“PAPER INDIVIDU”
Disusun Oleh:
PGMI 5B
A. Latar Belakang
Pemahaman pembelajaran IPA di MI, diharapkan dapat memahami hakekat belajar IPA
dan pembelajaran IPA dalam paradigma Absolutisme dan Konstruktivisme, dengan harapan
agar nanti ketika akan melaksanakan pembelajaran di kelas tahu persis bagaimana cara
membelajarkan IPA yang baik dan benar.
Kompetensi yang hendaknya dicapai setelah mempelajari unit ini adalah anda dapat :
Materi kajian dalam Bab 1-5 ini terkait erat dengan materi kajian pada materi-materi
berikutnya. Kompetensi yang kita capai dari Bab 1-5 ini digunakan untuk menelaah Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum IPA SD/MI.
B. Tujuan Pembelajaran
A. Pengantar
IPA merupakan pengetahuan yang secara rasional dan objektif mempelajari tentang
alam semesta dengan segala isinya (Djumhana, 2009). Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam
dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati fenomena-fenomena alam serta berbagai proses
yang terjadi di dalamnya. Namun ternyata hal tersebut tidak berjalan sesederhana yang kita
pikirkan sepenuhnya. IPA berhubungan erat dengan keteraturan dan sistematika yang terjadi
di alam, Berbagai pengetahuan di dalamnya diperoleh melalui observasi serta berbagai
macam eksperimen panjang yang berkelanjutan dan saling melengkapi satu sama lain. Sains
dalam hal ini diartikan sebagai ilmu pengetahuan alam, berasal dari bahasa Inggris, yaitu
science yang berarti pengetahuan. Sedangkan menurut bahasa Latin, sains berasal dari kata
scientia yang berarti ”saya tahu”.
Menurut Oxford Dictionary, definisi sains adalah the intellectual and practical
activity encompassing the systematic study of the structure and behavior of the physical and
natural world through observation and experiment. Pengertian di atas menekankan pada dua
kata utama, yaitu observasi dan eksperimen. Para ilmuwan menghasilkan konsep, prinsip,
hukum maupun formula dari serangkaian metode ilmiah yang sistematis. Dalam
perkembangannya, penggunaan metode ilmiah tidak terbatas hanya dalam sains saja,
melainkan dalam berbagai bidang ilmu lainnya. Sikap ilmiah dalam sains menjadi modal
utama dalam menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru yang dapat dipertanggung
jawabkan. Science is both of knowledge and a process (Trowbridge and Sund, 1973:2). Hal
mendasar yang dapat menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam yaitu cakupannya sebagai
proses dan juga produk. Kedua hal tersebut selanjutnya akan kita gali lebih dalam dalam
pada pembahasan selanjutnya.
B. Uraian Materi
Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan tentang alam
dan gejala-gejalanya yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah. IPA membahas mengenai gejala
alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengamatan yang dilakukan oleh manusia. IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:
a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat.
b. Proses : proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang
meruntut dan sistematis melalui metode ilmiah.
c. Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.
d. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek
dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan
belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu
saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah
(MI) yang harus diketahui oleh para guru, agar lebih mengetahui bagaimana keadaan
peserta didik terutama pada siswa Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Seorang guru
harus dapat menerapkan metode, strategi, pendekatan, dll dalam pengajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, oleh karena itu sangat penting bagi seorang pendidik untuk
dapat mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang harus diperhatikan
juga adalah kebutuhan peserta didik.
1. Senang bermain.
2. Senang bergerak.
Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang
lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
C. Latihan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan tentang alam dan
gejala-gejalanya yang terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori
yang merupakan produk dari proses ilmiah. IPA memiliki empat unsur utama yaitu sikap,
proses, produk, aplikasi.
Pembelajaran IPA memang berkaitan langsung dengan lingkungan alam peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, maka model yang cocok diterapkan untuk anak Indonesia yaitu
belajar melalui pengalaman berlangsung (Learning by doing).
1. Senang bermain.
2. Senang bergerak.
E. Tes Formatif
a. Senang bermain
b. Senang Bergerak
c. Senang merasakan
d. Senang meniru
2. Proses adalah....
a. Memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat.
3. Semua gejala alam dan berbagai macam benda tersusun sitematis, teratur dan berlaku
secara umum pada IPA diperoleh melalui……
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada
bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Soal
80 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
< 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masah di
bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belaum Anda
kuasai.
SUB JUDUL 2 : MODEL DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA DI MADRASAH
IBTIDAIYAH
A. Pengantar
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar mengajar.
Menurut DR. Wina Sanjaya, M.Pd dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan (2006) (dalam Nurjannah, 2015) pendekatan dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan
merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum.Menurut Drs. Asep Jihad, M.Pd dan Dr. Abdul Haris, M.Sc dalam bukunya Evaluasi
Pembelajaran (2008) (dalam Nurjannah, 2015) pendekatan adalah suatu antar usaha dalam
aktivitas kajian, atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok
melalui penggunaan metode-metode tertentu secara efektif. Pendekatan juga bisa
diartikansuatu jalan, cara atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru juga siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana proses pengajaran
atau materi pengajaran itu dikelola. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pendekatan adalahsudut pandang atau titik tolak kita terhadap proses
pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,menginsiprasi dengan penggunaan metode-
metode tertentu secara efektif.
B. Uraian Materi
Landasan Teori :
2. Restrukturisasi Idea
3. Aplikasi Idea
4. Reviu
5. Membandingkan
Model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama
dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam
menunjang tercapainya tujuan belajar. Ada empat alasan mengapa siswa harus
dikembangkan kemampuan berpikir.
Pertama, kehidupan kita dewasa ini ditandai dengan abad informasi yang
menuntut setiap orang untuk memiliki kemampuan dalam mencari, menyaring guna
menentukan pilihan dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan
dan kehidupannya.
Kedua, setiap orang senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah dan ragam
pilihan sehingga untuk itu dituntut memiliki kemampuan berfikir krisis dan kreatif,
karena masalah dapat terpecahkan dengan pemikiran seperti itu.
Ketiga kemampuan memandang sesuatu hal dengan cara baru atau tidak
konvensional merupakan keterampilan penting dalam memecahkan masalah, dan
alasan
Model Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada pembelajar (student centered). Model siklus belajar merupakan model
pembelajaran yang memiliki fase-fase dalam pembelajarannya. LC pada mulanya
terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept
introduction), dan aplikasi konsep (concept application) (Karplus dan Their dalam
Renner et al, 1988).
Kegiatan pada fase ini untuk bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa,
mendorong kemampuan berfikir, membantu mereka mengakses pengetahuan awal
yang telah dimilikinya.
Pada fase ini siswa diberikan kesmpatan untuk bekerja baik secara mandiri
maupun kelompok tanpa instruksi secara langsung dari guru.
Ada 2 hal yang ingin diketahui pada kegiatan belajar ini yaitu pengalaman belajar
yang telah diperoleh siswa dan refleksi untuk melakukan sisklus lebih lanjut yaitu
untuk pembelajaran pada konsep berikutnya.
Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang dalam menentukan
kegiatan pembelajaran. Beberapa pendekatan yang bisa digunakan guru sebagai berikut:
h. Pendekatan Terpadu; yaitu memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
C. Latihan
Untuk memperoleh pemahaman anda tentang materi tersebut di atas, coba anda buat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model-model diatas (pilih salah satu), dengan ketentuan
kembangkan Kegiatan Belajar Mengajarnya melalui tahapan model pembelajaran.
D. Rangkuman
Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran.
Model pembelajaran STM adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan suatu
ide yang tengah terjadi di masyarakat sebagai topik dalam pembelajaran
Model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama
dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar.
Model Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada pembelajar (student centered). Model siklus belajar merupakan model
pembelajaran yang memiliki fase-fase dalam pembelajarannya.
Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang dalam menentukan
kegiatan pembelajaran. Beberapa pendekatan yang bisa digunakan guru sebagai berikut:
1. Pendekatan Konsep; yaitu siswa dibimbing memahami suatu bahasan yang memahami
konsep-konsep yang terkandung di dalamnya.
7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat; yaitu siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana
teknologi itu berperan di masyarakat.
8. Pendekatan Terpadu; yaitu memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
E. Tes Formatif
2. Pendekatan yang berhubungan dengan masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum
atau pengamatan adalah pendekatan….
b. Pendekatan terpadu
c. Pendekatan interaktif
4. Metode yang sesuai untuk membelajarkan siswa pada pembelajara siklus belajar
adalah .......
a. Demonstrasi
b. Percobaan
c. Diskusi
d. Bermain peran
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada
bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Soal
0 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
< 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masah di
bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belaum Anda
kuasai.
SUB JUDUL 3 : PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA
A. Pengantar
Kegiatan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah menuntut adanya peningkatan
kemampuan guru untuk memiliki keterampilan merancang rencana pembelajaran, dan
mampu mengimplementasikan rancangan pembelajaran tersebut dalam prkateknya di dalam
kelas. Oleh karena itu, Anda diajak untuk memperoleh pemahaman bagaimana
mengimplementasikan pengembangan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Diawali dengan pertanyaan tentang bagaimana mengembangkan rancangan pembelajaran
IPA, Anda diajak menerapkan rancangan pembelajaran yang Anda buat dalam praktek
pembelajaran dan merancang pembuatan LKS Setelah mempelajari BBM 7 diharapkan Anda
mampu membuat RPP IPA dalam tradisi konstruktivisme yang cocok dengan kondisi
Madrasah Ibtidaiyah, mampu melaksanakan pembelajaran IPA. Dengan kemampuan
mengembangkan rancangan pembelajaran IPA secara tepat dan menerapkan rancangan
pembelajaran tersebut dalam pembelajaran, dan melaksanakan perbaikan pembelajaran,
desertai dengan keterampilan membuat LKS, Anda diharapkan semakin profesional dalam
melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terutama dalam pembelajaran di
tingkat Madrasah Ibtidaiyah khususnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam tradisi
konstruktivisme.
B. Uraian Materi
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan program perencanaan yang
disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses
pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Fungsi Perencanaan, RPP
hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan
perencanaan yang matang. Fungsi Pelaksanaan adalah untuk menyukseskan implementasi
Kurikulum 2013 ataupun KTSP, RPP harus disusun secara sistematis, utuh dan
meyeluruh.
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) IPA RPP merupakan penjabaran dari
silabus pada tiap pertemuan atau lebih. Setiap guru dalam satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP. RPP disusun setiap KD. RPP mencakup beberapa unsur
sebagai berikut:
a. Identitas mata pelajaran: (satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, alokasi
waktu)
b. SK
c. KD
d. Indikator
e. Tujuan Pembelajaran : menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik, pada penulisan tujuan pembelajaran dapat menggunakan
kaidah ABCD.
A. (Audience)
B. (Behaviour)
C. ( Condition)
D. (Degree).
Contoh tujuan pembelajaran yaitu: Siswa (A) dapat menyebutkan fungsi daun (B)
melalui kegiatan eksperimen (C) dengan benar (D).
f. Materi ajar : memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis
dalam bentuk butir –butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi.
g. Metode / model pembelajaran yang digunakan oleh guru: merupakan cara yang
digunakan guru untuk mewujudkan susasana pembelajaran yang disesuaikan dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
h. Kegiatan pembelajaran: Langkah – langkah yang dilakukan selama proses
pembelajaran dalam setiap pertemuan. Setidaknya kegiatan pembelajaran terdiri dari:
1. Kegiatan pendahuluan : Berisi kegiatan apresiasi (salam, doa, pengaitan antara
materi dengan konteks kehidupan siswa dan materi yang telah dijelaskan
sebelumnya.
2. Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi (kegiatan mengeksplorasi pengetahuan siswa
melalui beberapa pertanyaan yang mengarahkan pada materi yang akan dipelajari,
elaborasi (kegiatan dimana guru mengarahkan kegiatan siswa dapat berupa
diskusi atau ceramah dan konfirmasi (kegiatan ini dapat berupa kegiatan
menyampaikan hasil diskusi, kesimpulan dan konfirmasi beberapa hal yang belum
dimengerti oleh siswa)
3. Kegiatan penutup : merupakan kegiatan konfimasi ulang hasil pembelajaran yang
telah dilakukan dan dapat berupa kegiatan evaluasi.
i. Penilaian hasil belajar Yaitu secara ringkas prosedur dan instrumen penilaian serta
hasil dan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator dan mengacau pada
SK dan KD yang telah ditentukan.
j. Sumber Belajar Penentuan sumber belajar ditentukan oleh SK dan KD yang
ditetapkan, materi ajar, kegiatan dan indicator pembelajaran.
Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang dibuat guru untuk mengarahkan
siswa dalam mengamati ataupun melakukan kegiatan percobaan, praktikum baik dalam
kelas ataupun dilakukan di laboratorium. Dalam prakteknya pembuatan LKS macamnya
sebagai berikut:
c. Lembar Kerja siswa yang merupakan lembar cek list terhadap pernyataan-pernyataan
yang sudah tersedia.
Lembar Kerja Siswa yang diberikan dalam pembelajaran IPA akan sangat
membantu siswa untuk memperoleh ide atau pemahaman dan keterampilan esensial buat
siswa dikelas, teknisnya bisa di simpan pada kegiatan evaluasi dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru.
LKS (Lembar kerja Siswa) IPA LKS merupakan lembaran yang berisi kegiatan –
kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Lembar kerja yang berisi informasi /perintah
dari guru kepada siswa untuk melakukan sesuatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja,
praktik, atau bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. LKS memiliki
peranan dalam pembentukan sikap, pengetahuan maupun keterampilan siswa. LKS yang
baik akan mampu mengembangkan ketiga ranah tersebut.
a. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep LKS ini memiliki ciri
mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang konkrt, sederhana, dan
berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari, selanjutnya siswa diajak untuk
mengkonstruksi pengetahuan yang didapatnya tersebut. LKS ini memuatapa yang
harus dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati dan menganalisis suatu
fenomena.
b. LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang
ditemukan Dalam pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep, siswa
selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam
kehidupan sehari – hari. Penerapan konsep ini dapat dilakukan misalnya melalui suatu
proyek atau pemberian masalah pada siswa terhadap apa yang telah dipelajari oleh
siswa .
c. LKS yang berfunngsi sebagai penuntun belajar Dalam suatu pembelajaran juga
dibutuhkan Lembar kerja yang membantu siswa menuntun belajar. LKS ini berisi
tentang pertanyaan yang ada didalam buku.LKS ini berfungsi membiasakan siswa
untuk memabaca dan membanutu siswa menghafal dan memahami materi yang
disampaikan.
d. LKS yang berfungsi sebagai penguatan LKS ini berisi pertenyaan tentang topik-topik
yang telah dipelajari oleh siswa. LKS ini biasanya diberikan setelah siswa
mempelajari suatu topik tertentu yang berfungsi mengarahkan siswa untuk
mendalami dan sebagai penguatan suatu materi. LKS ini cocok digunakan sebagai
bahan pengayaan. LKS ini hampir sama dengan LKS penuntun Belajar, namun hanya
berbeda pada tingkat kesulitan materinya saja. Sebagai berikut contoh LKS yang
berfungsi sebagai penguatan.
e. LKS berupa petunjuk praktikum Seperti nama jenisnya, LKS ini merupakan suatu
lembar kerja yang mengarahkan siswa melakukan kegiatan praktikum, Pada LKS ini
terdiri dari beberapa komponen diantaranya:
1) Pengantar Berisi uraian yang mengetengahkan konsep IPA yang akan dicakup
dalam kegiatan praktikum
2) Tujuan Memuat tujuan yang berkaitan dengan permaslaahan yang diungkapkan
berkaitan dengan unjuk kerja siswa
3) Alat dan bahan Memuat alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses praktikum
4) Prosedur Merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan selangkah demi
selangkah.
5) Data hasil pengamatan Meliputi tabel- tabel atau data yang harus diisi siswa
sesuai dengan hasil pengematan yang didapatkannya Analisis Pada bagian ini
membimbing siswa untuk melakukan langkah-langkha analisis data sehingga
kesimpulan dapat diperoleh. Bagian ini dapat berupa pertanyaan atau isian
jawaban berupa perhitungan data.
6) Kesimpulan Pada bagian ini memuat pertanyaan – pertanyaan yang didesain
sedemikian hingga jawabannya berupa kesimpulan praktikum yang dikaitkan
dengan konsep IPA yang dipelajarin.
3. Remediasi Dalam Pembelajaran IPA
Dari hasil penilaian yang dilakukan guru diketahui adanya siswa yang telah
mencapai kompetensi yang diharapkan dan ada yang belum mencapai kompetensi
tersebut. Padahal seorang guru dituntut untuk dapat menghantarkan siswa mencapai
ketuntasan belajarnya atau mencapai kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, guru
hendaknya memberi bantuan kepada siswa yang belum mencapai kompetensi yang
diharapkan, kegiatan guru tersebut dikenal dengan kegiatan remidiasi.
Sebagai catatan, hingga kini ada dua istilah yang sering digunakan di Indonesia
berkaitan dengan kegiatan ini, yaitu: remediasi dan remedial. Remediasi mempunyai
padanan remediation dalam bahasa Inggris. Kata ini berakar kata „to remedy’ yang
bermakna menyembuhkan. Remediasi merujuk pada proses penyembuhan. Remedial
merupakan kata sifat. Karena itu dalam bahasa Inggris selalu bersama dengan kata,
misalnya „remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan, „remedial teaching’ pengajaran
penyembuhan. Di Indonesia, istilah „remedial’ sering ditulis berdiri sendiri sebagai kata
benda. Mestinya dituliskan menjadi pengajaran remedial, atau kegiatan remedial. Dalam
bagian ini istilah remediasi dan remedial digunakan bersama-sama, yang merujuk pada
proses penyembuhan. Remedial merupakan kata sifat. Karena itu dalam bahasa Inggris
selalu bersama dengan kata, misalnya „remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan,
„remedial teaching’ pengajaran penyembuhan.
Di Indonesia, istilah „remedial’ sering ditulis berdiri sendiri sebagai kata benda.
Mestinya dituliskan menjadi pengajaran remedial, atau kegiatan remedial. Dalam bagian
ini istilah remediasi dan remedial digunakan bersama-sama. Dalam random House
Webster’s College Dictionary (1991), remediasi diartikan sebagai intended to improve
poor skill in specified field. Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa. Kalau dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kurang
berhasilnya pembelajaran biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
C. Latihan
D. Rangkuman
Fungsi Perencanaan, RPP hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan
kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Fungsi Pelaksanaan adalah untuk
menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 ataupun KTSP, RPP harus disusun secara
sistematis, utuh dan meyeluruh.
Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang dibuat guru untuk mengarahkan
siswa dalam mengamati ataupun melakukan kegiatan percobaan, praktikum baik dalam kelas
ataupun dilakukan di laboratorium.
E. Tes Formatif
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki manfaat bagi guru sebagai berikut, kecuali
…
a. Pedoman bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih berjalan
efisien dan efktif dalam mencapai tujuan
c. Lembar Kerja siswa yang merupakan lembar cek list terhadap pernyataanpernyataan
yang sudah tersedia.
3. Lembar Kerja Siswa yang di buat guru tujuannya adalah sebagai berikut, kecuali…..
4. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam ….
a. Silabus
b. RPP
c. Silabus dan RPP
d. SKL
5. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Dijabarkan dari ….
a. Silabus untuk pembuatan indicator dan tujuan pembelajaran dalam upaya mencapai
KD
b. Silabus untuk pembuatan tujuan pembelajaran dan materi dalam upaya mencapai KD
c. Silabus untuk pembuatan indicator dan penilaian dalam upaya mencapai KD
d. Silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai KD
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada
bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Soal
70 % - 89 % = Baik
70 - 79 % = Cukup
< 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masah di
bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belaum Anda
kuasai.
SUB JUDUL 4 : MEDIA PEMBELAJARAN IPA
A. Pengantar
Ketertarikan proses pembelajaran IPA, terjadi ketika guru mampu mengeksplorasi
beragam media yang dapat diterapkan dalam proses pembelajannya. Ceramah misalnya
menjadi tidak tertarik karena dalam prosesnya tidak berlangsung eksplorasi pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap dengan mempergunakan media dalam proses pembelajarannya.
B. Uraian Materi
Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA
untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media
yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam
penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi
materi pelajaran.
Akibat penggunaan media pembelajaran IPA di SD guru dan siswa menjadi lebih
interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan dan juga secara tidak langsung dapat meningkatkan kedekatan
siswa dengan guru tersebut. Penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh pada
sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai, dan perkembangan psikologi pada peserta didik.
c. siswa mampu membuat model paru-paru sederhana untuk memahami cara kerja paru-
paru.
1. Botol transparan
2. Balon 3buah
3. Selang
4. Lakban
5. Pipa T
6. Gunting
Langkah-langkah :
a. Ambil botol yang telah di kosongkan dan dibersihkan, lalu hilangkan bagian alas
botol ± 1 cm.
f. Ambil balon yang baru lalu gunting bagian atas balon, ± 2 cm dari lubang.
g. Tutup bagian alas botol dengan balon yang telah dipotong tadi.
Cara penggunaan :
C. Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
D. Rangkuman
Pelajaran IPA di SD tidak dapat terpisahkan oleh media pembelajaran, karena banyak
materi pembelajaran IPA yang sulit dijelaskan dengan buku saja. Penggunaan media dalam
pelajaran IPA di SD sangatlah bermanfaat, karena media memiliki fungsi-fungsi tertentu
dalam proses belajar IPA diSD. Fungsi media pembelajaraan IPA di SD sangatlah banyak
yaitu membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan ransangan
kegiatan belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara tidak
langsung siswa termotifasi/rangsang untuk belajar lebih mandiri dan mencoba sendiri
percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik,
terutama pada pelajaran IPA di SD. Anak-anak SD akan merasa senang jika melihat gurunya
melakukan percobaan dengan menggunakan media tersebut. Penggunaan media dalam
pembelajaran IPA diSD membuat siswa dapat membangkitkan atau meningkatkan
ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa
aktif dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati.
E. Tes Formatif
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada
bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Soal
91 0 % - 89 % = Baik
92 70 % - 79 % = Cukup
93 < 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masah di
bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belaum Anda
kuasai.
A. Pengantar
Dalam penggunaan model penilaian portofolio, guru perlu mengetahui indicator.
penilaian yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penilaiannya. Indikator penilaian
adalah merupakan unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan kemampuan siswa setelah
menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu, banyak sekali indikator yang dapat dijadikan
patokan dalam penilaiannya antara lain: tes Formatif dan sumatif, tugas-tugas terstruktur,
catatan perilaku harian, laporan aktivitas diluar sekolah. Pengorganisasian model penilaian
berbasis portofolio adalah kegiatan mensiasati proses penilaian pembelajaran dengan
perancangan terhadap unsur-unsur instrumental melalui upaya menyeluruh. Kronologis
pengorganisasian penilaian pembelajaran itu mencakup empat tahapan kegiatan:
1. perencanaan
2. pelaksanaan
3. penyimpanan
4. penggunaan.
B. Uraian Materi
Dasar Pemikiran
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterpkan di Indonesia
sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk
meningkatkan kulitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah satu bentuk
penilaian berbasis kelas mempunyai fu ngsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi
kelemahan penilaian yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, penilaian portofolio
harus dilakukan secara akurat dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti autentikyang
dimiliki oleh peserta didik.
Penilaian portofolio beranjak dari lima prinsip utama, yaitu saling mempercayai,
kerahasiaan, milik bersama, kepuasan, dan kesesuaian. Kelima prinsip ini terkait satu dengan
yang lain dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
a. Saling percaya
Dalam proses penilaian guru dan siswa harus memiliki rasa saling percaya, saling
memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung
dengan baik.
b. Kerahasiaan
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan siswa perlu dijaga dengan baik
dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi
dampak negatif proses pendidikan
Guru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan
merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus
meningkatkan kemampuannya.
d. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan
dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.
e. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang
tercantum dalam kurikulum.
2. Model Pengembangan Fortofolio
a. mengidentifikasi masalah;
Model portofolio assessment cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat
menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun
secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun
waktu tertentu.
3. Pengorganisasian Portofolio
Dalam portofolio kerja yang dinilai adalah cara kerja (pengorganisasian) dan hasil kerja.
Adapun kriterianya antara lain :
c. Berapa besar kontribusi kerja para anggota kelompok terhadap hasil yang dicapai
kelompok ?
C. Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
D. Rangkuman
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterpkan di Indonesia
sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk
meningkatkan kulitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah satu bentuk
penilaian berbasis kelas mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi
kelemahan penilaian yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, penilaian portofolio
harus dilakukan secara akurat dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti autentik yang
dimiliki oleh peserta didik.
Penilaian portofolio beranjak dari lima prinsip utama, yaitu saling mempercayai,
kerahasiaan, milik bersama, kepuasan, dan kesesuaian. Model portofolio assessment cocok
digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat menuntut output pembelajaran siswa dari segi
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan
karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
E. Tes Formatif
Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada
bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
80 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
< 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masah di
bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belaum Anda
kuasai.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Tes Formatif 1
1. D
2. B
3. A
4. C
5. B
Tes Formatif 2
1. B
2. A
3. B
4. B
5. C
Tes Formatif 3
1. D
2. D
3. B
4. B
5. D
Tes Formatif 4
1. A
2. C
3. B
4. A
5. A
6.
Tes Formatif 5
1. D
2. C
3. D
4. D
5. B
GLOSARIUM
Remediasi dan kegiatan remedial : suatu proses membantu siswa mengatasi kesulitan belajar
teutama mengatasi miskonsepsi siswa
Rencana Pembelajaran : persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau
harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksananakn
kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini
merupakan realisasi pengalaman belajar siswa yang
ditetapkan dalam silabus.
Autehentic assessment : adalah satu assesmen hasil belajar yang menuntut siswa
dapat menunjukkan hasil belajar berupa kemampuan dalam
kehidupan di alam nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat
atau hanya diperoleh di dalam kelas, tetapi tidak dikenal
didalam dunia nyata kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
dalam authentic assesment juga mempergunakan bentuk
asesmen lainnya missal portofolio assesment dan
performance assessment
DAFTAR PUSTAKA
Dasim, B (2002) Model Pembelajaran, dan Penilaian Portofolio, Bandung: PT. Grasindo
Paulson,F.Leon dkk (1991) Assesment of Student Achievment Sixth Edition.Boston : Allyn and
Bacon
Sutrisno, L Dkk (2007) Pengembangan Pembelajaran IPA SD, Jakarta : Dirjen DIKTI Diknas
Stiggins, R.J (1994) Student Centered Classroom Assesment, New York : Maxwell Mac millan
Internasional
Abu Ahmadi, Haji. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Arifin Mulyani dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV SD. Jakarta: Grafindo Media
Pratama.