Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Multiple Intelligence

Di susun oleh

Kelompok 11

Muh. Munajat Ramlie : 210506502015

Ahmad Syarif : 210506501008

Nur Awal Rachmat : 210506501013

PRODI PENDIDIKAN BAHSA ARAB

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022-2023


Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Syukur Alhamdulillah


senantasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tgas kelompok untuk mata kuliah “ Perkembangan Peserta Didik”
dengan judul “Multiple Intellegence’’.

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
di selesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran, masukan dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 30 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kecerdasan dan Multiple Intellegence.........................................2
2.2 Kecerdasan Buatan atau Kecerdasan AI (Atificial Intellegence)...................3
2.3 Kecerdasan Umum (IQ, EQ, AQ, SQ, PQ)...................................................4
2.4 Pengertian Bakat Dan Minat..........................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
Kesimpulan...........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna. Manusia berbeda dengan
makluk lainnya, karena manusia memiliki akal pikiran yang tidak dimilki oleh
makhluk lain. Akal tersebut yang mempengaruhi tingkah laku manusia itu sendiri,
sehingga apa yang terlihat dari tingkah laku seseorang itulah dapat dilihat sejauh
mana akal tersebut digunakan. Akal tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Kelebihan manusia dari makhluk hidup lainnya
tersebut erat kaitannya dengan potensi kecerdasan atau intelektual. Karena makluk
yang memiliki akal maka dapat dipastikan memiliki kecerdasan meskipyn
kecerdasan yang dimiliki seseorang berbeda dengan orang lain.

Sebagian besar orang percaya bahwa jika seseorang memiliki kecerdasan atau
IQ tinggi, maka dia akan sukses dalam hidup. Oleh karena itu pengkuran
kecerdasan IQ sejak lama menjadi salah satu ukuran terpenting dalam menentukan
kemungkinan sukses seseorang. Dalam kenyataannya sekarang ini, dapat terlihat
bahwa orang yang memliki IQ tinggi belum tentu hidup bahagia. Untuk sukses
dalam menjalani hidup, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Kepandaian
berpikir logis dan kemampuan vokal lebih dominan dalam menentukan IQ
bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan hidup, bila melihat kehidupan secara
lebih menyeluruh dan bukan parsial.

Teori kecerdasan jamak disarankan oleh Howard Gardner dianggap sebagai


model yang kompleks, karena menolak gagasan bahwa kecerdasan adalah
kemampuan kesatuan.Menurut Gardner pencetus teori Multiple Intelligence dalam
Yaumi (2013: 11), “ada delapan kecerdasan yang dapat diidentifikasi, yaitu:
kecerdasan linguistik, matematis-logis, visual-spasial, musik, intrapersonal,
interpersonal, kinestesis, dan naturalis.”
Setiap manusia memiliki keragaman intelegensi. Intelegensi atau kecerdasan
bukanlah tunggal melainkan banyak, tidak ada seorang yang hanya memiliki satu
jenis kecerdasan. Dengan adanya multiple intelligences (kecerdasan jamak),
seseorang bisa memiliki lebih dari satu kecerdasan. Dalam bidang pendidikan
seorang peserta didik bisa memiliki kecerdasan linguistik atau bahasa dan ada
kemungkinan pula memiliki kecerdasaan lainnya, namun antara peserta didik satu
dengan yang lainnya berbeda jadi tidak bisa disamakan. Hal tersebut dikarenakan
peserta didik memiliki kecerdasan masing-masing. Kecerdasan tersebut meliputi:
linguistik, matematik, visual, jasmaniah, musik, intrapersonal, interpersonal,
naturalistik, dan spiritual sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa anak itu bodoh.

Sembilan kecerdasan di atas menuntut seorang untuk mengenali kecerdasan


yang ada pada peserta didik untuk membantu guru dalam menyampaikan materi
atau mengajar. Dengan demikian pendidik haruslah memperhatikan masing-
masing kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya agar potensi yang dimilki
oleh peserta didik tersebut dapat dikembangkan secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecerdasan dan Multiple Intellegence


Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia.
Kata kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia
untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya.
Sedangkan Multiple Intellegence adalah sebagai kemampuan untuk memecahkan
persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam
dan dalam situasi yang nyata.

Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :

1. Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah


2. Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu
pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.

Adapun contoh dari Kecerdasan dan Intellegence ialah

 Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan
bahasa, termasuk bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing, untuk
mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran dan memahami orang
lain. Menggunakan kata merupakan cara utama untuk berpikir dan
menyelesaikan masalah bagi orang yang memiliki kecerdasan ini.
Kecerdasan linguistik disebut juga kecerdasan verbal karena mencakup
kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis serta
kemampuan untuk menguasai bahasa asing. Mereka menggunakan kata
untuk membujuk, mengajak, membantah, menghibur, atau membelajarkan
orang lain.
 Kecerdasan Logika – Matematik
Kecerdasan matematik adalah kemampuan yang berkenaan dengan
rangkaian alasan, mengenal pola-pola dan aturan. Kecerdasan ini
menunjuk pada kemampuan untuk mengeksplorasi pola-pola,
kategorikategori dan hubungan dengan memanipulasi objek atau simbol
untuk melakukan percobaan dengan cara yang terkontrol dan teratur.
Kecerdasan matematika disebut juga kecerdasan logis dan penalaran
karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami
prinsip-prinsip yang mendasari sistem kausal atau dapat memanipulasi
bilangan, kuantitas, dan ope rasi. Oleh karena itu, orang yang kuat dalam
kecerdasan ini sangat senang berhitung, bertanya, dan melakukan
eksperimen.

 Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual adalah kemampuan untuk memahami gambar-
gambar dan bentuk. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung
berpikir dengan gambar dan sangat baik ketika belajar melalui presentasi
visual seperti film, gambar, video, dan demonstrasi yang menggunakan
alat peraga. Mereka juga sangat menyukai aktivitas menggambar,
mengecat, mengukir, dan biasa mengungkapkan diri mereka melalui
aktivitas seni. Mereka juga sangat baik untuk membaca peta, diagram, dan
menyelesaikan teka-teki jigsaw. Kecerdasan visual disebut juga
kecerdasan spasial karena mencakup kemampuan untuk menggambar
bentuk dan ruang suatu objek, kemampuan memikirkan bentuk sehingga
memungkinkan seseorang untuk mengetahui di mana dia berada, dan
kemampuan untuk memotret dunia.

 Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Musik adalah kapasitas berpikir tentang musik seperti
mampu mendengar, mengenal, mengingat, dan bahkan memanipulasi pola-
pola musik. Orang yang memiliki kecerdasan musik dianggap memiliki
apresiasi yang kuat terhadap musik, dengan mudah mengingat lagu-lagu
dan melodi, mempunyai pemahaman tentang warna nada dan komposisi,
dapat membedakan perbedaan antara pola nada dan pada umumnya senang
terbenam dalam musik. Kemampuan memainkan instrumen datang dengan
alamiah pada diri orang yang memiliki kecerdasan musik. Kecerdasan
musik juga meliputi kemampuan memersepsi dan memahami, mencipta
dan menyanyikan bentuk-bentuk musikal dan para ahli mengakui bahwa
musik merangsang aktivitas kognitif dalam otak dan mendorong
kecerdasan.

 Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah kemampuan untuk
menggunakan seluruh tubuh dalam mengekspresikan ide, perasaan dan
menggunakan tangan untuk menghasilkan atau mentransformasi sesuatu.
Orang yang memiliki kelebihan dalam kecerdasan kinestetik cenderung
mempunyai perasaan yang kuat dan kesadaran mendalam tentang geraka-
gerakan fisik. Mereka mampu berkomunikasi dengan baik melalui bahasa
tubuh dan sikap dalam bentuk fisik lainnya. Mereka juga mampu
melakukan tugas dengan baik setelah melihat orang lain melakukannya
terlebih dahulu, kemudian meniru dan mengikuti tindakannya. Namun,
orang yang memiliki kecerdasan ini sering merasa tidak tenang ketika
duduk dalam waktu yang relatif lama dan bahkan merasa bosan jika segala
sesuatu yang dipelajari atau disampaikan tanpa disertai dengan tindakan
yang bersifat demonstratif.

 Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk membaca tanda
dan isyarat sosial, komunikasi verbal dan non-verbal, dan mampu
menyesuaikan gaya komunikasi secara tepat. Orang yang memiliki
kecerdasan interpersonal yang tinggi melakukan negosiasi hubungan
dengan keterampilan dan kemahiran karena orang tersebut mengerti
kebutuhan tentang empati, kasih sayang, pemahaman, ketegasan, dan
ekspresi dari kebutuhan dan keinginan. Orang seperti ini mengetahui
bagaimana pentingnya berkolaborasi dengan orang lain, memimpin ketika
diperlukan, mengikuti jika memang keikutsertaan sangat diperlukan,
bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki keterampilan komunikasi
yang berbedabeda. Kecerdasan interpersonal berhubungan dengan konsep
interaksi dengan orang lain di sekitarnya. Interaksi yang dimaksud bukan
hanya sekedar berhubungan biasa saja seperti berdiskusi dan membagi
suka dan duka, melainkan juga memahami pikiran, perasaan, dan
kemampuan untuk memberikan empati dan respons.

 Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan yang bersumber
pada pemahaman diri secara menyeluruh guna menghadapi,
merencanakan, dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi. Orang
yang memiliki kecerdasan ini cenderung memiliki kesadaran diri yang
tinggi di mana mereka mampu memproses tujuan yang jelas tentang segala
sesuatu yang dilakukan sekarang dan masa yang akan datang. Pada
umumnya, mereka memilih untuk bekerja sendiri dalam menyelesaikan
proyek-proyek meskipun kadang-kadang memerlukan perhatian ekstra.
Mereka bukan hanya cenderung untuk selalu menyendiri dan tidak mau
bergaul dengan yang lain, tetapi juga berhubungan dengan kemampuannya
untuk merefleksi diri. Mereka dapat menghabiskan waktu dalam
kehidupan sehari-hari untuk merefleksi diri memikirkan tujuan dan
keberadaan diri mereka. Jika tidak memiliki tujuan tertentu yang harus
dilakukan di luar, seperti pergi ke sekolah atau kegiatan lain, maka mereka
mungkin tidak akan pernah meninggalkan rumah mereka selama beberapa
waktu tertentu.

 Kecerdasan Naturalistik
Kecerdasan naturalistik adalah kemampuan dalam mengenal dan
mengklasifikasi berbagai spesies termasuk flora dan fauna dalam suatu
lingkungan. Orang yang memiliki kecerdasan naturalistik yang kuat
mempunyai ketertarikan pada dunia luar atau dunia binatang, ketertarikan
ini mulai muncul sejak dini. Mereka menyukai subjek, cerita-cerita, dan
pertunjukan yang berhubungan dengan binatang dan fenomena alam.
Bahkan, mereka menunjukkan minat yang luar biasa pada mata pelajaran
seperti biologi, ilmu hewan (zoology), ilmu tumbuh-tumbuhan (botany),
ilmu tanah (geology), ilmu cuaca (meteorology), ilmu falak (astronomi),
dan paleontologi. Kecerdasan naturalistik disebut juga cerdas alam karena
sangat peka terhadap perubahan dalam lingkungan, sekalipun perubahan
tersebut dalam hitungan menit dan sangat perlahan yang bagi orang lain
pada umumnya sama sekali tidak merasakan. Hal ini terjadi karena tingkat
persepsi sensori yang dimilikinya jauh lebih tinggi dari kebanyakan orang.
Kekuatan perasaan yang berhubungan dengan alam dapat memberi
pemahaman tersendiri dalam mengamati persamaan, perbedaan, dan
perubahan pada alam jauh lebih cepat dibandingkan orang lain pada
umumnya. Oleh karena itu, orang yang cerdas pada alam sangat mudah
untuk mengategori dan membuat katalog terhadap sesuatu.

2.2 Kecerdasan Buatan atau Kecerdasan AI (Atificial Intellegence)

Dan 1 lagi tambahan tentang kecerdasan ialah Kecerdasan Buatan atau


yang kita sebut ialah Kecerdasan AI (Artificial Intellegence) mengenai penjelasan
Kecerdasan Buatan atau Kecerdasan AI adalah simulasi dari kecerdasan yang
dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa
berpikir seperti halnya manusia. Sedangkan menurut Mc Leod dan Schell,
kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan
kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan
jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Dengan kata lain AI
merupakan sistem komputer yang bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
umumnya memerlukan tenaga manusia atau kecerdasan manusia untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari
keempat faktor berikut.

1. Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.


2. Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.
3. Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
4. Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.

Adapun contoh dari Kecerdasan Buatan Atau Kecerdasan AI ialah :

 DeepFace Facebook
 Rekomendasi E-Commerce
 Asisten Virtual

2.3 Kecerdasan Umum (IQ, EQ, AQ, SQ, PQ)


1. Intellegence Quotient adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
kemampuan dasar, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya
tangkap, dan belajar. Oleh sebagian orang, konsep ini dijadikan tolak ukur
kemampuan berpikir seseorang. Sehingga seringkali, anak yang memiliki nilai IQ
tinggi disebut lebih cerdas daripada anak-anak lainnya.

2. Emotional Quotient adalah kecerdasan yang erat kaitannya dengan


kepedulian dan hati, baik antar sesama manusia, dengan makhluk lain,
maupun alam sekitar.

3. Adversity Quotient adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi situasi-


situasi-situasi masalah atau kemalangan dalam kehidupan. Dengan adversity
quotient ini individu dapat mengubah hambatan menjadi peluang karena
kecerdasan inipenentu seberapa jauh individu mampu bertahan dalam mengatasi
kesulitan (Stoltz, 2000).
4. Spiritual Qoutient adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk
mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk
menerapkan nilai-nilai positif. Spritual Quetient merupakan fasilitas yang
membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan
persoalannya itu.

5. Physical Quotient adalah  masalah yang menyangkut kekuatan dan kebugaran


otot sekaligus kekuatan dan kebugaran otak dan mental. Orang yang seimbang
fisik dan mentalnya memiliki tubuh yang ideal serta otak yang cerdas.

2.4 Pengertian Bakat Dan Minat


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kata bakat diartikan
sebagai kepandaian, sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan dalam
Bahasa Inggris, bakat sering digambarkan dengan kata “talent” yang berarti
kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atas kemampuan
seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu hal. Secara
bahasa (etimologi) kata ”bakat” dalam kamus bahasa Indonesia berarti bekas,
kesan, tanda-tanda (bekas luka). Sedangkan Minat adalah Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KKBI), minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu, diartikan pula sebagai gairah atau keinginan. Sedangkan dalam Bahasa
Inggris, minat sering disebut dengan kata-kata “interest” atau “passion”. Interest
bermakna suatu perasaan ingin memperhatikan dan penasaran akan sesuatu hal,
sedangkan “passion” sama maknanya dengan gairah atau suatu perasaan yang
kuat atau antusiasisme terhadap suatu objek.

2.4.1 Macam-macam bakat

Menurut Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University


yang sering berkolaborasi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan
menjelaskan, bahwa bakat sesorang bisa muncul dalam berbagai bentuk.
Diantaranya sebagai berikut :

 Acting Ability
 Adventuresomeness
 Aesthetic perceptiveness
 Atistic
 Athletic talent
 Courage
 Verbal Ability
 Strong will
 Social savvy
 Reflectivens
 Patience
 Moral eharacter
 Mathematic ability

Menurut Andi Sri Suriati dalam bukunya As’adi Muhammad terdapat lima jenis
bakat, yaitu :

1. Bakat Kinetic Fisik (Bodily Kinetic)


2. Bakat Bahasa (Linguistic)
3. Bakat Logika dan Matematika (Logical Mathematical)
4. Bakat Musikalitas (Musical)
5. Bakat Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence).

2.4.2 Macam-macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, hal ini tergantung


dari sudut pandang dan cara pengklasifikasiannya, misalnya berdasarkan
“timbulnya minat, berdasarkan arah minat, dan berdasarkan cara mendapatkan
atau mengungkapkan minat itu sendiri. 19 Sedangkan berdasarkan timbulnya
minat Witherington, mengelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

1. Minat Primitif atau Biologis


Yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dan jaringan yang berkisar
pada soal-soal makanan, comfort (kebahagiaan hidup) atau kebebasan
beraktivitas. Minat primitif bisa dikatakan sebagai minat pokok yaitu
kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan hidup. Begitu juga
dengan minat primitif masyarakat untuk memilih sekolah hanya
didasarkan pada kebutuhan pokok saja yaitu kebutuhan untuk belajar saja
tidak didasarkan pada minat yang lain yang dapat memotivasi keinginan
lebih jauh.
2. Minat Kultural dan Sosial
Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi
tarapnya yang merupakan hasil dari pendidikan. Minat ini dikatakan
sebagai minat pelengkap seperti prestise/rasa harga diri atau kedudukan
sosialnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak
pula kebutuhan prestise dan kedudukan sosialnya. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin banyak pula kebutuhannya, tidak
hanya makan, melainkan juga kebutuhan prestise dan kedudukan sosial di
masyarakat. Orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, maka
minat dan kebutuhan juga banyak, semisal demi harga dirinya maka ia 24
ingin mempunyai barang-barang mewah, mobil, rumah, perabot rumah
yang serba berkelas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap manusia sejak lahir sampai mereka mati sudah bekali dengan
yang namanya kecerdasan atau Intellegence yang mereka bawa sejak lahir.
Setiap manusia tentu memiliki perbedaan Kecerdasan yang berbeda
walaupun mereka sama-sama lahir sebagai manusia tetapi tidak bisa kita
pungkiri bahwa Kecerdasan setiap manusia itu berbeda di sebab beberapa
hal yaitu makanan dan lingkungan itu 2 hal kecil yang dapat menjadi
penyebab kecerdasan manusia berbeda. Tentu maka dari itu kita sebagai
manusia haruslah bisa dan berusaha untuk membuat kecerdasan kita terus
berkembang dengan cara belajar dan berlatih untuk meningkatkan
kapasitas otak kita untuk masa depan yang lebih baik tentunya.
DAFTAR PUSTAKA

Howard Gardner. (2010). “Anonim 9 Macam Kecerdasan”.


http://www.kesah.com/2012/07/9-macam-kecerdasan-menurut-howard.html.
Diakses tanggal: 21 Oktober 2013.
Ahmad Multazam. (2013). “Makalah Kecerdasan Manusia: Intelligence Quotient (IQ)
“. http://www.meandconfucius.com/2010/08/9-jenis-kecerdasan-termasuk-manakah.html.
Diakses tanggal : 21 Oktober 2013.
Gardner, Howard. (2003). “Kecerdasan Majemuk, Teori Dalam Praktek
“ http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/03/makalah-kecerdasan-manusia-
intelligence.html . Online: 21 Oktober 2013..
. Batam: Interaksara.
Azwar, Saifuddin. 2006.
Pengantar Psikologi Inteligensi
. Edisi I, Cetakan V. Yogyakarta: PustakaPelajar.Abadi, Karya. 2012.
11 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak.
http://www.cara-tips.com/cara_cara_meningkatkan_kecerdasan.htm
. Diakses tanggal: 21 Oktober 2013.9 Macam Kecerdasan Menurut
http://www.kesah.com/2012/07/9-macam-kecerdasan-menurut-howard.html. Diakses
tanggal: 21 Oktober2013.Anonim. 2010.
9 Jenis Kecerdasan. Termasuk Manakah Anda?
http://www.meandconfucius.com/2010/08/9-jenis-kecerdasan-termasuk-manakah.html.
Dakses tanggal : 21Oktober 2013.Ahmad Multazam. 2013.
Makalah Kecerdasan Manusia: Intelligence Quotient (IQ)
.http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/03/makalah-kecerdasan-manusia-
intelligence.html. Online: 21 Oktober 2013.Gardner, Howard. 2003.
Kecerdasan Majemuk, Teori Dalam Praktek
. Batam: Interaksara.
Azwar, Saifuddin. 2006.
Pengantar Psikologi Inteligensi
. Edisi I, Cetakan V. Yogyakarta: PustakaPelajar.Abadi, Karya. 2012.
11 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak.
http://www.cara-tips.com/cara_cara_meningkatkan_kecerdasan.htm
. Diakses tanggal: 21 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai