menggabungkan terapi kognitif dan bentuk modifikasi perilaku. Individu yang akan
mengubah suatu perilaku yang tidak adaptif, terlebih dahulu harus memahami aspek-
aspek yang berada dalam pengalaman kognitif dan usaha untuk membangun perilaku
perilaku.
perilaku. Modifikasi perilaku kognitif merupakan bentuk terapi yang ingin melihat
bahwa individu tidak hanya dipahami melalui perilaku yang tampak saja seperti yang
dilihat oleh pihak perlakuan, namun dibalik tingkah laku yang tampak terdapat proses
1. Kognisi yang tidak adaptif mengarah pada pembentukan tingkah laku yang
yang positif,
3. Klien mempelajari peningkatan pemikiran yang positif melalui sikap, pikiran
dan perilakunya.
lebih mamahami masalah yang dialami klien. Perubahan personal schema yang
realitas.
4. Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan
antara klien dan terapis merupakan sesuatu yang penting dalam proses
perubahan klien.
8. Emosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien perlu
klien.
10. Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses pencegahan
kognitif, yaitu:
yang objektif sehingga dapat dilakukan proses perekaman. Individu tidak mampu
mengubah target perilaku kecuali kita tahu secara nyata bahwa perilaku apa yang
langsung dan merekam perilaku dengan observer independen atau orang yang
terindentifikasi dan merekam perilaku yang muncul. hanya Individu yang mampu
ini adalah bagian dari perilaku kognitif, sebuah respon verbat ataupun imajinasi
yang dibuat oleh individu yang tidak kasat mata, dan tidak bisa untuk diobservasi.
Untuk bisa bekerja secara efektif dengan perilaku kognitif, kita harus bekerja
sama dengan klien untuk mendefinisikan perilaku yang dimaksud secara objektif.
Individu mampu melaporkan pemikiran spesifik yang mereka pikirkan pada
kepada diri sendiri, dapat menggambarkan situasi atau perilaku yang telah mereka
yang mereka buat tentang diri sendiri. Untuk bisa menjadi definisi perilaku dari
rendah tidak mendefinisikan kognitif Perilaku. Ini hanyalah sebuah label untuk
kelas tertentu perilaku kognitif. Ini adalah label untuk pernyataan diri yang
negatif, seperti "saya tidak bisa berbuat sesuatu dengan benar" atau "Aku gemuk
dan jelek dan tidak ada yang menyukai saya, "atau" saya tidak akan pernah
jumlah apa pun dalam hidup. " Ini pernyataan diri dan orang lain seperti mereka
adalah perilaku kognitif yang diberi label sebagai harga diri yang rendah. Anda
prosedur modifikasi.
Perilaku kognitif yang membentuk perilaku target untuk Modifikasi perilaku
kognitif termasuk perilaku ekses dan defisit perilaku. Perilaku berlebih adalah
perilaku kognitif yang tidak diinginkan orang akan berusaha untuk dikurangi.
Perilaku defisit adalah perilaku kognitif yang diinginkan orang dan berusaha
untuk ditingkatkan.
stimulus (CS) yang memunculkan respon yang tidak menyenangkan (CR). Untuk
menimbulkan CRs yang tidak diinginkan seperti kecemasan adalah ekses perilaku
hukuman. Bagaimana kita berbicara dengan diri kita sendiri tentang peristiwa
dalam hidup dan kita dapat mengubah nilai peristiwa tersebut sebagai pemberi
bantuan atau punishers. Misalnya, jika seorang karyawan berpikir, "bos saya
adalah cowok busuk dan tidak berarti apa yang dia katakan, "pujian bos mungkin
tidak berfungsi sebagai penguat bagi karyawan. Sebaliknya, jika karyawan tidak
secara negatif menafsirkan tindakan bos atau berpikir lebih positif pikiran tentang
bos dan niatnya, pujian bos lebih cenderung berfungsi sebagai penguat untuk
Karyawan.
Perilaku kognitif juga dapat berfungsi sebagai konsekuensi penguat atau
atau pernyataan kritis dari orang lain dapat berfungsi sebagai pemberi bantuan
atau punishers. Demikian juga, pujian pernyataan atau pernyataan kritis yang
dibuat seseorang dapat berfungsi sebagai pemberi bantuan atau untuk perilaku
Prosedur CBM
Prosedur modifikasi perilaku kognitif yang digunakan untuk membantu orang
dengan yang lebih adaptif. Restrukturisasi kognitif digunakan dalam kasus ekses
perilaku, yaitu bila ada perilaku kognitif maladaptive berkontribusi pada masalah.
kasus perilaku defisit, yaitu ketika seseorang tidak memiliki perilaku kognitif
yang diperlukan untuk mengatasi secara efektif dengan situasi masalah (Spiegler
REFERENSI
Lestari, S. (2015). Efektof cognitive behaviour modification (CBM) terhadap perilaku
malu pada siswa MAKN Surakarta. Jurnal Riset Aktual Psikologi, 6(1), 68-79.
ISSN: 2622-6626.
Mardiayah, K., & Setiawati, D. (2014). Penerapan konseling kelompok cognitive
behavior modification (CBM) untuk meningkatkan tanggung jawab dalam
belajar siswa kelas X-APH (akomodasi perhotelan) di SMK Gema 45 Surabaya.
Jurnal Bimbingan Konseling, 4(3), 1-6. ISSN: 13359-36558.
Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification: Principles and procedures (5th
ed.). Belmont: Cengage Learning.