Anda di halaman 1dari 19

PENSKALAAN &

MENENTUKAN SKOR
Adinda Fuadillah
Menanti Lase
Natasya Ginting
Yohana Gloria S.
PENDAHULUAN
Pengkuran pada hakikatnya adalah kuantifikasi atribut, dengan skala psikologi
sebagai instrumennya. Salah satu langkah terpenting dalam proses kuantifikasi ini
adalah menetapkan besaran angka yang harus diberikan sebagai harga suatu
jawaban , yang dikenal dengan sebutan skor (score).

Contoh :
Ketika seseorang menjawab YA, pada aitem atau stimulus dibawah ini, berapa
skor yang harus diberikan padanya?
Saya merasa tidak disukai oleh banyak orang
[ya] [tidak]

Skor yang diberikan tentu tergantung pada berapa besar harga yang telah
ditetapkan bagi masing-masing kategori respon tersebut.
Cara pemberian skor item erat berkaitan dengan
masalah penskalaan. Dalam hal ini penskalaan
merupakan proses penentuan letak stimulus atau letak
kategori respon tertentu pada suatu kontinum
psikologis (Azwar, 1999).
Torgerson (1958) mengemukakan tiga pendekatan
utama dalam penskalaan yaitu metoda yang
berorientasi pada Subjek, metoda yang berorientasi
pada Stimulus dan metoda yang berorientasi pada
Respon.
1. Penskalaan Stimulus
Dalam contoh skala yang di maksudkan untuk pengukuran stress
(Prabandari , 1989 ), yang aitem-aitemnya antara lain adalah :
Merasa di benci oleh seseorang (ya) (tidak)
Perubahan keadaan ekonomi keluarga (ya) (tidak)
Berapakah skor yang harus di berikan pada jawaban ya yang
menjadi adanya indikasi stress ?
Dengan prosedur penskalaan stimulus yang di gunakan di sini,
skor yang akan di berikan pada respon positif (endorsement)
yaitu jawaba ya namun angka skornya di tentukan lebih dahulu
lewat penskalaan aitemnya. Dengan kata lain , letak stimulus
atau (aitem ) pada kontinum stress di tentukan lebih dahulu dan
angka pada titik kontinum itu di jadikan skor bagi jawaban ya
Langkah-langkah dalam prosedur pensklaan
dengan metode interval tampak-setara.

1. Dengan menggunakan kotak-kotak yang sama sebangun dan


di atur berderet dengan jarak yang persis sama satu dengan
yang lain mengikuti satu garis lurus, tentukan lebih dahulu
banyaknya kategori interval (dalam jumlah ganjil) pada suatu
kontinum yang hendak di gunakan untuk menilai tingginya
tingkat stres bagi apa yang disebutkan oleh suatu aitem.
Kontinum stress mewakili oleh letak kotak yang semakin ke
kanan berarti semakin tingginya tingkat stress dan semakin ke
kiri berarti tingkat stresnya semakin rendah atau ringan.
Misalkan di gunakan sebelas interval sebagai berikut :
A B C D E F J K
Ringan sedang berat
Lanjutan
2. Masing-masing aitem telah telah tercetak di atas kartu
berukauran 2 Cm 10 Cm dengan huruf yang jelas dan mudah
di baca. Nomor Item terletak pada bagian belakang kartu
3. Sekelompok individu yang di pandang berkompeten secara
bergantian diminta bertindak sebagai judge yang membaca dan
menilai isi aitem. Penilaian sujektif mereka dilaksanakan dengan
memasukkan satu per satu aitem ke dalam kotak yang menurut
mereka sesuai mewakili tingkat stres yang digambarkan oleh isi
seluruh aitem. Setelah seorang judge selesai melakukan penilaian
terhadap semua aitem, nomor item yang di masukkan dalam
setiap kotak di catat. Setelah semua selesai hasil penilaian
terhadap setiap aitem yang telah di lakukan oleh seluruh judge
kemudian ditabulasikan..
4. Kembali pada contoh pertama , yaitu

merasa di benci oleh seseorang

Untuk menghitung skor yang akan ditetapkan bagi aitem ini, buat lebih
dahulu tabulasi data hasil penilaian semua judge, tabel 4.1 memuat
contoh tabulasi data (fiktif) hasil penilaian dari 200 orang judge.

Keterangan :

F : frekuensi, yaitu banyaknya judge yang mendapatkan aitem ke


dalam kotak ke dalam kotak interval tertentu
P : proporsi, berarti perbandingan antara frekuensi setiap huruf
dan banyaknya judge dalam penilaian kelompok seluruhnya.
pk : berarti proporsi kumulatif, yaitu akumulasi proporsi pada interval
atau angka tertentu di tambah semua proporsi di bawahnya
Tabel tabulasi data penilaian Tingkat stres untuk aitem
Merasa di benci oleh seseorang
(N=200).

A B C D E F G H I J K

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
f 12 23 85 54 26 0 0 0 0 0 0

p 0.60 .115 .425 .270 .130 0 0 0 0 0 0

Pk 0.60 .175 .600 .870 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
5. Hitung nilai skala bagi aitem tersebut yaitu suatu nilai yang
mewakili rating dan judgment dari keseluruhan subjek terhadap
aitem yang bersangkutan. Nilai termaksud diestimasi lewat harga
mediannya yang dalam prosedur penskalaan ini di beri lambang S.

Rumusanya adalah :

S = bb+[(0,50-pkb)/p]i
bb = batasan bawah angka yang berisi median
pkb = proporsi kumulatif di bawah kategori angka
yang berisi median
p = proporsi pada kategori angka yang berisi median
I = Luas interval angka yang dalam hal ini = 1.
Tabel tabulasi data penilaian tingkat stres untuk
Aitem
perubahan keadaan ekonomi keluarga (N=200)

A B C D E F G H I J K

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

F ,0 3 15 24 26 43 67 18 4 0 0

p ,0 , , , , , , ,09 ,02 0 0
015 075 120 130 215 335

pk ,0 , , , , , , ,98 1,0 1,0 1,0


015 090 210 340 555 890
Pada tabel sebelumnya dapat di ketahui bahwa median
frekuensi subjek berada dalam interval kategori F (angka 6),
yang berisi proporsi kumulatif
pk = 0,555 sehingga di peroleh:
bb = 4,50 (di antara angka 4 dan angka 5)
pkb =0,340 (pk pada kategoro sebelum F)
p =0,215 (p pada kategori F)

Dengan demikian maka nilai skala untuk aitem perubahan


keadaan ekonomi keluarga adalah :
S= 4,50 [(0.50-0.340)/0,215]1
S=5.24.
2. Penskalaan Respon
Penskalaan respon adalah prosedur
penempatan kelima pilihan jawaban termaksud
di sepanjang suatu kontinum kuantitatif
sehingga diketemukan titik letak masing-
masing pilihan jawaban yang kemudian
dijadikan sebagai nilai atau skor (Spector,
1992).
Berikut ini disajikan beberapa contoh aitem
dengan format respon lima pilihan :

Contoh 1 :
Merasa gelisah di kantor memikirkan keadaan anak-anak di rumah.

[HTP] [SJ] [KD] [SS] [HSL]

Pernyataan ini adalah suatu aitem dalam skala konflik peran-ganda yang
mengindikasikan adanya konflik tersebut (aitem bersifat favorable). Arti
jawaban adalah HTP = hampir tidak pernah, SJ = sangat jarang, KD =
kadang-kadang, SS = sangat sering, dan HSL = hampir selalu.

Contoh 2 :
Pendapat saya tidak dihargai orang lain

[STS] [TS] [N] [S] [SS]

Pernyataan ini adalah salah satu aitem dalam skala self esteem yang isinya menandakan subjek
tidak memiliki self esteem yang tinggi (aitem bersifat tidak favorabel). Arti pilihan-pilihan
respon adalah STS = sangat tidak sesuai, TS = tidak sesuai, N = Netral, S= sesuai, dan SS =
sangat sesuai.
Contoh komputasi dengan
menggunakan data respon fiktif
Kategori Respon

HTP SJ KD SS HSL

F 8 72 118 174 28

F=p/N ,020 ,180 ,295 ,435 ,070

pk ,020 ,200 ,495 ,930 1,000

pk-t ,010 ,110 ,348 ,713 ,965

z -2,326 -1,227 -,391 ,562 1,812

z+2,326 0 1,099 1,935 2,888 4,138


Keterangan :
Frekuensi (f) = Kategori respon
N = Jumlah individu yang menjawab
Proporsi (p) = Hasil bagi frekuensi dengan banyaknya individu yang
menjawab
Proporsi
Komulatif (pk) = proporsi dalam suatu kategori respon ditambah
dengan jumlah proporsi kesemua kategori respon di sebelah
kirinya
pk-t = yaitu setengah proporsi dalam kategori respon yang
bersangkutan ditambah proporsi kumulatif pada kategori respon di
sebelah kirinya
z = Jarak di antara kategori-kategori respon dinyatakan
(Nilai deviasi)/ titik tengah bagi setiap kategori respon di
sepanjang suatu kontinum yang berskala interval seperti
yang kita inginkan
3. Penskalaan Subjek
Metode penskalaan berorientasi pada subjek bertujuan
meletakkan individu-individu pada suatu kontinum
penilaian yang dapat diukur.
Pendekatan ini digunakan oleh perancang skala yang
tidak begitu merisaukan cara bagaimana memberikan
bobot nilai bagi stimulus atau respon.
Biasanya setiap respon yang positif diberi bobot skor
yang sama sekalipun dasar untuk melakukan hal itu
tidak jelas. Namun karena prosedur ini memiliki nilai
praktis yang tinggi, maka banyak diikuti oleh para
perancang skala psikologi.
Contoh
Seseorang menyalakan rokok dalam bis ber-AC yang sedang
anda tumpangi.
Saya tegur dan ingatkan akan larangan mereka dalam bis
Saya diamkan saja meskipun saya terganggu dan jengkel

Pilihan jawaban a pada contoh di atas, merupakan pernyataan


jawaban yang berisi indikasi adanya (pilihan favorabel)
dibandingkan dengan pilihan b yang dapat dikatakan tidak
mengindikasikan adanya (pilihan tidak favorabel).
Oleh karena itu, pada kedua contoh ini pilihan jawaban a diberi
skor 1 dan pilihan jawaban b tidak diberi skor atau diberi skor
nol.
Contoh lainnya
Saya memikirkan cara agar hasil kerja saya menjadi
lebih baik. (favorable)
a. Hampir Selalu
b. Sangat Sering
c. Kadang-kadang
d. Sangat Jarang
e. Hampir Tidak Pernah
Dengan skor bagi pilihan jawaban ini adalah a = 4, b
= 3, c = 2, d = 1, dan e = 0
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai