Anda di halaman 1dari 41

TUGAS I

KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI

Pembuatan Tes Prestasi Belajar


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII di Sekolah SMP Al Ihsan, Jakarta

DisusunOleh :
Dina Mardiyanti

(46113110043)

Emmah

(46113110042)

Yenny Tria Ayu Puspita

(46113110002)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2016
0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq dan hidayahNya,
sehingga kita masih diberikan kenikmatan dan kelancaran dalam penulisan makalah ini.
Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya yang telah berhasil membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman kecahayaan seperti saat ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Konstruksi Alat Ukur
Psikologi. Di dalamnya makalah ini mengemukakan mengenai penyusunan tes, diantarannya
pengertian tes prestasi, persyaratan tes, dan ciri-ciri tes yang baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada dosen mata kuliah Konstruksi Alat
Ukur Psikologi., yang senantiasa memberikan ilmu dan pengetahuan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kitik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Aamiin.
Jakarta, 22 November 2016
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.

Latar Belakang............................................................................................. 3

2.

Rumusan Masalah........................................................................................ 4

3.

Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4

4.

Manfaat penelitian....................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 6


1.

Tes Prestasi................................................................................................... 6
1.1.

Definisi TesPrestasi................................................................................. 6

1.2.

Prinsip Penyusunan Tes Prestasi.............................................................7

1.3.

AspekTes Prestasi Belajar.......................................................................8

1.4.

Ciri-ciri Tes yang Baik............................................................................. 9

1.5.

Langkah-langkah Penyusunan Tes........................................................10

BAB III.................................................................................................................. 15
METODE PENELITIAN............................................................................................ 15
1.

Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................15

2.

Metode Penelitian....................................................................................... 15

3.

Populasi dan sampel................................................................................... 15


2.1 Populasi................................................................................................... 15
2.2Sampel..................................................................................................... 16

4.

Pengumpulan Data..................................................................................... 16

5.

Instrumen Penelitian.................................................................................. 16

1.

Teknik Analisis Instrumen...........................................................................19

2.

6.1.

Tingkat Kesukaran................................................................................ 20

6.2.

Daya Beda........................................................................................... 22

6.3.

Validitas............................................................................................... 23

6.4.

Reliabilitas............................................................................................ 25

Teknik Pengolahan Data............................................................................. 25

BAB IV.................................................................................................................. 26
HASIL PENELITIAN................................................................................................ 26
1.

Gambaran Umum Subyek Penelitian..........................................................26

BAB V................................................................................................................... 33
0

KESIMPULAN & SARAN......................................................................................... 33


1.

Kesimpulan................................................................................................. 33

2.

Saran.......................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 34
LAMPIRAN............................................................................................................ 35
1.

Soal............................................................................................................ 35

2.

Kunci Jawaban............................................................................................ 39

DAFTAR TABE

Tabel 3.1 Blue Print Tes Mata Pelajaran Bahasa Indonesia...................................17


Tabel 3.2 Indeks Kesukaran Tes Prestasi Belajar..................................................20
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Instrumen Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes
Prestasi Belajar.................................................................................................... 21
Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran...........................................................22
Tabel 3.5 Kriteria Indeks Daya Beda Butir Tes Prestasi Belajar............................23
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Instrumen Daya Beda Butir Soal Tes Prestasi
Belajar................................................................................................................. 23
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi yang Menunjukan Nilai Validitas.........25
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Prestasi Belajar...................25
Tabel 3. 9 Interpretasi Reliabilitas Tes Prestasi Belajar......................................26

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah
satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia serta untuk
menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia, penting untuk kita
mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Tetapi, saat ini dapat
dilihat bahwa sebagian masyarakat Indonesia sendiri belum mempunyai rasa internalisasi
terhadap bahasanya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kalangan yang sering
mencampuradukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam penuturan sehari-hari
dan yang lebih ironisnya adalah menurunnya nilai Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
(Afifah, 2012).
Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbagai tes didapati lebih rendah
dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa asing, seperti: Bahasa Inggris. Dari 7.579
siswa yang tidak lulus UN 2012, sebagian besar gagal pada mata pelajaran matematika dan
Bahasa Indonesia, sama dengan tahun lalu. Bahkan jumlah ketidaklulusan akibat gagal di
ujian Bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan ketidaklulusan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi dianggap menjadi
pelajaran penting bagi siswa, bahkan nilai kepentingannya berada di bawah pelajaran
Bahasa Inggris. Banyak siswa yang lebih fokus pada kemampuan menguasai Bahasa
Inggris ketimbang bahasa negaranya sendiri, Bahasa Indonesia (Polkamnas, 2012).Hal ini
tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pendidik untuk kembali memotivasi
siswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Setiap kegiatan belajar harus diketahui sejauh mana proses belajar tersebut telah
memberikan kemampuan bagi siswa. Salah satu cara untuk melihat peningkatan
kemampuan tersebut adalah dengan melakukan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar
merupakan salah satu bentuk yang digunakan untuk mengukur perkembangan belajar
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tak terkecuali
mata pelajaran Bahasa Indonesia, penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami
kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar
soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta didik ketika
3

hendak menjawab soal-soal tersebut. Dalam penyusunan tes prestasi hal yang paling
penting yang harus dimiliki yaitu pengajar harus memperhatikan validitas dan reliabilitas
soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik, serta soal tersebut apakah dapat
mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Apa prinsip dasar penyusunan tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al
Ihsan, Jakarta ?
2. Bagaimanakah bentuk-bentuk dan petunjuk penyusunan tes hasil belajar Bahasa
Indonesia kelas VII di SMPAl Ihsan, Jakarta?
3. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas
VII di SMPAl Ihsan, Jakarta?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan diantaranya :
1.

Untuk mengetahui prinsip dasar penyusunan tes prestasi

2.

belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al Ihsan, Jakarta


Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan petunjuk penyusunan

tes hasil belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al Ihsan, Jakarta
3.
Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan tes hasil
belajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Al Ihsan, Jakarta
4. Manfaat penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah
diperoleh dibangku kuliah dalam hal pengukuran atribut psikologi. Dan diharapkan

hasil penelitian ini dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan di dalam
penelitian kualitas soal yang baik guna peningkatan mutu pendidikan.
2. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai koreksi dan umpan balik yang positif
bagi tim pendidik dalam rangka meningkatkan mutu pembuatan soal bahasa Indonesia
yang mencakup kriteria soal tes yang baik, serta dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam penyusunan dan pengembangan tes hasil belajar. Selain itu dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pendidik dalam menganalisis butir soal
untuk mendapatkan soal yang berkualitas.
2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan tentang keberhasilan dan
kemampuan diri mereka dalam prestasi belajar bahasa Indonesia.

BAB II
LANDASAN TEORI

Tes Prestasi
1.1.

Definisi TesPrestasi
-

Menurut Anne Anastasi (Psychological Testing,1976), test adalah alat pengukur


yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas,
serta dapat betul- betul digunakan dan membandingkan keadaan psikis atau

tingkah laku individu.


Menurut F.L. Geodenough, test adalah suatu rangkaian tugas yang diberikan
kepada

individu

atau

sekelompok

individu

dengan

maksud

untuk

membandingkan kecapan antara satu dengan yang lain.


Menurut Frederick G.Brown(1976), menyatakan bahwa tes adalah prosedur
yang sistematis guna mengukur sampel perilaku seseorang.
Dari Berbagai macam batasan katagori tes diatas dapat ditarik kesimpulan,

antara lain:
a. Tes adalah prosedur yang sistematis. Maksudnya: aitem-aitem dalam tes
disusun menurut cara dan aturan tertentu,prosedur administrasi tes dan
pemberian angka(scoring) terhadap hasilnya harus jelas dan dipesifikkan
secara terperinci,dan setiap orang yang mengambil tes itu harus mendapat
aitem-aitem yang sama dalam kondisi yang sebanding.
b. Tes berisi sampel perilaku. Artinya: seberapapun panjangnya suatu tes,aitem
yanga ada di dalamnya tidak akan dapat mencakup seliruh isi materi yang
mingkin ditanyakan,dan kelayakan suatu tes tergantung pada sejauhmana
aitem-aitem dalam tes itu mewakili secara reprensentatif kawasan(domain)
perilaku yang diukur .
c. Tes mengukur perilaku. Artinya aitem-aitem dalam tes mengendaki agar
subyek menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang telah dipelajari subyek
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan atau menegrjakan tugas-tugas
yang dikehendaki oleh tes.
-

Menurut Cronbach 1970 dalam (Azwar, 2003), Tes Prestasi Belajar disusun
secara terencana untuk mengungkap apa yang oleh disebut sebagai performansi

maksimal subjek (maximum performance).


Menurut Benyamin S Bloom dalam(Azwar, 2003), Tes Prestasi Belajar adalah
salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan
pendidikan.

Menurut Robert L. Ebel 1979 dalam (Azwar, 2003), bahwa fungsi utama Tes
Prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa.
Tujuannya tes prestasi belajar yakni sebagai alat pengukur terhadap peserta

didik. Dalam hal ini test berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran,
karena melalui test tersebut dapatdiketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah
dicapai.
Untuk tes prestasi belajar terstandar soal-soal harus mengacu pada tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa, dalam hal ini kurikulum atau SKL (Standar
Kompetensi Lulusan) yang sudah ditetapkan apabila tes tersebut akan digunakan
untuk kelulusan, dan proses penskorannya juga harus dilakukan secara standar
terutama apabila ada soal berbentuk uraian, sehingga hasil dari tes tersebut dapat
dilihat keterbandingannya.
Untuk membuat tes prestasi belajar terstandar yang dapat digunakan setiap
saat, dibutuhkan butir-butir soal cukup banyak.Kebutuhan butir-butir soal yang bagus
dan banyak ini bisa diatasi apabila ada bank soal yang menyimpan soal-soal tersebut.
Bank soal adalah kumpulan soal-soal dalam jumlah yang besar, dan mengukur
pengetahuan yang sama, disimpan di dalam komputer bersama dengan karakteristik
setiap butir soalnya.
1.2.

Prinsip Penyusunan Tes Prestasi


Ada beberapa prinsip dasar yang perlu di cermati di dalam penyusunan tes

belajar agar tes tersebut dapat mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata
pelajaran yang telah di ajarkan, atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta
didik yang di harapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu.
Menurut (Gronlund,1977) prinsip- prinsip dasar dalam penyusunan tes prestasi
belajar :
1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai
dengan tujuan instruksional.
2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan
dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran.

3) Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur
hasil belajar yg diinginkan.
4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya.
5) Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya
harus ditafsirkan dengan hati-hati.
6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak didik.
1.3.

AspekTes Prestasi Belajar

Aspek kognitif dalam tes prestasi terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar
yang berbeda-beda.Keenam tingkat tersebut yaitu:
1. Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya
fakta, rumus, terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.
2. Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman
dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang
telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata
sendiri.
3. Tingkat penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang
baru, serta memecahlcan berbagai masalah yang timbuldalam kehidupan sehari-hari.
4. Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut
untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik
diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara
membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.

5. Tingkat sintesis (synthesis), sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam


mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6. Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan level tertinggi yang
mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai
suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu..
1.4.

Ciri-ciri Tes yang Baik


Sebuah tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan:

1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid
bila tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur
yang digunakan tepat.
2.

Bersifat reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik. Konsep reliabilitas


mendasari kesalahan yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu sebagai
susunan dari kelompok itu mungkin berubah karenanya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam reliabilitas adalah:
a.

Sebelum mengadakan tes harus diperhatikan terlebih dahulu keadaan fisik dan
lingkungan di sekitar testi.

b. Jika korelasi mendekati satu atau kurang dari satu maka ketetapannya reliable
tapi kalau korelasi lebih dari satu maka tidak reliable
c. Praktis atau memiliki kepraktisan (Practibility). Tes memiliki sifat kepraktisan
artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai
ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.
d. Objektivitas. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, terutama
sistem skoringnya.

1.5.

Langkah-langkah Penyusunan Tes


Langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar harus di ikuti menurut
kaidah kaidah penyusunan agar tes hasil belajar yang di susun berfungsi dengan
baik antara lain:
1.

Menetapkan Tujuan

Pencapaian belajar dapat di buat untuk bermacam-macam tujuan.Tujuan tes


pencapaian belajar adalah untuk mendapatkan informasi tentang seberapa jauh
siswa sudah menyerap isi bahan pengajaran yang disajiakan oleh guru dalam
pembelajaran.
2.

Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum adalah penetapan isi bahan yang akan ditanyakan melalui tes
dengan melihat tujun kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator kompetensi serta pokok bahasa dan subpokok bahasa. Tiga hal analisis
kurikulum adalah
a. Mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang paling esensial
harus di kuasai siswa dan untuk mencapai validitas yang menjadi dasar dalam
pengembangan tes.
b. Untuk mempertimbangkan teknik penilaian yang akan digunakan perlu
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar yang diukur.
c. Analisis kurikulum untuk menjabarkan indikator pencapaian suatu kompetensi
dasar yang terdapat dalam indikator untuk perencanaan butir soal yang akan
dibuat. Cara menganalisis kurikulum sebagai cara yang mudah dengan
menelusuri seluruh silabus dan menilai esensial tidaknya suatu pokok bahasan
atau subpokok bahasan.
3.

Analisis Buku Pelajaran dan Sumber Materi Belajar

Penulusuran buku pelajaran dan sumber materi belajar lain dilaksanakan setelah
seluruh materi belajar lain dilaksanakan setelah seluruh materi pelajaran dengan
10

pokok bahasan dan subpokok bahasan yang esensial telah ditetapkan. Dengan
melaksanakan langkah ini dan upaya memperkecil kesalahan atau kekeliruan
dalam memilih sampel bahan untuk soal tes.Bila analisis yang dilakukan kurang
cermat maka dapat mengakibatkan kesimpulan atau penilaian yang sesat.Karena
itu kecermatan dalam menganalisis buku pelajaran dan sumber materi sangat
dituntut dalam kegiatan penyusunan tes.
4.

Menyusun Kisi

Menyusun kisi-kisi berarti mengonstruksi soal yang akan dibuat. Kisi-kisi soal
merupakan format yang berbentuk tabel yang memuat informasi yang dijadikan
pedoman dalam membuat soal untuk dijadikan tes. Kisi-kisi ini memuat pedoman
sehingga siapa pun yang membuat soal akan menghasilkan soal yang memuat
materi dan tingkat kedalamannya relatif sama. Penulis soal akan dapat
kemudahan dalam merakit soal dan dapat membuat soal sesuai dengan tujuan tes.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan adalah
a.

Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus atau kurikulum atau materi yang

telah diajarkan secara tepat dan proporsional.


b.

Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.

c.

Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.

Bentuk matrikulasi yang memuat komponen-komponen tertentu yang ditentukan


oleh tujuan penulisan soal tersebut.Komponen kisi-kisi dapat berjenjang mulai
dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Tes formatif misalnya cukup
memuat dua komponen, yaitu komponen pokok bahasan/subpokok bahasan
dalam komponen ranah kognitif yaitu aspek tingkah laku yang akan diukur
dengan tes yang hendak disusun. Tes sumatif memiliki lebih banyak komponen
dibandingkan tes formatif.
5.

Menulis Indikator

11

Menulis indikator yang dimaksud adalah menetapkan kemampuan yang ingin


dicapai dalam tes berdasarkan pada tanda-tanda kemampuan dasar siswa yang
diharakan materi pembalajaran.Indikator merupakan tanda yang dijadikan
patokan untuk menilai tercapainya kompetensi dasar, atau suatau perumusan
masalah tingkah laku yang diamati untuk digunakan sebagai petunjuk tercapainya
kopompetensi dasar.Keberadaan indikator harus sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.
6.

Menulis Soal

Soal baru ditulis setelah indikator kompetensi, bukan sebaliknya.Dengan


mengacu pada indikator kompetensi, maka pembuatan soal lebih terarah sehingga
dapat tercapainya tujuan pembelajaran.Sementara itu, indikator harus tersusun
secara sisrematik dan sistematis.Sistematik dimaksudkan karena indikator
kompetensi berkaitan dengan perangkat tujuan pembelajaran, kompotensi dasar,
dan standar kompotensi dasar, sedangkan sistematis dimaksudkan ada urutan
yang jelas antara indikator yang satu dengan yang lainnya.
7.

Reproduksi Tak Terbatas

Memproduksi tes terbatas dimana tes yang sudah jadi perbanyak dalam jumlah
yang untuk tujuan uji coba.Item soal yang dibuat banyak misalkan sekitar kurang
dari 20 untuk uji coba sehingga kalau ada yang ada drop maka soal yang baik
masih memadai jumlahnya untuk diperbanyak.
8.

Uji Coba

Uji coba dilakukan bila tes sudah diperbanyak pada sampel yang telah
ditentukan.Dalam melaksanakan uji coba sampel yang ditentukan secara acak
atau random yang mewakili atau representative.Cara penentuan pada sampel
mana yang dipakai bergantung pada tujuan uji coba itu sendiri. Misalkan untuk
tes soal matematika Sekolah Menengah Atas di Jakarta, dipakai sampel siswa
Sekolah Menengah Atas dari daerah lain yang telah diketahui setingkat mutunya.
Penerapan setingkat dapat dilihat dokumen yang ada sekolah-sekolah

12

bermutu.Ada pendapat bahwa uji coba butir soal kurang efisien namun uji coba
tetap diperlukan untuk pengkajian mutu soal-soal.
9.

Analisis Soal

Analisis soal pada tes yang telah diuji cobakan perlu karena melalui analisis soal
dapat diketahui baik buruknya.Kriteria baik buruk butir soal ditetapkan dengan
melihat tentang kesukarannya, fungsi pokok soal, fungsi distraktor atau pengecoh
serta penyebaran jawaban pada pengecoh dala total kelompok.
10.

Revisi Soal

Revisi soal dilakukan apabila hasil analisi menunjukkan adanya butir soal yang
jelek, maka butir-butir soal itu perlu direvisi/diperbaiki. Kata butir soal yang jelek
dapat berarti misalkan redaksi kalimat atau bahasa soal yang dipakai kurang
dapat dipahami siswa, karena tidak menurut aturan tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Ada juga jeleknya butir soal dari sisi distraktornya yang
mengiring akan jawabannya yang benar. Setelah direvisi dan diujicobakan
kembali kemudian dianalisis lagi untuk melihat apa benar-benar sudah baik atau
belum.
11.

Menentukan Soal-soal yang Baik

Menentukan soal-soal yang baik merupakan lanjutan dari revisi soal.Soal-soal


yang telah diujicobakan dianalisi kembali untuk dapat diperoleh gambaran
tentang tingkat kesukaran dan lain-lain.Dari data itu dapat ditentukan mana item
soal yang baik dan tidak.
12.

Merakit Soal Menjadi Tes

Merakit soal menjadi tes dilakukan setelah diketahui semua soal yang baik kalau
sudah banyak yang terkumpul dan meliputi semua pokok bahasan seta aspekaspek yang hendak diukur.Soal dapat dirakit menjadi tes yang standar. Tes
standar dimaksudkan bahwa tes itu adalah hasil perakitan buti-butir soal yang
telah dibekukan melalui proses analisi soal.

13

Bentuk tes prestasi belajar diantaranya;

tes atau pertanyaan lisan di kelas,


pilihan ganda,
uraian obyektif,
uraian non obyektif atau uraian bebas,
jawaban atau isian singkat,
menjodohkan,
portopolio dan
performance.

14

BAB III
METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


1.1.

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al Ihsan Kota Jakarta, Subyek penelitian adalah
siswa kelas VII tahun ajaran 2016/2017.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14-30 November 2016.

1.2.

5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Urutanurutan kegiatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memilih sekolah dan kelas mana yang digunakan untuk penelitian dan kelas
untuk uji coba instrumen.
b. Meminta Silabus Rancangan Pembelajaran siswa kelas VII pada guru terkait di SMPAl
Ihsan, Jakarta
c. Peneliti merancang

pembuatan

kisi-kisi

soal

dengan

menelaah

rancangan

pembelajaran, buku ajar, bank soal sebagai secondary source.


d. Memberikan tes prestasi belajar untuk mengukur hasil belajar siswa.
e. Mengolah, menganalisis, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan
6. Populasi dan sampel
2.1 Populasi
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas VII di SMP Al
Ihsan, Jakarta
2.2Sampel
Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dimana kelas
yang dijadikan penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu diantaranya
yaitu jadwal pelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak bentrok dengan jadwal
mata pelajaran lain sehingga memudahkan pelaksaan penelitian. Dalam penelitian ini
15

sebanyak 30 orang siswa dipilih menjadi sampel.Soaltes yang disebar sejumlah 30


lembar, dan kembali juga 30 lembar dengan kondisi semua soal tes terisi lengkap.
7. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tes untuk memperoleh jawaban
responden.tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa berupa prestasi belajar
Bahasa Indonesia kelas VII . Tes ini memuat soal-soal pilihan ganda (multiple choice test)
yaitu tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari
satu.Peneliti menyebar langsung soal tes kepada subjek penelitian.
8. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes prestasi belajar Bahasa
Indonesia.Tujuan diadakan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes
yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik.
Prosedur/langkah-langkah penyusunan instrumen tes prestasi belajar adalah sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan berdasarkan silabus,
batasan materi dan indikatornya,
b. Membuat kisi-kisi soal tes,
Penyusunan kisi-kisi tes (blue print) bertujuan untuk merumuskan setepat mungkin
ruang lingkup, materi yang akan diujikan dan tekanan tes dan sub bagiannya.
Sehingga rumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif untuk penyusunan
tes.Berikut ini blue print yang digunakan dalam tes ini:

Tabel 3.1 Blue Print Tes Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Jenis sekolah

: SMP

Jumlah soal

: 30

Mata pelajaran

: Bahasa Indonesia

Bentuk soal/tes

: Tertulis (Pilihan Ganda)

Kurikulum

Alokasi waktu

: 60 menit
16

Bahan Kelas/smt : VII/1 dan 2

No.

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Memahami
wacana lisan
melalui
kegiatan
mendengarkan
berita

Menyimpulkan
isi berita yang
dibacakan dalam
beberapa kalimat

Materi

Penyimpulan
berita

Indikator

Mengungkapk
an pengalaman
dan informasi
melalui
kegiatan

Menyimpulkan
isi bacaan setelah
membaca cepat
200 kata per
menit

Penyimpulan isi
bacaan

Menyampaikan
pengumumam
dengan intonasi
yang tepat serta
meng-gunakan

Penyampaian
pengumuman

Nomor
Soal

Mampu
1,5,7,19
menulis isi/sari
berita yang
didengarkan/
dibacakan
Mampu
menyimpulkan
isi/sari berita
dalam satu
alinea
Mampu
menemukan
isi/sari berita
yang
didengarkan
Mampu
membaca
cepat 200 kata
per menit
Mampu
menyimpulkan
isi bacaan
dengan cara
merangkai
pokok-pokok
bacaan
Mencermat
i model
penyampaian
teks
pengumuman

4,12

6,9

17

bercerita dan
menyampaikan
pengumuman

kalimatkalimat
yang lugas dan
sederhana

Memahami
ragam teks
nonsastra
dengan
berbagai cara
membaca

Menemukan
makna kata
tertentu dalam
kamus secara
cepat dan tepat
dengan konteks
yang diinginkan
melalui kegiatan
membaca
memindai

Cara menemukan
makna kata
secara cepat dan
implementasi-nya

Mengungkapk
an pikiran dan
pengalaman
dalam buku
harian dan
surat pribadi

Menulis buku
harian atau
pengalaman
pribadi dengan
memperhatikan
cara
pengungkapan
dan bahasa yang
baik dan benar

Penulisan catatan
harian/
pengalaman
pribadi

Mengapresiasi
dongeng yang
diperdengarka
n

Menemukan halhal menarik dari


dongeng yang
diperdengar kan

Cara menemukan
hal menarik dari
dongeng dan
implementasinya

Menenentu
kan topik
pengumuman
Mengumu
mkan dengan
dengan tepat
serta
menggunakan
kalimat yang
lugas dan
sederhana

Mampu
menemukan
makna kata
secara cepat
dan tepat
sesuai dengan
konteks yang
diinginkan

Mampu
mengamati
dan
mencermati
contoh buku
harian/catatan
harian

Mampu
menemukan
ide-ide
menarik dalam
dongeng
Mampu
merangkai ide-

13,14,15,
16,17

10

18

ide menarik
menjadi halhal menarik
dari dongeng
7

Mengekspresik
an pikiran,
perasaan, dan
pengalaman
melalui pantun
dan dongeng

Menulis pan-tun
yang sesuai
dengan syarat
-syarat pantun

Penulisan pantun

Mampu
menentukan
materi/bahan
menulis pantun
sesuai konteks

11

Menulis puisi
dengan
menggunakan
diksi yang
tepat

Menulis puisi
bebas dengan
menggunakan
pilihan kata yang
sesuai

Menulis puisi
dengan
menggunakan
diksi yang tepat

Menerapkan
penggunaan diksi
yang tepat dalam
puisi

2, 18,20

Memahami
wacana lisan
dalam kegiatan
wawancara

Menyimpulkan
pikiran, pendapat,
dan gagasan
seorang
tokoh/narasumbe
r yang
disampaikan
dalam wawancara

Penyimpulan
pikiran,pendapat,
dan gagasan
dalam wawancara

Mampu
menyimpulkan
pikiran,
pendapat, dan
gagasan
narasumber
Mampu
Mendata
pikiran,
pendapat, dan
gagasan yang
dikemukakan
narasumber

c. Penyusunan soal,
Tipe butir soal tes hasil belajar yang digunakan dalam uji coba tes ini termasuk tipe
soal obyektif. Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama multiple choice yaitu butir
soal pilihan majemuk atau ganda. Yang dimaksud dengan tipe butir soal pilihan
ganda ialah suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua.Pada umumnya
jumlah alternatif jawaban berkisar antara 4 sampai 5. Dan tipe soal yang telah diuji
coba ini, sebutir soal tipe pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu 1 pernyataan
19

atau juga disebut stem dan terdapat 5 alternatif jawaban yaitu empat diantaranya
sebagai pengecoh (distraktor) dan satu diantaranya adalah kunci jawabannya. Untuk
menentukan banyaknya soal dalam tes dan untuk masing-masing bagian tes,
bergantung pada bobot masing-masing bagian yang telah ditentukan dalam blue
print. Banyaknya soal harus mencukupi untuk mencapai standart minimum reabilitas
yang telah ditentukan dimana kedua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai
dengan penyelenggaraan dan waktu pengukuran yang layak.Oleh karena itu, dalam
tes ini peneliti menggunakan 30 item soal sebagai instrument penelitian dengan
alokasi waktu selama 60 menit.
d. Prosedur pemberian skor.
Untuk jawaban tes yaitu skor 1 jika benar dan 0 jika salah.
e. Uji coba tes.
1

Teknik Analisis Instrumen


Setelah instrumen tes prestasi belajar di judgment, instrumen siap untuk diuji
cobakan. Uji coba dilakukan untuk mengukur dan mengetahui apakah instrumen yang
akan digunakan telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai pengumpul data.
Dari hasil uji coba tersebut, dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya pembeda.
6.1. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong
mudah atau sukar.Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya sesuatu soal. (Arik unto, 2009: 207). Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap
butir soal pada instrumen soal tes
persamaan:

P =

B
N

prestasi

belajar

digunakan

Keterangan:
P =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B=Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N=Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan.

20

Kriteria yang digunakan makin kecil indeks yang di peroleh makin sulit soal tersebut.
Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.
Tabel 3.2 Indeks Kesukaran Tes Prestasi Belajar
Indeks Kesukaran

Klasifikasi

P 0 0,29

Sukar

P 0,30 0,69

Sedang

P 0,70 1,00

Mudah

(Suharsimi Arikunto, 1999: 210)


Dengan menggunakan perhitungan diatas, maka didapatkan hasil uji instrumen tes
prestasi belajar pada tabel 3.2.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Instrumen Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes
Prestasi Belajar
No Soal

Nilai Tingkat Kesukaran

Klasifikasi

0,96

Mudah

0,4

Sedang

0,33

Sedang

0,66

Sedang

0,93

Mudah

0,76

Mudah

0,53

Sedang

0,93

Mudah

0,43

Sedang

10

0,7

Mudah

11

0,26

Sukar

12

0,76

Mudah

13

0,26

Sukar

14

0,63

Sedang

15

0,76

Mudah

21

16

0,23

Sukar

17

0,63

Sedang

18

0,53

Sedang

19

0,1

Sukar

20

0,5

Mudah

Berdasarkan tabel 3.4. tersebut didapatkan bahwa soal prestasi belajar terdiri dari 8
soal (45%) merupakan soal mudah, 8 soal (45 %) merupakan soal sedang dan 4 soal
(10%) merupakan soal sukar.
Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran

Kriteria

0 - 10%

Sangat Buruk

10 % 19 %

Buruk

20 % 29 %

Agak Baik

30 % 49%

Baik

50 % keatas

Sangat Baik
(Karno To, 1996: 15)

6.2. Daya Beda


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto,
2009: 211). Sedangkan untuk mencari daya pembeda tes prestasi belajar digunakan
rumus

Keterangan:
ULI = Upper Low Indek
Ru = Banyaknya subyek kelompok atas yang menjawab benar
RL = Banyaknya subyek kelompok bawah yang menjawab benar
f = Banyaknya masing-masing golongan

22

Setelah indeks daya pembeda diperoleh, selanjutnya diklasifikasikan sesuai tabel


berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Indeks Daya Beda Butir Tes Prestasi Belajar
Kriteria Indeks Daya Beda Butir Tes Prestasi Belajar
DP

Kualifikasi

0 0.19

Jelek

0.20 0.39

Cukup

0.40 0.69

Baik

0.70 1.00

Baik Sekali

Negatif

Tidak Baik, harus dibuang


(Suharsimi Arikunto, 1999: 213)

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Instrumen Daya Beda Butir Soal Tes Prestasi
Belajar
No Soal

Nilai Daya Beda

Klasifikasi

-0.066

Tidak Baik

-0.4

Tidak Baik

0.4

Baik

-0.4

Tidak Baik

0.133

Jelek

0.2

Cukup

0.266

Cukup

0.133

Jelek

0.467

Baik

10

-0.067

Tidak Baik

11

0.4

Baik

12

-0.2

Tidak Baik

13

0.4

Baik

14

0.466667

Baik
23

15

0.333

Cukup

16

0.2

Cukup

17

0.467

Baik

18

0.667

Baik

19

0.067

Jelek

20

-0.067

Tidak Baik

Berdasarkan tabel 3.6. diatas, hasil analisis daya pembeda butir soal didapatkan 6 soal
(30%) memiliki daya pembeda tidak baik, 3 soal (15%) memiliki daya pembeda jelek,
4 soal (20%) memiliki daya pembeda cukup dan 7 soal (35%) memiliki daya pembeda
baik.
6.3. Validitas
Menurut Scarvia B. Anderson (Arikunto, 2009: 65), validitas merupakan ukuran
kemampuan suatu instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas suatu
instrumen diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengalaman.Nilai validitas dapat
ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen.

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi yang Menunjukan Nilai Validitas


DP

Kriteria

0,80 1.00

Sangat Tinggi

0.60 0.80

Tinggi

0.40 0.60

Cukup

0.20 0.40

Rendah

0.00 0.20

Sangat Rendah
(Arikunto, 2010)

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Prestasi Belajar
No Soal

Nilai Validitas

Kriteria

-0.055

Sangat Rendah
24

-0.395

Sangat Rendah

0.541

Cukup

-0.309

Sangat Rendah

0.171

Sangat Rendah

0.390

Rendah

0.411

Cukup

0.233

Rendah

0.543

Cukup

10

-0.092

Sangat Rendah

11

0.602

Tinggi

12

-0.200

Sangat Rendah

13

0.461

Cukup

14

0.487

Cukup

15

0.390

Rendah

16

0.311

Rendah

17

0.487

Cukup

18

0.630

Tinggi

19

0.255

Sangat Rendah

20

-0.016

Sangat Rendah

Dengan menggunakan perhitungan dan hasil analisis validitas soal Prestasi Belajar
didapatkan bahwa terdapat 8 soal (40%) memiliki validitas yang sangat rendah, 4 soal
(20%) memiliki validitas yang rendah, 6 soal (30%) memiliki validitas yang cukup
dan 2 soal (10%) memiliki validitas yang tinggi.
6.4. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi (Purwanto, 2001: 139).
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap (Arikunto, 2009: 86).
25

Tabel 3. 9 Interpretasi Reliabilitas Tes Prestasi Belajar


DP

Kriteria

0,81 1.00

Sangat Tinggi

0.61 0.80

Tinggi

0.41 0.60

Cukup

0.21 0.40

Rendah

0.00 0.20

Sangat Rendah
(Arikunto, 2009: 75)

Dengan menggunakan langkah-langkah perhitungan reliabilitas dengan rumus alpha,


soal tes prestasi belajar memiliki koefisien reliabilitas tes sebesar 0,198. Dengan
menggunakan interpretasi koefisien reliabilitas dari Arikunto (2009: 109), koefisien
reliabilitas yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah
sangat rendah.
6.5. Efektivitas Distraktor
Apabila dilihat strukturnya tes bentuk pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu
pokok soal atau stem yang berisi permasalahan yang akan ditanyakan dan sejumlah
kemungkinan jawaban atau option. Kemungkinan jawaban itu dibagi dua yaitu kunci
jawaban dan pengecoh. Dari sekian banyak alternatif jawaban hanya terdapat satu
yang paling benar yang dinamakan kunci jawaban, sedangkan kemungkinan jawaban
yang tidak benar dinamakan pengecoh atau distraktor (Surapranata, 2005:43).
Pengecoh berfungsi sebagai pengidentifikasi peserta tes yang berkemampuan tinggi.
Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila banyak dipilih oleh peserta tes yang
berasal dari kelompok rendah, sebaliknya apabila pengecoh banyak dipilih oleh
peserta tes yang berasal dari kelompok atas, maka pengecoh itu tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.

26

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada bab IV penulis menguraikan tentang analisa hasil penelitian yang meliputi gambaran
umum subyek penelitian.
1

Gambaran Umum Subyek Penelitian


Subyek penelitian berjumlah 30 orang yang merupakan pelajar / siswa kelas VII SMP Al
Ihsan, Jakarta.

2 Hasil

Tabel 4. 1 Tabel Menghitung Reliabilitas dan Validitas


Subjek
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1

0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0

0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1

1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0

1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1

0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1

1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1

Butir Soal
10 11
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0

12

13

14

15

16

1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0

0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0

1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1

0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1

0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0

27

W
X
Y
Z
AA
AB
AC
AD
JUMLAH

1
1
1
1
1
1
1
1
29

1
1
0
1
1
1
1
0
12

0
0
1
0
0
0
0
0
10

0
1
0
1
1
1
1
0
20

1
1
1
1
1
1
1
1
28

r=

0.055

0.395

0.309

0.171

0.183

0.498

0.479

0.254

0.033

0.248

0.54
1
0.47
9
0.23
0

0.230

0.064

0.39
0
0.43
0
0.18
5

i(x-i)

0.138

0.562

0.35
5

0.486

0.055

-kritis

0.202

0.202

0.20
2

0.202

keteranga
n

gugur

gugu
r

valid

gugur

S
r
r

Si2
alpha =

0
1
1
1
1
1
1
1
23

0
1
1
0
1
1
1
1
16

1
1
1
1
1
1
1
1
28

0
0
1
1
1
0
0
0
13

1
1
1
0
0
1
1
1
21

0
0
0
0
0
0
0
0
8

1
1
0
1
1
1
1
0
23

1
0
0
0
0
1
0
0
8

0.411

0.233

0.507

0.254

0.092

0.461

0.430

0.450

0.217

0.60
2
0.45
0
0.20
2

0.200

0.064

0.54
3
0.50
4
0.25
4

0.257

0.185

0.20
4

0.191

0.119

0.34
7

0.294

0.44
4

0.202

0.20
2

0.202

0.202

0.20
2

0.202

gugu
r

valid

gugur

gugur

valid

gugur

0.466

1
0
1
0
1
1
1
0
19

0
1
1
1
1
1
0
1
23

0.202

0.48
7
0.49
0
0.24
0

0.39
0
0.43
0
0.18
5

0.377

0.275

0.28
6

0.20
4

0.118

0.20
2

0.202

0.202

0.20
2

0.20
2

0.202

valid

gugu
r

valid

valid

valid

gugu
r

3.833
0.198

Reliability
Scale : ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
%
Valid
30
100.0
a
Cases Excluded
0
.0
Total
30
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

28

1
0
0
0
0
0
0
1
7
0.311
0.430
0.185

Cronbach's

Cronbach's

N of

Alpha

Alpha Based

Items

on
Standardized
.198

Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20

Items
.202

20

Item Statistics
Mean Std. Deviation
.97
.183
.40
.498
.33
.479
.67
.479
.93
.254
.77
.430
.53
.507
.93
.254
.43
.504
.70
.466
.27
.450
.77
.430
.27
.450
.63
.490
.77
.430
.23
.430
.63
.490
.53
.507
.10
.305
.50
.509

Mean

N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30

Summary Item Statistics


Minimum Maximum Range Maximum /

Item Means
Item Variances
Inter-Item

.568
.192
.002

.100
.033
-.141

.967
.259
.161

.867
.225
.302

Minimum
9.667
7.759
-1.138

Covariances
Inter-Item

.012

-.613

.693

1.306

-1.130

Variance

N of Items

.063
.005
.003

20
20
20

.069

20

Correlations
Item-Total Statistics

29

Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20

Scale Mean if

Scale

Corrected

Squared

Cronbach's Alpha

Item Deleted

Variance if

Item-Total

Multiple

if Item Deleted

10.40
10.97
11.03
10.70
10.43
10.60
10.83
10.43
10.93
10.67
11.10
10.60
11.10
10.73
10.60
11.13
10.73
10.83
11.27
10.87

Item Deleted Correlation Correlation


4.800
-.138
.
5.826
-.562
.
3.826
.355
.
5.597
-.486
.
4.599
.055
.
4.179
.204
.
4.075
.191
.
4.530
.119
.
3.789
.347
.
5.126
-.294
.
3.748
.444
.
5.283
-.377
.
4.024
.275
.
3.926
.286
.
4.179
.204
.
4.326
.118
.
3.926
.286
.
3.592
.454
.
4.478
.117
.
5.016
-.242
.

.220
.406
.062
.376
.190
.134
.129
.177
.058
.311
.033
.327
.103
.090
.134
.165
.090
.005
.174
.303

Pada table item-total statistic di atas, yang dicetak tebal adalah item yang valid (harga r nya
signifikan) dan yang dicetak miring adalah item yang gugur (harga r nya tidak signifikan).
Batas signifikansinya dengan n = 30 adalah 0.202

Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
11.37
4.723
2.173

N of
Items
20

30

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

Pada bab ini peneliti memaparkan lebih lanjut hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
bentuk diskusi, kesimpulan dan saran.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Siswa kelas VII di sekolah SMP Al Ihsan, Jakarta memiliki tingkat motivasi berprestasi
yang.
10. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran yang meliputi saran
metodologis dan saran praktis.Saran metodologis adalah saran yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.Sedangkan saran praktis adalah
masukan bagi siswa atau guru di sekolah tersebut, sehingga dapat mengambil manfaat
dari penelitan ini.

DAFTAR PUSTAKA
31

Amir Daien Indrakusuma. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi, Cet. 7. Jakarta:
Bumi Aksara.
Dewa Ketut Sukardi. 1997. Analisis Tes Psikologis. Jakarta: Rinneka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Gronlund, Norman E: Improving Marking and Reporting in Classroom Instruction,
Macmillan Publishing Co, Inc. New York,1974
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

32

LAMPIRAN

Soal

Nama
Usia
JK
Tanggal

: .
:..
:..
:..

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D untuk jawaban yang paling benar dan
tepat!
Perhatikan berita berikut !
Senin (10/10) terjadi kecelakaan mobil di Tol Cipali.Satu mobil menabrak pembatas
jalan.Mobil mini bus Avanza yang dikemudikan Marto mengangkut 6 penumpang.Untung
nya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan mobil tersebut.Ke 7 penumpang selamat dan
hanya mengalami luka. Kecelakaan mobil tersebut di duga terjadi karena sang sopir
mengantuk.

a.
b.
c.
d.

1.
Apa isi berita tersebut..
Kecelakaan Motor di Tol Cipali.
Sopir mengantuk di Tol Cipali.
Kecelakaan mobil di Tol Cipali.
Marto mengemudikan mobil.
2.
Bacalah puisi berikut !
Matahari terbit
Matahari tenggelam
Di hatiku, engkau tidak pernah terbit
dan tidak pernah pula tenggalam
karena engkau adalah cahaya
adalah tenaga
yang membuat jantungku berdegup
(Matahari, Bakti Soemanto)
Kata engkau dalam kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Tuhan
b. Makhluk
c. Penyair
d. Pujaan hati
3.
Perhatikan kutipan wawancara berikut !
Wartawan : Selamat atas keberhasilan Anda!
Sang juara : Terima kasih.
33

Wartawan : Bagaimana perasaan Anda saat ini ?


Sang juara : Bahagia dan bersyukur.
Wawancara di atas berisi tentang
a. Ucapan terima kasih
b. Saran peningkatan perasaan
c. Perasaan menjadi juara
d. Cara menjadi juara
4.
Perhatian pemerintah terhadap industri kecil dan kerajinan semakin bertambah
sebab Negara kita mulai memasuki tahap awal industrialisasi. Dalam industrialisasi
diperlukan tampilnya sikap pembaharuan yang terus menerus. Hal itu diperlukan untuk
menghadapi perubahan-perubahan yang timbul dalam masyarakat akibat kemajuan
industri tersebut.
Gagasan utama dalam paragraf tersebut adalah
a. Negara kita telah memasuki tahap awal industrialisasi
b. Perhatian pemerintah terhadap industri kecil dan kerajinan semakin meningkat
c. Proses industrialisasi memerlukan sikap pembaharuan
d. Pengaruh kemajuan industri terhadap kesejahteraan masyarakat

a.
b.
c.
d.

5.
Berikut merupakan tempat / media untuk mendapatkan informasi berita,
kecuali
Koran
Internet
Radio
Buku harian

a.
b.
c.
d.

6.
Suatu informasi yang ditujukan pada khalayak umum untuk diketahui oleh
mereka disebut
Pidato
Kultum
Seminar
Pengumuman

a.
b.
c.
d.

7.
Berikut yang termasuk ke dalam berita negatif adalah
Amel menjadi juara baca puisi
Andika ingin pulang kampung
Pak Anto pergi dari rumahnya
Aku belum punya rumah

8.
Kenapa kau menolongku kancil? Bukankah selama ini aku sering
menyakitimu? Ucap harimau. Setiap diri kan harus saling bantu, jawab kancil.
Watak kancil dalam dongeng tersebut adalah
a. Angkuh
b. Suka menolong
c. Suka menyakiti
34

d. Tidak suka membantu

a.
b.
c.
d.
10.

9.
Telah ditemukan sebuah dompet berwarna biru. Berisi uang tunai 100.000 dan
kartu identitas. Ditemukan di musholla pasar. Yang merasa kehilangan silahkan datangi
satpam pasar.
Pengumuman di atas memuat berita
Kehilangan
Temuan
Penawaran
Lowongan
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1.
Aisyah membantu ibu membersihkan kamar tidur.
2. Helen berhasil meraih juara 1 dalam lomba mendongeng tingkat kabupaten.
3. Melinda membersihkan kelas bersama teman-temanny.
4. Andri mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Yang merupakan pengalaman pribadi yang mengesankan adalah
a.
b.
11.

1
2

c. 3
d. 4

Cermati pantun berikut1


Membuka keran jangan diputar
(1)
Rajinlah belajar akan pintar
(2)

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut


a. Jika diputar keras akan jadi dua
Giatlah bekerja akan jadi kaya
b. Pergi ke sekolah naik sekuter
Rajin belajar jadi pintar

c. Diputar keras akan jadi patah


Rajin sekolah jadi dokter
d. Jika diambilkan jadi dua
Berpikirlah biar jadi pintar

12.
Bagaimana Melly dapat menciptakan lagu yang selalu berkesan dan memilki
karakter kuat ibu dua anak ini menjawab, menurut Melly , karena tidak banyak
membaca ataupun belajar dari para pemikir dan maestro, karya yang dia hasikan menjadi
sangat unik dan khas . Aku jadi nggak meniru orang lain , ujar ibu dua anak itu...
Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
35

d. Keempat

Kegiatan membaca merupakan upaya dalam ..informasi dari bacaan hal


tersebut merupakan langkah awal dalam upaya memperkaya diri dengan ilmu
pengetahuan langkah selanjutnya adalah..upaya pemahaman yang tepat terhadap isi
bacaan.
a. Menyerap dan melakukannya
b. Menyerap dan dilakukan
c. Menterapkan dan melakukan
d. Penyerapan dan dilakukan
14.
Berikut tokoh yang memiliki prestasi dalam bidang keilmuan, kecuali
a. B.J. Habibie
b. R.A. Kartini
c. Icuk Sugiarto
d. Ibnu Sina
13.

15. Berikut merupakan pokok-pokok yang harus ada dalam penulisan singkat
adalah
a. Penerima pesan
b. Pengirim pesan
c. Isi pesan
d. Semua jawaban benar
16.

a.
b.
c.
d.

Berikut merupakan alasan menulis pesan singkat adalah


a. Mendesak
b. Waktu luang
c. Mendadak
d. Penting

17.
Hal yang dianggap menarik dari kehidupan seorang tokoh dalam biografinya
adalah
Kedudukan dan pangkat
Harta benda yang dimiliki
Kemanfaatan aktivitasnya bagi kemanusiaan
Sikap orang lain terhadap aktivitasnya
Bila kasih mu ibarat samudra
Sempit lautan tuduh
Tempat ku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempat ku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Kalau aku ujian kemudian ditanya tentang pahlawan
Nama ku yang ku sebut paling dahulu
Lantaran ku tahu
Engkau ibu dan aku anak mu.
18.

Ibu karya D Zawawi Imron.


Isi puisi tersebut menggambarkan.
36

a. Kesedihan seorang anak


b. Kegelisahan hatim seorang anak
c. Perasaan rindu sreorang anak kepada ibunya
d. Perasaan sayang seorang anak kepada ibunya
19.
Dua minggu setelah telegram dari Imam datang pula wesel dan surat dari
santo, ibu sangat bangga sampai meneneskan air mata bahagia ibu menyatakan pada
anak-anak nya agar tetap hidup seperti apa yang dilakukan selama ini. Jangan congkaka
karena kakak mereka banyak membantu.

a.
b.
c.
d.

Pesan atau amanat yang terkandung dalam cuplikan cerpen tersebut adalah..
Hidup ini hendaknya penuh prihatin dan dijalani apa adanya.
Dalam hidup ini harus menunjukan kemampuan pada oranag lai .
Dalam memberikan bantuan harus iklas
Hendaknya tetap hidup dalam kesederhanaan.
20.

Yang Terempas Dan Yang Putus

.
Aku berbenah diri dalam kamar, dalam
Diriku jika kau datang
Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlahan beku
Oleh : Chairil Anwar
Isi penggalan puisi tersebut menyatakan keadaan orang yang.
a. Sedang mempersiapkan untuk berbelanja
b. Sedang berhias didepan cermin di dalam kamar
c. Pasrah dalam menghadapi kematian
d. Mempersiapkan diri untuk menyambut kekasih

11. Kunci Jawaban


A

11.

1.

12.

2.

13.

3.

14.

4.

15.

5.

16.

6.

17.

7.
37

18.

8.

19.

9.

20.

10.

38

Anda mungkin juga menyukai