Anda di halaman 1dari 6

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tugas 3
“Kecerdasan Dalam Proses Pembelajaran”

Oleh:
Suci Ramadhani
NIM 20045115

Dosen Pengampu:
Nilma Zola, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


DEPARTEMENT GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1. Pengertian kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan untuk melihat suatu pola dan menggambarkan
hubungan antara pola dimasa lalu dan pengetahuan dimasa depan, kecerdasan yang
sering diasah akan membuat seseorang semakin bertambah kecerdasannya, (Jajha
Yudrik, 392 : 2011).
Kecerdasan adalah kemampuan untuk memahami, mempelajari, mengerti, dan
menyelesaikan masalah. Ada berbagai macam definisi kecerdasan yang telah
diusulkan oleh para ahli, namun pada umumnya kecerdasan dianggap sebagai
kemampuan mental atau intelektual yang dapat diukur melalui tes IQ atau tes
kecerdasan lainnya.
Kecerdasan juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir
abstrak, menafsirkan informasi, berkomunikasi dengan orang lain, memecahkan
masalah, berpikir kritis, dan beradaptasi dengan lingkungan. Ada juga konsep
kecerdasan emosional yang mengacu pada kemampuan untuk mengenali,
memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi dengan tepat.

2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan


a. Faktor bawaan atau biologis
Faktor bawaan atau biologis artinya kecerdasan yang sudah ditentukan
oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas dari adanya kesanggupan atau
kecakapan seseorang dalam memecahkan suatu masalah salah satunya
ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir.
b. Faktor minat dan pembawaan yang khas
Minat juga mengarahkan perbuatan kita pada suatu tujuan. Minat juga
merupakan pendorong agar kita bisa mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya
minat, berarti kita memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan
tersebut. Kita akan selalu berusaha untuk mencapai tujuan tersebut
bagaimanapun caranya.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan menjadi pembentuk perkembangan kecerdasan seseorang.
Yang mana, keadaan dari luar memengaruhi perkembangan intelegensi tersebut.
Itulah alasan mengapa kita harus berada pada lingkungan yang tepat. Jika kita
berada pada lingkungan yang tidak mau maju, maka kita tetap berada pada posisi
tersebut. Namun,jika kita berada pada lingkungan yang positif, sudah pasti kita
akan tertular untuk menjadi positif.
d. Faktor kematangan
Setiap organ yang ada pada tubuh manusia tentunya mengalami
pertumbuhan dan juga perkembangan. Kematangan secara fisik dan pikiran juga
menjadi salah satu kecerdasan intelektual berkembang secara baik. Semakin
banyaknya pengalaman yang didapat akan menjadikan kematangan organ kita
semakin baik.
e. Faktor kebebasan
Manusia bisa memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang
akan dihadapi. Di samping kebebasan dalam memilih suatu metode, juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.

3. Klasifikasi kecerdasan intelektual (IQ)


Intelegent Quotient (IQ) atau Kecerdasan Intelektual adalah bentuk
kemampuan individu untuk berfikir, mengolah, dan menguasai lingkungannya secara
maksimal serta bertindak secara terarah. Kecerdasan ini digunakan untuk
memecahkan masalah logika maupun strategis.
Klasifikasi kecerdasan intelektual (IQ) adalah suatu sistem pengukuran yang
digunakan untuk mengevaluasi kemampuan intelektual seseorang. IQ umumnya
diukur dengan tes IQ, yang biasanya terdiri dari sejumlah pertanyaan yang dirancang
untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir logis, memecahkan masalah,
memahami bahasa, dan kemampuan verbal dan nonverbal lainnya.
Ada berbagai jenis tes IQ, namun umumnya terdapat tiga kategori utama dalam
klasifikasi kecerdasan intelektual:
a. Kecerdasan verbal: Ini mencakup kemampuan untuk memahami dan
menggunakan bahasa secara efektif, seperti dalam membaca, menulis, dan
berbicara.
b. Kecerdasan numerik: Ini mencakup kemampuan untuk memahami dan
menggunakan angka, termasuk dalam matematika dan ilmu pengetahuan.
c. Kecerdasan spasial: Ini mencakup kemampuan untuk memahami dan
memvisualisasikan objek dalam tiga dimensi, seperti dalam menggambar atau
merancang.
Beberapa tes IQ juga mencakup subtes untuk mengukur kemampuan dalam
bidang lain, seperti memori, persepsi, dan kecepatan pemrosesan informasi.

4. Jenis-jenis kecerdasan (berdasarkan teori multiple intelligence)


Berikut delapan jenis Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) menurut
Howard Gardner :
a. Kecerdasan Verbal/Linguistik
Kecerdasan verbal yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara
efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan
terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang
diucapkan.
b. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan yang melibatkan
keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan
penalaran atau logika dengan benar
c. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan Spasial melibatkan kemampuan seseorang untuk
memvisualisasikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya
dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
d. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ini merupakan keahlian menggunakan seluruh
tubuh untuk menyampaikan ide dan perasaan, dan keterampilan menggunakan
tangan untuk menciptakan atau mengubah suatu bentuk.
e. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Musical adalah kemampuan untuk menikmati,
mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik.
f. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah,
suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara
efektif dalam berkomunikasi.
g. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan
pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif
berdasar pengenalan diri tersebut.
h. Kecerdasan Natural
Kecerdasan natural merupakan kemampuan mengenali dan
mengkategorikan hewan atau tumbuhan di lingkungan sekitar.Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada gejala alam, seperti cuaca, bentuk awan, dan gunung
gunung.

5. Upaya pendidik dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik dalam proses


pembelajaran
a. Menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecerdasan
majemuk peserta didik
Pendekatan kecerdasan majemuk (multiple intelligences) menganggap
bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
pendidik dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kecerdasan majemuk peserta didik, seperti visual, verbal-linguistik, logika
matematika, kinestetik, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.
b. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif
Pendidik dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir
kritis dan kreatif dengan memberikan soal-soal atau masalah yang memerlukan
pemikiran lebih dalam, memberikan ruang bagi peserta didik untuk
mengemukakan pendapat dan ide-ide mereka, serta memberikan tantangan-
tantangan yang mendorong peserta didik untuk berpikir out of the box.
c. Mendorong peserta didik untuk belajar mandiri
Pendidik dapat mendorong peserta didik untuk belajar mandiri dengan
memberikan tugas-tugas yang memerlukan pengumpulan informasi, pemecahan
masalah, serta pengorganisasian dan penyajian hasil belajar secara mandiri.
d. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran
Pendidik dapat menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk
memfasilitasi kecerdasan peserta didik, seperti dengan menghadirkan gambar,
audio, dan video yang sesuai dengan pembelajaran, memanfaatkan media sosial
atau platform pembelajaran daring untuk berdiskusi dan berkolaborasi, serta
menggunakan perangkat lunak yang dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi, kreativitas, dan pemecahan masalah peserta didik.
e. Memberikan penguatan positif pada setiap pencapaian peserta didik
Pendidik dapat memberikan penguatan positif pada setiap pencapaian
peserta didik agar peserta didik merasa termotivasi dan termotivasi untuk terus
belajar. Penguatan positif dapat berupa pujian, pengakuan atas prestasi yang
dicapai, hadiah, atau penghargaan.

Anda mungkin juga menyukai