4 Psikologi
Teori Kecerdasan
2. Teori Faktor Tunggal (Uni Factor Theory) atau Kecerdasan Umum (General
Intelligence)
Teori kecerdasan ini yang dikemukakan oleh Wilhem Stem pada tahun 1911.
Dalam (Soemanto, 2018: 1), Menurut teori ini, kecerdasan adalah kemampuan umum.
Maka dari itu, kecerdasan memiliki cara kerja yang juga bersifat umum. Hal tersebut,
berarti bahwa reaksi atau tindakan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan
atau memecahkan suatu masalah, pun bersifat umum. Kapasitas bersama ini adalah
hasil dari perkembangan fisiologis dan pembelajaran. Daya bersama yang
dibangkitkan biasanya ditunjukkan dengan G-code.
4. Teori Multifaktor
Louis Thurstone (1938) yang tidak setuju dengan keberadaan faktor-G,
mengatakan bahwa kecerdasan tidak bisa digeneralisasi. Menurutnya, kecerdasan
terdiri dari tujuh kemampuan mental dasar yang dikenal sebagai kumpulan faktor atau
faktor-C, termasuk (1) penalaran numeric (number facility) dalam angka); (2) memori
(memory); (3) kesadaran linguistik (ability in verbal relation); (4) kemampuan spasial;
(5) penalaran induktif (ability to deduce from presented data), yaitu menarik
kesimpulan dari data yang ada; (6) kecepatan berpikir (speed of perception); (7)
pemecahan masalah (problem solving).
5. Teori Kecerdasan Cair dan Kecerdasan Kristal (Fluid Intelligence and Crystalized
Intelligence)
Teori ini ditemukan oleh Raymond Cattell dan John Horn pada tahun 1960.
Teori ini merupakan pengembangan lanjut dari teori kecerdasan umum (General
Intelligence). Mereka membedakan antara keterampilan pemecahan masalah yang
tidak bisa diperoleh melalui pengajaran dan tidak dipengaruhi oleh budaya
(kecerdasan cair) dan yang diperoleh di sekolah atau melalui pengaruh budaya lainnya
(kecerdasan kristal). Kecerdasan cair, didasarkan pada sifat biologis. Jenis
pengukurannya seperti inferensi umum, memori, jarak perhatian, dan analisis
beberapa bingkai yang mencerminkan kecerdasan ini. Sedangkan kecerdasan kristal
adalah kecerdasan yang diperoleh melalui dari pembelajaran, pendidikan dan
pengalaman hidup. Kecerdasan ini bisa terus berkembang tanpa batas selama manusia
bisa dan belajar. Kemampuan ini diterjemahkan ke dalam tes kosakata, informasi
umum dan keterampilan aritmatika.
Ayati, N. (2017). Teori kecerdasaan majemuk (multiple intellegence) dan teori kecerdasan
emosi (emotional intelligence) serta relevansinya dengan konsep pendidikan islam.
Ta’dib, 15(I), 65–87.
Fuad, M. (2012). Teori Kecerdasan, Pendidikan Anak, Dan Komunikasi Dalam Keluarga.
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 6(1).
https://doi.org/10.24090/komunika.v6i1.337
Https://kampuspsikologi.com/4-teori-kecerdasan-dalam-psikologi/