Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa.karena atas perkenaan-Nya lah
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.semua itu hanya
karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami,dalam makalah yang kami susun ini
berisi tentang definisi,istilah,serta bagaimana cara mengembangkan spritualitas kristen.
Kami mengucapkan banyak trimakasih kepada pihak - pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun tugas latihan makalah ini.baik itu teman - teman,dosen pengampu dan semua yang
telah membantu,yang kami tidak bisa sebut satu per satu. Besar harapan kami bahwa makalah
yang kami susun ini dapat bernilai baik,dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan makalah selanjutnya.sesudah dan
sebelumnya kami ucapkan trimakasih.
PENYUSUN
Daftar Isi :
Pendahuluan ………………………………………………………....…….III
Pembahasan: ………………………………………………………...….…..IV
Tuhan menyayat akan diri- Nya kepada manusia melalui Firman dan karya-Nya didalam sejarah
penyelamatan atau Tuhan menyatakan kejadian-kejadian yang mengarah sebagai bentuk tulisan
maupun lisan yang dibukukan.
Sebuah buku atas penyataan Allah ,Melalui ilham Roh Alkitab ditulis bukan kehendak
manusia,ini oleh Kuasa Roh Allah yang Kudus sebagai penyataan dirinya untuk orang yang
ditarik Sebagai kehendak Allah.Alkitab adalah catatan yang menyejarah juga merupakan sumber
hakekat kami bagi manusia.alkitab ditulis atas kehendak dan prakarsa Allah. Alkitab sebagai
sumber penyataan Allah, ada dan selalu berlangsung peran Kristus dan Roh Kudus yang tetap
berinisiatif menyatakan dirinya secara khusus melalui Alkitab jadi Alkitab tidak mungkin
bertentangan dengan karya Allah lainnya dalam Yesus dan pekerjaan Roh kudus.Alkitab menjadi
penting karena pencatatan yang menyejarah itu terus berlangsung hingga sekarang,Jadifungsi
Alkitab adalah menjadi petunjuk, petunjuk menjadi alat Allah menyatakan diri-Nya untuk
disampaikan untuk manusia,Sebagai firman Allah yang ditulis,manusia yang dilhami Roh Allah
itu mensistematiskan ke dalam Janji Penyelamatan dalam Perjanjian Lama dan Pemenuhan Janji
perjanjian Semua dalam perjanjian baru.penting dalam hubungan perjanjian antara Allah dan
manusia.kapan kita meyakinkan bahwa Allah berkuasa,maka tentunya Ia memberikan
perintah.Dengan demikian,Alkitab adalah hukum dari perjanjian Allah dengan manusia dalam
sejarah jadi jelas bahwa Allah yang berkuasa itu telah berbicara dan kata-kata-Nya telah
dituliskan dalam Alkitab.
A. TEOLOGI PROPER
Teologi proper adalah studi tentang Allah dan sifat-sifat-Nya. Teologi proper berfokus
pada Allah Bapa. Paterologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yang berarti
'bapa' dan 'perkataan' yang digabung sehingga berarti 'studi tentang Sang Bapa'. Teologi
proper menjawab beberapa pertanyaan penting tentang Allah:
Apakah Allah benar-benar ada? Allah ada dan pada akhirnya semua orang tahu
bahwa Dia ada. Fakta bahwa beberapa orang berusaha sedemikian agresif untuk
membantah keberadaan-Nya sebenarnya adalah argumen tentang keberadaan-Nya.Apa
saja sifat-sifat Allah? Dalam perkataan seorang penulis himne, "abadi, tidak terlihat,
Allah itu bijak ... paling diberkati, paling mulia, Yang Ada sejak Dahulu Kala, Perkasa,
Berkemenangan, nama-Mu yang agung kami sembah." Mengetahui sifat-sifat Allah
menuntun ke arah memuliakan dan memuji Dia.Apa yang Alkitab ajarkan tentang
Trinitas? Meski kita dapat memahami beberapa fakta tentang relasi antara Oknum-
Oknum Trinitas kepada satu sama lain, pada akhirnya, hal tersebut tidak dapat dipahami
oleh akal pikiran manusia. Namun, ini tidak berarti bahwa Trinitas itu tidak benar atau
tidak berdasarkan pada ajaran Alkitab.
Apakah Allah itu berdaulat, atau apakah kita memiliki kehendak bebas? Saat kita
berbicara tentang kehendak bebas, kita biasanya terpojok dengan perkara keselamatan.
Hanya ada beberapa orang yang tertarik mengetahui perihal apakah kita memiliki
kehendak bebas untuk memilih salad atau bistik untuk makan malam hari ini atau tidak.
Lebih tepatnya, kita gelisah perihal siapa yang sebenarnya memegang kendali atas takdir
kekal kita.
2. Hati manusia
3. Pikiran manusia
Pengetahuan akan Allah dapat digolongkan dalam hubungan dengan sumbernya, isinya,
dan maksudnya.
1. Sumbernya: Allah adalah sumber pengenalan kita tentang Dia. Semua kebenaran
adalah kebenaran Allah. Jika Allah memperkenalkan dan menyatakan diriNya maka
manusia dapat mengenalNya secara benar. Kebenaran Allah itu telah dinyatakan
melalui Kristus dan para rasul-rasulNya (Yoh.1:18; 14:7). Juga janji Kristus tentang
datangnya Roh Kudus untuk mengungkapkan kebenaran. Agar orang percaya dapat
memahami dan mengenal Allah dengan benar. (Yoh 16:13-15; Kis. 1:8).
2. Isinya: pengenalan akan Allah didasarkan pada fakta-fakta dan hubungan pribadi
hubungan kita dengan Dia yang pada giliranya menambah kerinduan kita untuk
3. Maksudnya: menuntun orang untuk memiliki hidup yang kekal (Yoh 17:3; 1 Tim2:4).
membantu perkembangan pertumbuhan Kristen (2 Ptr. 3:18) dengan
pengetahuan yang bersifat pengajaran (Yoh 7:17; Rm 6:9,16; Ef. 1:18). Dan dengan
pola hidup yang berbeda (Filp. 1:9-10; 2 Ptr 1:5). (iii) memperingatkan tentang
hukuman yang akan datang (Hos 4:6; Ibr. 10:26-27). (iv) menimbulkan penyembahan
yang benar akan Allah (Rm 11:33-36).
Tentu saja suatu bagian yang penting dari penyataan Allah ialah
menyediakan cara untuk menyampaikan penyataan itu. Juga catatan dari
penyataan pribadi Allah di dalam Kristus itu mewajibkan beberapa cara
pencatatan dan penyampaian penyataan itu. Untuk maksud inilah Allah
memberikan bahasa. Ia merencanakan dan memberikan bahasa itu
kepada manusia laki-laki dan perempuan pertama supaya Ia dapat
menyampaikan perintah-perintah-Nya kepada mereka (Kejadian 1:28-30)
dan supaya mereka dapat berkomunikasi dengan Dia (Kejadian 3:8-13).
Rupanya, hal ini juga berkaitan dengan pemberian nama binatang-
binatang serta penaklukan ciptaan kepada mereka sebelum jatuh dalam
dosa. Bahkan, sekalipun bahasa asli manusia yang satu itu telah terpecah-
pecah menjadi banyak bahasa di Babel, bahasa tetap merupakan sarana
komunikasi pada segala tingkatan. Tentu saja, kita dapat mempercayai
bahwa Allah yang Mahatahu telah menyediakan bahasa yang memadai
untuk menyampaikan penyataan mengenai diri-Nya kepada manusia.
https://pepak.sabda.org/04/aug/2004/anak_pengetahuan_tentang_allah
https://gkikarangsaru.org/ciri-ciri-orang-yang-mengenal-tuhan.