Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Tianggur M.N., M.Pd.K
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat tuhan Yesus atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, dengan judul “Pengenalan
Aspek Kecerdasan Peserta Didik”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi
masyarakat pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI :
Kata pengantar…………………………………………………………..I
Daftar isi :
Pendahuluan ……………………………………………………………II
Pembahasan :…………………………………………………………...III
1. Pengertian Kecerdasaan……………………………………....III.1
2. Jenis jenis kecerdasaan…..........................................................III.2
3. Aspek kecerdasaan menurut garden ………………………….III.3
4. Menurut Golmen ada beberapa factor ………………………..III.4
5. Kesimpulan …………………………………………………..III.5
6. Saran ………………………………………………………….IV
7. Daftar Pustaka ………………………………………………..IV
Pendahuluan:
Spiritualitas merupakan suatu istilah yang secara umum dikaitkan
dengan kehidupan kejiwaan atau kerohanian seseorang. Spiritualitas
berasal dari bahasa latin yaitu 'spiritus' yang artinya roh atau jiwa.kata ini
memiliki padanan arti dengan ‘ruakh’ dalam bahasa Ibrani, atau 'pneuma'
dalam bahasa Yunani. Spiritualitas terkait dengan pengalaman rohani
seseorang yaitu dengan sadar terus memelihara dan mengembangkan
kediriannya yang baru. Spiritualitas adalah kemampuan untuk memadukan
ketaatan yang mutlak kepada Allah dan kasih yang total kepada manusia.
Sedangkan mistisme yaitu, suatu sikap atau paham ajaran yang
berupa serba mistis sehingga hanya dikenal dan diketahui oleh orang-orang
tertentu saja terutama oleh para penganutnya saja. Kata mistis ini berasal
dari bahasa Yunani yaitu 'mystikos' yang berarti rahasia, tersembunyi,gelap
atau tersimpan dalam kekelaman. Didalam masyarakat, salah satu
kelompok yang seringkali dilihat sebagai pendosa tidak memiliki moralitas
apalagi spiritualitas adalah perempuan pelacur. Mereka dianggap berdosa
Karena menjadikan kehidupan seksualnya sebagai cara untuk mendapatkan
Uang. Walaupun spiritualitas memberi diri bagi orang lain, hal itu
merupakan bentuk dari spiritualitas yang tinggi, namun tetap secara kritis
untuk melihat apakah umat itu didasarkan atas solidaritas yang baik
terhadap sesama.
1. Pengertian kecerdasaan :
Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai
kemampuan memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan
sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan.
Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian kecerdasan adalah
kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang
mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara rasional. Selain itu,
kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi untuk
memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi terhadap dalam
berbagai Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang kecerdasan,
diantaranya:
2. Jenis Kecerdasan
Jenis-jenis kecerdasan yang secara umum dipahami dewasa ini terdiri dari;
kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau
Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau Spiritual Quotient (SQ).
Berikut ini penjelasan masing-masing jenis kecerdasan tersebut:
1. Kecerdasan Matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika memuat kemampuan seseorang dalam
berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika,
memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik
dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi
kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis
dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang
dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas
berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem
matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung
berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang
dipahaminya tersebut. Peserta didik ini juga sangat menyukai
berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif,
seperti catur dan bermain teka-teki.
2. Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk
menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan,
dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-
gagasannya. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa yang tinggi
umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang
berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis
karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang
kuat, misalnya terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, maupun
hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar
dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu
bahasa baru, peserta didik ini umumnya memiliki kemampuan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik lainnya.
3. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal memuat kemampuan seseorang untuk peka
terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk
dalam hal ini adalah nada dan irama. Peserta didik jenis ini cenderung
senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah
melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape
recorder, radio, pertunjukkan orkestra, atau alat musik yang
dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan
mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
4. Kecerdasan Visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial memuat kemampuan seseorang untuk
memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang.
Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan
imajinasi bentuk da-lam pikirannya atau kemampuan untuk
menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang
dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian
memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini
adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini.
Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan
mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.
5. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara
aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk
berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat
dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang
olahraga, seperti bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, dan
sebagainya, atau bisa pula tampil pada peserta didik yang pandai
menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk
peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk
memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah
bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan
semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain
kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga
mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisasikan,
menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta
didik yang lain, dan sebagainya.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk
peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk
mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya
sendiri. Peserta didik semacam ini senang melakukan introspeksi diri,
mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba
untuk memperbaiki diri. Beberapa di antaranya cenderung menyukai
kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan dirinya
sendiri.
8. Kecerdasan Naturalis
Menurut Goleman faktor emosi sangat penting dan memberikan suatu warna
yang kaya dalam kecerdasan antarpribadi. Ada lima wilayah kecerdasan
pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional. Lima wilayah tersebut adalah
kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan
memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan kemampuan
membina hubungan. Secara rinci lima wilayah kecerdasan tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan maka dapat diambil kesimpulan:
1. pengertian kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk
melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir
dengan cara rasional.
2. Jenis-jenis kecerdasan yang secara umum dipahami dewasa ini terdiri
dari; kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan
emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau
Spiritual Quotient (SQ).
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur
kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan
musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis