Anda di halaman 1dari 3

Modifikasi Perilaku

Spiegler & Guevremont (2003) merumuskan bahwa modifikasi perilaku adalah suatu
prosedur dengan merubah konsekuensi perilaku (seperti penguatan) dan juga mengubah
kondisi-kondisi stimulus yang menimbulkan perilaku. Wolpe (1973) membahas tentang
modifikasi perilaku adalah penerapan prinsip belajar eksperimental yang teruji untuk
mengubah perilaku yang tidak adaptif, melemahkan dan menghilangkan kebiasaan perilaku
tidak adaptif, serta menimbulkan dan mengukuhkan perilaku-perilaku adaptif (Widiasari &
Pujiati, 2016). Dalam perspektif behavioristik, modifikasi perilaku diartikan sebagai
penggunaan sistematik teknik pengkondisian pada manusia untuk menghasilkan perubahan
perilaku tertentu dengan mengontrol lingkungan terkait (Asri & Suharni, 2021). Teknik
pengkondisian dengan memfokuskan pada stimulus, respon, dan akibat konsekuensi
diharapkan dapat membentuk perilaku baru yang sesuai dengan tujuan dan harapan. Dapat
disimpulkan bahwa modifikasi perilaku merupakan proses, usaha, atau tindakan mengubah
perilaku dengan cara menerapkan prinsip-prinsip belajar secara sistematis guna mengalihkan
perilaku maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.

Terdapat karakteristik utama modifikasi perilaku, yaitu:

1. Fokus pada perilaku (focuses on behavior)


bahwa menempatkan penekanan pada perilaku yang dapat diukur berdasar
atas dimensi-dimensinya, seperti frekuensi, durasi, dan intensitasnya. Karena
itu metode modifikasi perilaku selalu mengamati dan mengukur setiap tahap
perubahan sebagai indikator dari berhasil atau tidaknya program bantuan yang
diberikan.
2. Menekankan pengaruh belajar dan lingkungan (emphasizes influences of
learning and the environment)
bahwa prosedur dan teknik tritmen menekankan pada modifikasi lingkungan
tempat dimana individu tersebut berada, sehingga membantunya dalam
berfungsi secara lebih baik dalam masyarakat.
3. Mengikuti pendekatan ilmiah (takes a scientific approach)
bahwa penerapan modifikasi perilaku memakai prinsip-prinsip dalam
psikologi belajar, dengan penempatan orang, objek, situasi, atau peristiwa
sebagai stimulus, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Menggunakan metode-metode aktif dan pragmatik untuk mengubah perilaku
(uses pragmatic and active methods to change behavior)
bahwa dalam modifikasi perilaku lebih mengutamakan aplikasi dari metode
atau teknik-teknik yang telah dikembangkan dan mudah untuk diterapkan.

Modifikasi perilaku sebagai salah satu teknik perubahan perilaku memiliki


keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan modifikasi perilaku antara lain : 1)
Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan lebih dahulu. Rencana dapat
dimintakan persetujuan individu yang akan diubah perilakunya, sehingga akan lebih
kooperatif, 2) Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/ terapi berlangsung.
Perubahan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan klien, 3) Bila dari hasil monitoring
ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk menimbulkan perubahan, segera dapat
dideteksi dan diusahakan untuk digunakan teknik penggantinya. 4) Teknik-teknik yang
dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur secara rasional. Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif. 5) Waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada menggantungkan
perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek. Kelemahannya adalah antara
lain: 1) Tidak semua perilaku manusia dapat diamati secara langsung sehingga kesulitan
mendata perilaku yang pengamatannya tidak langsung. 2) Perilaku manusia sangat kompleks
sehingga perlu ketelitian dan kecermatan dalam melakukan analisis perilaku yang menjadi
target perubahan.

Analisis Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku adalah suatu paradigma bahwa seseorang akan berubah


sesuai dengan apa yang seseorang pelajari baik dari keluarga, teman, sahabat ataupun
belajar dari diri sendiri, proses pembelajaran diri inilah yang dapat membentuk
seseorang, sedangkan pembentukan tersebut sangat disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan orang tersebut baik dalam kesehariannya maupun dalam keadaan tertentu
(Irwan, 2017).

Perubahan perilaku terjadi apabila adanya ketidakseimbangan antara kedua


kekuatan tersebut dalam diri individu. Sehingga faktor perubahan perilaku manusia itu
terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut: 1. Kekuatan-kekuatan yang bersifat pendorong
meningkat. Hal tersebut disebabkan adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk
terjadinya perubahan-perubahan perilaku. Stimulus tersebut berupa informasi-informasi
berhubungan dengan perilaku yang bersangkutan. 2. Kekuatan-kekuatan penahan
menurun. Hal tersebut terjadi apabila adanya stimulus-stimulus yang memperlemah
kekuatan penahan tersebut. 3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan
menurun. Hal tersebut membuat terjadinya perubahan perilaku. (Teori Kurt Lewin (1970)
(dalam Nasrah, et.al., 2020))

Hosland (1953) (dalam Nasrah, et.al., 2020) menyatakan bahwa perubahan


perubahan perilaku pada hakikatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan
perilaku menggambarkan proses belajar pada individu yang disebabkan karena hal-hal
sebagai berikut: 1. Stimulus yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus tersebut tidak
efektif dalam mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi apabila
stimulus diterima oleh individu berarti efektif. 2. Apabila stimulus telah mendapatkan
perhatian dari individu (diterima) maka ia memahami stimulus ini dan kepada proses
selanjutnya. 3. Individu mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk
bertindak demi stimulus yang telah diterimanya. 4. Dukungan fasilitas dan lingkungan
individu membuat perubahan perilaku pada individu (Aprinda, 2017).
Aprinda, S. (2017). Perubahan Perilaku.
Asri, D. N., & Suharni. (2021). MODIFIKASI PERILAKU: TEORI DAN PENERAPANNYA.
UNIPMA Press.
Widiasari, Y., & Pujiati, D. (2016). MODIFIKASI PERILAKU PADA ANAK USIA DINI
(Studi Kasus Implementasi Teknik Modeling dan Toke ekonomi dalam proses
perubahan tingkah laku pada anak usia dini). PSYCHO IDEA, 1–11.

Anda mungkin juga menyukai