Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK


DI SMA NEGERI 15 SURABAYA

Disusun Oleh :

M. EL FATHIN MUFAKKIR 2200103911210019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


PRAJABATAN GELOMBANG 1
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Identitas Peserta Didik ............................ Error! Bookmark not defined.
B. Panduan Observasi .................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
HASIL ANALISA DATA ...................................................................................... 3
A. Karakteristik Peserta Didik ....................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Peserta Didik


Observasi ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya dalam rangka
Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan Gelombang 1 Tahun 2022 di LPTK
Unesa. Penyusunan observasi ini berdasarkan pada panduan observasi yang
akan dijelaskan di bawah ini. Obyek observasi yang digunakan adalah peserta
didik di SMA Negeri 15 Surabaya pada kelas X 1, XII IPA 3, dan XII IPS 1.
Dua kelas ini dijadikan obyek observasi disebabkan kedua kelas tersebut
merupakan kelas yang diampu oleh guru pamong pada mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan 1.
B. Panduan Observasi
Panduan Observasi yang telah disusun adalah sebagai berikut;

Pedoman observasi
Teori perkembangan Aspek yang diamati
Teori Perkembangan Menghormati orang yang lebih tua
sosial Emosional Menaati peraturan
Mempertimbangkan norma yang berlaku di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat
Menerima pendapat orang lain
Membantu orang yang kesulitan
Menggunakan bahasa yang sopan
Mampu berpikir abstrak
Berpikir sebelum bertindak
Mampu bersabar
Senang bergaul dengan teman sebaya
Peka terhadap lingkungan sekitar
Mampu berinteraksi dan komunikasi dengan
baik
Teori Kognitif Memperhatikan pelajaran yang disampaikan
oleh guru
Mengikuti pelajaran dengan tekun
Aktif bertanya/berpendapat ketika di kelas
Mencatat materi
Terampil pada saat mengerjakan projek
Mahir memanfaatkan media yang digunakan
dalam proses pembelajaran
Memahami yang disampaikan guru
Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
guru
Mampu mengingat materi yang disampaikan
guru
Mampu menganalisis study kasus dengan baik
Mampu mengaplikasikan materi dikehidupan
sehari-hari
Sumber: Ali, Mohammad. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

2
BAB II

HASIL ANALISA DATA

A. Karakteristik Peserta Didik


Karakter peserta didik memiliki keunikan tersendiri. Berikut terdapat
beberapa hasil observasi dari beberapa kelas yang diteliti. Kelas X 1, XII IPA
3, dan XII IPS 1 memiliki karakteristik peserta didik sebagai berikut :
1. Budaya Sekolah
Suasana sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal
mulai dari sarana fisik (ruang kelas, peralatan pembelajaran, etc) dan
lingkungan sosial (guru, teman sebaya). Secara umum, profil pelajar
Pancasila sudah dihidupkan dalam lingkungan sekolah. Profil pelajar
pancasila dihidupkan dalam sekolah yaitu, adanya upacara bendera
terjadwal, kegiatan menyanyikan lagu indonesia raya dipagi hari sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, ada doa terpusat sebelum memulai
pembelajran dan mengakhiri kegiatan pembelajaran, mengajarkan adab dan
kebiasaan untuk menjaga kebersihan, adanya kegiatan sholat dzuhur
berjamaah, ada kegiatan literasi terjadwal.
2. Budaya Kelas
Guru dan peserta didik melakukan kesepakatan kelas dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat. Guru membuat kesepakatan dengan
siswa sebelum kegiatan berlangsung, mengenai proses pembelajaran yang
akan berlangsung, misal ada point tambahan bagi siswa yang mengajukan
pertanyaan atau juga ada point tambahan bagi ssiwa yang bisa
menyelesaikan latihan atau penugasan lebih cepat. Guru menekankan nilai-
nilai profil pelajar pancasila kepada peserta didik dengan mengajak
menyanyikan lagu indonesia raya, mengajarkan adab, sholat berjamaah.
3. Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Keterlibatan
peserta didik dalam pembelajaran ini berbentuk respon atas pertanyaan
konstruktif dari guru. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
pembelajaran yaitu memberikan dorongan berupa reward point tambahan.

3
Antusiasme belajar dari para peserta didik tertangkap dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran siswa terilhat aktif dan
antusias. Mereka acap kali bertanya untuk menanyakan beberapa
pertanyaan mengenai materi yang sekiranya masih belum sepenuhnya
mereka pahami. Peserta didik aktif merespon pertanyaan guru selama
pembelajaran berlangsung. Selain bertanya peserta didik juga antuias
menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh guru.
4. Identifikasi Kesiapan Siswa
Pada awal pembelajaran guru mengamati atau mengecek kesiapan peserta
didik. Baik secara kondisi maupun secara materi yang akan diajarkan. Guru
memulai kegiatan pembelajaran dengan melemparkan pertanyaan mengenai
materi sebelumnya juga pertanyaan pemantik untuk mengetahui kesiapan
siswa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Guru mengetahui bahwa
kompetensi awal peserta didik beragam. Guru memberikan materi
pembelajaran berbeda sesuai tingkat pemahaman peserta didik. Guru
memulai dari mengulang terlebih dahulu pada siswa yang belum menguasai
dan beralih kepada siswa yang sudah siap untuk melanjutkan materi
pembelajaran. Guru mendampingi setiap peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran, mendampingi peserta didik sampai paham secara runtut
konstruksi materi dengan memeriksa pekerjaan peserta didik pasca
penugasan. Guru proaktif untuk berkeliling dan memeriksa penugasan yang
diberikan serta menjawab beberapa pertanyaan dari siswa yang memang
belum menguasai materi dengan baik.
5. Perkembangan Emosi
Kelas dan ruang pembelajaran lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang
sehat untuk peserta didik dilihat dari keterbukaan dan kesetaraan dalam
berekspresi. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertnyaan dari guru tanpa ada perasaan terdiskriminasikan. Guru
merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri dengan
tepat. Guru memberikan stimulus kepada siswa berupa pertanyaan sejauh
mana siswa memahami materi.Guru mendekat kepada peserta didik
kemudian menjelaskan secara personal materi yang belum dimengerti oleh

4
siswa sebelum melemparkan pertanyaan secara universal kepada seluruh
kelas.
6. Perkembangan Sosial
Secara umum, guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, misalnya peka terhadap
situasi sekitar, berempati, saling menghargai, serta berinteraksi dan
berkomunikasi. Guru mengajari dan mengawasi adab, dan sopan santun
peserta didik ketika di sekolah. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan sosial peserta didik dalam kegiatan belajar
(contoh, kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama). Guru
menginstruksikan peserta didik untuk saling membantu teman sebaya jika
kesulitan memahami materi. Guru meminta peserta didik untuk bertanya
kepada teman yang sudah menyelesaikan penugasan lebih dulu dan kembali
bertanya jika memang masih belum memahami materi. Guru juga
mengajarkan tatacara bertanya yang baik dengan mengangkat tangan
terlebih dahulu sebelum mengajukan pertanyaan. Guru juga meminta siswa
untuk bekerja secara kelompok bagi mereka yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan penugasan sehingga bisa memecahkan masalah
bersama.
7. Perkembangan Moral/Spiritual
Guru membangun nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik seperti
halnya memberikan contoh perilaku jujur dan bersikap sopan santun. Guru
menyapa siswa dengan mengucapkan salam, guru juga mengajak siswa
untuk mengerjakan sesuai dengan kemampuannya.

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


SMA Negeri 15 Surabaya termasuk salah satu satuan pendidikan yang
memiliki lingkungan belajar yang baik. Di SMA Negeri 15 Surabaya, seluruh
peserta didik, tenaga kependidikan, dan pendidik bisa merasakan lingkungan
yang aman dan nyaman. SMA Negeri 15 Surabaya juga tidak segan untuk
melibatkan pihak-pihak terkait demi kemajuan bersama. Secara umum, profil
pelajar Pancasila sudah dihidupkan dalam lingkungan sekolah. Kelas dan ruang
pembelajaran lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat untuk peserta
didik dilihat dari keterbukaan dan kesetaraan dalam berekspresi. Guru
membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi, misalnya peka terhadap situasi sekitar, berempati,
saling menghargai, serta berinteraksi dan berkomunikasi. Pembelajaran di
SMA Negeri 15 Surabaya berjalan dengan baik. Sebab fasilitas penunjang
proses pembelajaran cukup lengkap dan kualitas guru juga baik. Tidak ada
diskriminasi dalam kegiatan pembelajaran dan jabatan di sekolah. Para guru
juga melakukan proses belajar mengajar dengan metode-metode dan media-
media yang relevan sesuai dengan kebutuhan siswa. Para guru di SMA Negeri
15 Surabaya aktif dalam meningkatkan kualitas diri sehingga berdampak pula
kepada peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas. Terakhir, semua
pihak sekolah terlibat dengan tugasnya masing-masing untuk kemajuan SMA
Negeri 15 Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai