidaknya tetap membuat perpustakaan eksis di tengah

13
Pendit, Putu Laxman. (2007). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi
Indonesia. Jakarta : Sagung Seto
gempuran informasi multimedia yang melanda masyarakat. Perkembangan teknologi informasi
ini seharusnya dapat mempermudah pekerjaan di bidang perpustakaan. Namun, apakah semua
perpustakaan mampu dan siap berubah? Pada kenyataannya belum semua perpustakaan siap
untuk berubah. Perpustakaan konvensional misalnya, tidak mampu mengikuti perkembangan
teknologi dan perubahan perilaku informasi masyarakat.14

Perpustakaan konvensional yang tidak mampu untuk berubah mengikuti perkembangan


teknologi perlahan akan ditinggalkan oleh user. Ini adalah kenyataan yang dihadapi saat ini.
Maka bukan tidak mungkin, perpustakaan ini lama kelamaan akan punah. Lalu solusi apa yang
bisa dilakukan oleh perpustakaan, setidaknya saat ini? Berubah. Miliki kemauan dan kemampuan
untuk beradaptasi pada teknologi. Mau tidak mau, suka atau tidak, perpustakaan dan lembaga
informasi lainnya juga harus beradaptasi pada perubahan ini. Perpustakaan harus menunjukkan
diri sebagai institusi yang penting dalam membangun pengetahuan dan proses diseminasi
informasi melalui berbagai media. Perpustakaan harus terus mengikuti perkembangan seperti
yang dikatakan oleh Ranganathan (1931) bahwa “library is a living organism”. Perpustakaan
adalah organisme yang hidup dan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam
lingkungannya.

Oleh karena itu, perpustakaan mengalami pergeseran: dari perpustakaan konvensional


menjadi terautomasi, lalu menuju smart library; dari koleksi cetak dibaca di tempat, berkembang
ke koleksi mikro, elektronik, digital, dan online; dari perpustakaan berbasis koleksi cetak menuju
perpustakaan digital, dan masuk ke perpustakaan dalam genggaman. (Priyanto, 2016:7).
Tantangan lain yang dihadapi perpustakaan dengan adanya dukungan pada kemajuan teknologi
yang dapat diadaptasi ini, adalah mereka juga harus mampu berperan sebagai learning centre.

Sehingga perpustakaan tidak sebatas pada aktivitas sirkulasi koleksi perpustakaan (baik
digital maupun non-digital), namun juga harus mampu memfasilitasi aktivitas sosial lainnya.
Oleh karena itu perpustakaan harus terus mengenali siapa, dimana, bagaimana, dan mengapa
teknologi informasi digunakan.

14
Qalyubi, Syihabuddin dkk. (2003). Dasar-dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan

Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga.


Peran dan Fungsi Perpustakaan

Peran perpustakaan dalam globalisasi, sangatlah penting. Sebab, perubahan-perubahan


dunia yang cepat sebagai akibat dari globalisasi ini memacu masyarakat untuk mendapatkan dan
memberdayakan informasi secara optimal. Permintaan masyarakat untuk medapatkan sumber-
sumber akses informasi yang relevan, akurat dan tepatwaktu akan semakin meningkat. Oleh
karena itu perpustakaan harus lebih proaktif dan inovatif dalam menyikapi, menyiasati dan
mengantisipasi kecenderungan tersebut.15

Seperti diketahui bahwa perpustakaan adalah suatu organisasi yang menghimpun,


mengolah, menyimpan, menyediakan dan menyebarluaskan informasi. Anggapan tradisional
yang selama ini berkembang di masyarakat, bahwa perpustakaan hanya gudangnya buku-buku
(informasi). Akan tetapi sesungguhnya orientasi perpustakaan adalah kepada kepentingan
penggunanya. Sheila Richie (1982) pada hakikatnya adalah untuk kemanfaatan bagi setiap orang
yang membutuhkannya. Peranan penting yang dimainkan perpustakaan dewasa ini adalah
membantu proses akselerasi pembangunan bangsa, terutama dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai dengan amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Ada dua peran yang diemban perpustakaan dalam pembangunan kualitas bangsa yaitu
pertama, sebagai abdi masyarakat, perpustakaan merupakan wahana layanan informasi yang
sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat untuk dapat mengembangkan kehidupan yang lebih
cerdas. Kedua, sebagai agen pembangunan, perpustakaan merupakan bagian dari sumber daya
informasi yang diperlukan bagi pembangunan dan proses modernisasi.

Sedangkan fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi, perpustakaan berfungsi


sebagai jendela dunia ilmu pengetahuan, sebagai sumber edukasi, perpustakaan berfungsi
sebagai sarana penunjang proses belajar-mengajar dan sebagai perangkat dinamis pendidikan.

Sebagai sumber rekreasi, perpustakaan berfungsi sebagai tempat melepaskan ketegangan


dan bersantai sambil memanfaatkan sumber bacaan, seperti koran, majalah atau pun buku-buku

15
Saleh, Abdul Rahman. (2010). Membangun Perpustakaan Digital. Jakarta: Sagung Seto.
fiksi. Sebagai sumber penelitian, perpustakaan berfungsi sebagai sarana bagi pengembangan
penelitian (research).

Tentang fungsi perpustakaan bagi pembangunan nasional, antara lain tersirat dalam
pernyataan Presiden Soeharto tentang pentingnya buku, yang antara lain berbunyi : `Terdapat
kaitan yang erat antara perbukuan (baca : perpustakaan) dan pembangunan. Melalui bacaan yang
baik masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya, memperluas pandangannya, memperhalus
budi pekerti dan mematangkan kebudayaannya.16

Pada kesempatan lain juga disebutkan bahwa buku dan bahan-bahan bacaan lainnya
diperlukan sebagai alat komunikasi antar manusia maupun antar bangsa. Akan sulit
menggambarkan kemajuan masyarakat secara menyeluruh tanpa adanya sarana pengetahuan dan
komunikasi berupa buku. Buku yang mengungkapkan beraneka keterangan yang ditulis untuk
berbagai jenis lapisan kecerdasan masyarakat, merupakan alat yang penting dalam usaha
memerangi kebodohan dan kemiskinan masyarakat.

Bagi Franz Magnis-Suseno (1997), buku dan manusia memiliki hubungan timbal balik.
Menurutnya, buku telah dimanusiakan dan dalam waktu cukup cepat manusia juga dibukukan.
Melalui pembukuan manusia dan pemanusiaan buku seseorang akan mengalami pembebasan dan
penciptaan fantasi yang kaya.

Karena peran dan fungsi yang dimainkan sangat penting, maka para pengelola
perpustakaan haruslah mendayagunakan secara optimal. Pemberdayaan perpustakaan dapat
dilakukan antara lain dengan menciptakan kondisi perpustakaan yang kondusif bagi pengguna,
menggugah pengguna untuk mampu menangani atau mengatasi permasalahan yang dihadapi
secara kritis dan cemerlang, serta mampu memikat dan menarik hati pengguna untuk
meningkatkan kunjungan ke perpustakaan dan membudayakan gemar membaca. Jadi
pemberdayaan perpustakaan haruslah menyangkut aspek kualitas hidup masyarakat menjadi
meningkat dan dari bahan bacaan masyarakat akan dapat menyiasati problema yang dihadapi
dalam hidupnya.

Pemanfaatan Teknologi Informasi

16
Pawit M. Yusuf. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Kemajuan teknologi informasi yang begitu canggih dapat dimanfaatkan oleh
perpustakaan dalam pengelolaan informasi berbasis komputer demi kepentingan masyarakat.
Pemanfaatan teknologi informasi bagi pengembangan perpustakaan dapat dilakukan dalam 3
(tiga) bentuk, yakni automating, informating dan transformating.17

Automating, dimanfaatkan oleh perpustakaan dalam melakukan pekerjaan rutin, seperti


pengadaan bahan pustaka, pengolahan, pelayanan pengguna dan sebagainya. Dalam konteks ini,
pemanfaatan teknologi informasi ini dapat mempercepat proses penyelesaian kegiatan
perpustakaan jika dibandingkan dengan pekerjaan manual. Program otomasi perpustakaan seperti
CDS/ISIS, Dynix atau program buatan sendiri (In Hous) merupakan contoh bentuk automating.

Informating, dimanfaatkan untuk mempermudah dalam penyampaikan informasi yang


dimiliki perpustakaan kepada penggunanya. Pencarian dan penelusuran informasi dari berbagai
arah dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Katalog terpasang, seperti OPAC, CD-ROM,
BRS, DIALOG dan sebagainya merupakan contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam
pelayanan informasi. Transforming, dimanfaatkan untuk membawa perubahan-perubahan
penting dan mendasar bagi perpustakaan dalam mengelola, memberikan layanan dan menjalin
hubungan antar unit informasi ataupun institusi.

Kehadiran media seperti internet dan multi media lainnya, telah merubah konsep dasar
maupun peranan perpustakaan. Konsep perpustakaan tradisional yang berorientasi pada
penyediaan akses informasi yang dimiliki, berubah pada konsep tanpa harus memilikinya.
Tujuan perpustakaan tradisional untuk memperoleh dan meminjamkan buku berubah menjadi
penyediaan hubungan antara pengguna dengan pelbagai jenis dan bentuk informasi dari tempat
manapun.

Melalui pemanfaatan teknologi informasi seperti itu, peranan perpustakaan sebagai pusat
sumber informasi akan berubah menjadi mitra aktif yang mendidik masyarakat untuk dapat
memperoleh dan menyeleksi informasi yang benar-benar sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan pengguna. Dengan begitu, masyarakat sebagai pengguna dan sebagai penyedia
informasi akan semakin dekat dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

17
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Dari gambaran di atas tampak dengan jelas adanya suatu keterkaitan antara perpustakaan,
masyarakat dan teknologi informasi. Perpustakaan memerlukan masyarakat sebagai pemakai jasa
informasi, masyarakat membutuhkan perpustakaan untuk memperkaya dan memperluas
wawasan berpikir, serta teknologi informasi dapat mempercepat dan mempermudah pencarian
dan penelusuran informasi serta memperbarui dan memperlancar tugas-tugas perpustakaan. Itu
berarti, perpustakaan, masyarakat dan teknologi informasi merupakan mata rantai yang tak
terpisahkan dan selalu saling terkait demi terwujudnya masyarakat gemar membaca dan cinta
perpustakaan.

Tujuan Teknologi Informasi

Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah, membuka


kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Jadi dapat
dikatakan karena dibutuhkannya pemecahan masalah, membuka kreativitas dan efisiensi manusia
dalam melakukan pekerjaan, menjadi penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan
efisien.18

Penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah:

Otomasi Perpustakaan

Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk


pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan oleh
perpustakaan adalah program Dynix

CD-ROM

CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan
dioperasikan dengan menggunakan komputer

Internet

18
Sri Hartinah, Penelusuran Literatur, Jakarta: universitas Terbuka, 1996.
Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan
prasarana dimana pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen, civitas akademik dan pengeola
perpustakaan (pustakawan ) dapat menggunakan Internet.

Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang
terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memungkinkan sivitas
akademika dapat memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan

Digital Library

Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol
elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk
sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.

Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam
penelusuran informasi menggunakan jaringan internet. Kelebihan yang diperoleh dari penerapan
teknologi informasi di perpustakaan adalah:19

1. Layanan lebih cepat, mudah, dan praktis

2. Penelusuran lebih cepat dan mudah

3. Menghemat waktu

4. Menghemat tenaga

5. Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan)

Kelemahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah:

a. Tergantungan pada aliran listrik atau PLN

b. Bila komputer rusak layanan terganggu

19
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan, Yogyakarta: Kanisius, 2008.
c. Minimnya teknisi komputer

d. Solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut adalah

e. Perlu adanya jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik

f. Merengkrut tenaga teknisi komputer

g. Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer

h. Pengadaaan komputer yang baru

Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan ke depan dengan membangun jaringan


antar Perpustakaan (katalog online)

Pengertian jaringan perpustakaan adalah hubungan antara perpustakaan yang satu dengan
perpustakaan yang lain. Hubungan ini menggunakan jaringan internet atau kabel. Untuk menjaga
kelancaran jaringan ini diperlukan suatu kesepakatan bersama mengenai bagaimana teknik
pelayanan, pengolahan, dan perawatan jaringan maupun server. Salah satu perpustakaan ada
yang menjadi koordinator yang akan mengontrol dan mengawasinnya.20

Kelebihan jaringan perpustakaan adalah:

1. Koleksi dapat digunakan secara optimal

2. Mengurangi kedobelan koleksi

3. Layanan lebih cepat, mudah, dan praktis

4. Penelusuran lebih cepat dan mudah

5. Menghemat waktu

6. Menghemat tenaga

7. Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan)

20
Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Kelemahan jaringan perpustakaan adalah:21

a. Sedikitnya teknisi komputer di perpustakaan

b. Komputer mayoritas masih komputer lama ( belum pentium )

c. Tergantung jaringan internet atau kabel

d. Bila server rusak layanan terganggu

e. Solusi pemecahan yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah:

f. Membuat jaringan sendiri

g. Ada server cadangan

h. Pengadaan komputer

i. Merengkrut teknisi komputer

j. Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer

PENUTUP

Perkembangan Teknologi Informasi sangat berpengaruh pesat terhadap perkembangan


perpustakaan. Hal ini karena perpustakaan merupakan sumber informasi yang banyak di
butuhkan oleh masyarakat, sehingga informasi yang disediakan harus selalu up to date. Untuk itu
pengelolahan perpustakaan yang dulunya manual sekarang berbasis teknologi. Penerapan
teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Perubahan
ini yang mendorong perpustakaan untuk melakukan modernisasi pelayanan dan menerapkan TI
dalam aktivitas kesehariannya. Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital
yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan
jaringan internet. Internet menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersediaan dan
pertukaran informasi di seluruh dunia.22

21
Pendit, Putu Laxman. (2007). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi
Indonesia. Jakarta : Sagung Seto

22
Koswara. E. (editor) (1998). Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: Remaja Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto, Wahyu. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.

Koswara. E. (editor) (1998). Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Pendit, Putu Laxman. (2007). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi
Indonesia. Jakarta : Sagung Seto

Qalyubi, Syihabuddin dkk. (2003). Dasar-dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga.

Saleh, Abdul Rahman. (2010). Membangun Perpustakaan Digital. Jakarta: Sagung Seto.
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi
Perancangan Perpustakaan digital. Yogyakarta: Kanisius

B. Mustafa. Perubahan Paradigma Layanan Perpustakaan Memasuki Era Teknologi Informasi.


Jurnal Pustakawan Indonesia Vol 1, No 1, 1997.

Lisda Rahayu. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Pawit M. Yusuf. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Sri Hartinah, Penelusuran Literatur, Jakarta: universitas Terbuka, 1996.

Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan, Yogyakarta:


Kanisius, 2008.

Anda mungkin juga menyukai