Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MATERI PEMBEKALAN SENIN-JUMAT (22-26 JANUARI 2024)

(SENIN, 22 JANUARI 2024)

MATERI 1

KONSEP DASAR PEDAGOGI

Pedagogi berasal dari bahasa yunani: paedagogeo. Paedos (anak), agogo (memimpin), secara
harfiah pedagogi berarti memimpin anak. Pada bahasa inggris pedagogi (pedagogy) adalah
teori mengajar. Jadi pedagogik adalah Seni Mengajar.

Kompetensi pedagogik diantaranya adalah:

 Pemahaman terhadap peserta didik


 Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
 Evaluasi hasil belajar
 Pengembangan pesrta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

3 kunci sukses menerapkan seni mengajar sebagai berikut

1. Berpihak/berpusat pada murid


2. Kuasai materi
3. Asah kreativitas

Kerangka berpikir pembelajaran kreatif

1. Pendahuluan (Apersepsi)
2. Inti (Materi yang Esensial)
3. Penutup (Feedback, Refleksi, Tindak Lanjut)

MATERI 2

KOMPETENSI ANDRAGOGI DALAM TERAPAN

Andragogi adalah teori pembelajaran orang dewasa yang menekankan katakteristik dan
kebutuhan unik dari pelajar dewasa.

Prinsip-prinsip dasar Andragogi

1) Konsep diri: orang dewasa memiliki konsep diri bertnggung jawab atas kehidupan
mereka sendiri, yang mempengaruhi kesiapan mereka untuk belajar.
2) Pengalaman: orang dewasa membawa banyak pengalaman ke lingkungan belajar.
Pengalaman ini mendorong penggabungan pengetahuan masa lalu peserta didik ke
dalam proses pemebelajaran.
3) Kesiapan belajar: mereka termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui dan
memahami dari pada mengikuti tekanan atau persyaratan eksternal.
4) Orientasi belajar: kegiatan belajar harus berpusat pada masalah dan berorientasi
pada tugas.
5) Motivasi: meskipun motivasi ekstrinsik dapat berperan, motivasi intrinsik adalah
pendorong utama bagi pelajar dewasa.

Pedagogi dan Andragogi

Aspek

1) Orientasi pembelajaran didalam Pedagogi berpusat pada guru, sedang Andragogi


berpusat pada pembelajaran.
2) Motivasi di dalam Pedagogi motivasi eksternal (nilai, penghargaan), sedang
Andragogi motivasi internal (faktor intrinsik) dll.

Andragogi Dalam Terapan Meluas. Bisa dengan menerapkan di semua jenjang


pendidikan/ pembelajaran yang lebih muda.

Penerapan Andragogi di SD

Penerapan Prinsip Andragogi di Sekolah Dasar:

1. Menyesuaikan metode agar sesuai dengan tahap dan kebutuhan perkembangan


2. Kegiatan belajar berbasis permainan/bermain.
3. Pelajran interaktif yang mendorong partisipasi
4. Bahan pembelajaran yang adaptif
5. Peluang refleksi pembelajaran.

Peran Mahasiswa Sebagai Fasilitator:

1. Membimbing dan mendukung pemebelajaran yang lebih muda


2. Membantu dalam kegiatan yang berbasis bermain
3. Memberikan panduan dan dukungan dalam pembelajaran
4. Melibatkan pembelajaran interaktif dan membantu partisipasi
5. Mendukung pendekatan pembelajaran adaptif
6. Membantu dalam praktik refleksi.

Praktik Pembelajaran Berbasis Proses Andragogi Antaranya: 1) Self-Paced Learning; 2)


Hands-On Experiences; 3) Collaboratitive Projects; 4) Self-Drected Inquiry; 5) Mentorship
Programs.

Praktik Pembelajaran Karakter Awal Peserta Didik: 1) kesadaran (diri dan lingkungan
sekitar); 2) kepemimpinan dan kewirausahaan; 3) kepeloporan.

KONSEP PENDUKUNG

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang


disesuiakan/dibedakan/dipersonalisasi dengan cara menyesuaikan intruksi pengajaran untuk
memenuhi beragam kebutuhan siswa di kelas.

Pembelajaran Multiodal merupakan pemebelajaran dengan penggunaan berbagai modalitas


sensorik (seperti visual, auditori, dan kinestetik) untuk menyampaikan konten dan melibatkan
peserta didik.

(SELASA, 23 JANUARI 2024)

MATERI 3

ASESMEN KOGNITIF DAN NON KOGNITIF DI KELAS

Asesmen dapat dilakukan untuk mengetahui hasil belajar (of learning), menyusun
strategi belajar (for learning), maupun hasil belajar (as learning).

Prinsip Asesmen:

a. Valid > menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan dinilai.
b. Reliabel/Konsisten > siswa yang sama kana memperoleh skor yang (hampir) sama
ketika ia kembali mengerjakan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda.
c. Adil > tidak merugikan siswa tertentu, terbuka, dan objektif.
d. Fleksibel > mengakomodir pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi.
e. Memberikan umpan balik > memberikan informasi mengenai tingkat capaian
kompetensi dan aspek kompetensi yang dapat ditingkatkan.

Konsep Asesmen: (tujuan, faktor penentu, asesor kunci)


 Asesmen Terhadap hasil belajar
 Asesmen formatif > Asesmen untuk belajar

Asesmen sebagai proses belajar


 Asesmen hasil belajar
 Asesmen tingkat kelas
 Asesmen tingkat satuan pendidikan

Asesmen dan Pembelajaran.

Asesmen Diagnostik terbagi 2: 1) asesmen diagnostik nonkognitif; 2) asesmen diagnostik


kognitif.

Asesmen Diagnostik Nonkognitif

Bertujuan untuk mengetahui:

1) Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa.


2) Aktivitas siswa selama belajar dari rumah
3) Kondisi keluarga siswa.

Langkah asesmen nonkognitif:

1) Persiapan > menyiapkan alat bantu yang dapat mewakili emosi


Membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa.
2) Pelaksanaan > meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah
serta menjelaskan aktivitas dengan cara: bercerita, menggambar,
menulis.
3) Tindak Lanjut

Asesmen Diagnostik kognitif

Adalah asesmen yang memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi yang
sudah dikuasai siswa, serta pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelum memulai suatu
pembelajaran.

Prinsip asesmen diagnostik berkala:

a. Dilaksanakan secara rutin pada awal/akhir/waktu lain pada proses pembelajaran.


b. Mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik pembelajaran
c. Melakukan tindak lanjut melalui penyesuaian materi pembelajaran dengan
kemampuan siswa.

Numerasi > kemampuan berpikir mengggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Proses kognitif numerasi ada 3:

1. Pemahaman
2. Penerapan
3. Penalaran

Literasi > kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan


berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu.

Proses Kognitif Literasi:

1. Menemukan informasi
2. Memahami
3. Mengevaluasi dan merefleksi

MATERI 4

PEMEBELAJARAN DAN ASESMEN DALAM KURIKULUM MERDEKA DI


SEKOLAH DASAR

Merdeka Belajar > kebebasan dalam rangka upaya atau usaha untuk mencapai perubahan
tingkah laku yang bermakna dan berkarakter dalam menyelasaikan
permasalahan kehidupan.

Merdeka Mengajar > kebebasan bagi guru untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi
dalam proses pemebalajaran, tanpa beban dari aturan yang membatasi
kreativitas guru.

Guru Merdeka > harus mau berinovasi menemukan strategi untuk mencapai kompetensi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

5 Syarat Pembelajaran Yang Memerdekakan

a) Bersedia mengenal, menerima, mencintai peserta didik


b) Bersedia berpusat pada peserta didik
c) Bersedia menyelenggarakan pembelajaran sesuai tingkat
d) Bersedia terus belajar
e) Bersedia berkolaborasi

Prinsip Pembelajan:

1) Sesuai tahap perkembangan


2) Inspiratif
3) Mengembangkan kompetensi dan karakter
4) Relavan
5) Berorientasi pada masa depan

Apa itu Asesmen dalam kurikulum merdeka:

 Upaya menggali informasi mengenai kondisi, hambatan, dan kebutuhan peserta didik
melalui pengamatan dan dialog dengan peserta didik atau lainnya.
 Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun sumatif
berdasarkan tujuan saat digunakan.

Prinsip Asesmen:

1) Terpadu engan proses pembelajaran


2) Netral
3) Sederhana dan informatif
4) Adil, valid, proporsional, dan dapat dipercaya
5) Reflektif

Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen diantaranya:

Memahami capaian pembelajaran; Merumuskan tujuan pembelajaran; menyusun alur tujuan


pembelajaran dari tujuan pembelajaran; merancang pembelajaran dari asesmen.

Modul Ajar > perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru untuk menuju capaian

pembelajaran.

MATERI 5

KONSEP DASAR KURIKULUM MERDEKA SD, SMP, DAN SMK.


kurikulum Merdeka memberikan fleksibiltas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong
royong menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan
kondisi satuan pendidikan. Kurikulum merdeka mengatur muatan dan beban belajar
instrakurikuler, kokurikuler, dan eskstrakurikuler.

Struktur Kurikulum dibagi menjadi 2 komponen utama:

1. Pembelajaran Intrakurikuler: kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap


mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek Penguatan Profil Pancasila. kegiatan belajara
khusus yang bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan sublemen
pada dimensi profil pelajar pancasila.

Struktur Kurikulum SD/ MI dibagi menjadi 3 fase:

a. Fase A untuk kelas I dan kelas II


b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV
c. Fase C untuk kelas V dan kelas VI

Proporsi belajarnya terbagi menjadi 2: 1) pembelajaran intrakurikuler; 2) projek penguatan


profil pelajar pancasila, dialokasi sekitar 20% beban per-tahun.

Struktur Kurikulum SMP terdiri atas 1 fase yaitu Fase D (Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas
IX)

Strukturnya terbagi menjadi 2 yaitu:1) pembelajaran intrakurikuler; 2) projek penguatan


profil pelajar pancasila, dialokasikan sekitar 25% total JP per-tahun.

Struktur Kurikulum SMK terbagi menjadi 2: 1) pembelajaran intrakurikuler; 2) projek


penguatan profil pelajar pancasila yang dialokasikan dari total JP mata pelajar umum dan
beberapa mata pelajaran pilihan per tahun.

Perencanaan Pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (2)
dalam bentuk modul ajar.

Bentuk Asesmen:

 Asesmen Formatif: asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau


umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
 Asesmen Sumatif: Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran.

Intrumen Asesmen: (1) Observasi; (2) Kinerja; (3) Projek; (4) Tes Tertulis; (5) Tes Lisan; (6)
Penugasan; (7) Porfolio.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila:

1) Kepala satuan pendidik


2) Pendidik
3) Peserta didik
4) Dinas pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
5) Pengawas
6) Komite Sekolah
7) Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra.

(RABU, 224 JANUARI 2024)

MATERI 6

PROYEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA

Visi Pendidikan Indonesia > mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila

Profil pelajar Pancasila:

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


2) Berkibenekaan Global
3) Bergotong-royong
4) Kreatif
5) Bernalar kritis
6) Mandiri.
oranag yang memiliki kompetensi adalah orang yang menunjukkan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, perilaku, melakukan aksi.

Proses Kunci: 1) memdefenisikan masalah; 2) menghasilkan ide; 3) pembuatan prototype; 4)


pengujian.

MATERI 7

PENGGUNAAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk
guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar,
belajar, dan berkarya lebih baik lagi. selain itu, juga membantu guru mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

MATERI 8

IMPLEMENTAASI KURIKULUM MERDEKA DI SMP

Miskonsepsi Belajar: belajar untuk ujian; kendali belajar ada di tangan guru; kebutuhan
semua murid sama.

Kurikulum Merdeka adalah kerangka kurikulum yang kebih fleksibel, sekaligus berfokus
pada materi asensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Fokus
kurikulum merdeka adalah berorientasi pada murid.

Kategori Implementasi Kurikulum Merdeka:

1) Kategori Mandiri Belajar


2) Kategori Mandiri Berubah
3) Kategori Mandiri Berbagi

Tahapan IKM

 Analisis capaian pembelajaran (CP) menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran.
 Perencanaan dan pelaksanaan asesmen
 Perencanaan strategi pembelajaran
 mengembangkan Modul Ajar.
(KAMIS, 25 JANUARI 2024)

MATERI 9

KONSEP DASAR LITERASI

Literasi merupakan kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta,


mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital
mengenai topik lintas disiplin dan keilmuan (ILA, 2016)

Penguatan Literasi: memetakan kemampuan literasi diawal pembelajaran; memberikan


intervensi sesuai dengan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar terbimbing; memberikan
materi yang sesuai dengan kemampuan literasi siswa; mengajarkan strategi membaca,
memahami, dan mendalami teks di semua mata pelajaran. Penumbuhan budaya literasi
dimulai dari lingkungan fisik sekolah, lingkungan sosial-emosional, lingkungan akademik.

Literacy Coach: tutorial (pendamping literasi), klab membaca atau menulis (kegiatan
ekstrakurikuler), pengayaan pembelajaran menyenangkan (literacy games)

Literacy Games & Projects: wawancara tokoh utama dari buku (imaginary interview),
diorama cerita buku, komik, poster (canva), claymation.

Lingkungan Kaya Literasi:

Bagaimana buku dikurasi > bagaimana buku dijenjangkan > bagaimana buku seharusnya
ditata > bagaimana buku dikelola.

MATERI 10

KONSEP LITERASI DIGITAL

HOAKS

Tujuan pembuat konten hoaks: keuntungan ekonomi bagi produsen hoaks, propaganda politik
bagi kalangan besar penggunaan jasa.

Contoh:

Konten menyesatkan, Cyberbullying, jejak digital, Etika Digital


Phising adalah upaya pengelabuan/pencuri untuk mendapatkan informasi sensitif (data
pribadi) melalui sistem komunikasi elektronik, seperti modus penipuan dengan pengunduhan
aplikasi.

Mengelola Komunikasi Digital

Prinsip bermedia sosial


1. Hukum tulisan sama dengan hukum perkataan, saring (pertimbangkan) sebelum
sharing (menulis)
2. Posting yang penting, bukan yang penting posting
3. Jangan info atau sebarkan data diri, pribadi ataupun orang lain.
4. unggah hal positif.
Keterampilan Manusia
1. Networking > wawasan luas akan memudahkan bicara dengan beragam orang.
2. Adaptability > kemampuan beradaptasi terhadap perubahan atau tren.
3. Problem Solving > ketahui beragam berita dan informasi

MATERI 11

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SMK

Langkah dalam memahami pengimplementasian kurikulum merdeka

1. Memahami garis besar kurikululum merdeka


2. Memahami pembelajaran dan asesmen
3. Memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam
kurikulum merdeka
4. Memahami pengembangan projek penguatan profil pelajar pancasila

Kurikulum merdeka bertujuan memberi kesempatan bagi semua murid di Indonesia untuk
menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompoten dan berkarakter pancasila.

Tiga karakteristik utama kurikulum merdeka dan manfaatnya:

1. Fokus pada materi esensial sehingga guru tidak terburu-buru dalam mengajar dan
pembelajaran bisa lebih mendalam
2. Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberi waktu lebih banyak untuk
pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks
nyata.
3. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong
pembelajaran yang menyenangkan dan relavan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi
satuan pendidikan.

Prinsip dalam Perncangan Kurikulum Merdeka antaranya:

a) Sederhana, mudah dipahami dan diimplementasikan


b) Fokus pada kompetensi dan karakter semua peserta didik
c) Fleksibel
d) Selaras
e) Bergotong-royong
f) Memperhatikan hasil kajian dan umpan balik

Komponen CP: (1) rasional mata pelajaran; (2) Tujuan mata pelajaran; (3) karakteristik mata
pelajaran; (4) capaian dalam setiap fase secara keseluruhan; (5) capaian setiap fase menurut
elemen.

Komponen Minimum:

RPP a. Tujuan pemebelajaran

b. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran

c. Asesmen pembelajaran

Modul Ajar a. Tujuan Pembelajaran

b. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran

c. Rencana asesmen (di awal dan di akhir pembelajaran)

d. Media Pembelajaran.

Pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan yang dikembangkan menunjukkan


kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional satuan pendidik:

1) Berpusat pada peserta didik


2) Kontekstual
3) Esensial
4) Akuntabel
5) Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Komponen kurikulum operasional di satuan pendidikan

1) karakteristik satuan pendidikan


2) Visi, misi, dan tujuan
3) Pengorganisasian Pembelajaran
4) Perencanaan Pembelajaran.

(JUMAT, 26 JANUARI 2024)

MATERI 12

PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN LITERASI DI SD

Literasi merupakan Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan,


mengevaluasi, Merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan
Mengembangkan kapasitas individu.
RAGAM STRATEGI YANG DAPAT DIGUNAKAN
1. Strategi membaca nyaring
2. Strategi membaca bersama
Membaca bersama adalah sebuah read aloud yang interaktif di mana murid
berinteraksi mengenai isi dan hal-hal lain dalam buku dengan bimbingan guru
3. Menggunakan pengatur grafis
4. Strategi membaca skimming & scanning
Skimming adalah strategi membaca cepat yang Bertujuan untuk mendapatkan
gambaran umum Tentang isi teks.
5. Lokakarya membaca
MATERI 13
MEMILIH BACAAN UNTUK SD, SMP, DAN SMK
Jenjang Pembaca dan Buku Berjenjang
1. Pembaca Dini (A) > pembaca Yang baru kali pertama mengenal Buku dan belum
mampu Membacanya.
2. Pembaca Awal (B) > pembaca yang sudah mampu Membaca teks berupa kata/frasa
Dengan kombinasi bunyi huruf, Klausa, kalimat sederhana, dan Paragraf sederhana.
3. Pembaca Semenjana (C) > pembaca yang mampu Membaca teks secara lancar
Berbentuk paragraf-paragraf Dalam satu wacana.
4. Pembaca Madya (D) > pembaca yang mampu Memahami beragam teks Dengan
tingkat kesulitan Menengah.
5. Pembaca Mahir (E) > pembaca yang mampu Membaca beragam teks secara Analitis
dan kritis
Perjenjangan Buku adalah Pemadupadanan antara buku Dan pembaca sasaran sesuai
Dengan tahap kemampuan Membaca (Pedoman Penjenjangan Buku No 30 2022).
Buku ramah cerna adalah Buku Dengan karakteristik berisikan Materi teks/gambar yang
mudah Dicerna oleh Jenjang Pembaca Dini Dan Jenjang Pembaca Awal.
Buku berjenjang adalah Buku Yang berisikan materi teks/Gambar dengan penggunaan
Bahasa yang meningkat secara Bertahap dari sederhana hingga Lebih rumit sebagai
tantangan Membaca.
MATERI 14
STRATEGI MEMBACA DI SD, SMP, SMK
Komponen AKM Literasi
1) KONTEN > • Teks Fiksi; Teks Informasi
2) LEVEL KOGNITIF > Menemukan Informasi; Menafsirkan; Mengevaluasi
3) KONTEKS > • Personal; Sosial Budaya; Saintifik.
Level Kognitif dalam AKM
1) MENEMUKAN INFORMASI
2) MENAFSIRKAN – MENGINTEGRASIKAN
3) MENGEVALUASI – MEREFLEKSI
Konteks Teks dalam AKM
a. PERSONAL > Berkaitan dengan minat dan Ketertarikan individu.
b. SOSIAL BUDAYA > Mencerminkan pandangan Masyarakat terkait.
c. SAINTIFIK > Berhubungan dengan Fenomena dan fakta ilmiah.
Ragam Strategi Literasi Di SD, SMP, SMK
 Strategi Membaca Nyaring
 Strategi Mengamati, Memperediksi
 Strategi Menggunakan Pengatur Grafis
 Strategi Freeze Frame
 Strategi Awe Walks
 Strategi Visualisasi Konteks
 Strategi Exit Tickets

Anda mungkin juga menyukai