Anda di halaman 1dari 3

11020121069/ Dian Perdana Putri Rahmadani/ A2.

4 Psikologi

Teori Kecerdasan

1. Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)


Teori multiple intelligence ini dikemukakan oleh Howard Gardner pada 1993.
Gardner mengemukakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan menyelesaikan
berbagai masalah dalam kehidupan serta dapat menghasilkan gagasan/ide yang
bernilai di berbagai aspek kehidupan. Kecerdasan menurutnya tidak hanya berarti
IQ semata. Kecerdasan manusia merupakan kombinasi dari berbagai kemampuan
umum dan spesifik. Teori ini berbeda dengan konsep kecerdasan IQ yang hanya
melibatkan kemampuan bahasa, logika matematika, dan spasial. Dari definisi
Gardner tersebut, pertama, kecerdasan bukan hanya dalam teori atau dalam paper
test semata melainkan juga kemampuan memecahkan persoalan hidup yang nyata
dalam suasana kompleks, dan dalam latar belakang yang berbeda; kedua,
kecerdasan itu dapat bervariasi berdasarkan konteksnya (Fuad, 2012).
Gardner menetapkan delapan kemampuan berdasar kriteria yang
ditetapkannya bisa disebut sebagai kecerdasan, yaitu verbal-linguistik, logis-
matematis, visual-spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal,
dan naturalis. Kemudian ia juga mengususlkan kecerdasan kesembilan dan
diberinama kecerdasan eksistensial (Ayati, 2017).

2. Teori Faktor Tunggal (Uni Factor Theory) atau Kecerdasan Umum (General
Intelligence)
Teori kecerdasan ini yang dikemukakan oleh Wilhem Stem pada tahun 1911.
Dalam (Soemanto, 2018: 1), Menurut teori ini, kecerdasan adalah kemampuan umum.
Maka dari itu, kecerdasan memiliki cara kerja yang juga bersifat umum. Hal tersebut,
berarti bahwa reaksi atau tindakan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan
atau memecahkan suatu masalah, pun bersifat umum. Kapasitas bersama ini adalah
hasil dari perkembangan fisiologis dan pembelajaran. Daya bersama yang
dibangkitkan biasanya ditunjukkan dengan G-code.

3. Teori Dua Faktor (Two-Factors Theory)


Teori ini dikembangkan oleh seorang matematikawan bernama Charles
Spearman. Spearman mengembangkan teori kecerdasan berdasarkan pada elemen
mental umum yang dikodekan sebagai G, serta elemen spesifik yang dilambangkan S.
Faktor G mewakili ketangguhan mental umum yang berfungsi dalam perilaku mental
individu, sedangkan faktor S mengidentifikasi tindakan mental khusus untuk
pemecahan masalah.
Teori ini dicetuskan Charles Spearman tahun 1904. Ia mengatakan bahwa
kecerdasan umum, yang dikenal sebagai faktor g (g factor), mengacu adanya
kapasitas mental yang luas yang dapat mempengaruhi kinerja pada ukuran
kemampuan kognitif. Menurut Spearman, faktor g bertanggung jawab atas kinerja
keseluruhan pada tes kemampuan mental. Spearman juga mencatat bahwa meskipun
orang pasti bisa dan sering berhasil unggul di bidang tertentu, orang yang berhasil
baik di satu bidang cenderung juga berhasil di bidang lain.
11020121069/ Dian Perdana Putri Rahmadani/ A2.4 Psikologi

4. Teori Multifaktor
Louis Thurstone (1938) yang tidak setuju dengan keberadaan faktor-G,
mengatakan bahwa kecerdasan tidak bisa digeneralisasi. Menurutnya, kecerdasan
terdiri dari tujuh kemampuan mental dasar yang dikenal sebagai kumpulan faktor atau
faktor-C, termasuk (1) penalaran numeric (number facility) dalam angka); (2) memori
(memory); (3) kesadaran linguistik (ability in verbal relation); (4) kemampuan spasial;
(5) penalaran induktif (ability to deduce from presented data), yaitu menarik
kesimpulan dari data yang ada; (6) kecepatan berpikir (speed of perception); (7)
pemecahan masalah (problem solving).

5. Teori Kecerdasan Cair dan Kecerdasan Kristal (Fluid Intelligence and Crystalized
Intelligence)
Teori ini ditemukan oleh Raymond Cattell dan John Horn pada tahun 1960.
Teori ini merupakan pengembangan lanjut dari teori kecerdasan umum (General
Intelligence). Mereka membedakan antara keterampilan pemecahan masalah yang
tidak bisa diperoleh melalui pengajaran dan tidak dipengaruhi oleh budaya
(kecerdasan cair) dan yang diperoleh di sekolah atau melalui pengaruh budaya lainnya
(kecerdasan kristal). Kecerdasan cair, didasarkan pada sifat biologis. Jenis
pengukurannya seperti inferensi umum, memori, jarak perhatian, dan analisis
beberapa bingkai yang mencerminkan kecerdasan ini. Sedangkan kecerdasan kristal
adalah kecerdasan yang diperoleh melalui dari pembelajaran, pendidikan dan
pengalaman hidup. Kecerdasan ini bisa terus berkembang tanpa batas selama manusia
bisa dan belajar. Kemampuan ini diterjemahkan ke dalam tes kosakata, informasi
umum dan keterampilan aritmatika.

6. Teori Kecerdasan Triarkis (Triarchic Intelligence).


Teori kecerdasan ini oleh Robert Sternberg tahun 1985. Sternberg
mendefinisikan kecerdasan sebagai aktivitas mental yang diarahkan pada adaptasi
yang bertujuan, seleksi, dan pembentukan lingkungan dunia nyata dan relevan dengan
kehidupan seseorang. Sternberg mendukung gagasan Gardner bahwasanya kecerdasan
jauh lebih luas daripada satu kemampuan umum. Sternberg menyarankan beberapa
jenis kecerdasan Gardner lebih baik dipandang sebagai bakat individu.
Menurut Robert J. Stenberg komp[onen yang dapat mempengaruhi kecerdasan
adalah kecerdasan kreatif, kemampuan analitis, dan kepraktisan. Kecerdasan kreatif
mencakup kemampuan untuk mengenali dan membentuk ide-ide yang baik dan solusi
untuk masalah di berbagai bidang kehidupan. Kecerdasan analitis digunakan untuk
secara sadar memahami dan memecahkan masalah; pengembangan strategi;
menyusun dan menyampaikan informasi secara akurat; mengalokasikan sumber daya
dan memantau hasilnya. Kecerdasan praktis adalah kecerdasan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk kelangsungan hidup, yang meliputi keberhasilan
mengatasi perubahan (beradaptasi) dan mengumpulkan pengalaman untuk mengatasi
masalah (Muhajarah, 2022).
11020121069/ Dian Perdana Putri Rahmadani/ A2.4 Psikologi

Ayati, N. (2017). Teori kecerdasaan majemuk (multiple intellegence) dan teori kecerdasan
emosi (emotional intelligence) serta relevansinya dengan konsep pendidikan islam.
Ta’dib, 15(I), 65–87.

Fuad, M. (2012). Teori Kecerdasan, Pendidikan Anak, Dan Komunikasi Dalam Keluarga.
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 6(1).
https://doi.org/10.24090/komunika.v6i1.337

Https://kampuspsikologi.com/4-teori-kecerdasan-dalam-psikologi/

Muhajarah, K. (2022). Beragam Teori Kecerdasan , Proses Berpikir dan Implikasinya


terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan, Sains, Sosial Dan
Agama, 8(1), 116–127. https://doi.org/10.53565/pssa.v8i1.442

Anda mungkin juga menyukai