Kurikulum Merdeka
Disampaikan pada:
Seminar Pendidikan
Lembaga Pendidikan Insan Cendekia Mandiri
12 Februari 2022
Kurikulum menurut Sisdiknas
dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
2
Esensi Kurikulum = Perubahan
Aksioma Kurikulum (Oliva, 1997)
3. Perencana kurikulum memulai dari mana kurikulum itu berada, seperti halnya
Satuan Pendidikan
MIKRO
KUR OPERASIONAL: Analisis konteks Bahan ajar
4
Kenapa Perubahan Kurikulum
Merespon Perkembangan Fokus pada
Perbaikan
dinamika sains dan orientasi
berkelanjutan
masyarakat teknologi pelanggan
5
Koneksi RPJMN dan Renstra Kemdikbud 2020-2024 terkait Kurikulum
Januari 2022
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
1 Kebijakan Kurikulum
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 10
Krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun
Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12
Riset menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran
(learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan
Satuan pendidikan diberi tiga pilihan kurikulum Kemendikbud Ristek menyusun modul literasi dan
(Kepmendikbud Nomor 719/P/2020) % numerasi untuk membantu guru menerapkan
pengguna* kurikulum. Juga tersedia modul untuk orang tua
yang dapat digunakan di rumah.
* Sumber: Survei Pembelajaran di Masa Pandemi Jenjang Dikdasmen, BSKAP Kemendikbud Ristek, Juli 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14
Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat)
efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19
Learning loss 1
bulan
Pada sekolah yang menggunakan Kurikulum 517
Darurat
Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss
dari 8 provinsi menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi
antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi)
Penyederhanaan tergambar pada jumlah Data kualitatif mengonfirmasi bahwa guru merasa terbantu untuk melihat
kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia materi yang esensial, sehingga bisa merancang dan menerapkan pembelajaran
yang mengalami penurunan antara 42% (SMA yang lebih baik. Modul literasi-numerasi dari Kemendikbud Ristek juga sering
peminatan) sampai 68% (SMP). disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat untuk penerapan kurikulum.
Rancangan dan
Arah Perubahan Kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran
ditentukan per minggu ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran
melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai diatur per fase, bukan per tahun
dengan tahap perkembangan peserta didik
Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan karakteristik peserta didik
pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar
mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik secara mandiri dan berbagi praktik baik.
baik
Kompetensi yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013 terlalu luas, detil, sehingga sulit
a. dipahami dan diimplementasikan oleh guru.
Kurikulum yang dirumuskan secara nasional sulit disesuaikan dengan situasi dan
b. kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik, karena materi wajib yang sudah
sangat padat dan struktur yang detil dan mengunci.
Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu (per minggu) tidak memberikan
c. keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk mengatur pelaksanaan mata pelajaran dan
menyusun kalender pendidikan.
Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD) dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA,
d. SMK, Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya pendekatan dalam Kurikulum 2013
tanpa ada pilihan pendekatan lain.
Mapel informatika bersifat pilihan, padahal kompetensi teknologi merupakan salah satu
e. kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21.
Struktur kurikulum pada jenjang SMA kurang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk
f. memilih selain peminatan IPA, IPS, atau Bahasa. Gengsi peminatan juga dipersepsi
hirarkis dan tidak adil bagi yang berminat IPS dan Bahasa.
Sumber: Dokumen Laporan Hasil Evaluasi Kurikulum 2013, Puskurbuk 2021 (https://s.id/Kur2021-11-20) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan
kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih
Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 21
Benang Merah Pengembangan Kurikulum
Fase D Fase F
Fase E
Umumnya Umumnya
Umumnya
Kelas VII-IX Kelas X SMA
Kelas XI-XII
SMP SMA
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
Menyimak informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
Membaca & Memirsa puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
pisah. menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara & dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan
Mempresentasikan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
Sumber: Studi Etnografi Monev PSP, PSKP-BSKAP, Sept-Nov 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Keunggulan Kurikulum Merdeka
2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA,
peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat,
bakat, dan aspirasinya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72 digabung menjadi “Sejarah”
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144 Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 untuk projek kokurikuler
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PJOK 72 (2) 36 108 mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 kegiatan projek.
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun
K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pembelajaran reguler tidak
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 (hanya 27 minggu)Total
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 jp/minggu = 44
72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
Pendidikan Pancasila* 2 54 (2) *** 18 72 dan Vokasi
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144 Hanya mapel kelompok
Matematika 4 108 (3) 36 144 umum (highlighted hijau
dalam tabel) yang
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 diintegrasikan dengan projek
Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) kokurikuler
2 72 (2) 36 108
Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 *Pilih salah satu
54 (2) *** 18 72
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 **
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 ***Diselenggarakan bila
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
mencukupi. Jika sekolah
720 (20) -
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan membuka kelompok ini,
22 792
Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, siswa wajib mengambil
dsb.*** minimal 1 mapel dari tiap
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, kelompok
72 (2) -
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
Muatan Lokal 2 72(2)***
Contoh ilustrasi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12
sesuai minat, bakat, dan aspirasi pelajar, tidak ada program peminatan di SMA
Ani ingin kuliah kedokteran, berikut mata pelajaran Wayan masih menimbang apakah ia kuliah Bisnis atau Teknik Sipil,
maka berikut mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12:
yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12:
Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelompok Mata Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
18 JP/minggu Bahasa Indonesia 18 JP/minggu Bahasa Indonesia
(wajib diambil) Bahasa Inggris (wajib diambil) Bahasa Inggris
Matematika Matematika
Seni Musik Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah Sejarah
LINGKUNGAN
PRODUK
BELAJAR
Penataan ruang kelas secara personal, sosial, dan fisik Menunjukkan pencapaian
disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam pengetahuan, keterampilan, dan
belajar, minat, dan gaya belajar agar memiliki motivasi pemahaman peserta didik setelah
yang tinggi dalam belajar menyelesaikan satu unit pelajaran.
1. Guru merancang produk yang akan
dikerjakan oleh peserta didik
2. Guru menentukan kriteria penilaian
dalam bentuk rubrik
Pemetaan Peserta
didik
• Kognitif secara kolaborasi
• Non Kognitif dipimpin oleh
Salah satu contoh
kepala sekolah dan
pemetaan adalah
tim kurikulum
pemetaan
berdasarkan gaya
belajar visual,
kinestetik dan Pemetaan
Asesmen Diagnostik
audio. Kurikulum
Konten Kelas Mental Math untuk Di kelas 1, peserta didik Di kelas 5, salah satu
kelas 5 dibagi sesuai mewawancarai orang aktivitas pembelajarann ya
dengan kemampuan awal dengan profesi berbeda di menggunakan menu
peserta didik. Untuk yang lingkungan sekolah (suster, permainan seperti Tic Tac
masih awal ditekankan tukang kebun, satpam, Toe, dimana selama 40
pada kelancaran kepala sekolah, guru) untuk menit sesi kelas peserta
penjumlahan dan mencari tahu konsep didik masing- masing bisa
pengurangan. Untuk yang kewajiban dan peran dalam memilih beberapa atau
sudah mulai lancar suatu organisasi. semua dari 9 aktivitas. Di
penjumlahan, akan masing-masing pilihan
meningkatkan kelancaran terdapat aktivitas
perkalian. Untuk yang menceritakan masalah
kemampuannya sudah matematika dengan komik
tinggi menekankan pada (visual), menggunakan
perkalian dan pembagian 3 benda sekitar (kinestetik),
digit. dan membuat lagu tentang
konsep matematika (audio).
Lingkungan Ruang kelas yang fleksibel Kelas dilengkapi sentra Kelas menyediakan pilihan
Belajar memungkinkan peserta yang bisa digunakan tempat duduk yang
didik dapat mengatur posisi peserta didik saat belajar menghadap jendela untuk
duduk sesuai dengan atau setelah menyelesaikan peserta didik yang mudah
kesiapannya. Peserta didik tugasnya. Di pojok baca teralihkan oleh gerakan
yang memerlukan bantuan peserta didik dapat memilih temannya. Karpet dan sofa
guru/ teman dapat duduk sendiri buku dari dapat dipilih peserta didik
berkelompok bersama guru/ perpustakaan untuk yang membutuhkan ruang
teman saat peserta didik diletakkan di kelas. Pojok untuk bergerak. Peserta
yang sudah siap video/ komputer tempat didik yang mudah teralihkan
mempresentasikan dimana peserta didik dapat oleh suara di sekitarnya
pemahamannya. menonton video/ memilih diizinkan menggunakan
musik. Pojok hands-on headphone.
berisi kertas, perlengkapan
menggambar dan beberapa
papan permainan.
Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 4040
Proses memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka (PSP) membutuhkan
waktu, namun dapat dilakukan oleh sekolah dengan beragam tingkatan.
Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 4141
Keunggulan Kurikulum Merdeka
● Siswa terlihat semangat ketika pembelajaran menggunakan proyektor untuk menyajikan materi.
Siswa juga lebih semangat melakukan pembelajaran di luar kelas dibanding di dalam kelas.
● Di kelas 1, guru menggunakan media kartu yang dibuat oleh guru untuk menjelaskan angka-
angka dan melaksanakan pembelajaran di halaman sekolah dengan menggelar tikar. Suasana pembelajaran dengan metode
diskusi kelompok di kelas 4
● Dalam pelaksanaan PSP ini, siswa terlihat tertarik dengan bahan ajarnya yang menampilkan
gambar yang menarik. Bagi siswa kelas 1 cara ini mendorong antusiasme mereka untuk
berpikir kritis mengenai gambar yang ada di bahan ajar tersebut.
“Sekolah menjadi lebih baik melalui pembelajaran-pembelajaran yang memberikan guru ruang
berinovasi. Sebenarnya di buku guru itu sudah ada petunjuk untuk melakukan apa, namun kita diberi
kebebasan untuk melakukan hal lain. Kami juga dapat menentukan metode sendiri untuk
pembelajaran”
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 45
Teknologi
1 Kebijakan Kurikulum
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 46
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar
serta pelatihan dan pendampingan bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Penyediaan Perangkat sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
01 ajar: buku teks dan
bahan ajar pendukung
platform digital bagi guru. Sekolah dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri
dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital.
● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melalui
Pelatihan dan pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 pendampingan guru,
kepala sekolah, dan pemda
ff ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat
diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
Kurikulum Merdeka, baik di sekolah maupun di komunitasnya
Jaminan jam mengajar ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 49
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing
Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan
Kurikulum Merdeka telah pendidikan dapat memilih untuk pendidikan tentang implementasi Kurikulum
diimplementasikan di hampir 2.500 mengimplementasikan kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
sekolah yang mengikuti Program berdasarkan kesiapan masing-masing
● Menerapkan beberapa bagian dan prinsip
Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X.
Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) kurikulum satuan pendidikan yang sedang
sebagai bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket untuk diterapkan (Merdeka Belajar)
dengan paradigma baru. membantu satuan pendidikan menilai ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan menggunakan perangkat ajar yang sudah
Kurikulum ini diterapkan mulai dari Kurikulum Merdeka. disediakan (Merdeka Berubah)
TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP ● Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
& SMPLB kelas VII, SMA & SMALB mengembangkan sendiri berbagai perangkat
dan SMK kelas X. ajar(Merdeka Berbagi).
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar. Adanya pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum
prototipe
Pilihan 1: Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum prototipe, tanpa mengganti kurikulum satuan
pendidikan yang sedang diterapkan
53