OLEH :
Kelompok 5 :
Kelas : X MIA 1
SMAN 1 LAGUBOTI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… I
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..….VI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “ Hidup dalam Kekudusan” ini dapat tersusun
sampai selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai sumber yang turut
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah ikut serta dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami buat sebagai tugas yang diberikan kepada kami dan kami
berharap makalah ini dapat membantu pembaca dalam menjalani kehidupan umat
beragama.
Penulis
Arti kekudusan bagi seorang manusia,secara sederhana berarti menjadi milik Allah sepenuhnya;
tidak ada satu pun hal dalam hidup kita yang tidak dimiliki oleh Tuhan, tidak ada satu pun dalam
hidup kita yang tidak di bawah penilaian Tuhan.
Salah satu definisi kekudusan adalah berada dalam keadaan murni. Dalam bahasa Ibrani,
kudus adalah “kadosh” artinya naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definisi kudus adalah
“cut above” artinya di atas rata-rata. Tuhan memanggil kita untuk naik ke standar-Nya, untuk
hidup sebagaimana Dia hidup dan berpikir sebagaimana Dia berpikir. Inilah panggilan Tuhan
Kekudusan adalah salah satu dari sifat utama Tuhan yang menjadi ciri khas-Nya. Kekudusan
adalah kasih yang sempurna, sehingga kekudusan dan kasih adalah sesuatu yang tidak
terpisahkan, sebab Tuhan adalah Kudus. Kekudusan adalah persekutuan dengan Tuhan dan sesama
dalam kasih. Kekudusan adalah kehendak Allah untuk kita semua walaupun kita mempunyai jalan dan
status kehidupan yang berbeda-beda. Kita semua, dipanggil untuk hidup kudus dengan menerapkan
kasih kepada Tuhan dan sesama.
Memelihara hubungan yang intim dengan Tuhan dalam takut dan hormat pada-Nya
Ibrani 12:28 berkata “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah
kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya,
Dalam suatu komunitas , kita dapat belajar dan berbagi firman Tuhan. Dalam 2 Timotius
3:16, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.”
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2). Dalam bahasa Inggrisnya “Be
Transformed” artinya menyeberang dari dunia, naik ke tempat yang lebih tinggi. Sekalipun kita
Ayat-ayat Alkitab yg membahas tentang hidup dalam kekudusan rangkuman dari ayat
Alkitab tersebut.
Hal Pertama diberitakan pada ayat 1-4, tentang kebesaran Tuhan yang dahsyat. Syarat dari mereka
yang dipanggil untuk membuat perubahan dan pembaharuan adalah harus melihat, menyaksikan, dan
mengalami kebesaran Tuhan. Orang yang dipanggil Tuhan adalah mereka yang berada dalam lingkungan
kekuasaan Allah dan berada dalam pandangan kemuliaan Allah, supaya mengalami kekuatan Tuhan.
Yesaya menyaksikan Tuhan duduk diatas Takhta-Nya dan para seraphim memuji kemuliaan Tuhan.
Itulah yang harus dilakukan pertama-tama oleh Yesaya, jika ia mau melakukan perubahan dan
pembaharuan, yaitu memuji dan memuliakan Tuhan.
Hal Kedua terdapat pada ayat 5-7, tentang pengakuan akan dosa dan kelemahan diri dihadapan
Tuhan. Jika mau melakukan perubahan dan pembaharuan, maka hal itu harus dilakukan dalam diri
sendiri. Yesaya menyadari bahwa ia orang berdosa, ia najis bibir dan tinggal di tengah bangsa yang najis
bibir. Pengakuan dosa akan membawa perubahan dan pengampunan dosa dalam diri sendiri. Yesaya
mengaku dosa dan ia diampuni, dikuduskan dan disucikan oleh Tuhan.
Hal Ketiga pada ayat 8-13, yang berbicara tentang perintah Tuhan dan tindakan Yesaya untuk
perubahan dan pembaharuan. 3 (tiga) hal yang dilakukan Yesaya, yaitu :
Mendengar Firman Tuhan (Siapakah yang akan Ku-utus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?)
Menyerahkan diri kepada firman Tuhan (Inilah aku, utuslah aku).
Pergi berdasarkan kehendak dan petunjuk Tuhan (sampai berapa lama Tuhan?)
Panggilan Tuhan untuk melakukan perubahan dan pembaharuan dalam hidup pribadi, keluarga, jemaat,
dan masyarakat adalah panggilan bersayarat. Tidak semua orang dengan serta merta dapat di panggil
dan diutus Tuhan untuk melakukan perubahan dan pembaharuan. Ada syaratnya, yaitu : mereka adalah
orang yang berada dalam kemuliaan Tuhan, mengalami kemahakuasaan Tuhan, dan merasa dirinya
berdosa, lemah dan tidak mampu dihadapan Tuhan.
Orang yang berhak melakukan perubahan dan pembaharuan adalah mereka yang bertobat,
mengalami kuasa Allah dan menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan, bukan oleh diri sendiri. Sebab
perubahan dan pembaharuan terjadi berdasarkan firman Tuhan.
Ibrani 12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan KEJARLAH KEKUDUSAN,sebab TANPA
KEKUDUSAN tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Kita harus senantiasa hidup dalam firman Tuhan serta mempelajari dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembaharuan pikiran adalah proses yang terjadi terus menerus setiap hari melalui firman Tuhan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus,sehingga dengan proses ini orang Kristen akan mengerti kehendak
Allah yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan sempurna.
https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/Materi_COOL_Umum/2012-49
https://www.jawaban.com/read/article/id/2008/06/06/58/080605104343/hidup_dalam_kekudusan
https://www.gbipasko.com/pages/hidup-dalam-kekudusan/
https://katolisitas.org/apa-itu-kekudusan/
https://gpibmenaraiman.or.id/wp/hidup-dalam-kekudusan-nya/
https://e-journal.sttberitahidup.ac.id/indx.php/jbh/article/view/