DisusunOleh :
Dina Mardiyanti
(46113110043)
Emmah
(46113110042)
(46113110002)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2016
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq dan hidayahNya,
sehingga kita masih diberikan kenikmatan dan kelancaran dalam penulisan makalah ini.
Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya yang telah berhasil membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman kecahayaan seperti saat ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Konstruksi Alat Ukur
Psikologi. Di dalamnya makalah ini mengemukakan mengenai penyusunan tes, diantarannya
pengertian tes prestasi, persyaratan tes, dan ciri-ciri tes yang baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada dosen mata kuliah Konstruksi Alat
Ukur Psikologi., yang senantiasa memberikan ilmu dan pengetahuan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kitik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Aamiin.
Jakarta, 22 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.
Latar Belakang............................................................................................. 3
2.
Rumusan Masalah........................................................................................ 4
3.
Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4
4.
Manfaat penelitian....................................................................................... 4
Tes Prestasi................................................................................................... 6
1.1.
Definisi TesPrestasi................................................................................. 6
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
BAB III.................................................................................................................. 15
METODE PENELITIAN............................................................................................ 15
1.
2.
Metode Penelitian....................................................................................... 15
3.
4.
Pengumpulan Data..................................................................................... 16
5.
Instrumen Penelitian.................................................................................. 16
1.
2.
6.1.
Tingkat Kesukaran................................................................................ 20
6.2.
Daya Beda........................................................................................... 22
6.3.
Validitas............................................................................................... 23
6.4.
Reliabilitas............................................................................................ 25
BAB IV.................................................................................................................. 26
HASIL PENELITIAN................................................................................................ 26
1.
BAB V................................................................................................................... 33
0
Kesimpulan................................................................................................. 33
2.
Saran.......................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 34
LAMPIRAN............................................................................................................ 35
1.
Soal............................................................................................................ 35
2.
Kunci Jawaban............................................................................................ 39
DAFTAR TABE
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah
satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia serta untuk
menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia, penting untuk kita
mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Tetapi, saat ini dapat
dilihat bahwa sebagian masyarakat Indonesia sendiri belum mempunyai rasa internalisasi
terhadap bahasanya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kalangan yang sering
mencampuradukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam penuturan sehari-hari
dan yang lebih ironisnya adalah menurunnya nilai Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
(Afifah, 2012).
Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbagai tes didapati lebih rendah
dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa asing, seperti: Bahasa Inggris. Dari 7.579
siswa yang tidak lulus UN 2012, sebagian besar gagal pada mata pelajaran matematika dan
Bahasa Indonesia, sama dengan tahun lalu. Bahkan jumlah ketidaklulusan akibat gagal di
ujian Bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan ketidaklulusan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi dianggap menjadi
pelajaran penting bagi siswa, bahkan nilai kepentingannya berada di bawah pelajaran
Bahasa Inggris. Banyak siswa yang lebih fokus pada kemampuan menguasai Bahasa
Inggris ketimbang bahasa negaranya sendiri, Bahasa Indonesia (Polkamnas, 2012).Hal ini
tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pendidik untuk kembali memotivasi
siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Setiap kegiatan belajar harus diketahui sejauh mana proses belajar tersebut telah
memberikan kemampuan bagi siswa. Salah satu cara untuk melihat peningkatan
kemampuan tersebut adalah dengan melakukan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar
merupakan salah satu bentuk yang digunakan untuk mengukur perkembangan belajar
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tak terkecuali
mata pelajaran Bahasa Indonesia, penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami
kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar
soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta didik ketika
3
hendak menjawab soal-soal tersebut. Dalam penyusunan tes prestasi hal yang paling
penting yang harus dimiliki yaitu pengajar harus memperhatikan validitas dan reliabilitas
soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik, serta soal tersebut apakah dapat
mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Apa prinsip dasar penyusunan tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al
Ihsan, Jakarta ?
2. Bagaimanakah bentuk-bentuk dan petunjuk penyusunan tes hasil belajar Bahasa
Indonesia kelas VII di SMPAl Ihsan, Jakarta?
3. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas
VII di SMPAl Ihsan, Jakarta?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan diantaranya :
1.
2.
tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al Ihsan, Jakarta
3.
Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan tes hasil
belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al Ihsan, Jakarta
4. Manfaat penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah
diperoleh dibangku kuliah dalam hal pengukuran atribut psikologi. Dan diharapkan
hasil penelitian ini dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan di dalam
penelitian kualitas soal yang baik guna peningkatan mutu pendidikan.
2. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai koreksi dan umpan balik yang positif
bagi tim pendidik dalam rangka meningkatkan mutu pembuatan soal bahasa Indonesia
yang mencakup kriteria soal tes yang baik, serta dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam penyusunan dan pengembangan tes hasil belajar. Selain itu dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pendidik dalam menganalisis butir soal
untuk mendapatkan soal yang berkualitas.
2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan tentang keberhasilan dan
kemampuan diri mereka dalam prestasi belajar bahasa Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tes Prestasi
1.1.
Definisi TesPrestasi
-
individu
atau
sekelompok
individu
dengan
maksud
untuk
antara lain:
a. Tes adalah prosedur yang sistematis. Maksudnya: aitem-aitem dalam tes
disusun menurut cara dan aturan tertentu,prosedur administrasi tes dan
pemberian angka(scoring) terhadap hasilnya harus jelas dan dipesifikkan
secara terperinci,dan setiap orang yang mengambil tes itu harus mendapat
aitem-aitem yang sama dalam kondisi yang sebanding.
b. Tes berisi sampel perilaku. Artinya: seberapapun panjangnya suatu tes,aitem
yanga ada di dalamnya tidak akan dapat mencakup seliruh isi materi yang
mingkin ditanyakan,dan kelayakan suatu tes tergantung pada sejauhmana
aitem-aitem dalam tes itu mewakili secara reprensentatif kawasan(domain)
perilaku yang diukur .
c. Tes mengukur perilaku. Artinya aitem-aitem dalam tes mengendaki agar
subyek menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang telah dipelajari subyek
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan atau menegrjakan tugas-tugas
yang dikehendaki oleh tes.
-
Menurut Cronbach 1970 dalam (Azwar, 2003), Tes Prestasi Belajar disusun
secara terencana untuk mengungkap apa yang oleh disebut sebagai performansi
Menurut Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003), bahwa fungsi utama Tes
Prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa.
Tujuannya tes prestasi belajar yakni sebagai alat pengukur terhadap peserta
didik. Dalam hal ini test berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran,
karena melalui test tersebut dapatdiketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah
dicapai.
Untuk tes prestasi belajar terstandar soal-soal harus mengacu pada tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa, dalam hal ini kurikulum atau SKL (Standar
Kompetensi Lulusan) yang sudah ditetapkan apabila tes tersebut akan digunakan
untuk kelulusan, dan proses penskorannya juga harus dilakukan secara standar
terutama apabila ada soal berbentuk uraian, sehingga hasil dari tes tersebut dapat
dilihat keterbandingannya.
Untuk membuat tes prestasi belajar terstandar yang dapat digunakan setiap
saat, dibutuhkan butir-butir soal cukup banyak.Kebutuhan butir-butir soal yang bagus
dan banyak ini bisa diatasi apabila ada bank soal yang menyimpan soal-soal tersebut.
Bank soal adalah kumpulan soal-soal dalam jumlah yang besar, dan mengukur
pengetahuan yang sama, disimpan di dalam komputer bersama dengan karakteristik
setiap butir soalnya.
1.2.
belajar agar tes tersebut dapat mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata
pelajaran yang telah di ajarkan, atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta
didik yang di harapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu.
Menurut (Gronlund,1977) prinsip- prinsip dasar dalam penyusunan tes prestasi
belajar :
1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai
dengan tujuan instruksional.
2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan
dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran.
3) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur
hasil belajar yg diinginkan.
4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya.
5) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya
harus ditafsirkan dengan hati-hati.
6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik.
1.3.
Aspek kognitif dalam tes prestasi terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar
yang berbeda-beda.Keenam tingkat tersebut yaitu:
1. Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya
fakta, rumus, terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.
2. Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman
dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang
telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata
sendiri.
3. Tingkat penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang
baru, serta memecahlcan berbagai masalah yang timbuldalam kehidupan sehari-hari.
4. Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut
untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik
diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara
membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.
1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid
bila tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur
yang digunakan tepat.
2.
Sebelum mengadakan tes harus diperhatikan terlebih dahulu keadaan fisik dan
lingkungan di sekitar testi.
b. Jika korelasi mendekati satu atau kurang dari satu maka ketetapannya reliable
tapi kalau korelasi lebih dari satu maka tidak reliable
c. Praktis atau memiliki kepraktisan (Practibility). Tes memiliki sifat kepraktisan
artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai
ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.
d. Objektivitas. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, terutama
sistem skoringnya.
1.5.
Menetapkan Tujuan
Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum adalah penetapan isi bahan yang akan ditanyakan melalui tes
dengan melihat tujun kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator kompetensi serta pokok bahasa dan subpokok bahasa. Tiga hal analisis
kurikulum adalah
a. Mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang paling esensial
harus di kuasai siswa dan untuk mencapai validitas yang menjadi dasar dalam
pengembangan tes.
b. Untuk mempertimbangkan teknik penilaian yang akan digunakan perlu
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar yang diukur.
c. Analisis kurikulum untuk menjabarkan indikator pencapaian suatu kompetensi
dasar yang terdapat dalam indikator untuk perencanaan butir soal yang akan
dibuat. Cara menganalisis kurikulum sebagai cara yang mudah dengan
menelusuri seluruh silabus dan menilai esensial tidaknya suatu pokok bahasan
atau subpokok bahasan.
3.
Penulusuran buku pelajaran dan sumber materi belajar lain dilaksanakan setelah
seluruh materi belajar lain dilaksanakan setelah seluruh materi pelajaran dengan
10
pokok bahasan dan subpokok bahasan yang esensial telah ditetapkan. Dengan
melaksanakan langkah ini dan upaya memperkecil kesalahan atau kekeliruan
dalam memilih sampel bahan untuk soal tes.Bila analisis yang dilakukan kurang
cermat maka dapat mengakibatkan kesimpulan atau penilaian yang sesat.Karena
itu kecermatan dalam menganalisis buku pelajaran dan sumber materi sangat
dituntut dalam kegiatan penyusunan tes.
4.
Menyusun Kisi
Menyusun kisi-kisi berarti mengonstruksi soal yang akan dibuat. Kisi-kisi soal
merupakan format yang berbentuk tabel yang memuat informasi yang dijadikan
pedoman dalam membuat soal untuk dijadikan tes. Kisi-kisi ini memuat pedoman
sehingga siapa pun yang membuat soal akan menghasilkan soal yang memuat
materi dan tingkat kedalamannya relatif sama. Penulis soal akan dapat
kemudahan dalam merakit soal dan dapat membuat soal sesuai dengan tujuan tes.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan adalah
a.
Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus atau kurikulum atau materi yang
c.
Menulis Indikator
11
Menulis Soal
Memproduksi tes terbatas dimana tes yang sudah jadi perbanyak dalam jumlah
yang untuk tujuan uji coba.Item soal yang dibuat banyak misalkan sekitar kurang
dari 20 untuk uji coba sehingga kalau ada yang ada drop maka soal yang baik
masih memadai jumlahnya untuk diperbanyak.
8.
Uji Coba
Uji coba dilakukan bila tes sudah diperbanyak pada sampel yang telah
ditentukan.Dalam melaksanakan uji coba sampel yang ditentukan secara acak
atau random yang mewakili atau representative.Cara penentuan pada sampel
mana yang dipakai bergantung pada tujuan uji coba itu sendiri. Misalkan untuk
tes soal matematika Sekolah Menengah Atas di Jakarta, dipakai sampel siswa
Sekolah Menengah Atas dari daerah lain yang telah diketahui setingkat mutunya.
Penerapan setingkat dapat dilihat dokumen yang ada sekolah-sekolah
12
bermutu.Ada pendapat bahwa uji coba butir soal kurang efisien namun uji coba
tetap diperlukan untuk pengkajian mutu soal-soal.
9.
Analisis Soal
Analisis soal pada tes yang telah diuji cobakan perlu karena melalui analisis soal
dapat diketahui baik buruknya.Kriteria baik buruk butir soal ditetapkan dengan
melihat tentang kesukarannya, fungsi pokok soal, fungsi distraktor atau pengecoh
serta penyebaran jawaban pada pengecoh dala total kelompok.
10.
Revisi Soal
Revisi soal dilakukan apabila hasil analisi menunjukkan adanya butir soal yang
jelek, maka butir-butir soal itu perlu direvisi/diperbaiki. Kata butir soal yang jelek
dapat berarti misalkan redaksi kalimat atau bahasa soal yang dipakai kurang
dapat dipahami siswa, karena tidak menurut aturan tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Ada juga jeleknya butir soal dari sisi distraktornya yang
mengiring akan jawabannya yang benar. Setelah direvisi dan diujicobakan
kembali kemudian dianalisis lagi untuk melihat apa benar-benar sudah baik atau
belum.
11.
Merakit soal menjadi tes dilakukan setelah diketahui semua soal yang baik kalau
sudah banyak yang terkumpul dan meliputi semua pokok bahasan seta aspekaspek yang hendak diukur.Soal dapat dirakit menjadi tes yang standar. Tes
standar dimaksudkan bahwa tes itu adalah hasil perakitan buti-butir soal yang
telah dibekukan melalui proses analisi soal.
13
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Ihsan Kota Jakarta, Subyek penelitian adalah
siswa kelas VII tahun ajaran 2016/2017.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14-30 November 2016.
1.2.
5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Urutanurutan kegiatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memilih sekolah dan kelas mana yang digunakan untuk penelitian dan kelas
untuk uji coba instrumen.
b. Meminta Silabus Rancangan Pembelajaran siswa kelas VII pada guru terkait di SMPAl
Ihsan, Jakarta
c. Peneliti merancang
pembuatan
kisi-kisi
soal
dengan
menelaah
rancangan
: SMP
Jumlah soal
: 30
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Bentuk soal/tes
Kurikulum
Alokasi waktu
: 60 menit
16
No.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
wacana lisan
melalui
kegiatan
mendengarkan
berita
Menyimpulkan
isi berita yang
dibacakan dalam
beberapa kalimat
Materi
Penyimpulan
berita
Indikator
Mengungkapk
an pengalaman
dan informasi
melalui
kegiatan
Menyimpulkan
isi bacaan setelah
membaca cepat
200 kata per
menit
Penyimpulan isi
bacaan
Menyampaikan
pengumumam
dengan intonasi
yang tepat serta
meng-gunakan
Penyampaian
pengumuman
Nomor
Soal
Mampu
1,5,7,19
menulis isi/sari
berita yang
didengarkan/
dibacakan
Mampu
menyimpulkan
isi/sari berita
dalam satu
alinea
Mampu
menemukan
isi/sari berita
yang
didengarkan
Mampu
membaca
cepat 200 kata
per menit
Mampu
menyimpulkan
isi bacaan
dengan cara
merangkai
pokok-pokok
bacaan
Mencermat
i model
penyampaian
teks
pengumuman
4,12
6,9
17
bercerita dan
menyampaikan
pengumuman
kalimatkalimat
yang lugas dan
sederhana
Memahami
ragam teks
nonsastra
dengan
berbagai cara
membaca
Menemukan
makna kata
tertentu dalam
kamus secara
cepat dan tepat
dengan konteks
yang diinginkan
melalui kegiatan
membaca
memindai
Cara menemukan
makna kata
secara cepat dan
implementasi-nya
Mengungkapk
an pikiran dan
pengalaman
dalam buku
harian dan
surat pribadi
Menulis buku
harian atau
pengalaman
pribadi dengan
memperhatikan
cara
pengungkapan
dan bahasa yang
baik dan benar
Penulisan catatan
harian/
pengalaman
pribadi
Mengapresiasi
dongeng yang
diperdengarka
n
Cara menemukan
hal menarik dari
dongeng dan
implementasinya
Menenentu
kan topik
pengumuman
Mengumu
mkan dengan
dengan tepat
serta
menggunakan
kalimat yang
lugas dan
sederhana
Mampu
menemukan
makna kata
secara cepat
dan tepat
sesuai dengan
konteks yang
diinginkan
Mampu
mengamati
dan
mencermati
contoh buku
harian/catatan
harian
Mampu
menemukan
ide-ide
menarik dalam
dongeng
Mampu
merangkai ide-
13,14,15,
16,17
10
18
ide menarik
menjadi halhal menarik
dari dongeng
7
Mengekspresik
an pikiran,
perasaan, dan
pengalaman
melalui pantun
dan dongeng
Menulis pan-tun
yang sesuai
dengan syarat
-syarat pantun
Penulisan pantun
Mampu
menentukan
materi/bahan
menulis pantun
sesuai konteks
11
Menulis puisi
dengan
menggunakan
diksi yang
tepat
Menulis puisi
bebas dengan
menggunakan
pilihan kata yang
sesuai
Menulis puisi
dengan
menggunakan
diksi yang tepat
Menerapkan
penggunaan diksi
yang tepat dalam
puisi
2, 18,20
Memahami
wacana lisan
dalam kegiatan
wawancara
Menyimpulkan
pikiran, pendapat,
dan gagasan
seorang
tokoh/narasumbe
r yang
disampaikan
dalam wawancara
Penyimpulan
pikiran,pendapat,
dan gagasan
dalam wawancara
Mampu
menyimpulkan
pikiran,
pendapat, dan
gagasan
narasumber
Mampu
Mendata
pikiran,
pendapat, dan
gagasan yang
dikemukakan
narasumber
c. Penyusunan soal,
Tipe butir soal tes hasil belajar yang digunakan dalam uji coba tes ini termasuk tipe
soal obyektif. Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama multiple choice yaitu butir
soal pilihan majemuk atau ganda. Yang dimaksud dengan tipe butir soal pilihan
ganda ialah suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua.Pada umumnya
jumlah alternatif jawaban berkisar antara 4 sampai 5. Dan tipe soal yang telah diuji
coba ini, sebutir soal tipe pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu 1 pernyataan
19
atau juga disebut stem dan terdapat 5 alternatif jawaban yaitu empat diantaranya
sebagai pengecoh (distraktor) dan satu diantaranya adalah kunci jawabannya. Untuk
menentukan banyaknya soal dalam tes dan untuk masing-masing bagian tes,
bergantung pada bobot masing-masing bagian yang telah ditentukan dalam blue
print. Banyaknya soal harus mencukupi untuk mencapai standart minimum reabilitas
yang telah ditentukan dimana kedua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai
dengan penyelenggaraan dan waktu pengukuran yang layak.Oleh karena itu, dalam
tes ini peneliti menggunakan 30 item soal sebagai instrument penelitian dengan
alokasi waktu selama 60 menit.
d. Prosedur pemberian skor.
Untuk jawaban tes yaitu skor 1 jika benar dan 0 jika salah.
e. Uji coba tes.
1
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong
mudah atau sukar.Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya sesuatu soal. (Arik unto, 2009: 207). Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap
butir soal pada instrumen soal tes
persamaan:
P =
B
N
prestasi
belajar
digunakan
Keterangan:
P =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B=Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N=Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan.
20
Kriteria yang digunakan makin kecil indeks yang di peroleh makin sulit soal tersebut.
Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.
Tabel 3.2 Indeks Kesukaran Tes Prestasi Belajar
Indeks Kesukaran
Klasifikasi
P 0 0,29
Sukar
P 0,30 0,69
Sedang
P 0,70 1,00
Mudah
Klasifikasi
0,96
Mudah
0,4
Sedang
0,33
Sedang
0,66
Sedang
0,93
Mudah
0,76
Mudah
0,53
Sedang
0,93
Mudah
0,43
Sedang
10
0,7
Mudah
11
0,26
Sukar
12
0,76
Mudah
13
0,26
Sukar
14
0,63
Sedang
15
0,76
Mudah
21
16
0,23
Sukar
17
0,63
Sedang
18
0,53
Sedang
19
0,1
Sukar
20
0,5
Mudah
Berdasarkan tabel 3.4. tersebut didapatkan bahwa soal prestasi belajar terdiri dari 8
soal (45%) merupakan soal mudah, 8 soal (45 %) merupakan soal sedang dan 4 soal
(10%) merupakan soal sukar.
Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran
Kriteria
0 - 10%
Sangat Buruk
10 % 19 %
Buruk
20 % 29 %
Agak Baik
30 % 49%
Baik
50 % keatas
Sangat Baik
(Karno To, 1996: 15)
Keterangan:
ULI = Upper Low Indek
Ru = Banyaknya subyek kelompok atas yang menjawab benar
RL = Banyaknya subyek kelompok bawah yang menjawab benar
f = Banyaknya masing-masing golongan
22
Kualifikasi
0 0.19
Jelek
0.20 0.39
Cukup
0.40 0.69
Baik
0.70 1.00
Baik Sekali
Negatif
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Instrumen Daya Beda Butir Soal Tes Prestasi
Belajar
No Soal
Klasifikasi
-0.066
Tidak Baik
-0.4
Tidak Baik
0.4
Baik
-0.4
Tidak Baik
0.133
Jelek
0.2
Cukup
0.266
Cukup
0.133
Jelek
0.467
Baik
10
-0.067
Tidak Baik
11
0.4
Baik
12
-0.2
Tidak Baik
13
0.4
Baik
14
0.466667
Baik
23
15
0.333
Cukup
16
0.2
Cukup
17
0.467
Baik
18
0.667
Baik
19
0.067
Jelek
20
-0.067
Tidak Baik
Berdasarkan tabel 3.6. diatas, hasil analisis daya pembeda butir soal didapatkan 6 soal
(30%) memiliki daya pembeda tidak baik, 3 soal (15%) memiliki daya pembeda jelek,
4 soal (20%) memiliki daya pembeda cukup dan 7 soal (35%) memiliki daya pembeda
baik.
6.3. Validitas
Menurut Scarvia B. Anderson (Arikunto, 2009: 65), validitas merupakan ukuran
kemampuan suatu instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas suatu
instrumen diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengalaman.Nilai validitas dapat
ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen.
Kriteria
0,80 1.00
Sangat Tinggi
0.60 0.80
Tinggi
0.40 0.60
Cukup
0.20 0.40
Rendah
0.00 0.20
Sangat Rendah
(Arikunto, 2010)
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Prestasi Belajar
No Soal
Nilai Validitas
Kriteria
-0.055
Sangat Rendah
24
-0.395
Sangat Rendah
0.541
Cukup
-0.309
Sangat Rendah
0.171
Sangat Rendah
0.390
Rendah
0.411
Cukup
0.233
Rendah
0.543
Cukup
10
-0.092
Sangat Rendah
11
0.602
Tinggi
12
-0.200
Sangat Rendah
13
0.461
Cukup
14
0.487
Cukup
15
0.390
Rendah
16
0.311
Rendah
17
0.487
Cukup
18
0.630
Tinggi
19
0.255
Sangat Rendah
20
-0.016
Sangat Rendah
Dengan menggunakan perhitungan dan hasil analisis validitas soal Prestasi Belajar
didapatkan bahwa terdapat 8 soal (40%) memiliki validitas yang sangat rendah, 4 soal
(20%) memiliki validitas yang rendah, 6 soal (30%) memiliki validitas yang cukup
dan 2 soal (10%) memiliki validitas yang tinggi.
6.4. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi (Purwanto, 2001: 139).
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap (Arikunto, 2009: 86).
25
Kriteria
0,81 1.00
Sangat Tinggi
0.61 0.80
Tinggi
0.41 0.60
Cukup
0.21 0.40
Rendah
0.00 0.20
Sangat Rendah
(Arikunto, 2009: 75)
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab IV penulis menguraikan tentang analisa hasil penelitian yang meliputi gambaran
umum subyek penelitian.
1
2 Hasil
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
Butir Soal
10 11
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
12
13
14
15
16
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
27
W
X
Y
Z
AA
AB
AC
AD
JUMLAH
1
1
1
1
1
1
1
1
29
1
1
0
1
1
1
1
0
12
0
0
1
0
0
0
0
0
10
0
1
0
1
1
1
1
0
20
1
1
1
1
1
1
1
1
28
r=
0.055
0.395
0.309
0.171
0.183
0.498
0.479
0.254
0.033
0.248
0.54
1
0.47
9
0.23
0
0.230
0.064
0.39
0
0.43
0
0.18
5
i(x-i)
0.138
0.562
0.35
5
0.486
0.055
-kritis
0.202
0.202
0.20
2
0.202
keteranga
n
gugur
gugu
r
valid
gugur
S
r
r
Si2
alpha =
0
1
1
1
1
1
1
1
23
0
1
1
0
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
28
0
0
1
1
1
0
0
0
13
1
1
1
0
0
1
1
1
21
0
0
0
0
0
0
0
0
8
1
1
0
1
1
1
1
0
23
1
0
0
0
0
1
0
0
8
0.411
0.233
0.507
0.254
0.092
0.461
0.430
0.450
0.217
0.60
2
0.45
0
0.20
2
0.200
0.064
0.54
3
0.50
4
0.25
4
0.257
0.185
0.20
4
0.191
0.119
0.34
7
0.294
0.44
4
0.202
0.20
2
0.202
0.202
0.20
2
0.202
gugu
r
valid
gugur
gugur
valid
gugur
0.466
1
0
1
0
1
1
1
0
19
0
1
1
1
1
1
0
1
23
0.202
0.48
7
0.49
0
0.24
0
0.39
0
0.43
0
0.18
5
0.377
0.275
0.28
6
0.20
4
0.118
0.20
2
0.202
0.202
0.20
2
0.20
2
0.202
valid
gugu
r
valid
valid
valid
gugu
r
3.833
0.198
Reliability
Scale : ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
%
Valid
30
100.0
a
Cases Excluded
0
.0
Total
30
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
28
1
0
0
0
0
0
0
1
7
0.311
0.430
0.185
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
.198
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20
Items
.202
20
Item Statistics
Mean Std. Deviation
.97
.183
.40
.498
.33
.479
.67
.479
.93
.254
.77
.430
.53
.507
.93
.254
.43
.504
.70
.466
.27
.450
.77
.430
.27
.450
.63
.490
.77
.430
.23
.430
.63
.490
.53
.507
.10
.305
.50
.509
Mean
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Item Means
Item Variances
Inter-Item
.568
.192
.002
.100
.033
-.141
.967
.259
.161
.867
.225
.302
Minimum
9.667
7.759
-1.138
Covariances
Inter-Item
.012
-.613
.693
1.306
-1.130
Variance
N of Items
.063
.005
.003
20
20
20
.069
20
Correlations
Item-Total Statistics
29
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20
Scale Mean if
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Variance if
Item-Total
Multiple
if Item Deleted
10.40
10.97
11.03
10.70
10.43
10.60
10.83
10.43
10.93
10.67
11.10
10.60
11.10
10.73
10.60
11.13
10.73
10.83
11.27
10.87
.220
.406
.062
.376
.190
.134
.129
.177
.058
.311
.033
.327
.103
.090
.134
.165
.090
.005
.174
.303
Pada table item-total statistic di atas, yang dicetak tebal adalah item yang valid (harga r nya
signifikan) dan yang dicetak miring adalah item yang gugur (harga r nya tidak signifikan).
Batas signifikansinya dengan n = 30 adalah 0.202
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
11.37
4.723
2.173
N of
Items
20
30
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
Pada bab ini peneliti memaparkan lebih lanjut hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
bentuk diskusi, kesimpulan dan saran.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Siswa kelas VII di sekolah SMP Al Ihsan, Jakarta memiliki tingkat motivasi berprestasi
yang.
10. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran yang meliputi saran
metodologis dan saran praktis.Saran metodologis adalah saran yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.Sedangkan saran praktis adalah
masukan bagi siswa atau guru di sekolah tersebut, sehingga dapat mengambil manfaat
dari penelitan ini.
DAFTAR PUSTAKA
31
Amir Daien Indrakusuma. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi, Cet. 7. Jakarta:
Bumi Aksara.
Dewa Ketut Sukardi. 1997. Analisis Tes Psikologis. Jakarta: Rinneka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Gronlund, Norman E: Improving Marking and Reporting in Classroom Instruction,
Macmillan Publishing Co, Inc. New York,1974
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
32
LAMPIRAN
Soal
Nama
Usia
JK
Tanggal
: .
:..
:..
:..
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D untuk jawaban yang paling benar dan
tepat!
Perhatikan berita berikut !
Senin (10/10) terjadi kecelakaan mobil di Tol Cipali.Satu mobil menabrak pembatas
jalan.Mobil mini bus Avanza yang dikemudikan Marto mengangkut 6 penumpang.Untung
nya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan mobil tersebut.Ke 7 penumpang selamat dan
hanya mengalami luka. Kecelakaan mobil tersebut di duga terjadi karena sang sopir
mengantuk.
a.
b.
c.
d.
1.
Apa isi berita tersebut..
Kecelakaan Motor di Tol Cipali.
Sopir mengantuk di Tol Cipali.
Kecelakaan mobil di Tol Cipali.
Marto mengemudikan mobil.
2.
Bacalah puisi berikut !
Matahari terbit
Matahari tenggelam
Di hatiku, engkau tidak pernah terbit
dan tidak pernah pula tenggalam
karena engkau adalah cahaya
adalah tenaga
yang membuat jantungku berdegup
(Matahari, Bakti Soemanto)
Kata engkau dalam kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Tuhan
b. Makhluk
c. Penyair
d. Pujaan hati
3.
Perhatikan kutipan wawancara berikut !
Wartawan : Selamat atas keberhasilan Anda!
Sang juara : Terima kasih.
33
a.
b.
c.
d.
5.
Berikut merupakan tempat / media untuk mendapatkan informasi berita,
kecuali
Koran
Internet
Radio
Buku harian
a.
b.
c.
d.
6.
Suatu informasi yang ditujukan pada khalayak umum untuk diketahui oleh
mereka disebut
Pidato
Kultum
Seminar
Pengumuman
a.
b.
c.
d.
7.
Berikut yang termasuk ke dalam berita negatif adalah
Amel menjadi juara baca puisi
Andika ingin pulang kampung
Pak Anto pergi dari rumahnya
Aku belum punya rumah
8.
Kenapa kau menolongku kancil? Bukankah selama ini aku sering
menyakitimu? Ucap harimau. Setiap diri kan harus saling bantu, jawab kancil.
Watak kancil dalam dongeng tersebut adalah
a. Angkuh
b. Suka menolong
c. Suka menyakiti
34
a.
b.
c.
d.
10.
9.
Telah ditemukan sebuah dompet berwarna biru. Berisi uang tunai 100.000 dan
kartu identitas. Ditemukan di musholla pasar. Yang merasa kehilangan silahkan datangi
satpam pasar.
Pengumuman di atas memuat berita
Kehilangan
Temuan
Penawaran
Lowongan
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1.
Aisyah membantu ibu membersihkan kamar tidur.
2. Helen berhasil meraih juara 1 dalam lomba mendongeng tingkat kabupaten.
3. Melinda membersihkan kelas bersama teman-temanny.
4. Andri mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Yang merupakan pengalaman pribadi yang mengesankan adalah
a.
b.
11.
1
2
c. 3
d. 4
12.
Bagaimana Melly dapat menciptakan lagu yang selalu berkesan dan memilki
karakter kuat ibu dua anak ini menjawab, menurut Melly , karena tidak banyak
membaca ataupun belajar dari para pemikir dan maestro, karya yang dia hasikan menjadi
sangat unik dan khas . Aku jadi nggak meniru orang lain , ujar ibu dua anak itu...
Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
35
d. Keempat
15. Berikut merupakan pokok-pokok yang harus ada dalam penulisan singkat
adalah
a. Penerima pesan
b. Pengirim pesan
c. Isi pesan
d. Semua jawaban benar
16.
a.
b.
c.
d.
17.
Hal yang dianggap menarik dari kehidupan seorang tokoh dalam biografinya
adalah
Kedudukan dan pangkat
Harta benda yang dimiliki
Kemanfaatan aktivitasnya bagi kemanusiaan
Sikap orang lain terhadap aktivitasnya
Bila kasih mu ibarat samudra
Sempit lautan tuduh
Tempat ku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempat ku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Kalau aku ujian kemudian ditanya tentang pahlawan
Nama ku yang ku sebut paling dahulu
Lantaran ku tahu
Engkau ibu dan aku anak mu.
18.
a.
b.
c.
d.
Pesan atau amanat yang terkandung dalam cuplikan cerpen tersebut adalah..
Hidup ini hendaknya penuh prihatin dan dijalani apa adanya.
Dalam hidup ini harus menunjukan kemampuan pada oranag lai .
Dalam memberikan bantuan harus iklas
Hendaknya tetap hidup dalam kesederhanaan.
20.
.
Aku berbenah diri dalam kamar, dalam
Diriku jika kau datang
Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlahan beku
Oleh : Chairil Anwar
Isi penggalan puisi tersebut menyatakan keadaan orang yang.
a. Sedang mempersiapkan untuk berbelanja
b. Sedang berhias didepan cermin di dalam kamar
c. Pasrah dalam menghadapi kematian
d. Mempersiapkan diri untuk menyambut kekasih
11.
1.
12.
2.
13.
3.
14.
4.
15.
5.
16.
6.
17.
7.
37
18.
8.
19.
9.
20.
10.
38