12 Ruang kelas
1 Ruang Lab
1 Perpus
Sekolah yang mulai beroperasi pada tahun 2007 tersebut awalnya hanya menyediakan
pendidikan untuk masyarakat Pati Kota. Karena banyaknya warga baik yang berasal dari Kota
Pati maupun daerah-daerah sekitarnya yang ingin menyekolahkan anaknya di Yaumi Fatimah,
maka dibukalah sekolah-sekolah baru di wilayah lain seperti Juwana, Kudus dan Jepara.
Sekolah Dasar Islam Terpadu adalah lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan
proses pendidikan selama enam ( 6 ) tahun sesuai dengan Kurikulum Nasional dan kurikulum
yayasan yang terpadu dengan nilai nilai Islam.
2. Membentuk manusia yang utuh dalam penguasaan ilmu kauniyah dan ilmu tanziliyah yang
terintegrasi dalam satu kesatuan.
1
3. Menjaga kesinambungan dan kelangsungan model pendidikan Islam Terpadu tingkat kanak-
kanak yang terlah dirintis Yayasan Ya Ummi Fatimah Kudus.
Misi
1. Mendidik siswa memahami dasar-dasar Islam dan mengaplikasikan dalam sikap dan
perilaku yang selaras dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
2. Siswa mampu menghafal Al-Quran Juz 30 serta menguasai pelaksanaan ibadah sesuai
sunnah.
Dilandasi Visi dan Misi bahwa orang-orang beriman adalah kholifah fil ardh dan
rahmatan lil a'lamin maka Pendidikan di SIBI SD YAUMI FATIMAH menanamkan kepada
siswa agar berjiwa leadership dan capable dalam mengeksplorasi bumi dan seisinya baik sebagai
ulama, pemimpin, ilmuwan, pengusaha, pegawai maupun warga masyarakat. Oleh karena itu
pemahaman pendidikan, kemandirian, tidak hanya ber-orientasi kepada life skill, namun
berdasarkan leadership life skill.
Sehat kreatif dan memiliki sense of art adalah ciri ciri anak SIBI maka di desain kegiatan
krida untuk memberi ruang dan pengembangan minat bakat siswa terhadap seni dan olahraga
serta dilandasi dengan kajian yang syar'i, diharapkan siwa mampu berkembang secara optimal,
keterampilan fisik (olahraga) dan minatnya terhadap seni.
Halaman dan arena bermain sesuai dengan sifat dasar anak untuk bergerak/bermain.
SDIT Yaumi Fatimah memfasilitasi dengan halaman dan arena yang cukup luas dengat design
2
outbond, rekreatif playing serta nuansa back to nature. Kepastian kondisi bersih, harum, terang,
sehat dan dekat dengan siswa. Dirancang sebagai fasilitas pokok yang mendasari pendidikan
thoharoh di samping mengenalkan sara MCK yang memenuhi higienis dan performis.
E. Target Unggulan
Target unggulan siswa siswi SD IT Yaummi Fatimah :
Kepribadian Islami
Mencintai dan menghormati orang tua, guru, dan orang yang lebih tua
Penguasaan IPTEK
2. Memiliki semangat menuntut ilmu, membaca, dan rasa ingin tau atau meneliti
(riset) untuk mencapai kebenaran
3
Ketrampilan dan Keahlian
2. Menguasai dan atau berprestasi pada salah satu cabang olahraga atau kesenian
baik secara individu maupun kelompok
F. Sistem Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam SIBI Yaummi Fatimah, antara lain :
Belajar bagi kehidupan manusia menjadi bagian yang sangat penting, karena
manusia diciptakan sebagai pengelola dunia (khalifah fil ardi). Secara bertahap mereka
akan mengalami fase pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman. Pola pengajaran
guru berkaitan erat dengan pilihan metode, jika bahan pelajaran disajikan secara menarik
besar kemungkinan motivasi belajar siswa akan meningkat. Sesuai yang disebutkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa model adalah acuan dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan. Keterkaitan dengan pembelajaran sesuai ungkapan Ngalim
Purwanto dalam Psikologi Pendidikan yang mengutip pendapat Morgan dalam bukunya
Introduction to Psichology mengemukakan Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman. Metode yang dimaksud didasarkan pada model pembelajaran yang dipakai,
model pembelajaran dalam hal ini diartikan sebagai acuan proses perubahan tingkah laku
yang dihasilkan melalui pengalaman.
4
Keterlibatan langsung anak didik dalam proses edukatif menjadi pengalaman
terarah yang diharapkan mengakar pada diri anak didik. Karena pengalaman memberikan
arah positif pada seleksi dan organisasi terhadap berbagai materi dan metode pendidikan
yang cocok, inilah upaya untuk memberikan arah baru bagi tugas sekolah. Dengan
demikian belajar merupakan proses yang tidak bertujuan mengembangkan secara spontan
segala potensi bawaan, melainkan bertujuan merangsang proses perkembangan yang
berlangsung melalui suatu urutan tahap yang tetap, dengan cara menyajikan berbagai
masalah dan konflik riil yang dapat diatasi atau diselesaikan oleh anak secara aktif by
doing it.
2. Habit Forming (pembiasaan positif harian, sehingga melekat menjadi kepribadian yang
muncul secara reflek)
3. Human Approach (memerhatikan kompetensi sifat dan respon yang berbeda pada setiap
anak)
5
keterlibatan siswa dalam mengambil keputusan (Djamarah, 2005:159). Metode tersebut
berpijak dari beberapa teori pembelajaran yang menekankan agar siswa dapat mandiri
dan aktif dalam pembelajarannya.
Profesi guru bukanlah tanpa masalah, profesi guru merupakan profesi yang
membutuhkan kreativitas, inovasi, dan visi. Namun demikian guru, harus bisa keluar dari segala
macam permasalahan tersebut, solusi yang dikerjakan merupakan pilihan yang tidak merugikan
anda sebagai guru sekaligus menjadi obat bagi siswa untuk dapat menerima perubahan yang
anda ciptakan.
Yang memudahkan anda menemukan solusi adalah karena permasalahan yang dihadapi
merupakan perulangan dari yang sebelumnya dihadapi. Jadi pada intinya tidak terlalu sulit bagi
guru untuk membuat keputusan yang tepat, efektif dan menemui sasaran.
Lalu apa saja permasalahan yang dihadapi?
1. Karakter siswa
Harus kita akui bahwa masing-masing orang memiliki karakter sendiri, yang tidak dapat
disamakan dengan orang lain, hukum ini juga berlaku pada siswa. Dua puluh orang siswa yang
anda hadapi, maka anda berhadapan dengan dua puluh karakter pula. Guru harus menemukan
sedikit persamaannya untuk menunjang penerapan model dan metode pembelajaran, perumusan
strategi pendekatan yang diterapkan dan lain sebagainya.
6
masalah bagi guru, sekolah dan siswa itu sendiri. Siswa yang terpendam bakat dan minatnya
pada umumnya menjadi siswa yang agresif, melawan dan suka melakukan tindakan-tindakan
negatif yang melanggar tata tertib sekolah. Gejala kenakalan siswa sebaiknya tidak direspon
secara negatif tetapi patut diapresiasi dengan baik dan dilakukan pencegahan sehingga tidak
menimbulkan bentuk kenakalan baru.
4. Daya serap siswa
Inilah kendala yang sering dihadapi oleh guru, tingkat daya serap siswa yang rendah
terhadap materi pelajaran akan mengganggu rencana guru, alokasi waktu belajar, dan lain
sebagainya. Jangan terlalu cepat mendiskreditkan siswa karena kelambatannya menerima materi,
namun sedapat mungkin guru menemukan strategi yang tepat yang dapat mendorong siswa
memaksimalkan kemampuannya menerima dan menyerap materi yang diajarkan.
7
berkomunikasi tidak jelas, materi terlalu padat, atau situasi lain misalnya ruangan terlalu panas,
banyak gangguan dari luar, meja dan kursi tidak menyenangkan dan lain sebagainya.
9. Pujian
Siswa sebenarnya haus dengan pujian dari anda, saat ini banyak guru mengabaikannya
karena lebih menitikberatkan pada penyelesaian materi pelajaran. Karena kurangnya pujian yang
diperolehnya sehingga mengurangi motivasi belajarnya, sementara motivasi belajar merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Faktor Eksternal
a. Faktor Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan
informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam batas-
batas yang ditentukan sebagai anggota kelompok.
Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas guru
dengan baik, mampu memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan secara luas
untuk memperoleh pengalaman, maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk
8
mencapai hasil belajar yang diharapkan, namun jika guru tidak dapat melaksanakannya,
siswa akan mengalami masalah yang dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
b. Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Contoh
seorang siswa bernama Kiki yang terpengaruh teman sebayanya dengan kebiasaan rekan-
rekannya yang baik, maka akan berdampak positif dan sebaliknya.
Pada sisi lain lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh yang positif bagi siswa.
Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman
sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.
c. Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan untuk
mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka dipastikan
kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana perubahan
kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu : tujuan yang akan dicapai
berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar berubah, dan evaluasi belajar
d. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim
pembelajaran yang kondusif. Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan
informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya
motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu sarana dan
prasarana menjadi bagian yang penting untuk tercapainya upaya mendukung terwujudnya
proses pembelajaran yang diharapkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S.B., 2000. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
http://jhe-handayani.blogspot.co.id/2013/09/model-model-pembelajaran.html
http://muklis-superband.blogspot.com/2011/04/kendala-kendala-yang-dialami-guru-dalam.html
http://sdityaumifatimah-pati.blogspot.co.id/2015/05/sibi-sd-yaumi-fatimah.html
10
11