Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 4

LEMBAR WAWANCARA

MANAJEMEN SEKOLAH

Irda Afdila (2201022113)


Nama Mahasiswa
Iswatun Chasanah (2201022110)
Kartika S. (2201022151)
Khanin Zahrotul A. (2201022148)

Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahsa Inggris

Sekolah PPl SMKN 10 Semarang

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau
guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan
program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi

Hasil Observasi
Manajemen Kesiswaan
Aturan yang telah ditetapkan di SMK N 10 Semarang
● Apa saja kebutuhan siswa sudah dilaksanakan dengan baik, seperti contoh semua
yang menjadi prioritas siswa yang membawa kendaraan bermotor diwajibkan
sekolah? menuntun kendaraan tersebut sampai ke lokasi
parkiran siswa, kemudian siswa yang datang terlambat
akan mendapatkan hukuman supaya siswa itu tidak
● Apa yang sudah
mengulangi kesalahannya.
diupayakan satuan
pendidikan untuk
Interpretasi Hasil Observasi
memenuhi kebutuhan
tersebut ● Kebutuhan siswa mendisiplinkan dan
mengajarkan siswa untuk lebih bertanggung
● Bagaimana kebutuhan jawab supaya siswa sesuai dengan profil
siswa ini tercermin dalam pelajar pancasila.
● Upayanya setiap senin diadakan upacara
analisis karakteristik satuan
bendera tepat pukul 07.00 jadi sebelum jam 7
pendidikan? siswa diwajibkan harus sudah ada di sekolah,
kemudian setiap rabu dan jumat siswa
● Bagaimana kebutuhan mengikuti apel pagi pukul 06.45, apel pagi
peserta didik ini tercermin berlangsung selama 10 menit.
dalam tujuan satuan ● Minimnya akan siswa yang terlambat masuk
pendidikan? sekolah, siswa lebih bertanggung jawab agar
bisa lebih berangkat pagi. Sekolah mampu
membuat karakter siswa disiplin waktu atau
dalam keberangkatan dan juga aktivitas siswa
selama disekolah.
● Dengan adanya aturan untuk mendisiplinkan
siswa di SMK N10 Semarang yang diterapkan
dari awal masuk sampai pulang sekolah
bertujuan untuk membentuk siswa SMK N 10
Semarang menjadi siswa yang berkarakter
sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi

● Bagaimana satuan - Pengelolaan pembelajaran di SMKN 10 Semarang


pendidikan mengelola dilakukan dengan menyesuaikan kurikulum yaitu
melakukan sinkronisasi dengan mitra industri
pembelajarannya?
sekolah. Namun, SMKN N 10 Semarang juga
tetap menggunakan 3 kurikulum pusat
● Bagaimana proses
diantaranya Kurikulum Merdeka untuk kelas X ,
perencanaan dan desain Kurikulum 13 untuk kelas XI untuk mapel umum
kurikulum? dan di kelas XII menggunakan kurtilas.
Sedangkan pada jurusan Nautika terdapat
● Seberapa jauh/rutin Kurikulum tambahan yaitu kurikulum Binahotika
sekolah melakukan (kurikulum kelautan dari pusat). Didalamnya ada
monitoring terhadap kurikulum pelayarannya sendiri, jadi pelajaran
pelaksanaan kurikulum? yang ada pada kurikulum 2013 seperti Bahasa
Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan lain-
● Seberapa jauh penggunaan lain dipisahkan dengan kurikulum pelayaran
data dalam proses refleksi sendiri.
kurikulum? - Dalam proses perencanaan dan desain kurikulum
tim manajemen Kurikulum menganut pada
kebijakan ‘Link and Match’ yang
mengimplikasikan jurusan dan kebutuhan
kerja/industri. Proses yang diawali dengan
menganalisis karakteristik sekolah dan program
keahlian , penyusunan visi dan misi SMK,
menentukan pengorganiisasian pembelajaran,
menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan
program keahlian. Oleh karenanya SMKN 10
Semarang mengembangkan pembelajaran
Teaching Factory untuk mesinkronkan kurikulum
dengan mitra kerja sekolah.
- Tim manajemen SMKN 10 Semarang memiliki
agenda rutinan dalam monitoring pelaksanaan
kurikulum yang dilakukan setiap akhir semester
dalam bentuk rapat semesteran yang mencakup
monitoring kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Kegiatan monitoring ini bertujuan
untuk dilakukannya kegiatan reflektif lanjutan
dalam pembelajaran.
- Data-data analisis peserta didik dalam bentuk
hasil belajar dijadikan sebagai bahan reflektif
untuk para guru dan tim manajemen kurikulum
yang dibuktikan dengan penghimpunan data pada
media Google suite yang terpusat. Data-data ini
akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.

Interpretasi Hasil Observasi

- Pengelolaan dan perencanaan kurikulum di


SMKN 10 Semarang dilaksanakan dengan
fleksibel dan dinamis. Penerapan 3 kurikulum di
setiap jenjang merupakan tantangan tersendiri
bagi SMKN 10 untuk mengembangkan
karakteristik peserta didik dan kualitas pendidik.
Kegiatan monitoring yang rutin dilaksanakan
adalah bukti perancangan kurikulum yang terus
dikembangkan agar bisa bersifat adaptif dengan
karakteristik peserta didik dan acuan standar
proses Pendidikan Nasional di bidang kejuruan.
Misi SMKN 10 yang berkomitmen untuk
mengantarkan peserta didik nya untuk siap kerja,
siap wirausaha dan siap pendidikan lanjut
menjadikan kurikulum yang dirancang pun selalu
disinkronisasi dengan mitra industri sekolah.
Manajemen Sumber Daya Hasil Observasi
Manusia
- Penerimaan guru di SMKN 10 Semarang melalui
● Bagaimana proses beberapa jalur diantaranya melalui penerimaan
Pegawai PNS dan PPPK yang terpusat dari
penerimaan guru dalam
Kemendikbud, pengadaan guru tamu dengan
satuan pendidikan? rekruitmen, serta pengadaan guru magang bekerja
sama dengan universitas.
● Apakah ada kegiatan - Pembekalan kegiatan untuk guru baru dilakukan
khusus untuk membekali dengan memberikan ruang observasi bagi guru
guru yang baru mengajar? baru untuk mengikuti kelas terbuka secara praktik
maupun di kelas.
● Apakah ada kegiatan - Manajemen SMK N 10 Semarang memiliki
khusus untuk kegiatan rutin untuk pengembangan profesional
pengembangan profesional guru yaitu diantaranya kegiatan Musrenbang
(Musyawarah Rencana Pengembangan
guru?
(Musrenbang), Pelatihan penjaminan mutu dari
berbagai instansi terkait.

Interpretasi Hasil Observasi

- SMKN 10 Semarang sebagai sekolah kejuruan


telah mengembangkan pembelajaran teaching
factory sebagai wujud implikasi dari perencanaan
kurikulum. Pengembangan ini tentunya sejalan
dengan konsep dari sekolah kejuruan yang
bertujuan menyiapkan peserta didik untuk siap
kerja dan siap berwirausaha di masa depan.
Sumber daya yang tersedia disiapkan secara
maksimal di setiap jurusan tanpa membeda-
bedakan. Hal ini dapat diamati dengan adanya 6
Divisi utama di dalam program Teaching Factory
tersebut. Enam Divisi Utama tersebut diantaranya
Produk Perkakas, Divisi Software, Divisi Jaringan
Komputer dan Internet,Divisi Audio dan Sound,
Divisi Pelatihan IT, Divisi Pelatihan non IT

Manajemen sarana & Hasil Observasi


prasarana
SMK Negeri 10 Semarang merupakan salah satu
● Apa saja data yang sekolah kejuruan yang berada di Semarang. Sekolah
ini memiliki 7 (tujuh) kompetensi keahlian. Di
digunakan untuk
antaranya yakni:
perencanaan sarana dan
prasarana? 1. Konstruksi Kapal Baja (KKB)

● Apakah penggunaan sarana 2. Teknik Pemesinan Kapal (TPK)


dan prasarana sudah efektif
untuk mendukung proses 3. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)
pembelajaran? 4. Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

● Apakah ada sarana dan 5. Nautika Kapal Niaga (NKN)


prasarana di sekitar
6. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
sekolah yang dapat
dimanfaatkan untuk 7. Teknik Pengelasan (TP)
mendukung pembelajaran?
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sekolah ini untuk mendukung sumber daya
telah menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai. Sarana pendidikan merupakan semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar. Sedangkan yang dimaksud dengan
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah,
jalan menuju sekolah. Berikut fasilitas pembelajaran
yang terdapat di SMK Negeri 10 Semarang:

1. Ruang kelas dan kantor guru-guru

2. Ruang MS / Auditorium

3. Labolatorium Bahasa Inggris

4. Labolatorium Komputer (RPL)

5. Gedung serba guna / Aula

6. Perpustakaan

7. Ruang gambar konstruksi kapal baja

8. Ruang Nautika meliputi: Ruang kelas, Labolatorium


Simulator, Ruang menjangka peta, Ruang kecakapan
bahari dan Labolatorium CBT

9. Bengkel mesin motor dan mesin kapal

10. Bengkel Las kapal / bawah air

11. Lapangan Olahraga (Lapangan Futsal, Lapangan


Bulutangkis, Lapangan Volly dan Lapangan Basket)

12. Fasilitas tambahan (Ruang terbuka hijau,


Musholla, Kantin, Koperasi, Parkir dan Area Wi-fi)

Interpretasi Hasil Observasi


SMK Negeri 10 Semarang menggunakan sistem
moving class dalam keberlangsungan sekolah. Dalam
rangka menjalankan sistem tersebut setiap kelas telah
diberikan sarana pendidikan yang secara langsung
yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar,
contohnya spidol, penghapus selalu dibawa siswanya
setiap moving class dan sarana pendidikan lainnya
yang digunakan guru maupun dalam mengajar. Sarana
pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan
dengan proses belajar mengajar, contohnya seperti
lemari arsip di kantor sekolah juga sudah diberikan
guna menyimpan dokumen-dokumen penting sekolah.

Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa


diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: (a)
Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan
untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori,
ruang perpustakaan, ruang praktik, dan ruang
laboratorium. (b) Prasarana sekolah yang
keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang
terjadinya proses belajar mengajar, contohnya ruang
kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju
sekolah, kamar kecil, ruang UKS, ruang guru, ruang
kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Sekolah SMK yang tujuan utamanya menghasilkan


siswa yang lulus siap kerja sehingga banyak alat-alat
yang digunakan dan dimanfaat siswa untuk
meningkatkan ketrampilan siswa. Misalnya pada siswa
jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
memanfaat bengkel yang disediakan oleh sekolah
untuk mengasah ketrampilannya. Ruang kelas siswa
juga sudah dilengkapi dengan jaringan dan perangkat
TIK. Sarana dan Prasarana terebut sudah dimanfaatkan
dengan baik untuk mendalami teori-teori sebagai bekal
siswa dalam prakteknya. Biasannya guru
menggunakan laptop dengan bantuan proyektor untuk
menyampaikan materi ke siswa melalui power poin
dan video pembelajaran saat berada di ruang kelas.
Kemudian siswa memanfaatkan jaringan yang tersedia
untuk mengumpulkan tugas misalnya untuk
mengunggah dokumen ke google class sesuai intruksi
guru. Keadaan ruang perpustakaan tidak begitu besar
namun sudah cukup dengan dilengkapi jaringan
internet dan penyimpanan buku-buku yang berfungsi
sebagai sumber belajar. Siswa dapat dengan mudah
melakukan peminjaman ke petugas perpustakaan.
Keadaan ruang dan fasilitas juga bisa digunakan
sebagai sumber belajar guru yang mendukung
pengembangan profesionalisme guru.
Proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan,
pendayagunaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
di SMK Negeri 10 Semarang sudah digunakan secara
maksimal dengan tujuan tercapainya suasana proses
belajar-mengajar yang kondusif, nyaman, efektif dan
efisien. Pihak sekolah juga melakkukan manajemen
sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pembelajaran
seperti : (1) Perencanaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan, (2) Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan, (3) Penyaluran Sarana dan Prasarana
Pendidikan, (4) Inventarisasi Sarana dan Prasarana
Pendidikan, (5) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan, (6) Penyimpanan Sarana dan Prasarana
Pendidikan dan (7) Penghapusan Sarana dan Prasarana
Pendidikan.

Manajemen anggaran Hasil Observasi:

● Apakah satuan pendidikan Sumber dana di SMK 10 Semarang berasal dari Dinas
memiliki sistem dalam Pendidikan Provinsi berupa BOP dan dari
Kemendikbud berupa BOS. BOP merupakan Bantuan
merencanakan,
Operasional Pelenggaraan. Dana BOP diturunkan tiap
melaksanakan, dan triwulan. Sedangkan BOS, diberikan secara bertahap
memonitor anggaran dan sebanyak 3 kali per tahun.
penggunaannya?
Untuk mendapatkan BOS, sekolah harus mengajukan
rencana anggaran kepada kemendikbud. Alur serupa
berlaku untuk pencairan BOP. Bedanya, sekolah
mengajukan rencana anggaran pada dinas pendidikan
provinsi melalui cabang dinas. Setelah disetujui, dana
dapat dicairkan dan dapat digunakan untuk keperluan
belanja sekolah.

Bendahara sekolah mencatat setiap pemasukan dan


pengeluaran BOP dan BOS dengan cara mencatat
manual dan menginput pada sistem PERKASA dan
ARKAS.

Interpretasi Hasil Observasi:

Saat ini untuk arsip pengelolaan anggaran sudah


dikelola dengan baik secara manual dan berbasis
digital pada PERKASA dan ARKAS. Penggunaan
platform tersebut sangat membantu kinerja tim
perbendaharaan sekolah.

Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi


● Apa saja informasi/data Data yang dikumpulkan dalam mendukung proses
yang dikumpulkan dalam pembelajaran yaitu berupa profil sekolah, artikel yang
mendukung proses telah dibuat oleh guru dan siswa, prestasi yang telah
dihasilkan, agenda kegiatan sekolah. Upaya dalam
pembelajaran?
menunjang proses pembelajaran, sekolah menyediakan
platform pembelajaran berupa Google Suite untuk
● Bagaimana informasi
penugasan, penilaian, dan penghimpunan hasil belajar
dikelola sehingga peserta didik.
pembelajaran bisa
dilakukan berbasis data?

● Sejauh mana guru bisa Informasi dikelola secara kolektif oleh pihak
mengakses dan kurikulum sekolah. Platform yang buat oleh guru
berupa Google Suite ditujukan untuk menghimpun
menggunakan data tersebut
asesmen pembelajaran peserta didik untuk kemudian
untuk mendukung proses digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
pembelajaran?
Guru dapat mengakses dan menggunakan platform
tersebut secara penuh.

Interpretasi Hasil Observasi

Sekolah

SMK N 10 Semarang sudah menggunakan


pembelajaran berbasis IT dengan dibantu oleh tenaga
profesional dibawah jurusan RPL. Melalui tenaga
SDM tersebut SMK N 10 Semarang dapat melakukan
pengembangan sesuai dengan perkembangan teknologi
global.

Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi:

● Apa saja yang dimiliki Semua proses pengadministrasian sekolah sudah


satuan pendidikan untuk berbasis digital yang diinput di DTS atau data sistem
terpadu.
membantu sistem
administrasi?

Interpretasi Hasil Observasi:

Saat ini untuk arsip administrasi dan tata laksana


sekolah sudah dikelola dengan baik berbasis digital
pada DTS. Penggunaan platform tersebut sangat
membantu kinerja tim tata laksana sekolah.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Kesimpulan :

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

……..…….., ……..……..……..…….. ……..…….., ……..……..……..……..

……..……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..……..

Anda mungkin juga menyukai