Anda di halaman 1dari 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Validitas Internal dan Eksternal


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Validitas Internal
Dalam penelitian eksperimental, jika tidak
dilakukan pengontrolan akan mempengaruhi
apa yang disebutdengan validitas internal.
Variable-variabel eksternal yang dapat
mempengaruhi validitas internal akan dibahas di
bawah ini, diantaranya:
“History”
• Faktor history mengacu pada kejadian-kejadian yang
sedang terjadi di lingkungan pada waktu yang sama
ketika variabel yang sedang dibuat eksperimen sedang
diuji atau dilakukan pengukuran. Hal ini dapatdipahami
dengan menggunakan contoh sbb: jika anggota suatu
kelompok sedang mengalami suatu masalahpsikologis
ataupun adanya tekanan eksternal diikutsertakan
dalam suatu penelitian misalnya pengujiankurikulum
baru terhadap kelompok tersebut, maka hasil
mengukuran tes ekesperimental mungkin tidak
akanmencerminkan masalah pengujian penterapan
kurikulum baru tetapi mencerminkan faktor kejadian
luar ataudisebut “external historical event
Seleksi
• Proses seleksi yang tidak baik akan
mengakibatkan dalam suatu kelompok yang
sedang dilakukanpengetesan terdapat
perbedaan dalam kemampuan menerima,
merespon, umur, jenis pekerjaan dan
lainsebagainya. Akibatnya terjadi respon yang
berbeda terhadap perlakuan yang sedang
diujikan. Proses seleksianggota kelompok yang
diteliti secara tidak benar akan menghasilkan
kesimpulan yang salah atau bias.
Maturasi
• Maturasi mempunyai pengertian bahwa adanya
proses perubahan yang terjadi pada obyek yang
sedangditeliti (responden) pada saat mereka
sedang berpartisipasi dalam penelitian
eksperimen. Biasanya hal initerjadi pada
penelitian yang memerlukan waktu panjang.
Orang-orang yang dijadikan obyek penelitian atau
responden secara terus menerus berubah baik
secara fisik maupun mental. Perubahan-
perubahan yang terjadipada diri responden ini
dapat mengakibatkan bias pada hasil
pengukurannya.
Testing
• Testing mengacu pada efek-efek yang terjadi
karena adanya pra-test yang mendahului test
yang sebenarnya yang akan dikenakan pada para
responden. Kegiatan pra-test ini akan
mempengaruhi para responden
dalammengerjakan test yang sebenarnya.
Terdapat kemungkinan adanya kecenderungan
bagi individu yang sudahmelakukan pra-test akan
lebih baik hasilnya dalam mengerjakan test yang
sebenarnya.
Instrumentasi
• Instrumentasi mempunyai pengertian bahwa
perubahan-perubahan yang terjadi pada pengukuran
atau prosedur observasi selama eksperimen
berlangsung. Prosedur tersebut diantaranya ialah test,
instrumenpengukuran yang bersifat mekanik, petugas
yang melakukan observasi atau yang melakukan
penilaian. Salahsatu bentuk ancaman yang dapat
mempengaruhi validitas internal misalnya: jika petugas
observasi, penilaiatau pewawancara baik secara
disengaja atau tidak disengaja melakukan pencocokkan
terhadap hipotesapenelitian yang diinginkan. Kejadian
ini memungkinkan para petugas tersebut mengarahkan
respondendalam hipotesa yang diinginkan
Mortalitas Eksperimental
• Dalam suatu penelitian yang membutuhkan data post-test dari
semua responden yang semula diikutkan dalam studi karena para
responden yang mengundurkan diri dari studi ekeperimen berbeda
dengan responden yang masih aktif dalam kelompok tersebut;
maka perbedaan status ini akan memunculkan apa yang disebut
dengan bias pasca test (post-test bias) atau bias karena tidak
adanya validitas internal berdasarkan pada mortalitas. Contoh,
dalam suatu penelitian ekperimen, peneliti menggunakan para
lulusan dari dua kelompok disiplin ilmu yang berbeda, karena alasan
tertentu beberapa anggota dari kelompok masingmasing tidak hadir
atau mundur sehingga salah satu dari kelompok tersebut
kehilangan anggotanya lebihbanyak dari kelompok lain. Karena
jumlah kedua kelompok menjadi tidak sama, maka akan
menimbulkan bias.
Stabilitas
• Yang dimaksud dengan bias stabilitas ialah
hasil temuan penelitian tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
(unreliable). Bias ini dapat diuji dengan
menggunakan penghitungan statistik.
Kombinasi Interaktif dari Beberapa
Faktor
• Ada kemungkinan pula terjadinya hasil penelitian
yang validitas internalnya tidak ada disebabkan
oleh beberapa factor kombinasi secara
bersamaan, misalnya sumber kehilangan validitas
internal karena interaksi kombinasi faktor seleski
dan maturasi. Dalam menentukan / seleksi
kelompok yang didasarkan pada umur, maka
beberapa anggota ada yang sudah dewasa /
matang (mature) sementara anggota lain masih
pada tahap perubahan fisik atau mental.
Pengharapan
• Yang dimaksud dengan factor pengharapan
ialah adanya pengharapan pihak peneliti
untuk mendapatkan hasil penelitian tertentu
yang sesuai dengan keinginannya. Agar
tujuannya tercapai, maka peneliti secara sadar
ataupun tidak sadar berusaha mempengaruhi
proses penelitian dan obyek yang sedang
ditelitinya. Tindakan seperti ini dapat
mengakibatkan hilangnya factor validitas
internal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Validitas Eksternal
Validitas eksternal mempunyai arti adanya
generalibitas atau kemampuan mewakili
(populasi) hasil penelitian. Hasil penelitian dapat
diaplikasikan dalam konteks waktu, tempat dan
kelompok orang (obyek penelitian) yang
berbeda. Hanya penelitian yang mempunyai
validitas eksternal yang hasil dapat dikatakan
mencerminkan populasi.
Dampak Reaktif Suatu Testing
• Jika peneliti mengenakan kegiatan pretest
yang dapat mempengaruhi para responden
yang sedang diteliti dalam suatu penelitian
eksperimental, maka dampak perlakuan dapat
dipengaruhi oleh sebagian kegiatan pretest
tersebut. Jika tidak pretest tidak dilakukan,
maka dampak perlakukan tidak akan sama.
Efek Interaksi Bias Seleksi
• Jika peneliti membuat kesalahan dalam
penarikan sample yang mengakibatkan sample
tersebut tidak mewakili populasi yang lebih
besar, maka peneliti akan mengalami kesulitan
dalam menggeneralisasi penemuan-
penemuan studinya dari tingkatan sample ke
populasi. Contoh: jika peneliti mengambil
sample dari suatu bagian kota A, maka
hasilnya tidak akan valid jika diterapkan
kebagian yang lain di kota tersebut.
Efek Reaktif Pengaturan Eksperimen
• Peneliti dalam melakukan pengaturan
eksperimen secara sengaja atau tidak sengaja
dapat menciptakan suatu kondisi yang bersifat
dibuat-buat untuk membatasi kemungkinan
hasil penelitian yang dapat digeneralisasi
dalam pengujian suatu perlakuan yang bukan
eksperimen.
Inferensi Perlakuan Jamak
• Dalam melakukan studi peneliti memberikan
beberapa perlakuan secara bersamaan kepada
para responden dimana perlakuan-perlakuan
tersebut dapat berupa perlakukan yang
bersifat eksperimental atau bukan
eksperimental; perlakuan-perlakuan tersebut
dapat berinteraksi dengan berbagai cara
sehingga dapat menyebabkan keterwakilan
dampak perlakukan tersebut berkurang.

Anda mungkin juga menyukai