Anda di halaman 1dari 18

UJIAN TENGAH SEMESTER

PEMBELAJARAN IPA BAGI

ABK

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Mega Iswari, M.Pd.

Disusun Oleh :

Indrika Fepiana (20003018)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

PEMBELAJARAN IPA BAGI ABK RABU 22 Maret 2023

PERHATIAN;

1. Pahami dan Kerjakanlah setiap butir soal dibawah ini dan beri jawaban sesuai
permintaan berdasarkan pemahaman saudara dan rasa penuh tanggung
Jawab!

2. Jawaban dikirim ke alamat email mega_iswari@yahoo.com

3. Batas waktu pengumpulan Sabtu 25 Maret 2023 pukul

23.59 PERTANYAAN

1. Jelaskanlah dan deskripsikan, tentang analisis kurikulum 2013 dan


kurikulum merdeka baik RPP, bahan ajar yang digunakan oleh sekolah
saat anda melakukan melakukan analisis dan jelaskanlah perbedaan
pelaksanaannya dengan apa yang anda pelajari pada pembelajaran IPA
bagi ABK.

Analisis Perbedaan Kurikulum 13 dengan Kurikulum Merdeka


1) Kerangka Dasar
Bedanya kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka yang pertama yakni
mengenai kerangka dasar. Landasan utama dari kurikulum 2013 ialah tujuan
Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional pendidikan.Sementara itu,
kurikulum merdeka lebih menekankan mengenai pengembangan profil pelajar
pancasila khususnya pada peserta didik.
2) Kompetensi yang dituju
Pada kurikulum 2013, kompetensi disusun dalam bentuk Kompetensi
Dasar (KD) juga Kompetensi Inti sebagai suatu penilaian. Aspek tersebut
seperti sikap sosial, sikap spiritual, pengetahuan juga keterampilan.Kemudian
terkait kompetensi yang dituju merdeka belajar dan capaian pembelajaran
akan disusun per fase dimana dinyatakan dalam bentuk paragraf yang memuat
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mencapai, menguatkan, juga
meningkatkan kompetensi.
3) Struktur Kurikulum
Pada kurikulum 2013, jam pembelajaran atau yang disingkat JP akan diatur
selama seminggu. Aturan alokasi waktu pembelajaran ini akan dibahas secara
rutin dalam setiap minggunya pada setiap semester. Dengan demikian, peserta
didik akan memperoleh nilai hasil belajar untuk setiap semester yang telah
dilakukannya. Sementara kurikulum merdeka ini struktur pembelajaran terbagi
menjadi dua yakni pembelajaran reguler atau pembelajaran rutin (kegiatan
intrakurikuler).Kemudian yang kedua yakni mengenai projek penguatan profil
pancasila sebagai pengembangan jiwa berkarakter pancasila pada peserta didik
saat ini.
4) Pembelajaran
Pada kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran ialah pendekatan secara
saintifik dan berlaku untuk semua mata pelajaran. Sementara pada
pembelajaran kurikulum merdeka belajar lebih menguatkan pembelajaran
yang berbeda sesuai dengan tahapan capaian dari peserta didik.
5) Penilaian
Perbedaan selanjutnya yakni pada kurikulum 2013 akan dibagi terkait
penilaian pada aspek sikap, keterampilan, juga pengetahuan. Sementara pada
kurikulum yang baru yakni kurikulum merdeka ada pemisahan terkait
penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6) Perangkat Ajar
Yang disediakan oleh Pemerintah Terkait dengan perangkat ajar, maka
kurikulum 2013 biasanya menggunakan buku teks atau buku cetak diberikan
pada sekolah-sekolah sebagai bahan pembelajaran. Sementara pada kurikulum
merdeka belajar, sumber belajar bisa menggunakan banyak sumber yang
terdapat di sekitar baik teks bisa juga non teks yang didapatkan selama
pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya berikut table analisis perbedaan kurikulum 2013 dengan
kurikulum merdeka.

KURIKULUM
2013 KURIKULUM MERDEKA

Promes Prosem (program semester)

Silabus ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)

KI CP (capaian pembelajaran)

RPP Modul ajar

KD TP (tujuan pembelajaran)

KKM KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

IPK IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

Penilaian Harian Sumatif

PTS STS (Sumatif Tengah Semester)

PAS SAS (Sumatif Akhir Semester)

Indikator soal Indikator asesmen

Penilaian teman
sejawat Formatif
2. Jelaskan konsep dasar, Tujuan dan manfaat pembelajaran IPA bagi anak
berkebutuhan khusus di SLB
JAWAB : IPA merupakan teori-teori yang kebenarannya telah diuji, IPA dapat
dipandang sebagai faktor penting yang mempengaruhi sikap dan pandangan
manusia terhadap alam, seperti observasi, eksperimen penggunaan alat dan
berbagai perhitungan matematik dan IPA ini sistematis.
Tujuan pembelajaran IPA ini agar ABK memahami temtang alam yang ada
disekitarnya, memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, memiliki sikap
ilmiah, dan memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk
melanjutkan pendidikan.
Pembelajaran IPA memberikan manfaat kepada anak berkebutuhan khusus yaitu
:
1) Menolong anak didik untuk berfikir logis
2) Menolong dan meningkatkan kualitas hidup anak didik
3) Berorientasi pada keilmuan dan teknologi
4) Dapat menghasilkan perkembangan pola berpikir yang baik
5) Memberikan pengetahuan kepada anak mengenali alam dan
memberikan dampak positif kepada anak mengenai kehidupan sehari-
hari.
6) Memahami alam sekitarnya
7) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA
8) Memiliki sikap ilmiah
9) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk
melanjutkan pendidikan
3. Jelaskan beserta contoh cara menerapkan teori-teori belajar
IPA pembelajarannya bagi ATN, ATR dan Autis
JAWAB : Contoh materi yang akan di ajarkan ke anak tentang “tekanan zat
(zat cair)”
Memakai teori Piaget yang mana contoh pembelajaran IPA berdasarkan teori
Piaget yaitu melalui eksperimen yang melibatkan siswa. Pembelanjaran harus
mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada siswa)
dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari
penggunaan inderanya. Dengan penggunaan Indranya ini bisa kita
memaksimalkan indra yang masih ada pada anak berkebutuhan khusus, seperti
tunanetra yang terhambat hanya indra penglihatannya ia masih bisa
memaksimalkan indra peraba, perasa, penciuman, dan pendengarannya. Begitu
juga dengan anak tunarungu masih bisa memaksimalkan indra penglihatannya.

4. Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara pembelajaran kontekstual,


pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung sesuai prinsip-
prinsip pembelajaran bagi ATN, ATR, ATG, dan Anak Autis
JAWAB :
1) Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, dengan melibatkan
tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian
sebenarnya (authentic assessment).

2) Pembelajaran Langsung
Direct intruction atau pembelajaran langsung
adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk . menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapatdiajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

3) Pembelajaran tidak langsung


Metode pembelajaran tidak langsung adalah suatu proses membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik tanpa arahan dari guru.
Kekuasaan dan keluasan itu yang nantinya akan memberikan penilaian
terhadap kemajuan saat melakukan renang yang akan dilakukan sendiri.

5. Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara metode, strategi, dan


pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA bagi anak
berkebutuhan khusus.
JAWAB :
1) Metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA bagi anak
berkebutuhan khusus
a. Konstruktivisme (Construktivism)
Konstruktivisme (Construktivism) merupakan landasan
berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-
konyong.
b. Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari
bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang
kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai
kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir siswa.
c. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh siswa
diharapkan bukan hasil mengingat perangkat fakta-fakta tetapi hasil
dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang
merujuk pada kegiatan yang menumukan. Memperhatikan hal di
atas, salah satu peran yang harus dilakukan pengawas sekolah adalah
bagaimana mengarahkan pihak pengelola sekolah, khususnya guru,
agar dalam penyusunan silabus didasarkan atas pertimbangan yang
matang supaya siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna.
Silabus yang dikembangkan dengan tepat dan efektif akan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Komponenkomponen dalam silabus tersebut harus disusun dan
dikembangkan secara sistematis dan sistemik, dan dalam
pengembangannya harus berorientasi pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah dikembangkan oleh BSNP.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil
pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dengan orang lain.
Dalam kelas dengan pembelajaran kontekstual, guru selalu
disarankan melaksanakan pembelajaran dalam kelompokkelompok
belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya
heterogen, yang pandai mengajar yang lemah, yang tahu
memberitahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong
temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi
usul, dan seterusnya.
e. Pemodelan (Modeling)
Komponen pembelajaran kontekstual yang selanjutnya adalah
pemodelan. Maksudnya dalam sebuah pembelajaran keterampilan
atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Model itu bisa
berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara memanipulasi benda-
benda kongkrit untuk menemukan dalil Pythagoras, dan sebagainya,
guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, guru
memberi model tentang bagaimana cara belajar.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi juga merupakan bagian penting dalam pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual. Refleksi adalah cara berpikir tentang
apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa
yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Siswa mengendapkan apa
yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru,
yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan
sebelumnya.
g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan
benar. Karena asesmen menekankan proses pembelajaran, maka data
yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.

2) Strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPA bagi anak


berkebutuhan khusus
a. Strategi mengulang (rehearsal)
Strategi mengulang ini terdiri dari strategi mengulang
sederhana (rote rehearsal) dengan cara mengulang-ulang dan
strategi mengulang kompleks dengan cara menggaris bawahi ide-
ide utama (under lining) dan membuat catatan pinggir (marginal
note)
b. Strategi elaborasi
Strategi elaborasi adalah strategi belajar yang menambahkan
ide tambahan berdasarkan apa yang seseorang sudah ketahui
sebelumnya.
c. Strategi organisasi
Strategi Organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan
kebermaknaan materi baru, terutama dilakukan dengan
mengenakan struktur-struktur peng-organisasian baru pada materi-
materi tersebut.
d. Strategi metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang
pembelajaran diri sendiri atau berfikir tentang kemampuannya
untuk menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan benar.

3) Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA bagi anak


berkebutuhan khusus
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA bagi Anak
berkebutuhan khusus yaitu pendekatan Inkuiri. Pendekatan inkuari
meningkatkan potensi intelektuil siswa. Hal ini disebabkan, karena
dengan ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan
keteraturan-keteraturan dan hal yang berhubungan melalui kerangka
pengamatan dan pengalaman sendiri. Seorang siswa menemukan sendiri
bahwa air itu memuai bila dibekukan, lebih diharapkan untuk
menjelaskan mengapa es itu terapung diatas air, mengapa botol berisi
penuh dengan air akan retak bila air dalamya bila membeku. Pengajaran
inkuari merupakan pengajaran dimana guru dan anak-anak mempelajari
peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuan atau
para scientist.

6. Rancanglah dan rumuskanlah RPP IPA berdasarkan kurikulum 2013 dan


kurikulum Merdeka untuk salah satu jenis ABK
JAWAB :
Kurikulum 2013
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMPLB


Kelas/Semester : VIII/2
Tema/Topik : Tekanan
Zat
Pertemuan Ke 1
Alokasi Waktu :
Kekhususan : Tunanetra

A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Memahami tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada
tumbuhan.
3.1 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair
pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam
batang tumbuhan

C. INDIKATOR
1.1.1 Menjelaskan konsep tekanan.
1.1.2 Menganalisis hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap
besarnya tekanan.
3.1.1 Membuat percobaan tentang tekanan zat dengan menerapkan Hukum
Pascal.

D. MATERI
E. PENDEKATAN DAN METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Project-based learning
3. Metode : Pengamatan, studi pustaka, diskusi, dan percobaan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan
1. Mengkondisikan kelas untuk memulai kegiatan pembelajaran
2. Melakukan Pembiasan seperti: salam, berdo’a, absensi kehadiran
siswa dan memberikan motivasi kepada peserta didik
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik

Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi mengenai tekanan zat
2. Peserta didik diberikan media tentang tekanan zat padat
3. Peserta didik diminta melakukan percobaan tentang tekanan zat padat
sesuai langkah-langkah dibawah ini
Alat dan Baham

1. 2 buah Uang logam


2. 2 buah platisin

Cara mempraktikan:

1) Siapkan 2 buah platisin dan uang logam

2) Letakkan uang logam pertama pada platisin pertama dengan


posisi horizontal dan uang logam kedua dengan posisi verikal

3) Berilah dorongan pada kedua uang logam dengan berat yang sama

4) Terakhir ambil kedua uang logam tersebut dari platisin

5) Amati apa yang terjadi

4. Setelah melakukan percobaan siswa diminta untuk mempresentasikan


hasil percobaannya kedepan kelas
5. Setelah siswa mempresentasikan guru memperkuat dan mengarahkan
siswa

Penutup
1. Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah diajarkan
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran hari
ini
3. Menutup kegiatan dengan berdo’a bersama

G. SUMBER DAN MEDIA


Buku
Youtube:
https://youtube.com/watch?v=cmYEDuHA3xM&si=EnSIkaIECMiOmarE
Plastisin
Koin
H. PENILAIAN
a. Penilaian Sikap

b. Penilaian
Pengetahuan Kriteria
Penilaian:
Skor maksimal tiap Aspek = 10
Nilai = Jumlah skor : Jumlah keseluruhan skor x 100%

Rentang Nilai:
Sangat Baik = 91-100
Baik = 83-90
Cukup Baik = 75-82
Perlu Bimbingan = <75

Padang, 21 November 2022


Mengetahui, Guru Kelas
Kepala Sekolah

Puja Permaisari, M.Pd. Indrika Fepiana, M.Pd.


NIP. 8727366464647474 NIP. 5878900000988766

Kurikulum Merdeka
Pendahuluan
1. Mengkondisikan kelas untuk memulai kegiatan pembelajaran
2. Melakukan Pembiasan seperti: salam, berdo’a, absensi kehadiran
siswa dan memberikan motivasi kepada peserta didik
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik

Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi mengenai tekanan zat
2. Peserta didik diberikan media tentang tekanan zat padat
3. Peserta didik diminta melakukan percobaan tentang tekanan zat
padat sesuai langkah-langkah dibawah ini
Alat dan Baham

 2 buah Uang logam

 2 buah platisin

Cara

mempraktikan:

a. Siapkan 2 buah platisin dan uang logam


b. Letakkan uang logam pertama pada platisin pertama dengan
posisi horizontal dan uang logam kedua dengan posisi
verikal
c. Berilah dorongan pada kedua uang logam dengan berat
yang sama
d. Terakhir ambil kedua uang logam tersebut dari platisin
e. Amati apa yang terjadi
6. Setelah melakukan percobaan siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil percobaannya kedepan kelas
7. Setelah siswa mempresentasikan guru memperkuat dan
mengarahkan siswa

Penutup
1. Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah diajarkan
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran
hari ini
3. Menutup kegiatan dengan berdo’a bersama

Anda mungkin juga menyukai