BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran
(Daryanto, 2014)
adalah proses belajar untuk memecahkan masalah yang dapat diukur dengan
tertentu.
dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan fikiran
(Baharudin, 2012):
ruang visual secara tepat. Yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah
menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu
untuk memecahkan masalah secara logis dan akademis (Anam Dkk, 2014).
Menurut Bennet dan Simon dalam Anwar (2004) dalam dalam Ayu (2018)
Wechsler seorang ilmuwan dari Amerika adalah orang yang membuat test
oleh individu agar bisa bertindak secara terarah dan berpikir secara
menjadi nyata.
kompleks, tetapi perlu adanya sisi cerdas lain dari karyawan tersebut.
secara rasional dan menggunakan daya pikir tersebut dalam memahami situasi
yang baru.
kecerdasan yang diambil dari tes inteligensi yang dikembangkan oleh Peter
alat tes Pauli dari Richard Pauli, khusus menyangkut besarnya penjumlahan.
bentuk.
bahasa.
dan kepedulian antara sesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar
Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-
(Goleman, 2013).
hubungan dengan orang lain secara positif. Robbins dan Judge (2016)
orang tersebut.
Pernyataan dari para ahli diatas secara garis besar dapat ditarik
dan memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan emosi yang
dan cinta serta kemampuan setara untuk melihat kapan cinta dan pemahaman
baik dan jahat, membayangkan yang belum terjadi serta mengangkat kita
dari kerendahan.
konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup sesorang lebih bernilai dan bermakna (Zohar dan
Marshal, 2012).
IQ dan EQ, oleh karena itu istilah tersebut muncul sebab IQ dan EQ
(Rendah Hati)
Social
awareness, dan
Relationship
management
adalah empat
dimensi dari
kecerdasan
emosinal yang
menjadi
pondasi untuk
membatu
karyawan
dalam kondisi
apapun dapat
bekerja secara
efektif di
perusahaan.
2 Niar Pudyo Kecerdasan Kecerdasan Deskripsi Kecerdasan
Utami Kuantitatif emosional
emosional Emosional
(2017) mengandung
sebagai aspek-aspek
yang sangat
penunjang
penting yang
dibutuhkan
Prestasi kerja dalam
menunjang
prestasi
bekerja.
Seperti
kemampuan
memotivasi
diri sendiri,
mengendalikan
emosi,
mengenali
emosi orang
lain, mengatasi
frustasi,
mengatur
suasana hati,
dan faktor-
faktor penting
lainnya. Jika
aspek-aspek
tersebut dapat
dimiliki
12
dengan baik
oleh setiap
karyawan
dalam bekerja,
maka akan
membantu
mewujudkan
kinerja yang
baik. Dengan
demikian dapat
terlihat jelas
bahwa
kecerdasan
emosional
menjadi salah
satu faktor
penunjang
prestasi
kinerja.
3 Yuli Aplikasi Kecerdasan Deskripsi Beberapa
Wiliandari Emosional Kualitatif aplikasi
kecerdasan
(2018) pengetahuan
emosional tentang
kecerdasan
Dalam prilaku emosional
organisasi dalam perilaku
organisasi
seperti dalam
hal proses
seleksi dalam
organisasi,
pengambilan
keputusan,
motivasi,
kepemimpinan,
konflik
interpersonal,
perilaku di
tempat kerja
yang
menyimpang,
dan lain-lain.
4 Ely Manizar Mengelola Kecerdasan Deskripsi Kecerdasan
(2018) Kecerdasan Kualitatif emosi
Emosional
Emosi merupakan
nilai-nilai yang
13
terdapat
psikologis
yang harus
ditumbuh
kembangkan
dan dikelolah
dengan baik
melalui proses
pembelajaran
motivasi. Kunci utama pada emosi adalah memanfaatka emosi itu, sehingga
Permasalahan/Fenomena
Pendekatan Kuantitatif
Angket