III. Penutup :
Feedback PBL (STEAM)
Refleksi Literasi + Numerasi
Tindak Lanjut 21st Century Skills
4. Percobaan Sederhana
Contoh
I. Perubahan wujud benda
II. Membuat minuman tradisonal berbahan empon-empon
III. Membuat bayangan benda
IV. Rambatan bunyi
V. Membuat pencampuran warna alami
VI. Berat dan gaya dengan menggunakan mainan yang ada di rumah Pertumbuhan
tanaman, dsb
Guru Kompeten
1. Attitude
2. Knowlage
Tanggal 22 Januari 2024
Pemateri Wily Ariwiguna
No Hp
Materi Kompetensi Andragogi dalam Terapan
Konsep Andragogi
adalah teori pembelajaran orang dewasa yang menekankan karakteristik dan kebutuhan unik dari
pelajar dewasa. Digagas oleh pendidik Malcolm Knowles pada 1960-an, Andragogi didasarkan
pada premis bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dari anak-anak dan harus didekati
dengan serangkaian prinsip yang berbeda yang disesuaikan dengan atribut dan pengalaman
spesifik mereka.
Prinsip-prinsip utama Andragogi meliputi :
1. konsep diri,
2. pengalaman,
3. kesiapan untuk belajar,
4. orientasi untuk belajar,
5. motivasi
Pedagogi berfokus pada guru sebagai tokoh sentral dalam proses pembelajaran,
Andragogi memberikan penekanan yang lebih besar pada keterlibatan aktif pembelajar dan
pembelajaran mandiri.
Tanggal 23 Januari 2024
Pemateri Rahmah Zulaiha
No Hp
Materi Asesmen Kognitif dan Non Kognitif di Kelas
Prinsip Asesmen :
1. Valid
Menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan dinilai
2. Reliabel/Konsisten
Siswa yang sama akan memperoleh skor yang (hampir) sama ketika ia kembali
mengerjakan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda.
3. Adil
Tidak merugikan siswa tertentu, terbuka, dan objektif
4. Fleksibel
Mengakomodir pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi
5. Memberikan umpan balik
Memberikan informasi mengenai tingkat capaian kompetensi dan aspek kompetensi yang
dapat ditingkatkan
Konsep Asesmen
Asesmen Formatif
Asesmen Terhadap Asesmen Untuk Asesmen Sebagai
Hasil Belajar BElajar Proses Belajar
Tujuan Penilaian akhir Informasi untuk Monitoring dan
terhadap sebuah membantu guru koreksi mandiri
tujuan belajar membuat tindak lanjut dalam proses belajar
Faktor Penentu Siswa lainnya Standar pihak luar Capaian pribadi atau
atau ekspetasi tertentu standar dari pihak
luar
Asesor kunci Guru Guru Siswa
ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik NonKognitif
Asesmen yang bertujuan untuk mengetahui
1. Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
2. Aktivitas siswa selama belajar dari rumah
3. Kondisi keluarga siswa
Asesmen Diagnostik Kognitif
1. Asesmen yang memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi yang
sudah dikuasai ataupun belum dikuasai siswa, serta pengetahuan yang sudah
dimiliki siswa sebelum memulai suatu pembelajaran.
2. Dilakukan secara berkala di setiap awal pembelajaran. Informasi hasil asesmen
tersebut berguna untuk menyusun strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan
level kompetensi setiap siswa (teaching at the right level)
NUMERASI
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu
sebagai warga negara Indonesia dan dunia
LITERASI
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks
untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
Profil Pancasila
1. Beriman Bertaqwa Kepada Thuan YME dan Berakhlak Mulia
2. Berbhineka Global
3. Bergotong Royong
4. Kreatif
5. Bernalar Kritis
6. Mandiri
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan
pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan
subelemen pada dimensi profil pelajar Pancasila.
Bentuk Asesmen
1. Asesmen formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
2. Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran.
Tanggal 23 Januari 2024
Pemateri Triska Fauziah Resmiati
No Hp
Materi Pembelajaran dan asesmen dalam kurikulum merdeka di sekolah dasar
Guru Merdeka
Harus mau berinovasi menemukan strategi yang tepat untuk mencapai kompetensi pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam dan situasi lokal yang khas
Platform Merdeka Balajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar
dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang
Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan
kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Memabantu guru dalam mengajarkan siswa dan membantu dalam mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Aksi nyata adalah bentuk impelementasi dari ilmu yang telah didapatkan
5 Fitur Platform Merdeka pengajar yang dapat digunakan pengajar :
1. Video Inspirasi
2. Pelatihan Mandiri
3. Bukti Karya Saya
4. Asesmen Murid
5. Perangkat Ajar
Tanggal 24 Januari 2024
Pemateri Yosua Adhipta Nala Yudhistira
No Hp
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada
materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Karakteristik utama
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila.
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Diferensiasi
1. Diferensiasi konten
2. Diferensiasi proses
3. Diferensiasi produk
Praktik literasi
Menugaskan siswa membuat synopsis adalah cara memastikan siswa benar benar membaca
LITERASI
I. Kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan
berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital mengenai topik lintas
disiplin dan keilmuan (ILA, 2016).
II. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi,
dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks
(UNESCO, 2004).
PENGUATAN LITERASI
1. Memetakan kemampuan literasi siswa di awal pembelajaran
2. Memberikan intervensi sesuai dengan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar
terbimbing.
3. Memberi materi yang sesuai dengan kemampuan literasi siswa.
4. Mengajarkan strategi membaca, memahami, dan mendalami teks di semua mata pelajaran
LITERACY PROJECTS
1. Wawancara tokoh utama dari buku (imaginary interview)
2. Diorama cerita buku
3. Komik
4. Poster (canva)
5. Claymation
LITERACY COACH
1. Tutoring (Pendamping literasi)
2. Klab membaca atau menulis (kegiatan ekstrakurikuler)
3. Pengayaan pembelajaran menyenangkan (literacy games)
1. Dari keempat pilar tersebut, hanya pilar budaya digital yang mengalami
penurunan
2. Budaya digital adalah kemampuan seseorang dalam membaca, memahami, dan
memanfaatkan teknologi digital yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat.
3. Menurut laporan Digital Civility Index yang dilakukan oleh Microsoft, Indonesia
menduduki peringkat ke- 29 dari 32 negara yang disurvei dilihat dari aspek
kesopanan dalam menggunakan teknologi digital atau media sosial, terendah dari
semua negara di Asia Tenggara dalam survei tersebut.
JEJAK DIGITAL
1. Jejak digital (digital footprints): penggunaan teknologi sehari-hari dalam kehidupan
meninggalkan banyak jejak di dunia maya
2. Jejak digital itu berupa pengenalan perangkat digital, situs web, email, komentar dan foto
di medsos, bahkan transaksi belanja.
3. Jejak digital itu ibarat "bom ranjau": yang bisa meledak suatu saat saat ada pihak tertentu
yang menyalahgunakan data.
4. Selain dimanfaatkan perusahaan untuk mengenali kita/audiens-nya, jejak digital ternyata
berpengaruh pada reputasi dan karier.
HOAKS
Tujuan pembuat konten hoaks:
1. keuntungan ekonomi bagi produsen hoaks
2. propaganda politik bagi kalangan besar pengguna jasa.
Selain keuntungan materi, penyebar konten hoaks akan mendapatkan peningkatan jumlah klik
(traffic) pada akun media sosial dan situs palsu serta data pribadi warganet yang dicuri dari aksi
peretasan melalui klik.
Phising
1. Phising adalah upaya pengelabuan/pencurian untuk mendapatkan informasi sensitif (data
pribadi),melalui sistem komunikasi elektronik
2. "Masyarakat harus mewaspadai modus penipuan dengan pengunduhan aplikasi yang
berakibat terhadap kebocoran data pribadi,"
CYBERBULLYING
1. Perundungan kini tak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga terjadi di dunia maya.
2. Perundungan siber, antara lain, meliputi menyebarkan kebohongan, mengunggah foto
yang mempermalukan, menyampaikan kebohongan tentang korban, mengatasnamakan
seseorang (memakai akun palsu), mengirim pesan jahat pada korban hingga menghina
dan mengucilkan melalui internet, jejaring sosial, telepon seluler, atau teknologi digital
lainnya.
3. Pelaku merasa aman bersembunyi di layar gadget karena rendahnya literasi digital.
KETERAMPILAN MANUSIA
1. Networking
Wawasan luas akan memudahkan bicara dengan beragam orang sehingga akan membuka
peluang diajak kolaborasi dan naik level
2. Adaptability
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan atau tren, seperti cara kerja akibat
perkembangan teknologi, akan sangat membantu peningkatan peran dan karier.
3. Problem Solving
Ketahui beragam berita dan informasi permasalahan di masyarakat membantu
menemukan solusi atau pemecahan masalah atau bahkan visi membangun sebuah bisnis
baru.
Tanggal 26 Januari 2024
Pemateri Riski
No Hp
Materi Praktik Baik Pembelajaran Literasi di SD
Kata kunci
1. Keterampilan berpikir
2. Berbagai jenis teks
3. Tujuan tertentu
III.Lingkungan akademik
1. Guru merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi peserta
didik.
2. Guru menguatkan kecakapan literasi baca-tulis melalui kegiatan pengayaan.
3. Guru melakukan strategi untuk mengembangkan kecakapan berpikir.
4. Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek.
III.Setelah Membaca
Menyimpulkan dan menegaskan kembali kompetensi dan konsep dalam tujuan
pembelajaran.
1. Menyimpulkan pembelajaran dari buku
2. Melakukan asesmen/ mengerjakan LKPD
3. Menghubungkan dengan pengalaman diri
4. Menyimpulkan kosakata baru yang didapat dari proses membaca
II. STRATEGI MEMBACA BERSAMA
Membaca bersama adalah sebuah read aloud yang interaktif di mana murid berinteraksi
mengenai isi dan hal-hal lain dalam buku dengan bimbingan guru. Strategi ini biasanya
menggunakan bigbook di dalam prakteknya
1) Buku Berjenjang
“Sesuai dengan kemampuan dan kematangan pembaca”
Buku berjenjang adalah Buku yang berisikan materi teks/ gambar dengan penggunaan
bahasa yang meningkat secara bertahap dari sederhana hingga lebih rumit sebagai
tantangan membaca.