Anda di halaman 1dari 7

MODIFIKASI PERILAKU KOGNITIF

(COGNITIVE BEHAVIOR MODIFICATION)

Modifikasi perilaku sering berfokus pada menganalisa dan memodifikasi perilaku

yang terlihat. Prosedur modifikasi perilaku kognitif dilakukan untuk membantu

individu mengubah perilaku yang dilabel sebagai kognitif. Meichenbaum (Lestari,

2015) mengemukakan bahwa modifikasi perilaku kognitif merupakan teknik

menggabungkan terapi kognitif dan bentuk modifikasi perilaku. Individu yang akan

bertindak, sebelumnya didahului adanya proses berpikir, sehingga bila ingin

mengubah suatu perilaku yang tidak adaptif, terlebih dahulu harus memahami aspek-

aspek yang berada dalam pengalaman kognitif dan usaha untuk membangun perilaku

adaptif melalui mempelajari keterampilan-keterampilan yang terdapat pada terapi

perilaku.

Meichenbaum (Lestari, 2015) mengemukakan bahwa perilaku terjadi secara

resiprok dipengaruhi oleh pemikiran, perasaan, proses fisiologis dan konsekuensi

perilaku. Modifikasi perilaku kognitif merupakan bentuk terapi yang ingin melihat

bahwa individu tidak hanya dipahami melalui perilaku yang tampak saja seperti yang

dilihat oleh pihak perlakuan, namun dibalik tingkah laku yang tampak terdapat proses

internal yang sebenarnya merupakan hasil pemikiran kognisi.

Meichenbaum (Mardiah & Setiawati, 2014) mengemukakan bahwa modifikasi

perilaku kognitif dilakukan untuk menolong konseli mendefinisikan masalah kognitif


dan perilakunya, dengan mengembangkan kognisi, emosi, perubahan perilaku dan

mencegah kambuh kembali. Meichenbaum (Lestari, 2015) menjelaskan asumsi-

asumsi yang mendasari modifikasi perilaku-kognitif, yaitu:

1. Kognisi yang tidak adaptif mengarah pada pembentukan tingkah laku yang

tidak adaptif pula


2. Peningkatan diri yang adaptif dapat ditempuh melalui peningkatan pemikiran

yang positif,
3. Klien mempelajari peningkatan pemikiran yang positif melalui sikap, pikiran

dan perilakunya.

Meichenbaum (Lestari, 2015) mengemukakan bahwa ada 10 hal yang harus

diperhatikan oleh terapis dalam penggunaan modifikasi perilaku-kognitif, yaitu:

1. Terapis perlu memahami bahwa perilaku klien ditentukan oleh pikiran,

perasaan, proses fisiologis, dan akibat yang dialaminya. Terapis dapat

memasuki sistem interaksi dengan memfokuskan pada pikiran, perasaan,

proses fisiologis, dan perilaku yang dihasilkan klien.


2. Terapis perlu memahami personal schema yang digunakan oleh klien untuk

lebih mamahami masalah yang dialami klien. Perubahan personal schema yang

tidak efektif adalah bagian yang penting dari terapi.


3. Menolong klien untuk memahami cara klien membentuk dan menafsirkan

realitas.
4. Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan

psikoterapi yang diambil dari sisi rasional atau objektif.


5. Modifikasi perilakukognitif ditekankan pada penjabaran serta penemuan proses

pemahaman pengalaman klien.


6. Dimensi yang cukup penting adalah untuk mencegah kekambuhan kembali.
7. Modifikasi perilaku-kognitif melihat bahwa hubungan baik yang dibangun

antara klien dan terapis merupakan sesuatu yang penting dalam proses

perubahan klien.
8. Emosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien perlu

dibawa ke dalam suasana terapi yang mengungkap pengalaman emosi.


9. Terapis perlu menjalin kerjasama dengan pihak keluarga ataupun pasangan

klien.
10. Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses pencegahan

timbulnya perilaku maladaptif.

Lestari (2015) mengemukakan bahwa beberapa macam teknik modifikasi perilaku

kognitif, yaitu:

1. Teknik monitoring diri (self-monitoring)


2. Pengkondisian tertutup (covert conditioning)
3. Instruksidiri dan pernyataan-diri (self-instruction and self statement)
4. Tugas-tugas perilaku (behavioral assignments)
5. Memperbaiki pola pemikiran yang negatif
6. Kombinasi berbagai metode dan model belajar kreatif.

 Definisi Perilaku Kognitif


Ketika prosedur modifikasi perilaku digunakan untuk mengubah target

perilaki, target perilaku harus diidentifikasi dan didefinisikan ke dalam bentuk

yang objektif sehingga dapat dilakukan proses perekaman. Individu tidak mampu

mengubah target perilaku kecuali kita tahu secara nyata bahwa perilaku apa yang

dimaksud dan kapan terjadi. Untuk perilaku yang terlihat melibatkanobservasi

langsung dan merekam perilaku dengan observer independen atau orang yang

memperlihatkan targetperilaku (self-monitoring). Dikarenakan perilaku kognitif


tidak terlihat, mereka tidak dapat diobservasi secara langsung dan direkam oleh

observer independen. Kecuali, individu mengikutsertakan perilaku kognitif harus

terindentifikasi dan merekam perilaku yang muncul. hanya Individu yang mampu

mengidentifkasi kemunculan dari pemikiran spesifik atau pernyataan diri kaena

perilakunya tak terlihat. Kita mengetahui bahwa manusia berpikir, berbicaa

dengan diri sendiri, mengatasi masalah, mengevaluasi dri sendiri, membuat

rencana, mengimajinasikan perilaku atau situasi spesifik, dan sebagainya. Semua

ini adalah bagian dari perilaku kognitif, sebuah respon verbat ataupun imajinasi

yang dibuat oleh individu yang tidak kasat mata, dan tidak bisa untuk diobservasi.

Untuk bisa bekerja secara efektif dengan perilaku kognitif, kita harus bekerja

sama dengan klien untuk mendefinisikan perilaku yang dimaksud secara objektif.
Individu mampu melaporkan pemikiran spesifik yang mereka pikirkan pada

waktu tertentu, mereka dapat menggambarkan hal-hal yang mereka katakan

kepada diri sendiri, dapat menggambarkan situasi atau perilaku yang telah mereka

imajinasikan, dan dapat menceritakan kepada orang lain pernyataan evaluatif

yang mereka buat tentang diri sendiri. Untuk bisa menjadi definisi perilaku dari

perilaku kognitif, pemikiran, imajinasi, atau pernyataan diri harus bisa

digambarkan secara jelas oleh orang yang memiliki perilaku tersebut.


Misalnya, untuk mengatakan bahwa seseorang memiliki harga diri yang

rendah tidak mendefinisikan kognitif Perilaku. Ini hanyalah sebuah label untuk

kelas tertentu perilaku kognitif. Ini adalah label untuk pernyataan diri yang

negatif, seperti "saya tidak bisa berbuat sesuatu dengan benar" atau "Aku gemuk
dan jelek dan tidak ada yang menyukai saya, "atau" saya tidak akan pernah

jumlah apa pun dalam hidup. " Ini pernyataan diri dan orang lain seperti mereka

adalah perilaku kognitif yang diberi label sebagai harga diri yang rendah. Anda

harus dapat mengidentifikasi perilaku kognitif tertentu (self statements) untuk

membantu klien mengubah perilaku tersebut menggunakan perilaku kognitif

prosedur modifikasi.
Perilaku kognitif yang membentuk perilaku target untuk Modifikasi perilaku

kognitif termasuk perilaku ekses dan defisit perilaku. Perilaku berlebih adalah

perilaku kognitif yang tidak diinginkan orang akan berusaha untuk dikurangi.

Perilaku defisit adalah perilaku kognitif yang diinginkan orang dan berusaha

untuk ditingkatkan.

 Fungsi Perilaku Kognitif


Salah satu alasan untu melakukan modifikasi perilaku kognitif adalah bahwa

perilaku kognitif mungkin menyedihkan bagi orang; dapat berfungsi sebagai

stimulus (CS) yang memunculkan respon yang tidak menyenangkan (CR). Untuk

pikiran yang menakutkan seseorang dapat berfungsi sebagai CS untuk

mendapatkan otonom gairah (kecemasan) sebagai CR. Perilaku kognitif yang

menimbulkan CRs yang tidak diinginkan seperti kecemasan adalah ekses perilaku

yang dapat diturunkan dengan prosedur modifikasi perilaku kognitif. Perilaku

kognitif juga dapat berfungsi sebagai rangsangan diskriminatif (SDs) untuk

diinginkan Perilaku. Setelah membaca aturan atau instruksi diri, seseorang


mungkin lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku yang diinginkan ditentukan

oleh aturan atau instruksi diri.


Perilaku kognitif dapat berfungsi sebagai motivasi operasi (MOs) yang

mempengaruhi kekuatan konsekuensi sebagai penguat atau para pemberi

hukuman. Bagaimana kita berbicara dengan diri kita sendiri tentang peristiwa

dalam hidup dan kita dapat mengubah nilai peristiwa tersebut sebagai pemberi

bantuan atau punishers. Misalnya, jika seorang karyawan berpikir, "bos saya

adalah cowok busuk dan tidak berarti apa yang dia katakan, "pujian bos mungkin

tidak berfungsi sebagai penguat bagi karyawan. Sebaliknya, jika karyawan tidak

secara negatif menafsirkan tindakan bos atau berpikir lebih positif pikiran tentang

bos dan niatnya, pujian bos lebih cenderung berfungsi sebagai penguat untuk

Karyawan.
Perilaku kognitif juga dapat berfungsi sebagai konsekuensi penguat atau

menghukum ketika mereka mengikuti beberapa perilaku lain. Pernyataan pujian

atau pernyataan kritis dari orang lain dapat berfungsi sebagai pemberi bantuan

atau punishers. Demikian juga, pujian pernyataan atau pernyataan kritis yang

dibuat seseorang dapat berfungsi sebagai pemberi bantuan atau untuk perilaku

orang itu sendiri.

 Prosedur CBM
Prosedur modifikasi perilaku kognitif yang digunakan untuk membantu orang

mengubah kognitif Perilaku. Beberapa prosedur, yang disebut restrukturisasi

kognitif, dirancang untuk mengganti perilaku kognitif maladaptive tertentu

dengan yang lebih adaptif. Restrukturisasi kognitif digunakan dalam kasus ekses
perilaku, yaitu bila ada perilaku kognitif maladaptive berkontribusi pada masalah.

Prosedur lain, yang disebut pelatihan keterampilan mengatasi kognitif, dirancang

untuk mengajarkan perilaku kognitif baru yang kemudian digunakan untuk

mempromosikan perilaku yang diinginkan lainnya. Prosedur ini digunakan dalam

kasus perilaku defisit, yaitu ketika seseorang tidak memiliki perilaku kognitif

yang diperlukan untuk mengatasi secara efektif dengan situasi masalah (Spiegler

& Guevremont, 2003, 2010).

REFERENSI
Lestari, S. (2015). Efektof cognitive behaviour modification (CBM) terhadap perilaku
malu pada siswa MAKN Surakarta. Jurnal Riset Aktual Psikologi, 6(1), 68-79.
ISSN: 2622-6626.
Mardiayah, K., & Setiawati, D. (2014). Penerapan konseling kelompok cognitive
behavior modification (CBM) untuk meningkatkan tanggung jawab dalam
belajar siswa kelas X-APH (akomodasi perhotelan) di SMK Gema 45 Surabaya.
Jurnal Bimbingan Konseling, 4(3), 1-6. ISSN: 13359-36558.
Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification: Principles and procedures (5th
ed.). Belmont: Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai