Anda di halaman 1dari 5

Tugas Paper Modifikasi Perilaku

Nama Kelompok 1 : Muh Mirsad KM (1571041047)

Edy Surahman (1571041048)

Andi Aulia Mangkawani (1571042010)

Suci Wulandari (1571042013)

Ridha Nadila Darwis (1571042021)

Muh. Arib Al Azhari (1571042030)

Kelas C

Cognitive Behavior Modification


1. Definisi Cognitive Behavior Modification
Miltenberger (2012:492-493) mengemukakan bahwa cognitive
behavior modification adalah teknik untuk menolong individu agar dapat
mengubah perilaku yang memiliki label kognitif. Saat modifikasi perilaku
digunakan untuk mengubah target perilaku, target perilaku tersebut perlu
diidentifikasi terlebih dahulu dan mendefinisikan istilah objeknya agar
peristiwa saat perilaku tersebut terjadi dapat diketahui. Perilaku yang
nampak dapapt di observasi atau direkam oleh seorang observer, namun
perilaku yang tak nampak atau biasanya disebut sebagai ‘perilaku kognitif’
hanya bisa dilakukan oleh individu yang mengalaminya sendiri, kemudian
dapat dibantu untuk mengidentifikasi jenis perilaku yang ingin diubah.
Perilaku kognitif adalah respon verbal atau imaginal yang dibuat oleh
individu yang tak dapat di observasi. Agar lebih efektif, kerjasama antara
klien dan psikolog diperlukan untuk dapat mendefinisikan secara objektif
jenis perilakunya. Contohnya ialah saat individu mengatakan “ada orang
yang mengikutiku dari belakang” adalah sebuah contoh perilaku kognitif,
yang kemudian dapat diidentifikasi atau dilaveli sebagai pikiran paranoid.
Jenis perilaku yang dapat dimodifikasi ialah perilaku berlebih yang ingin
dikurangi dan perilaku kurang yang ingin ditingkatkan.
Menurut Meichenbaum (Kanfer dan Goldstein 1986) mengemukakan
bahwa modifikasi perilaku kognitif merupakan teknik menggabungkan
terapi kognitif dan bentuk modifikasi perilaku. Individu yang akan
bertindak, sebelumnya didahului adanya proses berpikir, sehingga bila
ingin mengubah suatu perilaku yang tidak adaptif , terlebih dahulu harus
memahami aspek-aspek yang berada dalam pengalaman kognitif dan
usaha untuk membangun perilaku adaptif melalui mempelajari
keterampilan-keterampilan yang terdapat pada terapi perilaku. Menurut
Ivey, Ivey dan Morgan (1993) mengemukakan bahwa modifikasi perilaku
kognitif merupakan bentuk terapi yang ingin melihat bahwa individu tidak
hanya dipahami melalui perilaku yang tampak saja seperti yang dilihat
oleh pihak perlakuan, namun dibalik tingkah laku yang tampak terdapat
proses internal yang sebenarnya merupakan hasil pemikiran kognisi.
Harris dan Brown (1982) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
modifikasi perilaku kognitif efektif untuk menurunkan perilaku malu,
modifikasi perilaku kognitif lebih mudah di implementasikan dalam
pendidikan dan mampu menolong untuk mengurangi perilaku malu pada
umur 9-21 tahun. Menurut Martin (2003) menjelaskan asumsi-asumsi
yang mendasari modifikasi perilaku kognitif adalah;
a. Kognisi yang tidak adaptif mengarah pada pembentukan tingkah laku
yang tidak adaptif pula
b. Peningkatan diri yang adaptif dapat ditempuh melalui peningkatan
pemikiran yang positif
c. Klien mempelajari peningkatan pemikiran yang positif melalui sikap,
pikiran dan perilakunya.

2. Langkah-langkah Cognitive Behavior Modification


a. Identifikasi perilaku bermasalah
b. Cari dimensi (frekuensi, durasi, intensitas)
c. Cari penyebab
d. Cari akibat
e. Lakukan reality testing

3. Tujuan Cognitive Behavior Modification


Tujuan utama dari modifikasi perilaku kognitif adalah menghilangkan
tingkah laku yang tidak sesuai dan menggantikannya dengan tingkah laku
yang baru.
Meichenbaum (dalam Ivey, 1993) mengemukakan 10 hal yang harus
diperhatikan seorang terapis dalam penggunaan modifikasi perilaku-
kognitif, yaitu :
a. Terapis perlu memahami bahwa perilaku klien ditentukan oleh pikiran,
perasaan, proses fisiologis, dan akibat yang dialaminya.
b. Proses kognitif sebenarnya tidak menyebabkan kesulitan emosional,
namun yang menyebabkan kesulitan emosional adalah karena proses
kognitif itu sendiri merupakan proses interaksi yang kompleks. Bagian
penting dari proses kognisi adalah meta-kognisi yaitu klien berusaha
untuk memberi komentar secara internal pada pola pemikiran dan
perilakunya saat itu.
c. Tugas penting dari seorang terapis adalah menolong klien untuk
memahami cara klien membentuk dan menafsirkan realitas.
d. Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan
psikoterapi yang diambil dari sisi rasional atau objektif.
e. Modifikasi perilaku-kognitif ditekankan pada penjabaran serta
penemuan proses pemahaman pengalaman klien.
f. Dimensi yang cukup penting adalah untuk mencegah kekambuhan
kembali.
g. Modifikasi perilaku-kognitif melihat bahwa hubungan baik yang
dibangun antara klien dan terapis merupakan sesuatu yang penting
dalam proses perubahan klien.
h. Emosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien
perlu dibawa ke dalam suasana terapi yang mengungkap pengalaman
emosi.
i. Terapis perlu menjalin kerjasama dengan pihak keluarga ataupun
pasangan klien.
j. Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses
pencegahan timbulnya perilaku maladaptif.

4. Fungsi
Miltenberger (2012:494) mengemukakan bahwa fungsi cognitive
behavior modification ialah:
1. Mengurangi perilaku berlebih yang dihasilkan dari perilaku kognitif
2. Meningkatkan frekuensi perilaku yang kurang dari hasil perilaku
kognitif
3. Dapat berbentuk penguat atau penghukum saat individu mengikuti
perilaku yang lain. Contoh pujian atau kritikan
4. Dapat menjadi operasi motivasi yang memengaruhi kekuatan fungsi
penguat dan penghukum. Contoh berpikir positif kepada bos, saat bos
memberi pujian terhadap diri.

5. Prosedur
Miltenberger (2012:494-) mengemukakan bahwa Terdapat dua jenis
porosedur cognitive behavior modification yaitu cognitive restructuring
dan cognitive coping skill training
1. Cognitive restructuring
Pada prosedur ini, terapis membantu klien mengidentifikasi perilaku
kognitif yang menyebabkan stress dan membantunya untuk
menghilangkanya atau menggantinya dengan perilaku kognitif yang
diingnkan. Terdapat tiga tahapan dasar yaitu
a. Membantu klien untuk mengidentifikasi pemikiran stres dan situasi
yang mnyebabkan pemikiran itu muncul.
b. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon emosional, mood
yang tak menyenangkan, atau perlaku bermasalah yang
menghasilkan pemikiran stres.
c. Membantu klien untuk berhenti berpikir tentang pemikiran stres
dengan memberikan pemikiran rasional atau pemikiran yang
diinginkan.

Terdapat berbagai jenis cognitive restructuring seperti rational-


emotive therapy, systematic rational restructuring, dan cognitive
therapy.

2. Cognitive coping skill training


Terdapat tiga tahapan dasar dalam prosedur ini yaitu
a. Mengidentifikasi situasi permasalahan dan mendefiinisikan
perilaku yang diinginkan dan paling tepat untuk digunakan di
situasi tersebut
b. Mengidentifiksi self instruction (instruksi diri) yang dapat
digunakan oleh indvidu dalam situasi yang menimbulkan masalah
c. Menggunakan pelatihan perilaku untuk belajar menggunakan
instruksi diri (seperti penggunaan instruksi diri dalam role-play)

DAFTAR PUSTAKA
Harris, Karen, R., Brown, Robert, D., 1982. Cognitive Behavior Modification and
Informed Teacher Treatments for Shy Children. Journal of Experimental
Education, 50, 130-137.

Ivey, A.E., Ivey, M.B., Simr, K.L., Morgan, 1993. Counseling dan Psychoterapy.
A Multicultural Perspenctive. Ally and Bacon A Division of Simon &
Schuster, Inc. Boston.

Kanfer, F.H., Goldstein, A.P., 1986. Helping People Change. New York:
Pergamon Press.

Martin, G., Pear J., 2003. Behavior Modification. What It Is and How To Do
it.’7th. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification: Principle and procedures (5th
ed). Belmont, USA: Wadsworth, Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai