Anda di halaman 1dari 3

Uprak Agama: Selamat pagi bu Minar, Selamat pagi Teman-teman , Tema Ayat alkitab saya yang saya ambil

pada pagi hari ini adalah Roma 12 ayat 1-2…. Yang tertulis dalam isinya yaitu…

Roma 12: 1-2


Ayat 1: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Ayat 2: “Dan janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Dalam ayat Alkitab di atas, dijelaskan bahwa kita sebagai umat Tuhan perlu mewujudkan ibadah yang
sejati dalam kehidupan keseharian kita.

~~Apa itu ibadah yang sejati ?


Berbicara tentang ibadah sejati, Ibadah Sejati itu memiliki banyak makna.

Menurut KBBI, ibadah artinya perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari
ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ibadah juga berarti segala usaha lahir dan batin sesuai perintah Tuhan untuk meraih kebahagiaan
serta keselarasan hidup untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat ataupun alam semesta

Dan jika dilihat dalam arti luas, ibadah yang sejati sebenarnya memiliki beberapa makna berbeda.
seperti dikutip dari buku Livin Good & Healthy oleh Dr. Iskandar Junaidi yang katanya:

1. Ibadah yang sejati adalah ketika umat Nasrani mampu bertahan menghadapi tantangan hidup dan
mengucap syukur dalam segala keadaan, baik sukacita ataupun susah.

2. Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, khusus,
dan berkenan kepada Allah.

3. Ibadah yang sejati adalah ibadah yang dilakukan dalam keseharian hidup kita secara total dalam
hal apa pun. Bukan hanya ketika beribadah, namun juga ketika umat mempersembahkan hidup
seutuhnya kepada Tuhan.

Dengan kata lain, apa pun yang dilakukan umat Kristen harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh,
bukan setengah hati. Selain itu, umat Kristen juga harus menyangkal diri dengan berusaha hidup
sesuai kehendak Tuhan.

Ibadah dengan penyangkalan diri, akan menghasilkan kekudusan hidup yang memampukan umat
untuk mengendalikan lidah, sehingga tidak mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, tidak berguna,
dan tidak munafik.

Kalau kita Kembali lagi dari ayat yang tadi Roma 12:1

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Di ayat tadi ada kalimat “Mempersembahkan Tubuhmu”,

~~Apa yang dimaksud mempersembahkan Tubuh?

Kalimat “mempersembahkan tubuh” dalam Roma 12 ayat 1 ini Alkitab bukan berbicara
mempersembahkan tubuh berarti kita harus menyerahkan tubuh secara jasmaniah. Namun, kalimat
“Mempersembahkan tubuh” itu mengandung makna bahwa kita sebagai umatNya harus
memisahkan keinginan tubuh dan keinginan daging; atau mengkhususkan hidup sepenuhnya kepada
Allah dan memisahkan diri dari dosa. Jadi, mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang
hidup adalah mempersembahkan seluruh pikiran, perasaan, perbuatan dan perkataan kepada Kristus
dalam kehidupan sehari-hari sebagai penerapan dari iman kepada Kristus.

Dalam Roma 12:2 diatas tadi ada tertulis: “Dan janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Jika kita dalami konsep berpikir Paulus, Yang dimaksud “dunia” oleh Paulus bukanlah dunia yg kita
diami ini, namun ini adalah sebuah istilah Paulus akan jalan hidup yang jahat, yang berdosa di
hadapan Tuhan, cara pandang yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Untuk menyenangkan Allah, tidak cukup kalau kita menghindari pengaruh yang buruk. Tapi, kita
harus mengubah sifat-sifat kita juga. Allah tidak memaksa kita untuk berubah. Tapi, kita mau
melakukannya karena kita menyayangi Dia, dan kita tahu bahwa apa yang Dia minta itu tidak
membebani, masuk akal, dan bermanfaat untuk kita.

Jangan serupa dengan dunia ini menekankan supaya kita Jangan menjadi manusia yang tamak,
sombong dan merasa paling benar, jangan jadi manusia yang berhati iblis. Kalimat “Jangan
dipengaruhi dunia ini lagi” maka, berubahlah dengan mengubah cara berpikir kalian, supaya kalian
bisa membuktikan sendiri kehendak Allah yang baik, sempurna, dan menyenangkan Dia.

”Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya
kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup untuk mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang
baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.”

Karena semua perilaku jahat itu adalah dari dan di dunia ini, Jadi Paulus bukan hanya menunjuk
keadaan perbuatan-perbuatan duniawi, tapi pola pikir, sudut pandang dan sistem kepercayaan yang
bertentangan dengan firman Allah, itulah yang dimaksudkan Paulus dengan istilah “Dunia” ini.
Kita diperintahkan tidak hanya agar tidak berbuat jahat, tapi juga jangan mempunyai cara pikir yang
sama dengan dunia ini, Karena di belakang cara berpikir kita, sebenarnya ada kepercayaan yang kita
pegang. Dan Perintah ini berarti agar kita jangan menjadi serupa dengan kepercayaan palsu yang
dipegang oleh orang-orang dunia ini.
Kemudian, “Jangan menjadi serupa dengan dunia ini” juga dapat berarti “jangan menjadi sekuler”.
Sekularisme terjadi di mana segala pemikiran, perbuatan, rencana, perjuangan, cita-cita manusia
hanya memperhitungkan hidupnya selama di dunia ini saja, tapi mengabaikan/ tidak mempercayai
adanya kekekalan. Selain itu kita mesti tegas dengan pandangan-pandangan dunia yang hanya
memuaskan keinginan lahiriah dan memuja hawa nafsu sehingga membuat banyak orang Kristen
akhirnya menyimpang dari jalan yang benar dan dari firman Allah, Jadi kemenangan kita atas dunia
dimulai dari kepercayaan kita yang diperbaharui oleh firman Allah.
Agar kita menjadi tidak serupa dengan dunia, untuk itu Firman Tuhan memberikan solusi:
“berubahlah oleh pembaruan budimu”.
Firman Tuhan menginginkan agar kita terus-menerus berubah menjadi manusia yang tidak sama
dengan keadaan semula, Janganlah serupa dengan dunia ini namun kita harus berbeda dengan
duniaini, kita harus terus menerus berubah ke arah yang lebih baik, sekalipun dunia ini banyak
tawarannya yang kadang menggiurkan kita, namun ingat dunia ini hanya bersifat sementara namun
tempat kekal bagi kita adalah surga yang disediakan oleh Tuhan, Jangan gambang untuk terbawa arus
dunia ini yang menginginkan kita buat hancur berkeping-keping, dengan menjauhkan kita dari Tuhan
dan tidak mengikuti apa kata Firman Tuhan lalu mendukakan hati Tuhan.
Firman Tuhan mengingatkan kita agar jangan hanya puas dengan perubahan sementara saja, tetapi
harus menjadi manusia yang serupa dengan Kristus. Karena itu, teruslah berusaha membawa
perubahan bagi dunia agar dunia ini dipenuhi kemuliaan Allah agar kita dapat “Hidup Beda” dari
dunia ini.

~~Apa itu “HIDUP BEDA”?

Hidup beda adalah panggilan yang dipancangkan dalam firman Tuhan. Ketika kita memilih untuk
hidup beda, kita memutuskan untuk mengikuti jalan yang berbeda dari dunia. Hidup beda bukan
hanya tentang keberanian, tetapi juga tentang menjadi cahaya Kristus di tengah kegelapan dunia.
Kita semua memerlukan transformasi dalam Kristus. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya,
kuasa-Nya bekerja dalam kita untuk mengubah pikiran dan perilaku kita, Dalam hidup beda, kita
harus senantiasa mencari kehendak Allah. Ini bukanlah pencarian yang dangkal, tetapi proses yang
mendalam yang melibatkan doa, bacaan firman, dan persekutuan yang kuat dengan Tuhan. Ketika
kita memahami dan mengikuti kehendak-Nya, kita juga mengalami kedamaian dan tujuan sejati.
Dan kita juga membutuhkan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman kita. Ketika kita
berani untuk melakukan apa yang benar, bahkan jika itu berlawanan dengan tren dunia, kita
menunjukkan keberanian dan keyakinan yang kokoh dalam Kristus. Inilah saat-saat di mana kita
tumbuh dan berkembang dalam iman kita.

Anda mungkin juga menyukai